Anda di halaman 1dari 13

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: DIAGNOSIS DAN

PEMERIKSAAN KERUSAKAN KOMPONEN BODI


A. Tujuan
Setelah mengikuti menyelesaikan materi ini, peserta diharapkan dapat :
1. Mengetahui titik benturan/kerusakan
2. Melakukan Pengukuran dan Pemeriksaan Kerusakan Bodi Kendaraan
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mendiagnosis kondisi kendaraan dan aksesorisnya sesuai buku manual
2. Melakukan pemeriksaan kerusakan komponen kendaraan untuk penentuan
tindakan perbaikan.
C. Uraian Materi
1. Mengetahui titik benturan/kerusakan
Memperbaiki kendaraan biasanya dimulai dari titik benturan kemudian
menuju daerah yang memiliki kerusakan lainnya. Hal ini penting untuk
dapat menemukan titik benturan pada kendaraan.Kerusakan yang terlihat
dari belakang akibat dari tabrakan. Kerusakan besar yang terdapat dari
ujung bagian depan suatu kendaraan .Kadang-kadang, ketika kerusakan
tidak terlalu parah maka sangat mudah untuk mengidentifikasi titik
benturan. Panel yang terdapat bagian penyok mudah mengidentifikasi titik
benturan akibat tabrakan. Ketika ada kerusakan besar, maka untuk
mengetahui titik benturan yang sebenarnya menjadi tidak begitu
mudah.Mungkin ada sejumlah panel yang terkena mengalami kusut atau
bergeser.Jika terjadi demikian, maka penting untuk dilakukan inspeksi
visual dengan sangat teliti pada kendaraan tersebut untuk melihat tingkat
kerusakan. Inspeksi juga akan membantu dalam menentukan jenis
prosedur perbaikan yang diperlukan.
2. Kerusakan pada rangka kendaraan
Apabila terjadi benturan yang parah, dapat menyebabkan gangguan /
distorsi pada kendaraan. Dampak kerusakan berikut mungkin dapat timbul
dari berbagai arah benturan.
a. Kerusakan menurun/melorot/sag,
Terjadi jika kendaraan dibentur dari arah depan atau belakang, rangka

23
dapat melorot/menurun baik dibagian tengah atau ujung dari kendaraan
menjadi turun/melorot.

Gambar.2.1. Kerusakan Sag (Sumber : Training Package, Automotive Industry Retail


Service and Repair, Certificate III Automotive Vehicle Body (Release 2), Toolbox : 503-Panel
Beating)

b. Kerusakan terpelintir / twist.


Merupakan dampak dari benturan yang biasanya disebabkan oleh parit,
selokan atau pinggir jalan/batas jalan yang kondisinya parah sehingga
dapat mengakibatkan rangka kendaraan menjadi terpelintir.

Gambar.2.2. Kerusakan twist(Sumber : Training Package, Automotive Industry Retail


Service and Repair, Certificate III Automotive Vehicle Body (Release 2), Toolbox : 503-Panel
Beating)

c. Kerusakan goyang/sway
Kerusakan goyang/sway dapat terjadi pada salah satu ujung kendaraan
atau kedua ujung kendaraan. Sway/goyang terjadi ketika terdapat
benturan / tabrakan dari bagian sisi tengah atau pada bagian sisi ujung
kendaraan sehingga kendaraan dapat mengalami gangguan/distorsi
yang merupakan kerusakan sway/goyang.

24
Gambar. 2.3. Kerusakan sway/goyang(Sumber : Training Package, Automotive
Industry Retail Service and Repair, Certificate III Automotive Vehicle Body (Release 2), Toolbox :
503-Panel Beating)

d. Kerusakan mash/tertumbuk.
Jika benturan yang terjadi menyebabkan kendaraan "terjepit" dari kedua
sisi.

Gambar.2.4. Kerusakan mash/tertumbuk (Sumber : Training Package, Automotive


Industry Retail Service and Repair, Certificate III Automotive Vehicle Body (Release 2), Toolbox :
503-Panel Beating)

3. Jenis kerusakan
Kerusakan yang disebabkan oleh adanya kontak dengan objek, kerusakan
ini disebut kerusakan langsung. Sedangkan gaya yang timbul dari suatu
benturan dapat ditransfer/berpindah melalui panel dan bagian lainnya dari
kendaraan dan menyebabkan kerusakan di daerah lain, hal ini disebut
dengan kerusakan tidak langsung. Ketika anda melihat kerusakan
langsung anda harus mengetahui arah benturan yang terjadi.Hal Ini dapat
membantu anda mencari tahu tentang kerusakan tidak langsung yang
mungkin terjadi.
a. Kerusakan langsung
Perhatikan gambar di bawah ini.Kerusakan pada kap dan
penahan/guard kendaraan ini adalah contoh dari kerusakan langsung.
Kerusakan pada gambar/foto telah disebabkan oleh suatu kontak
langsung dengan kendaraan lain.

