Anda di halaman 1dari 6

MANUSIA ENAM JUTA DOLLAR

By ALBERT M. HUTAPEA
(MENUJU HIDUP SEHAT, GRAMEDIA)

Sebenarnya masing-masing kita adalah “ Manusia Enam Juta Dollar ”.

Dalam usahanya untuk mencari makna hidup, manusia berusaha untuk mencari harga
dirinya. Segala macam cara digunakan dalm upayanya untuk menentukan nilai setiap
orang. Di arena pertandingan dicari siapa yang tercepat, terkuat, maupun yang
terberani. Di tempat pekerjaan diadakan evaluasi atau penialaian untuk penentuan
kenaikan pangkat maupun gaji.

Para ahli kimia pun telah mengadakan riset laboratorium untuk mencari harga pasaran
bahan-bahan kimia yang membentuk tubuh manusia seperti karbon, hydrogen,
oksigen, natrium, kalsium, sulfur, mangan, ferrum, yodium, klor, flor, selenium,
molybdenum dan sebagainya.

Hasil riset laboratorium tersebut menyatakan bahwa jika unsure kimiawi tubuh
manusia dapat dipisahkan satu persatu lalu dicocokkan dengan harganya ditoko bahan
kimia, maka kita dapat menentukan harga tubuh manusia dari segi bahan kimianya.

Para ilmuwan melaporkan bahwa berikut ini adalah “ harga “ tubuh manusia. Pada
tahun 1930-an kira-kira 98 sen AS atau Rp 2000. Tahun 1960-an 3,50 dolar atau kira-
kira Rp 7000. Tahun 1970-an 5,60 dolar atau kira-kira Rp 11.300.
Dengan catatan, jika berat tubuhnya adalah 70 kilogram, maka sekitar 45 kilogram
dari berat tersebut adalah air, gratis!

Murah? Ya, mungkin juga. Bagaimana dengan nilainya pada tahun 1980-an?

Terjadi peningkatan nilai bukan karena manusia menjadi tambah mahal , tetapi
karena alat penganalisis kimia yang tersedia menjadi semakin canggih.

Dr. Harold J. Morovitz melporkan satu hal yang cukup mengagetkan di Journal of
Hospital Practice. Dia menulis artikel tersebut setelah mendapat kartu hari ulang
tahun dari putrinya, yang bertuliskan “ Menurut para Biokemis zat-zat yang
membentuk tubuh manusia hanya bernilai 98 sen AS “. Beliau menuliskan bahwa
harga pasaran beberapa zat kimia yang membentuk tubuh manusia adalah sebagai
berikut :

Haemoglobin $ 285 / gr
Insulin $ 47,50 / gr
Tripsin $ 36 / gr
Zat Empedu $ 12 / gr
Kolagen $ 15 / gr
Albumin $ 3 / gr
Asam Deoksiribonukleat $ 76 / gr

Ada beberapa zat yang jumlahnya dalam tubuh agak sedikit, sehingga harganya agak
lebih mahal seperti yang tertera dibawah ini ;

Asetat Kinase $ 8.860 / gr


Alkalin Fosfat $ 225 / gr
Asam Hialuronik $ 175 / gr
Brodikinin (Asam Amino) $ 12.000 / gr

Yang cukup mengagetkan adalah dua jenis hormon yang terdapat dalam tubuh wanita
yang memang sangat mahal sebagi berikut ini ;

Hormon FSH $ 8.000.000 / gr


Hormon Prolaktin $ 17.500.000 / gr

Dngan menghitung setiap prosentase setiap bahan kimia dalam tubuh, maka nilai
manusia adalah $ 245,54 per gramnya. Maka seseorang yang berat tubuhnya adalah
60 kilogram akan bernilai lebih dari 6.000.000 dollar AS atau sekitar Rp
12.000.000.000,- .

Sangat mahal ? Tentu. Dengan diciptakannya alat penganalisis yang lebih canggih
maka nilai tersebut akan terus meningkat.

Seyogyanya manusia tidaklah ternilai harganya. Sebab nilai diatas barulah


“HARGA“ tubuhnya. Kita semua yakin bahwa nilai napas hidupnya bernilai lebih
dari itu. Belum lagi dihitung nilai rohaninya.
Tidak dapat disangkal lagi bahwa tubuh manusia adalah “ harta benda “ yang sangat
mahal sehingga perlu dijaga dan dipelihara keutuhannya dengan baik dan hati-hati.

Anda memiliki tubuh yang mahal. Namun nilai sejati tubh anda naik dan turun
tergantung pada gaya hidup anda. Bagaimanakah cara menaikkan nilai tubuh kita ?
Jawabannya terdapat pada sub-bab selanjutnya.
SEHAT : YANG BAGHAIMANAKAH ITU ?
Sehat bukan berarti sekedar tidak mengiap penyakit.

