Anda di halaman 1dari 21

Jurnal Mimbar Justitia

KEJAHATAN AKUNTANSI DALAM KAITANNYA DENGAN


UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2011
TENTANG AKUNTAN PUBLIK
Herman Fikri Tegoeh
Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sumpah Pemuda
E-mail: herman_intann@yahoo.co.id

ABSTRAK
Seorang Akuntan Publik mempunyai peran penting terutama dalam peningkatan
kualitas dan kredibilitas informasi keuangan atau laporan keuangan suatu entitas. Tugas
Akuntan Publik mengemban kepercayaan masyarakat untuk memberikan opini atas
laporan keuangan suatu entitas. Dengan demikian, tanggung jawab Akuntan Publik
terletak pada opini atau pernyataan pendapatnya atas laporan atau informasi keuangan
suatu entitas, sedangkan penyajian laporan atau informasi keuangan tersebut merupakan
tanggung jawab manajemen.
Sering terjadinya skandal akuntansi (accounting scandals) adalah skandal
politik dan bisnis yang muncul dengan pengungkapan kelakuan buruk para eksekutif
perusahaan publik. Kejahatan tersebut biasanya melibatkan metode yang kompleks
untuk menyalahgunakan dana atau menyesatkan, melebih-lebihkan pendapatan,
mengecilkan biaya, melebih-lebihkan nilai aset perusahaan atau mengurangi pelaporan
terhadap besarnya kewajiban, terkadang mereka juga melakukan kerjasama dengan
pejabat di perusahaan lain atau afiliasinya. Jika mengacu pada pengertian skandal
akuntansi tersebut di atas maka kejahatan akuntansi cenderung lebih dekat dengan
istilah fraudulent statement (fraud yang berkenaan dengan penyajian laporan keuangan).

Kata Kunci: Accounting Scandals, Kejahatan, Perusahaan, Politik, dan Publik.

ABSTRACT
A Certified Public Accountant has an important role in improving the quality and
credibility of financial information or financial report of an entity. A public accountant
has task in carrying out public confidence to provide an opinion on the financial
statements of an entity. Thus, the responsibility of A Public Accountant lies on their
opinion or statement on financial information of an entity, while the presentment of
report or financial information is the managerial responsibility.
Frequently, the accounting scandals are influence by politics and business, which
appeared by the disclosure of misdeeds executives of public companies. This crime
typically involve complex methods for misusing funds or misleading, exaggerating
revenue, reducing cost, overstating the value of corporate assets or reducing the
amount of obligations, sometimes they are working with the officials in other companies
or affiliates. By referring the meaning of accounting scandals above, accounting crimes
tend to be fraudulent statement (fraud whose regarding to the presentation of financial
statements).

Keywords: Accounting Scandals, Crimes, Companies, Politics, and Public.

840
841

I. PENDAHULUAN Sebagaimana diketahui, tidak


dapat dipungkiri begitu penting peran
Profesi Akuntan Publik sangat erat
Akuntan Publik dalam memberikan
kaitannya dengan aktivitas bisnis, analisa
informasi yang tepat mengenai laporan
serta pendapat dari Akuntan Publik
keuangan suatu perusahaan sesuai
terhadap suatu laporan keuangan sebuah
dengan Undang-Undang Nomor 5 tahun
perusahaan akan sangat menentukan
2011 tentang Akuntan Publik. Seorang
dasar pertimbangan dan pengambilan
Akuntan Publik merupakan profesi yang
keputusan bagi seluruh pihak ataupun
muncul dari adanya tuntutan publik akan
publik yang menggunakannya. Para
adanya mekanisme komunikasi yang
investor dalam mempertimbangkan dan
independen antara entitas ekonomi
memutuskan kebijakan investasinya,
dengan para stakeholder terutama yang
para penasehat keuangan ataupun
berkaitan dengan akuntabilitas dari
investasi dalam memberikan arahan pada
entitas yang bersangkutan. Melihat dari
para investor terhadap keadaan dan
salah satu contoh di atas, hendaknya ada
prospek dari sebuah perusahaan, para
peningkatan standar mutu dari
pemberi pinjaman (lenders) dalam
profesionalisme seorang Akuntan
mempertimbangkan serta memutuskan
Publik.1
langkah pemberian ataupun penghentian
Undang-Undang Nomor 5 Tahun
pinjaman bagi perusahaan tersebut.
2011 tentang Akuntan Publik telah
Sewajarnya Perusahaan harus
mengatur secara garis besar dan
dapat memberikan gambaran yang benar
mendefinisikan tentang peran seorang
tentang status kesehatan keuangannya,
Akuntan Publik di dalam lingkungan
karena berhubungan dengan konsekuensi
masyarakat yang terdiri dari tugas, hak,
hukum dari aktivitas berbisnis. Dimana
kewajiban, tanggung jawab, sanksi dan
konsekuensi hukum itu mengharuskan
lain sebagainya dari seorang Akuntan
masing-masing pihak yang terikat di
Publik maupun Kantor Akuntan Publik
dalamnya untuk dapat memenuhi setiap
yang bertujuan untuk lebih
kewajiban yang telah disepakati.
mensosialisasikan kepada masyarakat
Kegagalan dalam pemenuhan kewajiban
akan pentingnya penggunaan jasa
tersebut, baik sebagai akibat dari
tindakan wan prestasi. 1
Tuanakotta, Theodorus M. Akuntansi Forensik
dan Audit Investigatif, Edisi 2. Salemba Empat,
Jakarta, 2010, Tanpa Halaman.

