DISUSUN OLEH:
NIM : 1923755350
KELAS : 4C
ABSTRAK
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem pengendalian manajemen (SPM) merupakan salah satu bagian
dari sistem perencanaan dan pengendalian manajemen (SPM). Oleh karena itu,
dalam bab ini lebih dahulu di bahas pentingnya SPM. Pembahasan selanjutnya
mengenai terminologi yang digunakan dala SPM . SPM terdiri atas tiga elemen
penting yang dapat di susun ke dalam hierarki SPPM yang terdiri atas
perumusan strategi, pengendalian manajemen, dan pengendalian operasional.
Setiap elemen hierarki tersebut akan di bahas setelah beberapa pembahasan
terminologi yang di gunakan dalam SPM . pembahasan selanjutnya memusatkan
pada SPM yang terdiri atas lingkungan (struktur) dan proses.
Bab ini bertujuan agar para pembaca memahami bahwa sistem
pengendalian manajemen (SPM) merupakan bagian dari sistem perencanaan dan
pengendlian manajemen (SPPM), serta memahami elemen- elemen SPPM yang
terdiri dari : perumusan strategi, pengendalian manajemen , dan pengendalian
operasional.
B. RUMUSAN MASALAH
Setelah mempelajari bab ini, para pembaca di harapkan dapat mengerti dan
memahami :
C. TUJUAN
1. Menjelaskan tentang Sifat Sistem Pengendalian Manajemen.
2. Menjelaskan tentang Perumusan Strategi Sifat Sistem Pengendalian
Manajemen.
3. Menjelaskan konsep dasar Sistem Sifat Pengendalian Manajemen.
4. Menjelaskan tentang lingkungan pengendalian manajemen.
BAB II
PEMBAHASAAN
Strate
gi
Pengendalian
Implementasi strategi
Manajemen
Peraga 1.1
Hierarki perencanaan dan pengendalian manajemen
INFORMASI INTERNAL
las&
k
u
go
en
P S
T
jK
irp
A
ytm
b
Organisasi Dan
Perilaku Manusia:
Pusat Beban
Pusat Pendapatan
Pusat Laba
Pusat Investasi
Pengendalian
Operasional
INFORMASI EKSTERNAL
Peraga 1.2.
Kerangka SPPM
Meskpun sulit di tarik suatu garis pemisah yang jelas antara setiap
unsur hierarki perecanaan dan pengendalian manajemen, namun secara
singkat dapat di jelaskan hubungan setiap unsur tersebut. Perumusan
strategi menentukan garis besar pedoman penyusunan pengendalian
manajemen, sehingga dalam penyusunan pengendalian manajemen
memandang perumusan strategi sebagai sesuatu yang sudah di tentukan.
‘pengenddalian manajemen menentukan garis besar pedoman penyusunan
pengendalian operasional, sehingga dalam penyusunan pengendalian
operasional memandang pengendalian manajemen sebagai sesuatu yang
sudah di tentukan.
Fungsi manajemen secara lengkap mencakup integrasi semua unsur
proses perencanaan dan pengendalian manajemen tersebut diatas, dan proses
ketiga unsur tersebut bersifat komplementer. Setiap unsur tersebut bisa di
bedakan dari segi prosesnya sehingga perancang sistem perencanaan dan
pengendalian harus mengetahui karakteristik proses dan perbedaan setiap
unsur tersebut agar tisak membuat kesalahan yang mahal.
1. Definisi Perumusan Strategi
Anthony memberikan dua definisi perumusan strategi. Definisi pertama
sifatnya lebih ringkas sedangkan definisi kedua sifatnya lebih rinci.
Definisi ringkas adalah:
Perumusan strategi adlah proses pembuatan keputusan mengenai tujuan
organisasi dan berbagai strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
Definisi terinci perumusan strategi pada dasarnya menggunakan gagasan
yang sama dengan definisi sempit. Namun definisi ini cocok digunakan
untuk sistem perencanaan dan pengenddalaian manajemen. Definisi terinci
sistem pengendalian manajemen adalah :
Perumusan strategi adalah proses pembuatan keputusan mengenai tujuan
organisasi, pengubahan tujuan organisasi,sumber-sumber untuk mencapai
tujuan tersebut,serta kebijakan-kebijakan untuk menentukan
perolehan,penggunaan, dan disposisi sumber-sumber tersebut.
