Anda di halaman 1dari 11

No.

DIAGNOSA TUJUAN & HASIL INTERVENSI RASIONAL


KEPERAWATAN

1. Setelah dilakukan intervensi selama Dukungan proses berduka (I.09274)


Berduka (D.0081) 2x24 diharapkan tingkat berduka 1. Kehilangan yang
berhubungan membaik dengan kriteria hasil : Observasi: dialami pasien adalah
dengan Kematian 1. Identifikasi kehilangan yang kehilangan pekerjaan
keluarga atau 1. Verbalisasi perasaan sedih dihadapi dan kehilangan orang
orang yang berarti menurun 2. Identifikasi proses berduka terdekatnya.
dibuktikan dengan 2. Verbalisasi perasaan bersalah yang dialami 2. Saat di identifikasi
merasa sedih, atau menyalahkan orang lain 3. Identifikasi sifat keterikatan proses berdukanya
tidak menerima menurun pada benda yang hilang atau adalah pasien
kehilangan, 3. Menangis menurun orang yang meninggal mengalami shock,
merasa tidak ada 4. Pola tidur membaik ‘ 4. Identifikasl reaksi awal penyangkalan, marah
harapan, merasa 5. Konsekuensi membaik terhadap kehilangan dan tampak depresi
tidak berguna, 3. Pasien kehilangan
menangis, pola Terapeutik orang terdekatnya dan
tidur berubah, 1. Tunjukkan sikap menerima juga kehilangan
tidak mampu dan empati pekerjaannya.
berkonsentrasi, 2. Motivasl agar mau 4. Reaksi awal yang
marah serta fungsi mengungkapkan perasaan ditunjukkan oleh pasien
imunitas kehilangan adalah shock dan
menurun. 3. Motivasi untuk menguatkan tampak marah
dukungan keluarga atau orang 5. Hhj
terdekat 6. Memberikan motivasi
4. Fasilitasi melakukan seperti memberikan
kebiasaan sesual dengan penguatan, kata-kata
budaya, agama dan norma semangat dan juga
sosial memberikan waktu
5. Fasilltasi mengekspresikan untuk menenangkan
perasaan dengan cara-yang dirinya sendiri pada
nyaman (mis, membaca buku, pasien yang kehilangan
menulis, menggambar atau atau berduka
bermain) - 7. Memberikan motivasi
6. Diskusikan strategi koping seperti kata-kata
yang dapat digunakan penghibur atau penguat
agar mereka tidak
Edukasi : terpuruk terlalu lama
8. Mengajak untuk
7. Jelaskan kepada pasien dan melakukan doa bersama
keluarga bahwa sikap atau kegiatan
mengingkari, marah, tawar keagaamaan, norma
menawar, depresi dan atau budaya yang dianut
menerima adalah wajar dalam oleh pasien selama
menghadapi kehilangan masa kedukaan
8. Depresi dan menerima adalah berlangsung
wajar dalam menghadapi 9. Memberikan kebebasan
kehilangan pada pasien untuk
9. Anjurian mengidentifikasi mengekspresikan
ketakutan terbesar pada kesedihan atau
kehilangan perasaanya misal
10. Anjurkan mengekspresikan dengan membaca buku
perasaan tentang kehilangan dll
11. Ajarkan melewati proses 10. Melakukan diskusi
berduka secara bertahap mengenai strategi
koping bersama
keluarga dan pasien
sendiri dalam
11. Memberitahukan
kepada pasien bahwa
sikap mengingkari,
marah, tawar menawar,
depresi dan menerima
adalah hal yang wajar
terjadi
12. mengidentifikasi
ketakutan terbesar pada
kehilangan untuk
mengetahui dan
mempersiapkan diri
dalam menghadapi
kehilangan .
13. Mengnjurkan
mengekspresikan
perasaan tentang
kehilangan untuk
mengkonfrontasi
perasaan agar
memudahkan klien
cepat bangkit dari
kesedihan atau
kehilangan .
14. mengajarkan melewati
proses berduka secara
bertahap tujuanya
supaya klien dapat
melalui proses berduka
secara normal ,belajar
menerima, dan sehat
prinsip.

