Anda di halaman 1dari 15

4 sehat 5 sempurna

X MIA 3
Kelompok :
- Ahmad Ainur Rofiq (04)
- Taufiq Rahman (30)
- M Lutfi Al Mubarok (26)
- Ilham Abimanyu (17)

4 sehat 5 sempurna
Pengertian Makanan 4 sehat 5 sempurna
Makanan yang dikatakan 4 sehat 5 sempurna adalah makanan yang mengandung karbohidrat ,
protein , vitamin . Paling tidak , dalam sehari kita perlu memperhatikan makanan yang
mengandung makanan 4 sehat 5 sempurna itu. Contoh makanannya bisa seperti nasi , sayuran ,
daging/ikan , buah2an , dan kalau mau bisa ditambahkan dengan susu . Diusahakan juga
pengolahan sayur jangan terlalu lama supaya tidak menghilangkan kadar vitaminnya.
Kalau kita bisa mempraktekkan pola makan 4 sehat 5 sempurna , yakin bisa memperoleh
kondisi badan yang sehat . Tapi memang perlu diimbangkan dengan olahraga dan minum air
putih yang banyak .
Makanan Halalan Toyyiban

Berbicara tentang pangan, ada 2 aspek kualitas yang harus kita perhatikan yaitu aspek
halal dan toyyib. Begitu pentingnya kedua aspek tersebut hingga di dalam Al Qur’an
diperintahkan “Wahai manusia! makanlah dari apa yang terdapat di bumi segala yang halal dan
toyyib” (Al-baqarah, 168). Kedua aspek ini terkadang sangat sulit untuk kita dapatkan secara
bersamaan. Misalnya, di negara-negara Barat lebih mudah mendapatkan yang toyyib tapi sangat
sulit mencari yang halal. Sementara di negara kita, alhamdulillah makanan halal tersedia
dimana-mana. Namun seringkali kita khawatir dengan aspek toyyiban. Bukankah kita sering
mendengar di berita-berita ada makanan dicampur dengan bahan kimia terlarang dan
berbahaya supaya lebih awet? Ada juga yang ditambah pewarna berbahaya supaya mempunyai
tampilan yang lebih menarik. Singkat kata, aspek toyyiban di negeri kita seringkali
mengkhawatirkan. Walaupun sekali-kali muncul juga kasus makanan haram.

Makanan Halal vs Haram


Diskusi tentang halal memang mau tidak mau harus masuk ke dalam wilayah agama sebab
darisanalah kita mendapatkan keterangan mana yang halal dan mana yang haram. Jumlah
makanan halal jauh lebih banyak dibanding yang haram. Merujuk pada Al-Qur’an (Al
baqarah,173), tercakup dalam makanan yang haram adalah bangkai, darah, daging babi, dan
(daging) hewan yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah. Selain itu termasuk pula
khamr, binatang menjijikkan dan beberapa hewan yang disebutkan di dalam Hadits.

Seorang teman berkata kepada saya “Ahh…yang penting bukan babi, gak apa-apa, ini kan daging
sapi…halal kok”. Teman lain dari Turki menimpali “ini bukan babi, kita tinggal baca bismillah
sebelum makan, selesai “. Jelas ini keliru, karena menurut ayat di atas, walaupun bukan babi,
walaupun daging sapi atau ayam atau daging lainnya, kalau disembelih tidak menyebut nama
allah, tidak dengan tata cara islami maka dikategorikan haram. Kejadian di atas mungkin tidak
begitu mengkhawatirkan ketika kita berada di Indonesia, namun ketika berada di negara lain
yang penduduknya mayoritas non muslim jelas daging sapi tidak serta merta menjadi halal.

Lebih jauh lagi kalau kita mau lebih teliti, makanan atau minuman yang tadinya halal maka
ketika sudah tersentuh teknologi belum tentu produk tersebut tetap halal. Karenanya jangan
heran kalau air minum dalam kemasan (AMDK) memerlukan label halal sebab setelah melalui
proses tertentu boleh jadi air tersebut menjadi tidak halal. Ada titik kritis dalam proses
tersebut yang menyebabkan air yang tadinya halal mejadi haram. Demikian pula produk susu,
gula pasir, penyedap rasa, jus, minyak goreng atau produk lainnya. Mengenai titik kritis
kehalalan produk pangan, penulis bermaksud menurunkannya dalam tulisan lain yang lebih
terperinci.

Bahaya Makanan Haram


Ada beberapa hadits yang menjelaskan tentang bahaya makanan haram bagi manusia,
diantaranya:

1. Menghalangi terkabulnya do’a (Muslim)


2. Tidak diterimanya amal selama 40 hari (Athabrani)

3. Daging yang tumbuh dari makanan haram, api neraka layak membakarnya (Athabrani)

Betapa besar bahayanya makanan haram bila sampai masuk ke dalam mulut kita. Makanan
haram dapat menyebabkan kita celaka hingga menyebabkan ke neraka, nauzubillah. Bahaya
makanan haram lebih mengerikan dibanding bahaya makanan yang tidak toyyiban. Karena
itulah mungkin kenapa Al-Qur’an menyebutkan makanan yang Halal terlebih dahulu baru
makanan toyyiban.

Toyyiban
Makanan toyyiban dapat diartikan sebagai makanan yang mengandung zat yang dibutuhkan
oleh tubuh dan tidak mengandung zat yang membahayakan tubuh dan pikiran. Dalam bahasa
sederhana adalah makanan yang bergizi, higienis, dan tidak beracun. Karena definisi ini
disederhanakan, boleh jadi artinya masih terlalu dangkal, tidak mencakup semua aspek seperti
yang dimaksud oleh Al Qur’an. Koreksi dari para pembaca sangat penulis harapkan. Mungkin
akan lebih baik kalau merujuk definisi toyyiban pada tafsir ulama seperti Ibnu Katsir, Ibnu
Qayyim Al Jauziah, atau ulama sholeh lainnya.

