Anda di halaman 1dari 16

Rangkuman:

Menurut Standar Akuntansi Keuangan terdapat tiga standar yang sekarang ini
mengatur tentang asuransi, yaitu PSAK Nomor 28 mengenai Asuransi Kerugian,
PSAK Nomor 36 mengenai Asuransi Jiwa, dan PSAK Nomor 62 (IFRS 4),
mengenai Kontrak Asuransi. Pemberlakuan PSAK 74 (IFRS 17) Kontrak Asuransi
efektif berlaku 1Januari 2023 penerapan dini diperkenankan.

1. Asuransi Kerugian (PSAK No.28)

Asuransi kerugian yaitu usaha yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko
atas kerugian, dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga, yang timbul dari
peristiwa yang tidak pasti. Sebagai contoh asuransi kerugian antara lain Asuransi
Kebakaran, Asuransi Pengangkutan, Asuransi Kendaraan Bermotor, Asuransi
Rangka Kapal Laut, Asuransi Rangka Kapal Udara.

2. Asuransi Jiwa (PSAK No.36)

Usaha Asuransi Jiwa, adalah usaha yang memberikan jasa dalam penanggulangan
risiko yang dikaitkan dengan hidup atau meninggalnya sesorang yang
dipertanggungkan. Contoh resiko yang dipertanggung jawabkan dalam asuransi
jiwa meliputi kematian, kecelakaan atau cacat, dan kehilangan kemampuan untuk
memperoleh penghasilan.

3. Reasuransi Usaha Reasuransi,

yaitu usaha yang memberikan jasa dalam pertanggungan ulang terhadap risiko
yang dihadapi oleh perusahaan asuransi kerugian dan atau perusahaan asuransi
jiwa. Dalam mengadakan reasuransi, sebelumnya pihak pimpinan menentukan
terlebih dahulu berapa besarnya retensi yang ditahan dalam perusahaan yang
bersangkutan.

Adapun maksud retensi tersebut ialah untuk menetapkan suatu batas maksimum
dari uang pertanggungan, dalam hal mana perusahaan mau menanggung sendiri
resiko tersebut (menanggung rugi). Sisa dari batas retensi akan direasuransikan
kepada perusahaan lain. Sebuah contoh ilustrasi dari reasuransi yaitu:

Suatu perusahaan Asuransi menetapkan batas retensi sebesar Rp.1.000.000 di


mana perusahaan tersebut mau menanggung kerugian. Kita umpamakan besarnya
uang pertanggungan Rp.3.000.000. Sisa dari retensi perusahaan direasuransikan
pada perusahaan lain. Maka batas retensi Rp. 1.000.000 uang penanggungan Rp.
3.000.000, direasuransikan Rp. 2.000.000. Dari contoh di atas andaikata terjadi
ganti rugi maka perusahaan akan membayar kerugian Rp. 1.000.000.

Pengakuan Pendapatan Perusahaan Asuransi

1. Asuransi Kerugian (PSAK No.28)

Pendapatan pada asuransi kerugian diketahui dan terjadi terlebih dahulu, sementara
beban klaim yang merupakan beban utama belum terjadi dan diliputi
ketidakpastian baik mengenai kejadian maupun jumlahnya.

Pendapatan premi yang diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dan


reasuransi diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak ) berdasarkan
proporsi jumlah proteksi yang diberikan.

Dalam hal periode polis berbeda secara signifikan dengan periode resiko. Apabila
jumlah premi masih dapat disesuaikan, misalnya premi ditentukan pada akhir
kontrak atau premi disesuaikan pada akhir kontrak berdasarkan nilai
pertanggungan, maka pendapatan premi diakui sebagai berikut:

a) Apabila jumlah premi dapat diestimasi secara layak, maka pendapatan premi
diakui selama priode kontrak dan estimasi jumlah premi disesuaikan setiap periode
untuk mencerminkan jumlah premi yang sebenarnya.

b) Apabila jumlah premi tidak dapat diestimasi secara layak, maka premi
diperlakukan drngan menggunakan metode uang muka (deposit method) sampai
jumlah premi dapat diestimasi secara layak.

