Anda di halaman 1dari 9

MSSR LVA Antena Antenna Radar MSSR terdiri dari 35 bar Antenna untuk antenna dimana

terdapat 1 antenna yang memiliki power terbesar mainlobe yang memiliki


pattern directionaldan 34 lainnya untuk sidelobe dan ada satu antenna di
belakang yang memiliki pattern directional yang berfungsi untuk Sidelobe
Supression.
Rotary Joint Bagian dibawah antenna sebagai penghubung kabel dan antenna selain
sebagai tempat encoder. Rotary joint sebaliknya.tranverse electric menjadi
transverse magnetic dan azimuth. Rotary joint mengubah mode
gelombang horizontal untuk mendapatkan sasaran pada semua sudut
bertugas memutar antena sebesar 360º pada arah Rotary Joint juga dapat
berfungsi agar antenna dengan kabel menjadi tidak terlilit.
EPS Switch Board EPS Switch Board adalah bagian dari radar yang di dalamnya terdapat
Filter untuk mengurangi Noise ketika radar melakukan proses interrogate
dan filter yang digunakan adalah Band Pass Filter. Selain filter juga
terdapat circulator yang berfungsi untuk switching radar kapan harus
interrogate dan kapan harus reply. Selain itu juga ada coupler yang
berfungsi untuk menghubungkan antenna ke dummy load dan juga
berfungsi sebagai unit untuk mencuplik sinyal. Ada pula bagian yang
bernama switch yaitu untuk menyalurkan pulsa interrogate atau reply
yang terdiri dari relay elektronik yang beroperasi dengan menggunakan
trigger dan dapat dikendalikan dari local control monitoring system
TSSR – Block of  TFSS
Receivers and
Transmitters TFSS memiliki dua power amplifier sebagai penguat chanel SUM
dan OMEGA dari TMOS

 TMOS

Modulator berfungsi untuk memodulasi pulsa yang dihasilkan dari


Local Osilator dengan frekuensi carrier 1030 MHz

 RSSB

RSSB berfungsi untuk menghasilkan IF sebesar 60 MHz yang di


MIXER dengan Local Oscilator sebesar 1030 MHz
ISSR – Block of  MYSN Board
Processing
Pada MYSN Board terjadi tiga proses utama, yaitu receiver digital,
input signal processing unit, dan mendeteksi sinyal reply. Receiver
digital akan memfilter IF 60 MHz dan akan terjadi penguatan sinyal
digital

 FCOMP

Pada blok FCOMP indikator untuk pulse All Call diproses dari reply
1090 Hz dan menunjukan 0580 untuk kondisi normal

 FCOMD

Pada blok FCOMD digunakan untuk mengkombinasi hasil dari All


Call dan Roll Call yang nanti akan di teruskan sebagai interface ke
SMP yaituS Mode Processing agar dapat dibaca di LCMS.

 MODS

Pada blok MODS adalah indikator untuk pulse Roll Call diproses
dari reply 1090 Hz dan menunjukan 0000 untuk kondisi normal.
DIMOD Boards DIMOD membuat pulsa untuk pembentukan mode dan synchro terhadap
radar PSR (jika ada PSR) dan synchro dengan MSSR (jika hanya ada MSSR
saja). pembentukan pulsa P1, P3, dan P4 untuk channel SUM pada All Call
dan pulsa P2 sebagai control sidelobe dan juga P1, P2, dan P6 untuk
channel SUM pada Roll Call untuk mode S dan pulsa P5 sebagai control
side lobe Mode-S.
Power Distribution Power distribution unit adalah unit yang digunakan untuk menyuplai
Unit power ke semua bagian radar MSSR untuk memberi supply
AILAN Bagian dari Radar MSSR yang berfungsi untuk membaca hasil dari
encoder dan mengeluarkan output berupa ACP dan ARP yang diperoleh
dari Encode
LCMS Local control monitoring system digunakan untuk melakukan control
melalui remote di desktop sehingga dapat melakukan monitoring dan
control tanpa harus menyentuh pada bagian rack radar
SMP S Mode Processing digunakan untuk melakukan processing data dari hasil
receive baik All Call maupun Roll Call.
RDP Radar data processing adalah unit dimana data radar diproses untuk bisa
dibaca dan diterjemahkan ke interface yang lebih mudah dipahami, data
radar MSSR umumnya adalah Asterix
MOXA Ethernet Moxa adalah suatu alat yang berfungsi sebagai switch dan converter dari
Switch lan atau Ethernet menjadi fiber optic (FO) agar transmisi data bisa lebih
cepat dan jangkauannya lebih jauh.

