Anda di halaman 1dari 14

KEIMANAN DALAM NASKAH DRAMA “BALADA LANGGAR TUA”

KARYA ALFANUL ULUM F.S. *)


(Faith in The Drama Script "Balada langgar Tua" by Alfanul Ulum F.S.)

Rudi
Universitas Muhammadiyah Malang
Jalan Raya Tlogomas 246, Tlogomas, Malang, Indonesia
Telepon Penulis (WhatsApp) +6281216835901
Pos-el: rudikisara15@gmail.com

*) Diterima: 27 Mei 2020, Disetujui: 2 Juli 2020

ABSTRAK

Naskah drama ―Balada Langgar Tua‖ karya Alfanul Ulum F.S. menggambarkan keimanan dalam
kehidupan sehari-hari melalui tokoh dalam naskah drama. Kajian terhadap naskah drama ―Balada
Langgar Tua‖ karya Alfanul Ulum F.S merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini
bertujuan mendeskripsikan keimanan dalam naskah drama yang menggunakan konsep keimanan Ibnu
Taimiyah dengan pendekatan pragmatik. Metode yang digunakan adalah analisis isi kualitatif. Teknik
pengumpulan data melalui studi kepustakaan terhadap naskah drama. Hasil penelitian menunjukkan
bentuk keimanan tokoh dalam naskah drama ―Balada Langgar Tua‖ karya Alfanul Ulum F.S, yakni:
(1) Amaliah sebagai wujud keyakinan kepada Allah dalam bentuk merawat masjid yang mengandung
nilai karakter tanggung jawab dan membantu sesama (tetangga) mengandung nilai karakter kepekaan
sosial; (2) Percaya adanya neraka dan surga mengandung nilai karakter kedisiplinan; dan (3) Perasaan
berdosa (tobat) sebagai bentuk ketakutan kepada Allah yang mengandung nilai karakter kejujuran.

Kata kunci: keimanan, naskah drama balada langgar tua, pragmatik, al-iman ilmu taimiyah

ABSTRACT

The script of the drama "Balada Langgar Tua" by Alfanul Ulum F.S. illustrates faith in daily life,
through characters in drama scripts. The study of the drama script "Balada Langgar Tua" by Alfanul
Ulum F.S is a qualitative descriptive study. This study aims to describe faith in a drama script that
uses the concept of Ibn Taymiyyah's faith with a pragmatic approach. The method used is qualitative
content analysis. Data collection techniques through literature study on drama scripts. The results of
the study show the shape of the character's faith in the drama script Balada Langgar Tua by Alfanul
Ulum F.S is as follows (1) Charity as a form of belief in Allah in the form of caring for the mosque that
contains the value of the character of responsibility, and helping others (neighbors) contains the value
of the character of social sensitivity; (2) believe the existence of hell and heaven contains the value of
the character of the discipline; and (3) feelings of sin (repentance) as a form of obedience to Allah,
contains the value of honesty character.

Keywords: faith, balada langgar tua's play script, pragmatic, al-iman science of taimiyah
PENDAHULUAN dan Syaefullah, 2020). Fenomena
tersebut, mengindikasikan kualitas
Keimanan merupakan suatu keimanan masyarakat saat ini sangat
kepercayaan yang diyakini setiap memprihatinkan. Oleh karena itu,
manusia. Keimanan dalam agama penelitian ini sangat penting dilakukan
Islam diartikan sebagai suatu untuk mengetahui nilai keimanan
kepercayaan manusia kepada hal-hal dalam karya sastra dan memberikan
rohaniah, seperti percaya kepada edukasi kepada masyarakat dalam
Allah, percaya kepada hal-hal yang meningkatkan hubungan keimanan
berhubungan dengan alam metafisika kepada Allah maupun hubungan
(malaikat, jin, setan, dan iblis). Cara kepada sesama.
mengimplementasikan keimanan Fenomena kehidupan, seperti
setiap individual memiliki tingkatan gambaran terhadap problematika
yang berbeda. Keimanan (akidah) keimanan di masyarakat tercermin
sangat esensial dalam diri manusia dalam karya sastra. Melalui karya
sebagai bekal kebahagian dunia dan sastra dapat dilihat problematika
akhirat (Hidayat, 2018: 67–68). dalam lingkungan masyarakat (Juwati,
Melemahnya kualitas keimanan dalam 2018: 138). Dalam reka cipta karya
diri seseorang mengakibatkan mudah sastra, pengarang menggunakan
melakukan tindakan kriminal, salah bahasa untuk melukiskan fenomena
satunya korupsi (Sabrina, 2018: 88– yang terjadi di masyarakat (Ardias,
89). Mulyono, dan Sumartini, 2019: 48).
Dewasa ini, marak terjadi Salah satu produk karya sastra adalah
kriminalitas di masyarakat. Hal naskah drama.
tersebut dapat dilihat dari Pada dasarnya naskah drama
pemberitahuan media sosial terkait memiliki kedudukan yang sama
tindakan kejahatan di masyarakat. dengan genre karya sastra lainnya
Misalnya kasus penistaan agama yang (prosa dan puisi) (Waluyo dalam
dilakukan oleh seorang pemuda Karlina, 2017: 29). Naskah drama
dengan membaca kitab suci agama berisi petunjuk pementasan dan dialog
Islam tanpa menggunakan busana cerita yang harus dipatuhi oleh
(Garjito dan Nabilla, 2020). Adapun pemain/aktor (Wiyanto, 2002: 3).
kejahatan perundungan di Indonesia Dalam pementasan drama (modern)
dalam kurung waktu 9 tahun terakhir unsur utama adalah naskah sebagai
mengalami kenaikan (Dwi, 2020). panduan bagi aktor di atas panggung
Menurut data Mabes Polri bulan Mei (Oktavia, 2019: 2). Dengan demikian,
2020 menunjukan kejahatan di naskah drama sebagai salah satu
masyarakat mengalami kenaikan dari bentuk karya sastra, memiliki
angka 3.244 kasus menjadi 3.473 relevansi dengan kehidupan
kasus, yang mencangkup kejahatan masyarakat.
pencurian, narkotika, penggelapan, Naskah drama ―Balada Langgar
dan penyebaran berita bohong (Lestari Tua‖ karya Alfanul Ulum F.S.

