Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL

KOMPETISI INOVASI PELAYANAN PUBLIK


TAHUN 2023

Mengisi identitas inovasi :


Judul inovasi : MAS JAURI ( Emas Hijau Wonogiri )
Harum Vanilli di Ujung Wonogiri
Waktu mulai implementasi inovasi : 2021
Kelompok Inovasi : Umum
Kategori inovasi : Pemberdayaan Masyarakat: pemberdayaan,
partisipasi, pembangunan dan kemandirian
masyarakat
Target SDGs : (1) Tanpa Kemiskinan;
(08) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan
Ekonomi; 
Link video inovasi :

ASPEK YANG DINILAI DESKRIPSI


1. Ringkasan (0%) Vanili sebagai emas hijau di Karangtengah sudah ada
sejak 30 tahun yang lalu. Tetapi kondisi 15 tahun yang lalu
per-vanili-an di Karangtengah sempat mati suri. Bahkan
Sebagian petani mulai membabat dan mengganti dengan
tanaman lain, seperti Jati dan Sengon. Kondisi ini dikarenakan
blacklist dari pasar dunia pada tahun 1998 terhadap produk
vanili Indonesia.
Kehadiran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang
kreatif dan inovatif, 5 (lima) tahun yang lalu mampu
membangkitkan kembali vanili di Karangtengah
Kondisi awal pengembangan vanili di Karangtengah dan
kondisi terkini adalah sebagai berikut :
- Desa Jeblogan semula ada 340 petani dengan 3000 batang
tanaman vanili, sekarang ada 1.500 petani dan 8.000
batang tanaman vanili.
- Desa karangtengah semula ada 120 petani dengan 2000
batang tanaman vanili, saat ini sudah ada 200 petani
dengan jumlah tanaman 3.000 tanaman vanili.
- Desa Temboro semula ada 230 petani dengan 1000 batang
tanaman vanili, saat ini ada 560 Petani dengan 2500
batang tanaman vanili.
- Desa Purwoharjo semula 90 petani dengan 1000 batang
tanaman vanili, sekarang ada 130 Petani dengan 2000
batang tanaman vanili.
- Desa Ambarsari semula 120 petani dengan 1000 batang
tanaman vanili, sekarang ada 315 Petani dengan 2500
ASPEK YANG DINILAI DESKRIPSI
batang tanaman vanili.
2. Latar Belakang dan Kabupaten Wonogiri memiliki variasi ketinggian wilayah
Tujuan (10%) yang beragam dari 106 – 600 meter di atas permulaan laut
(Mdpl). Dengan variasi ketinggian tersebut, memiliki potensi
untuk pengembangan komoditas unggulan perkebunan antara
lain: kelapa, tembakau, kakao, kopi, kakao, cengkeh,
tembakau, dan vanili.
Komoditas vanili merupakan salah satu komoditas yang
sangat menarik karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Vanili dapat tumbuh mulai dari ketinggian 100 Mdpl sehingga
bisa dibudidayakan di hampir seluruh wilayah Kabupaten
Wonogiri.
Tanaman vanili sudah pernah mengalami booming bahkan
sudah merambah pasar ekspor, namun sejak tahun 1998
mengalami keterpurukan karena vanili dari indonesia diblack
list oleh pasar internasional. Hal ini sangat mempengaruhi
perlakuan petani terhadap tanaman vanili. Sebagian besar
tanaman vanili dibongkar atau dibiarkan begitu saja.
Seiring dengan dibukanya kembali kran ekspor vanili pada
tahun 2015, maka petani mulai tertarik untuk
membudidayakan vanili kembali. Perkembangan tanaman
vanili yang tidak begitu pesat di Kabupaten Wonogiri
dipengaruhi oleh beberapa faktor utama yaitu:
1. Kabupaten Wonogiri memliki Populasi tanaman vanili
yang masih rendah. Saat ini baru Kecamatan
Karangtengah yang memiliki populasi tertinggi yaitu
10.000 batang.
2. Terbatasnya ketersediaan bibit vanili, petani harus
mendatangkan bibit vanili dari luar Kabupaten Wonogiri.
3. Rendahnya produksi vanili dari tanaman yang masih
tersisa karena pengetahuan dan ketrampilan petani dalam
melakukan polinasi masih sangat rendah.

