989 1253 1 PB
989 1253 1 PB
28-42
ABSTRACT
Fruit is often used as food, drink and a good source of vitamin for the immune
system actually has the ability to generated an electrical energy especially fruits and
vegetables that are high acid. The acidity level of fruits is different, it necessary to do
some research on how much voltage and current of the electricity produced fruit and
and its relationship with acidity level (pH) of fruit. The samples in this research are
tomatoes, pineapples, wuluh star fruits, appels and jeruk kunci. The vegetables and
fruits extract is the measured for pH, current and voltage which produced with 10
repetitions. When the repetition was done every 5 minutes. The sequences fruit that
produced of pH, voltage and current of the highest were jeruk kunci (3; 1,005 volt;
3,672 mA),wuluhstar fruits (2; 0,976 volt; 2,931 mA),apples (3,7; 0,974 volt; 2,658
mA), pineapples (4; 0,920 volt; 1,839 mA) dantomatoes (5; 0,876 volt; 0,890 mA).
The pH of fruit is inversely proportional to voltage and current, meaning that when the
acidity of fruit is low then the higher pH.
ABSTRAK
Buah sering dijadikan sebagai makanan, minuman dan sumber vitamin untuk
sistem pertahanan tubuh ternyata memiliki kemampuan untuk menghasilkan energi
listrik khususnya untuk buah dan sayur yang memiliki tingkat keasaman yang tinggi.
Mengingat tingkat keasaman buah yang berbeda – beda, maka peneliti memandang
perlu untuk melakukan penelitian seberapa besar tegangan dan kuat arus listrik yang
dihasilkan buah serta hubungannya dengan tingkat keasaman (pH) buah. Sampel
penelitian adalah sayur tomat, nanas, belimbing wuluh, apel dan jeruk kunci. Masing-
masing sampel diambil ekstraknya untuk kemudian diukur pH, kuat arus dan tegangan
listrik yang dihasilkan dengan 10 kali pengulangan. Dimana pengulangan dilakukan
setiap 5 menit. Urutan buah yang menghasilkan pH, tegangan dan kuat arus listrik dari
yang paling tinggi yaitu jeruk kunci (3; 1,005 volt; 3,672 mA), belimbing wuluh (2;
0,976 volt; 2,931 mA), apel (3,7; 0,974 volt; 2,658 mA), nanas (4; 0,920 volt; 1,839
mA) dan tomat (5; 0,876 volt; 0,890 mA). pH buah berbanding terbalik dengan
tegangan dan kuat arus artinya apabila pH buah rendah maka tegangan dan kuat arus
semakin tinggi dan sebaliknya.
listrik.Dari konsep dasar ini, maka (David, 2014). Karena itu bila
buah-buahan dapat digunakan sebagai sepotong kawat penghantar
sumber energi listrik alternatif. dihubungkan diantara kedua benda
Indonesia memiliki sumber yang berbeda muatan menyebabkan
daya alam yang melimpah diantaranya terjadinya perpindahan energi diantara
buah dan sayur. Di masyarakat kita, benda – benda itu. Peralihan energi
buah dan sayur mayoritas hanya ini berlangsung terus selama ada
dimanfaatkan sebagai sumber beda potensial yang lebih dikenal
makanan, namun ternyata buah dan dengan tegangan listrik. Terjadinya
sayur (khususnya yang memiliki sifat tegangan disebabkan adanya beda tiap
asam) dapat pula dijadikan sebagai muatan yang mempunyai tenaga
sumber energi listrik yang mungkin potensial untuk menggerakkan suatu
jika dikembangkan secara maksimal muatan lain dengan cara menarik
dapat mengatasi permasalahan krisis atau menolak. Beda potensial atau
energi yang ada di depan mata. tegangan listrik dapat dihasilkan
Beberapa buah dan sayur yang sering dengan memberikan tegangan listrik
dikomsumsi yang memiliki sifat asam dari suatu pembangkit listrik pada
dan dapat menghasilkan energi listrik salah satu tempat penghantar.
diantaranya tomat, nanas, apel, Dengan kata lain, dalam suatu
belimbing wuluh dan jeruk kunci. rangkaian listrik, tegangan listrik
Berdasarkan uraian diatas, maka diartikan sebagai beda potensial di
peneliti memandang perlu untuk antara dua titik (Young, Freedman, &
dilakukan penelitian seberapa besar Ford, 2012).
