Anda di halaman 1dari 3

Putri Naira Radhita (11151030000054)

Assalamu’alaikum warohmatullohi wabarakatuh

Alhamdulilahirabbil ‘alamin, Was sholatu wassalamu ‘ala, Asyrofil ambiyaa iwal mursalin,
Sayyidina wa maulana Muhammadin, Wa ‘alaa ‘alihi wa shohbihi ajmain. Ama ba’du.

Sebagai hamba Allah yang beriman marilah kita panjatkan puji dan syukur ke haddirat
Allah SWT yang telah memberikan kekuatan kesehatan lahir dan batin kepada kita semua,
sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini dalam rangka menghambakan diri kepada Allah
SWT.

Salawat dan salam tidak lupa kita kirimkan kepada junjungan kita nabi Allah Muhammad
SAW yang telah mengantarkan umat manusia dari peradaaban hidup yang jahiliyah menuju
pada peradaban hidup yang moderen,,,, yg penuh dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi seperti yang kita rasakan pada saat ini. Semoga kita semua termasuk hambanya yang
taat, yang berhak mendapatkan syafaatnya di hari akhir kelak..

Perkenankanlah saya pada kesempatan ini untuk menyampaikan topik yang berjudul:
Makanan Sehat menurut pandangan Islam.

Allah memerintahkan kita untuk memakan makanan yang halal dan baik / Halalan
Thoyyiban

Al Qur’an, Surat Al Maidah : 88 yang artinya:

“dan makanlah makanan yang halal lagi baik (thayib) dari apa yang telah dirizkikan
kepadamu dan bertaqwalah kepada Allah dan kamu beriman kepada-Nya”

Pertama kita ketahui, halal itu bukan sekedar halal makanannya, tapi juga dari sumber
bagaimana mendapatkannya pun harus halal. Kalau sumbernya haram seperti korupsi, mencuri,
merampok, menggusur tanah rakyat dengan harga yang rendah, maka makanan yang dimakan
pun meski sebetulnya halal, tetap haram. Dan akan membuat si pemakannya disiksa di api
neraka. Nabi berkata:

Tiap tubuh yang tumbuh dari (makanan) yang haram maka api neraka lebih utama
membakarnya. (HR. Ath-Thabrani)

Beberapa ayat berikut ini menyebutkan bahwa dalam Al-Qur’an hanya sedikit yang tidak halal.
Namun dengan perkembangan teknologi, yang sedikit itu bisa menjadi banyak karena masuk ke dalam
makanan olahan secara tidak terduga sebelumnya. Beberapa larangan yang terkait dengan makanan
haram tersebut adalah:

QS Al Maidah : 3
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas
nama selain Allah, yang tecekik, yang dipukul, yang jatuh ditanduk, dan yang diterkam binatang
buas, kecuali kamu sempat menyembelihnya.•QS Al Baqarah : 173

QS Al Baqarah : 219
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi; Katakanlah : “Pada keduanya itu terdapat dosa
besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosanya lebih besar daripada manfaatnya.•

Dari serangkaian ayat di atas, beberapa yang diharamkan adalah:

1. Bangkai
2. Darah
3. Babi
4. Binatang yang disembelih selain menyebut nama Allah
5. Khamer atau minuman yang memabukkan

Selain itu dilarang memakan binatang buas yang bertaring seperti anjing, kucing, harimau,
dan sebagainya

Selain halal, makanan juga harus baik. Meski halal tapi jika tidak baik, hendaknya tidak kita
makan. Di antara kriteria makanan yang baik adalah:

1. Bergizi tinggi
2. Makanan lengkap dan berimbang. Waktu SD kita belajar makanan 4 sehat 5 sempurna
seperti nasi/jagung, lauk/pauk, sayuran, buah-buahan, dan terakhir susu. Semua
makanan tersebut mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral yang
dibutuhkan oleh tubuh kita. Ada baiknya ditambah dengan herbal seperti madu, pasak
bumi, habbatus saudah, minyak zaitun, dan sebagainya agar tubuh kita sehat.
3. Tidak mengandung zat-zat yang membahayakan bagi kesehatan kita, misalnya kolesterol
tinggi atau bisa memicu asam urat kita.
4. Alami. Tidak mengandung berbagai zat kimia seperti pupuk kimia, pestisida kimia,
pengawet kimia (misalnya formalin), pewarna kimia, perasa kimia (misalnya biang
gula/aspartame, MSG, dsb)
5. Masih segar. Tidak membusuk atau basi sehingga warna, bau, dan rasanya berubah
6. Tidak berlebihan. Makanan sebaik apa pun jika berlebihan, tidak baik.