2. Setelah dilakukan intervensi selama Dukungan tidur (I.09256) 1. Untuk mengetahui apa
Gangguan pola 2x24 diharapkan pola tidur membaik saja
tidur (D.0055) dengan kriteria hasil : Observasi : jenis aktivitas yang
berhubungan dilakukan oleh klien dan
dengan kurang 1. Keluhan sulit tidur menurun 1. Identifikasi pola aktivitas dan bagaimana pola tidur dari
kontrol tidur 2. Keluhan serig terjaga menurun tidur klien.
dibuktikan dengan 3. Keluhan tidak puas tidur 2. Identifikasi faktor 2. Untuk mengetahui yang
merasa sedih, menurun pengganggu tidur (fisik menjadi penyebab dari
4. Keluhan pola tidur berulah dan/atau psikologis) gangguan tidur klien
tidak menerima menurun 3. Identifikasi makanan dan 3. Untuk mengetahui apakah
kehilangan, 5. Keluhan istirahat tidak cukup minuman yang mengganggu klien mengkonsumsi
merasa tidak ada menurun tidur (mis. kopi, teh, alkohol, makanan dan minuman
harapan, merasa makan yang dapat menyebabkan
tidak berguna, 4. Identifikasi Obat tidur yang sulit tidur
menangis, pola dikonsumsi 4. Untuk mengetahui obat
tidur berubah, tidur yang dikonsumsi
tidak mampu Terapeutik : sehingga mengetahui
berkonsentrasi, adanya tingkat
marah, serta 5. Modifikasi lingkungan (mis. ketergantungan pada obat
fungsi imunitas pencahayaan, kebisingan, tidur tersebut
menurun. suhu, matras, dan tempat 5. Agar dengan ruangan yang
tidur) nyaman bisa tenang dan
6. Lakukan prosedur untuk dapat beristirahat dengan
meningkatkan kenyamanan cukup
(mis, pijat, pengaturan posisi, 6. Memberikan kenyamanan
terapiakupresur) pada klien sehingga
mempermudah rangsangan
Edukasi : untuk segera bisa tidur
7. Agar klien bisa mengerti
7. Jelaskan pentingnya tidur pentingnya tidur cukup
cukup selama sakit Ketika sakit dapat
8. Anjurkan menghindari mempercepat proses dari
makanan/minuman yang penyembuhan
mengganggu tidur 8. Agar dapat menghindari
9. Anjurkan penggunaan obat makanan/minuman yang
lidur yang tidiak- tengendung menggangu tidur sehingga
supresor kerhadhap.hdu. tidak menggangu pola tidur
REM dan siklus tidur dari klien
9. Agar membantu klien bisa
tidur dan istirahatnya
tercukupi
3. Harga diri rendah Setelah dilakukan intervensi selama Manajemen perilaku ( I.12463 ) 1. Untuk mengetahui harapan
situasional 2x24 diharapkan pola tidur meningkat yang perlu diberikan kepada
(D.0087) dengan kriteria hasil : Observasi : klien sehingga bisa
berhubungan 1. Identifikasi harapan untuk mengendalikan perilaku yang
dengan riwayat 1. Penilaian diri positif meningkat mengendalikan perilaku dapat mengakibatkan harga diri
kehilangan 2. Perasaan memiliki kelebihan rendah diri
dibuktikan dengan atau kemampuan positif Terapeutik 2. Untuk menentukan dan
menilai diri negatif meningkat 2. Diskusikan tanggung jawab menetapkan komitmen dalam
(tidak berguna), 3. Penerimaan penilaian positif terhadap perilaku diri untuk bertanggung jawab
merasa bersalah, terhadap diri sendiri meningkat 3. Jadwalkan kegiatan terhadap setiap perilaku yang
sulit 4. Minat mencoba hal baru terstruktur dilakukan
berkonsentrasi, meningkat 4. Ciptakan dan pertahankan 3. Untuk memilki jadwal yang
