Anda di halaman 1dari 31

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-
Nyalah modul bahan ajar ini dapat selesai dengan baik. Materi yang berada di dalam modul ini
diambil dari beberapa sumber yang dirangkum untuk kebutuhan penyusunan modul bahan ajar.
Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam modul ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini. Oleh
karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan
modul ini.

Demikianlah modul ini kami susun, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau
pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada modul ini, kami mohon maaf.
Penyusun menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa menghasilkan
karya tulis yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Makassar, Februari 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

DAFTAR GAMBAR v

BAB I TEORI MANAGEMEN 1

A. Pengertian Managemen 1
B. Prinsip Managemen 1
C. Sumber Managemen 1
D. Fungsi Managemen 2

BAB II KONSEP PEMELIHARAAN 4

A. Peraturan tentang Pemeliharaan 4


B. Definisi Pemeliharaan 4
C. Pengertian Manajemen Pemeliharaan 4
D. Tujuan Pemeliharaan 5
E. Keuntungan Pemeliharaan 5

BAB III SISTEMATIKA PEMELIHARAAN 7

A. Blok Diagram Sistem Pemeliharaan 7


B. Pra – Pemeliharaan 7
C. Pemeliharaan Terencana dan Tidak Terencana 8
D. Jenis-jenis Pemeliharaa 10
E. Jadwal Pemeliharaan 10
F. Standar Pemeliharaan 11
G. Prosedur Pemeliharaan 11

BAB IV LINGKUP KEGIATAN PEMELIHARAAN 13

A. Instalasi 13
B. Operasi Peralatan 13
C. Inspeksi Peralatan 13
iii
D. Troubleshooting 13
E. Monitoring 13
F. Perbaikan 14
G. Overhaul 14
H. Testing dan Kalibrasi Peralatan 14

BAB V METODE PEMELIHARAAN 16

A. Total Productive Maintenance (TPM) 16


B. Reliability Centered Maintenance (RCM) 16

BAB VI PERENCANAAN PEMELIHARAAN 18

A. Perencanaan Jumlah Personel Pemeliharaan 18


B. Perencanaan Kebutuhan Peralatan Kerja 18
C. Jadwal Pemeliharaan 18

BAB VII PELAKSANAAN PEMELIHARAAN 20

A. Pemeliharaan Tingkat 1 20
B. Pemeliharaan Tingkat 2 20
C. Pemeliharaan Tingkat 3 21
D. Pemeliharaan Tingkat 4 (Fasilitas Keamanan Penerbangan
dan Elektronika Bandara) 21

BAB VIII EVALUASI PEMELIHARAAN 22


A. Availability 22
B. MTBF 22
C. MTTR 22
D. Realibility 22

BAB IX SISTEM PELAPORAN MANUAL ATAU ONLINE 23

A. Laporan Pemeliharaan Harian, Mingguan Bulanan 23


B. Form Pemeliharaan Harian 23
C. Form Ground Check 24
D. Form Laporan Perbaikan Peralatan 25
DAFTAR PUSTAKA 26
iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alur Sederhana Manajemen Pemeliharaan 5

Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Pemeliharaan 7

Gambar 9.1 Form Pemeliharaan Harian VHF – AG 23

Gambar 9.2 Form Ground Check DVOR 24

Gambar 9.3 Form Laporan Perbaikan Peralatan 25

v
BAB I
TEORI MANAGEMEN

A. Pengertian Managemen
Pengertian managemen menurut pendapat para ahli adalah sebagai berikut. Menurut
George R. Terry, manajemen adalah sebuah proses yang terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Sedangkan menurut profesor Oey Liang Lee adalah ilmu dan seni
untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasi serta mengawasi
manusia dengan bantuan alat-alat sehingga dapat mencapai tujuan. Dari kedua pendapat
tersebut bisa ditarik kesimpulan bahwa managemen ialah suatu proses perencanaan untuk
mencapai suatu tujuan.

B. Prinsip Managemen
Prinsip managemen dapat dijabarkan sebagai berikut.
 Pembagian kerja yang sesuai
 Pemberian tanggung jawab dan wewenang yang seimbang
 Rasa disiplin
 Satu kesatuan perintah
 Satu kesatuan pengarahan
 Mengutamakan kepentingan bersama
 Pemberian upah
 Pemusatan wewenang
 Sistem hierarki atau tingkatan kerja
 Ketertiban kerja
 Kejujuran atau keadilan
 Kestabilitasan kondisi karyawan
 Inisiatif atau prakarsa
 Rasa persatuan antar sesama

C. Sumber Managemen
 Man (manusia). Manusia memiliki keterampilan hingga sifat yang berbeda-beda.
Sehingga manajemen manusia dibutuhkan untuk mendapatkan hasil kerja yang

1
 maksimal, lingkungan kerja yang sehat dan kondusif, serta ide-ide inovatif yang dapat
memajukan usaha.
 Methods (metode). Diperlukan untuk mengatur prosedur maupun standar operasional
berjalannya suatu kegiatan.
 Machine (mesin). Pembelian serta penggunaan mesin harus diatur supaya efektif
artinya mendapatkan alat yang bagus dengan harga yang ekonomis, namun tetap
memiliki performa yang baik untuk produksi.