Pentingnya aspek toyyiban pada makanan disadari betul oleh para ahli pangan, pakar gizi,
kesehatan dan bidang terkait lainnya baik muslim maupun non muslim. Bahkan dewasa ini
penelitian tentang aspek toyyiban pada makanan sepertinya kita kalah dibanding negara
Jepang, Eropa atau Amrik yang notabene mayoritas non muslim. Dari penelitian aspek toyyiban
ini maka kita mengetahui nutrisi yang diperlukan tubuh, sifat toksik beberapa senyawa yang
terdapat pada pangan, interaksi makanan dengan kemasan yang terkadang melarutkan
senyawa karsinogenik, terciptalah produk-produk dengan label functional food. Lahir pula
gagasan untuk menciptakan makanan untuk orang lanjut usia, yang indera perasanya, daya
serap terhadap makanan dan daya tahan tubuhnya sudah menurun. Sehingga diharapkan para
lansia tetap bisa hidup sehat.
Mempelajari aspek toyyiban jelas diperlukan, karena Qur’an menyuruh kita selain makan yang
halal juga yang toyyib. Dalam hal ini kita harus belajar dari mereka yang lebih maju, yang
kebetulan mempunyai dana penelitian yang memadai, didukung dengan peralatan yang lengkap
dan canggih.

Keduanya Penting
Aspek halal dan toyyib jelas mempunyai peranan penting bagi kehidupan kita. Penekanan hanya
pada bagaimana menciptakan makanan yang toyyiban saja tidak akan bisa menciptakan
kesehatan manusia seutuhnya. Dalam artian kesehatan yang tercipta hanya kesehatan parsial,
kesehatan yang sifatnya jasmaniah tapi tidak menyentuh kesehatan spiritual. Untuk
menghasilkan insan yang kuat jasmani, sehat badaniah serta beriman dan taqwa maka
makanan yang halal dan toyyib solusinya. Makanan toyyiban membantu kita menjaga tetap
sehat selama hidup kita, sedangkan makanan halal membantu kita tetap berbuat ma’ruf selama
hidup, serta sukses dunia akhirat. Bukankah seperti disebutkan dalam hadits di atas, kalau kita
memakan makanan haram maka do’a kita jadi tidak terkabulkan? Lantas bagaimana usaha kita
akan sukses kalau hanya mengandalkan usaha sendiri tanpa mendapat bantuan-Nya karena
do’a kita terhalang makanan haram. La haula wala quwwata illa billah.
A. KARBOHIDRAT

Karbohidrat adalah senyawa organik dengan rumus umum C''m''(H 2 O) n'''', yaitu, hanya terdiri
dari karbon, hidrogen dan oksigen, dua terakhir dalam rasio atom 2:1. Karbohidrat dapat dilihat
sebagai hidrat karbon, maka nama mereka.
Istilah ini paling sering digunakan dalam biokimia, di mana pada dasarnya adalah sebuah
sinonim dari sakarida, keluarga besar karbohidrat alami yang mengisi peran banyak pada
makhluk hidup, seperti penyimpanan dan transportasi energi (misalnya, pati, glikogen) dan
komponen struktural (misalnya, selulosa dan kitin pada tanaman di arthropoda). Kata ini
berasal dari bahasa Yunani''σά κχαρον''(''sá kcharon''), yang berarti "gula". Sakarida dan
turunannya termasuk biomolekul penting lainnya banyak yang memainkan peran kunci dalam
sistem kekebalan tubuh, pemupukan, patogenesis, pembekuan darah, dan pembangunan.
Dalam ilmu makanan dan dalam konteks informal, karbohidrat istilah yang sering berarti
setiap makanan yang sangat kaya di pati (seperti sereal, roti dan pasta) atau gula (seperti
permen, selai dan makanan penutup).
Sedangkan nomenklatur ilmiah karbohidrat kompleks, karbohidrat nama yang sangat sering
berakhir di akhiran-ose.

B. PROTEIN

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa
organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-
monomerasam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein
mengandung karbon,hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein
berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam
fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan
sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem
kendali dalam bentukhormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam
transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam
amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid,
dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein
merupakan salah satu molekulyang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan
oleh Jö ns Jakob Berzelius pada tahun1838.
Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang
dibawa DNAditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang
dilakukan ribosom.[1] Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam
amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki
fungsi penuh secara biologi.[2][3]

A. Makanan Sumber Protein Hewani

1. Red Meat (Daging Merah)


Konsumsi red meat seperti daging sapi, kambing dan domba baik untuk tubuh. Selain sebagai
sumber protein, red meat juga penting sebagai sumber vitamin B12 and zat besi heme. Vitamin
B12 merupakan vitamin yang sulit ditemui pada tumbuhan. Oleh sebab itu, orang yang hanya
mengkonsumsi protein nabati memiliki resiko kekurangan vitamin B12. Zat besi terdapat dalam
2 bentuk; heme dan non-heme. Zat besi heme adalah tipe zat besi yang lebih mudah untuk
diserap oleh tubuh dibandingkan dengan non-heme. Oleh sebab itu, konsumsi red meat baik
untuk memastikan kecukupan zat besi pada tubuh.

2. White Meat (Daging Putih)


Ayam merupakan salah satu contoh sumber protein dari white meat. Sama halnya dengan red
meat, ayam juga mengandung lemak dan kolesterol. Lemak ayam banyak terdapat pada kulit
dan bagian paha ayam, oleh sebab itu pilihlah bagian dada ayam.

3. Fish (Ikan)
Tentunya kita semua sudah tahu kalau ikan merupakan makanan tinggi protein. Namun,
berbeda dengan daging, kita tidak perlu kuatir akan kandungan lemak pada ikan. Beberapa jenis
ikan, seperti gindara memiliki kadar lemak yang sangat rendah. Ikan lainnya seperti salmon dan
tuna memiliki kandungan lemak yang cukup banyak, namun jangan kuatir karena lemak yang
terkandung di dalamnya merupakan lemak baik Omega 3.