Berdasar pada kondisi tersebut Dinas Pertanian dan


Pangan Kabupaten Wonogiri melalui para penyuluh Balai
Penyuluhan Rumah Hijau melakukan pemberdayaan petani
dan kelompok tani yang melakukan budidaya vanili dengan
inovasi MAS JAURI ( Emas Hijau Wonogiri ) Harum
Vanilli di Ujung Wonogiri.
Inovasi MAS JAURI ( Emas Hijau Wonogiri ) Harum
Vanilli di Ujung Wonogiri ini memiliki tujuan agar tanaman
vanili dapat berkembang dan diadopsi oleh seluruh wilayah se
kabupaten Wonogiri. Inovasi MAS JAURI ( Emas Hijau
Wonogiri ) Harum Vanilli di Ujung Wonogiri. ini juga
diharapkan dapat menyelesaikan masalah ketersediaan bibit
vanili serta meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani
vanili dalam melakukan polinasi yang menjadi titik kritis
dalam berbudi daya vanili.
ASPEK YANG DINILAI DESKRIPSI
3. Kebaruan/Nilai Tanaman vanili memiliki berbagai manfaat dan harga
Tambah(15%) yang tinggi sehingga menjadikan petani tertarik untuk
membudidayakan tanaman vanili didukung agroklimat yang
cocok dan sesuai di kecamatan Karangtengah.
Peningkatan keuntungan budidaya vanili hendaknya
dinikmati oleh petani. Melalui keterlibatan petani vanili,
pelaku usaha, pemangku kebijakan, dan stakeholder lainnya
yang saling bekerja sama dapat memberikan implikasi kepada
peningkatan kesehjahteraan petani vanili
Peran penyuluh pertanian lapangan (PPL) dalam
pengembangan tanaman vanili di kecamatan karangtengah
yaitu melalui inovasi teknologi pertanian dengan metode
penyuluhan sebagai berikut :
1. Pembibitan tanaman vanili telah berkembang pembibitan di
5 kelompok tani se kecamatan Karangtengah
2. Mendorong petani muda/milenial dalam budidaya tanaman
vanili pada saat ini sejumlah 200 orang.
3. Peningkatan jumlah populasi tanaman vanili dari 2021
sebanyak 5.000 batang kondisi saat ini sebanyak 10.000
batang.
4. Teknis budidaya utamanya difokuskan dalam hal polinasi
(penyerbukan) tanaman vanili yang merupakan titik kritis
produksi tanaman vanili di 7 kelompok tani
5. Mendorong petani dalam budidaya tanaman vanili rendah
residu kimia sehingga menghasilkan produk kualitas
ekspor
6. Mendukung kemitraan petani dengan eksportir vanili
sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani vanili

Dengan penyuluhan tersebut diharapkan dapat mengubah


perilaku petani dalam berusaha tani menjadi lebih baik,
meningkatkan pendapatan petani, meningkatkan potensi
pertanian khususnya tanaman vanili Kabupaten Wonogiri.

4. Implementasi Permasalahan pada budidaya vanili adalah produktivitas dan


Inovasi (5%) mutu yang masih rendah. Produktivitas dipengaruhi oleh
tingkat kesesuaian lingkungan tumbuh, varitas, teknik
budidaya dan serangan hama dan penyakit. Sedangkan mutu
vanili dipengaruhi oleh umur panen, panjang polong dan
proses pengolahan setelah panen yang menghasilkan kadar
vanili yang berbeda. Permasalahan yang paling utama di
Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Wonogiri yaitu banyak
tanaman yang dibabat dikarenakan harga pada saat itu (tahun
1998-2015) sangat rendah sehingga para petani kurang
bergairah untuk membudidayakan/merawat kembali.
Adapun implementasi inovasi yang dilakukan dalam
mengatasi permasalah tersebut yaitu peran petugas penyuluh
melakukan pendampingan dan penyuluhan ke petani secara
intensif guna membangkitkan gairah/antusiasme agar
semangat kembali untuk mengembangkan dan
membudidayakan tanaman vanili, mengingat cara budidaya
vanili sangatlah mudah. Peran Petugas Penyuluh Pertanian
dimulai dari tahun 2017 sampai sekarang mulai dari
pendampingan pembibitan sampai proses polinasi
ASPEK YANG DINILAI DESKRIPSI
(penyerbukan/ pengawinan bunga). Pendampingan dilakukan
tidak hanya semata mata untuk menggugah antusias petani
saja akan tetapi pendampingan ini juga bertujuan untuk
menambah pengetahuan, kemandirian dan meningkatkan
kreatifitas petani itu sendiri untuk berbudidaya tanaman vanili
yang baik dan benar karena dalam budidaya tanaman vanili ini
sangat mudah, sehingga dengan ini diharapkan populasi
tanaman vanili di Kecamatan Karangtengah Kabupaten
Wonogiri dapat bertambah.