Dari situ kita berusaha mendapat sumber karbohidrat seperti beras yang sealami mungkin
seperti beras organik yang bebas dari pupuk kimia, pestisida kimia, dan sebagainya. Lebih baik
lagi jika bibitnya pun didapat secara alami. Bukan varian baru yang diberi radiasi agar jadi “bibit
unggul” yang bisa panen lebih dari 2x dalam setahun.

Lauk pun sebaiknya yang alami. Bukan ayam atau sapi yang disuntik hormon agar cepat
besar. Karena ini bisa mengganggu pertumbuhan anak kita dan tidak sehat bagi tubuh kita.
Susu sebetulnya yang paling baik adalah susu unta dan susu kambing. Ada pun susu sapi,
selain lebih sulit dicerna untuk sebagian orang bisa menimbulkan alergi bahkan colic bagi bayi.
Susu adalah makanan yang terbaik. Untuk bayi hingga usia 2 tahun, ASI (Air Susu Ibu) tetap
yang terbaik.

Ternyata madu selain nutrisinya sangat tinggi juga mengandung antiseptik, antioksidan dan
antibakteri serta obat yang berkhasiat. Madu yang baik adalah madu yang ASLI. Bukan madu
palsu yang terbuat dari gula yang justru berbahaya bagi kesehatan. Makanan lebahnya pun
sebaiknya yang alami seperti sari bunga. Bukan cairan gula/sirup.

Ternyata dalam Habbatus Saudah terdapat berbagai zat obat seperti Omega 3, Omega 6,
Omega 9 yang melancarkan peredaran darah, Phytosterol anti tumor, Thymoquinone (anti
kanker), Arginin (meningkatkan imunitas), dsb.

Minyak Zaitun (At Tiin 1) ternyata bermanfaat untuk melancarkan pernafasan, fungsi usus,
dan menurunkan kolesterol/darah tinggi.

Jurusan Kesehatan Universitas Harvard ternyata sekarang menyarankan kita mengkonsumsi


minyak seperti minyak Zaitun agar kita lebih sehat. Sebaliknya hindari lemak jenuh yang
membeku dalam suhu kamar seperti lemak binatang, margarin, dan mentega karena bisa
menyumbat pembuluh darah kita yang berakibat pada hipertensi/stroke.

Hindari juga minuman bersoda seperti Coca Cola atau Pepsi Cola karena itu bisa merusak
kesehatan.

Para pakar kesehatan berpendapat bahwa penyakit itu sumbernya selain dari pikiran,
eksternal (tabrakan/virus), juga dari makanan/minuman. Jika kita biasa memakan
makanan/minuman yang tidak bagus, lama kelamaan itu akan merusak berbagai bagian tubuh
kita seperti usus, ginjal, dan hati. Merusak kesehatan. Selain itu juga melanggar perintah Allah.

Selain itu di Pasar Tradisional pun harus hati-hati dalam membeli tahu, ikan, bahkan
ketupat. Jika kenyal, bisa jadi diberi formalin. Apalagi jika ditaruh di luar, tak ada lalat yang mau
hinggap, berarti ada racunnya. Tapi kalau lalat hinggap kita juga jijik.. Yang bagus ditaruh di
tempat kaca, atau beli ikan yang masih hidup.

Demikian yg dapat saya sampaikan, kurang lebihnya saya mohon maaf.

Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarakatuh

Anon. 2012. Makanan yg halal dan Baik (Halalan Thoyyiban). http://media-


islam.or.id/2012/05/14/makanan-yang-halal-dan-baik-halalan-thoyyiban/ diakses pada senin 23
juli pkl. 21.34

Anda mungkin juga menyukai