Anda di halaman 1dari 83

PAPER BAB I DAN II

DISUSUN OLEH:

NAMA : Kheren Stela Marunduri

NIM : 1923755350

KELAS : 4C

JURUSAN/PRODI : AKUNTANSI/AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

POLITEKNIK NEGERI KUPANG


SIFAT SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

ABSTRAK

Sistem pengendalian manajemen sangat diperlukan dan penting dalam rangka


menyokong kinerja perusahaan. Pengendalian manajemen merupakan proses untuk
mendeteksi dan mengoreksi kesengajaan atas kesalahan pelaksanaan dan pelanggaran
seperti pencurian atau penyalahgunaan sumber daya. Pengendalian manajemen
berhubungan dengan arah kegiatan manajemen sesuai dengan garis besar pedoman yang
sudah ditentukan dalam proses perencanaan strategi. Lingkungan pengendalian
perusahaan mencakup sikap parah manajemen dan karyawan terhadap pentingnya
pengendalian yang ada di organisasi. Pengendalian manajemen merupakan proses
dimana manajer mempengaruhi anggotanya untuk melaksanakan strategi serta
bertanggungjawab atas kegiatan perencanaan, pengendalian,dan pengambilan keputusan
operasional perusahaan.
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sistem pengendalian manajemen (SPM) merupakan salah satu bagian
dari sistem perencanaan dan pengendalian manajemen (SPM). Oleh karena itu,
dalam bab ini lebih dahulu di bahas pentingnya SPM. Pembahasan selanjutnya
mengenai terminologi yang digunakan dala SPM . SPM terdiri atas tiga elemen
penting yang dapat di susun ke dalam hierarki SPPM yang terdiri atas
perumusan strategi, pengendalian manajemen, dan pengendalian operasional.
Setiap elemen hierarki tersebut akan di bahas setelah beberapa pembahasan
terminologi yang di gunakan dalam SPM . pembahasan selanjutnya memusatkan
pada SPM yang terdiri atas lingkungan (struktur) dan proses.
Bab ini bertujuan agar para pembaca memahami bahwa sistem
pengendalian manajemen (SPM) merupakan bagian dari sistem perencanaan dan
pengendlian manajemen (SPPM), serta memahami elemen- elemen SPPM yang
terdiri dari : perumusan strategi, pengendalian manajemen , dan pengendalian
operasional.

B. RUMUSAN MASALAH

Setelah mempelajari bab ini, para pembaca di harapkan dapat mengerti dan
memahami :

1. Terminologi–terminologi pokok yang digunakan dalam SPPM


2. Peranan dan hierarki SPPM
3. Definisi dan elemen perumusa strateegi
4. Definisi dan elemen SPPM
5. Definisi dan elemen pengendalian operasional
6. Perbedaan perumusan strategi, pengendalian manajemen , dan pengendalian
operasional
7. Hubungan SPM dengan fungsi manajemen, akuntansi manajemen, struktur
pengendalian internal, dan pengauditan internal
8. Elemen-elemen SPM
9. Kerangka pembahasan buku ini

C. TUJUAN
1. Menjelaskan tentang Sifat Sistem Pengendalian Manajemen.
2. Menjelaskan tentang Perumusan Strategi Sifat Sistem Pengendalian
Manajemen.
3. Menjelaskan konsep dasar Sistem Sifat Pengendalian Manajemen.
4. Menjelaskan tentang lingkungan pengendalian manajemen.
BAB II
PEMBAHASAAN

1. TEMIOLOGI-TEMIOLOGI POKOK YANG DIGUNAKAN DALAM


SIFAT SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

Perencanaan dan pengendalian merupakan suatu konsep yang luas dapat


di terapkan pada manusia, benda, situasi, atau organisasi. Dalam suatu
organisasi, perencanaan dan pengendalian mencakup perencanaan dan
pengendalian manajemen maupun perencanaan dan pengendalian lainnya.
Dalam perencanaan dan pengendalian manajemen digunakan beberapa
terminologi penting sebagai berikut :

1. Perumusan strategi. Perumusan strategi adalah proses penentuan


tujuan organisasi serta strategi dan kebijakan untuk mencapai tujuan.
2. Tujuan. Tujuan adalah sesuatu yang ingin di capai dengan keberadaan
atau eksistensi organisasi.
3. Organisasi. Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang bekerja
sama untuk mencapai satu atau beberapa tujuan.
4. Strategi. Strategi adalah kesatuan rencana organisasi yang
kompherensif, tanpa batas waktu tertentu, bersifat luas dan umum
yang di perlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Strategi sebagai
dasar penentuan kebijakan.
5. Kebijakan. Kebijakan adalah pedoman pelaksanaan atau aturan-aturan
untuk mengarahkan tindakan- tindakan dalam organisasi.
6. Pengendalian. Pengendalian adalah proses untuk mengarahkan
seperangkat variabel
( misalnya mesin-mesin, manusia,equipmen) menuju arah atau
mencapai tujuan tertentu. Dalam organisasi, pengendalian proses
mengarahkan kegiatan yang menggunakan bergbagai sumber
ekonomis agar sesuai dengan rencana sehingga tujuan organisasi dapat
di capai.
7. Pengendalian Manajemen. Pengendalian manajemen adalah meliputi
metode, prosedur, dan cara-cara yang di gunakan oleh manajemne
untuk mempengaruhi para anggota organisasi agar melakukan strategi
dan kebijakan secara efisien dan efektif dalam rangka pencapaian
tujuan organisasi. Sisttem yang digunakan oleh manajemen untuk
mengendalikan organisasinya dinamakan sistem pengenddalian
manajemen.
8. Sistem Pengendalian Manajemen. Sistem pengendalian manajemen
adalah sistem yang digunakan oeleh manajemen untuk mempenaruhi
para anggota organisasinya agar melakukan strategi dan kebijakan
organisasi secara efisien dan efektif dalam rangka mencapai tujuan
organisasi. Sistem pengendalian manajemen terdiri atas srtuktur dan
proses.
9. Pemograman. Pemograman (penyusunan program) adalah proses
pembuatan keputusan mengenai program-program yang akan
dilaksanakan oleh suatu organisasi dengan taksiran jumlah sumber
untuk setiap program.
10. Program. Program adalah kegiatan pokok yang akan dilaksanakan
oleh suatu organisasi untuk melaksanakan strategi dan kebijakan.
11. Penganggaran. Penganggaran (penyusunan anggaran) adalah proses
penentuan peran manajer pusat pertanggungjawaban dalam
melaksanakan program atau bagian program.
12. Anggaran. Anggaran adalah rencana sistematis dan terinci yang
dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif, biasanya dalam
satuan uang, dalam jangka waktu tertentu,biasanya satu tahun.

2. PERANAN DAN HIERARKI SIFAT SISTEM PENGENDALIAN


MANAJEMEN

Dalam organisasi yang kecil, umumnya pimpinan organiasasi dapat


merencakan dan melaksanakan pengelolaan kegiatan organisasinya secara
langsung. Perencanaan kegiatan organisasi dan pengendalian
pelaksanaannya rencana tersebut dapat dilakukan secara langsusng oleh
pemimpin tersebut. Namun dengan perkembangan organisasi yang semakin
besar, pimpinan tersebut tidak lagi mampu merencanakan dan
mengendalikan kegiatan organisasi seorang diri. Dia memerlukan bantuan
manajerlain untuk melaksanakan sebagian fungsinya, sehingga dia
mendelegasikan atau mendesentralisasikan sebagian wewenangnya kepada
manajer tersebut. Dalam perencanaan kegiatan organisasinya, dia tidak
hanya akan mengendalikan pada kemamuan dirinya untuk membuat rencana
secara informal, namun dia memerlukan partisipasi para manajer lain untuk
menyusun rencana secara formal. Dalam pengendalian pelaksanaan
rencananya , dia tidak lagi dapat mengandallan pada pengamatan langsusng
yang biasanya dilakukan pada waktu organisasi masih kecil. Dia
memerlukan suatu sistem yang formal untuk merancakan kegiatan
organisasinya mengendalikan pelaksanaan rencana yang telah disusunnya.
Sistem untuk membantu manajemen puncak dalam melaksanakan fungsi
perencanaan dan pengendalian disebut sistem pereencanaan dan
pengendalian manajemene (SPPM).

SPPM adalah suatu sistem yang digunakan oleh manajer untuk


merencanakan kegiatan organisasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan
tersebut. Proses yang dilaksanakan dalam SPPM terdiri atas tiga elemen
SPPM yaitu : (1) Perumusan strategi, (2) Pengendalian manajemen, (3)
Pengendalian operasional. Dalam bab ini pertama kali dibahas terminologi
yang sering digunakan dalam buku ini. Selanjutnya akan di uraikan
mengenai elemen perencanaan dan pengendalian manajemen, pembahasan
dalam bab ini diakhiri elemen sistem pengendalian manajemen.

SPPM dapat disusun dalam suatu hierarki piramidal yang terdiri


atas tiga unsur dengan susunan paling atas adlah perumusan strategi, sebelah
tengah adalah pengendalian manajemen, dan paling bawah pengenddalian
operasional (pengendalian tugas). Hierarki tersebut dapat dilihat pada
peraga 1.1. sulit ditarik suatu garis pemisah yang jelas antara setiap unsur
yang ada di dalam hierarki SPPM tersebut. Namun secara garis besar dapat
dijelaskan hubungan antara setiap unsur tersebut diatas. Perumusan strategi
merupakan garis besar pedoman dalam penyusunan sistem pengendalian
manajemen, dengan katalain, dalam penyusunan sistem pengendalian
manajemen beranggpan bahwa perumusan strategi sudah ditentukan terlebih
dahulu. Pengendalian manajemen merupakan garis besar pedoman dalam
penyusunan sistem perumusan pengendalian operasional, dengan kata lain
pengendalian operasional memandang bahwa pengendalian manajemen
sudah ditentukan terlebih dahulu. Hubungan antara fungsi perencanan dan
pengendalian tampak pada peraga 1.2.

Manajemen berfungsi untuk mengintegrasikan secara lengkap semua


unsur dalam SPPM tersebut diatas dan ketiga unsur SPPm tersebut sifatnya
komplementer. Setiap unsur tersebut dapat dibedakan dari segi prosesnya
sehingga perancang SPPM harus mengetahui setiap unsur tersebut dan
perbedaannya masing-masing. Dengan pemahaman yang baik terhadap
terhadap setiap unsur tersebut diharapkan perancang sistem tidak membuat
kesalahan yang mahal. Dibawah ini akan dibahas setiap unsur dalam SPPM
tersebut.

Perum Tujuan, Strategi, dan kebijakan


usan

Strate
gi
Pengendalian
Implementasi strategi
Manajemen

Pengendalian Efisiensi dan


Operasional
efektifitas kinerja tugas
individu

Peraga 1.1
Hierarki perencanaan dan pengendalian manajemen

INFORMASI INTERNAL
las&
k
u
go
en
P S
T
jK
irp
A
ytm
b

Organisasi Dan
Perilaku Manusia:
Pusat Beban
Pusat Pendapatan
Pusat Laba
Pusat Investasi

Pengendalian
Operasional

INFORMASI EKSTERNAL

Peraga 1.2.
Kerangka SPPM

3. DEFINISI DAN ELEMEN PERUMUSAN STRATEGI

Meskpun sulit di tarik suatu garis pemisah yang jelas antara setiap
unsur hierarki perecanaan dan pengendalian manajemen, namun secara
singkat dapat di jelaskan hubungan setiap unsur tersebut. Perumusan
strategi menentukan garis besar pedoman penyusunan pengendalian
manajemen, sehingga dalam penyusunan pengendalian manajemen
memandang perumusan strategi sebagai sesuatu yang sudah di tentukan.
‘pengenddalian manajemen menentukan garis besar pedoman penyusunan
pengendalian operasional, sehingga dalam penyusunan pengendalian
operasional memandang pengendalian manajemen sebagai sesuatu yang
sudah di tentukan.
Fungsi manajemen secara lengkap mencakup integrasi semua unsur
proses perencanaan dan pengendalian manajemen tersebut diatas, dan proses
ketiga unsur tersebut bersifat komplementer. Setiap unsur tersebut bisa di
bedakan dari segi prosesnya sehingga perancang sistem perencanaan dan
pengendalian harus mengetahui karakteristik proses dan perbedaan setiap
unsur tersebut agar tisak membuat kesalahan yang mahal.
1. Definisi Perumusan Strategi
Anthony memberikan dua definisi perumusan strategi. Definisi pertama
sifatnya lebih ringkas sedangkan definisi kedua sifatnya lebih rinci.
Definisi ringkas adalah:
Perumusan strategi adlah proses pembuatan keputusan mengenai tujuan
organisasi dan berbagai strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
Definisi terinci perumusan strategi pada dasarnya menggunakan gagasan
yang sama dengan definisi sempit. Namun definisi ini cocok digunakan
untuk sistem perencanaan dan pengenddalaian manajemen. Definisi terinci
sistem pengendalian manajemen adalah :
Perumusan strategi adalah proses pembuatan keputusan mengenai tujuan
organisasi, pengubahan tujuan organisasi,sumber-sumber untuk mencapai
tujuan tersebut,serta kebijakan-kebijakan untuk menentukan
perolehan,penggunaan, dan disposisi sumber-sumber tersebut.
2. Keluaran Perumusan Strategi
Dari definisi tersebut strategi tersebut dapat diketahui bahwa keluaran
perumusan strategi adalah : (a) Tujuan, (b) strategi, (c) kebijakan. Dibawah
ini diuraikan secara ringkas ketiga macam keluaran perumusan strategi
tersebut :
a. Tujuan
Tujuan adalah sesuatu yang ingin di capai dengan keberadaan atau
eksistensi organisasi. Biasanya di bedakan pengertian goals (cita-cita atau
arah) dan objektives (tujuan). Anthony menjelaskan pengertian goal dan
objective sebagai berikut:
Goal (sasaran) adalah pernyataan luas dan tanpa batas waktu tertentu
mengenai apa yang ingin dicapai oleh organisasi. Objective (tujuan) adalah
pernyataan spesifik dan berjangka waktu tertentu mengenai hasil-hasil yang
ingin dicapai oleh suatu organisasi.
Maciariello mendefinidikan goal dan objective hampir sama dengan
Anthony, namun untuk objective berbeda dalam jangka waktu tertentu,
sedangkan Maciariello menyatak objective berjangka pendek. Mungkin
anthony bermaksud menyatakan bahwa objective dapat berjangka waktu
panjang maupun jangka waktu pendek. Maciariello menyatakan :
Istilah goal untuk menjelaskan tujuan organisasi yang
berkesinambungan dan tiada akhir. Istilah objective untuk menjelaskan
tujuan organisasi yang bersifat spesifik, berjangka pendek , dan umumnya
bersifat kuantitatif.
Goal adalah tanpa batas waktu, goal ada sampai dengan goal tersebut
diubah, dan goal juga jarang diubah. Sautu organisasi dapat memiliki satu
atau beberapa goal, organisasi mungkin mempunyai goal yang berbeda di
bandingkan dengan organisasi lainnya. Organisasi bisnis atau perusahaan
tertentu dapat mempunyai salah satu goal utama berupa laba yang
memuaskan. Perusahaan lain mungkin menyatakan pangsa pagar yang luas,
stabilitas pekerjaan, menyediakan lingkungan kerja yang baik, melayani
masyarakat, melestarikan lingkungan, meningkatkan pertumbuhan, dan
sebagainya. Organisasi nirlaba juga mempunyai goal. Organisasi tertentu
mungkin mengalokasikan waktunya agara dapat mendefinisikan goal secara
tertulis, namun ada pula yang tidak menyatakan secra tertulis, bahkan ada
pula yang goalnya tidak lebih dari pada pemahaman umum.
b. Strategi
Belum ada kesatuan pendapat menganai definisi strategi antara penulis
yang satu dengan yang lainnya. Bahkan penulis tertentu memberikan
strategi yang berbeda dalam buku yang berbeda . sebagai contoh, Anthony
memberikan definisi strategi yang berbeda dalam ketiga bukunya. Dibawah
ini dibahas beberapa definisi tersebut:
Strategi adalah rencana tindakan yang luas, umum, dan berjangka panjang
yang mengarahkan perumusan, kebijakan organisasi dan program – program
untuk bertindak.
Strategi adalah pedoman untuk membuat keputusan tindakan-tindakan yang
tepat untuk mencapai goal organisasi.
Strategi adalah rencana-rencana besar, penting,dan tanpa batas waktu yang
menyatakan secara umum arah organisasi yang diinginkan oleh menajemen
senior
Strategi adalah pola kebijakan-kebijakan utama untuk mencapai goal dan
objective organisasi
Atas dasar berbagai definisi tersebut diatas , mungkin dapat ditarik satu
definisi strategi yang bersifat akletif sebagai berikut :
Strategi adalah rencana-rencana organisasi yang kompherensif, terpadu,
luas, penting, dan tanpa batas waktu tertentu yang menyatakan sacara umum
arah organisasi yang diinginkan oleh manajemen senior untuk mencapai
goal dan objectivenya.
Suatu perusahaan biasanya membuat keputusan strategi. Sebagai contoh,
suatu perusahaan mobil listrik. Selain keputusan strategi pengoperasian .
perusahaan mobil membuat keputusan pengoperasian mengenai berat,tenaga
kuda, tampilan,atau aksesori mobillistrik yang diproduksi dan dijualnya.
Satu oganisasi mungkin memilih beberapa dari banyak strategi (cara
untu mencapai goal). Sebagai contoh , jika goalnya profitabilitas , organisasi
mungkin memilih satu atau beberapa strategi alternatif misalnya strategi
strategi konglomerasi (diferifikasi bisnis)., strategi integrasi vertikal, strategi
internasionalisasi, strategi spesialisasi,strategi likuidasi,, atau kombinasi dari
beberapa alternatif strategi.

Strategi tanpa batas waktu tertentu, hal ini berarti bahwa suatu
strategi tetap digunakan sampai strategi tersebut diubah. Pada suatu waktu
tertentu suatu organisasi beroperasi sesuai dengan seperangkat strataegi
yang twlah digunakan sebelumnyaproses perumusan strategi mencakup pula
peninjauannkembali strategi- strategi yang digunakan, mungkin strategi
tersebut perlu diubah atau mungkin perlu mengnakan strategi yang baru.
jarang sekali suatu perusahaan meninjau kembali semua strateginya
sekaligus, karena cara ini sangat rumit untuk dilakukan.

Meskipun seringkali dikatakan bahwa salah satu proses perumusan


strategi adalah penentuan strategi, namun sebenarnya lebih tepat jika
dikatakan sebagai revisi strategi. Perumusan strategi mungkin dibuat oleh
organisasi yang baru pertama kali secara formal merencanakan strategina,
namun setelah strategi tersebut ada maka proses selanjutnya lebih tepat
dikatakan sebagai revisi strategi. Revisi srtategi adalah proses pembuatan
keputusan untuk mengubah strategi-strategi yang sudah ada,sendangkan
perumusan strategi adalah perumusan secara lengkap seperangkat strategi.