menolak 5. Berjalan menampakkan wajah lingkungan dan kegiatan paten terhadap kegiatan yang
berinteraksi dengan meningkat perawatan konsisten settap perlu di lakukan oleh klien
orang lain, lesu dan 6. Postur tubuh menampakkan dinas 4. Memastikan bahwa setiap
tidak bergairah wajah meningkat 5. Tingkatkan aktivitas fisik perawatan yang dilakukan
serta pasif. 7. Perasaan malu menurun sesuai kemampuan kepada klien dengan perhatian
8. Perasaan bersalah menurun 6. Batasi jumlah pengunjung yang baik dan sesuai SOP
9. Perasaan tidak mampu 7. Bicara dengan nada rendah sehingga klien merasa nyaman
melakukan apapun menurun dan tenang 5. Untuk mengetahui tingkat
10. Meremekan kemampuan 8. Lakukan kegiatan pengalihan aktivitas fisik yang dapat
mengatasi masalah menurun terhadap sumber agitasi dilakukan oleh klien sehingga
9. Cegah perilaku pasif dan bisa membantu untuk
agresif memperbaiki pola perilaku
10. Beri penguatan posistif cerminan dari dirinya
terhadap keberhasitan 6. Untuk mencegah klien
mengendalikan perilaku merasa bingung dengan orang
11. Lakukan pengekangan fisik orang yang mungkin bisa
sesuai indikasi membuat rasa rendah diri
12. Hindari bersikap semakin tinggi pada klien
menyudulkan dan 7. Dengan berbicara dengan
menghentikan pembicaraan nada yang rendah dan tenang
13. Hindari sikap mengancam klien akan merasa dihargai dan
dan berdebat nyaman sehingga kooperatif
14. Hindari berdebat atau ketika memulai berkomunikasi
menawar batas perilaku yang 8. Perilaku Pasih dan agresif
telah ditetapkan dapat dicegah dengan
bagaimana cara kita atau
Edukasi: kontak kita secara langsung
bagaimana cara kita
15. Informasikan keluarga bahwa berkomunikasi dengan baik
keluarga sebagai dasar 9. Penguatan positif atau
pembentukan kognitif memberikan motivasi dapat
meningkatkan kepercayaan diri
dan penguatan mental pada
klien atau seseorang sehingga
meningkatkan harga diri yang
dimiliki klien
10. Penyebab agitasi yang
paling umum adalah kondisi
stres. Tekanan akibat stres, bisa
meningkatkan risiko terhadap
agitasi sehingga dengan
semaksimal mungkin Pastikan
selalu memberikan motivasi
dan mendengarkan keluh kesah
klien atau seseorang tersebut
11. Dengan melakukan
peregangan fisik memiliki
banyak manfaat diantaranya
yaitu
Meningkatkan fleksibilitas dan
rentang gerak, Meredakan otot
yang tegang dan kencang,
Mencegah terjadinya cedera
akut atau kronis, Membantu
meningkatkan suhu tubuh,
Melancarkan peredaran
darah,Membuat tubuh lebih
sehat secara keseluruhan.
12. Menyudutkan atau
menghentikan pembicaraan
akan membuat lawan bicara
akan membuat tersinggung
seorang yang sedang kita ajak
berbicara
13. Sikap mengancam dan
berdebat bukan menyelesaikan
masalah yang ada pada
seseorang tapi akan membuat
seseorang merasa rendah diri
karena terancam
14. Berdebat tentang perilaku
seseorang bukan jalan keluar
untuk bisa memperbaiki
perilaku seseorang tapi akan
membuat seseorang bersifat
agresif
15. Keluaga mempunyai peran
yang cukup signifikan dalam
pendekatan dan memberikan
motivasi kepada pasien karena
keluarga lebih memahami apa
yang di alami dan menjadi
kebiasaan pasien