D. Fungsi Managemen
1. Perencanaan
Fungsi manajemen planning atau perencanaan merupakan fungsi utama dari
sebuah manajemen dalam organisasi bisnis. Tanpa perencanaan, fungsi lain dalam
manajemen tidak dapat berjalan dengan baik. Dalam hal ini manajemen berfungsi
untuk menyusun strategi awal dalam mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Seorang
manajer akan mengevaluasi rencana sebelum mengambil tindakan dan kemudian
memilih rencana manakah yang paling cocok digunakan. Sebagai sebuah sistem,
manajemen akan melalui rangkaian-rangkaian yang akan memberikan dampak baik
bagi sebuah organisasi. Dengan perencanaan yang baik, akan berpengaruh pada
pencapaian tujuan yang efektif dan efisien.

2. Pengorganisasian
Tujuan dari pengorganisasian adalah membagi suatu tugas yang besar menjadi
kegiatan yang lebih kecil-kecil. Melalui pengorganisasian, seorang manajer dapat
mengawasi dan mengontrol anak buahnya agar dapat melaksanakan tugasnya secara
tepat. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa saja yang
harus dikerjakan. Lalu siapa saja yang harus mengerjakan, bagaimana tugas tersebut
dapat dikelompokkan, dan siapa yang bertanggung jawab.

3. Penempatan
Penempatan adalah langkah selanjutnya dari pengorganisasian. Pada fungsi ini,
seorang manajer harus mengetahui minat dan kemampuan seseorang untuk melakukan
suatu pekerjaan. Agar dapat bekerja secara maksimal, seorang manajer harus
menempatkan seseorang pada posisi terbaik yang sesuai dengan kemampuannya.

2
Dalam hal ini, seorang manajer harus dapat melihat kemampuan minat dan bakat setiap
anggotanya.

4. Pengarahan
Pengarahan atau directing adalah usaha agar setiap anggota kelompok dapat
bekerja untuk mencapai sasaran sesuai tujuan perusahaan. Fungsi pengarahan adalah
untuk menciptakan lingkungan kerja yang dinamis dan sehat sehingga meningkatkan
efisiensi dan efektivitas dalam bekerja. Salah satu contoh kegiatan pengarahan adalah
pemberian motivasi kepada anggota kelompok atau memberikan tugas dan penjelasan
secara rutin.

5. Pengawasan
Pengawasan atau controlling harus dilakukan agar pekerjaan dapat berjalan
sesuai dengan visi, misi, dan peraturan perusahaan. Fungsi pengawasan dapat
digunakan untuk menilai kinerja dengan berpatokan standar yang telah dibuat, juga
melakukan perbaikan apabila diperlukan. Contoh dari fungsi pengawasan adalah
melakukan evaluasi secara berkala terhadap keberhasilan target dengan mengikuti
standar indikator yang sudah ditentukan.

3
BAB II
KONSEP PEMELIHARAAN

A. Peraturan tentang Pemeliharaan


• SKEP 157 Tahun 2003 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Pelaporan Peralatan
Fasilitas Elektronika dan Listrik Penerbangan. Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara.
• KP 35 Tahun 2019 tentang Pedoman Teknis Operasional Peraturan Keselamatan
Penerbangan Sipil Bagian 171-12 (Advisory Circular Part 171-12) Prosedur
Pemeliharaan dan Pelaporan Fasilitas Telekomunikasi Penerbangan. Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara.

B. Definisi Pemeliharaan
Pemeliharaan merupakan semua aktivitas yang dilakukan untuk mempertahankan
kondisi sebuah item atau peralatan, atau mengembalikannya ke dalam kondisi tertentu.
Pemeliharaan dapat dikatakan sebagai proses untuk menjaga agar peralatan tetap selalu dalam
keadaan baik dari waktu ke waktu. Proses tersebut memerlukan pengeluaran yang dapat
dibukukan sebagai suatu biaya dan dicatat dalam perkiraan beban perawatan, karena hal
tersebut tidak menaikkan nilai peralatan tetap secara langsung.

C. Pengertian Manajemen Pemeliharaan


Manajemen/pengelolaan pemeliharaan adalah kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dengan perencanaan, organisasi dan kepegawaian, implementasi program dan metode
pengendalian kegiatan pemeliharaan. Kegiatan tersebut bertujuan mengoptimalkan kinerja
pemeliharaan dengan meningkatkan keandalan dan ketersediaan dari suatu sistem atau
peralatan melalui perencanaan, pengorganisasian, pengaturan tenaga kerja, pengawasan, dan
evaluasi yang baik.
Perusahaan membutuhkan suatu sistem yang memiliki kemampuan untuk mendukung
dan mempersatukan berbagai tujuan ke dalam suatu tujuan bersama yang pada akhirnya tujuan
tersebut adalah memperoleh laba. Pemeliharaan merupakan topik penting dan memiliki
anggaran yang sama besar dengan biaya operasi. Pada saat ini konsep pemeliharaan dan
operasi tidak berdiri sendiri, dan lebih dikenal dengan istilah O&M (operation and
maintenance). Operasi dan pemeliharaan harus dikoordinasikan, pemeliharaan hanya

4
merupakan pendukung dari operasi akan tetapi jika pemeliharaan tidak baik maka
pengoperasian akan gagal atau kurang berhasil. Berikut adalah alur sederhana manajemen
pemeliharaan.