25
Gambar.2.5. Kerusakan langsung(Sumber : Training Package, Automotive Industry
Retail Service and Repair, Certificate III Automotive Vehicle Body (Release 2), Toolbox : 503-Panel
Beating)

b. Kerusakan tidak langsung


Perhatikan gambar kendaraan di bawah ini. Kendaraan telah ditabrak
pada bagian pintu bagasi belakang oleh kendaraan lain. Kerusakan
yang terjadi pada bagian pintu bagasi belakang kendaraan ini
merupakan kerusakan langsung, tetapi kekusutan/beringsut yang terjadi
pada bagian lengkungan roda belakang merupakan kerusakan tidak
langsung. Kerusakan ini disebabkan oleh gaya yang timbul dari
benturan yang ditransfer/berpindah melalui panel ke bagian lengkungan
roda.

Gambar.2.6. Kerusakan tidak langsung(Sumber : Training Package, Automotive


Industry Retail Service and Repair, Certificate III Automotive Vehicle Body (Release 2), Toolbox :
503-Panel Beating)

26
c. Kerusakan yang tampak / visible dan yang tersembunyi /concealed
Ketika Anda melihat kerusakan pada kendaraan maka beberapa dari
kerusakan tersebut akan mudah terlihat. Anda dapat melihat penyok,
goresan dan deformasi (perubahan susunan/formasi/posisi) pada bagian
panel luar kendaraan. Namun terkadang terdapat juga kerusakan yang
tidak mudah untuk dilihat. Mungkin tersembunyi di balik panel. Maka
Anda perlu memastikannya dengan melepaskan bagian
trimming/hiasan/luar kendaraan untuk mencari kerusakan tersembunyi
tersebut.
Bentuk dan dimensi kendaraan mungkin telah berubah akibat
tabrakan/benturan. Seringkali hal ini hanya dapat diketahui dengan cara
melakukan pengukuran dimensi kendaraan.
Kendaraan pada gambaran berikut adalah terkena benturan/tabrakan
dari belakang. Tidak tampak ada banyak kerusakan pada kendaraan.
Untuk melihat kerusakan lain yang dapat dilihat maka bagian panel dan
tempelan/bagian tambahan dilepas dari kendaraan.

d. Indikator kerusakan
Seiring dengan kerusakan yang disebabkan oleh benturan langsung
maka dapat dimungkinkan adanya indikator lain terhadap kerusakan
pada kendaraan tersebut. Hal Ini biasanya adalah kerusakan tidak
langsung. Gaya yang timbul akibat dari tabrakan/benturan dapat
bergerak melalui bagian kendaraan dan menyebabkan bagian tersebut
mengalami stres. Seperti misalnya :
1) Ketidakselarasan/ketidaksesuaian/gap pada panel dan pintu
2) Mengalami kebengkokan/lengkungan dibagian panel dan bagian
tubuh
3) Retak pada cat dan lapisan sealant

e. Ketidakselarasan/ketidaksesuaian/Gap pada panel


Celah/gap yang terjadi antara panel dan sekitar pintu, bagian boot dan
hood (kap) dapat dijadikan acuan/tanda untuk mengetahui jenis
kerusakan yang terjadi pada kendaraan. Celah/gap ini dapat
memberikan informasi tentang arah gaya oleh benturan/tabrakan dan

27
apa yang mendasari terjadinya kerusakan tersembunyi.
f. Konsentrasi stres
Konsentrasi stres adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
kekusutan yang terjadi pada logam. Bukti stres dapat dilihat dari
terjadinya / adanya Kinks dalam logam, retak atau cat terkelupas,
distrosi atau gangguan pada zona crumple / daerah tumbukan /
benturan dan ketidakselarasan / ketidaksesuaian akibat dari gap /
kesenjangan pada bodi kendaraan.

g. Dampak benturan pada bodi


Bagian depan dan belakang bodi/badan mobil harus dapat menyerap
seluruh energi apabila terjadi suatu benturan. Gambar dan penjelasan di
bawah ini secara singkat menggambarkan terjadinya deformasi ketika
bagian bodi mobil yang lain ikut terlibat dalam tabrakan.

