Asuhan Keperawatan Pada Agregat Anak Usia Sekolah
Asuhan Keperawatan Pada Agregat Anak Usia Sekolah
KOMUNITAS
CDC mengungkapkan cuci tangan yang baik dan bersih dengan sabun dan air hanya
membutuhkan waktu 15 sampai 20 detik saja. Itu sudah bisa membunuh kuman. Namun
hasil riset yang dipublikasikan di Journal of Environmental Health itu menunjukkan rata-rata
orang hanya mencuci tangan sekitar enam detik saja. Sebagian orang mungkin menganggap
remeh aktivitas mencuci tangan sebelum makan. Kenyataannya, banyak masyarakat yang
terserang berbagai penyakit akibat dari menyepelekan cuci tangan sebelum makan.
Berdasarkan data WHO, tangan mengandung 39.000-4.600.000 CFU/cm2
kuman bakteri yang berpotensi tinggi mengakibatkan penyakit infeksi menular. Menurut Dr.
Robert Imam Sutedja, Ketua Kompartemen Umum Humas Perhimpunan Rumah
Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), tangan merupakan salah satu media penyebaran kuman
melalui suatu permukaan yang disentuhkan ke permukaan lainnya. Selain itu, sejalan dengan
perpindahan masyarakat, tambahnya, bakteri juga akan ikut berpindah melalui makanan, air,
nyamuk, lalat, hewan peliharaan, saat bersin, batuk, dan mengusap mata. Aapabila melalui
udara, beberapa kuman dapat berpindah dari satu permukaan ke permukaan lainnya. Bahkan
hasil penelitian medis menunjukkan, area di balik kuku adalah tempat yang paling banyak
menyimpan kuman. Beragam kuman yang dapat hidup di balik kuku, antara lain
Staphylococcus, Acinetobacter, Enterobacter, Klebsiella, Aeromonas, Serratio, serta jamur,
seperti Candida. “Jari yang terkontaminasi kuman dapat mengontaminasi tujuh permukaan
lain
Banyak sekali penyakit yang bisa datang bila tidak mencuci tangan. Bakteri, virus,
jamur dan penyakit parasit bisa terdapat pada kulit dan lendir, darah dan cairan tubuh lainnya.
Beberapa kuman yang ditransfer melalui inhalasi dan lainnya bisa diperoleh dengan sentuhan.
Penularan penyakit fecal-oral (kotoran ke mulut) terjadi ketika orang yang terinfeksi tidak
mencuci tangan dengan teknik yang baik, yaitu dengan menggunakan sabun dan air, yang
kemudian langsung menyentuh makanan. Salah satu penyakit yang diakibatkan tidak
mencuci tangan adalah diare 50%, ISPA 45% , dan infeksi cacing.
Subsistem Komunitas
a. Lingkungan
Sebagian besar rumah penduduk telah memenuhi persyaratan lantai rumah
sehat dengan lantai berupa ubin atau semen yang kedap air dan mudah dibersihkan.
Mayoritas penduduk yang dilakukan pengkajian mengatakan nyamuk sebagai vektor
penyakit terbesar sebanyak 392 rumah (77.93%) dan sebagian kecil diakibatkan oleh
kecoa sebanyak 16 rumah (2.98%). Kondisi ini mendukung fakta di lapangan bahwa
Desa Pondokrejo dengan insiden penyakit Demam Berdarah tergolong tinggi akibat
vektor penyakit berupa nyamuk.
b. Pelayanan Kesehatan dan Sosial
` Distribusi kebiasaan keluarga untuk minta tolong bila sakit ke Puskesmas
sebanyak 261warga (42,86%). Kebiasaan keluarga untuk minta tolong bila sakit ke
dokter praktik sebanyak 64warga (12,70%). Kebiasaan keluarga untuk minta tolong
bila sakit ke perawat sebanyak 101warga (20,01%). Kebiasaan keluarga untuk minta
tolong bila sakit ke bidan sebanyak 107 warga (21,23%). Kebiasaan keluarga untuk
minta tolong bila sakit ke ke fasilitas lain sebanyak 9 warga (1,79%).
c. Ekonomi
Sebagian besar mata pencaharian penduduk yaitu buruh tani sebanyak 807 orang dan
karyawan sebesar 654 orang.
d. Transportasi dan Keamanan
Transportasi di Desa Pondokrejo mayoritas menggunakan kendaraan roda dua.
Sebagian penduduk juga ada yang menggunakan kendaraan roda empat dalam
melakukan mobilisasi, dan ada juga yang hanya berjalan kaki dalam mengakses
pelayanan kesehatan.
e. Politik dan Pemerintahan
f. Untuk meningkatkan kebiasaan perilaku Perilaku Hidup Bersih dan Sehat maka
banyak dilakukan program pendidikan kesehatan mengenai praktek mencuci tangan
dengan sabun.
g. Komunikasi
Desa Pondokrejo tidak memiliki telepon umum, karena masyarakat sebagian besar
menggunakan ponsel untuk saling berkomunikasi antar masyarkat.
h. Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat Desa Pondokrejo sebagian besar adalah yang sedang
sekolah yaitu sejumlah 530 orang (76,3 %). Sedangkan penduduk yang belum TK
sebesar 26 orang, penduduk TK 96 orang dan tamat S-1 43 orang.
i. Rekreasi
Desa Pondokrejo tidak memiliki tempat rekreasi atau fasilitas rekreasi. Masyarakat
Sukowono biasanya pergi ke pantai, atau ke taman hiburan lain yang letaknya berada
di Kecamatan lain.
3.2. Diagnosa
Ketidakefektifan koping komunitas pada kelompok sekolah di Desa Pondokrejo
mengenai tidak terciptanya perilaku hidup bersih dan sehat (mencuci tangan pakai
sabun) berhubungan dengan nilai dan keyakinan masyarakat yang kurang sesuai, dan
sarana prasarana yang kurang mendukung kesehatan.
.
3.3. Intervensi
3.4. Implementasi
Komponen implementasi dalam proses keperawatan mencakup penerapan keterampilan
yang diperlukan untuk mengimplementasikan intervensi keperawatan yang telah dibuat.
Implementasi dilakukan sesuai intervensi yang telah dibuat.
3.5. Evaluasi
Kriteria :
85% peserta hadir, serta mampu mendemonstrasikan cara mencuci tangan pakai sabun
yang benar.