188 ALAYASASTRA, Volume 16, No. 2, November 2020


merupakan salah satu naskah drama Saleh sama dengan apa yang
dengan nuansa religi islami yang dikerjakan sehari-hari.
mencerminkan keimanan. Naskah Sepengetahuan penulis, naskah
drama itu mengisahkan sekelompok drama ―Balada Langgar Tua‖ karya
manusia taat beribadah, tetapi masuk Alfanul Ulum F.S. belum pernah
neraka. Penyebab masuknya orang dikaji. Adapun penelitian yang
yang rajin beribadah ke dalam neraka berkaitan dengan keimanan telah
karena tidak melaksanakan kewajiban dilakukan oleh Thoyyibah (2016)
terhadap sesama. Genre naskah ini dengan judul ―Nilai-Nilai Pendidikan
religius dan dapat dikategorikan Keimanan dan Ketaqwaan (Studi
sebagai sindiran terhadap masyarakat Analisis Novel Pesantren Impian
yang memprioritaskan sikap Karya Asma Nadia)‖. Hasil penelitian
individualisme. menyimpulkan bahwa keimanan
Naskah drama ―Balada Langgar sangat penting untuk membentuk
Tua‖ karya Alfanul Ulum F.S. dipilih personalitas seseorang menjadi baik
untuk dikaji karena di dalam naskah dan perlu ditanamkan sejak usia dini.
drama ini terdapat cerminan keimanan Nilai-nilai keimanan meliputi iman
yang dapat meningkatkan kualitas kepada Allah, iman kepada kitab
keimanan masyarakat dan Allah, dan iman kepada hari kiamat.
diimplementasikan oleh pembaca Adapun nilai ketakwaan, yaitu
dalam kehidupan sehari-hari. Selain syahadat, salat, puasa, dan tobat.
itu, naskah drama tersebut merupakan Selanjutnya penelitian oleh (Mudtakim
pemenang Penghargaan Penulisan 2018) dengan judul ―Nilai-Nilai
Naskah Terbaik Festival Teater Pendidikan Keimanan kepada Allah
SMA/MA se-Jawa Timur 2012. dalam Novel Jilbab Traveler Love
Naskah drama ―Balada Langgar Sparks in Korea Karya Asma Nadia‖
Tua‖ karya Alfanul Ulum F.S. menyimpulkan bahwa dalam
merupakan saduran dari cerpen penelitian mengandung nilai-nilai
Robohnya Surau Kami karya A.A. pendidikan keimanan, yaitu illahiyat,
Navis yang diterbitkan dalam nubuwat, ruhaniyat, dan sam’iyyat.
kumpulan cerpen tahun 1965. Narasi Nilai-nilai tersebut sebagai alternatif
naskah drama ini tidak jauh berbeda dalam pembelajaran keimanan.
dengan yang digambarkan dalam Penelitian sebelumnya tersebut
cerpen Robohnya Surau Kami karya dan penelitian ini memiliki kesamaan
A.A. Navis. Narasinya mencangkup pada aspek kajian, yaitu keimanan
peristiwa yang menggambarkan dalam sudut pandang agama Islam.
tragisnya seorang kakek penjaga Perbedaannya pada objek kajian, yaitu
langgar (surau/masjid kecil). Tokoh naskah drama. Penelitian sebelumnya
Kakek memilih mengakhiri hidupnya, memfokuskan terhadap keimanan
setelah mendengar kisah Haji Saleh secara umum, yaitu keimanan dalam
yang masuk neraka meskipun rajin arti ‗percaya‘ kepada rukun iman.
beribadah. Kakek merasa kisah Haji Berbeda dengan penelitian

Keimanan dalam Naskah Drama “Balada Langgar Tua”... (Rudi) 189


sebelumnya, penelitian ini Berlandaskan pada hadis Nabi
mendeskripsikan keimanan yang Shalallahu Alaihi wa Sallam,
dilakukan tokoh tidak hanya dalam Taimiyah mengatakan pada dasarnya
ruang lingkup ‗percaya‘ melainkan keimanan merupakan pembenaran,
keimanan sebagai ‗ikrar‘. penetapan, dan ma’rifat yang
Berdasarkan latar belakang mencakup niat dan amal hati
tersebut, penelitian ini mendiskusikan (Taimiyah, 2012: 158). Senada dengan
bagaimana keimanan yang dilakukan pendapat Taimiyah, Fajriudin
tokoh dalam naskah drama ―Balada menegaskan makna iman adalah
Langgar Tua‖ karya Alfanul Ulum kepercayaan dalam nalar manusia
F.S. Penelitian ini penting dilakukan terhadap suatu kebenaran atau
dengan beberapa alasan. Pertama, kepastian (Fajriudin, 2018: 46).
penelitian terhadap naskah drama Kebenaran yang dimaksud dalam
―Balada Langgar Tua‖ karya Alfanul keimanan, mencakup kepada hal yang
Ulum F.S., belum pernah dikaji. gaib, segala ketentuan Allah, keesaan
Kedua, naskah drama ini memberikan Allah, keberadaan Allah melalui akal
edukasi karakter keimanan kepada manusia (Ash-Shufiy, 2007: 111).
pembaca/masyarakat. Nilai-nilai Ruang lingkup iman berdasarkan
keimanan penting diteliti untuk sabda Nabi Shallallahu Alaihi wa
menambah wawasan pembaca dan Sallam, yaitu iman kepada Allah, para
dijadikan sebagai pedoman dalam malaikat-Nya, kitab-kitab Allah, para
kehidupan bermasyarakat. nabi dan rasul Allah, hari kiamat, dan
Pembahasan ini menggunakan qada yang baik dan buruk (Taimiyah,
konsep Al-Iman. Konsep iman 2012: 2). Iman mencakupi tiga aspek.
menurut Ibnu Taimiyah dilihat dari Pertama, percaya kepada Allah, untuk
berbagai sudut pandang. Pertama, dari menyakini keesaan Allah tidak perlu
pendapat Asy‘ariyah memaknai iman dapat melihat, meraba, dan
sebagai pembenaran terhadap Allah merasakan-Nya, melainkan melalui
yang disebut ilmu (Taimiyah, 2012: tanda-tanda-Nya. Kedua, takwa
80). Kedua, makna iman menurut Al- kepada Allah, artinya seorang hamba
Isfirayainy adalah pembenaran yang wajib melaksanakan perintah-Nya, dan
dapat terwujud melalui ma’rifat dan menjauhi segala larangan-Nya. Ketiga,
isyarat terhadap orang-orang yang tobat (perasaan berdosa), seorang
tidak mampu mengucapkan secara hamba melakukan suatu perbuatan
lisan (Taimiyah, 2012: 90). Ketiga, baik disengaja maupun tidak disengaja
menurut Al-Imam Ahmad bin Hambal yang menyimpang dari ajaran agama
memaknai iman sebagai perkataan dan dan adat istiadat lingkungannya maka
amal (Taimiyah, 2012: 152). wajib meminta ampun (mengakui
Berdasarkan dari beberapa pendapat di dosanya) (Jauhari dalam Novianti dan
atas, makna yang paling dekat dengan Munir, 2017: 75).
iman menurut Taimiyah adalah ‗ikrar‘ Wujud iman ada tiga. Pertama,
(Al-Qahthani, 2019: 55). takut kepada Allah yang merupakan