Perlunya revisi strategi umumnya timbul karena dua jenis pendorong


yaitu: (1) tantangan (2) kesempatan. Tantangan dan kesempatan ini
diketahui dari analisis keunungan,kelemahan,kesempatan atau peluang, dan
tantangan (analisis strength,weaknes,opportunity,threat{SWOT}). Contoh
tantangan misalnya serangan pesaing, pergeseran selera konsumen, atau
peraturan baru dari pemerintah. Contoh peluang misalnya keberhasilan
inovasi teknologi, perseppsi baru dari konsumen, atau aplikasi baru untuk
produk yang ada. Umumnya eksekutif puncak yang baru mempunyai
perbedaan persepsi mengenai tantangan dan peluang dibangingkan dengan
eksekutif puncak yang digantikan, dan dengan alasan tersebut seringkali
eksekutif puncak yang baru ingin mmengubah strategi yang sudah ada.
Gagasan mengenai tantangan dan peluang yang baru dapat datang
dari setiap orang dalam organisasi dan setiap saaat. Mungkin saja gagasan
tersebut semula muncul dari departemen riset dan pengembangan atau dari
staf eksekutif puncak, meskupun banyak pula gagasan yang atang dari
tingkat departemen, atau dari oraang-orang lainnya dalam organisasi.
Karena tidak ada cara untukmengetaui siapa yang mau datang memberikan
gagasan yang bermanfaat, maka tidak seharusnya tenggungjawab lengkap
untuk mengembangkan strategi tersebut hanya di bebankan pada orang atau
unit oganisasi tententu saja, juga sangat penting bagi manajemen puncak
untuk memberikan perhatian pada pihak-pihak yang menyampaikan gagasan
mengenai strategi baru yang bermanfaat.
c. kebijakan

sebagaimana telah diuraikan pada defnisi strategi, strategi


menentukan pedoman luas untuk mencapai goal dan objective. Agar dapat
mencapai tujuan organisasi, strategi memerlukan penekanan khusus dalam
bentuk kebijakan (policy). Dengan kata lain, strategi sebagai dasar
penentuan kebjakan. Kebijakan dapat didefinisikan sebagai berikut:

kebijakan adalah aturan atau seperangkat aturan luas sebagi pedoman


bertindak melalui organisasi

kebijakan adalah pedoman pelaksana tindakantindakan terntentu.


Berdasar kedua definisi tersebut dapat di tarik dua buah pengertian
kebijakan yaitu: (1) kebijakan adalah peraturan – peraturan atau pedoman
luas untuk melaksanakan tindakantindakan tertentu, (2) tindakan – tindakan
tersebut dilaksanakan dalam organisasi
Penentuan kebijakan yang tepat dapat mempertajam manfaat strategi
dan menjadi pedoman untuk pembuatn keputusan khusus yang mengarah
pada dukungan strategi . implementasi strategi melibatkan dua proses yaitu :
(1) penyebarab sumbr-sumber, dan (2) pengembangan kebijakan untuk
menperasikan strategi. Penyebaran sumber-sumber adalah proses
pembuatan keputusan mengenai penentuan alokasi sumber-sumber
organisasi pada unit-unit organisasi. Sumber-sumber organisasi misalnya
dana, kapasitas dan fasilitas, daya manusia,dan sebagainya. Pengembangan
kebijakan adalah pembuatan keputusan mengenai kebijakan-kebijakan
yang harus dikembangakan untuk mendukung strategi. Sebagai
contoh,pengembangan kebijakan dapat meliputi: kebijakan penelitian dan
pengembangan, kebijakan logistik, kebijakan produksi dan operasi,
kebijakan pemasaran, kebijakan personalia,, kebijakan keuangan, dan
kebijakan akuntansi.

Dengan di susunnya perumusan strategi, manajemen dapat


mengetahui apakah kegiatan-kegiatan dalam organisasinya berada “ dalam
kendali (in control)” atau “luar kendadli (out control)”. Dalam perumusan
strategi para perencana harus menghubungkan organisasinya dengan
lingkungan luarnya. Lingkungan luar (lingkungan eksternal) adlah segala
sesuatu yang berasal dari luar organisasi itu sendiri. Contoh lingkungan luar
meliputi pemasok, pelamggan pesaing, pemerintah ,masyarakat, dan pihak
luar lainya. Lingkungan luar biasanya berubah-ubah secara dinamis
sehingga manajemen puncah harus mengetahui pengaruh lingkungan luar
besertaperubahannya pada perumusan strategi. Dengan menganalisis
lingkungan luar dapat dikethui SWOT (Strength, weaknes, opportunities,
threats) atau kekepan (keunggulan, kelemahan,peluang [kesempatan], dan
tantangan) dalam berinteraksi dengan lingkungan luarnya. Pengaruh
lingkungan luar pada perumusan strategi dapat dilihat pada peraga 1.3

LINGKUNGAN EKSTERNAL

Keunggulan
(Strength)

Tantangan PERUMUSAN STRATEGI: Kelemahan


(Threats)  Sasaran Dan Tujuan (Weaknes )
 Strategi Dan Kebijakan

Peluang
(Opportunities)

LINGKUNGAN EKSTERNAL

Peraga 1.3

Pengaruh lingkungan eksternal pada perenvcanaan strategi.


3. DEFINISI DAN ELEMEN SPM

Pengendalian manajemen memusatkan pada fungsi-fungsi organisasi.


Organisasi adalah sekumpulan manusia yang bekerja sama untuk mencapai satu
atau beberapa tujuan. Dari definisi mengenai organisasi tersebut dapat di tarik tiga
bulir hal yang penting yaitu:

a. Suatu organisasi mempunyai satu atau beberapa tujuan atas organisasi dan
untuk mencapai tujuan atau sasaran
b. Satu organisasi terdiri atas sekumpulan manusia. Jadi organisasi bukan
terbentuk oleh fasilitas fisik sepertti mesin-mesin, bangunan, dan
equipmennya, namun yang lebih penting organisasi terdiri atas sekumpulan
manusia.
c. Dalam suatu organisasi, manusia bekerja sama-sama

Suatu organisasi merupakan organisasi ekonomi. Organisasi ekonomi


adalah organisasi yang mengkonsumsi sumber-sumber bernilai ekonomi.
Sebagai masukan untuk menghasilkan keluaran dalam rangka mencapai
tujuannya. Manusia merupakan slah satu sumber masukan bagi suatu organisasi,
sumber yang dihasilkan manusia disebut sumber daya manusia. Selain
menggunakan sumber daya manusia, organisasi juga menggunakan sumber-
sumber lainnya misalnya: bahan, dana, energi, jasa, mesin, dan informasi.

Definisi organisasi tersebut tidak hanya berlaku untuk organisasi yang


berorientasi laba (disebut perusahaan atau organisasi bisnis), namun juga berlaku
juga untuk organisasi yang berorientasi bukan laba (nirlaba atau bukan bisnis)
seperti misalnya, lembaga pemeritahan, keagamaan, yayasan, dan lembaga
nirlaba lainnya.

Suatu organisasi mempunyai satu atau beberapa pemimpin. Pemimpin


dalam organisasi bisnis bisa disebut manajer, sekretaris kolektif para manajer
tersebut dinamakan manajemen. Manajer adalah seseorang yang bertanggung
jawab untuk mencapai hasil terterntu melalui tindakan orang lain (yang berada
di bawah tanggung-jawabnya). Seorang manajer membuat keputusan tertentu
dan menghimbau orang lain untuk mengimplementasikan keputusan tersebut.
Salah satu fungsi manajemen adalah pengendalian. Dibawah ini akan dibahas (1)
lingkungan pengendalian manajemen, (2) konsep pokok pengendalian
manajemen, (3) definisi pengendalian.

1. Lingkungan pengendalian manajemen

Terdapat beberapa perbedaan pendapat diantara beberapa penulis


sistem pengendalian manajemen (SPM) mengenai lingkungan SPM.
Paling tidak terdapat tiga pandangan yang berbeda mengenai lingkungan
SPM :

a. Pengendalian manajemen perupakan bagian dari proses perenaan


dan pengendalian.
Pandangan ini diberikan oleh Anthony, Dearden dan
Govhin Darajan. Mereka mengemukakan bahwa perumusan
strategi, pengendalian manajemen, dan pengendalian tugas
merupakn tiga elemen terpisah proses perencanaan dan
pengendalian, namun manajemen adalah proses yang di gunakan
para manajer untuk mempengaruhi anggota organisasinya agar
mengimplementasikan strategi-strategi organisasi. Dalam
pandangannya, bidang yang tepat untuk SPM adalah keberhasilan
implementasi strategi. Merciello dan Kirby berpendapat bahwa
pandangan Anthony dan koleganya tersebuit tidak
memperlakukan adaptasi dan inovasi sebagai bagian integral
proses pengendalian manajemen.
b. Pengendalian manajemen merupakan salah satu fungsi
manajemen

Pandangan ini diberikan oleh William Newman. Newman


berpendapat bahwa sistem pengendalian adalah satu fungsi
manajemen. Pengendalian adalah salah satu pokok pengelolaan,
bersama-sama dengan perencanaan, pengorganisasian, dan
pengarahan. Pengendalian dipandang sebagai bagian penting
proses manajemen dan salah satu bagian dari seluruh usaha-usaha
manajerial suatu organisasi.

c. Pengendalian manajemen mencakup pengendalian strategis dan


pengendalian operasional.

Marciriello dan Kirby mempunyai pandangan yang


berbeda mengenai bidang sistem pengendalian dengan dua
kelopmpok ahli tersebut diatas. Pandangan mereka diturunkan
(berasal) dari teori Sibernetik dan erat dengan penjelasan Staford
beear dalam dua buku Katz dan Kahn dalam bukunya yang sangat
penting : socialpsychology of organization; dan Griesinger dalam
Paper “ Toward a cybernetic Theory of The Firm”. Dalam hal ini
seluruh organisasi dapat dipandang sebagai satu simtem
pengendalian. “ pengendalian” di pandang sebagai karakteristik
pengendalian karakteristik atau atribut sistem pengendalia;
pengendalian terjadi jika organisasi mencapai tujuannya.
Kegunaan dan pencapaian kegunaan merupakan sentral pekerjaan
sistem pengenddalian.

Tidak seperti pandangan Anthony, Dearden, dan Bedford;


defini pengendalian Marciriello dan Kirby mencakup; (1)
pengendalian strategi dan (2) pengendalian operasi. Namun,
karena pengendalian manajemen berhubungan dengan desain
sistem pay tujuannya maka pengendalian manajemen mencakup
pula aspek-aspek perancanaan, pengorganisasi, dan pengaruhan
fungsi-fungsi manajemen; makan definisi ini berbeda pula
dengan definisi Newman. Marciriello dan Kirby yankin bahwa
definisinya mempunyai Validita karena didasarkan pada dasar
Theoritikal yang kuat, konsisten dengan praktik manajemen
dangan sangat natural (lazim)

Kita harus menyadari bahwa penulis yang satu mempunyai


pendekatan yang berbeda dengan penulis lainnya dalam menelaah suatu
subyek pembahasan dalam buku ini menggunakan kerangka yang
dikumpulkan oleh Anthony, namun juga akan memasukan konsep-
konsep yang berasal dari pendekatan lainnya yang dianggap penting.

2. Konsep pokok pengendalian Manajemen


Berdasar pada istilah yang digunakannya sistem pengendalian
manajemen mempunyai tiga konsep yaitu: ( 3 ) sistem (b)
pengendalian ,dan (c) manajemen. Dibawah ini yang akan dibahas
ketiga konsep pook tersebut.
a. Sistem
Kata “ sistem” mempunyai banyak arti. Salah satu definisi sistem
berhubungan dengan sistem kehidupan. Sistem kehidupan disusun
dalam satu hierarki: sel-sel, organ-organ, organ-organ individual,
keluarga-keluarga, organisasi-organisasi, bangsa-bangsa, dan
organisasi-organisasi supranasional. Dengan demikian, sistem
pengendalian manajaemen merupakan bagian dari sistem kehidupan.
Satu sistem mempunyai dua aspek yaitu : (1) linngkungan sistem ,
(2) aliran sistem.

Lingkungan sistem adalah sifat elemen-elemennya dan kekuatan-


kekuatan yang mempengaruhinnya pada satu momen waktu
tertentu. Lingkungan sistem meliputi lingkungan internal dan
lingkungan eksternal. Lingkungan internal sistem meliputi elemen-
elemen lingkungan beroperasinya sistem. Dalam satu organisasi
lingkungan internal meliputi misalnhya :manusia dalam organisasi,
aturan–aturan dan kebiasaan yang mempengruhi perilaku manusia,
dan fasilitas-fasilitas fisik. Linkungan eksternal sistem meliputi
kekuatan-kekuatan luar yang mempengaruhi organisasi.

Aliran sistem adalah interaksi-interaksi sepanjang waktu


diantara sistem dan lingkungannya. Perilaku sistem ditentukan oleh
dua aspek tersebut secara bersama-sama. Aliran sistem dapat
digolongkan menjadi dua tipe yaitu : (1) aliran-aliran fisik, (2) aliran
informasi. Aliran fisik pada dasarnya meliputi aliran-aliran barang
dan energi melalui sistem tersebut. Sebagai contoh suatu perusahaan
menerima masukan berupa bahan, jasa , tenaga kerja, dan sumber-
sumber lainnya dari lingkungan eksternalnya, mengolahnya, dan
menyeddiakan barang-barang dan jasa-jasa untuk lingkungan
eksternalnya. Apa yang sesungguhnya terjadi menjelaskan apa yang
terjadi di masa lalu atau apa yang mungkin terjadi di masa depan.

jika tidak dibedakan dengan jelas kedua tipe aliran sistem


tersbeut diatas maka timbul kebingungan. Istilah “sistem” yang
banyak digunakan dalam praktik oleh para peracang sistem biasanya
adalah aliran sistem, bukan aliran energi. Sistem akuntansi atau
sistem pengendalian produksi biasanya di hubungkan dengan aliran
informasi, bukan aliran sumber-sumber fisik, meskipun untuk
memahami sistem harus memahami aliran sumber-sumber fisik.
Orang biasanya menggunakan Istilah “sistem” untuk menjelaskan
aliran informasi.

Perlu diperhatikan, orang cendrung menggunakan menggunakan


istilah “sistem” dalam pengertian “sistematik” yaitu aktivitas-
aktivitas yang dilaksanakan berdasar aturan prosedur-prosedur atau
prosedur selangkah demi selangkah. Pengertian ini sangat sempit
dibandingkan dengan pengertian sistem tersebut diatas, namun
pengertian iniberguna untuk membedakan aktivitas-aktivitas yang
terstruktur dan tidak terstruktur.

Atas dasar pandangan smpit, sistem adalah penentuan cara


melaksanakan aktivitas atau seperangkat aktivitas yang biasanya
berulang-ulang. Sebgai contoh, sistem pengatur suhu (AC),
temperatur tubuh, dan program perangkat lunak komputer. Sebagian
besar sistem, kecuali program komputer biasanya kurang presisi dan
instruksi-instruksi yang ada didalamnya biasanya tidak mencakup
semua kejadian sehingga pemakai sistem harus judgemen jika
kejadian tersebut timbul. Namun , biasanya sistem disifati oleh : (a)
ritmik, (b) berulang-ulang, (c) koordinasi serangkaian langkah-
langkah yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu.

Namun, sebagian tindakan manajemen adalah tidak sistematis.


Tindakan yang tidak sistematis biasanya tidak diukur oleh sistem dan
para manajer harus menggunakan judgemen untuk melaksanakan
tindakan tersebut. Banyak interaksi diantara manajer atau antara
seorang manajer dan bawahannya bersifat tidak sistematis. Interasksi
ini biasanya tidak diatur oleh sistem sehingga keberhasilannya
ditentukan ditentukan oleh keahlian manajer dalam menghadapi
manusia. Jika semua tindakan diatur melalui sistem hal ini tidak
mungkin dan tidak praktis, berarti tidak di perlukan peran manajer;
keadaan ini seperti pabrik yang terotomasi para manajer hanya
diperlukan jika terjadi kemacetan

Sistem formal untuk proses pengendalian manajemen tampak


pada peraga 1.4. peraga tersebut menunjukan bahwa proses
pengendalian manajemen melibatkan : (1) sistem pengendalian
finansial secara formal, (2) sistem pengendalian non finansial secara
formal, (3) proses informal serta dii pengaruhi oleh (4) struktur
organisasi, (5) kemampuan manusia.

sistem
pengendalian
finansial secara
normal
kemampuan sistem
manusia (sistem struktur pengendalian
seleksi,pelatihan organisa non finansial
,dan si secara formal
pengembangan )

proses informal

Peraga 1.4 :
Prosesn pengendalian manajemen
b. Pengendalian
Kata kedua dlam sistem pengendalian menajemen adalah
pengendalaian. Dalam pembahasan mengenai pengenddalian akan
diuraikan mengenai : (1) definisi pengendalian (2) pengendalian
organisasi.
Definisi pengendalian. Dalam arti luas, pengendalian adalah
proses untuk mengarahkan seperangkat variabel, (misalnya mesin-mesin,
manusia, equipmen) kearah tercapainya sasaran atau tujuan. Dalam
organisasi, pengendalian adalah proses mengarahkan kegiatan yang
menggunakan berbagai sumber ekonomis agar sesuai dengan rencana
sehingga tujuan organisasi, manusia merupakan varibel penting yang
harus diberi pedoman, diarahkan ,di motivasi untuk mencapai tujuan.
Dalam pengendalaian suatu organisasi di gunakan sistem pengendalian.
Sistem pengenddalian adalah sistem yang bertujuan untuk
mempertahankan nilai atau memelihara kondisi yang diinginkan atau
mencapai tujuan yang diinginkan, sistem pengendalian tidak hany
digunakan dalam organisasi, namun juga digunakan untuk pengendalian
bukan organisasi, komponen sistem pengendalian dapat digolongkan
sebagi berikut:
1. Detektor, detektor atau sensor atau obsevator adalah
alatpengukur yang mendeteksi mengenai apa yang
sesungguhnya terjadi pada parameter yang dikendalikan
2. Selektor, selektor atau evaluator atau assesor adalah alat
untuk menilai apa yang sesungguhnya terjadi dan
membandingkan dengan standar atau apa yang diharapkan
atau yang seharusnya terjadi
3. Efektor, efektor ataudirector atau modifier adalah alat untuk
mengubah perilaku jika di perlukan agar pelaksanaan atau
proses sesuai dengan yang diharapkan.
4. Jaringan komunikasi, jaringan komunikasi adalah alat untuk
menyebarluaskan informasi dari satu alat ke alat yang
lainnya.penyampaian informasi dari detektor ke alat kendali
dinamakan umpan balik.
Komponen sistem pengenddalian menggunakan mekanisme
umpan-balik (feedback). Umpan balik adalah penyebarluasan
informasi dari detector, melalui selector, ke efektor. Jika keempat
komponen tersebut diatas digunakan, maka secara bersama-sama
membentuk suatu sistem pengenddalian . sebagai suatu sistem,
masing-masing komponen pengendalian tersebut saling
berkaitan, mempengaruhi,dan di pengaruhi satu sama lain.
Komponen sistem pengendalian tersebut diatas dapat berlaku
bagi berbagai bentuk dan tujuan pengendalian seperti misalnya
sistem pengatur suhu udara,sistem perilaku manusia, dan sistem
pengendalian dalam organisasi. Namn, dalam sistem
pengendalian organisasi sangat di pengaruhi oleh lingkungan
luar seperti misalnya teknologi, persaingan, sosial,politik,
ekonomi, dan sebagainya. Hubungan antara sistem pengendalian
tampakpada peraga 1.5.