2. Asuransi Jiwa ( PSAK No. 36 )

Premi jangka pendek (beberapa term life in insurance, seperti credit life insurance)
diakui sebagai pendapatan dalam periode kontrak sesuai dengan proporsi jumlah
proteksi asuransi yang diberikan .

Jika periode risiko berbeda secara signifikan dengan periode kontrak, premi diakui
sebagai pendapatan selama periode risiko sesuai dengan jumlah proteksi asuransi
yang diberikan. Hal ini menyebabkan premi diakui sebagai pendapatan secara
merata sepanjang periode kontrak atau periode risiko, jika berbeda kecuali jika
proteksi asuransi menurun sesuai dengan skedul yang telah ditentukan sebelumnya.
Contoh:

PT. Asuransi Adira Dinamika atau Adira Insurance merupakan salah satu
perusahaan asuransi terkemuka di bawah grup Bank Danamon yang bergerak di
bidang asuransi umum.

PT. Asuransi Adira Dinamika menghasilkan pendapatan dari kegiatan operasional


meskipun demikian tak jarang perusahaan mendapatkan pendapatan dari kegiatan
non operasional”.

A. Pengakuan pendapatan pada PT. Asuransi Adira Dinamika Cabang Manado


menggunakan metode accrual basis. Pengakuan pendapatan premi yang berasal
dari kontrak jangka pendek dan premi selain kontrak jangka pendek pada PT.
Asuransi Adira Dinamika adalah: Perusahaan mencatat atau mengakui premi
sebagai pendapatan selama periode perjanjian polis (kontrak) berdasarkan
jumlah yang telah ditetapkan dan tercantum dalam polis.

Jika Periode polis berbeda secara signifikan dengan periode risiko (misalnya
pada penutupan jenis pertanggungan asuransi konstruksi), maka seluruh premi
yang diperoleh tersebut diakui sebagai pendapatan selama periode risiko.

Jika jumlah premi masih dapat disesuaikan, misalnya premi ditentukan pada
akhir kontrak atau premi disesuaikan pada akhir kontrak berdasarkan nilai
pertanggungan, maka pendapatan premi diakui sebagai: (a) jika jumlah premi
dapat diestimasi secara layak, maka pendapatan premi diakui selama periode
kontrak dan estimasi jumlah premi tersebut disesuaikan setiap periode untuk
mencerminkan jumlah premi yang sebenarnya; dan (b) jika jumlah premi premi
tidak dapat diestimasi secara layak, maka premi diperlakukan dengan
menggunakan metode uang muka (deposit method) sampai jumlah premi dapat
diestimasi secara layak.

1. Premi diakui dan dicatat jumlahnya sesuai dengan nilai nominal yang
tercantum pada bukti tagihan sesuai dengan yang tercantum dalam perjanjian
polis.
2. Penerimaan premi secara tunai ataupun transfer bank ke rekening PT.
Asuransi Adira Dinamika yang merupakan rekening umum perusahaan bukan
cabang.
3. Pada akhir periode (tutup buku) tagihan premi diakui dan dicatat apabila:
a) Masih dalam masa tenggang pembayaran premi yaitu 30 hari setelah polis
terbit karena setelah lewat dari 30 hari maka polis otomatis akan batal.
b) Belum ada pemberitahuan baik lisan maupun tertulis bahwa tertanggung
akan membatalkan polisnya atau tidak akan membayar premi sesuai
dengan perjanjian polis ataupun tidak akan memperpanjang kembali polis.
c) Dari penilaian pihak pemasaran ada keyakinan bahwa pemegang polis
akan membayar premi.

B. Beban pada PT. Asuransi Adira Dinamika

Beban yang terjadi pada Adira insurance terdiri atas:beban klaim, beban komisi,
beban usaha, dan beban lain-lain.

Laporan kerugian dikirim dari kantor cabang ke kantor pusat. Kantor pusat
mengeluarkan surat perintah pembayaran yang telah diotorisasi oleh direksi atau
surat perintah kerja untuk asuransi kendaraan dan dikirimkan kepada kantor
cabang, saat itu juga perusahaan mengakui adanya beban klaim

Apabila tertanggung setuju dengan jumlah ganti rugi maka penanggung akan
membayar ganti rugi. Selanjutnya perusahaan melakukan pembayaran klaim dari
jumlah yang tertera di surat perintah pembayaran atau surat perintah kerja untuk
asuransi kendaraan, setelah itu perusahaan melakukan pencatatan pembayaran
beban.