Vol. II No. 02 Edisi Juli-Desember 2016


842

akuntan Publik dalam praktiknya di menghasilkan materi laporan keuangan


lingkungan masyarakat. yang menyesatkan´ 2
Sering terjadinya skandal Definisi di atas, dapat menyimpul-
akuntansi (accounting scandals) atau kan bahwa definisi financial statement
skandal akuntansi perusahaan (corporate fraud adalah salah satu atau kelalaian
accounting scandals) adalah skandal yang disengaja, baik itu dari segi
politik dan bisnis yang muncul dengan jumlah/besaran atau pengungkapan
pengungkapan kelakuan buruk para laporan keuangan yang ditujukan untuk
eksekutif perusahaan publik. Kejahatan menipu pengguna laporan keuangan,
tersebut biasanya melibatkan metode khususnya investor dan kreditor, dalam
yang kompleks untuk menyalahgunakan hal ini manajemen melakukan
dana atau menyesatkan. pengolahan laporan keuangan untuk
Fraudulent statement atau keuntungan mereka sendiri. Namun
financial statement fraud itu sendiri demikian, dengan membandingkan
didefinisikan berbeda-beda. Association definisi financial statement fraud
of Certified Fraud Examiners (ACFE) tersebut di atas, secara umum kejahatan
mendefinisikan financial statement fraud akuntansi itu sendiri dapat didefinisikan
VHEDJDL ³6DODK satu atau pengabaian atas sebagai kejahatan/kecurangan yang
fakta-fakta yang material yang disengaja, dilakukan dalam bidang ekonomi dan
atau data akuntansi yang menyesatkan, berkaitan dengan akuntansi. Hal ini
dan ketika mempertimbangkan dengan berarti financial statement fraud
semua informasi yang tersedia, akan merupakan salah satu bentuk kejahatan
menyebabkan pembaca laporan akuntansi.
mengganti atau mengubah penilaian atau Berdasarkan latar belakang di atas,
NHSXWXVDQQ\D ´ 6HGDQJNDQ The maka penulis merumuskan permasalahan
Treadway Commission mendefinisikan sebagai berikut. 1. Bagaimana bentuk
VHEDJDL ³PHODNXNDQ WLQGDNDQ VHFDUD kejahatan akuntansi yang manakah yang
sengaja atau ceroboh, yang merupakan sering terjadi dilakukan oleh perusahaan-
perbuatan atau kelalaian, yang perusahaan yang ada di Indonesia?; 2.

2
Kholis, Azizul, I Nengah Rata, Sri
Sulistiyowati, dan Endah Prapti Lestari.
Kewajiban hukum (legal liability) auditor,
Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Volume 3,
Nomor 3 Desember 2001. Tanpa Halaman.

Vol. II No. 02 Edisi Juli-Desember 2016


843

Bagaimanakah penerapan dan penegak hukum itu merupakan satu


penanggulangan terhadap kejahatan rangkaian dalam sistem peradilan
akuntansi? pidana.
Di dalam KUHAP menjelaskan
II. PEMBAHASAN bahwa penahanan hanya dapat dilakukan
kepada tersangka atau terdakwa yang
A. Teori Penegakan Hukum
telah melakukan tindak pidana atau
Menurut teori penegakan hukum percobaan maupun memberikan bantuan
yang dikemukakan oleh Joseph dalam tindak pidana tersebut dalam hal
Goldstein bahwa Total Enforcement tindak pidana itu diancam dengan pidana
yaitu dimana ruang lingkup penegakan penjara lima tahun atau lebih.4
hukum pidana sebagaimana yang Tindak pidana sebagaimana
dirumuskan oleh hukum substantif dimaksud dalam Undang-Undang
(substantive law of crimes). Berarti Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan
penegakan hukum pidana secara total ini Publik, yang diputuskan DPR RI pada
tidak mungkin dapat dilakukan, sebab tanggal 5 April 2011 dan disahkan
para penegak hukum termasuk Polri presiden tanggal 3 Mei 2011 dengan
dibatasi secara ketat oleh hukum acara ancaman pidana maksimal 5 tahun
pidana: seperti adanya aturan-aturan penjara dan denda Rp300.000.000,00
tentang penangkapan, penahanan, (tiga ratus juta rupiah), dan undang-
penggeledahan, penyitaan dan undang tersebut mengatur tentang
pemeriksaan pendahuluan.3 regulasi profesi, asosiasi profesi,
Hukum pidana formil Indonesia perizinan, hak dan kewajiban, tanggung
ditentukan dalam Kitab Undang-Undang jawab, sanksi, dan lain-lain. Undang-
Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang undang tersebut lebih lengkap
mengatur bagaimana bekerjanya membahas tentang akuntan publik lebih
lembaga-lembaga penegak hukum lengkap dibandingkan undang-undang
seperti kepolisian, kejaksaan, pengadilan sebelumnya yaitu Undang-Undang
dan lembaga pemasyarakatan dalam Nomor 34 Tahun 1954 tentang
melaksanakan tugasnya. Instansi
4
Soesilo, Kitab Undang-Undang Hukum
3
Satjipto Raharjo, Masalah Penegakan Hukum Pidana (KUHP) Serta Komentar-Komentarnya
Suatu Tinjauan Sosiologis, CV. Sinar Baru Lengkap Pasal Demi Pasal, Politeia, Bogor,
Bandung, 2005, Tanpa Halaman. 1993, Tanpa Halaman.

Vol. II No. 02 Edisi Juli-Desember 2016


844

Pemakaian Gelar Akuntan. Dalam sebagai sarana pembaharuan dan


menciptakan kehidupan masyarakat yang pembangunan masyarakat itu sendiri. 6
harmonis dan teratur, maka dalam Berkenaan dengan substansi ketiga
kehidupan bermasyarakat diperlukan di atas erat kaitannya dengan hukum
suatu sistem hukum. acara pidana. Kehadiran hukum acara
Sistem hukum yang dikemukakan pidana menjadi penting karena ia
oleh Harokl J Berman adalah menjadi panduan bagi aparat penegak
keseluruhan aturan prosedur spesifik, hukum dan masyarakat untuk mencegah
yang karena itu dapat dibedakan ciri- jangan sampai terjadi masyarakat main
cirinya dari kaidah-kaidah sosial yang hakim sendiri.7
lain pada umumnya dan struktur otoritas
B. Teori Pertanggungjawaban Pidana
yang professional guna mengontrol
proses-proses sosial yang terjadi dalam Untuk dapat mempersalahkan

masyarakat.5 seorang melakukan pelanggaran pidana

Hukum akan berperan baik bila bukan merupakan hal yang mudah,

ketiga komponen dimaksud, yaitu demikian pula terhadap penjatuhan

struktur hukum, substansi hukum dan sanksinya. Dalam hukum pidana konsep

budaya hukum itu saling berinteraksi dan liability atau pertanggungjawaban pidana

memainkan peranan sesuai dengan merupakan konsep sentral yang dikenal

fungsinya, sehingga hukum akan dengan ajaran kesalahan, dalam bahasa

berjalan efektif sesuai dengan fungsinya, Latin ajaran kesalahan ini dikenal

sehingga hukum akan berjalan efektif dengan sebutan mens rea, doktrin mens

sesuai dengan fungsinya. Seandainya rea tersebut didasarkan pada maxim

apabila ketiga komponen sistem hukum actuc non fatit reum nisi mens sit rea,

tersebut tidak berfungsi dengan baik, yang berarti suatu perbuatan tidak

maka akan muncul permasalahan dalam mengakibatkan seseorang bersalah

upaya untuk memfungsikan hukum kecuali ada pikiran orang itu jahat.
Berdasarkan asas tersebut ada dua syarat

6
Mochtar Kusumaatmadja, Konsep-konsep
5
Soetand Wignyosubroto, Dari Hukum Hukum Dalam Pembangunan (Kumpulan
Kolonial ke Hukum Nasional Dinamika Sosial Karya Tulis), Alumni, Bandung, 2002, hlm. 3.
7
Politik Dalam Perkembangan Hukum di Bambang Purnomo, Orientasi Hukum Acara
Indonesia, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, Pidana Indonesia, Amarta, Yogyakarta, 1988,
1995, hlm. 1. hlm. 2.