5. Signifikansi Signifikansi Inovasi


(30%)
Dampak Inovasi internal
Vanili sebagai emas hijau di Karangtengah sudah ada sejak 30
tahun yang lalu. Tetapi kondisi 15 tahun yang lalu per-vanili-
an di Karangtengah sempat mati suri. Bahkan Sebagian petani
mulai membabat dan mengganti dengan tanaman lain, seperti
Jati dan Sengon. Kondisi ini dikarenakan blacklist dari pasar
dunia pada tahun 1998 terhadap produk vanili Indonesia.
Blacklist ini disebabkan karena adanya indikasi manipulasi
produk ekspor vanili dari Indonesia. Selain itu juga karena
kurangnya informasi, pengetahuan dan keteramplian petani
tentang vanili dan seluk beluknya.
Kehadiran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang kreatif
dan inovatif, 5 (lima) tahun yang lalu mampu membangkitkan
kembali vanili di Karangtengah. Bersamaan dengan itu
dibukanya blacklist oleh pasar dunia di tahun 2015 terhadap
produk vanili Indonesia. Dukungan dari Pemerintah dalam hal
ini Bapeltan (Balai Pelatihan Pertanian) di Soropadan
Temanggung Jawa Tengah pada tahun 2021 dengan
menyelenggarakan Pelatihan Agribisnis Perkebunan Angkatan
III (Vanili) yang diikuti oleh Penyuluh Pertanian, salah
satunya dari Kabupaten Wonogiri yang diwakili oleh PPL di
Karangtengah yang secara aktif sudah melakukan
pendampingan pengembangan vanili di wilayahnya. Setelah
Pelatihan tersebut para Penyuluh Pertanian semakin aktif
menggerakkan para petani di Karangtengah dengan
penyuluhan, pendampingan dan berbagai pelatihan.
Kondisi awal pengembangan vanili di Karangtengah dan
kondisi terkini adalah sebagai berikut :
- Desa Jeblogan semula ada 340 petani dengan 3000 batang
tanaman vanili, sekarang ada 1.500 petani dan 8.000
batang tanaman vanili.
- Desa karangtengah semula ada 120 petani dengan 2000
batang tanaman vanili, saat ini sudah ada 200 petani
dengan jumlah tanaman 3.000 tanaman vanili.
- Desa Temboro semula ada 230 petani dengan 1000 batang
tanaman vanili, saat ini ada 560 Petani dengan 2500
batang tanaman vanili.
- Desa Purwoharjo semula 90 petani dengan 1000 batang
ASPEK YANG DINILAI DESKRIPSI
tanaman vanili, sekarang ada 130 Petani dengan 2000
batang tanaman vanili.
- Desa Ambarsari semula 120 petani dengan 1000 batang
tanaman vanili, sekarang ada 315 Petani dengan 2500
batang tanaman vanili.
Dampak Inovasi Eksternal
Kunjungan oleh berbagai pihak dalam kurun waktu 2(dua)
tahun terakhir telah sering dilaksanakan, baik dari Kecamatan
Karangtengah sendiri maupun dari luar Karangtengah seperti
Kecamatan Eromoko dan Kecamatan Wuryantoro. Dari luar
Kabupaten Wonogiri yang sudah melaksanakan kunjungan
study banding adalah dari Kabupaten Semarang. Tema yang
diambil dalam study banding tersebut adalah Teknik budidaya,
Teknik pembibitan dan pollinasi/ mengawinkan. Dengan
demikian inovasi Teknik budidaya, Teknik pembibitan dan
pollinasi/ mengawinkan vanili di kecamatan Karangtengah
sudah dapat dirasakan manfaatnya baik secara internal/ petani
sekitar maupun eksternal/ petani diluar kecamatan
Karangtengah.
Metode evaluasi
Secara empiris dampak yang ditimbulkan bisa dilihat melalui
survey ke lokasi pengembangan vanili di Kecamatan
Karangtengah. Bagaimana efek pengembangan vanili di
Karangtengah, baik melalui gairah dan semangat petani, upaya
pelatihan intern dan ekstern baik dari aspek pembibitan/
kelompok mandiri bibit (selama ini petani kesulitan
mendapatkan bibit yang berkualitas) maupun penyerbukan /
pollinasi.
Saat ini di Karangtengah sudah ada 5 (lima) kelompok tani
(poktan) yang melakukan pembibitan, yaitu di poktan Giri
Makmur, poktan Sido Mulyo Wonoleren, Poktan Melati,
Poktan Sido Mulyo Bakung dan poktan Rukun Makmur
dengan potensi bibit yang dihasilkan setiap kelompok kurang
lebih 200 batang tiap 3 bulan. Pemasaran bibit vanili dijual
melalui 1 (satu) pintu sehingga terjaga kualitas bibit dan
harga bibit lebih terartur.