Perusahaan mengakui sebagai beban klaim pada saat timbulnya kewajiban untuk
memenuhi klaim. Perusahaan mengakui beban klaim menggunakan metode
accrual basis, yaitu pada saat laporan kerugian atau surat perintah kerja pasti
terbit.

Premi Asuransi

 adalah pembayaran dari tertanggung kepada penanggung, sebagai imbalan


jasa atas pengalihan risiko kepada penanggung.
 imbalan atas jasa jaminan perlindungan yang diberikan penanggung pada
tertanggung dengan menyediakan sejumlah uang (benefit) atas risiko hari tua
atau risiko kematian.
 Pengukuran premi berkaitan dengan penentuan jumlah premi yang harus
dibayarkan nasabah ditentukan oleh perusahaan/penanggung dengan
memperhatikan kondisi tertanggung.
 Pengakuan premi merupakan saat premi asuransi harus diakui sebagai
pendapatan, yaitu saat penanggung telah menerima risiko proteksi asuransi
dari tertanggungnya.
 Penyajian pendapatan premi dalam laporan laba-rugi disajikan dengan
menunjukkan jumlah premi bruto, premi reasuransi, dan kenaikan/penurunan
premi yang belum merupakan pendapatan sehingga diperoleh jumlah premi
neto.
 Dasar pengakuan pendapatan premi menurut standar akuntansi mengacu
kepada dasar akrual, yaitu pendapatan diakui secara proporsional sesuai
dengan periode dan jumlah proteksi yang diberikan.

Kontrak Asuransi Jangka Pendek

 Kontrak asuransi jangka pendek adalah kontrak asuransi :


o Hanya memberi proteksi tanpa ada komponen deposit.
o Untuk periode sama dengan atau kurang dari 12 bulan.
o Memungkinkan asuradur untuk membatalkan kontrak atau
menyesuaikan persyaratan kontrak.
 Pada akhir setiap periode kontrak, seperti penyesuaian jumlah premi atau
penututpan yang diberikan.
 Jumlah premi yang dibebankan, jumlah pertanggungan yang diberikan atau
syarat polis lain dapat disesuaikian oleh perusahaan asuransi.
 Pengakuan pendapatan premi diakui secara merata selama periode asuransi.
 Pengakuan cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan :
o CAPYBMP = Unearned premium reserve.
o CAPYBMP adalah sejumlah dana yang harus dibentuk untuk
menggambarkan bagian premi yang masa asuransinya belum berjalan.
 Dihitung dengan menggungakan proporsi atas premi yang dibayarkan sesuai
proporsi lamanya pertanggungan yang dicerminkan oleh premi.
 Contoh : apabila premi adalah premi tahunan dibayar dimuka, maka setelah
2 bulan, premi yang belum merupakan pendapatan adalah 10/12 dari premi
tahunan yang telah dibayar.
 Premi yang belum merupakan pendapatan atas kontrak jangka pendek untuk
asuransi kesehatan dan kecelakaan dapat ditemukan dengan cara sebagai
berikut :
o Secara agregat tanpa memperhatikan tanggal penutupannya dan
besarnya dihitung berdasarkan persentase tertentu dari jumlah premi
untuk tiap jenis pertanggungan/asuransi ;
atau
o Secara individual dari tiap pertanggungan. Besarnya premi yang
belum merupakan pendapatan ditetapkan secara proporsional dengan
jumlah proteksi yang diberikan, selama periode pertanggungan /
periode risiko, konsisten dengan pengakuan pendapatan premi.
PENCATATAN PREMI

 Pencatatan premi lanjutan saat jatuh tempo


o Piutang premi                    Rp.xxx
o         Pendapatan premi                     Rp.xxx
 Pencatatan penerimaan premi lanjutan
o Kas dan Bank              Rp.xxx
o         Piutang premi                      Rp.xxx

PENCATATAN CAPYBMP

 Jurnal pencatatan pembentukan CAPYBMP


o Penurunan/kenaikan CAPYBMP     Rp.xxx
o         CAPYBMP                                                     Rp.xxx
o Catatan : penurunan/kenaikan CAPYBMP disajikan pada bagian
pendapatan di laporan laba/rugi.
 Jurnal realisasi CAPYBMP
o CAPYBMP                                                   Rp.xxx
o         Penurunan/kenaikan CAPYBMP                    Rp.xxx
o Catatan : CAPYBMP disajikan di sisi kewajiban dalam neraca pada
bagian dari cadangan teknis.