4. Susu dan produk olahannya


80% protein pada whole milk merupakan protein kasein, sedangkan 20% sisanya adalah
protein whey. Kombinasi kedua jenis protein ini akan mengoptimalkan latihan sixpack Anda.
Protein whey dapat diserap dengan cepat oleh tubuh sehingga cocok untuk dikonsumsi sebelum
latihan. Sebaliknya, efek slow release dari protein kasein baik untuk mempertahankan
kandungan protein selama Anda tidur. Susu tinggi protein kasein dapat ditemukan pada L-Men
Regular Slow Release Formula.

5. Telur
Telur adalah salah satu makanan yang lazim untuk dikonsumsi oleh penggemar fitnes untuk
memenuhi kebutuhan protein yang tinggi sejak dahulu kala. Why is that? Kualitas protein dinilai
dengan beberapa parameter, salah satunya adalah biological value (BV). Semakin tinggi nilai BV
artinya protein semakin mudah protein terserap dalam tubuh. Dibandingkan dengan sumber
protein lainnya, nilai BV (whole eggs) adalah yang paling tinggi, yaitu 100.

6. Ikan Teri
Mungkin Anda akan terkejut dengan fakta ini. Yes, makanan yang sering kali disepelekan ini
(sering mendapatkan predikat “makanan rakyat”) ternyata tinggi kandungan proteinnya.
Walaupun ukurannya kecil, ternyata kandungan proteinnya mencapai 10%. Selain protein,
Anda juga bisa mendapatkan kalsium dari konsumsi ikan teri. Kecil-kecil cabe rawit.

B. Makanan Sumber Protein Nabati

7. Kedelai (Beans)
Kacang kedelai (soybean) merupakan protein nabati yang paling digemari. Hal ini disebabkan
oleh kandungan proteinnya yang tinggi, namun harganya yang lebih terjangkau. Susu kedelai
juga mempunyai manfaat bagi orang yang memiliki lactose intolerance atau alergi terhadap
susu sapi. Selain itu, kacang kedelai juga mengandung antioksidan yang dapat menangkal
radikal bebas.

Masih dalam kategori beans, kacang hijau (mungbean) juga merupakan alternatif makanan
tinggi protein. Selain protein, kacang hijau juga memberikan nutrisi lain, seperti:
vitamin, mineral, danserat.

8. Kacang-kacangan
Good news buat Anda yang suka makan kacang. Selain rasanya yang enak, ternyata kacang
tinggi akan protein. Namun bagaimana dengan lemaknya? Anda tidak perlu kuatir karena lemak
pada kacang merupakan lemak yang baik untuk kesehatan jantung. Namun dengan segala
kebaikannya, bukan berarti Anda bisa mengkonsumsinya dalam jumlah yang terlalu banyak,
bisa-bisa malah mengantarkan Anda ke perut one pack daripada sixpack.

9. Biji-bijian (Grains)
Biji-bijian atau grains, seperti misalnya gandum, memang lebih banyak dikenal sebagai sumber
karbohidrat. Namun, tahukah Anda kalau biji-bijian juga mengandung protein? Pada gandum,
kandungan protein bisa mencapai sekitar 9%. Surprising fact, yes? Namun demikian, konsumsi
grains sebaiknya dibatasi, terutama bagi Anda yang sedang menjalani diet rendah karbo.

10. Polong-polongan (Peas)


Peas atau polong-polongan (misalnya seperti kacang polong) bukanlah sayuran yang biasa
dikonsumsi oleh orang Indonesia. Namun, Anda mungkin saja tertarik untuk memvariasikan
diet Anda dengan kacang polong setelah mengetahui bahwa kacang polong juga mengandung
protein selain serat, vitamin, dan mineral.