6. Adaptabilitas(20%) Inovasi pengembangan budidaya vanili sudah banyak


direplikasi beberapa daerah. Dengan keunggulan yang dimiliki
tanaman vanili banyak masyarakat luas yang berkeinginan
untuk ikut berbudidaya vanili. Terutama pada proses
pembibitan dan polinasi. Polinasi merupakan tahapan
terpenting dalam proses budidaya vanili. Beberapa kelompok
lokal dan regional yang melakukan replikasi/studi banding ke
kecamatan Karang Tengah, adalah :
1. Semarang
2. Kabupaten Pacitan Jawa Timur
3. Kecamatan Puhpelem
ASPEK YANG DINILAI DESKRIPSI
4. Kecamatan Jatipurno
5. Kecamatan Eromoko
6. Kecamatan Bulukerto

Inovasi ini sangat berpotensi untuk direplikasi karena


tanaman vanili merupakan emas hijau bernilai ekonomi
sangat tinggi, selain harga jualnya yang mahal, harga bibitnya
yang murah (20-25 rb/btg). Sehingga vanili bisa menjadi
peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Peran penyuluh
dalam merubah dan meningkatkan Pengetahuan Sikap
Ketrampilan ( PSK ) petani vanili sangatlah penting. Terutama
pada proses pembibitan dan polinasi, yang merupakan kunci
utama keberhasilan budidaya panili.
Inovasi ini juga menjadi mudah untuk direplikasi karena
tanaman vanili termasuk tanaman yang mudah untuk
dikembangkan di berbagai kondisi wilayah, karena selain di
dataran tinggi, tanaman vanili juga dapat tumbuh di dataran
rendah, di ketinggian 300 – 800 m dpl, yang terpenting adalah
kondisi tanah gembur yang lembab, berhasilnya proses
polinasi, ketelatenan petani untuk berbudidaya vanili dan
keterlibatan penyuluh pertanian untuk membangkitkan gairah
petani dalam berbudidaya vanili.
Adanya studi banding dari berbagai wilayah di Kabupaten
Wonogiri menunjukkan besarnya minat masyarakat
petani/pembisnis untuk mengadopsi inovasi ini. Hali ini
sangat mungkinkan untuk pengembangan tanaman vanili
dalam scope yang lebih luas.

7. Sumber Daya(5%) Sumber daya manusia yakni:


1. Tim teknis dari Bidang Produksi Dinas Pertanian dan
Pangan Kabupaten Wonogiri
2. Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Karang
Tengah sejumlah 3 Orang yang bersinergi dengan petani
melalui Kelompok Tani di kecamatan Karangtengah
Kabupaten Wonogiri.
3. Penyuluh Pertanian Swadaya di Kecamatan Karang Tengah
sejumlah 5 orang.
Dukungan keuangan yang sudah dijalankan yakni dengan
program:
1. Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan ( OPP ), Program
Pangan Lestari ( P2L);
2. Program perbaikan infrastruktur pertanian baik Jalan Usaha
Tani maupun Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier.
Metode yang dilakukan dalam pengembangan inovasi antara
lain:
1. Penyuluhan / Pertemuan Kelompok Tani;
2. Pelatihan polinasi;
3. Pelatihan pembibitan yang dilakukan bersama-sama antara
petani Vanili dengan PPL. Dalam pelaksanaan Pelatihan
Polinasi Juga melibatkan tenaga pendamping teknis yang
memiliki kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan
oleh masyarakat untuk pengembangan;
4. Pengiriman 3 orang peserta pelatihan budidaya Vanili ke
Bapeltan.
ASPEK YANG DINILAI DESKRIPSI

Pendekatan pengelolaan sumber daya adalah berbasis


komunitas. Pengelolaan sumber daya berbasis komunitas
(community-based resource management).
8. Strategi Strategi keberlanjutan dari program inovasi adalah dengan:
Keberlanjutan 1. Mengembangkan vanili di wilayah lain yang memiliki pola
(15%) produksi yang berbeda;
2. Manfaatkan teknologi informasi bagi pengembangan
jaringan informasi dan jaringan usaha antar pelaku
pervanilian;
3. Menggandeng para pedagang dalam pengembangan
pervanilian.

Anda mungkin juga menyukai