JURNAL PENERIMAAN PREMI PERTAMA

I. Jurnal Penerimaan Premi Pertama dan Disetujui (Premi Lebih)

 Diterima
o Kas dan Bank             Rp 18.700
o         Titipan premi                           Rp 18.700
 Disetujui
o Titipan premi                    Rp 18.700
o         Pendapatan premi                           Rp 17.500
o         Kas dan Bank                                    Rp   1.200

II. Jurnal Penerimaan Premi Pertama dan Ditolak

 Diterima
o Kas dan Bank             Rp 21.000
o         Titipan premi                            Rp 21.000
 Ditolak
o Titipan premi             Rp 21.000
o         Kas dan Bank                             Rp 21.000

III. Jurnal Penerimaan Premi Pertama dan Disetujui (Premi Kurang)

 Diterima
o Kas dan Bank             Rp 16.000
o         Titipan premi                            Rp 16.000
 Disetujui (karena preminya kurang 2juta, tunggu transferan kekurangannya
dulu baru bisa diakui sebagai pendapatan)
o Kas dan Bank             Rp 2.000
o         Titipan premi                            Rp 2.000
o Titipan premi                     Rp 18.000
o         Pendapatan premi                            Rp 18.000

KLAIM

I. Jenis-Jenis Klaim

 Klaim kematian
 Klaim cacat, dan klaim jaminan kesehatan
 Klaim dan manfaat kerna jatuh tempo
 Klaim manfaat karena pembatalan (surrender)

II. Klaim meliputi

 Klaim yang telah disetujui (klaim dan manfaat dibayar)


 Cadangan klaim (estimasi kewajiban klaim)
 Klaim dalam proses penyelesaian (Unsettled claim)
 Klaim yang terjadi namun belum dilaporkan (Incurred but not  
repored/IBNR)

1.  Klaim dan manfaat dibayar


o Pengakuan beban klaim dan hutang klaim dilakukan pada saat klaim
disetujui oleh perusahaan untuk dibayar dan surat pemberitahuan
persetujuan klaim sudah dikirimkan ke pemegang polis/ahli waris.
o Pengakuan beban klaim dan hutang klaim
 Beban klaim dan manfaat dibayar     Rp.xxx
         Hutang klaim                                                   Rp.xxx
o Saat pembayaran hutang klaim
 Hutang klaim             Rp.xxx
         Kas dan Bank                       Rp.xxx
2. Cadangan Klaim (Estimasi Cadangan klaim)
o Cadangan klaim ditentukan berdasarakan perhitungan teknis aktuaria
untuk asuransi oleh aktuaris perusahaan. Jumlah estimasi kewajiban
klaim (sebagai akibat penelaahan lebih lanjut oleh akturais
perusahaan).
o Kenaikan (penurunan) jumlah estimasi kewajiban klaim (EKK),
diakui sebagai penambah atau pengurangan beban klaim dalam
laporan laba rugi pada periode terjadinya perubahan.
o Saat cadangan klaim dibentuk
 Kenaikan (penurunan)* cad.klaim       Rp.xxx
         Cadangan klaim                                                  Rp.xxx
o *Penurunan/kenaikan ECK dicatat di bagian “beban”
mengurangi/menambah beban klaim.
o Saat realisasi cadangan klaim
 Cadangan klaim**                                   Rp.xxx
         Kenaikan/penurunan cad.klaim                     Rp.xxx
o **Cadangan klaim (EKK) dicatat sebagai bagian dari cadangan teknis
di bagian “Liabilities”.

PSAK 62 Kontrak Asuransi

merupakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang bersifat temporer dan


tidak dimaksudkan untuk mengubah secara signifikan pengaturan dan praktik
akuntansi yang selama ini dilakukan oleh industri asuransi.

Penerapan PSAK 62 dilengkapi dengan revisi PSAK 28 dan PSAK 36 untuk


memberikan panduan yang lebih spesifik terkait pengakuan dan pengukuran
pendapatan, beban dan liabilitas yang timbul dari kontrak asuransi.