LINGKUNGAN LUAR

SELEKTOR
Informasi mengenai
ALAT apa yang terjadi
PENGENDALIAN

DETEKTOR EFEKTOR
Informasi mengenai Informasi mengenai
apa yang terjadi apa yang terjadi

KESATUAN YANG DI
KENDALIKAN
LINGKUNGAN LUAR

Peraga 1.5.
Esensi sistem pengendalian

Pengendalian sebagai detektor utuk melihat kecepatan kendaraan yang


sesungguhnya sebagaimana tampak pada alat pengukur kecepatan
(speddometer), otak berfungsi sebagai selektor untuk membandingkan antara
kecepatan sesungguhnya dengan kecepatan yang di kehendaki, kecepatan yang
dikehendaki ini dapat di dasarkan atas peraturan lalu lintas, keramaian jalan,
jalan tanjakan atau menurun atau datar, jalan lurus atau berkelok- kelok. Jika
perbandingan antara kecepatan sesungguhnya dengan yang diinginkan tidak
sesuai maka otak sebagai alat efektor melalui jaringan syarat (sebagai jaringan
komunikasi) memerintahkan anggota badan lainnya untuk menyesuaikan
kecepatan sesungguhnya dengan yang diinginkan.

Misalnya jika kecepatan sesungguhnya terlalu cepat maka otak


memerintahkan kaki untuk menginjak rem, sedangkan jika kecepatan
sesungguhnya terlalu rendah maka otak memerintahkan kaki untuk menambah
gas

Meskipun pengendalian dalam organisasi dapat di analogikan dengan


alat-alat tersebut di atas, nemun pengendalian dalam organisasi memiliki
beberapa perbedaan dengan laat-alat tersebut sehingga dalam engendalian suatu
organisasi perlu mempertimbangkan kondisi-kondisi sebagai berikut :

1. Pengendalian dalam organisasi di pengaruhi oleh lingkungan


eksistensi dan lingkungan internal.

Lingkungan eksternal yang mempengaruhinya misalnya


persaingan, industri, kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi dan
sosial, serta kemajuan teknologi. Lingkungan internalyang
mempengaruhinya misalnya dukungan manajemen terhadap standar
pengendalian, pengendalian formal dan organisasi, jenis aktivitas
internal
2. Kecendrungan organisasi atau bagian-bagian yang lepas kendali.

Kecendrungan ini berhubungan dengan karakter karyawan,


luasnya tanggung jawab para manajer, struktur organisasi, kualitas
kepemimpinan organisasi, pemahaman para karyawan terhadap
tugasnya, sifat prosses produksi, dan pertimbangan-pertimbangan
lainnya.

3. Ketersediaan alat-alat dan teknik- teknik pengenddalian yang


memungkinkan observasi, menilai dan mengubah berbagai
kecendrungan organisasi yang gagal untuk mencapai tujuannya.

Alat dan teknik ini meliputi alat-alat tertentu yang


berkoordinasi dan kompatibel yang berfungsi sebagai sistem
pengendalian untuk organisasi secara menyeluruh

Sistem komunikasi memberikan informasi pada para anggota


organisasi mengenai apa yang harus di kerjaka. Namun, terdapat
beberapa perbeddaan penting antara proses pengendalian manajemen
dengan proses-proses yang di analogikan di muka yaitu :

1. Standar yang digunakan dalam pengendalian menajemen tidak di


stel lebih dahulu.
Pengatur suhu udara dapa di setel dahulu berapa suhu
udara yang diinginkan. Standar dalam organisasi merupakan
hasil proses perencanaan secara sadar. Dalam proses tersebut
manajemen memutuskan apa yang harus di kerjakan oleh
organisasi dan bagian dari proses pengendalian adalah
pembandingan antara pencapaian sesungguhnyadengan
rencananya. Jadi proses pengendalian dlam organisasi melibatkan
perencanaan, perencanaaan dan pengendalian dapat di pandang
sebagai dua aktivitas yang terpisah, namun pengendalian
manajamen melibatkan perencanaan dan pengendalian.
2. Pengendalian manajemen tidak bersifat otomatis
Seperti pengendalian sepeda motor, namun tidak seperti
pengendalian suhu udara dan suhu tubuh, pengendalian
manajementidak bersifat otomatis. Sebagian detektor bersifat
mekani, namun seringkali informasi penting di deteksi melalui
mata, telinga dan indra lain yang dimiliki para manajer.
Tindakan-tindakan dalam organisasi menyangkut perilaku
manusia, para manajer herus berinteraksi dengan orang-orang
lainnya.
3. Pengendalian manajemen memerlukan kondisi di antara individu-
individu
Organisasi baru terdiri dari beberapa bagian yang
terpisah, dan pengendalian manajemen harus menjamin pekerjaan
berbagai bagian tersebut selaras dengan lainnya.
4. Hubungan antara kebutuhan untuk bertindak dan perilaku yang di
perlukan untuk melaksanakan tindakan yang di harapkan tidak
dapat dipisahkan dengan jelas
Sistem pengendalian manajemen merupakan kotak hitam
dalam arti bahwa kita tidak dapat mengetahui secara pasti
tindakan yang akan dilaksanakan seorang manajer tertentu jika
terjadi perbedaan signifikan antara kinerja sesungguhnya dan
knerja standar yang di amati, dan juga tindakan yang akan
dilaksanakan oleh individu dlam menanggapi tanda-tanda yang di
berikan oleh manajer.
5. Pengendalian dalam organisasi tidak terjadi dengan sendirinya.
Pengendalian dalam organisasi tidak datang dengan
sendirinya sebagai konsekuensi tindakan yang dilaksanakan oleh
alat pengaturan luar seperti pada pengatur suhu udara. Banyak
orang tidak bertindak dengan caranya sendiri, tidak di sebabkan
karena instruksi-instruksi yang dibreikan atasan. Mereka
bertindak karena pertimbangannya mengatakan bahwa tindakan
tersebut tepat
6. Pengendalian manajemen juga lebih rumit di bandingkan dengan
alat-alat pengendalian yang telah di analogikan tersebut di atas.

Hal ini di sebabkan : (1) organisasi terdiri atas


beberapaunit organisasi ( misalnya divisi, departemen, seksi atau
kelompok-kelompok tertentu) yang mempunyai tujuan untuk
organisasi secara menyeluruh maupun tujuan unit- unit
organisasi, (2) ukuran yang di gunakan untuk menilai prestasi
organisasi meskipun di tentukan oleh manajer organisasi namun
di pengaruhi pula oleh lingkungan eksternalnya, (3) pengendalian
dalam organisasi mencakup pengendalian formalmdan informal.

c. Manajemen

Kataketiga dalam sistem pengendalian manajemen adalah


manajemen. Organisasi berisi sekelompok manusia yang bekerja
bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi
mempunyai arah atau goal. Goal organisasi merupakan
keinginan para partisipan untuk mencapai hasil tertentu. Dalam
organisasi bisnis, salah satu arah organisasi adalah untuk
mencapai laba yang memuaskan. Untuk mencapai arah
tersebutsuatu organisasi mempunyai satu atau beberapa
pemimpin yang di sebut manajer atau secara kolektif mereka di
sebut manajemen. Manajer adalah pemimpin suatu unit
organisasi. Manajemen adalah para manajer sebagai suatu
kesatuan dalam unit suatu unit organisasi.

Manajer aslah seorang yang bertanggung jawab untuk


mancapai hasil tertentu melalui tindakana orang lain, seorang
manajer membuat keputusan tertentu dan menghimbau orang lain
untuk mengimplementasikan keputusan tersebut. Para manajer
dalam sauatu organisasi dapat digolongkan secara hierarki dari
atas ke bawah, kedalam jenjang (1) chief executive officier
(CEO), (2) manajer unit bisnis, (3) manajer departemen,(4)
manajer seksi. Jenjang manajer dalam suatu organisasi
bergantung pada ukuran dan kerumitan organisasi. CEO hanya
mempunyai bawahan,namun tidak mempunyai atsan, sedangkan
lapisan manajer lainnya biasanya mempunyai atasan dan
bawahan. Para bawahan memberikan laporan pada manajer
atasannya. Hubungan tersebut biasanya tampak pada bagan
organisasi.

CEO, dalam beberapa organisasi besar merupakan satu


tim manajemen senior, memutuskan strategi yang diharapkan
untuk dilaksanakan dalam rangka mencapai sasaran oraganissi.
Jika perusahaan diorganisasi ke dalam unit-unit bisnis atau divisi
lainnya biasanya para manajer unit bisnis yang memutuskan
strategi untuk unitnya, strategi tersebut harus memperoleh
pengesahan dari CEO, proses pengendalian manajemen adalah
proses yang digunakan oleh para manajer untuk menjaminpara
anggota organisasinya mengimplementasikan strategi- strategi
yang sudah di tentukan.

Para manajer, saat mereka bertindak sebgai manjer, tidak


melaksanakan sendiri pekerjaan organisasi. Para manajer
mengarahkan dan mengendalikan pekerjaan yang dilaksanakan
oleh bawahannya.

3. Definisi Sistem Pengendalian Manajemen


Pengendalian manajemen adalah semua metode, prosedur, dan alat-
alat termasuk sistem pengendalian manajemen yang di gunakan oleh
manajemen untuk menjamin kesesuaian dan kebijakan dan strategi
Sistem pengendalian manajemen adalah struktur dan proses yang
terorganisasi secara sistematis yang di gunakan oleh manajemen
dalam pengendalian manajemen.
Marcirielli dan Kirby mendefinisikan sistem pengendalian
manajmen sebagai berikut :
Sistem pengenddalian manajemen adalah seperangkat struktur
komunikasi yang saling barhubungan yang memungkinkan
pengelolaan informasi untuk tujuan membantu para manajer dalam
pengkoordinasian bagian-bagian dari pencapaian tujuan organisasi
secara berkesinambungan.
Berdasar atas beberapa pendapat mengenai pengendalian
manajemen dan SPM tersebut diatas, penulis buku ini berusaha untuk
mendefinisakn kedua istilah tersebut sebgai berikut :
Pengendalian manajemen adalah meliputi berbagai metode,
prosedur,dan cara yang digunakan oleh manajemen utuk
mempengaruhi para anggota organisasinya agar melaksanakan
strategi dn kebijakan secara efisien dn efektif dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi. Sistem yang digunakan oleh
manajemen untuk pengendalian organisasinya di namakan sistem
pengendalian manajemen.
Sistem pengendalian manajemen (SPM) adalah sistem yang di
gunakan oleh manajemen untuk mempengaruhi anggota
organisasinya agar melaksanakan strategi dan kebijkan organisasi
secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan organisaasi,
sistem pengendalian manajemen terdiri dari struktur dan proses.

Di bawah ini di jelaskan setiap aspek tersebut :


1. Sifat keputusan. Keputusan- keputusan pengendalian
manajemen dibuat dalam kerangka yang ditentukan oleh
strategi-strategi organisasi. Dengan kerangka strategi dan
kebijakan tersebut, manajer unit bisnis harus
mempertimbangkan keputusan-keputusannya berdasar
kepentingan unit bisnis maupun perusahaan.
2. Sistematis dan ritmis. Dalam proses pengendalian
manajemen, keputusan –keputusan dibuat sesuai dengan
prosedur dan jadwal yang berulang-ulang dari waktu ke
waktu, langkah-langkah dalam proses pengendalian
manajemen mencakup : perencanaan strategi (penyusunan
program), penyusunan anggaran, pelaksanaan, dan evaluasi
merupakan langkah-langkah yang sistematis dan ritmis.
Sistem total berarti bahwa rencana –rancana yang
dikembangkan dalam proses pengendalian manajemen
menekan pada seluruh organisasi dan rencana setiap bagian
organisasi harus terkoordinasi dengan bagian-bagian lainnya
sehingga tercipta keselarasan,keserasian, dan kesimbangan.
3. Pertimbangan- pertimbangan perilaku. Meskipun bersifat
sistemati, namun proses pengendalian manajemen tidak
berarti bersifat mekanis. Proses pengendalian manajemen
melibatkan interaksi para individu dan tidak ada cara mekanis
untuk menjelaskan interaksi-interaksi tersebut.
4. Alat implementasi strategi. Sistm pengendalian manajemen
adalah salah satu alat untuk membantu manajemen dalam
mengimplementasikan strategi yaitu menggerakan suatu
organisasi untuk mencpai tujuan-tujuan tertentu. Kerangka
implementasi tampak pada Peraga 1.6

MEKANISME IMPLEMENTASI STRATEGI

Pengendalian
manajemen

strategi Struktur Manajemen Kinerja


organisasi SDM

Budaya

Peraga 1.6.
Kerangka implementasi strategi
5. Proses pengendalian manajemen. Proses pengendlian
manajemen melibatkan hubungan atasan-bawaha.
Pengenddalian dilaksanakan oleh atssan terhadap bawahanya.
Proses pengendalian melibatkan tiga aktivitas yaitu : (1)
komunikasi, (2) motivasi, dan (3) evaluasi. Atsan
bertanggung jwab melaksanakan tujuan organisasi dan
aktivitas-aktivitas yang di harapkan daribawahan untuk
mencapai tujuan tersebut. Atasan harus memoivasi
bawahannya untuk mencpai tujuan organisasi secra efektif
dan efisien karena dengan itu tujuan-tujuan mereka juga akan
tercapai. Atasan bertanggung jawab untuk mengevaluasi
kinerja bawahannya.
6. Metodologi pengendalian manajemen. Pengimplementasian
proses pengendalian manajemen melibatkan metodologi
pengendalian manajemen yang terdiridaritiga aktivitas yaitu :
(1) penentuan tujuan, (2) pengukuran kinerja, dan (3) evaluasi
kinerja. Atasan dan bawahan harus berkomunikasi untuk
menentukan dan menyetujui tujuan yang di harapkan.
Penentuan tujuan merupakan hasilakhir proses komunikasi
dan di tentukan melalui tahap perencanaan dan pengendalian
manajemen. Pengukuran kinerja diperlukan untuk motivasi
dan evaluasi. Evaluasi kinerja adalah proses yang di lakukan
oleh atasan untuk membandingkan antara kinerja
sesungguhnya dengan tujuan dan perbedaannya harus di
analisa dan dievaluasi dalam rangka menentukan baik-
buruknya kinerja

5. DEFINISI DAN ELEMEN PENGENDALIAN OPERASIONAL

Pengendalian manajemen memusatkan pada fungsi-fungsi organisasi.


Organisasi adalah sekumpulan manusia yang bekerja sama untuk mencapai satu
atau beberapa tujuan. Dari definisi mengenai organisasi tersebut dapat di tarik tiga
bulir hal yang penting yaitu:
d. Suatu organisasi mempunyai satu atau beberapa tujuan atas organisasi dan
untuk mencapai tujuan atau sasaran
e. Satu organisasi terdiri atas sekumpulan manusia. Jadi organisasi bukan
terbentuk oleh fasilitas fisik sepertti mesin-mesin, bangunan, dan
equipmennya, namun yang lebih penting organisasi terdiri atas sekumpulan
manusia.
f. Dalam suatu organisasi, manusia bekerja sama-sama

Suatu organisasi merupakan organisasi ekonomi. Organisasi ekonomi


adalah organisasi yang mengkonsumsi sumber-sumber bernilai ekonomi.
Sebagai masukan untuk menghasilkan keluaran dalam rangka mencapai
tujuannya. Manusia merupakan slah satu sumber masukan bagi suatu organisasi,
sumber yang dihasilkan manusia disebut sumber daya manusia. Selain
menggunakan sumber daya manusia, organisasi juga menggunakan sumber-
sumber lainnya misalnya: bahan, dana, energi, jasa, mesin, dan informasi.

Definisi organisasi tersebut tidak hanya berlaku untuk organisasi yang


berorientasi laba (disebut perusahaan atau organisasi bisnis), namun juga berlaku
juga untuk organisasi yang berorientasi bukan laba (nirlaba atau bukan bisnis)
seperti misalnya, lembaga pemeritahan, keagamaan, yayasan, dan lembaga
nirlaba lainnya.

Suatu organisasi mempunyai satu atau beberapa pemimpin. Pemimpin


dalam organisasi bisnis bisa disebut manajer, sekretaris kolektif para manajer
tersebut dinamakan manajemen. Manajer adalah seseorang yang bertanggung
jawab untuk mencapai hasil terterntu melalui tindakan orang lain (yang berada
di bawah tanggung-jawabnya). Seorang manajer membuat keputusan tertentu
dan menghimbau orang lain untuk mengimplementasikan keputusan tersebut.
Salah satu fungsi manajemen adalah pengendalian. Dibawah ini akan dibahas (1)
lingkungan pengendalian manajemen, (2) konsep pokok pengendalian
manajemen, (3) definisi pengendalian.

4. Lingkungan pengendalian manajemen


Terdapat beberapa perbedaan pendapat diantara beberapa penulis
sistem pengendalian manajemen (SPM) mengenai lingkungan SPM.
Paling tidak terdapat tiga pandangan yang berbeda mengenai lingkungan
SPM :

d. Pengendalian manajemen perupakan bagian dari proses perenaan


dan pengendalian.
Pandangan ini diberikan oleh Anthony, Dearden dan
Govhin Darajan. Mereka mengemukakan bahwa perumusan
strategi, pengendalian manajemen, dan pengendalian tugas
merupakn tiga elemen terpisah proses perencanaan dan
pengendalian, namun manajemen adalah proses yang di gunakan
para manajer untuk mempengaruhi anggota organisasinya agar
mengimplementasikan strategi-strategi organisasi. Dalam
pandangannya, bidang yang tepat untuk SPM adalah keberhasilan
implementasi strategi. Merciello dan Kirby berpendapat bahwa
pandangan Anthony dan koleganya tersebuit tidak
memperlakukan adaptasi dan inovasi sebagai bagian integral
proses pengendalian manajemen.
e. Pengendalian manajemen merupakan salah satu fungsi
manajemen

Pandangan ini diberikan oleh William Newman. Newman


berpendapat bahwa sistem pengendalian adalah satu fungsi
manajemen. Pengendalian adalah salah satu pokok pengelolaan,
bersama-sama dengan perencanaan, pengorganisasian, dan
pengarahan. Pengendalian dipandang sebagai bagian penting
proses manajemen dan salah satu bagian dari seluruh usaha-usaha
manajerial suatu organisasi.

f. Pengendalian manajemen mencakup pengendalian strategis dan


pengendalian operasional.
Marciriello dan Kirby mempunyai pandangan yang
berbeda mengenai bidang sistem pengendalian dengan dua
kelopmpok ahli tersebut diatas. Pandangan mereka diturunkan
(berasal) dari teori Sibernetik dan erat dengan penjelasan Staford
beear dalam dua buku Katz dan Kahn dalam bukunya yang sangat
penting : socialpsychology of organization; dan Griesinger dalam
Paper “ Toward a cybernetic Theory of The Firm”. Dalam hal ini
seluruh organisasi dapat dipandang sebagai satu simtem
pengendalian. “ pengendalian” di pandang sebagai karakteristik
pengendalian karakteristik atau atribut sistem pengendalia;
pengendalian terjadi jika organisasi mencapai tujuannya.
Kegunaan dan pencapaian kegunaan merupakan sentral pekerjaan
sistem pengenddalian.

Tidak seperti pandangan Anthony, Dearden, dan Bedford;


defini pengendalian Marciriello dan Kirby mencakup; (1)
pengendalian strategi dan (2) pengendalian operasi. Namun,
karena pengendalian manajemen berhubungan dengan desain
sistem pay tujuannya maka pengendalian manajemen mencakup
pula aspek-aspek perancanaan, pengorganisasi, dan pengaruhan
fungsi-fungsi manajemen; makan definisi ini berbeda pula
dengan definisi Newman. Marciriello dan Kirby yankin bahwa
definisinya mempunyai Validita karena didasarkan pada dasar
Theoritikal yang kuat, konsisten dengan praktik manajemen
dangan sangat natural (lazim)

Kita harus menyadari bahwa penulis yang satu mempunyai


pendekatan yang berbeda dengan penulis lainnya dalam menelaah suatu
subyek pembahasan dalam buku ini menggunakan kerangka yang
dikumpulkan oleh Anthony, namun juga akan memasukan konsep-
konsep yang berasal dari pendekatan lainnya yang dianggap penting.