nilai tegangan dan kuat arus listrik Arus Listrik merupakan aliran
yang dihasilkan berbagai jenis buah elektron-elektron dari atom ke atom
serta bagaimana hubungan antara pH yang terjadi pada sebuah penghantar
dan nilai tegangan dan kuat arus listrik dengan kecepatan dalam waktu
yang dihasilkannya. tertentu. Penyebab timbulnya arus
Energi listrik dapat dihasilkan listrik tersebut dikarenakan adanya
dari berbagai jenis buah yang bersifat beda potensial pada kedua ujung
asam, sedangkan tingkat keasaman penghantar yang terjadi karena
buah berbeda-beda antara buah yang mendapatkan suatu tenaga untuk
satu dengan yang lain. Dimana tingkat mendorong elektron - elektron tersebut
keasaman dapat diukur dengan pH berpindah - pindah tempat. Kecepatan
yang dimiliki, semakin tinggi tingkat perpindahan arus listrik ini dapat
keasaman maka pH akan semakin disebut laju arus yang dapat ditulis
rendah dan demikian pula sebaliknya. dengan I dengan satuan ampere.
Keragaman nilai pH ini tentu saja akan Arus listrik dibedakan menjadi
menghasilkan energi listrik yang 2 yaitu :
beragam pula. 1. Arus bolak balik (Alternating
Sebuah benda bermuatan Current)
positif jika benda tersebut kehilangan Arus bolak-balik (AC) adalah
elektron dan bermuatan negatif jika arus yang mengalir dengan
benda tersebut kelebihan elektron. polaritas yang berubah dan
Dalam keadaan berbeda muatan inilah dimana masing-masing terminal
munculnya tenaga potensial yang polaritasnya bergantian. Pada
berada di antara benda – benda itu umumnya arus AC ini adalah arus
(tidak dikonsumsi dalam proses melalui air tersebut. Pada katode, dua
elektrolisis). Penggunaan asam sulfat molekul air bereaksi dengan
sebagai katalis dalam proses menangkap dua elektron, tereduksi
elektrolisis menjadi pilihan utama menjadi gas H2 dan ion hidrokida (OH-
dibandingkan KOH. Karena asam ). Sementara itu pada anode, dua
sulfat melepaskan H+ yang molekul air lain terurai menjadi gas
memudahkan membentuk gas oksigen (O2), melepaskan 4 ion H+
hidrogen. Sedangkan KOH melepaskan serta mengalirkan elektron ke katode.
OH– yang menghambat pembentukan Beda potensial yang dihasilkan
gas hidrogen. oleh arus listrik antara anoda dan
- Luas permukaan tercelup katoda akan mengionisasi molekul air
Semakin banyak luas yang menjadi ion positif dan ion negatif.
semakin banyak menyentuh elektrolit Pada katoda terdapat ion postif yang
maka semakin mempermudah suatu menyerap elektron dan menghasilkan
elektrolit untuk mentransfer molekul ion H2, dan ion negatif akan
elektronnya. Sehingga terjadi bergerak menuju anoda untuk
hubungan sebanding jika luasan yang melepaskan elektron dan menghasilkan
tercelup sedikit maka semakin molekul ion O2. Reaksi total
mempersulit elektrolit untuk elektrolisis air adalah penguraian air
melepaskan electron dikarenakan menjadi hidrogen dan oksigen.
sedikitnya luas penampang penghantar Bergantung pada jenis elektrolit yang
yang menyentuh elektrolit. Sehingga digunakan, reaksi setengah sel untuk
transfer electron bekerja lambat dalam elektrolit asam atau basa dituliskan
mengelektrolisis elektrolit. dalam dua cara yang berbeda.
- Sifat logam bahan elektroda
Penggunaan medan listrik pada Elektrolit asam,
logam dapat menyebabkan seluruh di anoda : H2O ½ O2 + 2H+ + 2e
electron bebas bergerak dalam metal,
sejajar, dan berlawanan arah dengan di katoda : 2H+ + 2e- H2
arah medan listrik.