4. Pengukuran dan Pemeriksaan Kerusakan Bodi Kendaraan


Dalam melakukan suatu pengukuran terhadap kendaraan maka harus:
a. Membandingkan pengukuran pada bagian kendaraan yang memiliki
korespondensi, atau dengan membandingkan dengan bagian lain pada
sisi kendaraan yang tidak rusak.
b. Membandingkan pengukuran berdasarkan spesifikasi dimensi
kendaraan tersebut.
Titik-titik kontrol/control points yang dilakukan pada kendaraan
menghasilkan suatu pengukuran yang akurat. Pengukuran terhadap dua
titik kontrol/ control points berbeda seharusnya memiliki hasil yang
sama/sesuai. Hasil pengukuran ini juga harus sama/sesuai dengan
kendaraan lain yang memiliki model yang sama namun pada kendaraan
yang berbeda.

28
Gambar 2.7. Pengukuran pada bodi kendaraan(Sumber : Training Package,
Automotive Industry Retail Service and Repair, Certificate III Automotive Vehicle Body (Release 2),
Toolbox : 503-Panel Beating)

Berikut ini adalah beberapa fitur / bagian yang harus dijadikan sebagai
sebuah titik kontrol / control point :
(a). Bukan merupakan bagian yang bergerak dari suatu kendaraan
(b). Memiliki kepastian pada bagian yang bisa diukur
(c). Bagian tersebut mudah untuk diakses
(d). Pengukuran seharusnya tidak dilakukan pada baut yang rongganya
berlubang dalam kasus ini titik pointnya telah berubah.
Berikut adalah gambar beberapa kontrol pengukuran yang dapat dilakukan
pada kendaraan :

Gambar.2.8. Kontrol pengukuran disekeliling pintu(Sumber : Training Package,


Automotive Industry Retail Service and Repair, Certificate III Automotive Vehicle Body (Release 2),
Toolbox : 503-Panel Beating)

29
Gambar.2.9. Kontrol pengukuran disekitar ruang bagasi belakang(Sumber :
Training Package, Automotive Industry Retail Service and Repair, Certificate III Automotive Vehicle
Body (Release 2), Toolbox : 503-Panel Beating)

Gambar.2.10. Kontrol pengukuran disekitar kaca depan(Sumber : Training


Package, Automotive Industry Retail Service and Repair, Certificate III Automotive Vehicle Body
(Release 2), Toolbox : 503-Panel Beating)

5. Perbandingan Pengukuran
Salah satu cara untuk melakukan pengukuran terhadap kendaraan adalah
dengan membandingkan pengukuran antara satu bagian dengan bagian
lain yang tidak rusak pada kendaraan.
Contoh berikut ini menunjukkan beberapa dimensi panjang yang bisa
dibandingkan

30
Gambar.2.11. Perbandingan Pengukuran Bodi Kendaraan bagian pilar
pintu(Sumber : Training Package, Automotive Industry Retail Service and Repair, Certificate III
Automotive Vehicle Body (Release 2), Toolbox : 503-Panel Beating)

Ket gambar diatas :


- Secara dimensi, Jarak pintu pada sisi pengemudi bisa dibandingkan
dengan jarak pintu pada sisi penumpang.
Dalam contoh ini, jarak dari rongga badan/body hole pada pilar pintu/ pillar
door sampai ke bagian piringan/scuff plate, merupakan hal yang dapat
dibandingkan (antara 2 sisi pada kendaraan).

Gambar.2.12. Perbandingan Pengukuran bagian Kap/bonnet mesin(Sumber :


Training Package, Automotive Industry Retail Service and Repair, Certificate III Automotive Vehicle
Body (Release 2), Toolbox : 503-Panel Beating)

Ket gambar diatas :


Panjang tepi kap/bonnet edge pada sisi pengemudi juga dapat
dibandingkan dengan panjang tepi kap/bonnet edge pada sisi penumpang.
Jarak antara rongga / guard holes pada bagian depan dan belakang /
front-rear pada ruang (kompartemen) mesin/ compartment engines dapat
dibandingkan antara kedua sisinya.

31
Gambar.2.13. Pengukuran panjang bagian rangka bawah kendaraan
menggunakan alat ukur trammel(Sumber : Training Package, Automotive Industry Retail
Service and Repair, Certificate III Automotive Vehicle Body (Release 2), Toolbox : 503-Panel Beating)

Ket.gambar diatas :
Panjang bagian rangka/chasis pada kedua sisinya dapat dibandingkan
untuk melihat apakah ada bagian dalam dan strukturnya yang rusak.
Jarak antara baut suspensi/suspension support bolts dapat digunakan
untuk mengukur rangka /chasis frame
Apabila kerusakan terjadi pada kedua sisi kendaraan maka perlu
melakukan perbandingan dalam pengukuran dengan kendaraan yang
tidak rusak yang modelnya sama.