C. LEMAK
Lemak (bahasa Inggris: fat) merujuk pada sekelompok besar molekul-molekul alam yang terdiri
atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi asam lemak, malam, sterol, vitamin-
vitamin yang larut di dalam lemak (contohnya A, D, E, dan K), monogliserida, digliserida,
fosfolipid, glikolipid, terpenoid (termasuk di dalamnya getah dan steroid) dan lain-lain.
Minyak atau lemak merupkan komponen bahan makanan yang penting. Istilah minyak atau
lemak sebenarnya tergantung apakah pada suhu kamar bahan tersebut dalam keadaan cair atau
padat. Bila pada suhu kamar dalam keadaan cair, maka disebut minyak, sebaliknya bila dalam
keadaan padat disebut lemak. Lipid atau lipida lebih merupakan istilah ilmiah, yang mencakup
baik minyak maupun lemak. Dalam pustaka asing, lipida yang kita makan umumnya disebut
ditery fat, yang dapat kita terjemahkan lemak pangan. Lemak secara kimiawi tersusun oleh
sekelompk senyawa yang berbeda. Dalam bahan makanan lemak dapat terdiri dari dua bentuk,
yaitu yang tampak (visible) dan yang tidak tampak (invisible). Lemak yang tampak misalnya
mentega, margarin, minyak goreng dan sebagainya. Lemak yang tidak tampak misalnya yang
terdapat dalam berbagai bahan makanan seperti daging, kacang tanah, susu, telur, dan
sebagainya.
Fungsi dan manfaat lemak Sehubungan dengan fungsi lemak Sebagai bahan makanan lemak
mempunyai peranan yang penting, karena (Pyke, 1977) mengemukakan bahwa:(1). Kandungan
kalorinya sangat tinggi. Oleh karena itu sangat penting untuk dikonsumsi oleh orang yang
sedang mengerjakan tugas/pekerjaan fisik yang berat. Selain itu adanya lemak dalam bahan
makanan dapat memberikan citarasa kelezatan yang lebih menarik.(2). Kandungan asam lemak
sangat penting, yang disebut asam lemak esensial, karena dapat merupakan prekursor
pembentukan hormon tertentu seperti prostaglandin. Selain itu juga sebagai penyusun
membran yang sangat penting untuk berbagai tugas metabolisme.(3). Lemak juga dapat
melarutkan berbagai vitamin, yaitu vitamin A, D, E dan K. Oleh karena itu mengkonsumsi bahan
makanan yang mengandung lemak akan menjamin penyediaan vitamin-vitamin tersebut untuk
keperluan tubuh.(4). Lemak dalam tubuh mempunyai peranan yang penting, karena lemak
cadangan yang ada yang ada dalam tubuh dapat melindungi berbagai organ yang penting,
seperti ginjal, hati dan sebagainya, tidak saja sebagai isolator, tetapi juga kerusakan fisik yang
mungkin terjadi padawaktu kecelakaan.
Peranan asam lemak tidak jenuh tunggal Marsic dan Yodice (1992) mengulas pengaruh asam
lemak tidak jenuh tunggal yang ada dalam lemak pangan bersama dengan asam lemak jenuh
dan tidak jenuh majemuk terhadap perubahan baik kadar jumlah kholesterol maupun
kholesterol LDL dan kholesterol HDL. Substitusi lemak jenuh (S) dengan lemak tidak jenuh
majemuk (P) dan lemak tidak jenuh tunggal (M) atau yang diformulasikan dengan kenaikan
nilai (P+M)/S akan dapat menurunkan kadar kholesterol , baik jumlah kholesterol maupun
kholesterol LDL.
Penggunaan asam lemak tidak jenuh tunggal untuk menurunkan kadar kholesterol nampaknya
dianggap lebih mantap. Hal ini disebabkan, karena kadar asam lemak tidak jenuh tunggal yang
tinggi dalam makanan yang dikonsumsi tidak mempunyai dampak penurunan kadar kholesterol
HDL, Karena banyaknya bukti tentang peran positif asam lemak tidak jenuh tunggal dalam
mencegah terjangkitnya penyakit jantung koroner dan pertumbuhan beberapa jenis kanker,
pemanfaatan asam oleat untuk formulasi makanan olahan menjadi populer.
Asam lemak omega-3 Asam lemak omega-3 mempunyai pengaruh berbeda dengan asam lemak
yang lain seperti yang diuraikan oleh Latta (1990). Asam lemak jenis ini, seerti asam
eikosapentaenoat (C20:5) dan asam dokosaheksaenoat (C22:6) banyak terdaat dalam lemak
ikan. Minyak kanola dan minyak kedelai juga mengandung asam lemak omega-3 dalam bentuk
asam linoleat (C18:3) yang dapat diubah menjadi asam eikosapentaenoat.
Selain peranannya dalam pencegahan penyakit jantung koroner, asam lemak omega-3 dianggap
penting untuk berfungsinya otak dan retina dengan baik. Hal ini diperkirakan karena lemak
dalam kedua organ tersebut mengandung asam lemak omega-3 dengan kadar yang tinggi.
Asam lemak rantai sedang Trigliserida dengan asam lemak yang berantai sedang (Medium
Chain Triglyceride atau MCT) merupakan trigiliserida yang mempunyai sifat penting dari segi
nutrisi. MCT diperkenalkan untuk pertama kali pada tahun 1950 untuk menanggulangi
kelemahan dalam metabolsime lemak. Setelah itu metabolisme MCT dan pemanfaatan klinisnya
banyak dipelajari (Bach and Babayan, 1982.
Lemak secara khusus menjadi sebutan bagi minyak hewani pada suhu ruang, lepas dari
wujudnya yang padat maupun cair, yang terdapat pada jaringan tubuh yang disebut adiposa.
Pada jaringan adiposa, sel lemak mengeluarkan hormon leptin dan resistin yang berperan
dalam sistem kekebalan, hormon sitokina yang berperan dalam komunikasi antar sel. Hormon
sitokina yang dihasilkan oleh jaringan adiposa secara khusus disebut hormon adipokina, antara
lain kemerin, interleukin-6, plasminogen activator inhibitor-1, retinol binding protein 4 (RBP4),
tumor necrosis factor-alpha (TNFα), visfatin, dan hormon metabolik seperti adiponektin dan
hormon adipokinetik (Akh).
· Sifat dan Ciri ciri

Karena struktur molekulnya yang kaya akan rantai unsur karbon(-CH2-CH2-CH2-)maka lemak
mempunyai sifat hydrophob. Ini menjadi alasan yang menjelaskan sulitnya lemak untuk larut di
dalam air. Lemak dapat larut hanya di larutan yang apolar atau organik seperti: eter,
Chloroform, atau benzol

· Fungsi

a. Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak. 1 gram lemak menghasilkan 39.06 kjoule atau
9,3 kcal.
b. Lemak mempunyai fungsi selular dan komponen struktural pada membran sel yang berkaitan
dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan aliran air, ion dan molekul lain, keluar dan
masuk ke dalam sel.

c. Menopang fungsi senyawa organik sebagai penghantar sinyal, seperti pada prostaglandin dan
steroid hormon dan kelenjar empedu.

d. Menjadi suspensi bagi vitamin A, D, E dan K yang berguna untuk proses biologis

e. Berfungsi sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan melindungi tubuh dari
suhu luar yang kurang bersahabat.

f. Lemak juga merupakan sarana sirkulasi energi di dalam tubuh dan komponen utama yang
membentuk membran semua jenis sel.