Prinsip Kerja MSSR Mode S Merk ELDIS

Proses Interogate / Transmit :

1. Proses ini dimulai dari DMOD yang membuat pulsa pulsa untuk pembentukan mode
dan synchro terhadap radar PSR (jika ada PSR) dan synchro dengan MSSR (jika
hanya ada MSSR saja) pembentukan pulsa P1, P2, dan P6 untuk channel SUM pada
Roll Call untuk mode S dan pulsa P5 sebagai control side lobe Mode S
2. Dilanjutkan ke modul TMOS yaitu sebagai modulator untuk memodulasi pulsa pulsa
yang akan di transmitkan atau dikirimkan dengan frekuensi carrier sebesar 1030 MHz
sebagai frekuensi interrogate yang dapat dikenali oleh transponder di pesawat.
3. Sebelum menuju ke filter maka akan dikuatkan terlebih dahulu untuk dua channel
yang akan dikirimkan menggunakan channel SUM dan channel OMEGA dikuatkan
menggunakan PA
4. Setelah dikuatkan maka akan masuk ke dalam Band Pass Filter untuk difilter dan
mengurangi noise sehingga gelombang yang ditransmitkan atau dikirimkan menjadi
jelas.
5. Kemudian masuk ke circulator untuk member trigger bahwa proses interrogate terjadi
karena pada circulator ini adalah sifat radar dimana menjadi mode interrogate atau
mode reply. Saat transmit ini radar hanya menggunakan dua channel yaitu channel
SUM dan OMEGA saja.
6. Setelah dari circulator maka akan masuk menuju relay switch untuk dipancarkan ke
antenna radar MSSR dan ada juga yang menuju coupler untuk menuju dummy load
dan digunakan untuk sampling pulsa berfungsi untuk memeriksa output atau input
sinyal
7. Setelah dari relay switch maka diteruskan antenna dan dipancarkan menuju
transponder dengan frekuensi 1030 MHz.

Proses Reply :

1. Proses reply ini dimulai dari Transponder yang mengirimkan jawaban dari pertanyaan
radar berupa ID atau Level yang dapat diketahui dengan melihat jarak pulsa atau
mode yang digunakan apakah mode A/C atau mode S
2. Transponder mengirimkan reply dengan frekuensi sebesar 1090 MHz menuju ke
antenna radar dan masuk di tiga channel yaitu channel SUM, channel OMEGA, dan
channel DIF.
3. Channel SUM adalah channel di Mainlobe yang merupakan Lobe yang benar untuk
memperoleh reply dari transponder sedangkan channel OMEGA adalah channel
Sidelobe yang tidak diperbolehkan oleh radar untuk menerima reply dari transponder
sehingga pada channel OMEGA terdapat SLS (Sidelobe Supression) untuk menekan
side lobe dan juga ada RSLS untuk mereject jawaban yang menuju sidelobe.
Sedangkan channel DIF digunakan untuk memfokuskan mainlobe untuk menerima
reply dari transponder sehingga lebih akurat
4. Ketiga channel tersebut terhubung ke relay switch untuk diteruskan ke circulator agar
mendapat trigger reply sehingga ketiga channel tersebut diteruskan ke modul RSRB
untuk didemodulasi dan terdapat mixer dan oscillator untuk menghasilkan IF sebesar
60 MHz
5. Setelah didemodulasi di RSRB maka dilanjutkan ke MSYN untuk proses interface
dan merubah data analog menjadi digital agar dapat diproses oleh unit unit radar data
processing
6. Jika All Call maka indicator berada pada modul FCOMP dan jika Roll Call maka
indicator berada modul MODS yang menunjukan apakah proses reply All Call dan
Roll Call dalam kondisi baik.
7. Kemudian ke modul FCOMD untuk mengkombinasi hasil reply All Call dan Roll Call
untuk di interfacekan menuju SMP dan LCMS serta RDP.
8. Terdapat jalur LAN atau Ethernet juga yang terhubung dari FCOMD dan AILAN
karena AILAN memproses output dari Encoder berupa ACP dan ARP yang
menghasilkan target yang informasi ACP dan ARP tersebut di bagi ke modul modul
yang lain agar dapat diproses