Ruang lingkup

1. Kontrak Asuransi (termasuk kontrak reasuransi) yang diterbitkan dan


kontrak reasuransi yang dimiliki
2. Instrument keuangan yang diterbitkan entitas dengan fitur partisipasi tidak
mengikat (hak kontraktual untuk menerima. sebagai tambahan dari manfaat
yang dijamin)

Pengecualian
1. Jaminan produk yang diterbitkan langsung oleh pabrikan, dealer atau
pengecer.
2. Aset dan liabilitas pemberi kerja dalam program imbalan kerja & kewajiban
manfaat purnakarya
3. Hak/kewajiban kontraktual yang kontijen pada penggunaan masa depan /hak
untuk menggunakan item nonkeuangan.
4. Kontrak jaminan keuangan kecuali pihak penerbit telah menyatakan secara
eksplisit bahwa kontrak tersebut adalah kontrak asuransi dan telah
menerapkan akuntansi yang berlaku pada kontrak asuransi.

Kontrak asuransi adalah kontrak dimana satu pihak (asuradur) menerima risiko
asuransi signifikan dari pihak lain (pemegang polis) dengan menyetujui
untuk mengompensasi pemegang polis jika kejadian masa depan tidak pasti
tertentu (kejadian yang diasuransikan) berdampak merugikan pemegang polis.
Sedangkan kontrak investasi adalah kontrak yang mengalihkan risiko keuangan.
Risiko keuangan adalah risiko atas kemungkinan perubahan di masa depan dalam
satu atau lebih variabel seperti tingkat suku bunga, harga instrumen keuangan,
harga komoditas, kurs valuta asing, indeks harga, indeks kredit dan variabel
lainnya.
Beberapa kontrak asuransi mengandung baik komponen asuransi maupun
komponen investasi. Pemisahan diisyaratkan jika kedua kondisi berikut terpenuhi :
a) dapat mengukur komponen investasi secara terpisah; dan
b) kebijakan akuntansi tidak mensyaratkan untuk mengakui seluruh hak dan
kewajiban yang timbul dari komponen investasi. Ketentuan PSAK 62
paragraf B30 menyatakan bahwa “suatu kontrak yang memenuhi syarat
sebagai kontrak asuransi tetap merupakan kontrak asuransi hingga seluruh
hak dan kewajiban berakhir atau kadaluwarsa”.
Dalam praktik di Indonesia, suatu kontrak yang pada awalnya
diklasifikasikan sebagai kontrak asuransi dapat berubah menjadi kontrak
investasi bersadarkan PSAK 62 bila pemegang polis melakukan top-up
sehingga asuradur terpapar risiko keuangan tanpa risiko asuransi signifikan.
Ketika kondisi tersebut terjadi maka produk tersebut menjadi kontrak
investasi atau kontrak non asuransi.
 
KONTRAK ASURANSI JANGKA PENDEK
Kontrak asuransi jangka pendek adalah kontrak asuransi yang hanya memberikan
proteksi tanpa ada komponen investasi untuk suatu periode yang pasti dan
memungkinkan asuradur untuk membatalkan kontrak atau menyesuaikan
persyaratan kontrak pada akhir setiap
periode kontrak, seperti penyesuaian jumlah premi atau penutupan yang diberikan.
Dalam praktik, terdapat kontrak asuransi yang substansinya adalah bukan kontrak
asuransi jangka pendek, yang dipecah-pecah menjadi beberapa kontrak asuransi
jangka pendek (misalnya, kredit polis kendaraan bermotor 3 tahun dipecah menjadi
pertahun). Hal lainnya, beberapa kontrak asuransi jangka pendek tidak
diperlakukan sebagai kontrak tersendiri tetapi diperlakukan sebagai kontrak
tunggal jika:
1. Kontrak tersebut disepakati pada waktu yang sama atau terkait satu
dengan yang lain.
2. Kontrak tersebut membentuk suatu transaksi tunggal yang didesain untuk
mencapai suatu dampak
3. komersial secara keseluruhan.
4. Keterjadian suatu kontrak bergantung pada keterjadian kontrak lain.
5. Suatu kontrak yang berdiri sendiri tidak dapat dijustifikasi secara
ekonomi, tetapi kontrak tersebut
6. Dapat dijustifikasi secara ekonomi jika bergabung dengan kontrak lain.
Pada umumnya kontrak asuransi jangka pendek memberikan proteksi dalam jangka
waktu sama dengan atau kurang dari 12 (dua belas) bulan.
 