190 ALAYASASTRA, Volume 16, No. 2, November 2020


keharusan dalam keimanan seorang mengungkapkan keimanan yang
manusia (Taimiyah, 2012: 18). Kedua, dicerminkan oleh tokoh dengan cara
ketaatan dalam diri manusia terhadap deskriptif dalam bentuk kata-kata
perintah dan larangan Allah (Sugiarti, dkk., 2020: 17). Data-data
(Taimiyah, 2012: 131). Ketiga, amal yang diperoleh, diklasifikasikan sesuai
sebagai bagian dari keimanan rumusan masalah, kemudian dilakukan
(Taimiyah, 2012: 252). analisis untuk memperoleh gambaran
Pendekatan pragmatik umum terhadap bentuk keimanan yang
digunakan untuk mengetahui dilakukan tokoh. Adapun metode
keimanan yang terdapat dalam naskah penelitian yang digunakan analisis isi
drama ―Balada Langgar Tua‖ karya kualitatif untuk mengungkap aspek
Alfanul Ulum F.S.. Pendekatan pragmatik dalam naskah drama
pragmatik merupakan pendekatan ―Balada Langar Tua‖ karya Alfanul
untuk mengkaji karya sastra dari sudut Ulum F.S. Menurut Ratna, metode
pandang pembaca (Endraswara, 2018: analisis isi merupakan metode yang
2). Pendekatan pragmatik memandang digunakan untuk menganalisis isi teks
karya sastra sebagai sarana untuk dan makna dalam karya sastra, seperti
menyampaikan makna tertentu kepada pesan moral, nilai pendidikan, dan
pembaca, seperti pendidikan, moral, nilai budaya (Nisdawati, 2019: 18).
politik, dan agama (Supriatin, 2020: Penulis akan memperoleh catatan-
83). Makna dalam perspektif catatan berdasarkan sekuens cerita dan
pragmatik ditentukan oleh pembaca dialog dalam naskah drama tersebut.
sebagai penikmat dari karya sastra Data primer dalam penelitian ini
(K.S, 2009: 42). adalah naskah drama ―Balada Langgar
Pendekatan pragmatik juga Tua‖ karya Alfanul Ulum F.S. Data
mengajak pembaca terlibat dalam berupa kalimat dan dialog naskah
karya sastra (Endraswara, 2013: 117). drama yang menggambarkan
Keberadaan karya sastra tidak nyata keimanan. Teknik pengumpulan data
sampai karya sastra tersebut dapat menggunakan studi kepustakaan.
dibaca dan dinikmati oleh masyarakat Adapun teknik analisis data dalam
(Siswanto, 2008: 190). Pendekatan penelitian ini menggunakan content
pragmatik memfokuskan terhadap analysis kualitatif. Data tersebut
tanggapan pembaca. Pendekatan kemudian dianalisis, diinterpretasi,
pragmatik dapat digunakan untuk dan diklasifikasi. Langkah-langkah
mengatasi persoalan berbagai yang dilakukan adalah (1) membaca
tanggapan masyarakat terhadap karya naskah drama ―Balada Langgar Tua‖
sastra, baik sebagai pembaca secara secara utuh dan cermat; (2)
eksplisit maupun implisit, dan mendeskripsikan bentuk keimanan dan
sinkronis maupun diakronis (Ratna, kegiatan tokoh yang mengandung
2013: 72). makna pembelajaran dalam
Penelitian ini bersifat deskriptif kehidupan; dan (3) melakukan analisis
kualitatif yang bertujuan dan interpretasi terhadap bentuk

