Anda di halaman 1dari 16

UNIVERSITAS INDONESIA

BAHAYA FORMALIN DALAM MAKANAN

MAKALAH MATA KULIAH MPKT-B

Oleh :

1. Diyaldin Firras Binandika (1606870452)


2. Dyaz Husein (1606870736)
3. Maulindira Elrizqi (1606870515)
4. Mochaman Edwin (1606870830)
5. Nurlia Arina Dewi (1606870465)
6. Rahmanu Aziz (1606907461)
7. Reikan Kresna Maulana (1606870793)

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERISTAS INDONESIA

OKTOBER 2016

Universitas Indonesia
ABSTRAK

Formalin jika digunakan untuk sasaran yang tepat dan dalam proposisi ukuran
yang sesuai standar dapat memberi banyak manfaat untuk kelangsungan hidup
manusia. Namun dewasa ini, formalin acap kali digunakan untuk bidang lain, yaitu
bidang industri makanan. Jika terdapat formalin di dalam tubuh manusia, akan
menimbulkan masalah kesehatan untuk jangka panjang, seperti kanker.

Kesadaran manusia akan bahaya bahan ini perlu ditingkatkan. Baik dari sisi
konsumen makanan, maupun dari sisi produsen. Selain itu pemerintah juga diharapkan
ikut serta dalam membasmi penggunaan formalin pada industri makanan. Dengan
membuat peraturan tegas yang melarang penggunaan formalin pada makanan, disertai
dengan sanksi berat, dan aparat pemerintah yang adil di lapangan. Karena jika
dibiarkan, kesehatan masyarakat di Indonesia akan menurun dan berpengaruh pada
pembangunan bangsa.

Kata kunci : formalin tepat sasaran, Kesadaran akan bahaya formalin, Ikut serta
pemerintah

Universitas Indonesia
BAB 1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Sebelumnya telah kita ketahui bahwa sekarang formalin sudah sangat umum
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Di sektor industri sebenarnya formalin sangat
banyak manfaatnya. Formaldehid mempunyai banyak manfaat untuk pembersih lantai,
kapal, gudang-gudang, pakaian, pembasmi lalat dan berbagai serangga. Namun,
formalin disalah guanakan untuk keperluan lain seperti, pengawet makanan yang
sangat berbahaya apabila dikonsumsi oleh tubuh manusia.
Formalin sendiri sangat berbahaya jika dimakan, dihirup, mengenai kulit, dan
lain-lain yang berhubungan dengan tubuh manusia. Jika formalin dikonsumsi dalam
jangka panjang, maka efeknya akan sangat berbahaya seperti merusak hati, ginjal, dan
bahkan jantung. Semua organ yang disebutkan diatas adalah organ penting dalam tubuh
yang apabila rusak atau terganggu maka akan menimbulkan penyakit bahkan kematian.

1.2 Tinjauan Teoritis

1. Makanan sehat adalah dengan meramu berbagai jenis makanan yang seimbang,
sehingga terpenuhi seluruh kebutuhan gizi bagi tubuh dan mampu dirasakan
secara fisik dan mental (Prasetyono, 2009).
2. Formalin adalah senyawa organik yang termasuk dalam kelompok Aldehid
dengan rumus molekulnya CH2O dikenal dengan nama Formaldehid atau
metanal.
3. Formaldehida membunuh bakteri dengan membuat jaringan dalam bakteri
dehidrasi (kekurangan air), sehingga sel bakteri akan kering dan membentuk
lapisan baru di permukaan.
4. Zat aditif makanan adalah zat – zat kimia yang ditambahkan ke dalam makanan
untuk meningkatkan kualitasnya yang mencakup rasa, penampilan, warna,
keawetan dan lain – lain.

Universitas Indonesia
5. Makronutrien merupakan zat gizi yang banyak menyumbangkan energi bagi
tubuh. Istilah makronutrien menggambarkan zat kimia yang memberikan kalori
untuk energi termasuk karbohidrat, protein dan lemak. Sedangkan mikronutrien
adalah zat yang diperlukan oleh tubuh dengan jumlah yang lebih sedikit.