Vol. II No. 02 Edisi Juli-Desember 2016


845

yang harus dipenuhi untuk dapat rungan universal yang tumbuh di dalam
memidana seseorang yaitu ada perbuatan pergaulan masyarakat beradab; 4) Sistem
lahiriah yang terlarang (actus reus) dan peradilan pidana, politik criminal, dan
sikap batin jahat/ tercela (mens rea), politik penegakan hukum merupakan
sikap batin dapat berupa kesengajaan bagian dari politik sosial, maka hukum
dan kealpaan.8 pidana nasional mendatang harus
Menurut Roeslan Saleh, kesalahan memperhatikan aspek-aspek yang
itu merupakan syarat subjektif dan bersifat preventif; dan 5) Hukum pidana
mutlak bagi pertanggungjawaban pidana. nasional mendatang harus selalu tanggap
Dengan kata lain manakala pelaku terhadap perkembangan ilmu penge-
melakukan perbuatan tercela, dia tahuan dan teknologi guna meningkatkan
tentunya tidak dipidana bila tidak efektifitas fungsinya di dalam
mempunyai kesalahan, sebagaimana masyarakat.10
tercantum pada asas tidak tertulis yang Muladi telah mengemukakan di
berbunyi geen straft zonder schuld.9 atas, sebenarnya merupakan internalisasi
Muladi memberikan patokan- atau implementasi nilai-nilai Pancasila
patokan karakteristik yang harus dalam pembaharuan hukum pidana.
diperhatikan dalam membuat kebijakan Sebagaimana diketahui, usaha-usaha
hukum pidana yang akan datang, yaitu: pembaharuan hukum pidana, baik
1) Hukum pidana nasional mendatang materiil maupun formil, terus dilakukan.
yang dibentuk harus memenuhi Dalam konteks pembaharuan hukum
pertimbangan sosiologis, politis, praktis, pidana materiil, telah beberapa kali
dan juga dalam kerangka ideologis dibentuk Tim Pembaharuan KUHP
Indonesia; 2) Hukum pidana nasional Nasional yang sudah mulai bekerja pada
mendatang tidak boleh mengabaikan tahun 60-an hingga sekarang, dan
aspek-aspek yang bertalian dengan sudah menghasilkan Konsep RUU
kondisi manusia, alam, dan tradisi KUHP, bahkan sekarang sudah menjadi
Indonesia; 3) Hukum pidana nasional RUU KUHP yang siap dibahas di
mendatang harus dapat menyesuaikan Dewan Perwakilan Rakyat untuk
diri dengan kecenderungan-kecende- mendapatkan persetujuannya.

8
Ibid. hlm. 17.
9 10
Ibid. hlm. 17. Idem.

Vol. II No. 02 Edisi Juli-Desember 2016


846

Dalam pembaharuan hukum Struktur masyarakat ini


pidana melalui jalur peraturan memberikan pengaruh, baik berupa
perundang-undangan di luar KUHP, penyediaan sarana sosial yang
yang berjumlah puluhan, bahkan memungkinkan penegakan hukum itu
mungkin telah ratusan undang-undang, dijalankan, maupun memberikan
baik yang merupakan undang-undang (di hambatan-hambatan yang menyebabkan
bidang) hukum pidana, maupun undang- ia tidak dapat dijalankan atau kurang
undang (pidana) di bidang administrasi dapat dijalankan secara optimal. Jadi
(administrative penal law). masalah pokok dalam penegakan hukum
Upaya penegakan hukum sebenarnya terletak pada faktor-faktor
memberikan arti adanya upaya untuk yang mungkin mempengaruhinya.
menjaga agar keberadaan hukum yang
diakui di dalam suatu masyarakat dapat C. Etika Profesi Auditor
tetap ditegakkan. Upaya tersebut pada Etika profesi sangat diperlukan
dasarnya harus menjamin agar setiap dalam profesi seorang auditor. Adapun
warga negara mematuhi hukum yang peranan etika dalam profesi auditor
berlaku di dalam masyarakat yang adalah sebagai berikut: 1) Audit
bersangkutan. membutuhkan pengabdian yang besar
Penegakan hukum bukanlah pada masyarakat dan komitmen moral
merupakan suatu kegiatan yang berdiri yang tinggi; 2) Masyarakat menuntut
sendiri, melainkan mempunyai untuk memperoleh jasa para auditor
hubungan timbal balik yang erat dengan publik dengan standar kualitas yang
masyarakatnya. Oleh karena itu dalam tinggi, dan menuntut mereka untuk
membicarakan masalah ini sebaiknya bersedia mengorbankan diri. Itulah
tidak mengabaikan pembicaraan sebabnya profesi auditor menetapkan
mengenai struktur masyarakat yang ada standar teknis dan standar etika yang
di belakangnya. Penegakan hukum harus dijadikan panduan oleh para
dalam suatu masyarakat mempunyai auditor dalam melaksanakan audit; 3)
kecenderungan sendiri yang disebabkan Standar etika diperlukan bagi profesi
11
oleh struktur masyarakatnya. audit karena auditor memiliki posisi
11
sebagai orang kepercayaan dan
Romli Atmasasmita, Pengantar Hukum Keja-
hatan Bisnis (Business Crime), Kencana, menghadapi kemungkinan benturan-
Bogor, 2003. Tanpa Halaman.