Keimanan dalam Naskah Drama “Balada Langgar Tua”... (Rudi) 191


keimanan dan kegiatan tokoh yang
mengandung makna pembelajaran Merawat Masjid
dalam kehidupan.
Masjid merupakan ikon keagungan
HASIL DAN PEMBAHASAN Islam. Oleh karena itu, sudah
semestinya tugas merawat masjid
Hasil penelitian dan pembahasan yang sudah menjadi kewajiban umat
dilakukan dalam naskah drama muslim. Memakmurkan masjid dapat
―Balada Langgar Tua‖ karya Alfanul dilakukan dengan salat berjamaah,
Ulum F.S. menggambarkan keimanan menjaga kebersihan, dan menertibkan
dalam diri manusia seperti, (1) lingkungan. Kegiatan itu seperti itu
amaliah sebagai wujud keyakinan telah dilakukan tokoh Kakek dalam
kepada Allah, (2) percaya adanya merawat masjid di lingkungan tempat
neraka dan surga, dan (3) perasaan tinggalnya. Hal tersebut dapat dilihat
berdosa (tobat) sebagai bentuk ketakutan pada data berikut.
kepada Allah. Keimanan dalam naskah
drama ―Balada Langgar Tua‖ karya ―Kakek menyapu langgar sendiri,
Alfanul Ulum F.S. dijelaskan sebagai Kakek sholat sendiri di langgar,
berikut. sedangkan orang-orang hanya
sekedar lewat.
Amaliah sebagai Wujud Keyakinan Kakek mengisi gentong air. Ada
beberapa anak yang berlarian di
kepada Allah
sekitar surau. Kakek memarahi
mereka‖ (Ulum, 2012: 2).
Amaliah merupakan suatu perbuatan
baik yang dilakukan manusia. Data tersebut menunjukkan kegiatan
Kegiatan amaliah sebagai bentuk amaliah yang dilakukan tokoh Kakek,
ibadah kepada Allah yang bertujuan yaitu membersihkan masjid, salat,
mendapatkan kebahagian dunia dan mengisi gentong air, dan menjaga
akhirat. Aktivitas dalam kegiatan ketertiban masjid. Hal tersebut
keagamaan (amaliah) dilakukan secara mencerminkan tokoh Kakek yang
nyata sebagai bentuk hubungan memiliki karakter rasa bertanggung
kepada Allah sekaligus juga jawab dengan berusaha memberikan
merealisasikan hubungan kepada kenyamanan beribadah kepada orang
sesama. lain dengan cara merawat masjid.
Dalam naskah drama ―Balada Secara perspektif keagamaan,
Langgar Tua‖ karya Alfanul Ulum perbuatan amaliah yang dilakukan
F.S. menggambarkan kegiatan amaliah oleh tokoh Kakek merupakan wujud
yang dilakukan oleh tokoh. Kegiatan keimanannya kepada Allah, dengan
amaliah yang dilakukan oleh tokoh cara merawat masjid. Masjid sebagai
sebagai wujud keimanannya kepada titipan dari Allah dan menjadi
Allah. Adapun bentuk kegiatan tanggung jawab masyarakat, harus
amaliah itu sebagai berikut. senantiasa dijaga dan dirawat.

192 ALAYASASTRA, Volume 16, No. 2, November 2020


Kegiatan merawat masjid merupakan Ketiganya bersama-sama
bentuk keimanan manusia kepada meninggalkan panggung. … (Ulum,
Allah (Putra dan Rumondor, 2019: 2012: 3–4).
260).
(2) Mbah Man dan Joko datang.
Mbah Man basah kuyup.
Membantu Sesama (Tetangga) Joko: sudah, Mbah. Ganti baju dulu
(Ulum, 2012: 7).
Kegiatan amaliah dalam naskah
―Balada Langgar Tua‖ karya Alfanul Kutipan di atas menggambarkan tokoh
Ulum F.S. juga mencerminkan sikap Mak Yah sedang dalam keadaan yang
kepekaan sosial dalam membangun sulit dan membutuhkan pertolongan
hubungan yang baik dengan tetangga. dari orang lain. Data (1)
Sikap kepekaan sosial dicerminkan menggambarkan Mak Yah mencoba
melalui tokoh Mbah Man dan Joko meminta bantuan kepada Joko dan
yang membantu tokoh Mak Yah yang Mbah Man. Joko dan Mbah Man
sedang kesusahan. Hal itu dibuktikan sebagai tetangga membantu Mak Yah
pada data berikut. dengan memberikan jasa tenaganya
dalam mengusir kerbau dari kebun
(1) Datang Mak Yah dengan Mak Yah. Data (2) menggambarkan
tergopoh gopoh, nafasnya
Mbah Man dan Joko selesai
tersengal-sengal.
Mak Yah: haduuhh.. haduuhh.. memberikan bantuan kepada tetangga
piyyee iki Mbaahh.. aduhhh… (Mak Yah). Berdasarkan hal tersebut,
joookkk.. ayooo Jok, pokok e kamu tindakan yang dilakukan Mbah Man
harus ikut juga, ayo.. dan Joko mencerminkan perbuatan
Joko: loh, sek, sek. Ada apa toh amaliah. Kegiatan amaliah yang
Mak? dilakukan tokoh dalam hal kebajikan
Mak Yah: haduuhhhh, ceritanya sebagai cerminan sikap kepekaan
nanti saja. Yang penting sekarang sosial.
berangkat dulu. Sikap tolong-menolong dalam
Joko: lho? hal kebaikan yang dicerminkan oleh
Mak Yah: ojo lah loh lah loh,
tokoh tersebut, sangatlah penting
ayoooo….. (menyeret baju Joko).
Mbah Man: sek toh, sek. Ini ada diwujudkan oleh masyarakat untuk
apa? Cerita dulu, diperjelas.. membangun hubungan yang baik
Mbah Yah: kebonya Pak Lurah dengan sesama. Hubungan yang baik
lepas gara-gara si Juki, tukang dengan sesama, dapat mengurangi
angonnya, minggat. Sekarang kriminalitas di lingkungan sehari-hari,
kebonya ngacak-acak tegalanku. seperti pembunuhan, penyebaran
Joko: lha, sekarang Juki ke mana? fitnah, pencurian, dan kekerasan.
Mak Yah: ya gak tau. Namanya Perbuatan amaliah sangat
saja minggat. Sudahlah ayo bantu penting dilakukan oleh manusia. Salah
ngepung kebo. satu kewajiban tersebut adalah
membantu tetangga dalam