5. Konsep pokok pengendalian Manajemen


Berdasar pada istilah yang digunakannya sistem pengendalian
manajemen mempunyai tiga konsep yaitu: ( 3 ) sistem (b)
pengendalian ,dan (c) manajemen. Dibawah ini yang akan dibahas
ketiga konsep pook tersebut.
d. Sistem
Kata “ sistem” mempunyai banyak arti. Salah satu definisi sistem
berhubungan dengan sistem kehidupan. Sistem kehidupan disusun
dalam satu hierarki: sel-sel, organ-organ, organ-organ individual,
keluarga-keluarga, organisasi-organisasi, bangsa-bangsa, dan
organisasi-organisasi supranasional. Dengan demikian, sistem
pengendalian manajaemen merupakan bagian dari sistem kehidupan.
Satu sistem mempunyai dua aspek yaitu : (1) linngkungan sistem ,
(2) aliran sistem.

Lingkungan sistem adalah sifat elemen-elemennya dan kekuatan-


kekuatan yang mempengaruhinnya pada satu momen waktu
tertentu. Lingkungan sistem meliputi lingkungan internal dan
lingkungan eksternal. Lingkungan internal sistem meliputi elemen-
elemen lingkungan beroperasinya sistem. Dalam satu organisasi
lingkungan internal meliputi misalnhya :manusia dalam organisasi,
aturan–aturan dan kebiasaan yang mempengruhi perilaku manusia,
dan fasilitas-fasilitas fisik. Linkungan eksternal sistem meliputi
kekuatan-kekuatan luar yang mempengaruhi organisasi.

Aliran sistem adalah interaksi-interaksi sepanjang waktu


diantara sistem dan lingkungannya. Perilaku sistem ditentukan oleh
dua aspek tersebut secara bersama-sama. Aliran sistem dapat
digolongkan menjadi dua tipe yaitu : (1) aliran-aliran fisik, (2) aliran
informasi. Aliran fisik pada dasarnya meliputi aliran-aliran barang
dan energi melalui sistem tersebut. Sebagai contoh suatu perusahaan
menerima masukan berupa bahan, jasa , tenaga kerja, dan sumber-
sumber lainnya dari lingkungan eksternalnya, mengolahnya, dan
menyeddiakan barang-barang dan jasa-jasa untuk lingkungan
eksternalnya. Apa yang sesungguhnya terjadi menjelaskan apa yang
terjadi di masa lalu atau apa yang mungkin terjadi di masa depan.

jika tidak dibedakan dengan jelas kedua tipe aliran sistem


tersbeut diatas maka timbul kebingungan. Istilah “sistem” yang
banyak digunakan dalam praktik oleh para peracang sistem biasanya
adalah aliran sistem, bukan aliran energi. Sistem akuntansi atau
sistem pengendalian produksi biasanya di hubungkan dengan aliran
informasi, bukan aliran sumber-sumber fisik, meskipun untuk
memahami sistem harus memahami aliran sumber-sumber fisik.
Orang biasanya menggunakan Istilah “sistem” untuk menjelaskan
aliran informasi.

Perlu diperhatikan, orang cendrung menggunakan menggunakan


istilah “sistem” dalam pengertian “sistematik” yaitu aktivitas-
aktivitas yang dilaksanakan berdasar aturan prosedur-prosedur atau
prosedur selangkah demi selangkah. Pengertian ini sangat sempit
dibandingkan dengan pengertian sistem tersebut diatas, namun
pengertian iniberguna untuk membedakan aktivitas-aktivitas yang
terstruktur dan tidak terstruktur.

Atas dasar pandangan smpit, sistem adalah penentuan cara


melaksanakan aktivitas atau seperangkat aktivitas yang biasanya
berulang-ulang. Sebgai contoh, sistem pengatur suhu (AC),
temperatur tubuh, dan program perangkat lunak komputer. Sebagian
besar sistem, kecuali program komputer biasanya kurang presisi dan
instruksi-instruksi yang ada didalamnya biasanya tidak mencakup
semua kejadian sehingga pemakai sistem harus judgemen jika
kejadian tersebut timbul. Namun , biasanya sistem disifati oleh : (a)
ritmik, (b) berulang-ulang, (c) koordinasi serangkaian langkah-
langkah yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu.

Namun, sebagian tindakan manajemen adalah tidak sistematis.


Tindakan yang tidak sistematis biasanya tidak diukur oleh sistem dan
para manajer harus menggunakan judgemen untuk melaksanakan
tindakan tersebut. Banyak interaksi diantara manajer atau antara
seorang manajer dan bawahannya bersifat tidak sistematis. Interasksi
ini biasanya tidak diatur oleh sistem sehingga keberhasilannya
ditentukan ditentukan oleh keahlian manajer dalam menghadapi
manusia. Jika semua tindakan diatur melalui sistem hal ini tidak
mungkin dan tidak praktis, berarti tidak di perlukan peran manajer;
keadaan ini seperti pabrik yang terotomasi para manajer hanya
diperlukan jika terjadi kemacetan

Sistem formal untuk proses pengendalian manajemen tampak


pada peraga 1.4. peraga tersebut menunjukan bahwa proses
pengendalian manajemen melibatkan : (1) sistem pengendalian
finansial secara formal, (2) sistem pengendalian non finansial secara
formal, (3) proses informal serta dii pengaruhi oleh (4) struktur
organisasi, (5) kemampuan manusia.

sistem pengendalian
finansial secara
normal

kemampuan manusia sistem pengendalian


(sistem struktur non finansial secara
seleksi,pelatihan,dan organisasi formal
pengembangan )

proses informal

Peraga 1.4 :
Prosesn pengendalian manajemen
e. Pengendalian
Kata kedua dlam sistem pengendalian menajemen adalah
pengendalaian. Dalam pembahasan mengenai pengenddalian akan
diuraikan mengenai : (1) definisi pengendalian (2) pengendalian
organisasi.
Definisi pengendalian. Dalam arti luas, pengendalian adalah
proses untuk mengarahkan seperangkat variabel, (misalnya mesin-mesin,
manusia, equipmen) kearah tercapainya sasaran atau tujuan. Dalam
organisasi, pengendalian adalah proses mengarahkan kegiatan yang
menggunakan berbagai sumber ekonomis agar sesuai dengan rencana
sehingga tujuan organisasi, manusia merupakan varibel penting yang
harus diberi pedoman, diarahkan ,di motivasi untuk mencapai tujuan.
Dalam pengendalaian suatu organisasi di gunakan sistem pengendalian.
Sistem pengenddalian adalah sistem yang bertujuan untuk
mempertahankan nilai atau memelihara kondisi yang diinginkan atau
mencapai tujuan yang diinginkan, sistem pengendalian tidak hany
digunakan dalam organisasi, namun juga digunakan untuk pengendalian
bukan organisasi, komponen sistem pengendalian dapat digolongkan
sebagi berikut:
5. Detektor, detektor atau sensor atau obsevator adalah
alatpengukur yang mendeteksi mengenai apa yang
sesungguhnya terjadi pada parameter yang dikendalikan
6. Selektor, selektor atau evaluator atau assesor adalah alat
untuk menilai apa yang sesungguhnya terjadi dan
membandingkan dengan standar atau apa yang diharapkan
atau yang seharusnya terjadi
7. Efektor, efektor ataudirector atau modifier adalah alat untuk
mengubah perilaku jika di perlukan agar pelaksanaan atau
proses sesuai dengan yang diharapkan.
8. Jaringan komunikasi, jaringan komunikasi adalah alat untuk
menyebarluaskan informasi dari satu alat ke alat yang
lainnya.penyampaian informasi dari detektor ke alat kendali
dinamakan umpan balik.
Komponen sistem pengenddalian menggunakan mekanisme
umpan-balik (feedback). Umpan balik adalah penyebarluasan
informasi dari detector, melalui selector, ke efektor. Jika keempat
komponen tersebut diatas digunakan, maka secara bersama-sama
membentuk suatu sistem pengenddalian . sebagai suatu sistem,
masing-masing komponen pengendalian tersebut saling
berkaitan, mempengaruhi,dan di pengaruhi satu sama lain.
Komponen sistem pengendalian tersebut diatas dapat berlaku
bagi berbagai bentuk dan tujuan pengendalian seperti misalnya
sistem pengatur suhu udara,sistem perilaku manusia, dan sistem
pengendalian dalam organisasi. Namn, dalam sistem
pengendalian organisasi sangat di pengaruhi oleh lingkungan
luar seperti misalnya teknologi, persaingan, sosial,politik,
ekonomi, dan sebagainya. Hubungan antara sistem pengendalian
tampakpada peraga 1.5.

LINGKUNGAN LUAR

SELEKTOR

ALAT Informasi
PENGENDALIAN mengenai apa
yang terjadi

DETEKTOR EFEKTOR
Informasi Informasi
mengenai apa mengenai apa
yang terjadi yang terjadi

KESATUAN YANG
DI KENDALIKAN
LINGKUNGAN LUAR

Peraga 1.5.
Esensi sistem pengendalian

Pengendalian sebagai detektor utuk melihat kecepatan kendaraan yang


sesungguhnya sebagaimana tampak pada alat pengukur kecepatan
(speddometer), otak berfungsi sebagai selektor untuk membandingkan antara
kecepatan sesungguhnya dengan kecepatan yang di kehendaki, kecepatan yang
dikehendaki ini dapat di dasarkan atas peraturan lalu lintas, keramaian jalan,
jalan tanjakan atau menurun atau datar, jalan lurus atau berkelok- kelok. Jika
perbandingan antara kecepatan sesungguhnya dengan yang diinginkan tidak
sesuai maka otak sebagai alat efektor melalui jaringan syarat (sebagai jaringan
komunikasi) memerintahkan anggota badan lainnya untuk menyesuaikan
kecepatan sesungguhnya dengan yang diinginkan.

Misalnya jika kecepatan sesungguhnya terlalu cepat maka otak


memerintahkan kaki untuk menginjak rem, sedangkan jika kecepatan
sesungguhnya terlalu rendah maka otak memerintahkan kaki untuk menambah
gas

Meskipun pengendalian dalam organisasi dapat di analogikan dengan


alat-alat tersebut di atas, nemun pengendalian dalam organisasi memiliki
beberapa perbedaan dengan laat-alat tersebut sehingga dalam engendalian suatu
organisasi perlu mempertimbangkan kondisi-kondisi sebagai berikut :

4. Pengendalian dalam organisasi di pengaruhi oleh lingkungan


eksistensi dan lingkungan internal.

Lingkungan eksternal yang mempengaruhinya misalnya


persaingan, industri, kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi dan
sosial, serta kemajuan teknologi. Lingkungan internalyang
mempengaruhinya misalnya dukungan manajemen terhadap standar
pengendalian, pengendalian formal dan organisasi, jenis aktivitas
internal
5. Kecendrungan organisasi atau bagian-bagian yang lepas kendali.

Kecendrungan ini berhubungan dengan karakter karyawan,


luasnya tanggung jawab para manajer, struktur organisasi, kualitas
kepemimpinan organisasi, pemahaman para karyawan terhadap
tugasnya, sifat prosses produksi, dan pertimbangan-pertimbangan
lainnya.

6. Ketersediaan alat-alat dan teknik- teknik pengenddalian yang


memungkinkan observasi, menilai dan mengubah berbagai
kecendrungan organisasi yang gagal untuk mencapai tujuannya.

Alat dan teknik ini meliputi alat-alat tertentu yang


berkoordinasi dan kompatibel yang berfungsi sebagai sistem
pengendalian untuk organisasi secara menyeluruh

Sistem komunikasi memberikan informasi pada para anggota


organisasi mengenai apa yang harus di kerjaka. Namun, terdapat
beberapa perbeddaan penting antara proses pengendalian manajemen
dengan proses-proses yang di analogikan di muka yaitu :

7. Standar yang digunakan dalam pengendalian menajemen tidak di


stel lebih dahulu.
Pengatur suhu udara dapa di setel dahulu berapa suhu
udara yang diinginkan. Standar dalam organisasi merupakan
hasil proses perencanaan secara sadar. Dalam proses tersebut
manajemen memutuskan apa yang harus di kerjakan oleh
organisasi dan bagian dari proses pengendalian adalah
pembandingan antara pencapaian sesungguhnyadengan
rencananya. Jadi proses pengendalian dlam organisasi melibatkan
perencanaan, perencanaaan dan pengendalian dapat di pandang
sebagai dua aktivitas yang terpisah, namun pengendalian
manajamen melibatkan perencanaan dan pengendalian.
8. Pengendalian manajemen tidak bersifat otomatis
Seperti pengendalian sepeda motor, namun tidak seperti
pengendalian suhu udara dan suhu tubuh, pengendalian
manajementidak bersifat otomatis. Sebagian detektor bersifat
mekani, namun seringkali informasi penting di deteksi melalui
mata, telinga dan indra lain yang dimiliki para manajer.
Tindakan-tindakan dalam organisasi menyangkut perilaku
manusia, para manajer herus berinteraksi dengan orang-orang
lainnya.
9. Pengendalian manajemen memerlukan kondisi di antara individu-
individu
Organisasi baru terdiri dari beberapa bagian yang
terpisah, dan pengendalian manajemen harus menjamin pekerjaan
berbagai bagian tersebut selaras dengan lainnya.
10. Hubungan antara kebutuhan untuk bertindak dan perilaku yang di
perlukan untuk melaksanakan tindakan yang di harapkan tidak
dapat dipisahkan dengan jelas
Sistem pengendalian manajemen merupakan kotak hitam
dalam arti bahwa kita tidak dapat mengetahui secara pasti
tindakan yang akan dilaksanakan seorang manajer tertentu jika
terjadi perbedaan signifikan antara kinerja sesungguhnya dan
knerja standar yang di amati, dan juga tindakan yang akan
dilaksanakan oleh individu dlam menanggapi tanda-tanda yang di
berikan oleh manajer.
11. Pengendalian dalam organisasi tidak terjadi dengan sendirinya.
Pengendalian dalam organisasi tidak datang dengan
sendirinya sebagai konsekuensi tindakan yang dilaksanakan oleh
alat pengaturan luar seperti pada pengatur suhu udara. Banyak
orang tidak bertindak dengan caranya sendiri, tidak di sebabkan
karena instruksi-instruksi yang dibreikan atasan. Mereka
bertindak karena pertimbangannya mengatakan bahwa tindakan
tersebut tepat
12. Pengendalian manajemen juga lebih rumit di bandingkan dengan
alat-alat pengendalian yang telah di analogikan tersebut di atas.

Hal ini di sebabkan : (1) organisasi terdiri atas


beberapaunit organisasi ( misalnya divisi, departemen, seksi atau
kelompok-kelompok tertentu) yang mempunyai tujuan untuk
organisasi secara menyeluruh maupun tujuan unit- unit
organisasi, (2) ukuran yang di gunakan untuk menilai prestasi
organisasi meskipun di tentukan oleh manajer organisasi namun
di pengaruhi pula oleh lingkungan eksternalnya, (3) pengendalian
dalam organisasi mencakup pengendalian formalmdan informal.

f. Manajemen

Kataketiga dalam sistem pengendalian manajemen adalah


manajemen. Organisasi berisi sekelompok manusia yang bekerja
bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi
mempunyai arah atau goal. Goal organisasi merupakan
keinginan para partisipan untuk mencapai hasil tertentu. Dalam
organisasi bisnis, salah satu arah organisasi adalah untuk
mencapai laba yang memuaskan. Untuk mencapai arah
tersebutsuatu organisasi mempunyai satu atau beberapa
pemimpin yang di sebut manajer atau secara kolektif mereka di
sebut manajemen. Manajer adalah pemimpin suatu unit
organisasi. Manajemen adalah para manajer sebagai suatu
kesatuan dalam unit suatu unit organisasi.

Manajer aslah seorang yang bertanggung jawab untuk


mancapai hasil tertentu melalui tindakana orang lain, seorang
manajer membuat keputusan tertentu dan menghimbau orang lain
untuk mengimplementasikan keputusan tersebut. Para manajer
dalam sauatu organisasi dapat digolongkan secara hierarki dari
atas ke bawah, kedalam jenjang (1) chief executive officier
(CEO), (2) manajer unit bisnis, (3) manajer departemen,(4)
manajer seksi. Jenjang manajer dalam suatu organisasi
bergantung pada ukuran dan kerumitan organisasi. CEO hanya
mempunyai bawahan,namun tidak mempunyai atsan, sedangkan
lapisan manajer lainnya biasanya mempunyai atasan dan
bawahan. Para bawahan memberikan laporan pada manajer
atasannya. Hubungan tersebut biasanya tampak pada bagan
organisasi.

CEO, dalam beberapa organisasi besar merupakan satu


tim manajemen senior, memutuskan strategi yang diharapkan
untuk dilaksanakan dalam rangka mencapai sasaran oraganissi.
Jika perusahaan diorganisasi ke dalam unit-unit bisnis atau divisi
lainnya biasanya para manajer unit bisnis yang memutuskan
strategi untuk unitnya, strategi tersebut harus memperoleh
pengesahan dari CEO, proses pengendalian manajemen adalah
proses yang digunakan oleh para manajer untuk menjaminpara
anggota organisasinya mengimplementasikan strategi- strategi
yang sudah di tentukan.

Para manajer, saat mereka bertindak sebgai manjer, tidak


melaksanakan sendiri pekerjaan organisasi. Para manajer
mengarahkan dan mengendalikan pekerjaan yang dilaksanakan
oleh bawahannya.

6. Definisi Sistem Pengendalian Manajemen


Pengendalian manajemen adalah semua metode, prosedur, dan alat-
alat termasuk sistem pengendalian manajemen yang di gunakan oleh
manajemen untuk menjamin kesesuaian dan kebijakan dan strategi
Sistem pengendalian manajemen adalah struktur dan proses yang
terorganisasi secara sistematis yang di gunakan oleh manajemen
dalam pengendalian manajemen.
Marcirielli dan Kirby mendefinisikan sistem pengendalian
manajmen sebagai berikut :
Sistem pengenddalian manajemen adalah seperangkat struktur
komunikasi yang saling barhubungan yang memungkinkan
pengelolaan informasi untuk tujuan membantu para manajer dalam
pengkoordinasian bagian-bagian dari pencapaian tujuan organisasi
secara berkesinambungan.
Berdasar atas beberapa pendapat mengenai pengendalian
manajemen dan SPM tersebut diatas, penulis buku ini berusaha untuk
mendefinisakn kedua istilah tersebut sebgai berikut :
Pengendalian manajemen adalah meliputi berbagai metode,
prosedur,dan cara yang digunakan oleh manajemen utuk
mempengaruhi para anggota organisasinya agar melaksanakan
strategi dn kebijakan secara efisien dn efektif dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi. Sistem yang digunakan oleh
manajemen untuk pengendalian organisasinya di namakan sistem
pengendalian manajemen.
Sistem pengendalian manajemen (SPM) adalah sistem yang di
gunakan oleh manajemen untuk mempengaruhi anggota
organisasinya agar melaksanakan strategi dan kebijkan organisasi
secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan organisaasi,
sistem pengendalian manajemen terdiri dari struktur dan proses.