Gambar 2.1 Alur Sederhana Manajemen Pemeliharaan

D. Tujuan Pemeliharaan
Beberapa tujuan pemeliharaan yang utama antara lain:
 Kemampuan berproduksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana
produksi.
 Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh
produk itu sendiri dari kegiatan produksi yang tidak terganggu.
 Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang diluar batas dan
menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan selama waktu yang
ditentukan sesuai dengan kebijakan perusahaan mengenai investasi tersebut.
 Untuk mencapai tingkat biaya maintenance secara efektif dan efisien
keseluruhannya.
 Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.
 Memaksimalkan ketersediaan semua peralatan sistem produksi (mengurangi
downtime).
 Untuk memperpanjang umur/masa pakai dari mesin/peralatan.

E. Keuntungan Pemeliharaan Peralatan


Berikut adalah keuntungan dari dilakukannya pemeliharaan, antara lain:
 Mengurangi total biaya pemeliharaan (biaya suku cadang dan biaya overtime)

5
 Memiliki stabilitas proses yang lebih baik
 Memperpanjang usia peralatan dan mesin
 Mengoptimalkan jumlah suku cadang
 Meningkatkan keselamatan karyawan/operator
 Mengurangi kerusakan lingkungan sekitar.

6
BAB III
SISTEMATIKA PEMELIHARAAN

A. Blok Diagram Sistem Pemeliharaan


Berdasarkan KP 35 Tahun 2019 tentang Pedoman Teknis Operasional Peraturan
Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 171-12 (Advisory Circular Part 171-12) Prosedur
Pemeliharaan dan Pelaporan Fasilitas Telekomunikasi Penerbangan, pemeliharaan fasilitas
telekomunikasi penerbangan ditunjukkan pada blok diagram sebagai berikut.

Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Pemeliharaan

B. Pra – Pemeliharaan

Pra – pemeliharaan merupakan kegiatan yang dilakukan sebelum kegiatan


pemeliharaan. Untuk mencapai tujuan pemeliharaan fasilitas telekomunikasi penerbangan
perlu dukungan manajemen dalam hal sebagai berikut:
 Sumber daya manusia
 Penggantian suku cadang peralatan;
 Biaya pemeliharaan peralatan;
 Alat kerja, alat ukur, dan alat pengujian;
7
 Ketersediaan suku cadang;
 Ketersediaan fasilitas penunjang pelayanan telekomunikasi penerbangan;
 Manual operasi dan dokumen teknis.

C. Pemeliharaan Terencana dan Tidak Terencana


1. Pemeliharaan Terencana

Pemeliharaan terencana adalah pemeliharaan yang diorganisasi dan dilakukan


dengan pemikiran ke masa depan, pengendalian, dan pencatatan sesuai rencana yng telah
ditentukan. Pemeliharaan terencana terdiri dari pemeliharaan pencegahan (preventive
maintenance), pemeliharaan korektif (corrective maintenance) dan predictive
maintenance.
a. Preventive Maintenance
Preventive Maintenance (PM) adalah deteksi dan tindakan secara cepat pada
ketidaknormalan peralatan sebelum mengakibatkan kerusakan atau kerugian. Dua
aktivitas dasar pada PM adalah:
• Pengecekan berkala pada peralatan.
• Perbaikan secara terencana pada kerusakan

Preventive Maintenance adalah setiap kegiatan yang dilakukan untuk


menjaga setiap alat/komponen berjalan sesuai dengan kondisi yang diharapkan,
melalui pemeriksaan, deteksi dan pencegahan kerusakan total yang tiba-tiba
(breakdown). Kerusakan itu dapat terjadi kapan saja (unpredictable) bisa saja
terjadi pada waktu yang sangat tidak menguntungkan, mungkin juga
mengakibatkan timbulnya korban pada pekerjanya, membuat peralatan menjadi
cepat aus, mengurangi produksi, dan yang jelas menjadikan biaya perbaikan relatif
lebih mahal dibandingkan biaya pemeliharaan.

Tetapi di lain pihak ada perusahaan-perusahaan yang terlalu khawatir dengan


kegagalan-kegagalan, sehingga melakukan terlalu banyak kegiatan pemeliharaan.
Hal ini menimbulkan masalah-masalah lain dan terjerumus ke dalam pemeliharaan
yang berbiaya tinggi.

Meskipun demikian, menghilangkan kegiatan pemeliharaan pencegahan


bukanlah jawaban yang tepat. Sebuah pendekatan Total System diperlukan untuk
menentukan kombinasi dari faktor-faktor tersebut.