Keimanan dalam Naskah Drama “Balada Langgar Tua”... (Rudi) 193


kesusahannya. Kegiatan amaliah tokoh terhadap adanya neraka dan
tersebut dipercaya akan menjadi bekal surga. Keimanan terhadap neraka dan
manusia kelak di akhirat. surga yang direpresentasikan oleh
Pentingnya sikap tolong- tokoh, dibagi menjadi dua aspek
menolong terhadap sesama dalam pembahasan sebagai berikut.
sudut pandang agama Islam, dapat
dilihat dalam Al-Qur‘an: ―Dan tolong- Keimanan Tokoh terhadap Neraka
menolonglah kamu dalam dan Surga
(mengerjakan) kebajikan dan takwa,
dan janganlah tolong-menolong dalam Keimanan terhadap adanya neraka dan
berbuat dosa dan permusuhan. surga dicerminkan oleh tokoh Mbah
Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Man. Mbah Man mempercayai bahwa
Allah sangat berat siksa-Nya‖ (QS. neraka merupakan tempat untuk
Al-Ma‘idah Ayat 2). Ayat tersebut orang-orang penuh dosa dan surga
merupakan pedoman bagi umat untuk orang-orang yang banyak
muslim untuk bekerja sama atau melakukan perbuatan amal saleh. Hal
tolong-menolong dalam hal kebajikan. tersebut dapat dilihat pada kutipan
berikut.
Percaya Adanya Neraka dan Surga
Joko: Wah, di sana ada warung
Neraka merupakan kediaman bagi kopi gak ya? Nunggu antrian bisa
orang-orang kafir dan yang banyak sambil ngopi.
melakukan perbuatan maksiat. Hansip: Kalau aku mau bawa radio
saja. Bisa sambil mendengarkan
Penghuni neraka dibagi menjadi dua
Kartolo.
kelompok: (1) neraka bagi orang- Mbah Man: Hush! Ngawur. Di
orang yang kafir dan (2) neraka bagi akhirat tidak ada warung kopi,
orang yang beriman kepada Allah (di apalagi radio. Di sana cuma ada
dunia), tetapi durhaka terhadap surga bagi orang yang taat
perintah dan larangan Allah (Ath- beribadah dan neraka bagi yang
Tharifi, 2020: 19). Neraka suka mencuri (Ulum, 2012: 9–10).
digambarkan sebagai tempat yang
penuh dengan kesengsaraan. Adapun Data di atas menunjukkan dialog
surga merupakan tempat bagi orang- antara tokoh Joko, Hansip, dan Mbah
orang yang bertakwa dan beriman Man. Tokoh Joko dan Hansip bertanya
kepada Allah. Berbeda dengan neraka, apakah di akhirat dapat melakukan
surga digambarkan tempat yang indah aktivitas layaknya di duniawi, seperti
dan penuh dengan kesenangan. minum kopi dan mendengarkan radio.
Keimanan terhadap neraka dan Sementara tokoh Mbah Man
surga digambarkan dalam naskah menegaskan bahwa di akhirat hanya
drama ―Balada Langgar Tua‖ karya ada surga bagi orang yang melakukan
Alfanul Ulum F.S. Naskah drama banyak ibadah dan neraka bagi orang
tersebut menggambarkan keimanan yang melakukan dosa. Berdasarkan hal

194 ALAYASASTRA, Volume 16, No. 2, November 2020


tersebut menunjukkan bahwa tokoh Penghuni neraka juga bukan hanya orang
Mbah Man percaya terhadap adanya kafir, melainkan orang yang beriman
neraka dan surga. Keimanan Mbah kepada Allah. Sebagaimana yang
Man terhadap adanya neraka juga digambarkan dalam naskah drama
dapat dilihat pada kutipan berikut. ―Balada Langgar Tua‖ karya Alfanul
Ulum F.S. Naskah drama itu
Dalam keadaan menangis, Mbah menggambarkan tokoh Haji Saleh
Man tanpa sadar memegang pisau sebagai orang yang beriman kepada
cukur milik Cak Di. Ia menatapnya Allah (di dunia). Haji Saleh rajin
agak lama. melaksanakan ibadah, seperti salat dan
Mbah Man: Ya Allah. Jika pada berzikir kepada Allah, tetapi masuk ke
akhirnya aku harus masuk neraka,
maka aku harus masuk neraka
dalam neraka. Hal itu dapat dilihat pada
karena dosa, bukan karena kutipan berikut.
ibadahku. Jika aku memang akan
masuk neraka, maka harus karena (1) Cak Di: Wah, kasihan kalian.
dosa (Ulum, 2012: 13). Sini, kemari. Jangan sampai
terbakar di neraka. Tapi kalian tahu
Makna iman terhadap keberadaan tidak, di neraka itu bukan hanya
orang-orang berdosa saja yang ada
neraka dan surga dalam diri manusia
di sana.
sangat esensial. Melalui keimanannya Hansip: Lha, terus, siapa saja?
terhadap neraka, seseorang memiliki Cak Di: Macam-macam, mulai dari
perasaan takut melakukan perbuatan garong sampai haji ada di sana.
berdosa. Adapun keimanan kepada Hansip: Haji? Kok ada haji juga?
surga sebagai dorongan bagi manusia Joko: Pasti haji dari hasil korupsi.
untuk memperbanyak amal saleh dan Hansip: Halah, kamu tahu apa
meningkatkan ketakwaan. Oleh karena tentang korupsi?
itu, keimanan terhadap neraka dan Joko: Ya itu, orang jahat yang
surga sangat penting dihadirkan dalam kayak di tipi-tipi itu.
diri seseorang. Mbah Man: Ngawur. Neraka itu
isinya batu, setan, orang kafir, dan
Keimanan terhadap neraka dan
orang-orang yang banyak dosa.
surga dapat dijadikan upaya Sudah jelas di al-Quran. Tidak ada
membentuk karakter kedisiplinan haji.
dalam diri seseorang. Seseorang yang Cak Di: Lho, ada, Mbah. Bahkan
memiliki keimanan yang baik akan kyai juga ada.
takut jika melakukan perbuatan dosa. Mbah Man : Lha kok bisa?
Oleh karena itu, seseorang akan Cak Di : Begini ceritanya. Di
bersikap disiplin terhadap perintah dan akhirat, ketika semua manusia
larangan Allah dan norma-norma di dikumpulkan di padang Mahsyar,
masyarakat. ada satu orang bernama Haji Saleh
yang sedang menunggu untuk
ditanyai oleh malaikat. Dulunya,
Neraka bagi Orang-Orang Beriman ketika di dunia, ia adalah orang

