Anda di halaman 1dari 11

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA


SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER ( UAS ) GANJIL TA.2021/2022
------------------------------------------------------------------------------------------------
Mata Kuliah : Riset Operasional Waktu : 90 Menit
Semester : VII/A MJT Dosen : Tim Dosen
Jurusan : Manajemen SifatUjian : Tutup Buku

Nama : Sofi Adinda Amri Nasution

Npm. : 183114005

Kelas : 7A Manajemen

“Jawaban Uas Riset Operasional”

SOAL :

1. Apa yang di maksud dengan metode stepping stone ? Jelaskan pengaplikasian metode
stepping stone tersebut dalam dunia bisnis !
2. Apa kegunaan metode distribusi dalam perkembangan bisnis milenial ? Jelaskan
dengan contoh !
3. Jelaskan dengan contoh hubungan antara teori antrian dengan tingkat probabilitas
pelanggan dalam sebuah sistem antrian !
4. Apa yang dimaksud dengan “satu strategi tunggal” dalam teori permainan ? Jelaskan
dengan contoh !

Jawaban :

1) -Metode Stepping Stone merupakan langkah lanjutan dari metode awal untuk
mendapatkan solusi optimal.
-Pengaplikasian dalam dunia bisnis :

Diketahui:

Tabel Transportasi sebagai berikut:

Tujuan Tujuan (pemasaran) Kapasitas

Sumber Cirebon Bandung Sukabumi (Supply)

Sumber (pabrik) Jakarta 8 4 7 56


24 15 16
Bekasi 82

16 9 24
Tangerang 77

Permintaan (Demand) 102 72 41 215

Ditanyakan:

Tentukan total biaya transportasi dengan penentuan pemecahan optimal (solusi optimal)
menggunakan:

1. Metode Batu Loncatan (Stepping Stone Rule)


2. Metode MODI ( Modified Distribution Method)

JAWABAN :

• Metode Batu Loncatan (Stepping Stone Rule)

Sel – sel yang kosong

• Jakarta – Bandung : 4 – 8 + 24 – 15 = 5
• Jakarta – Sukabumi : 7 – 8 + 24 – 15 + 9 – 24 = -7 ( masih negative)
• Bekasi – Sukabumi : 16 – 15 + 9 – 24 = -14 ( masih negative) -> dipilih negative
terbesar
• Tanggerang – Cirebon : 16 – 9 + 15 – 24 = -2 ( masih negative)

Setelah ditemukan nilai negative terbesar (Bekasi-Sukabumi), maka dilakukan pergeseran


sebagai berikut:
36 X
X 36
(-) 36 (+) 36
Menjadi
36 41
72 5
(+) 36 (-) 36

Sehingga Tabel Berubah Menjadi :

Sel – sel yang kosong

• Jakarta – Bandung : 4 – 8 + 24 – 16 + 24 – 9 = 19
• Jakarta – Sukabumi : 7 – 8 + 24 – 16 = 7
• Bekasi – Bandung : 15 – 9 + 24 – 16 = 14
• Tanggerang – Cirebon : 16 – 24 + 16 – 24 = -16 ( masih negative)

Terlihat Tangerang – Cirebon masih bernilai negative, maka dilakukan pergeseran sebagai
berikut:

46 36
41 41
(-) 5 (+) 5
Menjadi
X 5
5 X
(+) 5 (-) 5

*Selama masih ada yang bernilai negative, maka pergeseran terus dilakukan

Sehingga Tabel Berubah Menjadi :


Sel –sel yang kosong :

• Jakarta – Sukabumi : 7 – 8 + 24 – 16 = 7
• Jakarta – Bandung : 4 – 8 + 16 – 9 = 3
• Bekasi – Bandung : 15 – 24 + 16 – 9 = -2 (masih negative)
• Tangerang – Sukabumi : 24 – 16 + 24 – 16 = 16

Terlihat Bekasi – Bandung masih bernilai negative, maka dilakukan pergeseran sebagai
berikut:

41 X
X 41
(-) 41 (+) 41
Menjadi
5 72
46 31
(+) 41 (-) 41

Sehingga Tabel Berubah Menjadi :

Sel – sel yang kosong :

• Jakarta – Sukabumi : 7 – 8 + 16 – 9 + 15 -16 = 5


• Jakarta – Bandung : 4 – 8 + 16 – 9 = 3
• Bekasi – Cirebon : 24 – 16 + 9 – 15 = 2
• Tangerang – Sukabumi : 24 -16 + 15 -9 = 14

Kesimpulan:

Karena dari hasil perhitungan tidak ditemukan nilai negative (penghematan biaya) , maka
proses eksekusi telah selesai. Alokasi produk dari pabrik ke daerah pemasaran menurut
metode sudut barat laut (North West Corner Rule) yang diuji dengan metode batu loncatan
(Stepping Stone) dan biaya transportasinya adalah:

2) Menetapkan metode distribusi yang tepat dalam perkembangan bisnis milenial adalah
kunci untuk menaikkan pendapatan dan meningkatkan loyalitas pelanggan Anda.
Contohnya : Proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan
para pemakai sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut diperlukan. Seperti
kegiatan perdagangan dipasar, toko, minimarket.
3) Contohnya : Sebuah perusahaan yang menyewakan furniture mempunyai satu gudang
dengan satu mesin pengangkut yang dioperasikan oleh satu kelompok yang terdiri
dari tiga orang tenaga kerja. Pemimpin perusahaan melihat pada jam-jam tertentu
terjadi antrian truk tetapi di saat lain, petugas yang mengoperasikan mesin
menganggur. Dari data yang telah lalu, diketahui rata-rata kedatangan 4 truk per jam,
dan rata-rata pelayanan 6 truk per jam. Untuk mengatasi masalah tersebut, pimpinan
perusahaan merencanakan untuk menambah kelompok tenaga kerja untuk
mengoperasikan mesin. Bagaimana dampak penambahan kelompok tenaga kerja
terhadap biaya total yang dikeluarkan perusahaan jika biaya sewa truk $ 20 per jam,
sedang upah tenaga kerja untuk mengoperasikan mesin $6 per orang per jam.
Diasumsukan jika perusahaan menggunakan dua kelompok tenaga kerja maka rata-
rata pelayanan menjadi 12 truk per jam dan jika perusahaan menggunakan tiga
kelompok tenaga kerja maka rata-rata pelayanan menjadi 18 truk per jam. 1 hari 8 jam
kerja.