8
b. Corrective Maintenance
Pemeliharaan Korektive adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk
memperbaiki suatu bagian mesin (termasuk penyetelandan reparasi) yang telah
terhenti untuk memenuhi suatu kondisi yang bisa diterima. Kegiatan corrective
maintenance sendiri terbagi menjadi beberapa kegiatan diantaranya:

● Reparasi minor, yaitu suatu kegiatan pemeliharaan berupa perbaikan-


perbaikan kecil pada suatu mesin atau peralatan terkaitnya (yang tidak
ditemukan ketika pemeriksaan), terutama untuk rencana jangka pendek
yang mungkin timbul diantara pemeriksaan,

● Overhoul, yaitu kegiatan pemeliharaan berupa penggantian komponen


mesin secara serentak atau keseluruhan (juga overhaul terencana misalnya
overhaul tahunan atau dua tahuan, atau suatu perluasan kapasitas
produksi).
c. Predictive Maintenance
Tipe pemeliharan jenis ini lebih maju dibanding dengan dua tipe
sebelumnya. Ditandai dengan menggunakan teknik-teknik mutakhir (advance
scientific techniques) termasuk statistik probabilitas untuk memaksimalkan waktu
operasi dan menghilangkan pekerjaan-pekerjaan yang tidak perlu. Predictive
Maintenance dipakai hanya pada sistem-sistem yang akan menimbulkan masalah-
masalah serius jika terjadi kerusakan pada mesin atau pada proses-proses yang
berbahaya.

2. Pemeliharaan Tidak Terencana

Hanya ada satu jenis pemeliharaan tak terencana yaitu pemeliharaan darurat atau
breakdown/emergency. Dikenal sebagai jenis pemeliharaan yang paling tua. Aktivitas
pemeliharaan jenis ini adalah mudah untuk dipahami semua orang. Jenis pemeliharaan
ini mengijinkan peralatan-peralatan untuk beroperasi hingga rusak total (fail). Kegiatan
ini tidak bisa ditentukan / direncanakan sebelumnya, maka aktivitas ini juga dikenal
dengan sebutan unschedule maintenance. Ciri-ciri jenis pemeliharaan ini adalah alat-alat
mesin dioperasikan sampai rusak dan ketika rusak barulah tenaga kerja dikerahkan untuk
memperbaiki dengan cara ‘penggantian’. Keuntungan pemeliharaan jenis ini hanya satu
yaitu mudah dilaksanakan dan tidak perlu melakukan perencanaan pemeliharaan.

9
D. Jenis-jenis Pemeliharaan

Pemeliharaan sebagai strategi perusahaan untuk mendukung kinerja produksi dibagi


menjadi tiga, yaitu:

1. Pemeliharaan Reaktif (Reactive Maintenance)

Prinsip pemeliharaan ini adalah aktivitas pemeliharaan (baik penggantian atau


perbaikan) hanya dilakukan jika mesin atau peralatan tersebut rusak. Pemeliharaan
reaktif memiliki kelebihan dalam meminimalkan jumlah biaya dan pekerjaan yang
dibutuhkan untuk melakukan pemeliharaan.

2. Pemeliharaan proaktif (Proactive Maintenance)

Pemeliharaan proaktif adalah strategi pemeliharaan dimana kerusakan/breakdown


dapat dihindari dengan melakukan aktivitas-aktivitas yang mengawasi kondisi mesin dan
melakukan perbaikan-perbaikan minor untuk mempertahankan kondisi mesin dalam
keadaan optimal.

3. Pemeliharaan agresif (Aggressive Maintenance)

Pemeliharaan agresif mengupayakan segala cara untuk menghindari kerusakan


mesin/peralatan.

E. Jadwal Pemeliharaan

Jadwal pemeliharaan peralatan produksi terbagi menjadi beberapa jenis antara lain :

• Jadwal pemeliharaan jangka pendek, adalah jadwal pemeliharaan peralatan produksi


harian yang berupa pelumasan pada waktu peralatan akan dipakai atau setelah
digunakan produksi. Pemeliharaan ini dapat dilakukan oleh operator dari peralatan
produksi tersebut dengan memberikan petunjuk-petunjuk pemeliharaan terlebih
dahulu kepada para operator tersebut.
• Jadwal pemeliharaan jangka sedang, adalah pemeliharaan peralatan produksi bulanan
yang disusun dari jadwal pemeliharaan tahunan yang dalam penyusunannya harus

1
disesuaikan dengan jadwal produksi pada bulan yang bersangkutan sehingga tidak
terjadi bentrokan.
• Jadwal pemeliharaan jangka panjang, adalah pemeliharaan yang mencakup
pemeliharaan total atau sering dikenal dengan Overhaul. Pemeliharaan jangkan
panjang ini memerlukan persiapan yang matang dalam satu tahun ke depan dengan
melihat riwayat mesin pada tiap bulannya. Hal yang perlu diperhatikan adalah waktu
pelaksanaan overhaul tersebut karena tentunya peralatan produksi tidak dapat
berproduksi sama sekali pada saat itu sehingga diperlukan kecepatan, ketepatan dalam
pelaksanaan Overhaul.

F. Standar Pemeliharaan
Standar pemeliharaan adalah sebagai berikut.
• Pembersihan ruangan
• Pembersihan peralatan, unit/bagian peralatan atau modul
• Pemeriksaan peralatan, unit/bagian peralatan atau modul
• Pemeriksaan meter pengukuran dan lampu indicator
• Pengukuran dan pencatatan besaran listrik, elektronika, mekanikal, cahaya panas,
kimia, dan radiasi
• Penggantian / penambahan air pendingin, bahan bakar minyak, oli, grease, dan air
murni
• Penggantian lampu indicator, komponen pengaman, dan komponen habis pakai
lainnya.