Keimanan dalam Naskah Drama “Balada Langgar Tua”... (Rudi) 195


yang sangat saleh dan rajin salat berjemaah ke masjid, memukul
beribadah. Setiap hari ia pergi ke beduk, azan, dan salat tahajud. Meskipun
masjid, memukul bedug, adzan, dan Haji Saleh sudah melaksanakan
seterusnya. Ia juga rajin berdzikir kewajibannya kepada Allah, pada
dan sholat tahajud. Nah, setelah akhirnya dimasukkan ke dalam neraka.
menunggu bertahun-tahun (Ulum,
Alasan dimasukkan Haji Saleh ke dalam
2012: 9).
neraka, dapat dilihat pada data berikut.
(2) Mbah Man: Terus? Apa yang
salah? ―… Ya Tuhan kami. Kami yang
Cak Di: Nah, itu dia. Haji Saleh menghadap kepadamu ini adalah
juga bingung. Padahal yang para hambamu yang taat beribadah
dikerjakannya benar semua dan taat menyembah-Mu. Kami
menurutnya. Tapi kenapa Tuhan tahu jikalau Engkau Maha Tahu,
masih belum puas dengan jawaban Maha Adil, dan Maha Bijaksana.
Haji Saleh. Nah, akhirnya, karena Kami yakin bahwa Engkau tidak
Haji Saleh tidak bisa memberikan pernahg salah maupun ingkar
jawaban yang memuaskan, Tuhan janji.‖
pun memasukkannya ke neraka. ―Lalu, apa mau kalian?‖ Tanya
Hansip: Lho, kok masuk neraka? Tuhan.
Joko: Iya, Cak. Haji kok masuk ―Kami kemari hendak menuntut
neraka? agar kami dimasukkan ke dalam
Hasan dan Juki : surga. Karena selama hidup di
Astaghfirullahal‘adzim... dunia, kami sudah banyak
Mbah Man: Cerita ngawur. Orang beribadah kepada-Mu.‖
rajin ibadah, haji pula, kok masuk Kemudian Tuhan bertanya, ―Kalian
neraka (Ulum, 2012: 11). berasal dari mana?‖
―Kami dari Indonesia,‖ jawab Haji
Data di atas menunjukan interaksi antara Saleh.
―Oh, negeri yang subur itu?‖
tokoh Cak Di, Hansip, Joko, Hasan, dan ―Benar, Tuhanku.‖
Mbah Man. Tokoh Cak Di dan Mbah ―Negeri yang konon tongkat dan
Man memiliki sudut pandang berbeda batu saja bisa menjadi tanaman?‖
dalam mengartikan hakikat neraka. ―Iya, Tuhanku.‖
Tokoh Mbah Man memberikan ―Negeri yang penuh dengan hasil
pandangan bahwa neraka hanya untuk tambang, hasil alam, dan lautan?‖
orang-orang kafir. Sementara dari ―Tepat sekali, Tuhanku.‖ Jawab
perspektif tokoh Cak Di, neraka juga Haji Saleh dengan gembira. Semua
sebagai tempat bagi orang yang beriman. teman-temannya juga sudah mulai
Pendapat Cak Di, diperkuat gembira karena sepertinya Tuhan
berdasarkan kisah Haji Saleh sebagai sudah salah memasukkan mereka
ke neraka. Kemudian Tuhan
orang yang beriman kepada Allah, tetapi bertanya lagi.
masuk ke dalam neraka. Haji Saleh ―Apakah negeri kalian juga lama
digambarkan sebagai manusia yang taat dijajah bangsa asing?‖
melaksanakan perintah Allah, seperti

196 ALAYASASTRA, Volume 16, No. 2, November 2020


―Iya, Tuhanku. Bahkan ketika Cerminan perbuatan Haji Saleh
sudah merdeka pun, kami masih menunjukkan bahwa kesempurnaan
dijajah secara ekonomi dan keimanan bukan ditinjau dari satu aspek.
teknologi.‖ Artinya seseorang dapat dikatakan
―Dan kalian hanya diam saja?‖ beriman, apabila menyeimbangkan
―Anu, kami sudah berusaha
kewajiban kepada Allah dan sesama. Di
semampu kami...‖
―Dengan apa?‖ dalam Al-Qur‘an banyak
―Anu, dengan, dengan berdzikir dan menggambarkan terhadap orang-orang
berdoa kepada-Mu.‖ yang beriman dengan benar dan munafik
―Berdzikir dan berdoa saja?‖ tanya (Taimiyah, 2012: 105). Dua golongan
Tuhan. tersebut berbeda, orang yang beriman
―Anu, Tuhanku, kami semua tidak dengan disertai amal adalah benar.
peduli dengan harta benda kami. Sementara orang yang beriman hanya
Kami semua sudah meniggalkan dengan perkataannya, termasuk orang-
dunia. Yang kami pentingkan orang yang berdusta.
adalah dzikir dan doa kepada-Mu.‖
―Tapi anak cucumu terlantar.
Rakyat di negerimu menderita dan
Perasaan Berdosa (Tobat) sebagai
kalian diam saja. Kalian lebih Bentuk Ketakutan kepada Allah
memilih berdzikir dan berdoa tanpa
bekerja, karena berdzikir dan Sebagaimana konsep iman menurut
berdoa tidak mengeluarkan keringat Taimiyah, perasaan takut (berdosa)
dan tenaga, iya kan?‖ hakikatnya sangat relevan dengan
Hansip : Terus apa jawab Haji keimanan dalam diri manusia. Kesadaran
Saleh, Cak? terhadap perbuatan yang berdosa akan
Cak Di : Haji Saleh diam saja menimbulkan perasaan tobat sebagai
karena semua yang dikatakan bentuk keimanan seseorang. Timbulnya
Tuhan memang benar. Dia hanya
perasaan tobat dalam diri manusia
beribadah dengan tujuan agar tidak
didasari oleh keimanannya. Seseorang
perlu bekerja (Ulum, 2012: 11–12).
yang melakukan perbuatan tercela dalam
Kutipan di atas menjelaskan alasan agama maupun adat istiadat
masuknya Haji Saleh dan orang-orang masyarakatnya maka ia akan segera
mukmin ke dalam neraka. Hal tersebut, melakukan tobat untuk mengakui dan
karena Haji Saleh tidak melaksanakan tidak mengulangi kesalahannya.
kewajiban terhadap sesama. Haji Saleh Dalam naskah drama ―Balada
bersikap apatis terhadap lingkungan Langgar Tua‖ karya Alfanul Ulum F.S.,
sekitar. Haji Saleh hanya melakukan menggambarkan suatu tindakan tobat
ibadah, zikir, dan tidak berusaha yang dilakukan tokoh Hasan dan Juki.
membantu lingkungannya dalam Kedua tokoh tersebut sadar atas
keadaan yang susah. Sikap perbuatan dosa yang telah dilakukan
individualisme Haji Saleh menjadi alasan sehingga melakukan tobat. Hal itu dapat
dimasukkan ke dalam neraka. dilihat pada data berikut.

