TEMA : PENDIDIKAN
PEMERAN : 8 ORANG
ANGGOTA KELOMPOK
1. Husen rafli renhard
2. Elisabeth decy
3. Najwa alya
4. Syafira Amanda
5. Devi suhartati
6. Zalmy eka
7. Muhammad rizal
8. Ahsan kurniawan
NASKAH DRAMA
Suasana ramai selepas mengerjakn soal terakhir hari ini. Ulangan kenaikan kelas telah berlalu.
Anak- anak semua senang karena telah menyelesaikan ulangan dengan baik, tanpa terkecuali Rizal dan
kawan- kawannya. Setelah bel berbunyi mereka pun bergegas menuju ke kantin.
Devi : “Bolehtu kalau liburan, bagaimna dengan teman- teman yang lain?”
Ahsan : “Kemana begitu, apa kamu tidak bosan kalau di rumah terus?”
Zalmi : ”Gimana kalau kita pergi ke desa saja? Lumayanlah sesekalii bisa refresing ke pedesaan.”
Elsa : “Ide yang bagus! Aku setuju kalo kita liburan ke pedesaan.”
Najwa : “Bagus… baguus… tapi kamu ikut juga kan man?”
Manda : “Iya aku ikut, aku juga lagi pengen menikmati Susana di sana.”
Setelah semuanya sepakat, mereka pun menuju ke parkiran dan pulang ke rumah mereka
masing- msing. Setelah sampai di rumah mereka, mereka pun melanjutkan obrolannya melalui grup
chat.
Elsa : “Kalau aku ikut saja sih, tapi ntah dengan yang lain.”
Elsa : “Yang lain gimana nih ? kok ngga ada yang respon lagi?”
Hari ini adalah hari penerimaan rapot kenaikan kelas. Semua siswa merasa was- was dengan
hasil nilainya. Syarat kenaikan kelas yaitu siswa harus memiliki nilai di atas batas kkm. Jika tidak maka
siswa tersebut harus mengerjakan ulang soal ulangan (remedial). Mereka berkumpul di rumah rizal dan
berbagi keluh kesah.
Devi : (sambil menekan tombol handphone dan coba menghubungi husen) “Aduh gak aktif
nomornya.”
Manda : “Ada apa dengan husen? Sampai dia matiin handphone segala”
Rizal : “Ehh ini ada dapat pesan dari nomr barunya Husen”
Elsa : “Hah? Sini biar aku baca” ( sambal membacakan isi pesan singkat yang muncul)
Najwa : “Apasih, kok dia cuma bilang gitu tanpa kasih alsan yang jelas”
Elsa : “Iyaa… kenapa sih dia? Bagimana kalau kita datangin ke rumahnya saja sekalian?”
Akhirnya mereka memutuskan untuk kerumah Husen. Setelahnya di sana, belum sempat
memanggil, Husen sudah keluar dengan raut wajah yang murung.
Husen : “Ngga apa- apa kok man.” (sambil tersenyum sedikit terpaksa)
Devi : “Kamu kalau ada masalah cerita saja sama kita, ada apa?”
Husen : “Teman- teman, aku tidak tuntas mata pelajaran kimia. Aku harus mengikuti remedial. Aku
tidak bisa mengerjakan soal- soalnya. Apaakah kalian bisa membantuku?”(sambil memulihkan
kesedihannya)
Rizal : “Oh jadi gitu… kita pasti bantu kamu kok. Nanti kita belajar sama- sama.”
Zalmy : “Iya sen, tapi jangan sekarang ya teman- teman karena waktu sudah terlalu sore”
Najwa : “Nah iya, kamu jangan bilang “TIDAK BISA” kamu pasti bisa kok!”
Mereka semua pulang kerumah masing- masing dan sepakat bahwa akan membantu Husen
pada hari esok.
Keesokan harinya, sudah memasuki hari pertama libur, mereka bersama- sama mengerjakan
latihan soal kimia.
Zalmy : “Wah kamu kenapa Sen? Kok senyum- senyum sendiri.” (sambil tertawa kecil)
Husen : “Gak kenapa- napa kok, senang aja punya sahabat baik seperti kalian.”
Ahsan : “Lagian kita juga sudah menganggapmu seperti saudara sendiri kok>”
Manda : “Sudah.. sudah… dari tadi ngobrol terus. Lihat tuh si Rizal sudah ngerjain soalnya dari tadi.”
Ahsan : “Huuuu….”
Najwa : “Iya nih, terus apa yang bisa kita bantu Sen?”
Husen : “Aku punya banyak buku saol-soal seni, kalian bantu aku mengerjakannhya ya.”
Suasana sunyi di tempat mereka, semuanya sedang mengerjakan soal-soal di buku itu. Mereka
saling bertukar jawaban satu sama lain. Tak terasa waktu menujukan pukul 17.00, sudah cukup bagi
mereka untuk belajar bersama di hari libur.
Hari senin husen berangkat ke sekolah untuk mengerjakan tugas dari Buguru. Di saat
mengerjakan soal, ia mengingat kata-kata temannya. “AKU PASTII BISA”, sedangkan teman-teman
Husen menunggunnya di rumah Rizal. Mereka berharap semoga Husen dapat mengerjakan soal
remedial dengan baik dan benar.