- Konsentrasi Pereaksi total : H2O H2 + ½ O2
Semakin besar konsentrasi
suatu larutan pereaksi maka akan
semakin besar pula laju reaksinya. Ini Elektrolit basa,
dikarenakan dengan prosentase katalis
yang semakin tinggi dapat mereduksi di katoda : 2H2O + 2e- H2 + 2OH
hambatan pada elektrolit. Sehingga
transfer elektron dapat lebih cepat di anoda : 2OH- ½ O2 + H2O + 2e
meng-elektrolisis elektrolit dan didapat
total : H2O H2 + ½ O2
ditarik garis lurus bahwa terjadi
hubungan sebanding terhadap Gas hidrogen dan oksigen yang
prosentase katalis dengan transfer dihasilkan dari reaksi ini membentuk
electron. gelembung pada elektroda dan dapat
Elektrolisis air adalah peristiwa dikumpulkan. Prinsip ini kemudian
penguraian senyawa air (H2O) menjadi dimanfaatkan untuk menghasilkan
oksigen (O2) dan hidrogen gas (H2) hidrogen yang dapat digunakan sebagai
dengan menggunakan arus listrik yang bahan bakar kendaraan hydrogen.
Dengan menyediakan energy dari dari konsentrasi ion yang lainnya dan
baterai, Air (H2O) dapat dipisahkan ke suatu larutan memiliki sifat netral jika
dalam molekul diatomik hidrogen (H2) konsentrasi H+ dan konsentrasi OH–
dan oksigen (O2). dalam larutan sama banyak.
Sel Volta atau sel Galvani Konsentrasi ion H+ dan ion
–
merupakan sel atau alat yang dapat OH umumnya dalam sauatu larutan
menghasilkan arus listrik dengan sangat keci. Untuk menghindari
bantuan reaksi kimia(Zahro & penggunaan bilangan yang sangat kecil
Bundjali, 2011). Reaksi ini lebih digunakan skala pH atau derajat
menguntungkan secara termodinamika keasaman untuk menyatakan
(perbedaan energi bebas G negatif) konsentrasi ion H dan OH– dalam
+
dan terjadi secara spontan ketika dua larutan. Harga pH berkisar antara 0
bahan standar positif yang sampai 14. Skala pH (pH = potenz
berbedapotensial reduksi dihubungkan Hydrogen) dikenalkan oleh Sorensen
oleh sebuah beban elektronik (tegangan ahli kimia Denmark pada tahun 1909.
diturunkan) (Kumar & Sarakonsri, pH menyatakan konsentrasi H+ yang
2010). Sel ini terdiri atas dua elektroda ada di dalam larutan, yang dirumuskan
yaitu elektroda negatif/anoda tempat sebagai berikut:
berlangsungnya reaksi oksidasi, dan 𝐩𝐇 = 𝐥𝐨𝐠𝟏/ [𝐇+] 𝐚𝐭𝐚𝐮𝐩𝐇 = − 𝐥𝐨𝐠𝐇+
elektroda positif/katoda tempat Sesuai dengan cara di atas,
berlangsungnya reaksi reduksi maka banyaknya OH– dalam suatu
Komponen lainnya dari sel ini yaitu larutan dapat diukur
larutan elektrolit. Jika dua buah logam 𝐩𝐎𝐇 = 𝐥𝐨𝐠𝟏/ [𝐎𝐇‾] 𝐚𝐭𝐚𝐮𝐩𝐎𝐇 = − 𝐥𝐨𝐠
sebagai elektrode dicelupkan dengan [𝐎𝐇‾]
kecenderungan ionisasi berbeda di mengingat pada suhu 25 °C, Kw = [H+
dalam larutan elektrolit tersebut, dan ][OH– ] dan harga Kw =1,0 x 10-14
logam tersebut dihubungkan maka maka pada suhu 25 °C pKw = 14.
akan tersusunlah sel Volta (Yulianti,
2016). Potensial sel Volta bisa diukur pKw = pH + pOH
melalui eksperimen menggunakan
– log Kw = - log [H+ ] + - log [OH– ]
voltmeter ataupun potensiometer.