2. Keluaran Perumusan Strategi
Dari definisi tersebut strategi tersebut dapat diketahui bahwa keluaran
perumusan strategi adalah : (a) Tujuan, (b) strategi, (c) kebijakan. Dibawah
ini diuraikan secara ringkas ketiga macam keluaran perumusan strategi
tersebut :
a. Tujuan
Tujuan adalah sesuatu yang ingin di capai dengan keberadaan atau
eksistensi organisasi. Biasanya di bedakan pengertian goals (cita-cita atau
arah) dan objektives (tujuan). Anthony menjelaskan pengertian goal dan
objective sebagai berikut:
Goal (sasaran) adalah pernyataan luas dan tanpa batas waktu tertentu
mengenai apa yang ingin dicapai oleh organisasi. Objective (tujuan) adalah
pernyataan spesifik dan berjangka waktu tertentu mengenai hasil-hasil yang
ingin dicapai oleh suatu organisasi.
Maciariello mendefinidikan goal dan objective hampir sama dengan
Anthony, namun untuk objective berbeda dalam jangka waktu tertentu,
sedangkan Maciariello menyatak objective berjangka pendek. Mungkin
anthony bermaksud menyatakan bahwa objective dapat berjangka waktu
panjang maupun jangka waktu pendek. Maciariello menyatakan :
Istilah goal untuk menjelaskan tujuan organisasi yang
berkesinambungan dan tiada akhir. Istilah objective untuk menjelaskan
tujuan organisasi yang bersifat spesifik, berjangka pendek , dan umumnya
bersifat kuantitatif.
Goal adalah tanpa batas waktu, goal ada sampai dengan goal tersebut
diubah, dan goal juga jarang diubah. Sautu organisasi dapat memiliki satu
atau beberapa goal, organisasi mungkin mempunyai goal yang berbeda di
bandingkan dengan organisasi lainnya. Organisasi bisnis atau perusahaan
tertentu dapat mempunyai salah satu goal utama berupa laba yang
memuaskan. Perusahaan lain mungkin menyatakan pangsa pagar yang luas,
stabilitas pekerjaan, menyediakan lingkungan kerja yang baik, melayani
masyarakat, melestarikan lingkungan, meningkatkan pertumbuhan, dan
sebagainya. Organisasi nirlaba juga mempunyai goal. Organisasi tertentu
mungkin mengalokasikan waktunya agara dapat mendefinisikan goal secara
tertulis, namun ada pula yang tidak menyatakan secra tertulis, bahkan ada
pula yang goalnya tidak lebih dari pada pemahaman umum.
b. Strategi
Belum ada kesatuan pendapat menganai definisi strategi antara penulis
yang satu dengan yang lainnya. Bahkan penulis tertentu memberikan
strategi yang berbeda dalam buku yang berbeda . sebagai contoh, Anthony
memberikan definisi strategi yang berbeda dalam ketiga bukunya. Dibawah
ini dibahas beberapa definisi tersebut:
Strategi adalah rencana tindakan yang luas, umum, dan berjangka panjang
yang mengarahkan perumusan, kebijakan organisasi dan program – program
untuk bertindak.
Strategi adalah pedoman untuk membuat keputusan tindakan-tindakan yang
tepat untuk mencapai goal organisasi.
Strategi adalah rencana-rencana besar, penting,dan tanpa batas waktu yang
menyatakan secara umum arah organisasi yang diinginkan oleh menajemen
senior
Strategi adalah pola kebijakan-kebijakan utama untuk mencapai goal dan
objective organisasi
Atas dasar berbagai definisi tersebut diatas , mungkin dapat ditarik satu
definisi strategi yang bersifat akletif sebagai berikut :
Strategi adalah rencana-rencana organisasi yang kompherensif, terpadu,
luas, penting, dan tanpa batas waktu tertentu yang menyatakan sacara umum
arah organisasi yang diinginkan oleh manajemen senior untuk mencapai
goal dan objectivenya.
Suatu perusahaan biasanya membuat keputusan strategi. Sebagai contoh,
suatu perusahaan mobil listrik. Selain keputusan strategi pengoperasian .
perusahaan mobil membuat keputusan pengoperasian mengenai berat,tenaga
kuda, tampilan,atau aksesori mobillistrik yang diproduksi dan dijualnya.
