Anda di halaman 1dari 11

UNESCO World Heritage adalah sebuah program

dari PBB yang berfungsi melestarikan warisan


budaya ataupun alam
Negara-negara yang ada di dunia ini menjadi sejarah
terbentuknya dunia ini sendiri. Dari tiap-tiap negara yang
ada di dunia, pasti mempunyai tempat yang menyimpan
banyak sejarah terbentuknya negara itu. Tentunya
tempat-tempat bersejarah itu kemudian dilestarikan agar
tidak rusak dan agar bermanfaat bagi semua orang di
dunia ketika mengunjunginya. Oleh karena itu
dibentuklah sebuah program dari PBB yang
bernama United Nations Educational, Scientific, and
Cultural Organization (UNESCO) World Heritage Sites.
Misi UNESCO World Heritage Sites
UNESCO World Heritage adalah sebuah program dari PBB yang berfungsi untuk
melestarikan dan menjaga situs warisan budaya dan alam yang terdapat di berbagai
negara di dunia. Menurut PBB, situs warisan budaya dan alam tersebut adalah milik
masyarakat dunia, dimanapun situs itu berada. Oleh karena itu semua masyarakat di
dunia mempunyai kewajiban untuk melindungi dan menjaga situs-situs warisan dunia
tersebut agar tetap bisa dinikmati dan diketahui sejarahnya.

Dibentuknya UNESCO World Heritage ini juga bukan tanpa alasan. Program ini
dibentuk berdasarkan perjanjian internasional tentang perlindungan terhadap
budaya dunia dan warisan alam yang diadopsi UNESCO pada 1972.
Program ini tentunya juga memiliki misi-misi khusus yang bertujuan untuk:
1. Mendorong negara-negara di dunia untuk menandatangani World Heritage Convention dan untuk
memastikan perlindungan yang dilakukan negara-negara tersebut terhadap warisan budaya dan
alam yang mereka miliki,
2. Mendorong negara anggota untuk membuat perencanaan dan menyiapkan laporan tentang
keadaan konservasi warisan dunia mereka,
3. Mendorong negara anggota konvensi untuk mendaftarkan situs bersejarah yang ada di wilayah
nasional untuk dimasukkan ke daftar Situs Warisan Dunia,
4. Membantu negara anggota dalam sisi keamanan untuk melindungi warisan alam dan budaya
dengan memberikan pelatihan,
5. Menyediakan bantuan darurat untuk warisan dunia jika suatu saat mengalami bahaya,
6. Mendukung kegiatan dalam pembangunan kesadaran masyarakat di negara-negara anggota untuk
melakukan konservasi terhadap Situs Warisan Dunia,
7. Mendorong masyarakat lokal untuk melestarikan warisan budaya dan alam mereka,
8. Mendorong kerjasama internasional dalam konservasi dari warisan budaya dan alam kita.
Cara mendaftarkan situs bersejarah
Untuk mendaftarkan sebuah tempat atau bangunan agar dianggap World Heritage,
terdapat lima langkah yang perlu dilakukan sebelumnya.

1. Negara yang ingin mendaftarkan situs tersebut harus membuat sebuah ‘Daftar
Tentatif’ yang menjelaskan sifat-sifat situs tersebut (bagaimana perawatan dan
pengembangannya) yang sudah ditentukan untuk pembuatan prasasti dalam 5-10
tahun mendatang dan bisa diubah-ubah kapanpun. Ini merupakan langkah yang
penting mengingat Komite Warisan Dunia tidak dapat mempertimbangkan nominasi
untuk prasasti sebagai warisan dunia sampai situs tersebut masuk dalam daftar
tentatif negara anggota
2. Setelah menyiapkan Daftar Tentatif tadi, negara pemilik situs bisa
memberikannya kepada World Heritage Centre (WHC). WHC juga
memberikan saran kepada negara yang ingin menominasikan bangunannya
untuk melengkapinya dengan dokumen yang berhubungan dan peta lokasi.
Ketika sudah di cek oleh WHC, dokumen-dokumen tersebut dikirim kepada
pihak yang berwenang yaitu bagian penasehat untuk dievaluasi