Parameter Toleransi
Antenna
Speed 5 - 15 RPM
Antenna Driver OK
Antenna Mounting OK
Driver Control OK
Door Safety System OK
North Signal 1 PULSE / RPM
Encoder Change Over OK
MSSR Processor
Test Plot 1 dan 16
Control And Monitoring
Interface LCMS And RCMS OK
Display Status OK
Trasnmission Data
Least Channel OK
VSAT OK
Optic Cable OK
Coaxial Cable OK
Data Cable OK
Radio Link OK
Pilot Lamp / Metering : OK
Interconnection : OK

SOP Pemeliharaan MSSR Mode S Merk ELDIS Type MSSR-1

Pemeliharaan Harian
Periksa kondisi umum Channel yang beroperasi (kunjungan ke lokasi atau melalui RCMS) :

 Pastikan ada tampilan data target pada monitor, minimal tampilan data dari Control Transpond
 Pastikan tidak ada indikasi error pada tampilan Main Screen LCMS / RCMS.
 Pastikan fungsi otomatis change over dalam kondisi aktif (tombol aktif berwarna hijau).
 Periksa fungsi recording

Melaporkan hasil pelaksanaan Pemeliharaan Harian


Pemeliharaan Mingguan
Laksanakan Pemeliharaan Harian
Pembersihan ruangan
Pemeliharaan Harian
Periksa kondisi suhu ruangan
Periksa kondisi Obstacle Light
Melakukan pencatatan Meter Reading
Periksa Auxiliary Motor Gearbox secara visual, pastikan tidak ada kebocoran oli
Periksa level oli pada Main Gearbox berada pada ± setengah dari jendela indikator level oli
Periksa kondisi putaran antena, pastikan tidak ada bunyi / suara yang tidak biasa (unusual sound), put
yang tidak teratur (irregular running), dsb
Periksa posisi “Antenna Rotation Blocking Contact”
Melakukan Change over peralatan (Main ke Stand by dan sebaliknya)
Melaporkan Hasil Pelaksanaan pemeliharaan Mingguan
Pemeliharaan Bulanan
Laksanakan pemeliharaan mingguan
Pembersihan eksterior peralatan
Periksa fungsi seluruh fan pada tiap rak & blok peralatan
Periksa kondisi filter udara pada kabin antenna, Bersihkan & ganti bila perlu
Periksa indikator-indikator sinyal pada Encoder's Cabinet pastikan semua menyala normal (den
terlebih dahulu melepas penutup depan cabinet)
Periksa posisi tuas penahan getaran untuk rotating joint di dalam kabin antena
Periksa secara visual seluruh indikator pada Switch Board 100 s/d 106 dan Power Source G1 s/d G4
Periksa fungsi change over otomatis ke standby channel. Pastikan indikator "Auto Backup" aktif (berwa
hijau). Lakukan dengan meng-off-kan power power source untuk Rx pada channel yang aktif
Melaporkan Hasil Pelaksanaan pemeliharaan Bulanan
Pemeliharaan Triwulanan
-
Pemeliharaan Semesteran
-
Pemeliharaan Tahunan
Bersihkan (ganti bila perlu) filter ventilasi pada Computer Unit & bagian bawah rak peralatan
Periksa sambungan baut & konservasinya (khususnya pada bagian eksternal antenna unit) :

 Cek antenna level menggunakan waterpass


 Cek kekencangan baut pada bagian antenna
 Bersihkan filter pada bagian front panel Computer Unit

Periksa fungsi “Antenna Rotation Blocking Contact”, putaran antena harus berhenti saat tuas ini diaktif
Periksa secara visual kondisi tiap kolom (vertical column) antena. Pastikan bahwa lubang pembuan
pada bagian bawah penutup kolom tidak tersumbat
Periksa kondisi antenna tilt & batang penahannya serta konservasinya
Periksa kabel & koneksi kabel (kabel grounding, kabel power, kabel coaxial, kabel optic, dll)
Pemeliharaan Harian

 Pengukuran parameter jalur microwave (attenuation & VSWR)


 Pengukuran parameter transmitter & receiver
 Pengukuran parameter pada Control Transponder

