Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Anita Agustina

NIM : 144012459
Prodi : D3 Keperawatan TK 3 kelas karyawan

CERPEN ANTI KORUPSI

Dihari itu tepatnya tanggal 10 juni 2019, jam07.00 saya dan teman teman saya akan
mengikuti praktek klinik keperawatan di RSUDZA. Semua teman-teman sibuk
mempersiapkan segala sesuatu yang akan diperlukan selama praktek.

Beberapa diantaranya ada yang sangat antusias mempersiapkan hari ini tiba, namun
ada juga sebagian yang merasa berat dengan praktek kali ini. Mengingat akan banyak hal
yang nantinya akan kita hadapi kedepan ini, entah itu tentang pembimbing akademiknya,
pembimbing di RS, atau dengan hal yang paling wajib ada jika kita melakukan praktek. Tidak
lain dan tidak bukan adalah..😂

Yaa, laporan. Menurutsaya, sepertinya tidak ada mahasiswa yang senang dengan hal
yang satu ini. Siapa yang akan rela waktunya yang dulu bias digunakan untuk jalan-jalan
bersama teman, keluarga, bahkan pasangan(jika ada ), akan digantikan dengan mencatat
laporan. Huhu sedih sekali rasanya 

Nah, jadi ada sebuah kisah disini. Bisa dibilang sebuah kisah pilu yang dialami oleh
seorang mahasiswa praktek klinik. Sebut saja Mawar. Mawar ini merupakan salah seorang
mahasiswi dari poltekkes kemenkes aceh jurusan keperawatan BANDA ACEH, mawar ini
adalah sosok perempuan yang biasa biasa saja. Dia adalah perempuan sederhana yang
melakukan apa yang diperintahkan oleh dosennya. Harinya berlalu dengan kegiatan sehari-
hari yang sama dengan mahasiswa pada umumnya.

Mawar yang kini tengah melakukan praktek klinik keperawatan di RSUDZA ,


menjalani hari-harinya dengan ceria. Namun, karena kebiasaannya yang suka tidur. Dia
merasa seolah-olah tidak akan sanggup lagi jika dipaksakan untuk dinas, lalu pulang
mengerjakan segudang laporan.
Dia mulai merasa lelah, dia patah semangat. Setiap pulang dinas dan ingin
mengerjakan laporan, selalu saja muncul pikiran `saya tidak akan bisa, saya pasti gagal kali
ini, saya pasti tidak akan mampu`. Selalu pikiran-pikiran itu yang terbayang oleh Mawar,
akhirnya setiap ingin membuat laporan , ia selalu menundanya. Dengan alasan kelelahan, dan
ingin tidur saja, laporan bias dipikirkan lagi nanti.

Hari terus berlalu, dan Mawar terus berpikir seperti hari-hari sebelumnya. Bias nanti,
bias besok, bisa kapan-kapan. Tak terasa akhir minggu praktek pun datang. Saat itu seluruh
mahasiswa dan mahasiswi sibuk mengumpulkan laporannya ke pembimbing masing-masing.
Namun, seperti dugaan. Mawar tidak menyelesaikan tugasnya tersebut sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan. Nah pada saat itu barulah dia sadar, pikirannya kacau, badannya lelah,
saat itu dia tidak dapat berpikir jernih. Yang ada dalam pikirannya hanya TIDAK LULUS!

Dia sangat menyesali hari-hari sebelumnya. Dia menangis, tetapi malu untuk
menceritakan kepada teman-temannya yang lain. Karena rata-rata temannya semua
mengerjakan laporan sesuai dengan semestinya. Tidak menyia-nyiakan waktu yang tersisa.
Dosen juga sudah mewanti-wanti untuk segera mengumpulkan laporan, karena minggu itu
adalah minggu terakhir untuk mengumpulkan laporan, jika tidak, maka tidak akan diberi
nilai.

Maksud dosen tersebut adalah baik bagi mahasiwa juga beliau sendiri, agar nantinya
beliau tidak bekerja beberapa kali, karena jika yang mengumpulkan laporan hanya 1 atau 2
orang dalam sehari, maka akan menghambat pekerjaan beliau yang lainya. Seperti yang kita
tahu, pekerjaan dosen bukan hanya mengajar dikampus, beliau juga punya perkerjaan penting
lainnya, bahkan juga punya keluarga. Yang mana jika beliau terus melakukan hal yang sama
setiap harinya, pekerjaan lain juga pasti akan terbengkalai. Apalagi mahasiswa akan
menghadapi ujian setelah praktek klinik, dosen juga ingin memotivasi mahasiswa nya untuk
tidak malas mengerjakan laporan, agar setelah praktek berakhir, tugas dalam bentuk laporan
tersebut juga selesai.

Pada saat itulah dia mulai bangun, dia buang semua pikiran-pikiran buruknya, kini
dia berpikir apapun resikonya kedepan, tugas tetap harus dibuat. Semangatnya kembali
membara, tidak peduli jam berapa nanti dia akan tidur. Targetnya, laporan harus siap
walaupun sehari hanya siap 1 atau 2 laporan. Namun, semua sudah terlambat, penghujung
praktek klinik, dia masih belum menyelesaikan semua laporannya. Dia amat sangat
menyesali waktu yang sudah dia buang dengan percuma . kini dia sadar, segala sesuatu yang
sudah di amanahkan , baik itu tugas maupun hal lainnya, harus disegerakan. Jangan
menunda-nuda waktu, jangan menyepelekan apapun itu.

Seperti pada kisah ini, Mawar yang terus menunda-nuda tugasnya, tidak
menyelesaikan tepat waktu seperti yang ditentukan, hal ini sangat nerugikan dirinya sendiri.
Tak hanya itu, dosen yang seharusnya sudah menerima semua laporan untuk diisi ke daftar
nilai, malah terus menunda karena kendala beberapa mahasiswanya. Akhirnya beliau juga
menghabiskan waktu berulang-ulang untuk hal yang sama.

Disini tampak jelas perilaku korupsi waktu yang dilakukan mahasiswa. Sangat sangat
merugikan dirinya sendiri. Seberapa banyak waktu yang dia sia-siakan , yang bisa ia
pergunakan untuk hal lain yang lebih bermanfaat. Selesai laporan mungkin dia bisa belajar
untuk menghadapi ujian akhir yang sudah di depan mata, dan tidak terbebani oleh hal lainnya
lagi. Maka hargailah waktu, jadikan pengalaman diatas sebagai pelajaran untuk kita semua
kedepannya. Ingat! Waktu adalah pedang. Jika salah kita gunakan, maka pedang itu yang
akan menghantam kita sendiri.

Anda mungkin juga menyukai