BAB 2
Pembahasan

Hidup Sehat
Kesehatan didefinisikan di dalam anggaran dasar WHO tahun 1948 sebagai
sebuah kesejateraan fisik, social dan mental yang lengkap, dan bukan hanya sekedar
tidak adanya penyakit atau kelemahan. Prasyarat-prasyarat tertenu untuk kesehatan
meliputi perdamaian, sumber daya ekonomi yang memadai, makanan dan tempat
tinggal yang bersih, ekosistem yang stabil serta penggunaan sumber daya yang
berkelanjutan.
Hidup sehat adalah hidup yang terbebas dari gangguan-gangguan yang bersifat
fisik maupun non-fisik. Hidup sehat dilakukan dengan menjalani pola hidup sehat
sesuai dengan kondisi dan ketentuan yang berlaku. Hidup sehat akan memengaruhi
kondisi diri kita ke depannya. Apabila seseorang menjaga dan merawat tubuhnya
dengan baik, maka orang tersebut akan sehat rohani dan jasmaninya serta terhindar dari
gangguan-gangguan fisik maupun non-fisik lainnya.

Upaya Hidup Sehat


Terdapat beberapa cara untuk menjalani pola hidup yang baik agar dapat
memelihara kesehatan tubuh dan hal-hal yang harus di perhatikan pada kesehatan
makanan, antara lain :
 Makanan sehat

Universitas Indonesia
Pengertian Makanan sehat adalah makanan yang memiliki mengandung gizi
yang seimbang, mengandung serat dan zat-zat yang diperlukan tubuh untuk proses
tumbuh kembang. Menu makanan sehat harusnya kayak akan unsur zat gizi seperti
karbohidrat, protein, mineral, vitamin, dan sedikit lemak tak jenuh, atau lebih
tepatnya disingkat dengan nama menu 4 sehat 5 sempurna.
Tujuan memakan makanan sehat bagi tubuh kita adalah untuk menjaga agar badan kita
tetap sehat, tumbuh, dan berkembang secara baik. Makanan sehat dan bergizi seimbang
bukan berarti makanan yang mahal dan enak. Makanan sehat menurut ahli gizi
mengandung empat macam makanan, yaitu: makanan pokok, lauk pauk, sayur dan
buah

Makanan Pokok

Makanan pokok banyak mengandung karbohidrat (zat tepung). Misalnyal nasi, jagung,
roti, singkong, dan sagu. Karbohidrat sangat diperlukan oleh tubuh sebagai sumber
tenaga. Dari sumber tenaga ini, kita bisa melakukan segala aktivitas atau kegiatan. Jadi,
agar tubuh bertenaga maka setiap hari kita harus makan karbohidrat yang cukup yang
bisa diambil dari nasi, roti, jagung, singkong, maupun sagu.
Lauk Pauk
Lauk pauk banyak mengandung protein dan lemak yang digunakan untuk membangun
tubuh dan mengganti sel-sel yang rusak. Contoh yang termasuk dalam lauk pauk adalah
daging, ikan, ayam, telur, tempe, tahu, dan lain-lain.
Sayur dan Buah
Sayur dan buah banyak mengandung vitamin dan mineral. Vitamin dan mineral ini
dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga tubuh dan tidak mudah terserang penyakit.
Contoh sayur adalah bayam, kangkung, wortel, dan lain-lain.
Buah buahan
misalnya: mangga, heruk, pepaya, dan pisang. Untuk itu, setiap hari kita perlu makan
sayur dan buah yang cukup.

Universitas Indonesia
Dengan demikian, agar tubuh kita tetap sehat kita perlu mengkonsumsi keempat jenis
makanan tersebut setiap hari. Jangan lupa menambahkan susu pada makanan sehat
Anda. Empat jenis makanan dan ditambah susu inilah yang disebut dengan makanan
sehat atau biasa dikenal dengan “empat sehat lima sempurna”.