Satu oganisasi mungkin memilih beberapa dari banyak strategi (cara
untu mencapai goal). Sebagai contoh , jika goalnya profitabilitas , organisasi
mungkin memilih satu atau beberapa strategi alternatif misalnya strategi
strategi konglomerasi (diferifikasi bisnis)., strategi integrasi vertikal, strategi
internasionalisasi, strategi spesialisasi,strategi likuidasi,, atau kombinasi dari
beberapa alternatif strategi.
Strategi tanpa batas waktu tertentu, hal ini berarti bahwa suatu
strategi tetap digunakan sampai strategi tersebut diubah. Pada suatu waktu
tertentu suatu organisasi beroperasi sesuai dengan seperangkat strataegi
yang twlah digunakan sebelumnyaproses perumusan strategi mencakup pula
peninjauannkembali strategi- strategi yang digunakan, mungkin strategi
tersebut perlu diubah atau mungkin perlu mengnakan strategi yang baru.
jarang sekali suatu perusahaan meninjau kembali semua strateginya
sekaligus, karena cara ini sangat rumit untuk dilakukan.
LINGKUNGAN EKSTERNAL
Keunggulan
(Strength)
Peluang
(Opportunities)
LINGKUNGAN EKSTERNAL
Peraga 1.3
a. Suatu organisasi mempunyai satu atau beberapa tujuan atas organisasi dan
untuk mencapai tujuan atau sasaran
b. Satu organisasi terdiri atas sekumpulan manusia. Jadi organisasi bukan
terbentuk oleh fasilitas fisik sepertti mesin-mesin, bangunan, dan
equipmennya, namun yang lebih penting organisasi terdiri atas sekumpulan
manusia.
c. Dalam suatu organisasi, manusia bekerja sama-sama
sistem
pengendalian
finansial secara
normal
kemampuan sistem
manusia (sistem struktur pengendalian
seleksi,pelatihan organisa non finansial
,dan si secara formal
pengembangan )
proses informal
Peraga 1.4 :
Prosesn pengendalian manajemen
b. Pengendalian
Kata kedua dlam sistem pengendalian menajemen adalah
pengendalaian. Dalam pembahasan mengenai pengenddalian akan
diuraikan mengenai : (1) definisi pengendalian (2) pengendalian
organisasi.
Definisi pengendalian. Dalam arti luas, pengendalian adalah
proses untuk mengarahkan seperangkat variabel, (misalnya mesin-mesin,
manusia, equipmen) kearah tercapainya sasaran atau tujuan. Dalam
organisasi, pengendalian adalah proses mengarahkan kegiatan yang
menggunakan berbagai sumber ekonomis agar sesuai dengan rencana
sehingga tujuan organisasi, manusia merupakan varibel penting yang
harus diberi pedoman, diarahkan ,di motivasi untuk mencapai tujuan.
Dalam pengendalaian suatu organisasi di gunakan sistem pengendalian.
Sistem pengenddalian adalah sistem yang bertujuan untuk
mempertahankan nilai atau memelihara kondisi yang diinginkan atau
mencapai tujuan yang diinginkan, sistem pengendalian tidak hany
digunakan dalam organisasi, namun juga digunakan untuk pengendalian
bukan organisasi, komponen sistem pengendalian dapat digolongkan
sebagi berikut:
1. Detektor, detektor atau sensor atau obsevator adalah
alatpengukur yang mendeteksi mengenai apa yang
sesungguhnya terjadi pada parameter yang dikendalikan
2. Selektor, selektor atau evaluator atau assesor adalah alat
untuk menilai apa yang sesungguhnya terjadi dan
membandingkan dengan standar atau apa yang diharapkan
atau yang seharusnya terjadi
3. Efektor, efektor ataudirector atau modifier adalah alat untuk
mengubah perilaku jika di perlukan agar pelaksanaan atau
proses sesuai dengan yang diharapkan.
4. Jaringan komunikasi, jaringan komunikasi adalah alat untuk
menyebarluaskan informasi dari satu alat ke alat yang
lainnya.penyampaian informasi dari detektor ke alat kendali
dinamakan umpan balik.
