Anda di halaman 1dari 2

Radiografi Bitewing

a. Definisi
Kata bitewing berasal dari teknik pengambilan radiografi yang meminta pasien untuk mengigit (bite)
semacam sayap (wing) kecil yang dilekatkan pada film intraoral. Film holder modern telah
menanggalkan bagian sayap tersebut, tetapi terminologi dan indikasi klinis masih menggunakan
istilah yang sama. Radiografi ini pertama kali diperkenalkan oleh Raper pada tahun 1925.
Sukmana, Bayu Indra. Radiografi di Bidang Kedokteran Gigi. 2019.
b. Fungsi
1) Bitewing radiografi digunakan untuk mendeteksi karies di permukaan proksimal gigi dan crest
alveolar bone baik pada maksilla maupun mandibula pada film yang sama, yang secara klinis
tidak dapat dideteksi.
2) Radiografi bitewing (interproksimal) digunakan untuk mengevaluasi puncak tulang
interproksimal selama pemeriksaan periodontal dan rencana perawatan.
3) Bitewing radiografi digunakan untuk melihat garis dari CEJ (cementoenamel junction) pada satu
gigi ke CEJ gigi tetangganya dalam satu film yang sama, sama halnya dengan jarak dari puncak
ke tulang interproksimal yang ada.
Sukmana, Bayu Indra. Radiografi di Bidang Kedokteran Gigi. 2019.
c. Indikasi
Film individu dirancang untuk menunjukkan mahkota gigi premolar dan molar di satu sisi rahang.
Indikasi utama
Indikasi klinis utama meliputi:
1) Deteksi karies gigi
2) Memantau perkembangan karies gigi
3) restorasi yang ada
4) Penilaian status periodontal.
Whaites, E. 2013. Essentials of Dental Radiography and Radiology (5th edition) Foreword by R.A.
Cawson.
d. Alat dan Bahan
1) Bitewing tab
2) Film holder

3) Film holder
4) ii A : posisi ideal bitewing untuk orang dewasa
ii B : posisi ideal bitewing untuk anak-anak
iii : posisi pasien dan tubehead X-ray unit
Sukmana, Bayu Indra. Radiografi di Bidang Kedokteran Gigi. 2019.
e. Teknik
1) Memilih ukuran film yang sesuai dengan pasien.
i. Large film packets (31 x 41 mm) untuk dewasa.
ii. Small film packets (22 x 35 mm) untuk anak-anak di bawah 12 tahun.
iii. Occasionally a longer film packet (57 x 26 mm) untuk dewasa. 2
2) Pasien diposisikan dengan headtube dan occlusal plane horizontal.
3) Memeriksa bentuk lengkung geligi dan jumlah film yang akan digunakan.
4) Operator memegang tab dengan jempol dan telunjuk kemudian memasukkan film ke dalam
lingual sulcus berlawanan dengan gigi posterior.
5) Tepi anterior film diposisikan pada distal kaninus mandibular dan bagian posterior film berada
pada bagian mesial molar ketiga.
6) Tab ditempatkan pada bagian permukaan oklusal geligi mandibula.
7) Pasien diminta untuk menutup gigi bersamaan dengan tab.
8) Ketika pasien menutup gigi, operator menekan tab yang berada di antara gigi untuk memastikan
film dan gigi kontak, kemudian operator melepas tab.
9) Proses pengambilan radiograf dilakukan, setelah selesai processing dilakukan di kamar gelap.
Sukmana, Bayu Indra. Radiografi di Bidang Kedokteran Gigi. 2019.

Anda mungkin juga menyukai