Untuk memahami kesehatan manusia, kita perlu memahami manusia itu sendiri.
Seperti mahluk hidup lainnya, tubuh manusia adalah sebuah mahakarya fisiologis
yang luar biasa rumitnya. Jika hanya dipandang sebagai mesin biologis maka manusia
tidak jauh berbeda dari makhluk hidup lainnya.

Banyak hewan yang lebih besar, lebih kuat bahkan lincah daripada manusia, dan ada
tumbuhan yang dapat hidup lebih lama daripada manusia. Walaupun demikian
manusia memiliki kemampuan berfikir yang lebih besar daripada makhluk ciptaan
lainnya. Kemampuan inilah yang memungkinkan manusia untuk sanggup mengenali
dan memecahkan masalah dengan cerdas dan kreatif.

Kesanggupan memilih juga merupakan suatu kesanggupan manusia yang


membedakan dia dari hewan maupun tumbuhan, sehingga ia memiliki kualitas hidup
yang lebih tinggi. Akan tetapi kecerdasan manusia ini jugalah yang seringkali
menjerumuskannya ke dalam pelbagai masalah yang merugikan dirinya sendiri.
Umumnya hewan hidup berdasarkan nalurinya sendiri, itulah sebabnya anjing
maupun semut di Indonesia memliki pola kehidupan yang hampir sama dengan yang
hidup di Amerika. Tetapi rakyat Indonesia memiliki gaya hidup yang berbeda dengan
rekannya di Amerika Serikat. Intelegensia manusialah yang menentukan sanggup
atau tidak sanggup untuk membentuk gaya hidupnya masing-masing.

Pusat pengontrolan penyakit negara Amerika Serikat telah menyimpulkan bahwa ada
empat factor utama yang menentukan kesehatan seseorang, yaitu :

1. Perilaku kesehatan atau gaya hidup


2. Hereditas (Keturunan)
3. Keadaan lingkungan, dan
4. Mutu pelayanan kesehatan yang tersedia

Keempat factor ini memiliki bobot yang berbeda-beda dalam menentukan kesehatan.
Peran yang terbesar dimainkan oleh gaya hidup yaitu sebesar 51 %. Ada jenis-jenis
gaya hidup tertentu yang meningkatkan kesehatan dan adapula yang merongrongnya.
Ada factor keturunan terte ntu yang membatasi kesanggupan seseorang untuk
mencegah penyakit, ada juga yang membuatnya tidak bisa berolahraga secara teratur
dan sebagainya. Faktor keturunan memiliki nilai sebesar 19 % dalam menentukan
kesehatan, sedangkan factor lingkungan bernilai 20 %. Sisanya adalah mutu
pelayanan kesehatan yang tersedia di klinik, rumah sakit dan sebagainya, yaitu sekitar
10 %.

Faktor keturunan apapun yang anda miliki, dalam lingkungan yang bagaimanapun
anda hidup, serta mutu pelayanan kesehatan yang macam apapun yang anda dapatkan,
anda tetap bertanggung jawab untuk meningkatkan mutu kesehatan anda dengan
menghidupkan gaya hidup yang baik dan tepat.

Sebenarnya Apakah Kesehatan itu ? Jenis kehidupan yang bagaimanakah yang


disebut sehat ? Arti dan makna kata sehat mengalami perkembangan. Dulu, seseorang
dianggap sehat jika dia tidak mengidap penyakit. Ini disebabkan karena dulu tahun
1900-an, penyebab utam kematian adalah penyakit-penyakit yang ditimbulkan oleh
virus dan bakteri. Pada zaman itu peluang bagi seseorang untuk meninggal karena
sakit paru-paru basah adalah tiga kali lebih besar daripada meninggal karena kanker.
Pada zaman itu penyakit-penyakit mengancam semua manusia dengan pelbagai
tingkat usia.

Sekarang banyak penyakit dari tempo dulu itu yang dapat dicegah ataupun
disembuhkan. Peningkatan mutu kehidupan membuat manusia dapat membuatnya
hidup lebih lama. Dengan demikian, definisi kata kesehatan pun ikut mengalami
perubahan.

Badan Kesehatan Sedunia (WHO) memberikan definisi yang baik untuk kata “sehat”
yakni ; “ Keadaan sejahtera secara fisik, mental dan sosial bukan hanya sekadar
tidak adanya penyakit maupun cacat “. Disini kita perlu menambahkan satu
komponen yang lain, yaitu rohani. Jadi, anda adalah seorang yang sehat bukan hanya
jika anda tidak mengidap penyakit, melainkan juga jika badan, pikiran, sosial, dan
rohani anda sejahtera.
MANUSIA ENAM JUTA DOLLAR
( Menuju Hidup Sehat )

ALBERT M. HUTAPEA

Gramedia

Anda mungkin juga menyukai