Komponen sistem pengenddalian menggunakan mekanisme
umpan-balik (feedback). Umpan balik adalah penyebarluasan
informasi dari detector, melalui selector, ke efektor. Jika keempat
komponen tersebut diatas digunakan, maka secara bersama-sama
membentuk suatu sistem pengenddalian . sebagai suatu sistem,
masing-masing komponen pengendalian tersebut saling
berkaitan, mempengaruhi,dan di pengaruhi satu sama lain.
Komponen sistem pengendalian tersebut diatas dapat berlaku
bagi berbagai bentuk dan tujuan pengendalian seperti misalnya
sistem pengatur suhu udara,sistem perilaku manusia, dan sistem
pengendalian dalam organisasi. Namn, dalam sistem
pengendalian organisasi sangat di pengaruhi oleh lingkungan
luar seperti misalnya teknologi, persaingan, sosial,politik,
ekonomi, dan sebagainya. Hubungan antara sistem pengendalian
tampakpada peraga 1.5.
LINGKUNGAN LUAR
SELEKTOR
Informasi mengenai
ALAT apa yang terjadi
PENGENDALIAN
DETEKTOR EFEKTOR
Informasi mengenai Informasi mengenai
apa yang terjadi apa yang terjadi
KESATUAN YANG DI
KENDALIKAN
LINGKUNGAN LUAR
Peraga 1.5.
Esensi sistem pengendalian
c. Manajemen
Pengendalian
manajemen
Budaya
Peraga 1.6.
Kerangka implementasi strategi
5. Proses pengendalian manajemen. Proses pengendlian
manajemen melibatkan hubungan atasan-bawaha.
Pengenddalian dilaksanakan oleh atssan terhadap bawahanya.
Proses pengendalian melibatkan tiga aktivitas yaitu : (1)
komunikasi, (2) motivasi, dan (3) evaluasi. Atsan
bertanggung jwab melaksanakan tujuan organisasi dan
aktivitas-aktivitas yang di harapkan daribawahan untuk
mencapai tujuan tersebut. Atasan harus memoivasi
bawahannya untuk mencpai tujuan organisasi secra efektif
dan efisien karena dengan itu tujuan-tujuan mereka juga akan
tercapai. Atasan bertanggung jawab untuk mengevaluasi
kinerja bawahannya.
6. Metodologi pengendalian manajemen. Pengimplementasian
proses pengendalian manajemen melibatkan metodologi
pengendalian manajemen yang terdiridaritiga aktivitas yaitu :
(1) penentuan tujuan, (2) pengukuran kinerja, dan (3) evaluasi
kinerja. Atasan dan bawahan harus berkomunikasi untuk
menentukan dan menyetujui tujuan yang di harapkan.
Penentuan tujuan merupakan hasilakhir proses komunikasi
dan di tentukan melalui tahap perencanaan dan pengendalian
manajemen. Pengukuran kinerja diperlukan untuk motivasi
dan evaluasi. Evaluasi kinerja adalah proses yang di lakukan
oleh atasan untuk membandingkan antara kinerja
sesungguhnya dengan tujuan dan perbedaannya harus di
analisa dan dievaluasi dalam rangka menentukan baik-
buruknya kinerja
sistem pengendalian
finansial secara
normal
proses informal
Peraga 1.4 :
Prosesn pengendalian manajemen
e. Pengendalian
Kata kedua dlam sistem pengendalian menajemen adalah
pengendalaian. Dalam pembahasan mengenai pengenddalian akan
diuraikan mengenai : (1) definisi pengendalian (2) pengendalian
organisasi.
Definisi pengendalian. Dalam arti luas, pengendalian adalah
proses untuk mengarahkan seperangkat variabel, (misalnya mesin-mesin,
manusia, equipmen) kearah tercapainya sasaran atau tujuan. Dalam
organisasi, pengendalian adalah proses mengarahkan kegiatan yang
menggunakan berbagai sumber ekonomis agar sesuai dengan rencana
sehingga tujuan organisasi, manusia merupakan varibel penting yang
harus diberi pedoman, diarahkan ,di motivasi untuk mencapai tujuan.
Dalam pengendalaian suatu organisasi di gunakan sistem pengendalian.