Pendapatan Premi dan Liabilitas Premi 
Premi yang diperoleh dari kontrak asuransi jangka pendek diakui sebagai
pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi
yang diberikan. Dalam hal periode polis berbeda secara signifikan dengan periode
risiko (misalnya, penutupan asuransi konstruksi) maka seluruh premi yang
diperoleh tersebut diakui sebagai pendapatan selama periode risiko, kecuali apabila
jumlah premi masih dapat disesuaikan. Sedangkan premi yang belum merupakan
pendapatan ditentukan untuk masing-masing jenis pertanggungan dengan cara:
 Secara agregat tanpa memperhatikan tanggal penutupannya dan besarnya
dihitung berdasarkan persentase tertentu; atau
 Secara individual dari setiap pertanggungan dan besarnya premi yang belum
merupakan pendapatan
    ditetapkan secara proporsional dengan jumlah proteksi yang diberikan selama
periode kontrak atau periode risiko konsisten dengan pengakuan pendapatan premi.
 
Estimasi Liabilitas Klaim 
Estimasi liabilitas klaim adalah estimasi jumlah kewajiban yang menjadi
tanggungan sehubungan dengan klaim yang masih dalam proses penyelesaian,
termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan. Perubahan jumlah estimasi
liabilitas klaim, sebagai proses penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara
jumlah estimasi liabilitas klaim dengan klaim yang dibayarkan, diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif pada periode terjadinya perubahan. Entitas tidak
mengakui setiap provisi untuk kemungkinan klaim masa depan sebagai liabilitas
jika klaim tersebut timbul berdasarkan kontrak asuransi yang tidak ada pada akhir
periode pelaporan.
 
Biaya Akuisisi Tangguhan
Biaya akuisisi tangguhan adalah biaya komisi, survey, underwriting, dan biaya
akuisisi lainnya yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan dan
pembaharuan kontrak asuransi jangka pendek yang ditangguhkan pembebanannya
karena masa pertanggungan masih berjalan pada akhir periode akuntansi. Biaya
akuisisi tangguhan dicatat sebagai bagian dari aset tak berwujud dan diamortisasi
dengan metode yang konsisten dengan metode pengakuan premi yang belum
merupakan pendapatan. Amortisasi biaya akuisisi tangguhan dibebankan pada
laporan laba rugi komprehensif.
 
Aset Reasuransi
Aset reasuransi adalah nilai hak kontraktual neto cedant dalam kontrak reasuransi,
yang terdiri dari estimasi penggantian reasuransi atas klaim yang masih dalam
proses penyelesaian; klaim yang terjadi namun belum dilaporkan; dan porsi
reasuransi atas premi yang belum merupakan pendapatan. Estimasi penggantian
reasuransi atas estimasi liabilitas klaim diakui dan diukur bersamaan dan konsisten
dengan saat timbulnya estimasi liabilitas klaim.
Penurunan nilai aset reasuransi terjadi bila terdapat bukti objektif sebagai hasil atas
kejadian yang terjadi setelah pengakuan awal aset reasuransi, yang menyebabkan
cedant tidak menerima seluruh jumlah yang sesuai dengan persyaratan kontrak;
dan kejadian tersebut memiliki dampak yang dapat diukur secara andal dalam
jumlah yang akan diterima cedant dari reasuradur. Analisis penurunan nilai atas
aset reasuransi dapat dilakukan secara periodik.
Nilai tercatat aset reasuransi tersebut diturunkan nilainya dengan menggunakan pos
penyisihan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laba rugi komprehensif. Aset
reasuransi dihentikan pengakuannya ketika hak kontraktual telah berakhir atau
ketika kontrak tersebut dipindahkan ke pihak lain.
 
KONTRAK ASURANSI JANGKA PANJANG
Kontrak Asuransi jangka panjang adalah kontrak asuransi yang memberikan
proteksi dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan. Kontrak  ini tidak
memungkinkan asuradur untuk membatalkan kontrak atau menyesuaikan
persyaratan kontrak selama periode kontrak.
 