Vol. II No. 02 Edisi Juli-Desember 2016


847

benturan kepentingan; dan 4) Kode etik ditetapkan oleh IAI Kompartemen


atau aturan etika profesi audit Akuntan Sektor Publik (IAI-KASP).
menyediakan panduan bagi para auditor Sampai saat ini, aturan etika ini masih
profesional dalam mempertahankan diri dalam bentuk exposure draft, yang
dari godaan dan dalam mengambil penyusunannya mengacu pada Standard
keputusan-keputusan sulit. 12 of Professional Practice on Ethics yang
Etika sudah menjadi kebutuhan diterbitkan oleh the International
setiap orang dalam menjalankan Federation of Accountants (IFAC)14.
aktivitas mereka. Etika merupakan Berdasarkan aturan etika ini,
serangkaian prinsip atau nilai moral yang seorang profesional akuntan sektor
dimiliki oleh setiap orang, termasuk publik harus memiliki karakteristik yang
etika dalam menjalankan profesi. Salah mencakup: 1) Penguasaan keahlian
satu profesi yang mempunyai etika intelektual yang diperoleh melalui
adalah akuntan publik. pendidikan dan pelatihan; 2) Kesediaan
Prinsip etika akuntan atau kode melakukan tugas untuk masyarakat
etik akuntan itu sendiri meliputi delapan secara luas ditempat instansi kerja
butir pernyataan. Kedelapan butir maupun untuk auditan; 3) Berpandangan
pernyataan tersebut merupakan hal-hal obyektif; dan 4) Penyediaan layanan
yang seharusnya dimiliki oleh seorang dengan standar pelaksanaan tugas dan
akuntan. Delapan butir tersebut adalah, kinerja yang tinggi. 15
Tanggung Jawab Profesi; Kepentingan Penerapan aturan etika ini
Publik; Integritas; Objektivitas; Kompe- dilakukan untuk mendukung tercapainya
tensi dan Kehati-hatian Profesional; tujuan profesi akuntan yaitu: 1) Bekerja
Kerahasiaan; Perilaku Profesional; serta dengan standar profesi yang tinggi, 2)
Standar Teknis.13 Mencapai tingkat kinerja yang
Penjelasan aturan etika merupakan diharapkan, dan, 3) Mencapai tingkat
penjabaran lebih lanjut dari prinsip- kinerja yang memenuhi persyaratan
prinsip etika dan ditetapkan untuk kepentingan masyarakat.
masing-masing kompartemen. Untuk
akuntan sektor publik, aturan etika 14
Ibid.
15
Toruan, L Henry, Tanggung Jawab Akuntan
Publik, Media Akuntansi, No.18/ Juni/2001,
12
<Z}o]•U Ì]̵oU Y Op Cit. Penerbit Intama Artha Indonusa, Jakarta.
13
Tuanakotta, Theodorus M. Akuntansi Y K‰ ]šX 2001. Tanpa Halaman.

Vol. II No. 02 Edisi Juli-Desember 2016


848

D. Kewajiban Hukum Auditor Namun hukuman yang bersifat


administratif tersebut walaupun diakui
Apabila terjadinya pelanggaran
merupakan suatu hukuman yang cukup
yang dilakukan oleh seorang Akuntan
berat bagi eksistensi dan masa depan
Publik dalam memberikan jasanya, baik
dari seorang Akuntan Publik, ternyata
atas temuan-temuan bukti pelanggaran
masih belum menjawab penyelesaian
apapun yang bersifat pelanggaran ringan
permasalahan ataupun resiko kerugian
hingga yang bersifat pelanggaran berat,
yang telah diderita oleh anggota
berdasarkan PMK No. 17/PMK.01/2008
masyarakat, sebagai akibat dari
hanya dikenakan sanksi administratif,
penggunaan hasil audit dari Akuntan
berupa: sanksi peringatan, sanksi
Publik tersebut.
pembekuan ijin dan sanksi pencabutan
Lebih jauh Soedarjono dalam
ijin16.
Hukuman dalam pemberian sanksi Sarsiti mengungkapkan bahwa auditor

hingga pencabutan izin baru dilakukan memiliki beberapa tanggung jawab

dalam hal seorang Akuntan Publik yaitu: 1) Tanggung jawab terhadap opini

tersebut telah melanggar ketentuan- yang diberikan; 2) Tanggung jawab

ketentuan yang diatur dalam SPAP dan terhadap profesi; 3) Tanggung jawab

termasuk juga pelanggaran kode etik terhadap klien; 4) Tanggung jawab untuk

yang ditetapkan oleh IAPI, serta juga mengungkapkan kecurangan; 5)

melakukan pelanggaran peraturan Tanggung jawab terhadap pihak ketiga;

perundang-undangan yang berlaku yang dan 6) Tanggung jawab terhadap pihak

berhubungan dengan bidang jasa yang ketiga atas kecurangan yang tidak

diberikan, atau juga akibat dari ditemukan.17


Banyak profesional akuntansi dan
pelanggaran yang terus dilakukan
hukum percaya bahwa penyebab utama
walaupun telah mendapatkan sanksi
tuntutan hukum terhadap kantor akuntan
pembekuan izin sebelumnya, ataupun
publik adalah kurangnya pemahaman
tindakan-tindakan yang menentang
pemakai laporan keuangan tentang
langkah pemeriksaan sehubungan
perbedaan antara kegagalan bisnis dan
dengan adanya dugaan pelanggaran
profesionalisme akuntan publik.
17
Sarsiti, Kualitas audit dan tanggung jawab
auditor terhadap penuntutan kerugian,
Jurnal Keuangan dan Bisnis, Volume 1,
16
Ibid. Nomor 2 Oktober 2003.

Vol. II No. 02 Edisi Juli-Desember 2016


849

kegagalan audit, dan antara kegagalan sama seperti seorang (typical) akuntan
audit serta risiko audit. Menurut publik bertindak.20
Loebbecke dan Arens Kegagalan dibagi Gross negligence merupakan
menjadi 3 yaitu berikut kegagalan bisnis, kegagalan akuntan publik mematuhi
kegagalan audit dan risiko audit.18 standar profesional dan standar etika.
Dalam melaksanakan audit, Standar ini minimal yang harus
akuntan publik telah gagal mematuhi dipenuhi. Bila akuntan publik gagal
standar profesinya, maka besar mematuhi standar minimal (gross
kemungkinannya bahwa business negligence) dan pikiran sehat dalam
failure juga dibarengi oleh audit failure. situasi tertentu (ordinary negligence),
Dalam hal yang terakhir ini, akuntan yang dilakukan dengan sengaja demi
publik harus bertanggung jawab. motif tertentu maka akuntan publik
Sementara, dalam menjalankan tugas- dianggap telah melakukan fraud yang
nya, akuntan publik tidak luput dari mengakibatkan akuntan publik dapat
kesalahan. Kegagalan audit yang dituntut baik secara perdata maupun
dilakukan dapat dikelompokkan menjadi pidana.21
ordinary negligence, gross negligence, Sebagian besar profesional
dan fraud.19 akuntan setuju bahwa bila suatu audit
Ordinary negligence merupakan gagal mengungkapkan kesalahan yang
kesalahan yang dilakukan akuntan material dan oleh karenanya dikeluarkan
publik, ketika menjalankan tugas audit, jenis pendapat yang salah, maka kantor
dia tidak mengikuti pikiran sehat akuntan publik yang bersangkutan harus
(reasonable care). Dengan kata lain diminta mempertahankan kualitas audit-
setelah mematuhi standar yang berlaku nya. Jika auditor gagal menggunakan
ada kalanya auditor menghadapi situasi keahliannya dalam pelaksanaan
yang belum diatur standar. Dalam hal ini auditnya, berarti terjadi kegagalan audit,
auditor harus menggunakan ³FRPPRQ dan kantor akuntan publik tersebut atau
VHQVH´ dan mengambil keputusan yang perusahaan asuransinya harus membayar
18
Saleh, AS Rachmad dan Saiful Anuar
kepada mereka yang menderita kerugian
Syahdan, Perspektif kewajiban hukum akibat kelalaian auditor tersebut.
terhadap advokasi akuntan public di
Indonesia, artikel, Media Akuntansi,
20
No.35/September-Oktober/2003, Penerbit Ibid.
21
Intama Artha Indonusa, Jakarta. 2003. Tuanakotta, Theodorus M. Akuntansi Forensik
19
Ibid. Y K‰ ]šX