Sistem pengenddalian adalah sistem yang bertujuan untuk
mempertahankan nilai atau memelihara kondisi yang diinginkan atau
mencapai tujuan yang diinginkan, sistem pengendalian tidak hany
digunakan dalam organisasi, namun juga digunakan untuk pengendalian
bukan organisasi, komponen sistem pengendalian dapat digolongkan
sebagi berikut:
5. Detektor, detektor atau sensor atau obsevator adalah
alatpengukur yang mendeteksi mengenai apa yang
sesungguhnya terjadi pada parameter yang dikendalikan
6. Selektor, selektor atau evaluator atau assesor adalah alat
untuk menilai apa yang sesungguhnya terjadi dan
membandingkan dengan standar atau apa yang diharapkan
atau yang seharusnya terjadi
7. Efektor, efektor ataudirector atau modifier adalah alat untuk
mengubah perilaku jika di perlukan agar pelaksanaan atau
proses sesuai dengan yang diharapkan.
8. Jaringan komunikasi, jaringan komunikasi adalah alat untuk
menyebarluaskan informasi dari satu alat ke alat yang
lainnya.penyampaian informasi dari detektor ke alat kendali
dinamakan umpan balik.
Komponen sistem pengenddalian menggunakan mekanisme
umpan-balik (feedback). Umpan balik adalah penyebarluasan
informasi dari detector, melalui selector, ke efektor. Jika keempat
komponen tersebut diatas digunakan, maka secara bersama-sama
membentuk suatu sistem pengenddalian . sebagai suatu sistem,
masing-masing komponen pengendalian tersebut saling
berkaitan, mempengaruhi,dan di pengaruhi satu sama lain.
Komponen sistem pengendalian tersebut diatas dapat berlaku
bagi berbagai bentuk dan tujuan pengendalian seperti misalnya
sistem pengatur suhu udara,sistem perilaku manusia, dan sistem
pengendalian dalam organisasi. Namn, dalam sistem
pengendalian organisasi sangat di pengaruhi oleh lingkungan
luar seperti misalnya teknologi, persaingan, sosial,politik,
ekonomi, dan sebagainya. Hubungan antara sistem pengendalian
tampakpada peraga 1.5.
LINGKUNGAN LUAR
SELEKTOR
ALAT Informasi
PENGENDALIAN mengenai apa
yang terjadi
DETEKTOR EFEKTOR
Informasi Informasi
mengenai apa mengenai apa
yang terjadi yang terjadi
KESATUAN YANG
DI KENDALIKAN
LINGKUNGAN LUAR
Peraga 1.5.
Esensi sistem pengendalian
f. Manajemen
Pengendalian
manajemen
Budaya
Peraga 1.6.
Kerangka implementasi strategi
11. Proses pengendalian manajemen. Proses pengendlian
manajemen melibatkan hubungan atasan-bawaha.
Pengenddalian dilaksanakan oleh atssan terhadap bawahanya.
Proses pengendalian melibatkan tiga aktivitas yaitu : (1)
komunikasi, (2) motivasi, dan (3) evaluasi. Atsan
bertanggung jwab melaksanakan tujuan organisasi dan
aktivitas-aktivitas yang di harapkan daribawahan untuk
mencapai tujuan tersebut. Atasan harus memoivasi
bawahannya untuk mencpai tujuan organisasi secra efektif
dan efisien karena dengan itu tujuan-tujuan mereka juga akan
tercapai. Atasan bertanggung jawab untuk mengevaluasi
kinerja bawahannya.
12. Metodologi pengendalian manajemen. Pengimplementasian
proses pengendalian manajemen melibatkan metodologi
pengendalian manajemen yang terdiridaritiga aktivitas yaitu :
(1) penentuan tujuan, (2) pengukuran kinerja, dan (3) evaluasi
kinerja. Atasan dan bawahan harus berkomunikasi untuk
menentukan dan menyetujui tujuan yang di harapkan.
Penentuan tujuan merupakan hasilakhir proses komunikasi
dan di tentukan melalui tahap perencanaan dan pengendalian
manajemen. Pengukuran kinerja diperlukan untuk motivasi
dan evaluasi. Evaluasi kinerja adalah proses yang di lakukan
oleh atasan untuk membandingkan antara kinerja
sesungguhnya dengan tujuan dan perbedaannya harus di
analisa dan dievaluasi dalam rangka menentukan baik-
buruknya kinerja
6. PENGENDALIAN OPERASIONAL
Sistem
pengendalian
manajemen
Struktur Proses
pengendalian pengendalian
manajemen manajmen
Struktur Proses
pengendalian pengendalian
manajemen manajmen
Peraga 1.8.