Di bawah ini di jelaskan setiap aspek tersebut :


7. Sifat keputusan. Keputusan- keputusan pengendalian
manajemen dibuat dalam kerangka yang ditentukan oleh
strategi-strategi organisasi. Dengan kerangka strategi dan
kebijakan tersebut, manajer unit bisnis harus
mempertimbangkan keputusan-keputusannya berdasar
kepentingan unit bisnis maupun perusahaan.
8. Sistematis dan ritmis. Dalam proses pengendalian
manajemen, keputusan –keputusan dibuat sesuai dengan
prosedur dan jadwal yang berulang-ulang dari waktu ke
waktu, langkah-langkah dalam proses pengendalian
manajemen mencakup : perencanaan strategi (penyusunan
program), penyusunan anggaran, pelaksanaan, dan evaluasi
merupakan langkah-langkah yang sistematis dan ritmis.
Sistem total berarti bahwa rencana –rancana yang
dikembangkan dalam proses pengendalian manajemen
menekan pada seluruh organisasi dan rencana setiap bagian
organisasi harus terkoordinasi dengan bagian-bagian lainnya
sehingga tercipta keselarasan,keserasian, dan kesimbangan.
9. Pertimbangan- pertimbangan perilaku. Meskipun bersifat
sistemati, namun proses pengendalian manajemen tidak
berarti bersifat mekanis. Proses pengendalian manajemen
melibatkan interaksi para individu dan tidak ada cara mekanis
untuk menjelaskan interaksi-interaksi tersebut.
10. Alat implementasi strategi. Sistm pengendalian manajemen
adalah salah satu alat untuk membantu manajemen dalam
mengimplementasikan strategi yaitu menggerakan suatu
organisasi untuk mencpai tujuan-tujuan tertentu. Kerangka
implementasi tampak pada Peraga 1.6

MEKANISME IMPLEMENTASI STRATEGI

Pengendalian
manajemen

strategi Struktur Manajemen Kinerja


organisasi SDM

Budaya

Peraga 1.6.
Kerangka implementasi strategi
11. Proses pengendalian manajemen. Proses pengendlian
manajemen melibatkan hubungan atasan-bawaha.
Pengenddalian dilaksanakan oleh atssan terhadap bawahanya.
Proses pengendalian melibatkan tiga aktivitas yaitu : (1)
komunikasi, (2) motivasi, dan (3) evaluasi. Atsan
bertanggung jwab melaksanakan tujuan organisasi dan
aktivitas-aktivitas yang di harapkan daribawahan untuk
mencapai tujuan tersebut. Atasan harus memoivasi
bawahannya untuk mencpai tujuan organisasi secra efektif
dan efisien karena dengan itu tujuan-tujuan mereka juga akan
tercapai. Atasan bertanggung jawab untuk mengevaluasi
kinerja bawahannya.
12. Metodologi pengendalian manajemen. Pengimplementasian
proses pengendalian manajemen melibatkan metodologi
pengendalian manajemen yang terdiridaritiga aktivitas yaitu :
(1) penentuan tujuan, (2) pengukuran kinerja, dan (3) evaluasi
kinerja. Atasan dan bawahan harus berkomunikasi untuk
menentukan dan menyetujui tujuan yang di harapkan.
Penentuan tujuan merupakan hasilakhir proses komunikasi
dan di tentukan melalui tahap perencanaan dan pengendalian
manajemen. Pengukuran kinerja diperlukan untuk motivasi
dan evaluasi. Evaluasi kinerja adalah proses yang di lakukan
oleh atasan untuk membandingkan antara kinerja
sesungguhnya dengan tujuan dan perbedaannya harus di
analisa dan dievaluasi dalam rangka menentukan baik-
buruknya kinerja

6. PENGENDALIAN OPERASIONAL

Pengendalian operasional ataupengendalian tugas adalah proses yangd


gunakan oleh manajemen untuk menjamin bahwa tugas-tugas dilaksanakan secara
efektif dan efisien. Dlam pengendalian operasional, prosedurpelaksanaan tugas atau
tranksasi di susun atas dasar garis besar pedoman yang telah di tentukan lebih
dahulu pada proses pengendalian manajemen. Sistem pengendalian operasional
terdiri daritiga bagian yang saling berhubungan yaitu :
1. Identifikasi butir-butir dan aktivitas-aktivitas dalam setiap bidang
pengenddalian perasional. Bidang-bidang pengendalian operasional misalnya
jadwal atau skedul, tingkat sediaan, atau tugas lainnya yang direcanakan
untuk dilaksnakan. Pengendalian operasional terhadap aktivitas-aktivitas
tersebut di tentukan oleh : (a) manfaat pengendalian yang tercermin dalam
tingkat risiko aktivitas tersebut keluar kendali, (b) biaya pengendalian
operasional.
2. Pemilihan teknik-teknik atau metode-metode pengendalian yang cocok
untuk setiap bidang aktivitas yang diidentifikasikan. Teknik dan metode
tersebut di gunakan untuk : (a) mencegah penyimpangan pelaksanaan
aktivitas dari yang direncanakan, (b) mengoreksi pelaksanaan aktivitas yang
terlanjur menyimpang agar kembali sesuai dengan yang diharapkan.
3. Penelaan secara berkesinambungan :penelaan ini diperlukan untuk menjamin
agar : (a) sistem yang digunakan sesuai untuk pengendalian dan, (b) para
karyawan tidak mengabaikan sistem pengendlian.

Aktivitas dalam pengendalian operasional dpat digolongkan menjadi dua


yaitu : (1) aktivitas terjadwal, dan (2) aktivitas tidak terjadwal. Aktivitas
terjadwal atau aktivtas rutin adalah bentuk tindakan tertentu yang harus
dilakukan untuk melaksanakan tugas tertentu, dalam situasi tertentu,dan dalam
satuan waktu tertentu. Aktivvitas tidak terjdwal atau aktivitas khusus adalah
tugas –tugas yang bersifat tidak rutin sehingga tidak dapat dijadwalkan secara
rinci atau tidak terotomatisasi, atau tidak dilaksanakan secara mekanikal.
Aktivitas rutin hendaknya di laksanakan sesuai dengan proses yang
terstandarisasi
Setiap tindakan dala proses pelaksanaan tugas hendaknya
memungkinkan terlaksananya pengendalian untuk mengevaluasi kinerja tugas
tersebut. Pengendalian tugas mungkin dalm bentuk terpatuhinya jadwal yang
telah di rencanakan atau terjadwal, atau dalam bentuk efisiensi pelaksanaan
tugas, atau dalam bentuk mutu keluaran tugas. Pengendalian tigas mencakup
proses pencgahan dan pengoreksian penyimpangan aktivitas terjadwal dari
tujuan, prosedur dan urutan-urutan langkah. Aktivitas terjadwal juga di sebut
prosedur pengoperasian standar atau operasi terstruktur.
Untuk lebih memahami kegiatan pengendalian operasional maka perlu
dipahami pengertian : (1) masukan dan keluaran (input- output), (2) kegiatan
yang di programkan.
a. Masukan dan keluaran
Masukan adalah sumber-sumber yang di konsumsi oleh organisasi atau
unit organisasi. Masukan atau sumber yang di konsumsi oleh suatu unit
organisasi dapat berasal dari keluaran unti organisasi lainnya dalam
perusahaan, tetapi juga dapat bersasal dari sumberluar perusahaan.
Keluaran adalah barang atau jas atau akibat-aibat lain yang ditimbulkan
oleh suatu organisasi atau suatu unit organisasi. Setiap unit dalam
organisasi mempunyai atau paling tidak di harapakan mempunyai keluaran.
Keluaran dari suatu unit organisasi mungkin di pakai sebagai sebagai
masukan oleh unit organisasi yang lain. Disamping itu, keluaran organisasi
atau unit organisasi mungkin di jual pada pihak di luar organisasi. Kadang-
kadang, keluaran suatu organisasi atau unit tidak dapat di ukur dengan tepat
atau malahan tidak dapat di tentukan jelasnya.
Keluaran yang di hasilkan oleh suatu perusahaan manufaktur dan unit-
unitnya dpat di golongkan kedalam barang dan jasa. Misalnya pada pabrik
tekstil, keluaran departemen-departemen produksi adalah barang-barang.
Unit-unit diluar organisasi pabrik- misalnya : personlia, pemasaran,
akuntansi, keuangan, hubungan masyarakat- menghasilkan keluaran berupa
jasa yang dinikmati oleh unit lainnya, atau oleh pihak luar.
Salah satu tugas penting manajemen dalam suatu organisasi adalah
mencari hubungan uptimum antara keluaran dengan masukan. Dalam
beberapa keadaan, manajemen mungkin dapat menentukan hubungan antara
masukan dengan keluaran. Dalam beberapa keadaan, manajemen mungkin
dapat menetukan hubungan antara masukan dan keluaran, namun seringkali
manajemen sulit untuk menentukan hubungan antara keduanya. Kondisi ini
melahirkan konsep penggolongan biaya kedalam: (a) biaya kebijakan, (b)
biaya teknis. Biaya kebijakan adalah biaya atau masukan yang tidak dapat
secara obyektif ditaksir besarnya kuantitas optimum keluaran yang di
hasilkannya. Olejh karena itu, di perlukan pertimbangan manajemen utnuk
menentukan biay kebijakan dalam keadaan tertentu. Biaya teknia atau biaya
masukan yang dpat secara obyektif ditaksir besarnya kuantitas optimum
keluaran yang dihasilkannya.
b. Kegiatan Yang Diprogramkan
Meskipun keadaan memungkinkan untuk menentukan hubungan
aptimum antara masukan dan keluaran, tetapi tidak realistis untuk
menyatakan hubungan tersebut secara absolut, karena cara-cara baru dan
lebih baik selalu di kembangkan. Oleh karena itu, lebih realistis jika
istilah “optimum” di beri pengertian sebgai berikut: optimum adalah
kombinasi sumber-sumber yang akan dapat menghasilkan keluaran yang
di harapkan dan dengan biaya yang rendah. Jika hubungan keluaran-
masukan optimum untuk kegiatan tertentu dapat ditentukan sebelumnya,
maka masukan yang harus di gunakan oleh kegiatan tersebut dapat di
programkan. Program adalah aturan-aturan dalam melaksanakan
kegiatan. Pengendalian operasional di batasi untuk kegiatan-kegiatan
yang di programkan.

7. HUBUNGAN SPM DAN BIDANG LAINNYA


Setelah membahas perbedaan antara SPM, perumusan strategi, dan
pengendalian operasional selanjutnya timbul pertanyaan mengenai hubungan
SPM dengan berbagai bidang manajemen lainyna yang penting. Sub bab ini
akan membahas hubungan SPM dengan : (1) fungsi manajemen, (2) akuntansi
manajemen, (3) struktur pengendalian internal (SPI), dan (4) pengauditan
internal.
1. Hubungan SPM dengan Funsi Manajemen
Fungsi manajemen mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengendalian. SPM merupakan bagian proses manajemen yang
berhubungan dengan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi. SPM
berhubungan dengan aspek kebijakan administrasi fungsi perencanaan dn
pengendalian organisasi. Aspek kebijakan administratif tersebut pada
dasarnya berhubungan dengan tahap-tahap sebagai berikut :
a. Merencanakan tujuan (apa yang ingin dicapai) organisasi beserta unit-
unitnya selama jangka waktu tertentu .
b. Mengkoordinasikan rencana dan aktivitas aktivitas semua bagian dlaam
organisasi agar menjamin bagian-bagian tersebut bekerja ke arah tujuan
yang sama.
c. Mengolah informasi dalam setiap bagian dan di antara bagian dalam
organisasi untuk tujuan pembuatan keputusan.
d. Mengevaluasi informasi dan membuat keputusan mengenai tindakan
koreksi yang harus di lakukan, jika situasi mengharuskan.
e. Mengarahkan perilaku manusia agar mencapai hasil-hasil yang di
harapkan.
Dengan demikian, SPM berhubungan dengan dimensi pengkoordinasian,
pengolahan informasi, dan pengalokasian sumber dari proses manajemen.
Perlu di pahami bahwa sumber-sumber organisasi bukan hanya sumber fisik
dan dana, namun juga sumber daya manusia (SDM). SDM mempunyai
peranan penting yang bernilai tinggi bagi organisasi sehingga definisi SPM
menyatakan bahwa SPM adalah sistem yang di gunakan oleh manajemen
untuk mempengaruhi perilaku para anggota organisasinya agar
melaksanakan strategi dsn kebijakan secara efisien dan efektif dlam rangka
mancapai tujuan organisasi . pendesaian SMP harus mampu memahami dan
mempertimbangkan perilaku manusia dalam mendesain SPM. Pendesaian
SPM adalah orang-orang yang mempunyai tanggung jawab untuk
mendesain dan mengoperasikan SPM
SPM tidak mencakup semua fungsi manajeme. Sebagai contoh, fungsi
manajemen dalam membuat pertimbangan mengenai rekruitmen, penentuan
tanggung jawab, penciptaan lingkungan yangefektif untuk bekerja, dan
aktivitas-aktivitsa lainnya yang berorientasi manusia dan tidak termasuk
dalam SPM namun SPM menyediakan informasi untuk membuat
pertimbangan-pertimbangan tersebut. Para manajer tidak menggunakan
semua waktunya untuk melaksanakan fungsi manajemen saja, mereka
mungkin menggunakan sebagian waktunya untuk “turun ke bawah (turba)”
secara langsung melaksankan pekerjaan tertentu, misalnya manajer
pemasaran “turba” secara langsung berhubungan dengan pelanggan penting.
Manajer produksi “turba” secara langsung ke pabrik untuk mengatasi
masalah yang timbul, direktur keuangan secara pribadi menegosiasi
persayaratak kredit dengan bank. Dengan demikian, pengendalian
manajmen tidak membahas selruh proses manajemen atau mendeskripsikan
semua pekerjaan para manajer.
2. Hubungan SPM dengan Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen adalah proses dalam organisasi yang bertujuan untuk
menghasilkan informasi keuangan dan non keuangan yang telah terjadi atau
di perkirakan akan terjadi untuk di sajikan kepada manajemen untuk di
laksanakan fungsi-fungsinya dan kepada pihak laur yang berkepentingan
pada organisasi.
Informasi akuntansi manajemen meliputi informasi mengenai : (1)
pendapatan ,(2) biaya, (3) laba, dan (4) investasi. Berdasar manfaatnya
informasi akuntansi manajemen dapat di golongkan menjaditiga yaitu : (1)
informasi akuntansi penuh, (2) informasi akuntansi difensial,(3) informasi
akuntansi pertanggung jawaban. Jika kedau cara penggolongan ini di
gabungkan maka, akuntansi manajemen meliputi:
a. Informasi akuntansi penuh, meliputi informasi : (1) pendapatan penuh,
(2) baiaya penuh, (3) laba penuh ,dan (4) invesatsi penuh.
b. Informasi akuntansi difensial, meliputi informasi : (1) pendapatan
difensial, (2) baiaya difensial, (3) laba difensial, dan (4) invesatsi
difensial.
c. Informasi akuntansi pertanggung jawaban, meliputi informasi: (1)
pendapatan terkendalikan, (2) baiaya terkendalikan, (3) laba
terkendalikan, (4) invesatsi terkendalikan.

Informasi akuntansi manajemen digunakan dalam struktur dan


proses SPM, struktur SPM menggunakan informasi akuntansi manajemen
untuk mengukur kinerja pusat-pusat pertanggung jawaban dengan
menggunakan informasi akuntansi pertanggung jawaban. Proses SPM
menggunakan informasi akuntansi manajemen untuk menyusun prograam
dengan menggunkan informasi akuntansi penuh; untuk menyusun anggaran
dengan menggunakan informsai akuntansi pertanggungjawaban;untuk
mencatat pelaksanaan anggaran dengan mendasarkan informasi akuntansi
pertanggungjawabn; untuk melaporkan dan menganalisis selisih antara
anggaran dengan pelaksanaan dengan mndasarkan informasi akuntansi
pertanggung jawaba; SPM menggunakan informasi akuntansi diferensial
untuk membuat keputusan yang berhubungan dengan proses SPM.

3. Hubungan SPM dengan Struktur Pengendalian Internal


Struktur pengendalian internal (SPI) terdiri atas kebijakan atas
kebijakan dan prosedur yang diciptakan untukmemberikan jaminan yang
memadai agar tujuan organisasi dapat di capai. Tujuan SPI adalah (1)
pengendalian akuntansi internal, (2) pengendalian administrasi internal.
Tujuan pengendalian akuntansi internal mencakup: (a) menjaga kekayaan
dan catatan organisasi, (b) mengecek ketelitian dan keandalan data
akuntansi. Tujuan pengendalian administrasi internal mencakup : (a)
mendorong efisiensi dan efektifitas, dan (b) mendorong di patuhinya
kebijakan manajemen.
Jika definisi tersebutdi atas di hubungkan dengan definisi
pengendalian manajemen dan SPM, maka dapat disimpulkan bahawa SPM
berhubungan erat dengan pengendalian administratif internal. Sistem yang
di gunakan oleh manajemen untuk mengendalikan organisasinya dinamakan
sistem pengendalian manajemen.
4. Hubungan SPM dengan Pengauditan Internal
Pengauditan Internal adalah aktivitas penilai independen yang di bentuk
dalam organisasi untuk memberikan jasa pada organisasi, pengauditan
internal berfungsi memerikas dan mengevaluasi kecukupan dan dari
keefektivitas pengendalian lainnya. Fungsi pengauditan internal telah
meluas menjadi : (1) pengauditan keungan internal, (2) pengauditan
kepatuhan, (3) pengauditan kinerja. Pengauditan kinerja berkembang
lebih lanjut kedalam: (a) pengsuditan manajemen, (b) pengauditan
program. Definisi ringkas jenis-jenis audit internal tersebut adalah ;
a. Pengauditan keuangan internal adalah proses independen dan
sistematis untuk menilai kewajaran, ketelitian, dan realibilitas data
keuangan; menyediakan perlindungan terhadap aktiva organisasi; dan
mengevaluasi kecukupan dan kesesuaian SPI
b. Pengauditan kepatuhan adalah proses independen dan sistematis
untuk menilai kesesuain kegiatan yang dilaksanakan dengan undang-
undang, peraturan, kebijakan, dan pedoman yang telah di tentukan
sebelumnya.
c. Pengauditan Kinerja adalah adalah proses independen dan sistematis
untuk menilai efisisensi,efektifitas,dan ekonomi penggunaan sumber-
sumber yang dimiliki organisasi.
d. Pengauditan Manajemen adalah proses independen dan sistematis
untuk menilai SPM dalam menjalankan strategi dan kebijakan secara
efisisensi, efektifitas, dan ekonomis dalam rangka mencpai tujuan
organisasi
e. Pengauditan Program adalah adalah proses independen dan
sistematis untuk menilai efisisensi, efektifitas, dan keekonomisan
pelaksanaan program-program
Berdasar definisi pengauditan internal dan bidang-bidangnya tersebut
dapat disimpulkan bahwa SPM mempunyai hubungan yang sangat erat
dengan pengaudita manajemen.
8. ELEMEN-ELEMEN SPM
Semula Anthony dan Maciariello mempunyai pandangan yang sama mengenai
elemen SPM, keduanya menyatakan bahwa SPM mempunyai dua elemen yang
dapat dibedakan namun saling berhubngan erat yaitu: (1) struktur pengendalian
manajemen, dan (2) proses pengendalian manajemen.
Maciariello memberikan definisi pengendalian manajemen yang lingkupnya lebih
luas dari pada definisi Anthony. Seseuai dengan definisi yang di berikannya,
Maciariello memberikan definisi serta lingkup struktur dan proses SPM yang
bersifat luas, tampak pada peraga 1.7, dengan rincian sebagai berikut:
1. Struktur pengendalian manajemen adalah elemen- elemen yang membentuk
SPM. Struktur SPM memebrikan jawaban atas pertanyaan “ apakah sistem itu ?”
struktur SPM sifatnya itu relatif permanen. Struktur pengendalian manajemen
berisi :
a. Struktur oganisasi
b. Ekonomi yang di delegasikan pada para manajer
c. Pembentukan pusat-pusat pertanggungjawabn
d. Pengukuran kinerja dan balas jasa
e. Sistem informasi yang mengalir diantara bagian-bagian dalam organisasi
2. Proses pengendalian manajemen adalah cara-cara bekerjanya SPM. Proses SPM
memberikan jawaban atas pertanyaan “ bagaimana sistem tersebut bekerja ?”.
proses SPM berisi langkah-langkah atau keputusan-keputusan yang
dilaksanakan oleh organisasi untuk menentukan tujuan, mengalokasikan sumber-
sumbe, dan mencapai tujuan tersebut. Proses SPM sifatnya relatif kurang
permanen. Efektivitas keputusan-keputusan tersebut tergantung pada : (1)
dukungan yang di peroleh dari SPM, dan (2) mutu pembuat keputusan itu
sendiri, proses pengendalian manajemen berisi:
a. Penentuan sasaran dan tujuan
b. Pengevaluasian prestasi
c. Pembuatan keputusan agar organisasi tetap berada di jalurnya
d. Pengimplementasian keputusan melalui manusia
e. Penggunaan umpan balik hasil-hasil keputusan.
Struktur SPM memusatkan pada berbagai tipe pusat pertanggungjawaban.
Pusat petnaggungjawaban adalah suatu unit organisasi yang di pimpin oleh
seorang manajer yang bertanggung jawab. Pusat pertanggungjawaban
digolongkan kedalam: (a) pusat beban, (b) pusat pendapatan, (c) pusat laba,
dan (4) pusat investasi. Proses SPM adalah seperangkat tindakan yang
dilaksanakan oleh manajer atas dasar informasi yang mereka terima.
Informasi yang digunakan dalam proses SPM meliputi : (a) informasi
informal, (b) informasi formal. Informasi formal meliputi : (a)
pemrograman, (b) penganggaran, (c) pengoperasian dan pengukuran, dann
(d) pelaporan analisis. Elemen SPM menurut Anthony tampak pada peraga
1.8