Formalin
Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Di dalam
formalin terkandung sekitar 37% formaldehid dalam air. Biasanya ditambahkan
metanol hingga 15% sebagai pengawet. Formalin dikenal luas sebagai bahan
pembunuh hama ( desinfektan ) dan banyak digunakan dalam industri. Sejauh ini,
pemanfaatannya tidak dilarang namun setiap pekerja yang terlibat dalam pengangkutan
dan pengolahan bahan ini harus ekstra hati-hati mengingat risiko yang berkaitan
dengan bahan ini cukup besar. Formalin biasanya diperdagangkan di pasaran dengan
nama Metanal atau Formaldehid.
Penggunaan formalin yang salah adalah hal yang sangat disesalkan. Melalui sejumlah
survey dan pemeriksaan laboratorium,ditemukan sejumlah produk pangan yang
menggunakan formalin sebagai pengawet. Praktek yang salah seperti ini dilakukan
produsen atau pengelola pangan yang tidak bertanggung jawab. Beberapa contoh
produk yang sering mengandung formalin misalnya ikan segar, ayam potong, mie
basah dan tahu yang beredar di pasaran. Yang perlu diingat, tidak semua produk pangan
mengandung formalin.
Seperti telah dipaparkan di muka, bahwa terdapat sejumlah produk yang secara sengaja
ditambahkan formalin sebagai pengawet. Untuk memastikan apakah sebuah produk
pangan mengandung formalin atau tidak memang dibutuhkan uji laboratorium. Kita
sebaiknya berhati-hati bila menjumpai produk pangan yang mempunyai ciri sebagai
berikut:
1. Tahu
Tahu yang bentuknya sangat bagus, kenyal, tidak mudah hancur/rusak/ busuk sampai
tiga hari pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu

Universitas Indonesia
lemari es ( 10 derajat Celsius), terlampau keras, namun tidak padat, bau agak
mengengat;
2. Ayam Potong
Ayam potong yang berwarna putih bersih, awet dan tidak mudah busuk.
3. Ikan Basah
Ikan basah yang warnanya putih bersih, kenyal, insangnya berwarna merah tua bukan
merah segar, awet sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk; tidak rusak sampai
tiga hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius); bau menyengat.

ZAT ADITIF PADA MAKANAN

Terdapat beragam jenis makanan yang kita konsumsi sehari – hari. Kelompok makanan
seperti tampak pada gambar di bawah merupakan makanan yang telah diolah atau yang
disebut makanan olahan. Dahulu, ketika teknologi pangan belum berkembang seperti
saat ini, tidak banyak makanan dan minuman olahan yang beredar. Sebagai contoh,
dahulu orang membuat roti cukup dengan menggunakan bahana dasar terigu, ragi, dan
air. Akan tetapi, sekarang tidak cukup hanya dengan bahan utama itu saja, masih perlu
tambahan bahan lainnya, misalnya perasa atau flavor (bahan untuk menimbulkan
aroma dan rasa tertentu) dan bahan pewarna. Jadi, ketika makanan olahan diproses ke
dalam makanan tersebut telah ditambahkan zat – zat kimia dengan tujuan tertentu. Zat
– zat kimia yang ditambahkan ke dalam makanan untuk meningkatkan kualitasnya
yang mencakup rasa, penampilan, warna, keawetan dan lain – lain disebut zat aditif
makanan.

Pada saat ini zat aditif pada makanan digunakan untuk tujuan yang lebih beragam
sesuai dengan perkembangan teknologi penngolahan pangan. Kendati begitu,
penggunaan zat aditif makananpada produk pangan terikat pada norma – norma yang
arus dipatuhi secara moral. Zat aditif pada makanan yang digunakan harus mempunyai
sifat – sifat sebagai berikut.