Potensialnya juga bisa dihitung – log 10-14 = - log [H+ ] + [OH– ]
berdasarkan data potensial katoda dan
anodanya. Arus listrik yang mengalir 14 = pH + pOH atau pH = 14 – pOH
pada sel Volta disebabkan oleh adanya atau pOH = 14 – pH
aliran elektron dari anoda menuju
katoda, sehingga menimbulkan beda Secara ringkas keasaman atau
potensial. kebasaan suatu larutan dapat
Berdasarkan teori asam basa dinyatakan sebagai berikut.
Arhenius, suatu larutan dapat bersifat Jika pH 7 larutan bersifat netral
asam, basa atau netral tergantung pada Jika pH lebih kecil dari 7
konsentrasi ion H+ atau ion OH– dalam lartuan bersifat asam
larutan tersebut. Larutan akan bersifat Jika pH lebih besar dari 7
asam apabila konsentrasi H+ lebih larutan bersifat basa
dominan dari konsentrasi ion-ion yang Harga pOH hanya ada dalam
lain, larutan bersifat basa jika hitungan, jarang orang menyebut harga
konsentrasi ion OH– lebih dominan pOH dibanding pH meskipun larutan
tersebut bersifat basa. Hubungan antara
[H3O+ ], [OH– ]. pH dan pOH untuk sebagai pembersih dan penyegar mulut
larutan asam, basa dan netral pada suhu sehingga dapat melindungi gigi dari
25 °C, dapat diringkas seperti yang kerusakan dan penyakit gusi. Buah apel
tertera pada Tabel 1. dengan kandungan asam tartar dan
serat dapat membantu memelihara
TABEL 1. Nilai pH untuk asam, basa fungsi pencernaan.
dan garam
Larutan [H ] [OH-] pH pOH
+
Buah lain yang sering dijumpai
Asam >10- <10-7 <7 >7 dan mengandung zat asam antara lain
7 -7
Netral =10 =7 =7 tomat, belimbing wuluh, nanas. Tomat
Basa = 10- >10-7 >7 <7 merupakan klasifikasi dari buah
7
maupun sayuran, walaupun struktur
<10- tomat adalah struktur buah. Tomat
7
(Lycopersicum esculentum) merupakan
salah satu produk hortikultura yang
Di dalam laboratorium, selain berpotensi, menyehatkan dan
dengan cara menghitung konsentrasi mempunyai prospek pasar yang cukup
H+ , pH suatu larutan dapat ditentukan menjanjikan. Tomat, baik dalam
secara langsung menggunakan pH bentuk segar maupun olahan, memiliki
meter dan indikator universal. komposisi zat gizi yang cukup lengkap
Indikator universal menyerupai kertas dan baik. Buah tomat terdiri dari 5-
lakmus tetapi perubahan warna yang 10% berat kering tanpa air dan 1
terjadi dapat dicocokkan dengan pita persen kulit dan biji. Jika buah tomat
warna yang tertera pada kotaknya, dikeringkan, sekitar 50% dari berat
sehingga pH larutan yang diukur keringnya terdiri dari gula-gula
langsung diketahui. pereduksi (terutama glukosa dan
fruktosa), sisanya asam-asam organik,
2.3 Elektrolit pada Buah mineral, pigmen, vitamin dan lipid.
Buah lebih sering dikonsumsi Tomat (Lycopersicum esculentum
sebagai bahan makanan dan minuman Mill) termasuk tanaman setahun
karena zat gizi yang terkandung di (annual) yang berarti umurnya hanya
dalamnya. Misalnya buah apel kaya untuk satu kali periode panen.
akan manfaat karena mengandung Tanaman ini berbentuk perdu atau
unsur vitamin, mineral dan unsur lain semak dengan panjang bisa mencapai 2
seperti fitokimian, serat, tanin, baron meter (Wiryanta,2002).
dan asam tartar. Vitamin yang
terkandung pada buah apel diantaranya
vitamin A, B1, B2, B3, B5, B6, B9 dan
vitamin C. Apel juga mengandung
mineral yang sangat dibutuhkan tubuh
seperti kalsium, magnesium,
potasoium, zat besi dan zinc.