Vol. II No. 02 Edisi Juli-Desember 2016


850

Pemahaman terhadap hukum Auditor akan terkena sanksi atas


tidaklah mudah mengingat pemahaman kelalaiannya, seperti kegagalan untuk
tersebut menuntut suatu kesadaran dari mematuhi standar profesional di dalam
perilaku-perilaku yang terlibat di kinerjanya. Profesi ini sangat rentan
dalamnya dan juga adanya kemungkinan terhadap penuntutan perkara atas
interpretasi yang berbeda-beda terhadap kelalaiannya yang digambarkan sebagai
keberadaan suatu hukum. Hal ini juga sebuah krisis.
yang terjadi pada profesi akuntan publik Kewajiban hukum yang mengatur
dimana perilaku-perilaku yang terlibat akuntan publik di Indonesia secara
terkadang kurang memahami secara eksplisit memang belum ada, akan tetapi
benar apa yang telah menjadi kewajiban secara implisit hal tersebut sudah ada
yang nantinya akan mempunyai seperti tertuang dalam Standar
konsekuensi terhadap hukum. Suatu Profesional Akuntan Publik (SPAP),
pemahaman yang baik terhadap hukum Standar Akuntansi Keuangan (SAK),
akan membawa profesi akuntan publik Peraturan-Peraturan mengenai Pasar
minimal ke dalam praktik yang sehat, Modal atau Bapepam, UU Perpajakan
yang dapat meningkatkan performance dan lain sebagainya yang berkenaan
dan kredibilitas publik yang lebih baik. dengan kewajiban hukum akuntan.
Apabila akuntan publik kurang Perangkat hukum yang mengatur
memahaminya pada iklim keterbukaan akuntan publik di Indonesia sangat
di era reformasi seperti sekarang ini dibutuhkan oleh masyarakat termasuk
maka akan dapat membawa perkem- kalangan profesi untuk melengkapi
bangan fenomena ke dalam konteks yang aturan main yang sudah ada. Hal ini
lebih luas pada publik yang sudah mulai dibutuhkan agar di satu sisi kalangan
berani melakukan tuntutan hukum profesi dapat menjalankan tanggung
terhadap berbagai profesi termasuk jawab profesionalnya dengan tingkat
profesi akuntan publik. kepatuhan yang tinggi, dan di sisi lain
masyarakat akan mempunyai landasan
E. Kewajiban Hukum Bagi Auditor yang kuat bila sewaktu-waktu akan

Secara umum Auditor sama melakukan penuntutan tanggung jawab

dengan profesi lainnya merupakan profesional terhadap akuntan publik.

subjek hukum dan peraturan lainnya.

Vol. II No. 02 Edisi Juli-Desember 2016


851

Dengan uraian-uraian di atas, Menurut Tuanakotta akuntansi


dapat disimpulkan bahwa kewajiban forensik ialah "penerapan disiplin
hukum bagi seorang akuntan publik akuntansi dalam arti luas, termasuk
adalah bertanggung jawab atas setiap auditing, pada masalah hukum untuk
aspek tugasnya sehingga jika memang penyelesaian hukum di dalam atau di
terjadi kesalahan yang diakibatkan oleh luar pengadilan"23.
kelalaian pihak auditor, maka akuntan
Dari beberapa pengertian
publik dapat dimintai pertanggung- akuntansi forensik di atas, dapat
jawaban secara hukum sebagai bentuk disimpulkan bahwa akuntansi forensik
kewajiban hukum auditor. Akuntansi adalah penerapan disiplin akuntansi yang
forensik muncul karena pesatnya berdasarkan pada keterampilan-
perkembangan fraud yang terjadi, untuk keterampilan dalam menginvestasi dan
mengungkapkan fraud tersebut diperlu- menganalisis yang bertujuan untuk
kan ilmu mengenai akuntansi forensik. menyelesaikan masalah keuangan yang
Istilah akuntansi forensik merupakan dilakukan berdasarkan peraturan-
terjemahan dari forensic accounting. peraturan yang ditetapkan oleh hukum.
Definisi akuntansi forensik
menurut Hopwood et al yaitu "forensic
F. Pengertian Fraud
accounting is the application of
investigative and analytical skills for the
Istilah Fraud atau yang sering
purpose of resolving financial issues in a
manner that meets standards required by dikenal dengan istilah kecurangan
courts of law".22
merupakan hal yang sekarang banyak
Dengan terjemahan sebagai
dibicarakan di Indonesia. Pengertian
berikut, akuntansi forensik adalah
fraud itu sendiri merupakan penipuan
aplikasi keterampilan investigasi dan
yang sengaja dilakukan, yang
analitik yang bertujuan untuk menyele-
menimbulkan kerugian pihak lain dan
saikan masalah-masalah keuangan
memberikan keuntungan bagi pelaku
melalui cara-cara yang sesuai dengan
kecurangan dan atau kelompoknya.
standar yang ditetapkan oleh pengadilan
Fraud sebagai representasi tentang fakta
dan hukum.
material yang palsu dan sengaja atau
ceroboh sehingga diyakini dan ditindak-
22
Rezaee, Z., Financial Statement Fraud,
23
Prevention and Detection. New York, John Tuanakotta, Theodorus M. Akuntansi Forensik
Wiley & Sons, Inc. 2002. Y K‰ ]šX

Vol. II No. 02 Edisi Juli-Desember 2016


852

lanjuti oleh korban dan kerusakan dan mencakup semua cara yang tidak
korban. Dalam bahasa aslinya fraud terduga, penuh siasat atau tersembunyi,
meliputi berbagai tindakan melawan dan setiap cara yang tidak wajar yang
hukum.24 menyebabkan orang lain tertipu atau

Amrizal mendefinisikan kecurangan menderita kerugian.