4. Setelah dilakukan intervensi selama Promosi sosialisasi (I.09313) 1.kemampuan interaksi dengan
Isolasi Sosial 2x24 diharapkan keterlibatan social orang lain dapat dilihat ketika
(D.0121) meningkat dengan kriteria hasil : Obserbvasi : bagaimana cara seseorang
1. Minat interaksi meningkat 1. identifikasi kemampuan ketika sedang berkomunikasi
berhubungan 2. Verbalisasi isolasi menurun melakukan interaksi dengan 2. Hambatan interaksi dengan
dengan 3. Verbalisasi ketidakamanan orang lain orang lain dapat terjadi karena
Ketidakadekuatan ditempat umum menurun 2. Identifikasi hambatan beberapa faktor bisa karena
Sumber Daya 4. Perilaku menarik diri menurun melakukan interaksi dengan dari dirinya sendiri dan bisa
Personal orang lain. karena lawan bicara yang
(Disfungsi menyebabkan seseorang takut
berduka) Terapeutik : dan merasa canggung untuk
dibuktikan dengan berinteraksi
merasa ingin 3. Motivasi meningkatkan 3. Dengan memotivasi
sendirian, merasa keterlibatan dalam suatu keterlibatan dengan seseorang
tidak mempunyai hubungan akan dapat membantu
tujuan yang jelas, 4. Motivasi kesabaran dalam seseorang terpacu untuk bisa
menarik diri, tidak mengembangkan suatu lebih terbuka dengan orang lain
berminat/menolak hubungan dan tidak tertutup dengan orang
berinteraksi 5. Motivasi berpartisipasi dalam lain
dengan orang lain aktivitas bar dan kegiatan 4. Kesabaran dalam sebuah
atau lingkungan, kelompok hubungan akan membuat
afek sedih serta 6. Motivasi berinteraksi di tar seseorang akan merasa tidak
tidak lingkungan (mis, jalan-jalan, tertekan dan bisa menerima
bergairah/lesu. ke toko buku) kehadiran orang lain dan sudut
7. Diskusikan kekuatan dan pandang orang lain
keterbatasan dalam 5. Keikutsertaan dalam
berkomunikasi dengan orang kegiatan kelompok akan
lain meningkatkan interaksi sosial
8. Diskusikan perencanaan pada seseorang sehingga tidak
kegiatan di masa depan cenderung tertutup
9. Berikan umpan balik positif 6. Dengan melakukan interaksi
dalam perawatan diri dengan lingkungan bisa
10. Berikan umpan balik positif membuka dan memperluas
pada setiap peningkatan sudut pandang dan pola
kemampuan perilaku kita terutamanya
dengan lingkungan sekitar
Edukasi: 7. Dengan mengetahui
keterbatasan dan kekuatan
11. Anjurkan berinterakasi berkomunikasi dengan orang
dengan orang lain secara lain akan membuat bagaimana
bertahap kita mengerti hal apa saja yang
12. Anjurkan Ikut serta kegiatan menjadi hambatan dan
sosial dan kemasyarakatan kekuatan sehingga bisa
13. Anjurkan barbagl pengalaman membantu mengetahui
dengan orang lain bagaimana berkomunikasi
14. Anjurkan meningkatkan dengan cara yang baik
kejujüran dir dan 8. Perencanaan kegiatan di
menghormati hak orang lain masa depan bisa membuat
15. Anjurkan penggunaan alat seseorang mempunyai planning
bantu (mis. kacamata dan alat yang tepat sehingga terjadi
bantu dengar) struktur
16. Anjurkan membuat 9. Dengan memberikan umpan
perencanaan kelompok kecil balik akan membuat seseorang
untuk kegiatan khusus akan merasa mendapatkan
17. Latih bermain peran untuk feedback yang baik sehingga
meningkatkan keterampilan seseorang merasa dihargai
korunikasi 10. Dengan memberikan
18. Latih mengakspresikan marah umpan balik akan membuat
dengan tepat seseorang akan merasa
mendapatkan feedback yang
baik sehingga seseorang
merasa dihargai
11. Seseorang tidak dapat
dipaksakan untuk dapat
berinteraksi dengan optimal
semuanya membutuhkan
proses karena mental seseorang
tidak bisa dipaksa dalam kurun
waktu yang sebentar
12. Dengan berinteraksi dengan
seseorang disekitar akan
membuat melatih tingkat
interaksi yang baik tentang
bagaimana seseorang harus
berinteraksi dengan lingkungan
sekitarnya
13. Dengan berbagi
pengalaman yang positif akan
membuat lawan bicara atau
seseorang tersebut akan
termotivasi sehingga akan
melakukan hal baik pula.
14. Dengan memulai kejujuran
dari diri sendiri akan membuat
seseorang terbiasa hidup
dengan kejujuran dalam
hidupnya
15. Dengan misalnya
penggunaan kacamata dan alat
bantu pendengaran akan
membantu untuk bisa
melakukan komunikasi dan
interaksi sosial yang baik
16. Dengan Kelompok yang
kecil akan membuat seseorang
akan lebih aktif sehingga bisa
melatih untuk bisa aktif dalam
membangun interaksi soal yang
baik
17. Dengan bermain peran
dalam komunikasi bisa
meningkatkan tingkat
komunikasi dan interaksi yang
baik
18. Dengan bagaimana
mengekspresikan marah
seseorang akan bisa
mengungkapkan apa yang
menjadi suatu hal yang sedang
dialami seseorang

Anda mungkin juga menyukai