Elemen sistem pengendalian manajemen menutur Anthony
Peraga 1.9.
Elemen Sistem Pengendalian Manajmen
(Berdasar Gagasan Anthony)
BAB IV
KESIMPULAN
1. Pelacak (detector) atau sensor yaitu suatu perangkat yang mengukur apa yang
sesungguhnya terjadi dalam proses yang sedang dikendalikan.
2. Penilai (assessor) yaitu suatu perangkat yang menentukan signifikansi dari peristiwa
aktual dengan cara membandingkanya dengan beberapa standar atau ekspektasi dari apa
yang seharusnya terjadi.
3. The Effector yaitu suatu perangkat (yang sering disebut dengan “umpan balik”)
yangmengubah perilaku jika assessor mengindikasikan kebutuhan untuk melakukan hal
tersebut.
4. Jaringan komunikasi yaitu perangkat yang meneruskan informasi antara detector dan
assessor dan antara assessor dan effector.
Sistem
Suatu sistem merupakan suatu cara tertentu dan bersifat repetitif untuk melaksanakan
suatu atau sekelompok aktifitas. Thermostat dan proses pengendalian suhu tubuh
merupakan contoh sistem. Penting untuk disadari bahwa proses informal amat
dipengaruhi oleh bagaimana cara sistem pengendalian formal organisasi dirancang dan
dioperasikan.
Revolusi informasi dipercepat dengan ditemukannya komputer dan internet pada tahun
1990 an. Banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya teknologi internet
dewasa ini.
Internet menyediakan manfaat utama yang tidak didapat dari telepon.
ABSTRAK
pencapaian strategi dalam sistem pengendalian manajemen. Model ini terdiri dari
empat alat (tools) yang terdiri dari belief systems ( misalnya nilai – nilai inti yang jadi
pedoman organisasi), boundary systems (misalnya kode etik perilaku), diagnostic
control systems (misalnya pengukuran kinerja) dan interactive control system
(misalnya keterlibatan manajemen). Keempat elemen tersebut dinamakan four levers
of control. Kekuatan dari keempat elemen tersebut dalam mengimplementasikan
strategi adalah ketika digunakan secara bersama-sama, bukan secara individual
BAB I
PENDAHULUAN
SPPM mempunyai tiga elemen proses yaituh : (1)perumusan strategi,(2)
pengendalian manajemen, dan (3) pengendalian operasional. Ketiga elemen SPPM
tersebut dapat dipisahkan,namun mempunyai hubungan yang erat satu sama lain.batas –
batas antara ketiga elemen SPPMtersebut dapat ditinjau dari empat dimensi,yaituh : (1)
Sifat masalah dan keputusan,(2) sifat sistem dan informasi,(3) pertimbangan
keperilakuan, dan (4) karakteristi – karakteristik lainNya. Namun, perlu diperhatikan
bahwa batasan – batasan tersebut tidak dapat dipisahkan dengan jelas.Aktivitas
perencanaan dan pengendalian manajemen berjalan terus secara berkesinambungan dan
tidak ada garis pemisah yang jelas untuk memisahkan aktifitas tersebut kedalam setiap
elemen SPPM.Sebagai contoh pemerograman merupakan salah satu langka dalam
pengendalian managemen, pemerograman mencakup pengembagan program untuk
implementasikan strategi dan gagasan –gagasan pentingnya penyusunan strategi baru
yang mungkin timbul dari penilaian program.Jadi, pemerograman mungkin merupakan
aspek pengendalian manajemen dan perumusan strategi.