³Fraud is criminal deception intended to


financially benefit the deceiver´ \DLWX G. Kejahatan Akuntansi dan Bentuk

kecurangan adalah penipuan kriminal Sanksi Hukum terhadap Akuntan

yang bermaksud untuk memberi manfaat Publik

keuangan kepada si penipu25. Pada dasarnya kejahatan akuntansi


Adapun menurut the Association of bermuara pada pelaporan keuangan yang
Certified Fraud Examiners (ACFE), menyesatkan bagi penggunanya,
fraud adalah: Perbuatan-perbuatan yang termasuk aktivitas yang tidak benar atau
melawan hukum yang dilakukan dengan ilegal pada proses pengidentifikasian dan
sengaja untuk tujuan tertentu pengukuran transaksi-transaksi keuangan.
(manipulasi atau memberikan laporan Adapun beberapa bentuk kejahatan
keliru terhadap pihak lain) dilakukan akuntansi, diantaranya adalah: 1)
orang-orang dari da-lam atau luar Manajemen Laba yang Tidak Sah
organisasi untuk mendapatkan (illegal earnings management); 2)
keuntungan pribadi ataupun kelompok Pendapat (opini) Auditor Eksternal yang
secara langsung atau tidak langsung Tidak Benar; 3) Kejahatan Perbankan; 4)
merugikan pihak lain.26 Kejahatan Akuntansi di Pasar Modal;
Jadi istilah fraud adalah mencakup dan 5) Transaksi dengan pihak yang
segala macam yang dapat dipikirkan memiliki hubungan istimewa (Related-
manusia, dan yang diupayakan oleh Party Transactions).27
seseorang untuk mendapatkan
keuntungan dari orang lain, dengan saran
yang salah atau pemaksaan kebenaran,

24
Rezaee, Z., Financial Statement Fraud:
Prevention Y. Op Cit.
25
Amrizal, CFE, Pencegahan dan Pendeteksian
27
Kecurangan oleh Internal Auditor, Jakarta. Romli Atmasasmita, Pengantar Hukum
2004. Kejahatan Bisnis (Bisnis Crime). Bogor:
26
Ibid. Kencana. 2003.

Vol. II No. 02 Edisi Juli-Desember 2016


853

H. Penggolongan Kejahatan menyesatkan, dapat dikenakan Pasal 416


Akuntansi Dalam Kriminologi KUHP; 3) Berkaitan dengan kejahatan
perbankan yang merupakan kategori
Kejahatan akuntansi atau skandal
akuntansi melibatkan kaum elit bisnis penggelapan, dapat dikenakan Pasal 372

dan kaum profesional. Contoh kasus KUHP; 4) Berkaitan dengan kejahatan

yang populer adalah kasus Enron perbankan sehubungan pemalsuan

dimana harga saham perusahaan tersebut rekening nasabah, dapat dikenakan Pasal

anjlok karena ulah pendiri Enron, 49 ayat (1) huruf c UU Perbankan No.

mantan CEO, eksekutif Enron lainnya 10 Tahun 1998; dan 5) Berkaitan dengan

serta Kantor Akuntan Publik Arthur kejahatan akuntansi di pasar modal yang

Anderson yang bersekongkol berupa manipulasi pasar, dapat

memanipulasi laporan keuangan Enron. dikenakan pasal 91 Undang-Undang

Kejahatan akuntansi di perbankan dan di Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar

pasar modal juga melibatkan kaum Modal.28


Untuk mengetahui penyebab
profesional.
terjadinya kejahatan akuntansi dapat
Dengan melihat pelakunya maka
menggunakan konsep segitiga fraud.
disimpulkan bahwa kejahatan akuntansi
Konsep segitiga fraud ini dicetuskan
ini masuk dalam kategori kejahatan
oleh Donald R. Cressey untuk
kerah putih (white collar crime) adalah
menjelaskan tiga faktor penyebab yang
kejahatan yang dilakukan oleh orang-
muncul dalam setiap situasi fraud.
orang terhormat dan status sosial tinggi
Ketiga faktor tersebut adalah motif,
dalam kaitannya dengan okupasinya.
rasionalisasi, dan kesempatan29.
Dalam kaitannya dengan hukum
Motif menggambarkan suatu
positif yang berlaku di Indonesia, Kitab
dorongan kebutuhan atas dana atau
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)
alasan seseorang yang menyebabkan dia
dan Undang-Undang yang terkait
menyebutkan beberapa pasal yang 28
Adami Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana
terkait dengan kejahatan akuntansi, Bagian 2: Penafsiran Hukum Pidana, Dasar
Peniadaan, Peberatan & Peringanan Pidana,
diantaranya adalah: 1) Berkaitan dengan Kejahatan Aduan, Perbarengan & Ajaran
Kausalitas, PT. Raja Grafindo Persada,
manajemen laba ilegal, dapat dikenakan Jakarta, 2002.
29
Weygandt, J.J., P.D. Kimmel, dan D.E. Kieso,
Pasal 390 KUHP; 2) Berkaitan dengan
Accounting Principles, 10th Edition.
pemberian opini auditor yang Hoboken, New Jersey: John Wiley & Sons,
Inc. 2012.

Vol. II No. 02 Edisi Juli-Desember 2016


854

perlu untuk melakukan suatu kejahatan. kemungkinan adanya kejahatan


Unsur ini kadang-kadang disebut sebagai akuntansi.
tekanan, yang biasanya merupakan suatu Dalam hal terjadinya pelanggaran
bentuk pendorong untuk memperoleh yang dilakukan oleh seorang Akuntan
penghasilan tambahan yang akan Publik dalam memberikan jasanya, baik
digunakan untuk berbagai tujuan. atas temuan-temuan bukti pelanggaran
Pelaku fraud menggambarkan apapun yang bersifat pelanggaran ringan
tindakan mereka sebagai suatu tindakan hingga yang bersifat pelanggaran berat,
yang bukan kategori kejahatan, berdasarkan PMK No. 17/PMK.01/2008
melainkan hanya mengambil suatu hanya dikenakan sanksi administratif
keuntungan akibat ketidakadilan yang berupa: sanksi peringatan, sanksi
dilakukan oleh perusahaan atau orang pembekuan ijin dan sanksi pencabutan
lain. Mereka memaklumi tindakan ijin. 30
mereka tersebut dan mengatasi Sedangkan menurut Undang-
kekhawatiran dengan beranggapan Undang Nomor 5 Tahun 2011 Tentang
bahwa tindakan mereka bukan suatu Akuntan Publik yang diatur dalam Pasal
pelanggaran hukum. Pelaku fraud 55 dan 56. Penghukuman dalam
merasionalisasi tindakan mereka. pemberian sanksi hingga pencabutan izin
Rasionalisasi inilah yang memungkinkan baru dilakukan dalam hal seorang
mereka untuk melakukan kegiatan fraud. Akuntan Publik telah melanggar
Karena kejahatan akuntansi biasa- ketentuan yang diatur pula dalam SPAP
nya dilakukan oleh tim manajemen dan termasuk juga pelanggaran kode etik
tingkat atas berarti kejahatan ini sering yang ditetapkan oleh IAPI, serta
terjadi dalam lingkungan perusahaan melakukan pelanggaran peraturan
yang corporate governance nya tidak perundang-undangan yang berlaku atau
dapat dipertanggungjawabkan dan tidak juga akibat dari pelanggaran yang terus
berjalan efektif. Pada dasarnya dilakukan walaupun telah mendapatkan
manajemen akan lebih enggan untuk sanksi pembekuan izin sebelumnya,
terlibat dalam kejahatan akuntansi jika ataupun tindakan-tindakan yang
mekanisme corporate governance
tersebut berjalan efektif dan meningkat- 30
Toruan, L Henry, Tanggung Jawab Akuntan
Publik, Media Akuntansi, No. 18/ Juni/2001,
kan mekanisme pencegahan dan deteksi Penerbit Intama Artha Indonusa, Jakarta.
2001.