Keimanan dalam Naskah Drama “Balada Langgar Tua”... (Rudi) 197


Hasan: Ampun! Ampun! Kami seorang hamba untuk menjadi kekasih
tidak berniat mencuri. Ampun. Allah.
Mbah Man: Perbuatan tobat juga dapat melatih
Astaghfirullahhal‘adzim. Lahaula karakter kejujuran dalam diri seseorang.
walaquwwata illa billah.. (menahan Perbuatan tobat dapat melatih seseorang
marah).
bersikap jujur atas perbuatannya. Sikap
Hasan : Ampun ya, Mbah.
Mbah, ampun. kejujuran sangat penting dalam
Mbah Man : (berlalu masuk kehidupan, salah satunya untuk
ke dalam langgar berganti pakaian) membimbing seseorang ke arah yang
Astaghfirullahhal‘adzim. Anak baik.
jaman sekarang, sudah tidak ada
lagi yang takut dengan dosa. SIMPULAN
Cak Di : Wah, kualat kalian.
Kalau kalian tidak dapat maaf dari Berdasarkan hasil analisis, keimanan
Mbah Man, bisa meong-meong dalam naskah drama ―Balada Langgar
sepanjang hidup. Sana, minta maaf. Tua‖ karya Alfanul Ulum F.S.,

digambarkan dalam tiga aspek: (1)
(Mbah Man keluar bersama Hasan
dan Juki) amaliah sebagai wujud keyakinan
Hasan dan Juki: kepada Allah yang terwujud dalam
Astaghfirullahhal‘adzim (berkali- bentuk merawat masjid yang
kali). mengandung nilai karakter tanggung
Mbah Man: Terus jangan berhenti. jawab. Sementara kegiatan amaliah
Hansip: Lho, kenapa itu. dalam membantu sesama (tetangga)
Mbah Man: Biar diampuni oleh mengandung makna nilai karakter
Allah. Biar gak dibakar di neraka. kepekaan sosial. Kedua nilai karakter
Ayo, istighfar terus (Ulum, 2012: tersebut sangat penting direalisasikan
8).
dalam kehidupan sehari-hari untuk
meningkatkan hubungan kepada Allah
Data tersebut menggambarkan dan sesama. (2) Percaya adanya neraka
penyesalan atas perbuatan yang dan surga, mengandung nilai karakter
dilakukan oleh tokoh Hasan dan Juki. kedisiplinan. Karakter kedisiplinan
Tokoh Hasan mengakui perbuatan penting untuk menjadikan seseorang taat
mencurinya kepada Mbah Man. Tokoh peraturan dalam kehidupan sehari-hari,
Hasan dan Juki mengucapkan istigfar baik peraturan agama maupun norma
sebagai bentuk permohonan ampun. sosial. (3) Perasaan berdosa (tobat)
Tobat yang dilakukan tokoh sebagai bentuk ketakutan kepada Allah,
tersebut sebagai bentuk pengakuan mengandung nilai karakter kejujuran.
terhadap perbuatan yang melanggar Nilai karakter kejujuran mampu
norma-norma agama dan sosial. Kedua mengarahkan manusia ke arah yang
tokoh tersebut mengucapkan istigfar benar.
sebagai ungkapan seseorang untuk Keimanan sangat esensial
menyucikan diri dari dosa yang ditanamkan dalam diri manusia sebagai
diperbuat. Tobat sebagai langkah awal

