Kode Etik Dan Kode Perilaku Profesi FPPBJ
Kode Etik Dan Kode Perilaku Profesi FPPBJ
Gedung LKPP
❖ Komplek Rasuna Epicentrum, Jl. Epicentrum Tengah Lot. 11B
Jakarta Selatan - 12940
Eighty Eight@ Casablanca Tower Lt. 10 Unit E.
❖ Jl. Casablanca Kav. 88 Kel. Menteng Dalam, Kec. Tebet
Jakarta Selatan – 12870
1
KATA PENGANTAR
2
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar 2
Pasal 8 : Sanksi 16
Pasal 9 : Penutup 16
3
KEPUTUSAN DEWAN PENGURUS NASIONAL
IKATAN FUNGSIONAL PENGADAAN INDONESIA
NOMOR: 001 TAHUN 2019
TENTANG
4
c. bahwa berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b,
perlu ditetapkan Kode Etik dan Kode Perilaku
Profesi Fungsional Pengelola Pengadaan
Barang/Jasa dalam upaya mewujudkan
pengadaan barang/jasa yang bersih dan
kredibel;
5
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5135);
6. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 33);
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 77
Tahun 2012 tentang Jabatan Fungional
Pengelola Pengadaan Barang/Jasa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
67);
8. Anggaran Dasar Ikatan Fungsional Pengadaan
Indonesia Pasal 8 Butir 12;
9. Surat Keputusan Ketua IFPI Nomor:
008/IN.01/DPN-IFPI/02/2018 Tanggal 8
Februari 2018 tentang Tim Penyusun Kode
Etik dan Kode Perilaku Profesi Pengelola
Pengadaan Barang/Jasa;
MEMUTUSKAN :
6
FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN
BARANG/JASA WAJIB TUNDUK DAN
BERPEDOMAN PADA KODE ETIK DAN KODE
PERILAKU PROFESI FUNGSIONAL PENGELOLA
PENGADAAN BARANG/JASA.
KEDUA : SELURUH PENGURUS NASIONAL DAN PENGURUS
WILAYAH IFPI WAJIB MENYEBARLUASKAN KODE
ETIK DAN KODE PERILAKU PROFESI
FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN
BARANG/JASA KEPADA SELURUH FUNGSIONAL
PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA DI
WILAYAH MASING-MASING.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 2 Agustus 2019
Ketua Umum
Ikatan Fungsional Pengadaan Indonesia
7
PASAL 1
ISTILAH DAN PENGERTIAN
8
(7) Kewajiban adalah perbuatan yang harus dilaksanakan oleh
Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa dalam
menerapkan etika pengadaan.
(8) Larangan adalah perbuatan yang tidak boleh dilakukan oleh
Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa dalam Pengadaan
Barang/Jasa.
(9) Sanksi adalah sanksi administrasi yang dikenakan kepada
Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa yang terbukti
melakukan pelanggaran.
(10) Komite Kode Etik dan Kode Perilaku Profesi Fungsional
Pengelola Pengadaan Barang/Jasa adalah organ pendukung
Dewan Pengurus Nasional IFPI yang mengawasi kepatuhan
Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa terhadap
pelaksanaan KEKPP-FPPBJ.
(11) Majelis Pertimbangan Kode Etik dan Kode Perilaku Profesi
Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa terdiri atas
perwakilan Penasihat IFPI dan Ketua Divisi IFPI yang ditunjuk
dan diangkat oleh Ketua Umum IFPI melalui rapat terbatas
Dewan Pengurus Nasional IFPI yang memiliki tugas melakukan
penegakan, pelaksanaan, dan penyelesaian pelanggaran KEKPP-
FPPBJ.
PASAL 2
MAKSUD DAN TUJUAN
9
PASAL 3
PRINSIP PENGADAAN BARANG/JASA
10
memenuhi persyaratan, sehingga dapat diperoleh Barang/jasa
yang ditawarkan secara kompetitif dan tidak ada intervensi yang
mengganggu terciptanya mekanisme pasar dalam Pengadaan
Barang/Jasa.
f. adil mempunyai makna bahwa memberikan perlakuan yang sama
bagi semua calon Penyedia Barang/Jasa dan tidak mengarah
untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu, dengan tetap
memperhatikan kepentingan nasional.
g. akuntabel mempunyai makna bahwa harus sesuai dengan aturan
dan ketentuan yang terkait dengan Pengadaan Barang/Jasa
sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
PASAL 4
KODE ETIK DAN KODE PERILAKU PROFESI
FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA
11
maupun tidak langsung, yang berakibat persaingan usaha
tidak sehat dalam Pengadaan Barang/Jasa;
f. menghindari dan mencegah pemborosan dan kebocoran
keuangan negara;
g. menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang
dan/atau kolusi; dan
h. tidak menerima, tidak menawarkan, atau tidak menjanjikan
untuk memberi atau menerima hadiah, imbalan, komisi,
rabat, dan apa saja dari atau kepada siapapun yang
diketahui atau patut diduga berkaitan dengan Pengadaan
Barang/Jasa.