Sedangkan fitokimian dalam buah apel
berfungsi sebagai penangkal radikal
bebas dan membantu menekan jumlah
kolesterol jahat (LDL) yang dapat
menyebabkan penyumbatan di
pembuluh darah. Tanin dapat berfungsi
ISSN. 1829 586X 34
Tegangan dan Kuat Arus Listrik dari Sifat Asam...Atina...Sainmatika...Volume 12...No.2...Desember 2015...28-42
TABEL 2. Hasil Analisis Buah Apel Manalagi, Apel Romebeauty dan Apel Anna
Analisis Varietas Apel
Manalagi Romebeauty Anna
Total asam (%) 0.31 0.36 0.39
Gula reduksi (%) 7.11 7.36 8.63
Total fenol (mg/g) 5.44 5.03 4.22
Vitamin C (mg/100g) 6.37 10.45 7.10
Aktivitas antioksidan (%) 5.62 9.81 5.01
sumber : (Pembuatan Sari Apel (Malus sylvestris Mill) Metode Osmosis (Kajian
Varietas Apel dan Lama Osmosis), 2014)
TABEL 3. Kandungan nilai gizi dan kalori pada sari dan buah tomat per 100
gram
Jenis Zat Gizi Sari tomat Tomat muda Tomat masak
Kalori (kal) 15 23 20
Protein (g) 1 2 1
Lemak (g) 0,2 0,7 0,3
Karbohidrat (mg) 3,5 2,3 4,2
Vitamin A (si) 600 320 1500
Vitamin B (mg) 0,5 0,07 0.6
Vitamin C (mg) 10 30 40
Kalsium (mg) 7 5 5
Fosfor (mg) 15 27 26
Besi (mg) 0,4 0,5 0,5
Air (g) 94 93 94
Sumber : (Formulasi Sediaan Krim Cair Tangan dan Badan Menggunakan Sari
Tomat (Solanum Lycopersicum) sebagai Bahan Pelembab, 2014)
Jeruk kunci adalah semua tumbuhan Nanas (Ananas sativus)
berbunga anggota marga Citrus dari termasuk famili Bromeliceae dari kelas
suku Rutaceae (suku jeruk-jerukan). Monokotyledoneae. Tanaman
Anggotanya berbentuk pohon dengan holtikultura ini mulai berproduksi pada
buah yang berdaging dengan rasa umur 12 bulan. Nanas yang terkenal di
masam yang segar, meskipun Indonesia adalah nanas dari Sumatera
banyak di antara anggotanya yang (nanas Siantar dan Palembang), dan di
memiliki rasa manis. Komposisi Jawa adalah nenas Bogor, nenas
buah jeruk terdiri dari bermacam - klayatan. Nanas memiliki nilai gizi
macam, diantaranya air 70-92 % yang tinggi, kaya akan vitamin A,B,
(tergantung kualitas buah), gula, asam C, dan mineral (kalsium, fosfor, dan
organik, asam amino, vitamin, zat besi), dan mengandung senyawa
warna, mineral dan lain-lain. Rasa yang berpotensi sebagai antioksidan
masam berasal dari kandungan asam yaitu flavonoid dan polifenol
sitrat yang memang terkandung pada (Hossain dan Rahman, 2011).
semua anggotanya. Kandungan asam
sitrat banyak pada waktu buah masih
muda, tetapi setelah buah masak
makin berkurang (Pracaya, 2000).
listrik dari belimbing wuluh, jeruk dan menghasilkan energi listrik sebagai
apel. Untuk mengetahui seberapa besar hasil reaksi kimia yang berlangsung
tegangan dan kuat arus listrik yang spontan. Reaksi kimia yang terjadi
dihasilkan buah-buahan ini, diperlukan merupakanreaksi redoks (reduksi-
beberapa tahapan yang telah oksidasi). Pada anode (Zn) terjadi
disebutkan sebelumnya pada tahap reaksi oksidasi sedangkan pada katode
metode penelitian. Diantaranya, proses (Cu) terjadi reduksi. Elektron terus
ekstraksi buah dan pengukuran pH berpindah dari anode (proses oksidasi)
ekstrak. Ekstraksi buah dilakukan menuju katode (proses reduksi). Dalam
dengan penambahan aquades agar larutan elektrolit, muatan diangkut oleh
proses ekstraksi lebih mudah. Selama kation ke katode dan oleh anion ke
50 menit pengukuran/pengamatan anode. Reaksi ini terus berulang hingga
(dengan pengulangan 5 menit sekali) menghasilkan energi listrik. Proses
ternyata pH ekstrak buah tidak oksidasi yang terjadi pada penelitian
mengalami perubahan kecuali pada ini menghasilkan lapisan tipis yang
apel. Pada ekstrak apel, pH yang menempel pada elektrode. Semakin
semula berubah menjadi 3 pada lama lapisan ini semakin menebal dan
pengulangan ke-8 (menit ke-40). Hal akan memperlambat proses oksidasi itu
ini karena proses oksidasi apel lebih sendiri, dengan demikian energi listrik
cepat dibandingkan buah lain. yang dihasilkan akan semakin kecil.
