Anda di halaman 1dari 2

1

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Runhayat (2003) menjelaskan, tanaman vanili termasuk famili Orchidaceae
(anggrek), yang terdiri atas 700 genus dan 20.000 spesies. Dignum et al. (2001)
mengatakan bahwa tanaman vanili (Vanilla planifolia Andrews) merupakan salah
satu tanaman rempah yang bernilai ekonomi cukup tinggi. V. planifolia berasal dari
Meksiko yang digunakan oleh suku Aztec sebelum orang Spanyol tiba. Orang
Spanyol membawa vanili ke Eropa pada tahun 1520 dan menjadi sangat populer.
Sejak itu vanili tersebar dan dibudidayakan di seluruh daerah tropis di antara 25
areal di atas dan di bawah ekuator. Saat ini produsen vanili terbesar adalah
Indonesia dan Madagaskar. V. planifolia masih satu-satunya sumber alami dari
aroma vanila
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Ditjenbun (2020b)
tercatat ekspor perkebunan pada periode Januari-Oktober 2020 sebesar 359,5 triliun
rupiah atau naik 11,6% dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar 322,1
triliun. Sub-sektor perkebunan menjadi penyumbang terbesar ekspor di sektor
pertanian dengan kontribusi sebesar 90,92%. Kementerian Pertanian melihat
potensi besar dalam hal tersebut, sehingga dalam Ditjenbun (2020a) Kementerian
Pertanian menyatakan bahwa akan menargetkan pertumbuhan ekspor untuk
sejumlah komoditas perkebunan hingga tiga kali lipat sampai lima tahun ke depan
yang kemudian disebut dengan Gerakan Ekspor Tiga Kali Lipat (Gratieks). Vanili
termasuk ke dalam tujuh komoditas perkebunan yang saat ini memiliki potensi
untuk peningkatan ekspor tersebut.
Hasil produksi perkebunan vanili terakhir tercatat pada tahun 2014 sebanyak
2.000 ton (BPS 2017). Permasalahan dalam pengusahaan vanili di Indonesia adalah
produktivitas dan mutu yang masih rendah. Produktivitas dipengaruhi antara lain
oleh teknik budidaya, varietas, dan serangan penyakit (Runhayat 2003).
Vanilla planifolia merupakan satu-satunya anggrek yang memiliki nilai
ekonomis langsung karena merupakan sumber utama aroma vanili. Aroma ini
banyak digunakan dalam industri makanan dan wewangian (Dignum et al 2001).
Oleh karena itu, benih vanili sangat diminati dan dibutuhkan untuk kebutuhan
sehari-hari. Kementerian Pertanian berupaya melakukan peningkatan produksi
benih vanili untuk memenuhi kebutuhan volume ekspor melalui Program Gerakan
Peningkatan Produksi, Nilai Tambah, dan Daya Saing (Grasida).
UPBS Balittro bertanggung jawab menyuplai benih bermutu varietas
unggulan lokal yaitu Vania 1 dan Vania 2 yang dikembangkan oleh pemulia dari
Balittro dengan memperhatikan teknik budidaya dan pengendalian Organisme
Pengganggu Tanaman (OPT) yang baik sehingga menghasilkan benih yang sehat
dan bermutu. Menurut Runhayat (2003) perbanyakan vegetatif melalui setek
pendek dilakukan dengan pertimbangan kondisi dari tanaman vanili itu sendiri.
Bunga vanili tidak bisa menyerbuk sendiri karena kepala putik tertutup sepenuhnya
oleh lidah bunga, sehingga penyerbukannya harus dibantu oleh manusia atau
serangga dari genus Melipona. Tanaman vanili yang dapat tumbuh >2 m akan
menyulitkan proses dari penyerbukan untuk menghasilkan benih.
2

1.2 Tujuan
Praktik Kerja Lapangan ini memiliki tujuan umum yaitu memperoleh
pengalaman kerja yang sesuai dengan perbenihan. Tujuan khusus dari Praktik Kerja
Lapangan ini adalah menguasai keterampilan pengelolaan benih sumber dalam
produksi benih vanili di UPBS Balittro.

Anda mungkin juga menyukai