Periksa fungsi standby Freq Converter dalam mengontrol kedua motor antena. Lakukan dengan m
switch over AILAN ke standby AILAN. Hal ini harus didahului dengan menghentikan putaran antena
Periksa kondisi oli di Main Gearbox. Ganti jika terkontaminasi / kotor. Tambah bila perlu
Lakukan pengukuran parameter-parameter radar (Lihat SOP Pemeliharaan Rutin Tahunan MSSR-1 E
No. 6)
Melakukan pencatan pengukuran parameter peralatan

Spesifikasi Teknis MSSR Mode S

Transmitter
Interrogation Carrier Freq 1030 MHz ± 0.01 MHz
Polarization of interrogation vertical
Modulation Mode S interrogation pulse modulated
Modulation data pulse P6 phase modulation
Receiver
Frekuensi 1090 MHz ± 3 MHz
Sensitivity > -85 dBm
Interval PI - P3 Mode A : 8 ± 0.2 microseconds

Mode C : 21 ± 0.2 microseconds


Interval PI dan P2 2 ± 0.15 microseconds
Durasi pulsa PI, P2, dan P3 0.8 ± 0.1 microseconds
Rise time pulsa Pi, P2, dan P3 0.05 - 0.1 microseconds
Interrogation Intermode Mode A/C/S all-call
interrogation terdiri dari 3 pulsa yang ditransmisikan dan diberi simbol Pi dan P3 serta P4Long. Serta
sebagai pulsa control untuk sidelobe suppression
Interrogation Intermode Mode A/C only all-call
interrogation terdiri dari 3 pulsa yang ditransmisikan dan diberisimbol Pi dan P3 serta P4 Short. Sert
sebagai pulsa control untuk sidelobe suppression
Interval PI - P3 Mode A 8 ± 0.2 microseconds

Mode C 21± 0.2 microseconds


Interval PI dan P2 2 ± 0.15 microseconds
Transmitter
Durasi pulsa PI, P2, dan P3 0.8 ±0.1 microseconds
Rise time pulsa PI, P2, dan P3 0.05 - 0.1 microseconds
Interval P3 - P4 2 ± 0.05 microseconds
Durasi P4 short 0.8 ±0.1 microseconds
Durasi P4 long 1.6 ± 0.1 microseconds
Amplitude P4 within 1 dB of the amplitude of P3

Interrogation Mode S
interrogation terdiri dari 3 pulsa yang ditransmisikan dan diberi simbol Pi, P2, dan P6, serta P5 seb
pulsa control yang ditransmisikan untuk Mode S side lobe suppression
Interval PI - P2 Mode S : 2 ± 0.05 microseconds
Interval leading edge P2 - sync phase reversal P6
Detection Requirements
Detection probability >95%
False Detection at least 2% dari total target
False target Reports at least 0.1%
Multiple SSR Target Overall Multiple SSR target report ratio : at least 0.3%
Reports
Multiple SSR target report From reflections : at least 0.2%
ratios
From sidelobes : at least 0.1%

From splits : at least 0.1%


Code Detection Mode A probability of code detection : > 98%

Mode C probability of code detection : > 96%


Akurasi deteksi Deviasi range dan azimuth: 250 m dan 0.15 derajat untuk SSR;

Deviasi range dan azimuth: 100 m dan 0.06 derajat untuk MSSR
Quality Requirements
Positional Accuracy Slant range bias : at least 100 m
Systematic errors :
Azimuth bias (degree) : at least 0.1°

Slant range gain error : 1m/Nm

Time stamp error : at least 100 ms


Positional Accuracy Slant range : at least 70 m
Random errors (standard
deviation values) Azimuth (degree) : at least 0.08°
Positional Accuracy Jumps : Overall ratio ofjumps : at least 0.05%
Interrogation Mode S
False code information Overall false codes ratio : at least 0.2%

Validated false Mode A codes : at least 0.1%

Validated false Mode C codes : at least 0.1%


Availability requirements
Outage time availability Maximum outage time : at least 4 hours

Cumulative outage time : at least 10 hours / year


Maintenance MTBF : > 40.000 hours

Bagian yang redundant termasuk extractor dan processing unit den


deteksi failure otomatis harus dapat switch - over dalam waktu 2 detik
bagian yang rusak jika dimungkinkan dapat diperbaiki dalam waktu ku
dari 24 jam

Minimal terdapat 1 peralatan field monitor yang digunakan untuk menget


kesalah pendeteksian dan monitoring alignment secara permanen
peralatan secondary radar.

Anda mungkin juga menyukai