G. Prosedur Pemeliharaan
Pada perkembangannya sistem pemeliharaan yang terencana telah dapat dibuktikan
keuntungannya terutama oleh teknisi-teknisi maintenance yang terjun langsung dalam
pelaksanaan sistem pemeliharaan terencana. Langkah pertama menentukan terlebih dahulu apa
yang akan dipelihara. Hal ini amat tergantung persiapan segala fasilitas. Jadwal pemeliharaan
harus disiapkan untuk setiap bagian pabrik atau peralatan produksi yang akan dipelihara.
Mencakup pula keterangan- keterangan bagaimana pemeliharan tersebut harus dilakukan.
Sesudah mempersiapkan jadwal pemeliharaan, selanjutnya menyusun spesifikasi pekerjaan
(instruksi kerja) yang pada dasarnya merupakan alat komunikasi dengan pelaksana untuk
mengarahkan dalam menjalankan kegiatan pemeliharaan pada peralatan produksi tertentu.
Beberapa manfaat dari spesifikasi pekerjaan atau lebih sering disebut dengan instruksi kerja
1
antara lain :

• Merupakan instruksi dasar tindakan yang harus dilakukan -Menunjukkan metode


kerja, alat-alat apa yang dibutuhkan atau alat uji apa yang harus digunakan.

• Dapat dianggap sebagai standar kerja, sehingga siapapun yang melakukan


mempunyai cara yang sama, sekaligus mempengaruhi keselamatan kerja.

Bagian pemeliharaan sebaiknya merencanakan program pemeliharaan berkala untuk


selama jangka waktu tertentu. Secara ideal memang dijabarkan dalam jangka waktu satu tahun,
tetapi biasanya perusahaan-perusahaan sulit melakukannya karena banyak faktor yang akan
mempengaruhi produksi dan kebutuhan perusahaan secara keseluruhan. Sebagian menjabarkan
dalam periode bulanan, tetapi ada juga dalam mingguan. Kegiatan ini memerlukan hubungan
yang erat dengan bagian produksi untuk saling mengumpulkan informasi. Hasilnya sudah
barang tentu harus diketahui oleh kedua belah pihak Tanggung jawab untuk menentukan siapa
yang akan mengerjakan tergantung dari foreman atau supervisor yang bersangkutan, yang
tentu sangat mengetahui siapa yang sepantasnya melakukan pekerjaan tersebut. Walaupun
sudah mempercayai kemampuan dari mekanik, tetap laporan hasil inspeksi diperlukan sebagai
usaha untuk menyimpan data kondisi perlatan produksi paling dini atau lebih dikenal dengan
history record.

Perencanaan penjadwalan disusun dengan bertitik tolak dari perancangan operasi


perusahaan secara keseluruhan, sebelum menetapkan rencana harus dilakukan analisa terlebih
dahulu untuk menetapkan sampai sejauh mana posisi kita berada sekarang. Faktor-faktor yang
harus diperhatikan dalam mempertimbangkan untuk menetapkan jadwal pemeliharaan adalah
sebagai berikut :

● tingkat kerumitan pemeliharaan

● Jadwal perkiraan waktu produksi

● Tingkat pemeliharaan yang harus dilakukan

● Kartu riwayat peralatan produksi (history card)

● Kemampuan personil pelaksana pemeliharaan.

1
BAB IV
LINGKUP KEGIATAN PEMELIHARAAN

A. Instalasi

Instalasi adalah perangkat peralatan teknik beserta perleng-kapannya yang dipasang pada
posisinya dan siap dipergunakan. Peralatan Bandar Udara adalah semua fasilitas dan peralatan
baik di dalam maupun di luar batas-batas bandar udara, yang dibangun atau dipasang (di
instalasi) dan dipelihara untuk tujuan melayani kedatangan, keberangkatan dan permukaan
pergerakan pesawat udara, termasuk pelayanan darat pesawat udara.

B. Operasi Peralatan

Operasi merupakan suatu kondisi ketika peralatan sedang bekerja dalam menunjang
tercapainya pelayanan penerbangan.

C. Inspeksi Peralatan

Inspeksi adalah pemeriksaan fisik pada peralatan dengan cara mengamati bagian
peralatan untuk mengetahui kondisi peralatan dalam keadaan normal atau tidak.

D. Troubleshooting

Troubleshooting adalah sebuah istilah dalam bahasa inggris, yang merujuk kepada
sebuah masalah. Troubleshooting merupakan pencarian sumber masalah secara sistematis
sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan. Troubleshooting, kadang-kadang merupakan
proses penghilangan masalah, dan juga proses penghilangan penyebab potensial dari sebuah
masalah. Troubleshooting, pada umumnya digunakan dalam berbagai bidang, seperti halnya
dalam bidang komputer, administrasi sistem, dan juga bidang elektronika dan kelistrikan.