Generalisasi yang diberikan dalam buku ini sifatnya luas dan validitasinya
bervariasi dengan berbagai jenis organisasi yang berbeda – beda. Sebagai contoh,
organisasi yang stabil relative tidak banyak dipengaruhi oleh perubahan lingkungan
sehingga tidak memerlukan banyak usaha untuk mengubah strateginya dan proses
perumusan strategi hanya memperoleh pemikiran yang relative sedikit. Sebaliknya,pada
organisasi yang relative sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan sehingga
memerlukan banyak usaha untuk mengubah strateginya dan proses perumusan strategi
perlu memperoleh pemikiran yang relative banyak. Namun, proses perumusan strategi
pada dasarnya merupakan proses rasional yang dilakukan oleh managemen puncak
untuk mencari atau menentukan strategi – strategi terbaik bagi organisasi. Dibawah ini
akan diuraikan lebih lanjut empat jenis perbedaan tersebut diatas.
BAB II
ISI
1. SIFAT MASALAH DAN KEPUTUSAN
Menunjukan garis besar perbedaan antara tiga jenis proses perencanaan dan
pengendalian managemen ditinjau dari sifat masalah dan keputusan managemen.
Perbedaan – perbedaantersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Fokus
2. Sifat masalah
3. Kriteria
4. Kendala
Proses pengendalian tugas sangat ketat kendalanya, hal ini disebabkan oleh
karakteristik – karakteristik tugas spesifik.
5. Horizon perencanaan
6. Proses keputusan
Dalam aktifitas pengendalian tugas yang murni,para pelaksana bekerja sesuai dengan
peraturan yang telah disusun. Namun, dalam praktik mungkin terjadi perlunya
melaksanakan tindakan yang belum diatur oleh peraturan sehingga diperlukan
pertimbangan dalam menerapkan peraturan yang ada. Sebagai contoh,jadwal produksi
mungkin sudah dipersiapkan sesuai dengan PERT atau teknik pemerograman
linear,namun mungkin pabrik harus menerima perintah yang memperoleh prioritas
tinggi,atau terjadi kemacetan equipment tertentu,atau bahan gagal diterima sesuai
dengan jadwal waktu sehingga kondisi- kondisi ini memerlukan judgme untuk mengatur
kembali jadwal produksi. Namun, dalam pengendalian tugas, judgment demikian hanya
digunakan dalam situasi yang khusus. Dalam pengendalian manajemen,judgment
diperlukan dalam hampir semua situasi.
7. Hasil akhir
Hasil akhir pengendalian tugas adalah satu tindakan spesifik ,sebagai contoh
mengirimkan pesanan pembelian bahan A sebanyak 2.000 unit.
8. evaluasi
kebaikan strategi yang sudah ditentukan hanya dapat dievaluasi setelah jangka
waktu panjang tertentu. Karena hasil – hasil seringkali dipengaruhi oleh faktor – faktor
yang tidak terkendali hasil tersebut sering tidak dapat dievaluasi sama sekali,atau
evaluasinya sangat subyektif dan sulit.
Penilaian hasil – hasil kepuutusan pengendalian tugas dapat ditentukan dengan jelas
batasannya.penilaian tersebut juga dapat sering dilakukan dalam waktu segera.
2. SIFAT SISTEM DAN INFORMASI
1. struktur
2. sifat informasi
3.Fokus
Fokus informasi perumusan strategi adalah topic yang dianalisis ,dan focus
informasi pengendalian tugas adalah pada tugas tertentu.fokus SPM adalah lebih
rumit.SPM mmempunyai dua dimensi yang berbeda yaitu:(1)program
program,dan(2)pusat pusat pertanggungjawaban.untuk membuat keputusan mengenai
program program yang akan dilaksanakan,informasi disusun sesuai dengan program-
program,informasi tersebut mungkin tidak dihubungkan dengan unit –unit organisasi
yang bertanggung jawab untuk melaksanakan program . Dalam suatu bisnis, program
adalah lini produk, riset dan pengembangan , dan berbagai aktivitas staf . dalam
penyusunan angaran tahunan., untuk koordinasi aktivitas dan manajemen rutin
seringkali memusatkan pada pusat pusat pertanggungjawaban.pusat
pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang dipimpin oleh manajer
pertanggungjawaban. Dalam suatu organisasi matrik,fokusnya pada program dan pusat
pertanggungjawaban.organisasi matrik cendrung memerlukan SPM yang rumit.
4.kuantitas informasi
6.Ketepatan Waktu
7.Penyimpanan Data
peraga 2.3 menunjukan garis besar perbedaan aspek perlaku antara proses
perumusan strategi ,pengendalian manajemen,dan pengendalian tugas.
