Nim : 2006103030049
Kelas : Fisika 01
LATIHAN 1
1. Adakah alasan yang dapat dipahami, apabila guru mengajar tanpa menggunakan media
pembelajaran? Kerugian-kerugian apa saja yang akan diperoleh apabila guru tidak
menggunakan media?
Jawab :
Menurut saya, tidak ada alasan bagi guru yang mengajar tanpa menggunakan media
pembelajaran. Ketika guru tersebut tidak menggunakan media pembelajaran, akan menimbulkan
kerugian-kerugian bagi peserta didik, diantaranya:
Akan terjadi salah penafsiran, siswa akan memiliki berbagai perbedaan tafsir pada sesuatu
yang disampaikan gurunya.
Kurangnya pemahaman, dengan tidak adanya media pembelajaran tentu siswa akan
menghasilkan pemahaman yang berbeda dengan siswa lainnya yang mendapatkan media
pembelajaran.
Kurangnya minat atau perhatian, siswa akan lebih penasaran terhadap suatu hal apabila
media pembelajaran itu menjadi salah satu bagian dari proses pembelajaran. Jadi, ketika tidak
adanya media pembelajaran tersebut, perhatian siswa akan berkurang terhdap suatu hal.
LATIHAN 2
2. Mengapa media dapat mencegah atau mengurangi hambatan yang mungkin timbul
dalam proses pembelajaran? Jelaskan
Jawab :
Pemakalah sendiri mempunyai pendapat yang sama dengan Daryanto, bahwa yang
terpenting adalah dilihat dari bagaimana pandangan guru sendiri terhadap siswa dalam
proses pembelajaran. Jika guru menganggap siswa sebagai anak manusia yang memiliki
kepribadian, harga diri, motivasi, dan memiliki kemampuan pribadi yang berbeda dengan
yang lain maka baik menggunakan media hasil teknologi baru maupun tidak, proses
pembelajaran yang dilakukan harus tetap menggunakan pendekatan humanis.
2. Landasan Psikologis
Landasan psikologis sangat penting dipertimbangkan dalam penggunaan media
pebelajaran, karena persepsi siswa juga sangat mempengaruhi dalam menentukan hasil
belajar. Oleh sebab itu, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi,
hendaknya diupayakn secara optimal agar proses pembelajaran dapat berjalan secara
efektif. Hal-hal yang perlu diperhatikan menurut Daryanto adalah:
1. Diadakan pemilihan media yang tepat sehingga dapat menarik perhatian siswa dan
memberikan kejelasan objek yang diamatinya.
2. Bahan pembelajaran yang akan diajarkan disesuaikan dengan pengalaman siswa.
3. Landasan Tekhnologis
Tekhnologi pembelajaran atau tekhnologi pendidikan (instructional
technology/educational technology) menurut Daryanto (2010:14) adalah teori dan praktik
perancangan, pengembangan, penerapan, pengelolaan, serta penilaian proses dan sumber
belajar. Jadi, tekhnologi pembelajaran merupakan proses kompleks dan terpadu yang
melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah,
mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah-
masalah dalam situasi dimana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol.
4. Landasan Empiris
Menurut sukiman dalam bukunya pengembangan media pembelajaran, agar
proses belajar dapat efektif perlu juga disesuaikan dengan tipe atau gaya belajar peserta
didik. Gaya belajar adalah kecenderungan orang untuk menggunakan cara tertentu dalam
belajar. Secara umum ada tiga macam gaya belajar, yaitu:
1. Visual, yaitu belajar melalui apa yang dilihat. Ciri-ciri gaya visual adalah teliti
terhadap yang detail, mengingat dengan mudah apa yang dilihat, mempunyai masalah
dengan instruksi lisan, tidak mudah terganggu dengan suara gaduh, pembaca cepat dan
tekun, lebih suka membaca dari pada dibacakan, lebih suka metode demonstrasi dari
pada ceramah, bila menyampaikan gagasan sulit memilih kata, rapih dan teratur, dan
penampilan sangat penting.
2. Auditorial, yaitu belajar melalui apa yang didengar. Ciri-ciri gaya belajar auditorial
adalah bicara pada diri sendiri saat bekerja, konsentrasi mudah terganggu oleh suara
ribut, senang bersuara keras ketika membaca, sulit menulis tapi mudah bercerita,
pembicara yang fasih, sulit belajar dalam suasana bising, lebih suka musik dari pada
lukisan, bicara dalam irama yang terpola, lebih suka gurauan lisan dari pada membaca
buku humor, dan mudah menirukan nada, irama dan warna suara.
3. Kinestetik, yaitu belajar lewat gerak dan sentuhan. Ciri-ciri gaya belajar kinestetik
adalah berbicara dengan perlahan, menanggapi perhatian fisik, menyentuh orang untuk
mendapat perhatian, banyak bergerak dan selalu berorientasi pada fisik, menggunakan
jari sebagai penunjuk dalam membaca, banyak menggunakan isyarat tubuh, tidak bisa
diam dalam waktu lama, menyukai permainan yang menyibukkan, selalu ingin
melakukan sesuatu, dan tidak mudah mengingat letak geografis.