Vitamin-vitamin yang "larut di dalam lemak" (A, D, E, dan K1) – yang merupakan lipid berbasis
isoprena – gizi esensial yang tersimpan di dalam jaringan lemak dan hati, dengan rentang fungsi
yang berbeda-beda. Asil-karnitina terlibat di dalam pengangkutan dan metabolisme asam lemak
di dalam dan di luar mitokondria, di mana mereka mengalami oksidasi beta.[14] Poliprenol dan
turunan terfosforilasi juga memainkan peran pengangkutan yang penting, di dalam kasus ini
pengangkutan oligosakarida melalui membran. Fungsi gula fosfat poliprenol dan gula difosfat
poliprenol di dalam reaksi glikosilasi ekstra-sitoplasmik, di dalam biosintesis polisakarida
ekstraselular (misalnya, polimerisasi peptidoglikan di dalam bakteri), dan di dalam protein
eukariotik N-glikosilasi.[15][16] Kardiolipin adalah sub-kelas gliserofosfolipid yang
mengandung empat rantai asil dan tiga gugus gliserol yang tersedia melimpah khususnya pada
membran mitokondria bagian dalam.[17] Mereka diyakini mengaktivasi enzim-enzim yang
terlibat dengan fosforilasi oksidatif.
Lemak yang menjadi makanan bagi manusia dan hewan lain adalah trigliserida, sterol, dan
fosfolipid membran yang ada pada hewan dan tumbuhan. Proses metabolisme lipid menyintesis
dan mengurangi cadangan lipid dan menghasilkan karakteristik lipid fungsional dan struktural
pada jaringan individu.
Karena irama laju asupan karbohidrat yang cukup tinggi bagi makhluk hidup dan puri mirip
hanoman, maka asupan tersebut harus segera diolah oleh tubuh, menjadi energi maupun
disimpan sebagai glikogen. Asupan yang baik terjadi pada saat energi yang terkandung dalam
karbohidrat setara dengan energi yang diperlukan oleh tubuh, dan sangat sulit untuk
menggapai keseimbangan ini. Ketika asupan karbohidrat menjadi berlebih, maka kelebihan itu
akan diubah menjadi lemak. Metabolisme yang terjadi dimulai dari:
Asupan karbohidrat, antara lain berupa sakarida, fruktosa, galaktosa pada saluran pencernaan
diserap masuk ke dalam sirkulasi darah menjadi glukosa/gula darah. Konsentrasi glukosa pada
plasma darah diatur oleh tiga hormon, yaitu glukagon, insulin dan adrenalin.
nsulin akan menaikkan laju sirkulasi glukosa ke seluruh jaringan tubuh. Pada jaringan adiposa,
adiposit akan mengubah glukosa menjadi glukosa 6-fosfat dan gliserol fosfat, masing-masing
dengan bantuan satu molekul ATP. Jaringan adiposit ini yang sering dikonsumsi kita sebagai
lemak. Glukosa 6-fosfat kemudian dikonversi oleh hati dan jaringan otot menjadi glikogen.
Proses ini dikenal sebagai glikogenesis, dalam kewenangan insulin. Pada saat rasio glukosa
dalam plasma darah turun, hormon glukagon dan adrenalin akan dikeluarkan untuk memulai
proses glikogenolisis yang mengubah kembali glikogen menjadi glukosa. Ketika tubuh
memerlukan energi, glukosa akan dikonversi melalui proses glikolisis untuk menjadi asam
piruvat dan adenosin trifosfat. Asam piruvat kemudian dikonversi menjadi asetil-KoA,
kemudian menjadi asam sitrat dan masuk ke dalam siklus asam sitrat. Pada saat otot
berkontraksi, asam piruvat tidak dikonversi menjadi asetil-KoA, melainkan menjadi asam laktat.
Setelah otot beristirahat, proses glukoneogenesis akan berlangsung guna mengkonversi asam
laktat kembali menjadi asam piruvat. Sementara itu, Lemak yang terkandung di dalam bahan
makanan juga dicerna dengan asam empedu menjadi misel. Misel akan diproses oleh enzim
lipase yang disekresi pankreas menjadi asam lemak, gliserol, kemudian masuk melewati celah
membran intestin.
Setelah melewati dinding usus, asam lemak dan gliserol ditangkap oleh kilomikron dan
disimpan di dalam vesikel. Pada vesikel ini terjadi reaksi esterifikasi dan konversi menjadi
lipoprotein. Kelebihan lemak darah, akan disimpan di dalam jaringan adiposa, sementara yang
lain akan terkonversi menjadi trigliserida, HDL dan LDL. Lemak darah adalah sebuah istilah
ambiguitas yang merujuk pada trigliserida sebagai lemak hasil proses pencernaan, sama seperti
penggunaan istilah gula darah walaupun rigliserida terjadi karena proses ester di dalam vesikel
kilomikron Lemak yang dihasilkan oleh proses pencernaan adalah berbagai macam asam lemak
dan gliserol. Ketika tubuh memerlukan energi, baik trigliserida, HDL dan LDL akan diurai dalam
sitoplasma melalui proses dehidrogenasi kembali menjadi gliserol dan asam lemak. Reaksi yang
terjadi mirip seperti reaksi redoks atau reaksi Brønsted–Lowry; asam + basa --> garam + air;
dan kebalikannya garam + air --> asam + basa. Proses ini terjadi di dalam hati dan disebut
lipolisis. Sejumlah hormon yang antagonis dengan insulin disekresi pada proses ini menuju ke
dalam hati, antara lain:
a. Glukagon, sekresi dari kelenjar pancreas