Sistem
pengendalian
manajemen

Struktur Proses
pengendalian pengendalian
manajemen manajmen

Struktur organisasi Penentuan Tujuan


Pendelegasian Otonomi Pengalokasian Sumber-
Sumber
Penentuan Pusat-Pusat Pengevaluasian Prastasi
Pertanggungjawaban
Hubungan Pusat-Pusat Pembuatan Keputusan
Pertanggungjawaban
Sisten Pengukuran Prestasi Dan Implementasi Keputusan
Ganjaran
Aliran Informasi Antara Bagian Umpan Balik Atas Hasil
Organisasi Keputusan
Peraga 1.7.
Elemen sistem pengendalian manajemen Marciariello

Namun, pada akhirnya Anthony berpendapat bahwa SPM terdiri atas :


(1) lingkungan SPM ,dan (2) proses SPM. Lingkungan SPM adalah aspek-aspek
pokok cara-cara mengorganisasi entitas dan lingkungan yang mempengaruhi
perilaku manusia. Lingkungan pengendalian manajemen meliputi :
Sistem
pengendalian
manajemen

Struktur Proses
pengendalian pengendalian
manajemen manajmen

Pusat beban Penyusunan program

Pusat pendapatan penyusunan anggran

Pusat laba Pelaksanaan danpengukuran

Pusat investasi Pelaporan dan analisis

Peraga 1.8.
Elemen sistem pengendalian manajemen menutur Anthony

a. Organisasi. Organisasi adalah sekelompok manusia yang bekerja


bersama-sama untuk mencapai tujuan unitnya. Dapat dikelompokan
kedalam pusat-pusat pertanggungjawaban yaitu : (1) pusat beban, (2)
pusat pendapatan, (3) pusat laba, dan (4) pusat investasi.
b. Aturan, pedoman, dan prosedur. Aturan pedoaman dan prosedur
adalah ketentuan-ketentuan yang dinyatakan secara formal atau
informal untuk mempengaruhi cara-cara anggota organisasi
berperilaku.
c. Budaya organisasi. Budaya adalah norma perilaku yang diambil dari
tradisi, pengaruh eksternal seperti misalnya, norma masyarakat dan
serikat pekerja, serta sikap meanajmen puncak dan dewan komisaris.
d. Lingkungan ekternal. Lingkungan eksternal organisasi meliputi segala
sesuatu yang berasal dari luar organisasi itu sendiri yang memepunyai
pengaruh terhadap organisasi misalnya, para pelanggan, pemasok,
pesaing, masyarakat, pemerintah, dan pihak luar lainnya.
Proses SPM adalah komunikasi dan interaksi formal dan formal
antara manajer dengan manajer lainnya dan antara para manajer dan para
pekerja. Komuniasi dan interaksi formal meliputi atas : (1) penyesunan
program, (2) penyusunan anggaran , (3) pelaksanaan dan pengukuran,
dan (4) pelaporan dan analisis (evaluasi). Pandangan Anthony terbaru
mengenai SPPM dan SPM dapat disusun dalam diagram 1.9
BAB III
PENUTUP

Bab ini membahas tentang sistem pengendalian manajemen. Namun, sebelum


membahas elemen-elemen sistem pengendalian manajmen lebih dahulu di bahas
perumusan strategi. Perumusan strategi dinahs lebih dahulu karena merupakan dasar
bagi SPM. Selanjutnya dibahas elemen-elemen SPM yang terdiri atas : (1)
lingkungan SPM, dan (2) proses SPM. Pada bagian ini dibahas variasi SPM. Secara
rinci pembahasan buku ini terdiri atas empat bagian yaitu : SPM, bagian IV proses
SPM, dan bagian V variasi SPM. Inti pembahasan buku ini dapat di sajikan dalam
peraga 1.9. : kerangga SPPM.
Bagian I Pendahuluan
Bagian ini terdiri atas dua bab yaitu bab I sifat pengendalian manajemen dan bab
II perbedaan elemen SPPM. Pembahsan mengenai sifat-sifat pendalian di Bab I
bertujuan untuk mengenalkan kepada para pembaca bahwa SPM merupakan bagian
dari SPPM. SPPM mempunyai tiga elemen yaitu (1) perumusan strategi,
pengendalian manajmen, dan pengendalian operasional. Perumusan strategi adalah
proses pembuatan keputusan mengenai tujuan organisasi dan bagian strategi untuk
mencapai tujuan tersebut. Pengendalian manajemen adalah meliputi metode,
prosedur, dan cara-cara yang di gunakan oleh manajemen untuk mempengaruhi
anggota organisasi agar melaksanakan strategi dan kebijakan secara efisisen dan
efektif dalam rangaka pencapaian tujauan organisasi. Penngendalian operasional
adalah proses untuk memastikan bahwa tugas- tugas dilaksanakan secara efissien
dan efektif. Pembahasan dalam bab I mencakup : terminologi, peran dan hierarki
SPPM, perumusan strategi, pengendalian manajemen, pengendaloan operasional,
hubungan SPM dengan bidang lainnya, elemen-elemen SPM, dan kerangka bahasa
buku ini.
Perbedaan Elemen SPPM dibahas dalam bab II, bab ini bertujuan untuk
menjelaskan perbedaan elemen SPPM yaitu : perumusan strategi, pengendalian
manajemen, dan pengendalian operasional. Perbedaan-perbedaan ini ditinjau dari
segi : sifat masalah dan l keputusan, sifat sistem informasi, pertimbangan
keperilakuan, dan karakteristik lainnya.
Pusat beban
Perumusan strategi Organisasi Pusat
pendapatan
Pusat laba
Lingkungan Aturan
SPM dan pedoman pusat
investasi
Budaya
SPM SPM Lingkungan penyusunan
ekternal program

Pusat formal penyusunan


anggaran

Proses Pelaksanaan &


SPM pengukuran

Pengendalian proses Pelaporan


Operasional informasi analisis

Peraga 1.9.
Elemen Sistem Pengendalian Manajmen
(Berdasar Gagasan Anthony)

BAB IV
KESIMPULAN

Elemen – elemen sistem Pengendalian

1.      Pelacak (detector) atau sensor yaitu suatu perangkat yang mengukur apa yang
sesungguhnya terjadi dalam proses yang sedang dikendalikan.

2.      Penilai (assessor) yaitu suatu perangkat yang menentukan signifikansi dari peristiwa
aktual dengan cara membandingkanya dengan beberapa standar atau ekspektasi dari apa
yang seharusnya terjadi.

3.       The Effector yaitu suatu perangkat (yang sering disebut dengan “umpan balik”)
yangmengubah perilaku jika assessor mengindikasikan kebutuhan untuk melakukan hal
tersebut.

4.      Jaringan komunikasi yaitu perangkat yang meneruskan informasi antara detector dan
assessor dan antara assessor dan effector.

Sistem
Suatu sistem merupakan suatu cara tertentu dan bersifat repetitif untuk melaksanakan
suatu atau sekelompok aktifitas. Thermostat dan proses pengendalian suhu tubuh
merupakan contoh sistem. Penting untuk disadari bahwa proses informal amat
dipengaruhi oleh bagaimana cara sistem pengendalian formal organisasi dirancang dan
dioperasikan.

Kegiatan Pengendalian Manajemen :


1. Merencanakan apa yang seharusnya dilakukan organisasi.
2. Mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas dari beberapa bagian organisasi.
3. Mengomunikasikan informasi
4. Mengevaluasi informasi.
5. Memutuskan tindakan apa yang seharusnya diambil jika ada.
6. Mempengaruhi orang-orang untuk mengubah perilaku mereka.
Formulasi strategis merupakan proses memutuskan tujuan organisasi dan
strategis untuk mencapai tujuan-tujuan ini. Strategis menetapkan secara umum arah dan
tujuan pengerakan organisasi yang diinginkan oleh manajemen senior. Jadi formulasi
strategis adalah proses pengambilan keputusan startegi baru, sementara pengendalian
menajemen adalah proses implemtasi strategi tersebut.
Pengendalian tugas adalah proses untuk memastikan bahwa tugas yang spesifik
dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Dampak Internet Terhadap Pengendalian Manajemen

Revolusi informasi dipercepat dengan ditemukannya komputer dan internet pada tahun
1990 an. Banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya teknologi internet
dewasa ini.
Internet menyediakan manfaat utama yang tidak didapat dari telepon.

- Akses secara mudah dan cepat.


- Komunikasi multi – target.
- Komunikasi berbiaya rendah.
- Kemampuan menampilkan citra tertentu.
- Penggeseran kekuatan dan kendali kepada individu.
BAB II

PERBEDAAN ELEMEN SPM

ABSTRAK

pencapaian strategi dalam sistem pengendalian manajemen. Model ini terdiri dari
empat alat (tools) yang terdiri dari belief systems ( misalnya nilai – nilai inti yang jadi
pedoman organisasi), boundary systems (misalnya kode etik perilaku), diagnostic
control systems (misalnya pengukuran kinerja) dan interactive control system
(misalnya keterlibatan manajemen). Keempat elemen tersebut dinamakan four levers
of control. Kekuatan dari keempat elemen tersebut dalam mengimplementasikan
strategi adalah ketika digunakan secara bersama-sama, bukan secara individual
BAB I

PENDAHULUAN
SPPM mempunyai tiga elemen proses yaituh : (1)perumusan strategi,(2)
pengendalian manajemen, dan (3) pengendalian operasional. Ketiga elemen SPPM
tersebut dapat dipisahkan,namun mempunyai hubungan yang erat satu sama lain.batas –
batas antara ketiga elemen SPPMtersebut dapat ditinjau dari empat dimensi,yaituh : (1)
Sifat masalah dan keputusan,(2) sifat sistem dan informasi,(3) pertimbangan
keperilakuan, dan (4) karakteristi – karakteristik lainNya. Namun, perlu diperhatikan
bahwa batasan – batasan tersebut tidak dapat dipisahkan dengan jelas.Aktivitas
perencanaan dan pengendalian manajemen berjalan terus secara berkesinambungan dan
tidak ada garis pemisah yang jelas untuk memisahkan aktifitas tersebut kedalam setiap
elemen SPPM.Sebagai contoh pemerograman merupakan salah satu langka dalam
pengendalian managemen, pemerograman mencakup pengembagan program untuk
implementasikan strategi dan gagasan –gagasan pentingnya penyusunan strategi baru
yang mungkin timbul dari penilaian program.Jadi, pemerograman mungkin merupakan
aspek pengendalian manajemen dan perumusan strategi.

Generalisasi yang diberikan dalam buku ini sifatnya luas dan validitasinya
bervariasi dengan berbagai jenis organisasi yang berbeda – beda. Sebagai contoh,
organisasi yang stabil relative tidak banyak dipengaruhi oleh perubahan lingkungan
sehingga tidak memerlukan banyak usaha untuk mengubah strateginya dan proses
perumusan strategi hanya memperoleh pemikiran yang relative sedikit. Sebaliknya,pada
organisasi yang relative sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan sehingga
memerlukan banyak usaha untuk mengubah strateginya dan proses perumusan strategi
perlu memperoleh pemikiran yang relative banyak. Namun, proses perumusan strategi
pada dasarnya merupakan proses rasional yang dilakukan oleh managemen puncak
untuk mencari atau menentukan strategi – strategi terbaik bagi organisasi. Dibawah ini
akan diuraikan lebih lanjut empat jenis perbedaan tersebut diatas.
BAB II

ISI
1. SIFAT MASALAH DAN KEPUTUSAN

Menunjukan garis besar perbedaan antara tiga jenis proses perencanaan dan
pengendalian managemen ditinjau dari sifat masalah dan keputusan managemen.
Perbedaan – perbedaantersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Fokus

SPM merupakan suatu sitem total.Rencan yang dikembangkan dalam


prosepengendalian managemen mencakup keseluruhan organisasi dan salah satu aspek
penting perencanaan tersebut adalah koordinasi yang menjamin bahwa sebagai bagian
organisasi dalam keseimbagan.Sebagai contohnya, program penjualan harus seimbang
dengan kemampuan produksi dan pengadaan masukan. Perencanaan pengunaan dana
harus seimbang dengan jumlah dana yang tersedia.

2. Sifat masalah

Pengendalian manajemen terjadi dalam pengfungsiaan organisasi yang aktifitas –


aktifitasnya dibatasi oleh sifat dan jumlah sumber yang tersedia.misalnya perusahan
pembuatan pakian (garmen) memiliki sumber –sumberuntuk memproduksi dan
memasarkan pakian dan unit staf keuangan, riset dan pengembangan,personalia,dan
fungsi-fungsi lainnya. Desain pakian dapat berubah ,metode produksi dapat ditentukan
dengan cara-cara kerja yang lebih baik. Namun, banyak aktifitas yang berjalan terus
tanpa perubahan dalam periode perencanaan dan keputusan mengenai aktifitas –
aktifitas tesebut sifatnya serupa dengan yang dibuat sebelumnya.meskipun sebagian
aktifitas tersebut dapat berubah namun tingkat optimum perubahan dapat ditentukan
yaitu untuk aktifitas yang terperogram. Aktifitas – aktifitas lain mungkin juga dapat
berubah , namun hanya dalam batasan – batasab yang wajar. Dengan kata lain,rentang
alternative – alternative perubahan pengendalian manajemen sifatnya terbatas.

Karakteristik aktivitas perencanaan dan pengendalian

Sifat masalah dan keputusan

Perbedaan Perumusan strategi Pengendalian Pengendalian tugas


manajemen

Focus Satu aspek pada Organisasi secara Setiap tugas


suatu waktu menyeluruh berbeda
Sifat masalah Sulit identifikasi Ada preseden Menetukan aturan

Banyak alternative Alternative terbatas Model – model


matematika
Hubungan Sebagian dapat
penyebab tidak diperogramkan
jelas

Kriteria Sosial dan Efisiensi dan Effisiensi


ekonomi efektivitas

Kendala Langit adalah Umumnya di Terkendala sangat


batasannya nyatakan dalam ketat
strategi

Horizon Sejauh dapat Bebrapa tahun yang Masa depan yang


perencanaan dilihat akan datang segar
menekan pada satu
tahun

Proses keputusan Beberapa analisis Banyak analisis Mengikuti praturan


formal sebagian formal judgment jika
besar judgment peraturan tidak
Batas waktu mencakupi
Waktu untuk
kecermatan banyak Banyak literasi Berulang - ulang
literasi tidak ritmik
teratur

Hasil akhir Sering satu Rencana Tidak khusus


keputusan kompenhensif
untuk organisasi
Tujuan strategi secara menyeluruh
kebijakan,
anggaran,
anggaran dasar

evaluasi Subyektif dan sulit Kurang sulit Biasanya jelas


interval panjang minimum satu batasnya segera
tahun

Proses perumusan strategi juga harus mempertimbangkan organisasi


sebagaimana sekarang ada ,namun sesuai dengan definisinya,keputusan strategi
menghasilkan perubahan – perubahan radikal.Masalah yang dihadapi dalam membuat
keputusan stategi adalah sulit mendefinisikan masalah, dan jika masalah dapat
diidentifikasikan maka biasanya terdapat banyak terdapat alternative untuk
menyelesaikan masalah tersebut.Pemilihan alternative terbaik sulit dilakukan karena
hubungan sebab dan akibat alternative tindakan biasanya tidak jelas.Analisis harus
mempunyai pandangan jauh kedepan.Penentuan preseden lebih sulit daripada membuat
keputusan yang hanya sebagian didasarkan atas preseden yang ada.

Dalam perencanaan dan pengendalian manajemen aktifitas dapat digolongkan


menjadi dua yaituh : (1) aktifitas yang dapat diprogramkan dan (2) aktifitas yang tidak
dapat di programkan. Aktifitas terprogramkan adalah aktifitas yang mempunyai
hubungan yang optimum antara masukan (biaya) dan keluarannya (hasil-hasilnya)dapat
ditaksir dengan keteliti yang layak ,setidak – tidaknya dapat terprogram dengan
computer.sebagai contoh, untuk menetukan kuantitas optimum bahan yang dibeli dapat
deprogram dengan menggunakan “ economic order quantity,” atau pada teknologi maju
menggunakan “just-in-time”biasanya aktifitas – aktifitas dalam pengendalian tugas
dapat deprogram,namun banyak pula yang tidak dapat diprogramkan.contoh
pengendalian manajemen adalah pengendalian suatu devisi,pengendalian depertemen
akuntansi dalam devisi. Contohpengendalian tugas adalah “posting” dan penulisan cek
dalam depertemen akuntansi.sifat masalah dan keputusan yang dihadapi dalam
pengendalian tugas adalah menentukan aturan – aturan dan model –model matematika
untuk menyelesaikan masalah tersebut.

3. Kriteria

Dalam perumusan strategi, kriteria yang digunakan adalah penetuan alternative


strategi yang digunakan untuk mencapai arah (goal) organisasi.arah tersebut seringkali
tidak dapat ditentukan dengan baik.dalam perumusan strategi arah dan strategi
organisasi seharusnya mendasarkan pada kriteria ekonomi dan sosial. Dalam penetuan
arah organisasi mungkin timbul beberapa konflik,oleh karena itu sering tidak jelas.