198 ALAYASASTRA, Volume 16, No. 2, November 2020


pedoman dalam kehidupan sehari-hari, Metodologi Penelitian Sastra.
yakni menjalin hubungan yang baik Yogyakarta: CAPS.
kepada Allah dan masyarakat. Seseorang ———. 2018. Metodologi Penelitian
dengan kualitas keimanan yang baik Pragmatik Sastra. 1 ed.
dapat melakukan perbuatan yang baik Yogyakarta: Textium.
dan mengurangi perbuatan yang tercela Fajriudin. 2018. Historiografi Islam:
dalam agama, norma-norma, dan Konsepsi dan Asas Epistemologi
masyarakat. Ilmu Sejarah dalam Islam. 1 ed.
Jakarta: Kencana.
DAFTAR PUSTAKA Garjito, Dany, dan Farah Nabilla.
2020. ―Viral Video Aksi
Al-Qahthani, Sa‘id bin Musfir. 2019. Telanjang Sambil Baca Al
Buku Putih Syaikh Abdul Qadir Fatihah, Panen Kecaman
Al-Jailani. Diedit oleh Munirul Warganet.‖ Suara.com. 2020.
Abidin. Jakarta: Darur Falah. https://www.suara.com/news/202
Ardias, Afriza Yuan, Mulyono, dan 0/05/07/171330/viral-video-aksi-
Sumartini. 2019. ―Konflik Sosial telanjang-sambil-baca-al-fatihah-
dalam Novel Karena Aku Tak panen-kecaman-warganet.
Buta Karya Rendy Hidayat, M Mujib. 2018. ―Analisis
Kusmawanto.‖ Jurnal Sastra Bahan Ajar Akidah Madrasah
Indonesia 8 (2): 47–5. Ibtidiyah (Studi Kritis atas Buku
Ash-Shufiy, Mahir Ahmad. 2007. Membina Akidah Akhlak Karya
Tanda-Tanda Kiamat, Tanda- Wiyadi).‖ Edukasia Islamika 3
Tanda Besar (Asyrath As-Sa’ah (1): 66–86.
Al-Alamat Al-Kubra). Diedit oleh https://doi.org/https://doi.org/10.2
Tim Love Pustaka. 1 ed. Solo: 8918/jei.v3i1.1679.
Tiga Serangkai. Juwati. 2018. Sastra Lisan Bumi
Ath-Tharifi, Syaikh Abdul Aziz Silampari: Teori, Metode, dan
Marzuq. 2020. Akidah Salaf VS Penerapannya. Yogyakarta:
Ilmu Kalam: Akar Konflik Deepublish.
Penyimpangan Akidah di Dunia K.S, Yudiono. 2009. Pengkajian
Islam Jilid 2. Jakarta: Pustaka Al- Karya Sastra Indonesia.
Kautsar. Semarang: Grasindo.
Dwi, Agus. 2020. ―Duh, Kasus Karlina, Hani. 2017. ―Penggunaan
Bullying Terus Meningkat Dalam Media Audio-Visual untuk
9 Tahun Terakhir.‖ Rmol.Id. Meningkatkan Kemampuan
2020. Menulis Naskah Drama.‖ Literasi
https://nusantara.rmol.id/read/202 1 (1): 28–35.
0/02/09/420779/duh-kasus- https://doi.org/http://dx.doi.org/1
bullying-terus-meningkat-dalam- 0.25157/literasi.v1i1.82.
9-tahun-terakhir. Lestari, Daurina, dan Syaefullah.
Endraswara, Suwardi. 2013. 2020. ―Tingkat Kejahatan

Keimanan dalam Naskah Drama “Balada Langgar Tua”... (Rudi) 199


Meningkat di Saat Pandemi Ratna, Nyoman Kutha. 2013. Teori,
COVID-19.‖ Viva.co.id. 2020. Metode, dan Teknik Penelitian
https://www.viva.co.id/berita/nasi Sastra dari Strukturalisme hingga
onal/1215846-tingkat-kejahatan- Postrukturalisme Perspektif
meningkat-di-saat-pandemi- Wacana Naratif. Yogyakarta:
covid-19. Pustaka Pelajar.
Mudtakim, Muhammad Ali. 2018. Sabrina, Anjarlea Mukti. 2018.
―Nilai-Nilai Pendidikan ―Upaya Menanggulangi Tindak
Keimanan kepada Allah dalam Pidana Korupsi Ditinjau dari
Novel Jilbab Traveler Love Perspektif Kriminologi.‖ Al
Sparks in Korea Karya Asma Mabsut 12 (1): 83–94.
Nadia.‖ Institut Agama Islam Siswanto, Wahyudi. 2008. Penghantar
Negeri Surakarta. Teori Sastra. Jakarta: Grasindo.
Nisdawati. 2019. Nilai-Nilai Tradisi Sugiarti, Eggy Fajar Andalas, dan Arif
Dalam Koba Panglimo awang: : Setiawan. 2020. Desain
Masyarakat Melayu Pasir Penelitian Kualitatif Sastra.
Pengaraian. Yogyakarta: Malang: UMM Press.
Deepublish. Supriatin, Eneng Sri. 2020. Kajian
Novianti, Nova, dan Sirojul Munir. Makna Puisi Keagamaan
2017. ―Nilai Religius dalam (Metode Hermeneutika).
Novel Bulan Terbelah di Langit Guepedia.com.
Amerika Karya Hanum Taimiyah, Syaikhul Islam Ibnu. 2012.
Salsabiela Rais dan Rangga Al-Iman. Diedit oleh Kathur
Almahendra.‖ Literasi 1 (2): 73– Suhardi. Jakarta: Darur Falah.
81. Thoyyibah, Nur. 2016. ―Nilai-Nilai
https://doi.org/http://dx.doi.org/1 Pendidikan Keimanan dan
0.25157/literasi.v1i2.779. Ketaqwaan (Studi Analisis Novel
Oktavia, Wahyu. 2019. ―Stilistika dan Pesantren Impian Karya Asma
Nilai-Nilai Pendidikan dalam Nadia).‖ Universitas Islam
Naskah Drama Bunga Rumah Negeri Sunan Walisongo
Makan Karya Utuy Tatang Semarang.
Sontani.‖ Alayasastra 15 (1): 1– Ulum, Alfanul F.S. 2012. ―Balada
12. Langgar Tua.‖ Blogspot. 2012.
https://doi.org/https://doi.org/10.3 http://banknaskah-
6567/aly.v15i1.263. fs.blogspot.com/2012/11/balada-
Putra, Ahmad, dan Prasetio langgar-tua.html.
Rumondor. 2019. ―Eksistensi Wiyanto, Asul. 2002. Terampil
Masjid di Era Rasulullah dan Era Bermain Drama. Jakarta:
Millenial.‖ Tasamuh 17 (1): 245– Grasindo.
64.
https://doi.org/https://doi.org/10.2
0414/tasamuh.v17i1.1218.

200 ALAYASASTRA, Volume 16, No. 2, November 2020

Anda mungkin juga menyukai