Lapisan hasil oksidasi yang menempel
Berdasarkan hasil pengukuran pada lempeng elektrode ini tentu saja
dengan 10 kali pengulangan, nilai mempengaruhi akurasi hasil
tegangan dan kuat arus listrik yang pengukuran. Dengan demikian
terukur relatif stabil dengan standar lempeng elektrode yang digunakan
deviasi 0,0002 sampai 0,0067 untuk hanya dapat dipakai sekali saja hal ini
tegangan dan 0,0085 sampai 0,2130 untuk menghindari ketidakakuratan
untuk kuat arus listrik. Nilai tegangan data hasil penelitian.
dan kuat arus listrik yang dihasilkan Menurut Purnomo tahun 2010,
buah berbeda-beda karena setiap buah apabila suatu larutan konduktor
memiliki kadar keasaman yang berbeda elektrolit memiliki tingkat keasaman
pula. Pada 10 kali pengulangan, yang rendah (pH besar) maka semakin
dengan lama pengulangan masing- sedikit ion yang dihasilkan sehingga
masing 5 menit nilai ukur dan tegangan arus listrik yang dihasilkan juga
juga berbeda-beda untuk setiap buah. semakin kecil dan
Hal ini karena nilai keasaman buah dan akibatnyakonduktivitas juga semakin
sayur mengalami kenaikan ketika buah kecil. Secara sederhana, arus listrik
dan sayur mulai membusuk karena dapat didefinisikan sebagai aliran
proses fermentasi menghasilkan asam elektron-elektron pada suatu
yang lebih sehingga meningkatkan penghantar dalam waktu tertentu. Pada
kekuatan elektrolit dalam buah dan konduktor elektrolit, aliran elektron-
sayur (Amin dan Dey, tanpa tahun). elektron ini dibawa oleh ion-ion
Tegangan dan kuat arus listrik penghantar. Dimana semakin asam
yang dihasilkan pada penelitian ini suatu larutan maka semakin banyak ion
dapat dijelaskan dengan mengadopsi yang dihasilkannya, dengan kata lain
prinsip kerja sel volta. Jika dua larutan tersebut akan semakin
elektrode berbeda dimasukkan ke elektrolit. Sebaliknya semakin lemah
dalam larutan elektrolit maka akan
keasaman larutan maka ion yang kecil pH larutan maka arus yang
dihasilkan akan semakin sedikit dihasilkan akan semakin besar karena
sehingga kemampuan menghantarkan semakin banyak ion yang dapat
elektron akan menurun (arus listrik dihasilkan sehingga kemampuan
yang dihasilkan akan semakin lemah). menghantarkan elektron akan semakin
Tingkat keasaman larutan berbanding baik. Dan semakin besar pH larutan
terbalik dengan pH, artinya apabila maka arus listrik yang dihasilkan akan
tingkat keasaman suatu larutan tinggi, semakin kecil karena ion yang
maka pH larutan tersebut akan semakin dihasilkan semakin sedikit sehingga
kecil dan sebaliknya. kemampuan menghantarkan elektron
Berdasarkan uraian diatas dapat pun akan semakin lemah.
dibuat kesimpulan bahwa semakin
TABEL 8. Nilai rata-rata pH, tegangan (Volt) dan kuat arus listrik (mA)
Gambar 3. pH, tegangan dan kuat arus listrik yang dihasilkan buah yang diujicobakan