1. Dapat mempertahankan nilai gizi makanan tersebut

Universitas Indonesia
2. Tidakmengurangi zat – zat esensial di dalam makanan
3. Mempertahankan atau memperbaiki mutu makanan
4. Menarik bagi konsumen, tetapi tidak merupakan suatu penipuan

Nah, melihat luasnya cakupan fungsi zat aditif pada makanan, tampaknya memaang
sulit untuk lepas sama sekali dari penggunaannya. Meskipun begitu, sering juga terjadi
kasus – kasus yang merugikan , yakni ketika zat aditif pada makanan digunakan pada
situasi yang searusnya tidak diperlukan, penggunaan yang berlebihan, menyalahi
spesifikasi, atau sengaja digunakan bahan – bahan terlarang. Misalnya, kasus
penggunaan boraks dan formalin pada produk – produk seperti susu, tahu, dan bakso.
Oleh karena itu, mari kita kenal zat aditif pada makanan secara lebih rinci

Menurut peraturan Menkes No. 235 (1979), zat aditif makanan dapat dikelompokan
menjadi 14 kelompok berdasarkan fungsinya. Kelompok – kelompok tersebut, yaitu :

1. Antioksidan dan antioksidan sinergis


2. Anti kempal
3. Pengasam, penetral dan pendapar
4. Enzim
5. Pemanis buatan
6. Pemutih dan pematang
7. Penambah gizi
8. Pengawet
9. Pengemulsi, pemantap, dan pengental
10. Pengeras
11. Pewarna alami dan sintesis
12. Penyedap rasa dan aroma
13. Sekuestran
14. Zat aditif makanan lain

Universitas Indonesia
Dari mana zat aditif pada makanan diperoleh? Selain dari ekstrak bahan alami, dapat
juga dibuat dari reaksi – reaksi tertentu. Dengan demikian, dikenal sebutan zat aditif
makanan alami dan zat aditif makanan buatan (artifisial).

A. PEWARNA MAKANAN

Tujuan pemberian pewarna pada makanan hanyalah untuk memperbaiki penampilan


makanan sehingga lebih menarik perhatian. Di Indonesia sudah dikenal banyak
pewarna alami, misalnya kunyit (warna kuning), daun suji dan daun pandan (warna
hijau), warna telang (warna biru keunguan), gula kelapa (warna merah kecoklatan),
cabe dan bunga belimbing sayur (warna merah).

Pewarna alami ini sangat aman bagi kesehatan manusia. Namun, pengetahuannya
kurang maksimal karena masih memiliki rasa atau aroma yang dapat mengganggu rasa
atau aroma makanan aslinya.

Untuk mengatasi masalah tersebut, sekarang sudah banyak diproduksi pewarna


makanan sintesis. Misalnya: violet GB (warna ungu), sunset yellow FCF (warna
oranye), tartrazine (warna kuning), indigo carmine (warna biru). Namun, harga
pewarna makanan sintesis tersebut relatif mahal, sehingga ada orang yang tidak
bertanggung jawab menggantinya dengan pewarna tekstil yang harganya murah tapi
berbahaya bagi kesehatan. Pewarna tekstil yang sering disalah gunakan sebagai
pewarna makanan, antara lain rhodamine B (warna merah) dan metanil yellow (warna
kuning). Bahan – bahan itu dapat memicu terjadinya kanker.

B. PEMANIS MAKANAN

Gula putih dan gula merah adalah pemanis alami yang sangat umum pemakaiannya.
Namun, penderita diabetes (kencing manis) dan obesitas (kegemukan) tidak dianjurkan

Universitas Indonesia
menggunakan pemanis alami ini karena dapat meningkatkan kadar gula dan menambah
berat badan.

Untuk itu telah tersedia pemanis sintesis renda kalori seperti siklamat dan sakarin.
Namun, sejak tahun 70-an penggunaan siklamat dan sakarin telah dilarang di Amerika
Serikat karena dicurigai dapat mengakibatkan kanker. Sebagai gantinya, tahun 1981
diproduksi aspartam sebagai pemanis sintetis yang kemanisannya kira – kira 160 kali
gula putih. Sorbitol adalah salah satu jenis pemanis sintetis yang tidak terurai dalam
mulut sehingga tidak merusak gigi, tetapi pemakaian yang berlebihan dapat
mengakibatkan diare.