Manfat pokok pengendalian manajemen adalah implementasikan strategi dan


strategi tersebut seharusnya masuk akal dan dapat dimengerti dengan baik.dalam
pengendalian manajemen,ktiteria untuk menilai kinerja adalah efisiensi dan evektifitas,
dan kriteria ini lebih spesifik dan dapat diukur daripada kriteria yang digunakan untuk
mempertimbangkan kinerja dalam perumusan strategi.

Dalam pengendalian tugas, kriteria yang digunakan adalah efisiensi yaituh


melaksanakan tugas tepat waktu,tepat mutu dan dengan biaya serendah mungkin.
Pekerjaan atau tugas tidak dilaksanakan jika mutu keluarannya dapat diterima.

4. Kendala

Dalam perumusan strategi harus mempertimbangkan sumber- sumber yang kini


dimiliki oleh organisasi, termaksud reputasi, kemampuannya memasuki pasr
tertentu,dan keahlian parah anggotanya. Namun,kendala –kendala yang ada dapat
ditangulangi dengan akuisisi atau alat – alat lainnya.oleh karena itu,sering dikatakan
dalam pembuatan keputusan staregi langit adalah batasannya.

Proses pengendalian manajemen mendasarkan pada strategi dan kebijakan yang


ditentukan dalam perumusan strategi. Dalam pengendalian manajemen, pembuatan
keputusan harus mempertimbangkan banyak aspek misalnya tersedianya sumber daya
manusia,fisik,dan sumber dana organisasi.dalam keadaan luar biasa,tindakan dapat
dilaksanakan diluar batasan – batasan tersebut, namun hal ini merupakan pengecualian
dan perlu diperlakukan demikian.

Proses pengendalian tugas sangat ketat kendalanya, hal ini disebabkan oleh
karakteristik – karakteristik tugas spesifik.

5. Horizon perencanaan

Sebagian besar strategi digunakan sampai dengan strategi tersebut berubah,strategi –


strategi tesebut umumnya tanpa batas waktu tertentu.dalam pengendalian
manajemen,horizon waktu beberapa tahun yang akan datang dengan menekan pada
tahun ini dan tahun berikutnya.fokus pengendalian tugas adalah pada saat melaksanakan
tugas tertentu,dengan kata lain,horizon perencanaanya adalah masadepan yang segar.

6. Proses keputusan

Proses pengendalian manajemen adalah ritmik.keputusan yang dibuat sesuai dengan


prosedur dan jadwal waktu yang berulang dari tahun ke tahun. Sebagaimana yang
dibahas dalam proses pengendalian manajemen langka – langka dan urutan proses
tersebut adalah : (1) perumusan program atau rencana jangka panjang, (2)program
diterjemahkan dalam anggaran yang berjangka waktu satu tahun,(3) kegiatan yang
dilaksanakandan (4) hasil – hasil yang sesunggunya yang dibandingkan dengan
aggarannyadan jika perlu dilakukan tindakan koreksi.proses tersebut berulang setiap
tahun dan setiap langka harus diselesaikan pada tanggal – tanggal tertentu. Adanya
batasan – batasan waktu tersebut mengakibatkan tidak ada waktu untuk
mempertimbangkan lebih banyak alternative penyelesaian masalah tertentu. Namun
banyak masalah yang dapat dianalisis dengan metode – metode formal,misalnya analisis
nilai kini bersih untuk pengantian ekuipmen,sehingga lebih menjamin usulan
penyelesaian masalah yang tepat.

Dalam aktifitas pengendalian tugas yang murni,para pelaksana bekerja sesuai dengan
peraturan yang telah disusun. Namun, dalam praktik mungkin terjadi perlunya
melaksanakan tindakan yang belum diatur oleh peraturan sehingga diperlukan
pertimbangan dalam menerapkan peraturan yang ada. Sebagai contoh,jadwal produksi
mungkin sudah dipersiapkan sesuai dengan PERT atau teknik pemerograman
linear,namun mungkin pabrik harus menerima perintah yang memperoleh prioritas
tinggi,atau terjadi kemacetan equipment tertentu,atau bahan gagal diterima sesuai
dengan jadwal waktu sehingga kondisi- kondisi ini memerlukan judgme untuk mengatur
kembali jadwal produksi. Namun, dalam pengendalian tugas, judgment demikian hanya
digunakan dalam situasi yang khusus. Dalam pengendalian manajemen,judgment
diperlukan dalam hampir semua situasi.

Secara garis besar dapat dikatakan bahwa dimensi perbedaan antara


pengendalian manajemen dan pengendalian tugas terletak pada pengendalian
manajemen mengendalikan manusia sedangkan pengendalian tugas mengendalikan
benda, pengendalian manajemen memusatkan pada hasil – hasi sedangkan pengendalian
tugas pada tindakan – tindakan.

7. Hasil akhir

Hasil akhir proses perumusan strategi adalah sstrategi – strategi,kebijakan –


kebijakan dan aggaran dasar organisasi kadang – kadang hasil akhir perumusan strategi
adalah pengubahan arah dan tujuan organisasi. Dalam hal tertentu, hasil akhir proses
perumusan strategi adalah keputusan tunggal, misalnya perusahan harus mengakuisisi
perusahan lain. Keputusan tersebut mungkin lebih dahulu dibahas dengan berbagai
bagian organisasi.

Hasil akhir tahapan perencanaan dalam proses pengendalian manajemen adalah


merencanakan tindakan dalam batas – batas yang ditentukan oleh strategi dan kebijakan.
Hasil akhir tahapan pengendalian dalam proses pengendalian manajemen adalah
pencapaian tujuan.

Hasil akhir pengendalian tugas adalah satu tindakan spesifik ,sebagai contoh
mengirimkan pesanan pembelian bahan A sebanyak 2.000 unit.

8. evaluasi

kebaikan strategi yang sudah ditentukan hanya dapat dievaluasi setelah jangka
waktu panjang tertentu. Karena hasil – hasil seringkali dipengaruhi oleh faktor – faktor
yang tidak terkendali hasil tersebut sering tidak dapat dievaluasi sama sekali,atau
evaluasinya sangat subyektif dan sulit.

Kebaikan keputusan manajemen dapat dievaluasi dengan segera dan dapat


dipercaya. Tindakan tindakan manajemen senior biasanya dievaluasi minimum setiap
tahun,dan tindakan manajemen pengoperasian lebih serfing dievaluasi. Meskipun dalam
beberapa keadaan,penilaian setiap tahun mungkin tidak tepat,namun tidak dapat
digunakan jangka waktu yang panjang,karena manager pengoperasian mungkin
tugasnya untuk jangka waktu pendek.

Penilaian hasil – hasil kepuutusan pengendalian tugas dapat ditentukan dengan jelas
batasannya.penilaian tersebut juga dapat sering dilakukan dalam waktu segera.
2. SIFAT SISTEM DAN INFORMASI

Peraga 2.2menunjukan garis besar perbedaan antara proses perumusan


strategi,pengendalian manajemen,dan pengendalian tugas dihubungkan dengan sifat
sistem dan informasi yang dapat diterapkan untuk masing – masing proses. Dibawah ini
dibahas perbedaan-perbedaan tersebut:

1. struktur

dalam pengendalian manajemen, sebagian besar informasi mengalir melalui


sistem. Sitem tersebut mempunyai standar tatanan atau istilah tertentu. Standar istilah
tersebut penting, sebagai contoh istilah “biaya tenaga kerja” harus mem[punyai arti
yang sama dalam organisasi tersebut. Dapat terjadi kesalah mengertian yang serius jika
seseorang dalam organisasi tersebut mengartikan biaya tenaga kerja mencakup
gaji ,pajak, dan kesejateraan karyawan; namun organg lain mengartikan mencakup gaji.
Sitem juga mempunyai format standard an jadwal yang teratur,misalnya jadwal untuk
menghasilkan laporan-laporan.sistem tidak dapat menghasilkan semua
informasi.manajer suatu organisasi juga memperoleh informasi dari surat kabar dan
majalah,publikasi asosiasi perdagangan,dan sumber-sumber eksternal,dan sumber
internal lainnya. Misalnya,melalui percakapan atau pembicaraan telpon.

Informasi untuk pengendalian tugas pada umumnya relative bersifat terstruktur


dan sistematis.

Karakteristik aktivitas perencanaan dan pengendalian :

Sifat sistem dan informasi

Perbedaan Perumusan strategi Pengendalian Pengendalian


manajemen tugas

Struktur Pada dasarnya tidak Formal dan Terutama


sistematis informal sistematik

Dibuat khusus terstruktur

Sifat informal - Intinya finansial Banyak yang


non moneter
Sebagian besar Eksternal dan
lingkungan eksternal internal Internal

Berorintasui dimasa Rencana yang Sesunggunya


depan sesunggunya
Model operasi
Hasil yang Hasil yang
diharapkan diharapkan dan
diinginkan

Focus Topic yang Program dan pusat- Transaksi-


dipelajari pusat pertanggung transaksi
jawaban tersebut
Program
- -
Tidak hirarkikal
hirarkikal Tidak hirarki

Kuantitas Banyak data yang Tidak teringkas Terinci


dianalisis,sedikit pengecualian
untuk membuat
keputusan

ketelitian Kasar Cukup teliti Sangat teliti

Ketepatan Kecepatan biasanya Kecepatan lebih Waktu nyata


waktu sangat penting sekali penting dari pada
ketelitian

Penyimpanan Relative tidak Penting Penting


data penting

2. sifat informasi

SPM dibangun berintikan finansial,dalam arti rencana dan ahsil-hasilnya


dinyatakan dalam jumlah moneter. Hal ini karena sistem merupakan bagian alat
pengkoordinasian, dan hanya ukuran moneter yang dapat digunakan sebagai ukuran
yang dapat digunakan untuk mengukur, meringkas,menjumlah,dan membandingkan
ukuran-ukuran kuantitatif masukan dan keluaran yang heterogin;misalnya jam kerja
karyawan, berat bahan baku,unit produk. Sistem tersebut tidak berarti seluruhnya
bersifat keuangan;sifat tersebut mencakup pula informasi non moneter misalnys
kuantitas bahan,berat limbah,jam kerja,dan ukuran non moneter lainnya. Informasi non
moneter harus di rekonsisasi dengan informasi non moneter.Sebagai contoh informasi
jumlah karyawan harus konsiten dengan informasi biaya tenaga kerja. Informasi non
kuantitatif,misalnya laporan moral karyawan,keluhan pembeli,dan sebagainya juga
harus dimasukan kedalam sistem. Namun,inti finansial adalah penting dalam
pembentukan struktur sistem secara menyeluruh. Hanya dengan berdasar ukuran
finansial,kita dapat mengatakan bahwa dalam suatu bisnis SPM secara keseluruhan
didesain dengan memusatkan pada “ bottom line,” atau “lini dasar” yaituh opada laba
bersih,kembalian atas aktiva yang digunakanm, atau kembalian atas ekuitas,atau
kembalian atas investasi. Dengan demikian pula sistem dalam organisasi non laba
memusatkan pada ukuran finansial yang serupa dengan laba bersih, miaslnya sakdo
pendapatan diatas biaya.

3.Fokus

Fokus informasi perumusan strategi adalah topic yang dianalisis ,dan focus
informasi pengendalian tugas adalah pada tugas tertentu.fokus SPM adalah lebih
rumit.SPM mmempunyai dua dimensi yang berbeda yaitu:(1)program
program,dan(2)pusat pusat pertanggungjawaban.untuk membuat keputusan mengenai
program program yang akan dilaksanakan,informasi disusun sesuai dengan program-
program,informasi tersebut mungkin tidak dihubungkan dengan unit –unit organisasi
yang bertanggung jawab untuk melaksanakan program . Dalam suatu bisnis, program
adalah lini produk, riset dan pengembangan , dan berbagai aktivitas staf . dalam
penyusunan angaran tahunan., untuk koordinasi aktivitas dan manajemen rutin
seringkali memusatkan pada pusat pusat pertanggungjawaban.pusat
pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang dipimpin oleh manajer
pertanggungjawaban. Dalam suatu organisasi matrik,fokusnya pada program dan pusat
pertanggungjawaban.organisasi matrik cendrung memerlukan SPM yang rumit.

Suatu organisasi mempunyai hierarki pusat pusat


pertanggungjawaban,depertemen terdiri dari seksi seksi,divisi terdiri dari depertemen
departeman,dan kelompok bisnis terdiri dari divisi divisi.bagian pertanggungjawaban
sistemjuga hierarkis dengan informasi pada level tertinggi dari ringkasan ringkasan
informasi yag digunakan pada level dibawanya.umumnya,informasi perumusan strategi
maupun pengendalian tugas bersifat tidak hierarkis

4.kuantitas informasi

Dalam perumusan strategi,para analisis mungkin menggunakan kuantitas


informasi dalam jumlah besar.sebagai contoh,simulasi mungkin dapat digunakan untuk
membantu penyelesaian masalah masalah srategi tertentu.simulasi ini mungkin
memerluan beberapa jam waktu computer dan menggunakan banyak data yang
dianalisis.demikianpula dalam studi dampak lingkungan yang diperlukan untuk
menyusun usulan strategi tertentu,mungkin memerlukan banyak sekali jumlah
data .namun,jika usulan tersebut disampaikan pada pembuat keputusan ,hanya
diperlukan informasi teringkas.

Dalam pengendalian manajemen,laporan laporan juga hampir keseluruhannya


terdiri dari ringkasan ringkasan ,namun kuantitas informasi terinci dalam jumlah besar
biasanya mengalir melalui sistem tersebut.dalam pengendalian tugas banyak data yang
diperlukan untuk tugas tugas individualatau transaksi sifatnya terinci,tidak teringkas.
5.Ketelitian

Dalam perumusan sraregi, informasi yang diperlukan relative tidak


teliti.biasaanya informasi tersebut mengggambarkan usaha untuk memprediksi secara
teliti tanpa bats waktu.

Dalam pengendalian manajemen,meskipun melibatkan estimasi masa


depan,namun rentang waktu estimasi lebih pendek daripada perumusan strategi dan
ketelitiannya lebih baik.dalam pengendalian tugas menggunakan informasi yang sangat
teliti.memang dalam sistem tertentu,informasi mungkin tidak teliti karena lemahnya
pengendalian internal.

6.Ketepatan Waktu

Dalam perumusan strategi,kecepatantersedianya informasi biasanya tidak


pentingsekali.kecuali dalam kondisi krisis,penundaan beberapa hari atau minggu untuk
pengumpulan data tertentu dapat ditoleransi;sementara itu,analisis bekerja berdasar
aspek masalah sesuai dengan data yang sudah tersedia.

Dalampengendalian manajemen,jika laporan selesaimaka harus segera


dipublikasikan pada hari tersebut.ketelitian sering dikorbankan untuk mencapai mutu
tepat waktu.dalam pengendalian tugas,pada dasarnya informasi dihasilkan dalam waktu
nyata,paling tidak jika perusahan telah menggunakan sistem berdasar computer

7.Penyimpanan Data

suatu sistem informasi meliputi data yang tersiman dalam”data


base”nya.perumusan strategi banyak menggunakan informasi dari”data
base”tersebut,namun karena sifat unik masalah yang dianalisa ,seringkali informasi
tidak sesuai dengan bentuk yang diinginkan dan harus diatur kembali agar relevan
dengan masalah yang dianalisis.jika usulan strategi berhubungan dengan penghentian
produksi lini produk tertentu,informasi historis mengenai biaya dan profitabilitas lini
produk tersebut yang dikumpulkan untuk tujuan pengendalian manajemen mungkin
tidak relevan secara langsung.namun,informasi tersebut dapat digunakan jika disusun
kembali dan disesuaikan kembali dan disesuaikan dengan asumsi asumsi masa depan
yang mendasari usulan tersebut.

Dalam pengendalian manajemen dan pengendalian tugas menggunakan data


tersimpan secara luas.sebagai contoh, informasi biaya yang terjadi menyediakan titik
awal yang cukup penting untuk mengestimasi beberapa biaya yang akan terjadi dimasa
depan.informasi yang disusun atas dasar aturan aturan keputusan dan berdasar status
saat ini,misalnya jumlah persediaan ,sangat penting bagi pengendalian tugas.
3. Pertimbangan Perilaku

peraga 2.3 menunjukan garis besar perbedaan aspek perlaku antara proses
perumusan strategi ,pengendalian manajemen,dan pengendalian tugas.

Dibawa ini dibahas secara terinci perbeedaan perbedaan tersebut.

1.orang yang terlibat

Manajemen senior terlibat dalam perumusan strategi dan pengendalian


manajemen.Namun,para manajer lainnya juga terlibat dalam pengendalian
manajemen ;mereka biasanyatidak menjadi partisipan utama dalam proses perumusan
strategi dan kadang kadang tidak menyadari rencana yang sedang
dipertimbangkan.partisipasi mereka dapat dibedahkan antara sebagai
“pemikir”dan”pelaku”.para manajer pengoperasian baiasanya adalah “pelaku”yang
cendrung kurang memikirkan proses perumusan strategi.lagipula,berdasarkan tekanan
aktivitas yang banyak dilakukannya,biasanya manajemen pengoperasian tidak dapat
mencurhakan waktunya untuk masalah masalah strategis.mereka juga cenderung hanya
mengenal dengan baik bagian organisasinya,dan kurang mempunyai pengetahuan luas
yang diperlukan untuk perumusan strategi.

Dalam pengendalian tugas berfokus pada para pelaku. Dalam tugas terotomasi
tidak ada pemikiran manusia yang dilibatkan dalam pelaksanaan tugas,kecuali jika
terjadi kesalahan.Staf meampunyai peran penting dalam perumusan strategi.gagasan
baru mungkin berasal dari siapapun,namun jika gagasan tersebutdengan sadar perlu
dicarimaka staf maanajemen puncak yang harus banyak terlibat dalam analisis
pencarian strategi.staf perumusan strategi mungkin bekerja berdasar gagasan baru yang
berasal dari siapapun,atau mereka mungkin bekerja berdasarkan gagasannya sendiri.jika
gagasan tersebut telah selesai diaanalisis oleh staf perumusan strategi,selanjutnya
didiskusikan dan diputuskan oleh manajemen senior.proses pembuataan keputusan
strategi tersebut mungkin memerlukan beberapa iterasi(pengulangan),atau dikirimkan
kembali bolak balik kestaf manajemen senior,sebelum keputusan final dibuat.

Karakteristik aktivitas perencanaan dan pengendalian ;


Aspek perilaku

perbedaan perumusan strategi Pengendalian Pengendalian


manajemen tugas

Orang Manajemen puncak Semua manajer Individu individu


yang dan staf. (atau tidak ada)
terlibat hierarkis
Sedikit jumlahnya

Aktivitas Inovatif Kepemimpinan Mengikuti


mental instruksi
Enterprencur persuasif

Beberapa analitikal

Koordinasi Relative mudah Sulit Mudah dan


dan melekat
komunikas Kelompok kecil Keseluran
i organisasi

Tanggung Perencanaan tidak Manajer pusat Supervise


jawab bertanggungjawawa bertanggungjawa bertanggungjaea
b atass hassil hasil b terhadap b atas hasil hasil
rencana dan hasil
hasil

Kriteria Sepenuhnya Sebagian obyektif obyektif


balas jasa subyektif kompensasi
didasarkan atass
hasil hasil

2.aktivitas mental

Tiga tipe personalitas yang terlibat dalam proses perumusan strategi


meliputi(1)penimbul gagasan ;(2)analisis gagasan ;dan(3) penjual gagasan.dalam proses
pengendalian manajemen melibatkan para pemimpin.