E. Monitoring

Pemantauan atau monitoring adalah kegiatan evaluasi terhadap kinerja peralatan, data
laporan, dan informasi untuk mengetahui kecendrungan kinerja keselamatan penerbangan.
Pelaksanaan pemantauan (monitoring) berguna untuk mengevaluasi hal yang terkait dengan
keselamatan pelayanan navigasi penerbangan termasuk rencana tindak lanjut pelaksanaan
audit/ inspeksi/ pengamatan. Apabila diperlukan, pemantauan (monitoring) dapat dilaksanakan
1
di lokasi. Pemantauan (monitoring) yang dilaksanakan di lokasi harus melalui tahap pra
monitoring, monitoring, dan pasca monitoring.

F. Perbaikan

Perbaikan (repairing) merupakan suatu tindakan untuk mengembalikan fasilitas yang


mengalami gangguan/kerusakan ke kondisi normal, yang kegiatannya meliputi:

 Analisis kerusakan fasilitas telekomunikasi penerbangan

 Penggantian komponen/modul/ bagian/unit fasilitas telekomunikasi penerbangan

 perbaikan modul/bagian/unit/perangkat lunak fasilitas telekomunikasi penerbangan

 Modifikasi fasilitas telekomunikasi penerbangan

 Rekondisi atau overhaul fasilitas telekomunikasi penerbangan

 Alignment fasilitas telekomunikasi penerbangan.

G. Overhaul

Salah satu faktor kunci di industri aviasi adalah industri Maintenance, Repair, Overhaul
(MRO), atau sederhananya, bengkel pesawat. Overhaul atau yang lebih dikenal dengan istilah
turun mesin adalah proses dalam membongkar mesin yang bermasalah agar dapat diperiksa
dengan lebih teliti. Dalam overhaul juga dilakukan penggantian terhadap komponen-
komponen mesin yang bermasalah. Terkadang, overhaul juga dikenal dengan istilah ‘turun
mesin’ atau ‘belah mesin’.

Ada dua jenis overhaul, yaitu overhaul major dan minor. Pada major overhaul (kadang
disebut overhaul total), keseluruhan komponen mesin akan diperiksa. Sedangkan pada semi
overhaul (kadang disebut engine semi overhaul), hanya beberapa komponen mesin saja yang
diperiksa. Umumnya, komponen mesin diperiksa tanpa membongkar total. Secara umum,
tujuan 'turun mesin' atau 'belah mesin' adalah untuk mengembalikan performa mesin apabila
mulai mengalami penurunan performa. Bisa juga menghindari mesin mengalami kerusakan.

H. Testing dan Kalibrasi Peralatan

Pengetesan (testing) dilakukan untuk memastikan peralatan dalam kondisi normal.


Sedangkan kalibrasi peralatan dilakukan untuk memastikan peralatan dalam kondisi normal
dengan cara pengujian akurasi, jangkauan, atau semua parameter kinerja pelayanan maupun

1
fasilitas yang dilakukan dengan cara menggunakan peralatan uji yang terpasang di pesawat
udara dengan terbang inspeksi. Kinerja operasional peralatan penerbangan dapat diketahui
dengan cara:

• Kalibrasi penerbangan (flight inspection)

• Pengujian di darat (ground inspection)

1
BAB V

METODE PEMELIHARAAN

A. Total Productive Maintenance (TPM)

Total Productive Maintenance (TPM) merupakan suatu aktivitas perawatan yang


mengikut sertakan semua elemen dari perusahaan, yang bertujuan untuk menciptakan suasana
kritis (critical mass) dalam lingkungan industri guna mencapai zero defect dan zero accident
(Kurniawan, 2013). TPM adalah suatu metode yang bertujuan untuk memaksimalkan
efeisiensi penggunaan peralatan, dan memantapkan sistem perawatan preventif yang dirancang
untuk keseluruhan peralatan dengan mengimplementasikan suatu aturan dan memberikan
motivasi kepada seluruh bagian yang berada dalam suatu perusahaan tersebut, melalui
peningkatan kompenenisipasi dari seluruh anggota yang terlibat mulai dari manejemen puncak
sampai kepada level bawah.

TPM berfungsi untuk memelihara pabrik dan peralatannya agar selalu dalam kondisi
prima. Untuk memenuhi tujuan ini, diperlukan maintenance yang prefentif dan prediktif.
Dengan mengaplikasikan prinsip TPM kita dapat meminimalisir kerusakan pada mesin.
Masalah yang umum terjadi pada mesin misalnya kotor, mur dan baut hilang, oli jarang
diganti, kebocoran, bunyi-bunyi tak normal, getaran berlebihan, filter kotor, dan sebagainya
dapat diminimalisir dengan TPM. Sesungguhnya terbengkalainya mesin lebih sering
disebabkan oleh kurangnya keterlibatan operator dalam memelihara mesin, dan cenderung
menyerahkan semua masalah perawatan kepada staf maintenance. Prinsip TPM mengatakan
bahwa operator harus mampu melakukan perawatan dan perbaikan ringan apabila terjadi
masalah pada mesin. Operator juga harus memiliki sedikit keterampilan maintenance. Dengan
demikian, masalah pada mesin dapat segera diatasi sebelum masalah bertambah kompleks.
Ketergantungan pada staf maintenance dapat dikurangi, sehingga maintenance hanya fokus
menangani masalah yang lebih besar saja.