b. ACTH, GH, sekresi dari kelenjar hipofisis

c. Adrenalin, sekresi dari kelenjar adrenal

d. TH, sekresi dari kelenjar tiroid

Lemak di dalam darah yang berlebih akan disimpan di dalam jaringan adiposa. Lebih lanjut
gliserol dikonversi menjadi dihidroksiaketon, kemudian menjadi dihidroksiaketon fosfat dan
masuk ke dalam proses glikolisis. Sedangkan asam lemak akan dikonversi di dalam mitokondria
dengan proses oksidasi, dengan bantuan asetil-KoA menjadi adenosin trifosfat, karbondioksida
dan air. Kejadian ini melibatkan sintesis asam lemak dari asetil-KoA dan esterifikasi asam lemak
pada saat pembuatan triasilgliserol, suatu proses yang disebut lipogenesis atau sintesis asam
lemak.[19] Asam lemak dibuat oleh sintasa asam lemak yang mempolimerisasi dan kemudian
mereduksi satuan-satuan asetil-KoA. Rantai asil pada asam lemak diperluas oleh suatu daur
reaksi yang menambahkan gugus asetil, mereduksinya menjadi alkohol, mendehidrasinya
menjadi gugus alkena dan kemudian mereduksinya kembali menjadi gugus alkana. Enzim-
enzim biosintesis asam lemak dibagi ke dalam dua gugus, di dalam hewan dan fungi, semua
reaksi sintasa asam lemak ini ditangani oleh protein tunggal multifungsi,[20] sedangkan di
dalam tumbuhan, plastid dan bakteri memisahkan kinerja enzim tiap-tiap langkah di dalam
lintasannya.[21][22] Asam lemak dapat diubah menjadi triasilgliserol yang terbungkus di dalam
lipoprotein dan disekresi dari hati. Sintesis asam lemak tak jenuh melibatkan reaksi desaturasa,
di mana ikatan ganda diintroduksi ke dalam rantai asil lemak. Misalnya, pada manusia,
desaturasi asam stearat oleh stearoil-KoA desaturasa-1 menghasilkan asam oleat. Asam lemak
tak jenuh ganda-dua (asam linoleat) juga asam lemak tak jenuh ganda-tiga (asam linolenat)
tidak dapat disintesis di dalam jaringan mamalia, dan oleh karena itu asam lemak esensial dan
harus diperoleh dari makanan.[23] Sintesis triasilgliserol terjadi di dalam retikulum
endoplasma oleh lintasan metabolisme di mana gugus asil di dalam asil lemak-KoA dipindahkan
ke gugus hidroksil dari gliserol-3-fosfat dan diasilgliserol.[24] Terpena dan terpenoid, termasuk
karotenoid, dibuat oleh perakitan dan modifikasi satuan-satuan isoprena yang disumbangkan
dari prekursor reaktif isopentenil pirofosfat dan dimetilalil pirofosfat.[25] Prekursor ini dapat
dibuat dengan cara yang berbeda-beda. Pada hewan dan archaea, lintasan mevalonat
menghasilkan senyawa ini dari asetil-KoA,[26] sedangkan pada tumbuhan dan bakteri lintasan
non-mevalonat menggunakan piruvat dan gliseraldehida 3-fosfat sebagai substratnya.[25][27]
Satu reaksi penting yang menggunakan donor isoprena aktif ini adalah biosintesis steroid. Di
sini, satuan-satuan isoprena digabungkan untuk membuat skualena dan kemudian dilipat dan
dibentuk menjadi sehimpunan cincin untuk membuat lanosterol.[28] Lanosterol kemudian
dapat diubah menjadi steroid, seperti kolesterol dan ergosterol.
Oksidasi beta adalah proses metabolisme di mana asam lemak dipecah di dalam mitokondria
dan/atau di dalam peroksisoma untuk menghasilkan asetil-KoA. Sebagian besar, asam lemak
dioksidasi oleh suatu mekanisme yang sama, tetapi tidak serupa dengan, kebalikan proses
sintesis asam lemak. Yaitu, pecahan berkarbon dua dihilangkan berturut-turut dari ujung
karboksil dari asam itu setelah langkah-langkah dehidrogenasi, hidrasi, dan oksidasi untuk
membentuk asam keto-beta, yang dipecah dengan tiolisis. Asetil-KoA kemudian diubah menjadi
Adenosina trifosfat, CO2, dan H2O menggunakan daur asam sitrat dan rantai pengangkutan
elektron. Energi yang diperoleh dari oksidasi sempurna asam lemak palmitat adalah 106 ATP.
[30] Asam lemak rantai-ganjil dan tak jenuh memerlukan langkah enzimatik tambahan untuk
degradasi.
Sebagian besar lipid yang ditemukan di dalam makanan adalah berbentuk triasilgliserol,
kolesterol dan fosfolipid. Kadar rendah lemak makanan adalah penting untuk memfasilitasi
penyerapan vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak (A, D, E, dan K) dan karotenoid.[31]
Manusia dan mamalia lainnya memerlukan makanan untuk memenuhi kebutuhan asam lemak
esensial tertentu, misalnya asam linoleat (asam lemak omega-6) dan asam alfa-linolenat
(sejenis asam lemak omega-3) karena mereka tidak dapat disintesis dari prekursor sederhana
di dalam makanan.[32] Kedua-dua asam lemak ini memiliki 18 karbon per molekulnya, lemak
majemuk tak jenuh berbeda di dalam jumlah dan kedudukan ikatan gandanya. Sebagian besar
minyak nabati adalah kaya akan asam linoleat (safflower, bunga matahari, dan jagung). Asam
alfa-linolenat ditemukan di dalam daun hijau tumbuhan, dan di beberapa biji-bijian, kacang-
kacangan, dan leguma (khususnya flax, brassica napus, walnut, dan kedelai).[33] Minyak ikan
kaya akan asam lemak omega-3 berantai panjang asam eikosapentaenoat dan asam
dokosaheksaenoat.[34] Banyak pengkajian telah menunjukkan manfaat kesehatan yang baik
yang berhubungan dengan asupan asam lemak omega-3 pada perkembangan bayi, kanker,
penyakit kardiovaskular (gangguan jantung), dan berbagai penyakit kejiwaan, seperti depresi,
kelainan hiperaktif/kurang memperhatikan, dan demensia.[35][36] Sebaliknya, kini dinyatakan
bahwa asupan lemak trans, yaitu yang ada pada minyak nabati yang dihidrogenasi sebagian,
adalah faktor risiko bagi penyakit jantung.[37][38][39]
Beberapa pengkajian menunjukkan bahwa total asupan lemak yang dikonsumsi berhubungan
dengan menaiknya risiko kegemukan[40][41] and diabetes.[42][43] akan Tetapi, pengkajian
lain yang cukup banyak, termasuk Women's Health Initiative Dietary Modification Trial
(Percobaan Modifikasi Makanan Inisiatif Kesehatan Perempuan), sebuah pengkajian selama
delapan tahun terhadap 49.000 perempuan, Nurses' Health Study (Pengkajian Kesehatan
Perawat dan Health Professionals Follow-up Study (Pengkajian Tindak-lanjut Profesional
Kesehatan), mengungkapkan ketiadaan hubungan itu.[44][45][46] Kedua-dua pengkajian ini
tidak menunjukkan adanya hubungan antara dari persentase kalori dari lemak dan risiko
kanker, penyakit jantung, atau kelebihan bobot badan. Nutrition Source, sebuah situs web yang
dipelihara oleh Departemen Gizi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard, mengikhtisarkan
bukti-bukti terkini pada dampak lemak makanan: "Sebagian besar rincian penelitian yang
dilakukan di Harvard ini menunjukkan bahwa jumlah keseluruhan lemak di dalam makanan
tidak berhubungan dengan bobot badan atau penyakit tertentu."[47]
D. VITAMIN

Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang
berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Tanpa vitamin manusia,
hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan aktifitas hidup dan kekurangan
vitamin dapat menyebabkan memperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh kita.
Vitamin berdasarkan kelarutannya di dalam air :
- Vitamin yang larut di dalam air : Vitamin B dan Vitamin C
- Vitamin yang tidak larut di dalam air : Vitamin A, D, E, dan K atau disingkat Vitamin ADEK.
1. Vitamin A
- sumber vitamin A = susu, ikan, sayuran berwarna hijau dan kuning, hati, buah-buahan
warna merah dan kuning (cabe merah, wortel, pisang, pepaya, dan lain-lain)
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin A = rabun senja, katarak, infeksi
saluran pernapasan, menurunnya daya tahan tubuh, kulit yang tidak sehat, dan lain-lain.
2. Vitamin B1
- sumber yang mengandung vitamin B1 = gandum, daging, susu, kacang hijau, ragi, beras,
telur, dan sebagainya
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B1 = kulit kering/kusik/busik, kulit
bersisik, daya tahan tubuh berkurang.
3. Vitamin B2
- sumber yang mengandung vitamin B2 = sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur,
susu, dan banyak lagi lainnya.
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B2 = turunnya daya tahan tubuh,
kilit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, sariawan, dan sebagainya.
4. Vitamin B3
- sumber yang mengandung vitamin B3 = buah-buahan, gandum, ragi, hati, ikan, ginjal,
kentang manis, daging unggas dan sebagainya
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B3 = terganggunya sistem
pencernaan, otot mudah keram dan kejang, insomnia, bedan lemas, mudah muntah dan mual-
mual, dan lain-lain
5. Vitamin B5
- sumber yang mengandung vitamin B5 = daging, susu, sayur mayur hijau, ginjal, hati,
kacang ijo, dan banyak lagi yang lain.
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B5 = otot mudah menjadi kram,
sulit tidur, kulit pecah-pecah dan bersisik, dan lain-lain
6. Vitamin B6
- sumber yang mengandung vitamin B6 = kacang-kacangan, jagung, beras, hati, ikan, beras
tumbuk, ragi, daging, dan lain-lain.
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B6 = pelagra alias kulit pecah-
pecah, keram pada otot, insomnia atau sulit tidur, dan banyak lagi lainnya.
7. Vitamin B12
- sumber yang mengandung vitamin B12 = telur, hati, daging, dan lainnya
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B12 = kurang darah atau anemia,
gampang capek/lelah/lesu/lemes/lemas, penyakit pada kulit, dan sebagainya
8. Vitamin C
- sumber yang mengandung vitamin C = jambu klutuk atau jambu batu, jeruk, tomat, nanas,
sayur segar, dan lain sebagainya
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin C = mudah infeksi pada luka, gusi
berdarah, rasa nyeri pada persendian, dan lain-lain
9. Vitamin D
- sumber yang mengandung vitamin D = minyak ikan, susu, telur, keju, dan lain-lain
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin D = gigi akan lebih mudah rusak,
otok bisa mengalami kejang-kejang, pertumbuhan tulang tidak normal yang biasanya betis kaki
akan membentuk huruf O atau X.
10. Vitamin E
- sumber yang mengandung vitamin E = kan, ayam, kuning telur, kecambah, ragi, minyak
tumbuh-tumbuhan, havermut, dsb
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin E = bisa mandul baik pria maupun
wanita, gangguan syaraf dan otot, dll
11. Vitamin K
- sumber yang mengandung vitamin K = susu, kuning telur, sayuran segar, dkk
- Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin K = darah sulit membeku bila
terluka/berdarah/luka/pendarahan, pendarahan di dalam tubuh, dan sebagainya

E. AIR

Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat
ini di Bumi,[1][2][3] tetapi tidak di planet lain.[4] Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi.
Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di Bumi.[5] Air sebagian besar
terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung),
akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan
lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui
penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai,
muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia.
Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di Bumi, sejumlah
besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada
bulan-bulan Europa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap
air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan Bumi dalam
ketiga wujudnya tersebut.[6] Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan
kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. [7] Indonesia telah
memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undang
Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.