Vol. II No. 02 Edisi Juli-Desember 2016


855

menentang langkah pemeriksaan I. Penanggulangan Kejahatan


sehubungan dengan adanya dugaan Akuntansi
pelanggaran profesionalisme akuntan
Praktik akuntansi forensik tumbuh
publik.
dengan pesat tidak lama setelah krisis
Sanksi administratif menurut
ekonomi melanda Indonesia tahun 1997.
Undang-Undang nomor 5 Tahun 2011
Tingkat korupsi yang masih tinggi juga
Tentang Akuntan Publik yang diatur
menjadi pendorong yang kuat untuk
dalam Pasal 53 dapat pula dikenakan
berkembangnya praktik akuntansi
kepada akuntan publik yang melanggar
forensik di Indonesia. Istilah akuntansi
aturan yang sudah ditetapkan oleh
forensik lebih tepat digunakan jika sudah
undang-undang.
bersinggungan dengan bidang hukum.
Berdasarkan uraian di atas jelas
Sementara hasil audit investigatif dapat,
sikap professional dari sang Akuntan
tetapi tidak harus, digunakan dalam
Publik timbul bukan karena rangkaian
proses pengadilan atau bentuk
ancaman hukuman administratif, perdata
penyelesaian hukum lainnya. Namun
dan bahkan pidana yang dapat
dalam penerapannya akuntansi forensik
menjeratnya dalam hal terjadinya
memang banyak bersinggungan dengan
pelanggaran, akan tetapi lebih karena
hukum.
tuntutan profesi akuntan publik
Teknik audit yang biasa diterapkan
membutuhkan suatu proses perjalanan
dalam audit umum seperti pemeriksaan
yang sehat dan transparan, sehingga
fisik, konfirmasi, memeriksa dokumen,
dalam hal menyajikan suatu keberadaan
review analitikal, meminta penjelasan
suatu perusahaan melalui laporan
tertulis atau lisan kepada auditan, meng-
keuangannya tersebut, publik sangat
hitung kembali dan mengamati pada
membutuhkan akuntan publik yang
dasarnya dapat digunakan untuk audit
benar-benar mempunyai kemampuan
investigatif. Hanya dalam audit
yang baik, professional dan independen
investigatif, teknik-teknik audit tersebut
dalam menjamin maksimumnya tingkat
dilakukan secara eksploratif, mencari
akurasi kebenaran dari hasil pernyataan
wilayah garapan, ataupun pendalaman.
pendapatnya terhadap Laporan
Selain teknik audit yang biasa
Keuangan.
digunakan dalam audit umum, ada
beberapa teknik audit investigatif yang

Vol. II No. 02 Edisi Juli-Desember 2016


856

bisa diterapkan apabila tidak ditemukan dan untuk menginterpretasikan dan


bukti dokumen. Net worth method dan mengkomunikasikan temuan.
expenditure method adalah teknik audit Seorang akuntan forensik
untuk menelusuri ketidakwajaran menyelidiki kasus fraud yang sudah
penghasilan dan atau pola konsumsi diketahui atau dicurigai harus dapat
pelaku tindak pidana. Teknik lain adalah mengembangkan teori kasus tersebut dan
dengan menelusuri aliran uang (follow menggabungkannya ke dalam metode
the money) yang selama ini dilakukan ilmiah. Pendekatan ini mencakup
oleh PPATK. Meski hampir selalu identifikasi masalah (hipotesis),
bersinggungan dengan hukum, bukan mengumpulkan bukti dan data,
berarti akuntansi forensik ini melulu atas menganalisis data untuk menguji
permintaan aparat penegak hukum. Pada hipotesis, dan menarik kesimpulan.
dasarnya siapapun bisa meminta Dalam melakukan penyelidikan.
digelarnya audit forensik, mulai dari Di sektor publik (pemerintahan),
masalah perceraian, konflik premi praktik akuntan forensik serupa dengan
asuransi, gugatan perdata, hingga apa yang digambarkan di atas, bahwa
penilaian terhadap kinerja perusahaan. tahap-tahap dalam seluruh rangkaian
akuntansi forensik terbagi-bagi diantara
J. Akuntan Forensik berbagai lembaga. Ada lembaga yang

Profesi akuntan forensik sangat melakukan pemeriksaan keuangan

dibutuhkan oleh penegak hukum, yakni negara, ada beberapa lembaga yang

jika ada sebuah transaksi yang dicurigai, merupakan bagian dari internal

maka abdi hukum bisa meminta bantuan pemerintahan, ada lembaga-lembaga

akuntan forensik untuk menjelaskan dari pengadilan, ada lembaga yang

mana dan ke mana transaksi tersebut menunjang kegiatan memerangi

mengalir. Akuntan forensik menerapkan kejahatan pada umumnya, dan korupsi

keterampilan khusus di bidang khususnya seperti (PPATK), dan

akuntansi, audit, keuangan, metode lembaga-lembaga lainnya seperti KPK.

kuantitatif, beberapa bidang hukum, Juga ada lembaga swadaya masyarakat

penelitian dan keterampilan dalam yang berfungsi sebagai pressure group.