Biaya Akuisisi
Berbeda dengan kontrak asuransi jangka pendek dimana biaya akuisisi dari kontrak
asuransi jangka panjang langsung dibebankan pada saat terjadinya dalam laporan
laba rugi komprehensif.
Gross Premium Reserve (GPR)
Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan (gross premium reserve) mencerminkan nilai
kini estimasi pembayaran seluruh manfaat yang diperjanjikan, termasuk seluruh
opsi yang disediakan, dan nilai kini estimasi seluruh biaya yang akan dikeluarkan
serta mempertimbangkan penerimaan premi di masa yang akan datang.
Penghitungan liabilitas manfaat polis masa depan harus memperhitungkan
tambahan sisa marjin yang menghilangkan setiap pengakuan keuntungan di awal.
Marjin ini kemudian diakui sebagai keuntungan selama periode kontrak. Liabilitas
manfaat polis masa depan dinyatakan dalam laporan posisi keuangan berdasarkan
perhitungan aktuarial dan liabilitas ini diakui sejak timbulnya kewajiban sesuai
dengan yang diperjanjikan dalam kontrak asuransi.
 
Aset Reasuransi
Porsi reasuransi atas liabilitas manfaat polis masa depan diakui dan diukur secara
konsisten bersamaan pada saat timbulnya liabilitas manfaat polis masa depan.
Kebijakan akuntansi mengenai penurunan dan penghentian pengakuan aset
reasuransi kontrak asuransi jangka panjang sama dengan metode yang digunakan
untuk kontrak asuransi jangka pendek.
TES KECUKUPAN LIABILITAS
Liabilitas yang dibentuk dalam kontrak asuransi, baik berupa estimasi klaim, premi
yang belum merupakan pendapatan, maupun liabilitas manfaat polis masa depan,
harus dilakukan tes kecukupan liabilitas sesuai dengan ketentuan PSAK 62. Tes
kecukupan liabilitas dilakukan pada tingkat portofolio kontrak yang memiliki
karakteristik risiko yang sama dan dikelola bersama sebagai portofolio tunggal,
untuk menilai apakah liabilitas asuransi yang diakui telah mencukupi.
 
Entitas menerapkan tes kecukupan liabilitas secara periodik yang memenuhi syarat
minimum berikut :
 Untuk kontrak asuransi jangka pendek, jika tes menunjukkan bahwa liabilitas
tidak mencukupi, maka seluruh kekuarangan tersebut diakui dalam laba rugi
komprehensif dengan mengurangi jumlah tercatatat biaya akuisisi tangguhan
terkait dan selanjutnya membentuk provisi kekurangan tes kecukupan liabilitas
premi yang belum merupakan pendapatan.
 Untuk kontrak asuransi jangka panjang, jika tes menunjukkan bahwa liabilitas
tidak mencukupi, maka seluruh kekurangan tersebut diakui dalam laba rugi
komprehensif dengan membentuk provisi kekurangan tes kecukupan liabilitas
manfaat polis masa depan.
Tes mempertimbangkan estimasi kini atas seluruh arus kas kontraktual dan arus
kas terkait, misalnya biaya pengurusan klaim, serta arus kas yang dihasilkan dari
opsi dan jaminan melekat;
 
PSAK 74 Kontrak Asuransi
PSAK 74 yang membahas mengenai kontrak asuransi merupakan adopsi dari IFRS
17: Insurance Contracts dan telah mencakup amendments to IFRS 17 yang
memberikan relaksasi atau kemudahan dalam penerapan standar tersebut. PSAK
74 menggantikan PSAK 62 dimana saat ini yang berlaku hanya sementara,
sehingga membutuhkan standar baru yang lebih baik dimana tentunya standar yang
diterapkan merupakan standar yang mengatur kontrak asuransi yang bersifat
global. Hal ini bertujuan untuk dapat meningkatkan comparability reporting
keuangan perusahaan asuransi antar negara maupun industri lainnya. Selain itu,
PSAK 74 juga menggantikan PSAK 28: Akuntansi Kontrak dan PSAK 36:
Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa.
Perlakukan yang berubah dalam akuntansi kontrak asuransi di PSAK 74 adalah
memberikan informasi paling update terkait dengan kewajiban, risiko, dan kinerja
kontrak asuransi yang diukur berdasarkan informasi tekini dan tidak bersifat
sementara. Lalu perubahan utama lainnya dari PSAK 74 dengan PSAK 62 adalah
komponen pendapatan disajikan secara terpisah (pendapatan asuransi dan
investasi), pendapatan asuransi tidak termasuk deposit, pendapatan dan beban
diakui pada saat diterima, dan beban keuangan dikecualikan dari penghasilan jasa
asuransi dan disajikan: sepenuhnya pada laba/rugi dan OCI.

