Anda di halaman 1dari 12

KONVENSI TENTANG PERLINDUNGAN WARISAN

BUDAYA DAN WARISAN ALAM DUNIA


DAN SITUS WARISAN DUNIA DI INDONESIA

Direktorat Sosial Budaya dan OINB,


Kementerian Luar Negeri
CONVENTION CONCERNING THE
PROTECTION OF THE WORLD CULTURAL
AND NATURAL HERITAGE

Konvensi diadopsi Sidang Umum UNESCO ke-17 di


Paris, 16 November 1972

 189 negara meratifikasi (2012)


 Indonesia telah meratifikasi dengan Keppres No.

26 tahun 1989
 962 situs warisan dunia : 745 situs budaya, 188

alam, 29 campuran budaya dan alam berlokasi di


157 negara  38 situs in danger
8 SITUS WARDUN DI INDONESIA

 Candi Borobudur
 Candi Prambanan

 Situs Manusia Purbakala Sangiran

 Taman Nasional Komodo

 Taman Nasional Ujung Kulon

 Taman Nasional Lorentz

 Tropical Rainforest Heritage of Sumatra (in

danger)
 Cultural Landscape of Bali Province: the Subak

System as a Manifestation of the Tri Hita Karana


Philosophy
WARISAN BUDAYA (CULTURAL HERITAGE)
 Monumen : karya arsitektur, patung dan lukisan yang
monumental, struktur yang arkeologis, prasasti, gua tempat
tinggal dan kombinasi berbagai elemen yang mempunyai
nilai universal luar biasa (Outstanding Universal Values) dari
sudut pandang sejarah, seni atau ilmu pengetahuan

 Kelompok bangunan: kelompok bangunan terpisah atau


terhubung yang karena arsitektur, homogenitas atau
tempatnya mempunyai nilai universal luar biasa

 Situs : Karya manusia atau karya gabungan alam dan


manusia, alam dan wilayah yang memiliki nilai universal luar
biasa dari sisi sejarah estetika, etnologis atau antropologi.
WARISAN ALAM (NATURAL HERITAGE)

 Pemandangan alam yang terdiri dari sisi fisik dan biologi


mempunyai nilai universal yang luar biasa (Outstanding
Universal Value) dari sudut pandang estetika atau ilmiah.

 Situs dengan batas-batas wilayah tertentu yang dari dari


sudut pandang ilmu pengetahuan atau konservasi
merupakan habitat spesies hewan dan tumbuhan langka /
terancam punah yang memiliki nilai universal luar biasa.

 Situs alam situs atau kawasan alam yang ditetapkan


mempunyai nilai universal yang luar biasa dari sudut
pandang ilmu pengetahuan, konservasi atau keindahan
alam.

- pakta internasional untuk melestarikan warisan budaya dan alam di seluruh


penjuru dunia -
KEWAJIBAN NEGARA PIHAK
 Menentukan kebijakan untuk memastikan bahwa
situs warisan dunia berfungsi baik ditengah
masyarakat dan menyusun perencanaan
perlindungan

 Melaksanakan kegiatan konservasi, perlindungan


dan pemaparan situs dengan sarana dan staf
yang memadai

 Mengembangkan penelitian ilmiah dan


pelatihanpeningkatan kapasitas guna menangkal
bahaya yang mengancam keutuhan situs
KEWAJIBAN NEGARA PIHAK (lanjutan)

 Mengambil langkah-langkah hukum, ilmiah,


teknis, administrasi dan keuangan yang memadai
untuk identifikasi, perlindungan, pelestarian,
presentasi dan rehabilitasi situs warisan dunia

 Mendorong pembentukan atau pengembangan


pusat pelatihan dibidang konservasi,
perlindungan dan paparan kondisi situs.
BADAN PELAKSANA KONVENSI
Sidang Umum negara pihak (State Parties)

 Forum pembuat keputusan tertinggi dan bersidang


sekali dalam 2 tahun

Komite Warisan Dunia (World Heritage Committee)

 Dipilih oleh Sidang Umum negara pihak Konvensi


Wardun
 Anggota: 21 negara pihak pada Konvensi Wardun
dengan mempertimbangkan keseimbangan kawasan
 Bersidang sekali pada tiap tahun
 Memutuskan diterima/ditolak/ditundanya nominasi
Wardun dan pencabutan/penundaan pencabutan
status dalam bahaya
BADAN PELAKSANA KONVENSI (lanjutan)

Badan Penasehat (Advisory Body)


 International Centre for the Study of the
Preservation and Restoration of Cultural
Property (ICCROM)
 International Council of Monuments and
Sites (ICOMOS)
 International Union for Conservation of
Nature and Natural Resources (IUCN)
 Memberi masukan atas nominasi Warisan
budaya dan alam dunia
 Memberi masukan atas status situs wardun
KOMITMEN PEMERINTAH RI

 Keppres No. 26/1989, Tentang Pengesahan


Convention Concerning the protecting of the
world cultural and narural heritage UNESCO, 1972
 UUU No. 41/1999 tentang Kehutanan
 UU No. 11/2010 tentang Benda Cagar Budaya
 UU No. 4/1982, Tentang Ketentuan-Ketentuan
Pokok Pengelolaan Cagar Alam
 UU No. 5/1990 Tentang Konservasi Sumber Daya
Alam Hayati dan Ekosistemnya
 UU No. No. 26 /2007 tentang Penataan Ruang
 Kelompok Kerja (Pokja) Perlindungan Warisan
Dunia
WHC ke-36 St Petersburg - TRHS
 menyusun langkah-langkah perbaikan dan menyusun
proposal untuk mengeluarkan TRHS dari daftar “in danger”
untuk dibahas pada sesi ke 37 tahun 2013
 menolak pembangunan jalan di TRHS sampai selesainya
kajian strategis lingkungan terkait opsi pembangunan moda
transportasi yang tidak berdampak pada OUV
 melaksanakan mekanisme monitoring dan evaluasi terhadap
OUV termasuk badak Sumatera dan key spesies lainnya
seperti Harimau
 mengeluarkan areal penambangan yang lokasi tumpang
tindih dengan kawasan
 memfasilitasi penyelesaian masalah perambahan TRHS
 mengirimkan laporan State Conservation sebelum 1 Februari
2013 untuk dibahas pada sidang ke-37 tahun 2013
DISKUSI
SESI I

Anda mungkin juga menyukai