PENDAHULUAN
non fisik terkait peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan tujuan
Kabupaten Lebak dan Kabupaten Tangerang dan empat (4) daerah tingkat Kota
meliputi Kota Serang, Kota Cilegon, Kota Tangerang dan Kota Tangerang
1
pendapatan yang rendah dan faktor lainnya sebagainya menstimulasi
Pandeglang.
dan atau swasta baik yang sementara atau menetap. Dengan kata lain, dapat
pinggir jalan raya, di jalur trotoar, di halte bus dan di lokasi lainnya, baik yang
Pandeglang. Lokasi tersebut merupakan lokasi strategis bagi para PKL untuk
sudah terdaftar sebagai lokasi yang diperbolehkan digunakan untuk usaha para PKL.
2
Tabel 1
dengan jumlah PKL terbanyak dengan jumlah sebanyak 121 PKL. Dimana
digunakan oleh Pedagang Kaki Lima (PKL) sebagai tempat mereka berjualan
seperti di depan Mesjid Agung Pandeglang dan Alun-Alun Pandeglang, hal ini
sebagai lokasi dalam penelitian ini berkenaan dengan Peran Satpol PP dalam
3
Keindahan dan Ketertiban Lingkungan. Penyalahgunaan fungsi Alun-alun
prasarana bagi para pejalan kaki tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Hal ini disebabkan oleh PKL yang menyalahgunakan fungsi trotoar sebagai
lokasi berjualan yang membuat pejalan kaki tidak dapat menggunakan trotoar
sebagai tempat berjalan kaki dan terpaksa harus turun ke jalan raya untuk
menjadi kotor akibat sampah dari barang jualan yang dibuang tidak pada
tempatnya dan menyebabkan area di pinggir jalan raya dan jalur trotoar tampak
kumuh.
dan faktor estetika lainnya maka tindakan penataan PKL menjadi kebutuhan
mutlak yang harus dilakukan. Hal ini mengingat selain berdampak negatif,
4
pencaharian untuk memperoleh pendapatan dan kegiatan perekonomian daerah
karena PKL merupakan rantai terakhir (pengecer) dari komoditi produk yang
peraturan perundang-undangan.
5
melaksanakan tugasnya, Satpol PP diantaranya berwenang melakukan tindakan
Kabupaten Pandeglang.
sebagai bagian dari upaya penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan
Alun-alun Pandeglang sering mendapatkan respon negatif dari para PKL yang
6
Resiko pekerjaan yang dirasakan oleh petugas Satpol Kabupaten
dinilai masih sangat kurang. Hal ini ditandai oleh tidak dilakukan tindakan
penertiban secara berkala pada tiap bulannya, minimal 1 kali pada tiap
Hasil Wawancara dengan Johanas Waluyo selaku Kepala Bidang Operasi dan
dilakukan tidak berkala akhirnya membuat PKL yang sudah lama berjualan
semakin berani berjualan di sarana dan prasarana publik dan dapat pula
penertiban PKL di Kabupaten Pandeglang. Hal ini ditandai oleh petugas Satpol
PKL cenderung berperilaku kurang baik, tidak ramah atau kasar dan secara
7
dan massa terkait dengan obyek penertiban non yustisial yang berpotensi
kericuhan hingga kerusakan lapak dan barang dagangan PKL saat tindakan
yang dilakukan oleh pihak Satpol PP Kabupaten Pandeglang dengan para PKL.
Hal ini ditandai dari tidak dilakukannya kunjungan atau pemeriksaan langsung
untuk melakukan pemeriksaan kepada PKL secara berkala, minimal 1 kali pada
PKL hingga pemberian surat peringatan agar tidak lagi berjualan di sarana dan
berjualan, bahkan berani mendirikan lapak semi permanen seperti kios yang
bangunannya terbuat dari kayu dan triplek maupun lapak non permanen seperti
gerobak dorong. Jika dibiarkan berlarut-larut maka jumlah PKL yang berjualan
akan semakin meningkat serta akan lebih sulit untuk ditertibkan (Sumber :
Pandeglang.
para Pedagang Kaki Lima (PKL). Hal ini ditunjukkan oleh adanya pemberian
8
uang bulanan yang bernilai variatif mulai dari Rp. 100.000 sampai dengan Rp.
Kabupaten Pandeglang tanpa adanya kwitansi atau bukti pembayaran yang sah.
Namun uang bulanan tersebut tidak menjamin PKL terbebas dari tindakan
penertiban yang mungkin sewaktu-waktu terjadi. Selain itu, terdapat pula iuran
lain seperti iuran keamanan sebesar 2,000 ribu rupiah yang dibayarkan kepada
oknum masyarakat atau sering disebut preman pada tiap hari (Sumber : Hasil
tertutup dan 1 mobil berbentuk semi truk terbuka untuk mengangkut barang
sitaan dari PKL. Hasil wawancara dengan Agus Langlang Jagat N, S.IP,, MM
sangatlah minim untuk beban kerja yang relatif padat, khususnya untuk
mobil pickup tertutup agar pelaksanaan patroli dapat lebih menyeluruh pada
9
daerah-daerah di Kabupaten Pandeglang yang padat dengan penyalahgunaan
fungsi jalan dan trotoar sebagai lokasi berjualan PKL (Sumber : Hasil
karena itu segala bentuk masalah atau hambatan kerja yang ada harus ditangani
skripsi dengan judul “Peran Satpol PP dalam relokasi pedagang kaki lima
2. Fokus Penelitian
10
3. Tujuan Penelitian
sesuai dengan maksud penelitian. Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh
4. Kegunaan Penelitian
Alun-alun Pandeglang.
5. Sistematika Penulisan
11
Bab II : Tinjauan Pustaka, yang menguraikan tentang kajian teori,
penelitian terdahulu.
12