B. Reliability Centered Maintenance (RCM)

Reliability Centered Maintenance (RCM) merupakan suatu proses yang digunakan untuk
menentukan apa yang harus dilakukan untuk menjamin agar suatu asset fisik dapat
berlangsung terus memenuhi fungsi yang diharapkan dalam konteks operasinya saat ini atau

1
suatu pendekatan pemeliharaan yang mengkombinasi praktek dan strategi dari preventive
maintenance (pm) dan corective maintenance (cm) untuk memaksimalkan umur (life time) dan
fungsi asset/sistem/equipment dengan biaya minimal (minimum cost).

Reliability Centered Maintenance berdasarkan pada paham bahwa setiap mesin


digunakan untuk memenuhi fungsinya dan perawatan itu berarti melakukan apapun yang
perlu untuk memastikan bahwa mesin terus memenuhi fungsinya untuk kepuasan user.
Terdapat 7 tahapan dalam proses pengerjaan menggunakan Metode RCM.

 Pemilihan sistem dan pengumpulan informasi

 Definisi batasan sistem

 Deskripsi sistem dan functional block diagram

 Penentuan fungsi sistem dan kegagalan fungsional

 Failure mode and effect analysis (FMEA)

 Logic tree analysis (LTA)

 Task selection

1
BAB VI

PERENCANAAN PEMELIHARAAN

A. Perencanaan Jumlah Personel Pemeliharaan

Perencanaan penyediaan personel meliputi:

 Kompetensi dan jumlah personel

 Program pendidikan dan pelatihan

B. Perencanaan Kebutuhan Peralatan Kerja

Perencanaan kebutuhan peralatan kerja meliputi:

 Pembiayaan pemeliharaan fasilitas telekomunikasi penerbangan

 Penyediaan suku cadang

 Penyediaan alat-alat kerja, alat ukur, dan alat pengujian

 Pengusulan penggantian peralatan.

C. Jadwal Pemeliharaan
Jadwal pemeliharaan peralatan produksi terbagi menjadi beberapa jenis antara lain :
• Jadwal pemeliharaan jangka pendek, adalah jadwal pemeliharaan peralatan produksi
harian yang berupa pelumasan pada waktu peralatan akan dipakai atau setelah
digunakan produksi. Pemeliharaan ini dapat dilakukan oleh operator dari peralatan
produksi tersebut dengan memberikan petunjuk-petunjuk pemeliharaan terlebih
dahulu kepada para operator tersebut.
• Jadwal pemeliharaan jangka sedang, adalah pemeliharaan peralatan produksi bulanan
yang disusun dari jadwal pemeliharaan tahunan yang dalam penyusunannya harus
disesuaikan dengan jadwal produksi pada bulan yang bersangkutan sehingga tidak
terjadi bentrokan.
• Jadwal pemeliharaan jangka panjang, adalah pemeliharaan yang mencakup
pemeliharaan total atau sering dikenal dengan Overhaul. Pemeliharaan jangkan
panjang ini memerlukan persiapan yang matang dalam satu tahun ke depan dengan
melihat riwayat mesin pada tiap bulannya. Hal yang perlu diperhatikan adalah waktu
pelaksanaan overhaul tersebut karena tentunya peralatan produksi tidak dapat

1
berproduksi sama sekali pada saat itu sehingga diperlukan kecepatan, ketepatan dalam
pelaksanaan Overhaul.

1
BAB VII

PELAKSANAAN PEMELIHARAAN

A. Pemeliharaan Tingkat 1

Pemeliharaan tingkat 1 merupakan pemeliharaan pencegahan yang dilaksanakan secara


berkala meliputi:

 Pembersihan fasilitas telekomunikasi penerbangan

 Pemeriksaan fasilitas telekomunikasi penerbangan meliputi status indikator dan


pembacaan parameter

 Pemeriksaan fasilitas penunjang pelayanan telekomunikasi penerbangan

 Penggantian lampu indikator, komponen pengaman dan komponen habis pakai


lainnya.

B. Pemeliharaan Tingkat 2

Pemeliharaan tingkat 2 terdiri dari:

1. Pemeliharaan pencegahan yang dilaksanakan secara berkala, meliputi:

• Pembersihan unit/bagian/modul fasilitas telekomunikasi penerbangan

• Pengamatan tampilan dan target pada fasilitas surveillance

• Pemeriksaan output {signal / data / voice) fasilitas telekomunikasi penerbangan.

2. Pemeliharaan perbaikan fasilitas telekomunikasi penerbangan yang mengalami


gangguan/kerusakan meliputi:

• Analisis gangguan / kerusakan

• Alignment paramater peralatan

• Penggantian dan alignment unit/bagian/modul fasilitas telekomunikasi


penerbangan yang rusak dengan unit/bagian/modul fasilitas telekomunikasi
penerbangan cadangan

• Uji coba fasilitas telekomunikasi penerbangan, unit/ bagian/ modul fasilitas


telekomunikasi penerbangan.