D. Aktivitas Pembelajaran
Setelah selesai pembelajaran, Anda hendaknya melakukan prosedur analisis
kerusakan komponen bodi. Jika Anda menggunakan media mobil dengan
merk tertentu diharapkan menggunakan buku manual sesuai dengan
merk/jenis mobilnya, Kemudian amati dan catat hasilnya serta buatlah
kesimpulan disertai gambar/foto, juga kesulitan apa yang anda temukan
E. Latihan/kasus/Tugas
1. Apa yang dimaksud dengan kerusakan sag/melorot?
2. Apa yang dimaksud dengan kerusakan twist/terpelintir?
3. Apa yang dimaksud dengan kerusakan sway/goyang?
4. Apa yang dimaksud dengan kerusakan mash/tertumbuk?

32
F. Rangkuman
Apabila terjadi benturan yang parah, dapat menyebabkan gangguan/distorsi
pada kendaraan.Dampak kerusakan berikut mungkin dapat timbul dari
berbagai arah benturan.
a. Kerusakan menurun/melorot/sag,
Terjadi jika kendaraan dibentur dari arah depan atau belakang, rangka
dapat melorot/menurun baik dibagian tengah atau ujung dari kendaraan
menjadi turun/melorot.

Gambar.2.14. Kerusakan Sag(Sumber : Training Package, Automotive Industry Retail


Service and Repair, Certificate III Automotive Vehicle Body (Release 2), Toolbox : 503-Panel Beating)

b. Kerusakan terpelintir / twist.


Merupakan dampak dari benturan yang biasanya disebabkan oleh parit,
selokan atau pinggir jalan/batas jalan yang kondisinya parah sehingga
dapat mengakibatkan rangka kendaraan menjadi terpelintir.

Gambar.2.15. Kerusakan twist(Sumber : Training Package, Automotive Industry Retail


Service and Repair, Certificate III Automotive Vehicle Body (Release 2), Toolbox : 503-Panel Beating)

c. Kerusakan goyang/sway
Kerusakan goyang/sway dapat terjadi pada salah satu ujung kendaraan
atau kedua ujung kendaraan. Sway/goyang terjadi ketika terdapat benturan
/ tabrakan dari bagian sisi tengah atau pada bagian sisi ujung kendaraan
sehingga kendaraan dapat mengalami gangguan/distorsi yang merupakan
kerusakan sway/goyang.

33
Gambar. 2.16. Kerusakan sway/goyang(Sumber : Training Package, Automotive Industry
Retail Service and Repair, Certificate III Automotive Vehicle Body (Release 2), Toolbox : 503-Panel
Beating)

d. Kerusakan mash/tertumbuk.
Jika benturan yang terjadi menyebabkan kendaraan "terjepit" dari kedua
sisi.

Gambar.2.17. Kerusakan mash/tertumbuk (Sumber : Training Package, Automotive


Industry Retail Service and Repair, Certificate III Automotive Vehicle Body (Release 2), Toolbox : 503-
Panel Beating)

G. Umpan balik dan tindak lanjut


Guru setelah mempelajari dan menyelesaikan latihan dalam modul ini
diharapkan mempelajari kembali bagian-bagian yang belum dikuasai dari
modul ini,serta diharapkan menambah referensi-referensi dari buku manual
yang lain tentang perbaikan panel bodidan sumber yang dapat diprcaya agar
dapat dipahami secara mendalam sebagai bekal dalam melaksanakan tugas
keprofesian guru dan untuk bekal dalam mencapai hasil pelaksanaan uji
kompetensi guru dengan ketuntasan minimal 80%.

34
Setelah menyelesaikan modul ini maka,selanjutnya guru berkewajiban
mengikuti kegiatan pembelajaran ke-3 mengenai Prosedur Perbaikan
Kerusakan Komponen Bodi
H. Kunci jawaban
1. Kerusakan melorot/sag terjadi jika kendaraan dibentur dari arah depan atau
belakang, rangka dapat melorot/menurun baik dibagian tengah atau ujung
dari kendaraan menjadi turun/melorot.
2. Kerusakan terpelintir / twist merupakan dampak dari benturan yang
biasanya disebabkan oleh parit, selokan atau pinggir jalan/batas jalan yang
kondisinya parah sehingga dapat mengakibatkan rangka kendaraan
menjadi terpelintir.
3. Kerusakan goyang/sway dapat terjadi pada salah satu ujung kendaraan
atau kedua ujung kendaraan. Sway/goyang terjadi ketika terdapat benturan
/ tabrakan dari bagian sisi tengah atau pada bagian sisi ujung kendaraan
sehingga kendaraan dapat mengalami gangguan/distorsi yang merupakan
kerusakan sway/goyang.
4. Kerusakan mash/tertumbuk terjadi jika benturan yang terjadi menyebabkan
kendaraan "terjepit" dari kedua sisi.

35

Anda mungkin juga menyukai