Pada PSAK 74 ini yang membahas mengenai kontrak asuransi, akan berdampak
kepada seluruh entitas yang menerbitkan kontrak asuransi dimana akan terdapat
sebanyak 150 perusahaan asuransi di Indonesia dan 229 perusahaan penunjang
asuransi di Indonesia yang akan diberlakukan oleh standar akuntansi terbaru
tersebut. PSAK 74 akan diimplementasikan sejak dini untuk beberapa tahun
mendatang di tahun 2022 dan 2023 hingga akan mulai secara efektif pada tanggal 1
Januari 2025. Hal yang menjadi pengecualian dari ruang lingkup PSAK 74 adalah

 Garansi produk yang diterbitkan oleh pabrikan, dealer, dan retail


 Beberapa kontrak jaminan keuangan
 Beberapa kontrak jasa dengan fixed fee

Contoh Kasus:

SOAL 1

Bagian Underwriting PT AJ Serayu pada tanggal 12 Jan 2015 mengaksep SPAJ


Ibu Vietha sebesar Rp.600.000.000 dan premi tahunan Rp.14.890.000. Premi
pertama diterima di rekening bank perusahaan pada tanggal 3 Jan 2015. Adapun
komisi pertama sebesar 35% dari premi pertama yang ditransfer ke rekening agen
Satya pada tanggal 15 Jan 2015. UP sebesar Rp.275.000.000 direasuransikan ke PT
Reas GHI dengan premi tahunan 10% dari premi pertama tahunan dan komisi
reasuransi yang diberikan sebesar 20% dari premi reasuransi.

Buat Jurnalnya.

Jurnal 3/1/2015:

Kas dan Bank Rp.14.890.000


Titipan premi Rp14.890.000
Jurnal 12/1/2015:

Titipan premi Rp.14.890.000


Pendapatan premi Rp.14.890.000

Beban komisi Rp.5.211.500


Utang komisi Rp.5.211.500
= (35% x 14.890.000 = 5.211.500)

Premi reasuransi Rp.1.489.000


Utang premi reasuransi Rp.1.489.000
= (10% x 14.890.000)

Piutang komisi reasuransi Rp.297.800


Pendapatan komisi reasuransi Rp.297.000
= (20% x Rp.1.489.000 = Rp.297.800)

Jurnal 15/1/2015:

Utang komisi Rp.5.211.500


Kas dan Bank Rp5.211.500

SOAL 2

Bagian Klaim PT AJ Sedap Malam, pada tanggal 9 Feb 2015 menyetujui manfaat
klaim meninggal Bapak Setia sebesar Rp 350.000.000 yang diajukan oleh ahli
warisnya yaitu Ibu Ambar. Polis tersebut direasuransikan sebesar 125.000.000 ke
PT Reasuransi DEF dalam perjanjian reasuransi saat aplikasi asuransi jiwa
disetujui (2 Jan 2003). Klaim di transfer ke rekening Ibu Ambar pada tanggal 15
Feb 2015 dan Klaim Reasuransi diterima di rekening bank perusahaan pada 17 Feb
2015. Buatlah Jurnalnya!

Jurnal 9/2/2015:

Beban klaim meninggal Rp350.000.000


Utang klaim meninggal Rp350.000.000
Piutang klaim reas Rp125.000.000
Beban klaim reasuransi Rp125.000.000

Jurnal 15/2/2015:

Utang klaim Rp350.000.000


Kas dan Bank Rp350.000.000

Jurnal 17/2/2015

Kas dan Bank Rp125.000.000


Piutang klaim reas Rp125.000.000

Anda mungkin juga menyukai