2
C. Pemeliharaan Tingkat 3

Pemeliharaan tingkat 3 merupakan pemeliharaan perbaikan apabila peralatan mengalami


gangguan/kerusakan meliputi:

 Perbaikan perangkat lunak (software) sistem fasilitas telekomunikasi penerbangan

 Perbaikan dan penyetelan unit/bagian/modul fasilitas telekomunikasi penerbangan


yang mengalami gangguan/kerusakan yang komplek dengan menggunakan alat
ukur di luar Built In Test Equipment (BITE)

 Modifikasi dan alignment unit/bagian/modul fasilitas telekomunikasi penerbangan

 Rekondisi atau overhaul fasilitas telekomunikasi penerbangan.

D. Pemeliharaan Tingkat 4 (Fasilitas Keamanan Penerbangan dan Elektronika


Bandara)

Pemeliharaan tingkat 4 merupakan pemeliharaan perbaikan apabila peralatan mengalami


gangguan/kerusakan meliputi:

 Perbaikan perangkat lunak (software) sistem fasilitas telekomunikasi penerbangan

 Perbaikan dan penyetelan unit/bagian/modul fasilitas telekomunikasi penerbangan


yang mengalami gangguan/kerusakan yang komplek dengan menggunakan alat
ukur di luar Built In Test Equipment (BITE)

 Modifikasi dan alignment unit/bagian/modul fasilitas telekomunikasi penerbangan

 Rekondisi atau overhaul fasilitas keamanan penerbangan dan elektronika bandara.

2
BAB VIII

EVALUASI PEMELIHARAAN

A. Availability

Availabity atau ketersediaan pelayanan telekomunikasi penerbangan menunjukkan


tingkat kesiapan suatu fasilitas telekomunikasi penerbangan untuk memberikan pelayanan.
Ketersediaan merupakan perbandingan antara waktu operasi yang aktual dengan waktu operasi
yang ditetapkan dalam suatu periode tertentu. Rumus perhitungannya adalah:

B. Mean Time Before Failure (MTBF)

Mean Time Between Failure (MTBF) adalah waktu aktual operasional fasilitas dibagi
dengan total jumlah kegagalan fasilitas selama periode yang ditetapkan. Rumus
perhitungannya adalah:

C. Mean Time to Repair (MTTR)

Mean Time To Repair (MTTR) adalah waktu rata-rata yang dibutuhkan dalam
melakukan perbaikan kerusakan sampai peralatan tersebut dapat beroperasi normal kembali.
Rumus perhitungannya adalah:

D. Realibility

Reliability atau kehandalan adalah kemungkinan fasilitas akan beroperasi dalam batas
toleransi yang ditetapkan untuk waktu tertentu (t). Kehandalan fasilitas juga dikenal sebagai
kemungkinan kelangsungan operasi fasilitas (Fs). Rumus perhitungannya adalah:

2
BAB IX

SISTEM PELAPORAN MANUAL ATAU ONLINE

A. Laporan Pemeliharaan Harian, Mingguan, Bulanan


Laporan pemeliharaan harian fasilitas telekomunikasi penerbangan dapat dilakukan
dengan sistem aplikasi teknologi informasi dan/atau metode yang ditetapkan oleh
penyelenggara pelayanan untuk memantau dan menjamin kinerja fasilitas telekomunikasi
penerbangan sesuai standar dengan mengacu pada buku manual operasi penyelenggara
pelayanan. Sedangkan laporan Pemeliharaan mingguan, bulanan dan tahunan fasilitas
telekomunikasi penerbangan ditetapkan oleh penyelenggara pelayanan yang kegiatannya
dilakukan dengan mengacu pada buku manual operasi penyelenggara pelayanan.

B. Form Pemeliharaan Harian

Gambar 9.1 Form Pemeliharaan Harian VHF – A/G

2
C. Form Ground Check

Gambar 9.2 Form Ground Check DVOR

2
D. Form Laporan Perbaikan Peralatan

Gambar 9.3 Form Laporan Perbaikan Peralatan

2
DAFTAR PUSTAKA

APPKey. (2020). 14 Prinsip Manajemen, Definisi, Serta Contohnya. Markey Media Bisnis
Online: https://markey.id/blog/bisnis/prinsip-manajemen
Ervina. (2022). Pengertian Manajemen, Fungsi, dan Unsur-unsurnya. Insight Talenta:
https://www.talenta.co/blog/insight-talenta/pengertian-manajemen/
KP 35 Tahun 2019 tentang Pedoman Teknis Operasional Peraturan Keselamatan
Penerbangan Sipil Bagian 171-12 (Advisory Circular Part 171-12) Prosedur
Pemeliharaan dan Pelaporan Fasilitas Telekomunikasi Penerbangan. Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara.
Mumtaz Salsabila. (2022). Pemeliharaan. BukaReview:
https://review.bukalapak.com/finance/pengertian-pemeliharaan-118417#pengertian-
pemeliharaan
SKEP 157 Tahun 2003 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Pelaporan Peralatan Fasilitas
Elektronika dan Listrik Penerbangan. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Utami Silmi Nurul. (2021). 6 Unsur Manajemen. Kompas.com:
https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/17/110000869/6-unsur- manajemen?
page=2
Wiratama Caesar. (2022). Maintenance Managemen. Aeroengineering.co.id:
https://www.aeroengineering.co.id/2021/04/maintenance-management-manajemen-
pemeliharaan/

Anda mungkin juga menyukai