Tubuh manusia terdiri dari 55% sampai 78% air, tergantung dari ukuran badan.[12] Agar
dapat berfungsi dengan baik, tubuh manusia membutuhkan antara satu sampai tujuh liter air
setiap hari untuk menghindari dehidrasi; jumlah pastinya bergantung pada tingkat aktivitas,
suhu, kelembaban, dan beberapa faktor lainnya. Selain dari air minum, manusia mendapatkan
cairan dari makanan dan minuman lain selain air. Sebagian besar orang percaya bahwa manusia
membutuhkan 8–10 gelas (sekitar dua liter) per hari,[13] namun hasil penelitian yang
diterbitkan Universitas Pennsylvania pada tahun 2008 menunjukkan bahwa konsumsi sejumlah
8 gelas tersebut tidak terbukti banyak membantu dalam menyehatkan tubuh. [14] Malah
kadang-kadang untuk beberapa orang, jika meminum air lebih banyak atau berlebihan dari
yang dianjurkan dapat menyebabkan ketergantungan. Literatur medis lainnya menyarankan
konsumsi satu liter air per hari, dengan tambahan bila berolahraga atau pada cuaca yang panas.
[15]

F. MINERAL

Mineral adalah suatu zat ( fasa ) padat yang terdiri dari unsur atau persenyawaan kimia
yang dibentuk secara alamiah oleh proses-proses anorganik, mempunyai sifat-sifat kimia dan
fisika tertentu dan mempunyai penempatan atom-atom secara beraturan di dalamnya, atau
dikenal sebagai struktur kristal.
Selain itu kata mineral juga mempunyai banyak arti, hal ini tergantung darimana kita
meninjaunya. Mineral dalam arti farmasi lain dengan pengertian di bidang geologi. Istilah
mineral dalam arti geologi adalah zat atau benda yang terbentuk oleh proses alam, biasanya
bersifat padat serta tersusun dari komposisi kimia tertentu dan mempunyai sifat-sifat fisik yang
tertentu pula. Mineral terbentuk dari atom-atom serta molekul-molekul dari berbagai unsur
kimia, dimana atom-atom tersebut tersusun dalam suatu pola yang teratur. Keteraturan dari
rangkaian atom ini akan menjadikan mineral mempunyai sifat dalam yang teratur. Mineral pada
umumnya merupakan zat anorganik. ( Murwanto, Helmy, dkk. 1992 )
Maka pengertian yang jelas dari batas mineral oleh beberapa ahli geologi perlu diketahui
walaupun dari kenyataannya tidak ada satupun persesuaian umum untuk definisinya.
Definisi mineral menurut beberapa ahli :
L.G. Berry dan B. Mason, 1959
Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam terbentuk secara anorganik,
mempunyai komposisi kimia pada batas batas tertentu dan mempunyai atom atom yang
tersusun secara teratur.
D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972
Mineral adalah suatu bahan padat yang secara structural homogen mempunyai komposisi kimia
tertentu, dibentuk oleh proses alam yang anorganik.
A.W.R. Potter dan H. Robinson, 1977
Mineral adalah suatu bahan atau zat yang homogen mempunyai komposisi kimia tertentu atau
dalam batas batas dan mempunyai sifat sifat tetap, dibentuk dialam dan bukan hasil suatu
kehidupan.
Sebagian besar mineral mineral ini terdapat dalm keadaan padat, akan tetapi dapat juga berada
dalam keadaan setengah padat, gas, ataupun cair. Mineral mineral padat itu biasanya terdapat
dalam bentuk bentuk kristal, yang agak setangkup, dan yang pada banyak sisinya dibatasi oleh
bidang bidang datar. Bidang bidang geometric ini memberi bangunan yang tersendiri sifatnya
pada mineral yang bersangkutan. Minyak bumi misalnya adalah mineral dalam bentuk cair,
sedangkan gas bumi adalah mineral dalam bentuk gas. Sebagian dari mineral dapat juga dilihat
dalam bentuk amorf, artinya tidak mempunyai susunan dan bangunankristal sendiri.
Pengenalan atau dterminasi mineral mineral dapat didasarkan atas bebagai sifat dari mineral
mineral tersebut.
G. ZAT ADITIF
(Zat Aditif yang terkandung dalam Bahan Makanan) – Setiap hari kita memerlukan makanan
untuk mendapatkan energi (karbohidrat dan lemak) dan untuk pertumbuhan sel-sel baru,
menggantikan sel-sel yang rusak (protein). Selain itu, kita juga memerlukan makanan sebagai
sumber zat penunjang dan pengatur proses dalam tubuh, yaitu vitamin, mineral, dan air.
Sehat tidaknya suatu makanan tidak bergantung pada ukuran, bentuk, warna, kelezatan, aroma,
atau kesegarannya, tetapi bergantung pada kandungan zat yang diperlukan oleh tubuh. Suatu
makanan dikatakan sehat apabila mengandung satu macam atau lebih zat yang diperlukan oleh
tubuh. Setiap hari, kita perlu mengonsumsi makanan yang beragam agar semua jenis zat yang
diperlukan oleh tubuh terpenuhi. Hal ini dikarenakan belum tentu satu jenis makanan
mengandung semua jenis zat yang diperlukan oleh tubuh setiap hari.
Supaya orang tertarik untuk memakan suatu makanan, seringkali kita perlu menambahkan
bahan-bahan tambahan ke dalam makanan yang kita olah. Bisa kita perkirakan bahwa
seseorang tentu tidak akan punya selera untuk memakan sayur sop yang tidak digarami atau
bubur kacang hijau yang tidak memakai gula. Dalam hal ini, garam dan gula termasuk bahan
tambahan. Keduanya termasuk jenis zat aditif makanan. Zat aditif bukan hanya garam dan gula
saja, tetapi masih banyak bahan-bahan kimia lain.
Zat aditif makanan ditambahkan dan dicampurkan pada waktu pengolahan makanan untuk
memperbaiki tampilan makanan, meningkatkan cita rasa, memperkaya kandungan gizi,
menjaga makanan agar tidak cepat busuk, dan lain.
Bahan yang tergolong ke dalam zat aditif makanan harus dapat:
1. memperbaiki kualitas atau gizi makanan;
2. membuat makanan tampak lebih menarik;
3. meningkatkan cita rasa makanan; dan
4. membuat makanan menjadi lebih tahan lama atau tidak cepat basi dan busuk.

Semoga bermanfaat ^^

Anda mungkin juga menyukai