(2) Dalam melaksanakan tugas, setiap Fungsional Pengelola
Pengadaan Barang/Jasa dilarang:
a. meminta dan/atau menerima imbalan dalam bentuk apapun
dari Penyedia atau Calon Penyedia Barang/Jasa, kuasa atau
wakilnya baik langsung maupun tidak langsung atau
perusahaan yang mempunyai afiliasi dengan Penyedia
Barang/Jasa;
b. memberikan data dan informasi yang tidak benar dan/atau
segala sesuatu yang belum pasti atau diputuskan;
c. menggunakan fasilitas/sarana kantor untuk kepentingan
pribadi, kelompok dan/atau pihak lain;
d. melakukan pengaturan tender dengan calon Penyedia
Barang/Jasa, kuasa atau wakilnya baik langsung maupun
tidak langsung atau perusahaan yang mempunyai afiliasi
dengan calon Penyedia Barang/Jasa di luar kantor baik dalam
jam kerja maupun di luar jam kerja;
e. melaksanakan proses pemilihan Penyedia Barang/Jasa yang
diskriminatif/pilih kasih;
f. melakukan pertemuan dengan calon Penyedia Barang/Jasa
yang sedang mengikuti proses tender di luar proses tender;
g. melakukan tindak pidana korupsi, kolusi, dan nepotisme
12
dengan pihak Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah dalam
pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa; dan
h. mengucapkan perkataan dan/atau menuliskan kalimat yang
tidak etis dan bersifat melecehkan atau melanggar kesusilaan
kepada Calon Penyedia atau Penyedia Barang/Jasa, kuasa
atau wakilnya baik langsung maupun tidak langsung atau
perusahaan yang mempunyai afiliasi dengan Penyedia
Barang/Jasa atau masyarakat.
(3) Setiap Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa wajib
berperilaku atau beretika sosial sebagai berikut:
a. bertanggung jawab dan menjunjung tinggi kehormatan
serta martabat profesi.
b. bersedia untuk berbagi pengalaman dan wawasan
pengadaan barang/jasa kepada rekan seprofesi;
c. bersedia untuk memberikan dukungan kepada rekan
seprofesi dalam pengembangan dan peningkatan
kompetensi;
d. senantiasa menghormati hak-hak dan menjaga
kepercayaan rekan seprofesi.
e. berperan dalam mengembangkan organisasi profesi.
f. menghindari tindakan-tindakan yang berindikasi
gratifikasi, korupsi, kolusi, nepotisme, dan/atau konflik
kepentingan dalam proses pengadaan barang/jasa.
g. bersikap netral terhadap semua calon penyedia
barang/jasa.
h. saling menghormati dan menghargai profesi lain.
PASAL 5
PEDOMAN PRAKTIK
13
adil, dan akuntabel.
(2) Berperan serta dalam mewujudkan ekosistem pengadaan
barang/jasa yang berorientasi pada best practise pengadaan.
(3) Menciptakan dan memelihara hubungan antar sesama
Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa baik di
lingkungan kerja maupun di dalam hubungan keseluruhan.
(4) Memelihara, membina, dan meningkatkan mutu organisasi
profesi sebagai sarana pengabdiannya.
(5) Patuh pada peraturan perundangan terkait, yang berlaku dalam
bidang Pengadaan Barang/Jasa.
PASAL 6
KOMITE KODE ETIK DAN KODE PERILAKU PROFESI
FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA
(1) Komite Kode Etik dan Kode Perilaku Profesi mempunyai tugas
melaksanakan pemeriksaan, investigasi, dan melaporkan
pelanggaran Kode Etik dan Kode Perilaku Profesi kepada Dewan
Pengurus Nasional IFPI.
(2) Komite Kode Etik dan Kode Perilaku Profesi terdiri atas
perwakilan Dewan Penasihat dan Ketua Divisi Pengurus
Nasional IFPI.
(3) Jumlah angggota Komite Kode Etik dan Kode Perilaku Profesi
sebagaimana dimaksud pada angka 2, berjumlah gasal.
PASAL 7
MAJELIS PERTIMBANGAN
KODE ETIK DAN KODE PERILAKU PROFESI
FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA
14
untuk menegakkan KEKPP-FPPBJ dan menjamin profesionalisme
Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa.
15
PASAL 8
SANKSI
(1) Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa yang terbukti
melakukan pelanggaran dapat dikenakan sanksi berdasarkan
rekomendasi Majelis Pertimbangan KEKPP-FPPBJ.
PASAL 9
PENUTUP
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di
kemudian hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini akan
diadakan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 2 Agustus 2019
Ketua Umum
Ikatan Fungsional Pengadaan Indonesia
16