Pembahasan:

Perkiraan prestasi dari sistem antrian dapat digambarkan dengan misalnya : rata-
rata jumlah kedatangan dalam antrian, rata-rata waktu tunggu dari suatu kedatangan
dan persentase waktu luang dari pelayanan. Ukuran prestasi ini dapat digunakan untuk
memutuskan jumlah pelayanan yang harus diberikan, perubahan yang harus dilakukan
dalam kecepatan pelayanan atau perubahan lain dalam sistem antrian. Dengan sasaran
pelayanan, jumlah pelayan dapat ditentukan tanpa berpatokan pada biaya waktu
tunggu. Ukuran prestasi dan parameter model antrian ditentukan dengan notasi
sebagai berikut:

λ = rata-rata kecepatan kedatangan (jumlah kedatangan persatuan waktu) 1/λ = rata-rata


waktu antar kedatangan
µ = rata-rata kecepatan pelayanan (jumlah satuan yang dilayani persatuan waktu bila pelayan
sibuk).
1/µ = rata-rata waktu yang dibutuhkan pelayan
ρ = faktor penggunaan pelayan (proporsi waktu pelayan ketika sedang sibuk)
Pn = probabilita bahwa n satuan (kedatangan) dalam sistem
Lq = rata-rata jumlah satuan dalam antrian (rata-rata panjang antrian)
Ls = rata-rata jumlah satuan dalam sistem
Wq = rata-rata waktu tunggu dalam antrian
Ws = rata-rata waktu tunggu dalam sistem

Dalam kasus ini antrian yang didasarkan pada asumsi berikut :

Satu pelayanan dan satu tahap.

Jumlah kedatangan per unit waktu digambarkan oleh Distribusi Poisson dengan λ = rata-rata
kecepatan kedatangan

Waktu pelayanan eksponensial dengan µ = rata-rata kecepatan pelayanan

Disiplin antrian adalah first come first served (Aturan antrian pertama datang-pertama
dilayani) seluruh kedatangan dalam barisan hingga dilayani,

dimungkinkan panjang barisan yang tak terhingga.

populasi yang dilayani tidak terbatas

rata-rata kedatangan lebih kecil dari rata-rata waktu pelayanan

Dari asumsi tersebut dapat diperoleh hasil secara statistik sebagai berikut :

Pw = probabilitas fasilitas layanan sibuk atau faktor utilisasi fasilitas = λ / µ


Lq = jumlah rata-rata dalam antrian
Ls = jumlah rata-rataa di dalam sistem (yang antri dan yang sedang dilayani)

Wq = waktu rata-rata di dalam antrian

Ws = waktu rata-rata di dalam sistem

Jumlah rata-rata dalam antrian

1 kelompok kerja

2 kelompok kerja
3 kelompok kerja

Jumlah rata-rata di dalam sistem (yang antri dan yang sedang dilayani)

1 kelompok kerja

2 kelompok kerja

3 kelompok kerja

Waktu rata-rata di dalam antrian

1 kelompok

2 kelompok
3 kelompok

Waktu rata-rata di dalam sistem

1 kelompok

2 kelompok

3 kelompok

Probabilitas fasilitas layanan sibuk atau faktor utilisasi fasilitas

1 kelompok
2 kelompok

3 kelompok

Perbandingan penggunaan 1, 2, dan 3 kelompok

Perbandingan Biaya Total Penggunaan 1, 2 dan 3 Kelompok

Dari perhitungan biaya total terlihat bahwa biaya total paling rendah jika perusahaan
mempekerjakan 2 kelompok tenaga kerja. Dengan demikian disarankan agar perusahaan
tersebut menambah satu kelompok tenaga kerja.
Contohnya : Langkah-langkah dalam teori
4) Satu strategi tunggal adalah strategi yang digunakan untuk jenis permainan yang hasil
optimalnya mempunyai saddle point (semacam titik keseimbangan antara nilai
permainan kedua pemain).
Contohnya :B1 2 3A1 80 -40 -752 70 -35 30
Penyelesaian :
Langkah 1: pay off matriks sudah tersusun (seperti di atas)
Langkah 2 : Mencari nilai saddle point.
AB Minimum BarisPilih yang terbesar -35(maksimin)1 2 31 80 -40 -75 -752 70 -35
30 -35 Maksimum Kolom 80 -35 30Pilih yang terkecil : -35 (minimax)
Dari pernyataan diatas terlihat bahwa maksimin = minimaks, maka, ada nilai saddle
point, yaitu sebesar -35, artinya yang dikorbankan pemain A = yang diterima pemain
B (optimal).
Kesimpulan :
a. pemain A menggunakan strategi 2, pemain B menggunakan strategi 2. Pemain A
dan Bsama-sama menggunakan sebuah strategi (strategi murni/pure strategi)
b. Expected Value A = Expected Value B, Yang dikorbankan A = yang diterima B,
yaitu sebesar 35 (optimal)

Anda mungkin juga menyukai