Dalam pengendalian tugas berfokus pada para pelaku. Dalam tugas terotomasi
tidak ada pemikiran manusia yang dilibatkan dalam pelaksanaan tugas,kecuali jika
terjadi kesalahan.Staf meampunyai peran penting dalam perumusan strategi.gagasan
baru mungkin berasal dari siapapun,namun jika gagasan tersebutdengan sadar perlu
dicarimaka staf maanajemen puncak yang harus banyak terlibat dalam analisis
pencarian strategi.staf perumusan strategi mungkin bekerja berdasar gagasan baru yang
berasal dari siapapun,atau mereka mungkin bekerja berdasarkan gagasannya sendiri.jika
gagasan tersebut telah selesai diaanalisis oleh staf perumusan strategi,selanjutnya
didiskusikan dan diputuskan oleh manajemen senior.proses pembuataan keputusan
strategi tersebut mungkin memerlukan beberapa iterasi(pengulangan),atau dikirimkan
kembali bolak balik kestaf manajemen senior,sebelum keputusan final dibuat.
Beberapa analitikal
2.aktivitas mental
Para pemimpin tersebut tahu bagaaimana mencapai hasil hasil yang diharapkan
melalui kerjasama dengan orang orang lain.para pemimpin harus:(1)menggunakan
persuasi,(2)menengahi perbedaan perbedaan diantara berbagai pandangan yang saling
bertentangan ,(3)mengilhami,(4)mengajari,(5)dan dalam waktu yang cocok memberikan
saran saran atau “teguran”
5. Tanggung-jawab
4. KARAKTERISTIK-KARAKTERISTIK LAINNYA
Lain-lain
2. Sumber disiplin
Desian sistem
CONTOH-CONTOH KEPUTUSAN
Contoh keputusan
Besar dan arah riset Pengendalian organisasi riset Proyek riset individu
BAB III
KESIMPULAN
a. Focus kepututusan :(1) PS berfokus pada satu satu aspek pada satu waktu
tertentu,(2) PM berfokus pada organisasi secara menyeluruh,dan (3) PO
berfokus pada setiap tugas berbeda.
b. Sifat masalah: PS sulit diidentifikasikan tidak berstruktur,bayak
alternative,hubungan sebab akibat tidak jelas;PM ada preseden,banyak yang
berulang-ulang alternative-alternati terbatas,sebagian yang
terprogramkan;PO menetukan aturan,model-model matematika.
c. Kriteria: PS menggunakan sosial dan ekonomi,PM menggunakan efisiensi
dan efektifitas,PO menggunakan efisiensi.
d. Kendala: PS langit adalah batasannya,PM umumnya dinyatakan oleh
strategi,PO terkendala sangat ketat
e. HOrison perencanaan: PS sejauh dapat dilihat ,PM bebrapa tahun yang akan
datang dan menekankan pada satu tahun, PO masa depan yang segera.
f. Proses keputusan: PS menggunakan bebrapa analisis formal sebagian besar
pertimbangan waktu yang kecermatan,banyak pengolaan(Literasi),tidak
teratur;PM menggunakan banayak analisis formal ,batas waktu,sedikit
pengulangan dan ritmik PO mengikuti peraturan menggunakan
pertimbangan jika peraturan tidak mencukupi berulang-ulang.
g. Hasil akhir: PS sering satu keputusan ,berupa
tujuan ,strategi,kebijakan,anggaran dasar;Pm berupa rencana komprehensif
untuk organisasi secara menyeluruh;PO berupa tindakan khusus.
h. Evaluasi:PS bersifat subyektif dan sulit menggunakan interval waktu
panjang PM bersifat kurang sulit minimal setahun sekali:PO biasanya jelas
batasnya segera
ISTILAH-ISTILAH PENTING
Program adalah lini produk ,riset dan pengembangan dan berbagai aktifitas staf
Pusat pertanggung jawaban adalah unit organisasi yang dipimpin oleh manajer
penanggung jawab. Dalam suatu organisasi matriks focus pada program dan pusat
pertanggung jawaban.
Model sibernetika umpan balik adalah model yang menyatakan bahwa standar yang
digunakan untuk mengukur kinerja sesunggunya dan untuk mengambil tindakan koreksi
atas penyimpangan-penyimpangan ,jika diperlukan.