3. Bagian penasehat yang terdiri dari dua badan kemudian mengevaluasi


dokumen-dokumen tersebut dan memisahkannya sebagai warisan alam
atau warisan budaya
4. Setelah dievaluasi, kemudian berkas tersebut dikembalikan kepada
WHC sebagai badan yang membuat keputusan terakhir apa saja yang
dimasukkan ke dalam prasastinya. Setahun sekali, WHC bertemu
untuk memutuskan situs mana saja yang akan dimasukkan ke dalam
daftar dan meminta informasi lanjutan dari negara anggota

5. Tahap terakhir berupa penyesuaian kriteria. Situs yang didaftarkan


harus mempunyai nilai bagi seluruh umat di dunia dan paling tidak
memenuhi salah satu dari 10 kriteria.
Kriteria untuk mendaftarkan suatu situs menjadi
salah satu World Heritage
Tidak semua tempat yang Kamu anggap bersejarah bisa didaftarkan sebagai warisan
budaya ataupun alam. Tempat-tempat tersebut harus memiliki 10 kriteria berikut ini:
1. Untuk mewakili sebuah karya jenius dan kreatif dari manusia
2. Untuk menunjukkan pertukaran nilai-nilai kemanusiaan yang penting, dalam
rentang waktu dan budaya dunia, pengembangan teknologi dan arsitektur
3. Untuk menanggung budaya tradisional yang masih ada atau yang sudah tidak ada
4. Untuk menjadi contoh bangunan yang istimewa secara arsitektur, atau tekonologi
5. Menjadi contoh yang luar biasa dari tempat tinggal manusia tradisional,
penggunaan lahan, atau penggunaan laut
6. Untuk secara langsung atau nyata terkait dengan peristiwa atau tradisi yang hidup, dengan
gagasan, dengan kepercayaan, dan dengan karya seni dan sastra yang memiliki makna universal
yang luar biasa
7. Mengandung fenomena alam atau keindahan alam dan estetika yang luar biasa
8. Menjadi contoh yang luar biasa yang mewakili tahap utama sejarah bumi, termasuk catatan
kehidupan, proses geologi yang sedang berlangsung secara signifikan dalam pengembangan
bentang alam
9. Menjadi contoh yang luar biasa yang menunjukkan proses ekologis dan biologi yang signifikan
dalam evolusi dan perkembangan air segar, pesisir dan laut, dan komunitas tumbuhan dan
hewan
10. Mengandung habitat alami yang penting untuk konservasi keanekaragaman hayati, termasuk
spesies yang hampir punah dari sudut pandang konservasi.
Warisan Pertambangan Batubara Ombilin Sawahlunto,
Indonesia
Komite Warisan Dunia,
1. Telah memeriksa Dokumen WHC/19/43.COM/8B dan
WHC/19/43.COM/INF.8B1,
2. Mencantumkan Warisan Pertambangan Batubara Ombilin Sawahlunto,
Indonesia, ke Daftar Warisan Dunia berdasarkan kriteria (ii) dan (iv);
3. Mengadopsi Pernyataan Nilai Universal Luar Biasa (Outstanding Universal
Value: OUV) berikut ini:
SINTESIS SINGKAT

Warisan Pertambangan Batubara Ombilin Sawahlunto adalah contoh perintis yang luar biasa ansambel
teknologi yang direncanakan dan dibangun oleh para insinyur Eropa di koloni mereka yang dirancang untuk
mengekstraksi sumber daya batubara strategis. Perkembangan teknologi menunjukkan keduanya
Pengetahuan teknik Eropa dan kontribusi kearifan lingkungan lokal dan praktek-praktek tradisional dalam
organisasi tenaga kerja. Itu juga mencontohkan yang mendalam dan abadi dampak dari perubahan
hubungan sosial produksi yang dipaksakan oleh kolonial Eropa kekuatan di koloni mereka, yang
menyediakan input material dan tenaga kerja yang mendukung industrialisasi di seluruh dunia pada paruh
kedua abad ke-19 dan awal abad ke-20. Banyak pekerja terampil dan tidak terampil termasuk orang-orang
Minangkabau lokal, Buruh kontrak Jawa dan Cina, dan narapidana yang disebut 'orang yang dirantai' atau
orang rantai dari daerah yang dikuasai Belanda di Indonesia sekarang.

Anda mungkin juga menyukai