AES ( Antenna Electronics Subsystem ) Terdiri dari ASU dan PDC. PDC terpasang pada kabinet sedangkan
ASU terpasang di dalam ruangan secara terpisah. - ASU ( Antenna Switching Unit ) ASU memindahkan 4
output sideband ( LSB SIN, LSB COS, USB SIN dan USB COS) dari PDC dan mendistribusikannya ke 48
antena. ASU pada dasarnya terdiri dari sebuah saklar RF yang menampung 4 input dan 48 output. Sinyal
control dari saklar ini dihasilkan oleh MSG dan di supply ke ASU via CSU. ASU berbeda dari modul lain
Karena tidak terpasang pada cabinet dan terpasang secara terpisah. - PDC ( Power Detector and
Changeover ) PDC berperan dalam changeover transmitter yang terhubung ke antenna. Pada PDC
terdapat sample dari sinyal RF ( Carrier, LSB SIN, LSB COS, USB SIN dan USB COS ).
MODUL MAS ( Modulation Amplifier Subsystem )
MAS ( Modulation Amplifier Subsystem ) Adalah subsistem yang berfungsi untuk membangkitkan
- CMA ( Carrier Modulation Amplifier ) CMA menghasilkan sinyal RF carrier yang stabil dengan
menggunakan Temperature-compensated Crystal Oscillator (TCXO) dan pembangkit frekuensi PLL (Phase
Locked Loop).
SMA (Sideband Modulation Amplifier) SMA menghasilkan sinyal RF sideband. SMA terbagi menjadi tiga (
3 ) bagian, yaitu :
CMS (Control & Monitor Subsytem) - LCU (Local Control Unit) Memberikan perintah control dari operator
kepada MSG dan MON dan mengembalikan informasi yang di terima dari MSG dan MON ke operator.
1. Melakukan proses pesan yang diterima dari RMMS, LMMS DAN RCMU
2. Kontrol LCD, indikasi lampu LED dan tombol yang terletak di CSP
3. Memilih test signal dari TSG ( Test Signal Generator )
4. Monitor status tegangan dan arus dari PSS Membaca stasus terkini dari sensor monitoring
pada keadaan sekitar ( Temperatur, Api dan Gangguan ) - MSG ( Modulation Signal Generator )
Fungsi dasar dari MSG secara umum adalah menghasilkan modulasi dan switching signal
antenna dan untuk mengontrol pancaran.
5. Menghasilkan composit signal dari 30 Hz reference, 1020 Hz IDENT dan Voice
6. Menghasilkan Pencampuran signal SIN dan COS. Menghailkan control signal untuk switching
antenna.
7. Mengatur pembangkit frekuansi SYN pada CMA dan SMA.
8. Mengatur output transmisi dengan mengontrol amplitudo gelombang pembawa dan sideband
sinyal modulasi.
9. Mengendalikan phase sinyal RF yang dipancarkan.
MODUL MON ( Monitor )
MON ( Monitor ) MON memonitor sinyal yang dipancarkan dan mendeteksi kesalahan. Ketika kontrol
level signal tidak terpancar, akan memberikan peringatan dan memindahkan ke pemancara standby
untuk melakukan pemulihan. Parameter utama yang dipantau oleh mon diikuti seperti di bawah
CSU ( Control Select Unit ) CSU bagian yang tidah dapat dimasukkan kedalam syste redundancy,
berfungsi sebagai berikut:
CSP ( Control and Status Pannel ) Fungsi system seperti indikasi status dan setting parameter dan dapat
mengkontrol changeover dan display dengan CSP tanpa LMMS dan control RMMS.
1. AC/DC Converter AC/DC Converter mengubah tegangan 220 V AC menjadi +28 V DC dan
mengirimnya ke DC/DC Converter. AC / DC Converter dirancang pada struktur plug-in sehingga
bisa dipasang atau dilepaskan dengan mudah. Sebuah indicator lampu LED dapat dilihat di status
pada panel depan AC/DC converter.
2. DC/DC Converter DC/DC Converter menghasilkan tegangan DC+28V dari AC/DC Converter dan
mengubah menjadi masing-masing tegangan DC (+5V,+7V,+15V,-15V,+28V). Pada panel didepan
DC/DC converter terdapat indicator lampu LED untuk melihat status power.
PDU (Power Distribution Unit) PDU mendistribusikan tegangan DC (+5V, +7V, +15V, -15V, +28V)
mengubah di DC/DC converter disetiap component dari sytem.
1. Pada indicator lampu LED terdapat di panel depan PDU, setiap status power dan dilihat dengan
mudah.
2. Terdapat tiga test point (T/P) di panel depan PDU begitu juga untuk mengukur tegangan output.