Para pemimpin tersebut tahu bagaaimana mencapai hasil hasil yang diharapkan
melalui kerjasama dengan orang orang lain.para pemimpin harus:(1)menggunakan
persuasi,(2)menengahi perbedaan perbedaan diantara berbagai pandangan yang saling
bertentangan ,(3)mengilhami,(4)mengajari,(5)dan dalam waktu yang cocok memberikan
saran saran atau “teguran”

Proses perumusan strategi biasanyabersifat rasional,kecuali pada organisasi


pemerintahan pada dasarnya bersifat politis .sedangkan dalam pengendalian manajemen
,keputusan seringkali diambil melalui negosiasi atau persuasi,yang berarti proses
tersebut melibatkan pertimbangan perilaku .alasan pokok mengapa pertimbangan
periklaku penting. Alasan pokok mengapa pertimbangan perilaku penting adalah tujuan
individu para manajer tidak perlu konsisten dengan tujuan organisasi. Bagian penting
proses pengendalian manajemen adalah meminimalkan ketidak sesuaiaan antara dua
kelompok tujuan tersebut,dengan kata lain mendorong keselarasan. SMP menentukan
balas jasa dan insentif,termaksud pula insentif negative yang dimaksudkan untuk
mendorong tindakan yang diinginkan.

Tekanan pada rasionalitas dalam perumusan strategi adalah hanya masalah


derajat. Selama diskusi usulan strategipun,banyak pihak yang mengusulkan
menganjurkan digunakan persuasi sebagai alat pemikir.

Dalam pengendalian tugas yang murni,aktivitas mental pada dasarnya untuk


mengikuti instruksi –instruksi.dalam pengendalian tugas melibatkan keahlian
professional,pengetahuan dan keahlian yang relevan dengan profesi memang penting.

4. Koordinasi dan komunikasi

Salah satu perbedaan penting antara proses perumusan strategi,pengendalian


manajemen dan pengendalian tugas adalah dalam penkomunikasin informasi. Dalam
perumusan strategi koordinasi dan komunikasi informasi relative muda karena relative
sedikit banyak orang yang terlibat.Setiap masalah yang diselidiki secara mendalam dan
pihak-pihak yang terlibat pada umumnya memahami arti informasi ,meskipun hal ini
tidak terjadi dalam praktik. Dalam pengendalian manajemen ,komunikasi merupakan
masalah yang lebih sulit. Jumlah sirkulasi dan kuantitas informasi yang
dikomunikasikan sangat besar dan orang yang terlibat didalamnya juga jumlah relative
banyak. Meskipun istilah-istilah tertentu mungkin sudah dijelaskan dalam
manual,namun sering timbul perbedaan dalam mengartikan istilah yang
dikomunikasikan. Hal ini dapat terjadi karena mungkin para manajer tidak mempunyai
waktu untuk untuk mempelajari manual atau untuk manajer tidak mempunyai waktu
untuk mempelajari manual atau untuk berkonsultasi. Oleh karena itu,mungkin terjadi
kesalah mengertian dalam mendiskusikan laporan-laporan yang dihasilkan sistem.

5. Tanggung-jawab

Karakteristik pennting pengendalian manajemen adalah tanggung jawab para


manajer terhadap rencana dan kinerja sesunggunya. Sebagaimana puncak proses
penyusunan anggaran adalah persetujuan para manejer bahwa rencana yang yang disusn
dalam anggaran dapat diterima dan merupakan komitmen untuk pencapaian. Laporan
disusun sesuai denga fakta apakah seorang manajer dapat mencapai komitmenya.dalam
pengendalian tugas,individu yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas dapat
ditentukan dengan jelas.

Sebaliknya ,orang yang terlibat dalam perumusan strategi munggkin bukan


orang yang bertanggung jawab untuk mengimplementasikan rencana. Namun, ketepatan
atau keunggulan rencana mungkin tidak dapat diketahui setelah beberapa tahun dari saat
para perencana menyelesaikan pekerjaannya.

6. Kriteria balas jasa


Dalam pengendalian manajemen,banyak perhatian yang diberikan agar dapat
menetukan cara-cara terbaik dalam memberikan balas jasa pada para menejer yang
mempunyai kinerja yang baik. Dasar pemberian balas jasa tersebut sebagian bersifat
obyektif misalnya kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan anggarannya,dan
sebagian bersifat subyektif misalkan berdasarkan judgme atasan atau rekannya. Sitem
pengendalian hendaknya memasukan dan dengan sumggu sunggumemusatkan cara
pemberian balas jasa berdasarkan aspek-aspek kinerja yang terukur secara obyektif.

Para perumusan strategi juga diberikan balas jasa,namun karena keunggulan


rencana yang disusunnya tidak dapat diukur sampai dengan rencana tersebut
diimplementasikan, padahal implementasi strategi tanpa batasan waktunya,maka dasar
pemberian balas jasa,maka dasar pemberian jasa sifatnya sunyektif.

Kegiatan yang berhubungan dengan pengendalian tugas banyak dapat


dihubungkan secara obyektif. Karena itu pemberian balas jasa dapat didasarkan pada
bukti kinerja yang obyektif

4. KARAKTERISTIK-KARAKTERISTIK LAINNYA

Karakteristik aktifitas perencanaan dan pengendalian:

Lain-lain

Perbedaan Perumusan Pengendalian manajemen Pengendalian


strategi tugas

Keseimbaga Perencanaan Pererencanaan dan Pengendalian


n antara dominan pengendalian dominan,beberap
perencanaan beberapa a perencanaan.
dan pengendalia
pengendalia n
n

Sumber Ekonomi Ekonomi,psikologi,sosial,teo Ilmu


disiplin ri sistem manajemen.riset
operasi,ilmu
fisika

Desain Tidak Khusus industry,analisis Masalah


sistem sistematik kebutuhan khusus,analisis
manajemen,pribadi proses,bukan
pribadi
1. Keseimbangan antara perencanaan dan pengendalian

Ketiga proses tersebut melibatkan aktifitas perencanaan maupun aktifitas


pengendalian namun istilah yang digunakan dalam tiga proses tersebut menunjukan
porsi yang berbeda antara perencanaan dan pengendalian. Dalam perumusan
strategi,memang perencanaan yang dominan,sedangkan perencanaan relative sedikit
karena dalam proses ini sistem pengendalian hanya diperlukan untuk menjamin proses
perencanaan memuaskan. Dalam perumusan strategi,sistem pengendalian digunakan
untuk tugas menganalisis utusan strategi.

Dalam pengendalian manajemen,aktifitas perencanaan dan aktifitas


pengendalian kedua-duanya sama-sama penting.paera manajer yang terlibat dalam
pengendalian manajemen berpaktisipasi dalam aktifitas perencanaan dan aktivitas
pengendalian berhubungan dengan bidang tanggung jawabnya. Dalam hal ini,kita dapat
menganalisis mengenai jumlah waktu relative yng digunakan untuk perencanaan dan
pengendalian karena bervariasi antara organisasi yang berbeda dan individu-individu
yang berbeda.

Dalam pengendalian tugas,aktifitas pengendalian yang dominan,namun dalam


jumlah yang relative kecil juga dapat aktivits perencanaan. Keputusan para operator
untuk menentukan tindakan tertentu merupakan aktifitas perencanaan. Namun,
perumusan aturan-aturan yang harus digunakan dalam pengendalian tugas ,erupakan
bagian dari proses pengendalian manajemen.

2. Sumber disiplin

Dalamperumusan strategi,sumber disiplin yang relefan adalah ekinomi dan ilmu


politik.ilmu ekonomi mengambarkan strategi dan kebijakan bisnis harus disusun.mereka
cenderung menganggap bahwa strategi dan kebijakan akan dapat diimplementasikan
secara rasional dan efisiensi,dan mereka tidak perlu memperhatikan masalah-masalah
perilaku yang sesunggunya terlibat dalam implentasi.

Ekonomi juga merupakan sumber disiplin untuk pengendalian


manajemen,namun psikologi sosial juga sama pentingnya.juka hanya digunakan salah
satu diantara keduanya dapat menimbulkan distoris pandangan mengenai apa yang
seharusnya terjadi. Ekonomi cenderung menjelaskan mengenai organisasi sebagai mesin
ekonomi yang tidak dihubungkan dengan orang tertentu,sedangkan psikologi sosial
cendrung memandang penting prinsip ekonomi untuk menjelaskan apa yang tejadi dan
apa yang harus terjadi dihubungan dengan tanggung jawab orang tertentu.

Teori sistem secara umum juga relevan untuk pengendalian manajemen,namun


yang digunakan hanyalah teori sistem yang mempunyai hubungan erat dengan SPM.
Model-model umpan balik yang ada didalam teori sitem barulah merupakan tahap awal.
Model sibermetika umpan balik menyatakan standar yang ada,mengukur kinerja
sesunggunya dan membandingkan dengan standar,serta pengambilan tindakan koreksi
jika diperlukan. Model umpan balik belum menncukupi karena model ini mengabaikan
pertimbangan perilaku dan karenanya tidak dapat mengambar apa yang sesunggunya
terjadi didalam suatu organisasi. Dengan demikian,konsklusi yang ditarik berdasarkan
model umpan bali saja dapat membahayakan karena tidak mengambarkan realitas.

Desian sistem

Rumusan strategi pada dasarnya tidak sistematis bebrapa perusahan konsultan


mengembangkan pendekatan umum perumusan strategi,namun pendekatan tersebut
hanya bermanfat pada awal analisis untuk perumusan strategi.

Sistem pengendalian tugas pada dasarnya berhubungan dengan maslah spesifik.


Sebagai contoh maslah sediaan untuk menyelesaikan masalah ini dapat didesain sistem
pengendalian persedian dengan menggunakan model EOQ atau just In time (jitu)dalam
mendesain sistem perlu mempelajari proses dengan saksama untuk mengenal kekahsan
situasi tertentu,namun biasanya untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan
dengan pengendalian tugas hanya memerlukan adaptasi model dasar. Sebagai
contoh,dalam berbagai lingkungan dapat digunakan model penjadwalan
produksi,model andrian,dan program pemerograman linerar,dan sebagainya. Para
perancang sistem dapat mencari cara-cara untuk menyempurnakan model tersebut.
Penyempurnaan model yang telah dikembangkan dalam suatu organisasi pada dasarnya
dapat pula digunakan dalam organisai lain untuk tugas yang sama.

CONTOH-CONTOH KEPUTUSAN

Karakteristik aktivitas perencanaan dalam pengendalian

Contoh keputusan

Perumusan strategi Pengendalian manajemen Pengendalian tugas

Memperoleh bisnis yang Produk baru atau cabang Memasukan orderan


tidak berhubungan dalam lini produk

Menambah lini produk Memperluas pabrik Penjadwalan produksi

Menambah penjualan Anggaran Memasang iklan di tv


dengan pengiriman
langsung

Mengubah rasio utang Menambah utang baru Manajemen kas


dengan modal

Mengadopsi kebijakan Mengimplementasikan Menyelengarakan


tindakan memperkokoh program rekruitmen untuk
perusahan kelompok mayoritas catatan kepegawaian

Kebijakan spekulasi Memutuskan tigkat Pemesanan kembali


persedian kesediaan elemen sediaan

Besar dan arah riset Pengendalian organisasi riset Proyek riset individu

BAB III

KESIMPULAN

1. jelaskan dimensi perbedaan 3 elemen SPPM yaituh (1) perumusan


strategi, (2) pengendalian manajemen, dan (3) pengendalian operasional

Ketiga elemen SPPM tersebut dapat dipisahkan,namun mempunyai hubungan


yang erat satu sama yang lain. Batas-baras antara tiga elemen 3SPPM tersebut dapat
ditinjau dari 4 dimensi yaituh : (1) sifat maslah dan keputusan, (2) sifat sitem dan
informasi,(3) pertimbangan perilakuan dan (4) karakteristi-karakteristik lainnya.

2. Jelaskan perbedaan-perbedaan dimensi sifat masalah dan keputusan


antara perumusan strategi (PS),pengendalian manajemen (PM) dan pengendalian
operasional (PO)

Perbedaan dimensi sifat masalah dan keputusan antar perumusan strategi(PS)


pengendalian manajemen(PM), dan pengendalian operasional(PO) adalah sebagai
berikut;

a. Focus kepututusan :(1) PS berfokus pada satu satu aspek pada satu waktu
tertentu,(2) PM berfokus pada organisasi secara menyeluruh,dan (3) PO
berfokus pada setiap tugas berbeda.
b. Sifat masalah: PS sulit diidentifikasikan tidak berstruktur,bayak
alternative,hubungan sebab akibat tidak jelas;PM ada preseden,banyak yang
berulang-ulang alternative-alternati terbatas,sebagian yang
terprogramkan;PO menetukan aturan,model-model matematika.
c. Kriteria: PS menggunakan sosial dan ekonomi,PM menggunakan efisiensi
dan efektifitas,PO menggunakan efisiensi.
d. Kendala: PS langit adalah batasannya,PM umumnya dinyatakan oleh
strategi,PO terkendala sangat ketat
e. HOrison perencanaan: PS sejauh dapat dilihat ,PM bebrapa tahun yang akan
datang dan menekankan pada satu tahun, PO masa depan yang segera.
f. Proses keputusan: PS menggunakan bebrapa analisis formal sebagian besar
pertimbangan waktu yang kecermatan,banyak pengolaan(Literasi),tidak
teratur;PM menggunakan banayak analisis formal ,batas waktu,sedikit
pengulangan dan ritmik PO mengikuti peraturan menggunakan
pertimbangan jika peraturan tidak mencukupi berulang-ulang.
g. Hasil akhir: PS sering satu keputusan ,berupa
tujuan ,strategi,kebijakan,anggaran dasar;Pm berupa rencana komprehensif
untuk organisasi secara menyeluruh;PO berupa tindakan khusus.
h. Evaluasi:PS bersifat subyektif dan sulit menggunakan interval waktu
panjang PM bersifat kurang sulit minimal setahun sekali:PO biasanya jelas
batasnya segera

3.Jelaskan perbedaan dimensi sifat sistem dan informasi antara perumusan


strategi pengendalian manajemen dan pengendalian operasional

Perbedaan dimensi sifat sistem dan informasi antara perumusan


strategi(PS),pengendalian manajemen(PM),dan pengendalian operasional(PO) adalah
sebagai berikut:

a. Struktur:PS pada dasarnya tidak siistematis,dibuat khusus sesuai dengan


masalah PM bersifat formal dan informal PO bersifat terutama sistematis
dan terstruktur.
b. Sifat informasi: PS sebagin besar berasal dari lingkungan
eksternal,berorientasi pada masa depan dan menunjukan pada hasil yang
diharapkan;PM berintikan keuangan,berasal dari eksternal dan internal
mengenai rencana dan sesunggunya,berhubungan dengan hasil-hasil yang
diharapkan atau diinginkan; PO sebagian besar berhubungan
nonmoneter,berasal dari internal sesunggunya berhubungan dengan model
pengoperasian
c. Focus:PS berhubungan dengan topic yang dipelajari,program dan tidak
hirarkis;PM berhubungan dengan program dan pusat-pusat pertanggung
jawaban,bersifat hirarkis;PO berhubungan dengan transaksi-transaksi
tertentu,tidak hirarkis.
d. Kuantitas:PS mencakup banyak data yang dianalisis,namun sedikit
keputusan yang dibuat ;PM informasinya teringkas,mengenai pengecualian-
pengecualian;PO terinci.
e. Ketelitian:PS kurang teliti,PM cukup teliti,PO sangat teliti
f. Ketepatan waktu :PS biasanya kecepatan biasanya tidak penting ,PM
kecepatan lebih penting dari pada ketelitian PO dalam waktu yang nyata
g. Penyimpanan data : PS relative tidak penting,PM penting,PO penting

4. Jelaskan perbedaan dimensi pirilaku antara perumusan


strategi,pengendalian manajemen,dan pengendalian operasional.

Perbedaan dimensi perilaku antara perumusan strategi (PS),pengendalian


manajemen(PM) dan pengendalian operasional (PO) adalah sebagai berikut:
a. Orang yang terlibat: PS melibatkan manajemen puncak,jumlah oraang yang
sedikit;PM melibatkan semua manajer,bersifat hirarkis PO melibatkan
individu-individu(atau mungkin tidak ada orang yang terlibat).
b. Aktifitas mental:PS bersifat inovatif,kewirausahan,banyak yang bersifat
analitis PM bersifat kepemimpinan,persuatif,Po mengikuti instruksi.
c. Koordinasi dan komunikasi:PS relative muda,mnyangkut kelompok
kecil;PM relative sulit,mencakup organisasi secara menyeluruh PO relative
mudah secara melekat.
d. Tanggung-jawab :dalam PS para perencana tidak bertanggung jawab atas
hasil-hasil yang dicapai;dalam PM para manajer pusat pertanggung jawaban
bertanggung jawab terhadap rencana dan hasil-hasil;dalam PO,para
supervise bertanggung jawab atas hasil-hasil
e. Kriteria bakas jasa: PS sepenuhnya subyektif, PM sebagian
obyektif,kompensasi didasarkan atas hasil-hasil;PO onyektif.

5. jelaskan perbedaan dimensi karakteristik lain-lainnya antara perumusan


strategi,pengendalian manajemen,dan pengendalian operasional.

Perbedaan dimensi karakteristik lain-lain antar perumusan


strategi(PS),pengendalian manajemen(PM),dan pengendalian operasional(PO) daalah
sebagai berikut:

a. Keseimbangan atara perencanaan dan pengendalian:dalam PS ,perencanaan


lebih dominan dan hanya ada sejumlah pengendalian;dalam PM perencanaan
dan pengendalian seimbang ;dalam PO pengendalian dominan dan hanya ada
sejumlah perencanaan.
b. Sumber disiplin:PS bersumber pada ekonomi;PM pada ekonomi,psikologi
sosial dan teori sistem,PO pada ilmu manajemen,riset operasi ilmu fisika.
c. Diseain sistem: PS tidak sistematik,PM industry secara khusus,analisis
kebutuhan manajemen dan pribadi;PO bukan pribadi.

ISTILAH-ISTILAH PENTING

Supoptimisasi adalah kodisi dalam organisasi yang masing-masing bagiannya


hanya pencapai tujuan sendiri tanpa mempertimbangkan apakah tujuan perusahan
sebagai satu kesatuan dapat tercapai.

Aktivitas terprogramkan adalah aktifitas yang mempunyai hubungan optimim


antara masukan (biaya)dan keluarannya(hasil-hasilnya)dapat ditaksir dengan ketelitian
yang layak,setidak-tidak dapat deprogram dengan computer.

Program adalah lini produk ,riset dan pengembangan dan berbagai aktifitas staf
Pusat pertanggung jawaban adalah unit organisasi yang dipimpin oleh manajer
penanggung jawab. Dalam suatu organisasi matriks focus pada program dan pusat
pertanggung jawaban.

Model sibernetika umpan balik adalah model yang menyatakan bahwa standar yang
digunakan untuk mengukur kinerja sesunggunya dan untuk mengambil tindakan koreksi
atas penyimpangan-penyimpangan ,jika diperlukan.

DAFTAR PUSTAKA (REFERENCES)


Adhitama, Satria, Analisis Budaya Komunikasi pada Organisasi Pemerintah, Tesis,
Universitas Indonesia, Depok, 2011.

Anandita, Dita, Analisis Kemungkinan Penerapan Sistem Pengendalian Manajemen


dengan Model Four Levers of Control di Bank of China Cabang Jakarta, Tesis,
Universitas Gadjah Mada, 2014.

Anda mungkin juga menyukai