Baru – baru ini telah ditemukan pemanis sintetis generasi terkini, yaitu neotam.
Pemanis ini merupakan turunan dari aspartam yang kemanisannya 7.000 – 13.000 kali
tingkat kemanisan gula. Tak kurang dari seratus penelitian telah membuktikan bahwa
neotam aman dikonsumsi oleh semua kalangan, baik anak – anak, wanita hamil
maupun penderita diabetes.

C. PENGAWET MAKANAN

Kerusakan makanan terutama disebabkan oleh mikroba (bakteri, jamur, dan ragi).
Untuk mengawetkan makanan, kita harus membunuh mikroba tersebut atau
menyimpan makanan pada kondisi dimana mikroba tidak dapat berkembang biak
dengan baik.

Gula dan garam adalah pengawet alami yang sudah digunakan sejak zaman dahulu,
misalnya pada manisan, asinan, telur asin, ikan asin, dan lain – lain. Jika mikroba
kontak dengan larutan gula atau garam yang pekat maka air akan mengalir dari mikroba
ke larutan melalui membran selnya. Akibatnya, mikroba mengalami dehidrasi
(kekurangan air) dan mati sehingga makanan tidak busuk. Namun, penggunaan gula
dan garam sebagai pengawet dapat mengakibatkan makanan berasa terlalu manis atau
asin.

Universitas Indonesia
Asam cuka merupakan pengawet alami yang efektif karena mikroba tidak dapat
bertumbuh dengan baik pada suasana asam. Asam cuka sering digunakan sebagai
bahhan pengawet untuk mentimun, bawang, cabe, dan lain – lain:

1. Natrium nitrit, digunakan sebagai pengawet dalam sosis, burger, dan daging
kaleng. Natrium nitrit dapat menghambat pertumbuhan bakteri seperti Clostridium
botulinium yang menyebabkan keracunan makanan.
2. Asam benzoat / natrium benzoat, digunakan sebagai pengawet makanan dan
minuman, jus buah, saos, sambal, dan kecap. Asam benzoat / natrium benzoat
dapat mengambat pertumbuhan bakteri dan ragi yang merusak makanan.
3. Asam propionat / natrium propionat, digunakan sebagai pengawet roti dan keju.
Asam propionat / natrium propionat dapat menghambat pertumbuhan jamur dan
ragi..

Penggunaan zat pengawet tersebut harus selalu dikontrol karena pemakaian yang
berlebihan dapat mmerugikan kesehatan. Misalnya, natrium nitrit dapat mengakibatkan
kanker, sedangkan natrium benzoat dapat mengakibatkan gangguan syaraf dan alergi.

Sampai saat ini di Indonesia masi terjadi penyalahgunaan pemakaian bahan pengawet
untuk makanan. Boraks yang merupakan bahan kimia pembuatan keramik sering
digunakan sebagai pengawet pada proses pembuatan mie dan bakso. Sedangkan
formalin, bahan kimia pengawet mayat, banyak digunakan untuk mengawetkan ikan
segar dan tahu. Hal ini berbahaya bagi kesehatan karena dapat mengakibatkan
keracunan, gatal – gatal, iritasi paru – paru, gangguan sistem pencernaan dan kematian.

D. PENYEDAP MAKANAN

Tujuan penambahan penyedap rasa adalah untuk memperkaya rasa makanan dan
memberi rasa pada makanan yang tidak mempunyai rasa misalnya, es krim, dan jelly.
Penyedap rasa alami sudah digunakan sejak zaman dahulu, misalnya garam, gula, cuka,
bumbu, rempah – rempah, bawang, dan lain – lain.

Universitas Indonesia
Untuk menguatkan atau mempertegas rasa beberapa bahan , makanan, misalnya
daging, ikan, sayur, mie, serta idangan lainnya digunakan penyedap rasa sintetis,
seperti MSG (monosodium glutamate) atau vetsin. Pemberian 0,1% MSG telah dapat
meningkatkan rasa suatu makanan menjadi lebih sedap.