menginvestigasi untuk mengumpulkan, Masing-masing lembaga tersebut

menganalisis, dan mengevaluasi bukti mempunyai mandat dan wewenang yang

Vol. II No. 02 Edisi Juli-Desember 2016


857

diatur dalam konstitusi, undang-undang dilakukan dalam bidang ekonomi dan


atau ketentuan lainnya. Mandat dan we- berkaitan dengan akuntansi.
wenang ini akan mewarnai lingkup Kejahatan akuntansi dilakukan oleh
akuntansi forensik yang diterapkan. Di manajemen puncak suatu organisasi
samping itu keadaan politik dan macam- dengan cara memanipulasi transaksi
macam kondisi lain akan mempengaruhi dan/atau laporan keuangan. Kejahatan
lingkup akuntansi forensik yang akuntansi dapat dikategorikan sebagai
diterapkan, termasuk pendekatan hukum kejahatan kerah putih.
atau nonhukum. Dampak yang terjadi di 2. Kejahatan akuntansi tidak terlihat
sektor pemerintahan apabila terdapat secara nyata dan korban seringkali
fraud adalah terganggunya pelaksanaan tidak merasakan adanya kejahatan ini.
penyelenggaraan negara. Apabila tidak Ketika kejahatan ini terdeteksi dan
ditunjang dengan penegakan bidang terjadi maka dampak yang
hukum yang kuat, standar akuntansi dan ditimbulkannya sangat besar yaitu
lain-lain maka tingkat korupsi dan perusahaan/organisasi dan negara
kelemahan dalam penyelenggaraan akan mengalami kebangkrutan dan
negara akan meningkat. perekonomian negara bahkan dunia
Berdasar uraian di atas maka akan mengalami goncangan.
akuntan forensik sangat dibutuhkan 3. Akuntansi forensik merupakan
dalam mengungkap kejahatan akuntansi formulasi yang dapat dikembangkan
yang berakibat banyaknya terjadi sebagai strategi preventif, detektif dan
pelanggaran hukum baik pihak swasta persuasif melalui penerapan prosedur
maupun pemerintah dalam bentuk audit forensik dan audit investigatif
manipulasi data keuangan berupa tindak yang bersifat litigation suport untuk
pidana korupsi yang berakibat kerugian menghasilkan temuan dan bukti yang
negara yang tidak sedikit dan dapat membantu proses pengambilan
menyengsarakan rakyat. putusan di pengadilan. Di samping itu
dengan fraud examination yang tidak
III. PENUTUP terlepas dari akuntansi forensik akan
menjadi bahan untuk profesi
A. Kesimpulan
akuntansi khususnya untuk
1. Kejahatan akuntansi merupakan menelusuri adanya kemungkinan-
kejahatan atau kecurangan yang

Vol. II No. 02 Edisi Juli-Desember 2016


858

kemungkinan kecurangan yang lagi terhadap kejahatan akuntansi dan


dilakukan. menindak tegas setiap kejahatan
tersebut.
B. Saran
2. Peran Akuntansi forensik perlu
1. Proses penegakan hukum terhadap ditingkatkan karena merupakan
pelaku kejahatan akuntansi belum sebuah formulasi yang dapat
maksimal mengingat dampak yang mengungkap dan membuktikan
ditimbulkannya sangat luar biasa kejahatan akuntansi di Indonesia.
bahkan dapat menggoyahkan
perekonomian negara. Untuk itu para
penegak hukum perlu lebih waspada

Vol. II No. 02 Edisi Juli-Desember 2016


859

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku Perkembangan Hukum di


Indonesia, PT Raja Grafindo
Adami Chazawi, Pelajaran Hukum Persada, Jakarta, 1995.
Pidana Bagian 2: Penafsiran
Hukum Pidana, Dasar Peniadaan, Tuanakotta, Theodorus M. Akuntansi
Peberatan & Peringanan Pidana, Forensik dan Audit
Kejahatan Aduan, Perbarengan & Investigatif, Edisi 2. Salemba
Ajaran Kausalitas, PT. Raja Empat, Jakarta, 2010.
Grafindo Persada, Jakarta, 2002.
Weygandt, J.J., P.D. Kimmel, dan D.E.
Amrizal, CFE, Pencegahan dan Kieso, Accounting Principles, 10th
Pendeteksian Kecurangan oleh Edition. Hoboken, New Jersey:
Internal Auditor, Jakarta. 2004. John Wiley & Sons, Inc. 2012.

Romli Atmasasmita, Pengantar Hukum


Kejahatan Bisnis (Business B. Peraturan Perundang-undangan
Crime), Kencana, Bogor, 2003.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946
Bambang Purnomo, Orientasi Hukum Tentang Aturan Hukum Pidana.
Acara Pidana Indonesia, Amarta,
Yogyakarta, 1988. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981
Tentang Undang-Undang Hukum
Mochtar Kusumaatmadja, Konsep- Acara Pidana.
konsep Hukum Dalam
Pembangunan (Kumpulan Karya Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1954
Tulis), Alumni, Bandung, 2002. tentang Pemakaian Gelar Akuntan;

Rezaee, Z., Financial Statement Fraud, Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995


Prevention and Detection. New tentang Pasar Modal;
York, John Wiley & Sons, Inc.
2002. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998
tentang Perbankan;
Satjipto Raharjo, Masalah Penegakan
Hukum Suatu Tinjauan Sosiologis, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011
CV. Sinar Baru Bandung, 2005. Tentang Akuntan Publik

Soesilo, Kitab Undang-Undang Hukum


Pidana (KUHP) Serta Komentar- C. Jurnal, Artikel, Makalah, Majalah,
Komentarnya Lengkap Pasal Demi Koran, Internet, dan Lain-lain.
Pasal, Politeia, Bogor, 1993,.
Kholis, Azizul, I Nengah Rata, Sri
Soetand Wignyosubroto, Dari Hukum Sulistiyowati, dan Endah Prapti
Kolonial ke Hukum Nasional Lestari. Kewajiban hukum (legal
Dinamika Sosial Politik Dalam liability) auditor, Jurnal Bisnis dan

Vol. II No. 02 Edisi Juli-Desember 2016


860

Akuntansi, Volume 3, Nomor 3 Penuntutan Kerugian, Jurnal


Desember 2001. Keuangan dan Bisnis, Volume 1,
Nomor 2 Oktober 2003.
Toruan, L Henry, Tanggung Jawab
Akuntan Publik, Media Akuntansi, Saleh, AS Rachmad dan Saiful Anuar
No.18/ Juni/2001, Penerbit Intama Syahdan, Perspektif kewajiban
Artha Indonusa, Jakarta. 2001. hukum terhadap advokasi akuntan
public di Indonesia, artikel, Media
Sarsiti, Kualitas Audit Dan Tanggung Akuntansi, No. 35/September-
Jawab Auditor Terhadap Oktober/2003, Penerbit Intama
Artha Indonusa, Jakarta. 2003.

Vol. II No. 02 Edisi Juli-Desember 2016

Anda mungkin juga menyukai