Penggunaan MSG yang berlebihan dapat mengakibatkan sesak nafas, sakit dada,
pusing dan mudah letih. Gejala penyakit ini disebut Chinese Restaurant Syndrome.

Makronutrisi
Makronutrisi adalah penyediaan energi zat kimia yang dikonsumsi oleh organisme
dalam jumlah besar. Tiga makronutrisi dalam gizi adalah karbohidrat, lemak, dan
protein.
Nutrisi adalah substansi lingkungan digunakan untuk energi, pertumbuhan, dan fungsi
tubuh oleh organisme. Tergantung pada nutrisi, zat ini dibutuhkan dalam jumlah kecil
atau jumlah yang lebih besar. Mereka yang dibutuhkan dalam jumlah besar disebut
makronutrisi. Ada tiga makronutrisi dibutuhkan oleh manusia: karbohidrat (gula), lipid
(lemak), dan protein. Setiap makronutrisi ini memberikan energi dalam bentuk kalori.
Sebagai contoh:

 Karbohidrat: 4 kalori per gram

 Protein: 4 kalori per gram

 Lipid: 9 kalori per gram

Ini berarti bahwa jika Anda melihat label makanan dan daftar 10 gram karbohidrat, 0
gram protein, dan 0 gram lemak, makanan yang akan berisi 40 kalori.

Karbohidrat
Manusia membutuhkan karbohidrat dalam jumlah terbesar. Saat ini, USDA
merekomendasikan bahwa orang dewasa mendapatkan 45-65% dari asupan kalori
harian mereka dari karbohidrat. Karbohidrat yang sangat penting untuk makanan
karena:

Universitas Indonesia
 Karbohidrat yang mudah dimetabolisme (dipecah secara kimia) dan digunakan
sebagai sumber bahan bakar utama tubuh.

 Semua jaringan tubuh kita memiliki kemampuan untuk menggunakan karbohidrat


sebagai energi glukosa sederhana. Ketika tubuh menggunakan karbohidrat untuk
energi, dapat menggunakan unsur makro lain untuk pekerjaan lainnya, seperti
pertumbuhan dan perbaikan jaringan.

 Otak, ginjal, otot dan jantung semua membutuhkan karbohidrat untuk berfungsi
dengan baik.

 Bantuan Karbohidrat dalam sintesis asam amino tertentu.

 Lemak hanya dapat dimetabolisme dengan baik ketika karbohidrat yang hadir.

 Karbohidrat dicerna, dalam bentuk serat, yang diperlukan untuk kesehatan usus.

Karbohidrat terutama ditemukan dalam makanan bertepung (seperti gandum dan


kentang), buah-buahan, susu, dan yogurt. Makanan lain seperti sayuran, buncis,
kacang-kacangan, biji-bijian, dan keju cottage mengandung karbohidrat, tetapi dalam
jumlah yang lebih kecil. Karbohidrat dapat sederhana atau kompleks, yang mengacu
pada struktur kimianya. Karbohidrat sederhana rasanya sangat manis (seperti buah
gula), sedangkan karbohidrat kompleks kompleks rasa gurih (seperti pati kentang).

Serat merupakan bentuk karbohidrat tidak dapat dicerna. Karena manusia tidak bisa
memecah karbohidrat ini, mereka melintasi seluruh sistem pencernaan dan mengambil
produk-produk limbah lainnya bersama mereka. Makanan rendah serat memiliki
masalah dengan penghapusan limbah, sembelit, dan wasir. Makanan yang banyak serat
telah menunjukkan penurunan risiko obesitas, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung.
Buah-buahan, sayuran, dan produk gandum semua mengandung jumlah tinggi serat.

Universitas Indonesia
Protein
Saat USDA merekomendasikan 10% – 35% dari kalori dalam diet manusia berasal dari
protein. Makanan khas Amerika mengandung lebih banyak protein dari yang
dibutuhkan. Protein adalah penting dalam makanan karena:

 Protein adalah konstituen utama dari kebanyakan sel, membuat lebih dari 50% dari
berat kering.

 Protein mendefinisikan apa suatu organisme, seperti apa, dan bagaimana berperilaku,
karena tubuh terbuat dari ribuan protein.

 Protein digunakan untuk menghasilkan jaringan baru untuk pertumbuhan dan


perbaikan jaringan, dan mengatur dan menjaga fungsi tubuh.

 Enzim, digunakan untuk pencernaan, perlindungan, dan kekebalan tubuh, terbuat dari
protein.

 Hormon penting yang digunakan untuk regulasi tubuh membutuhkan protein.

 Protein dapat digunakan sebagai sumber energi saat karbohidrat tidak tersedia.

Protein ditemukan dalam daging, unggas, ikan, pengganti daging, keju, susu, kacang,
kacang-kacangan, dan dalam jumlah kecil dalam makanan dan sayuran bertepung.
Orang yang mengkonsumsi pola makan vegetarian bisa mendapatkan banyak protein
jika mereka tetap pola makan seimbang.

Tubuh memecah protein menjadi blok-blok bangunan – asam amino. Ada 500 asam
amino diketahui, 21 dari yang dibutuhkan oleh manusia. Dari 21 yang diperlukan untuk
hidup, sembilan dianggap penting karena mereka tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan
harus dimakan. Protein yang mengandung semua sembilan asam amino esensial
merupakan protein yang ‘berkualitas tinggi‘. Protein kualitas tinggi cenderung berasal
dari sumber hewani. Protein yang tidak mengandung semua asam amino esensial
sembilan dianggap protein ‘kualitas rendah‘, dan cenderung berasal dari sumber
tanaman.

Universitas Indonesia
Lipid

Lipid atau lemak, adalah zat yang tidak larut dalam air, dan diperlukan untuk
kelangsungan hidup. Saat ini, USDA merekomendasikan 20% – 35% dari kalori harus
berasal dari lemak. Kita membutuhkan sejumlah lemak ini untuk:

 Pemeliharaan membran sel, yang terbuat dari lipid.

 Tinggi kepadatan sumber energi.

 Penyerapan vitamin larut lemak.

 Bantalan untuk organ dan isolasi tubuh.

 Bahan baku untuk vitamin D dan hormon.

 Memberikan rasa, konsistensi, dan stabilitas terhadap makanan, dan membuat kita
merasa ‘penuh’ setelah makan.

Lipid yang ditemukan dalam daging, unggas, kacang, produk susu, mentega dan
margarin, minyak, lemak babi, ikan, produk biji-bijian dan saus salad. Ada tiga jenis
utama dari lemak: lemak jenuh, lemak tak jenuh, dan lemak trans.

Lemak jenuh dan lemak trans yang padat pada suhu kamar, sedangkan lemak tak jenuh
cair pada suhu kamar. Lemak jenuh (ditemukan dalam makanan seperti daging,
mentega, lemak babi, dan krim) dan lemak trans (ditemukan dalam makanan yang
dipanggang, makanan ringan, makanan yang digoreng, dan margarin) telah terbukti
meningkatkan risiko penyakit jantung. Lemak tak jenuh (ditemukan dalam makanan
seperti minyak zaitun, alpukat, kacang, dan minyak canola) telah terbukti mengurangi
risiko penyakit jantung.

Universitas Indonesia
BAB 3

Kesimpulan

Berdasarkan isi makalah diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pada zaman
sekarang ini, sudah banyak makanan yang mengandung bahan-bahan berbahaya dan
tidak layak untuk dikonsumsi seperti formalin. Sebenarnya, jika formalin digunakan
dengan tepat, formalin memiliki banyak kegunaan, misalnya di dalam sektor industri
formalin berfungsi sebagai pembersih lantai, pembasmi lalat dan berbagai seragangga
seperti yang telah disebutkan diatas.

Saran dari kami adalah berhati-hatilah dalam mengonsumsi makanan dan gunakanlah
sesuatu sesuai dengan konteknya

Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai