Judul inovasi : MAS JAURI ( Emas Hijau Wonogiri ) Harum Vanilli di Ujung Wonogiri Waktu mulai implementasi inovasi : 2021 Kelompok Inovasi : Umum Kategori inovasi : Pemberdayaan Masyarakat: pemberdayaan, partisipasi, pembangunan dan kemandirian masyarakat Target SDGs : (1) Tanpa Kemiskinan; (08) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; Link video inovasi :
ASPEK YANG DINILAI DESKRIPSI
1. Ringkasan (0%) Vanili sebagai emas hijau di Karangtengah sudah ada sejak 30 tahun yang lalu. Tetapi kondisi 15 tahun yang lalu per-vanili-an di Karangtengah sempat mati suri. Bahkan Sebagian petani mulai membabat dan mengganti dengan tanaman lain, seperti Jati dan Sengon. Kondisi ini dikarenakan blacklist dari pasar dunia pada tahun 1998 terhadap produk vanili Indonesia. Kehadiran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang kreatif dan inovatif, 5 (lima) tahun yang lalu mampu membangkitkan kembali vanili di Karangtengah Kondisi awal pengembangan vanili di Karangtengah dan kondisi terkini adalah sebagai berikut : - Desa Jeblogan semula ada 340 petani dengan 3000 batang tanaman vanili, sekarang ada 1.500 petani dan 8.000 batang tanaman vanili. - Desa karangtengah semula ada 120 petani dengan 2000 batang tanaman vanili, saat ini sudah ada 200 petani dengan jumlah tanaman 3.000 tanaman vanili. - Desa Temboro semula ada 230 petani dengan 1000 batang tanaman vanili, saat ini ada 560 Petani dengan 2500 batang tanaman vanili. - Desa Purwoharjo semula 90 petani dengan 1000 batang tanaman vanili, sekarang ada 130 Petani dengan 2000 batang tanaman vanili. - Desa Ambarsari semula 120 petani dengan 1000 batang tanaman vanili, sekarang ada 315 Petani dengan 2500 ASPEK YANG DINILAI DESKRIPSI batang tanaman vanili. 2. Latar Belakang dan Kabupaten Wonogiri memiliki variasi ketinggian wilayah Tujuan (10%) yang beragam dari 106 – 600 meter di atas permulaan laut (Mdpl). Dengan variasi ketinggian tersebut, memiliki potensi untuk pengembangan komoditas unggulan perkebunan antara lain: kelapa, tembakau, kakao, kopi, kakao, cengkeh, tembakau, dan vanili. Komoditas vanili merupakan salah satu komoditas yang sangat menarik karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Vanili dapat tumbuh mulai dari ketinggian 100 Mdpl sehingga bisa dibudidayakan di hampir seluruh wilayah Kabupaten Wonogiri. Tanaman vanili sudah pernah mengalami booming bahkan sudah merambah pasar ekspor, namun sejak tahun 1998 mengalami keterpurukan karena vanili dari indonesia diblack list oleh pasar internasional. Hal ini sangat mempengaruhi perlakuan petani terhadap tanaman vanili. Sebagian besar tanaman vanili dibongkar atau dibiarkan begitu saja. Seiring dengan dibukanya kembali kran ekspor vanili pada tahun 2015, maka petani mulai tertarik untuk membudidayakan vanili kembali. Perkembangan tanaman vanili yang tidak begitu pesat di Kabupaten Wonogiri dipengaruhi oleh beberapa faktor utama yaitu: 1. Kabupaten Wonogiri memliki Populasi tanaman vanili yang masih rendah. Saat ini baru Kecamatan Karangtengah yang memiliki populasi tertinggi yaitu 10.000 batang. 2. Terbatasnya ketersediaan bibit vanili, petani harus mendatangkan bibit vanili dari luar Kabupaten Wonogiri. 3. Rendahnya produksi vanili dari tanaman yang masih tersisa karena pengetahuan dan ketrampilan petani dalam melakukan polinasi masih sangat rendah.
Berdasar pada kondisi tersebut Dinas Pertanian dan
Pangan Kabupaten Wonogiri melalui para penyuluh Balai Penyuluhan Rumah Hijau melakukan pemberdayaan petani dan kelompok tani yang melakukan budidaya vanili dengan inovasi MAS JAURI ( Emas Hijau Wonogiri ) Harum Vanilli di Ujung Wonogiri. Inovasi MAS JAURI ( Emas Hijau Wonogiri ) Harum Vanilli di Ujung Wonogiri ini memiliki tujuan agar tanaman vanili dapat berkembang dan diadopsi oleh seluruh wilayah se kabupaten Wonogiri. Inovasi MAS JAURI ( Emas Hijau Wonogiri ) Harum Vanilli di Ujung Wonogiri. ini juga diharapkan dapat menyelesaikan masalah ketersediaan bibit vanili serta meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani vanili dalam melakukan polinasi yang menjadi titik kritis dalam berbudi daya vanili. ASPEK YANG DINILAI DESKRIPSI 3. Kebaruan/Nilai Tanaman vanili memiliki berbagai manfaat dan harga Tambah(15%) yang tinggi sehingga menjadikan petani tertarik untuk membudidayakan tanaman vanili didukung agroklimat yang cocok dan sesuai di kecamatan Karangtengah. Peningkatan keuntungan budidaya vanili hendaknya dinikmati oleh petani. Melalui keterlibatan petani vanili, pelaku usaha, pemangku kebijakan, dan stakeholder lainnya yang saling bekerja sama dapat memberikan implikasi kepada peningkatan kesehjahteraan petani vanili Peran penyuluh pertanian lapangan (PPL) dalam pengembangan tanaman vanili di kecamatan karangtengah yaitu melalui inovasi teknologi pertanian dengan metode penyuluhan sebagai berikut : 1. Pembibitan tanaman vanili telah berkembang pembibitan di 5 kelompok tani se kecamatan Karangtengah 2. Mendorong petani muda/milenial dalam budidaya tanaman vanili pada saat ini sejumlah 200 orang. 3. Peningkatan jumlah populasi tanaman vanili dari 2021 sebanyak 5.000 batang kondisi saat ini sebanyak 10.000 batang. 4. Teknis budidaya utamanya difokuskan dalam hal polinasi (penyerbukan) tanaman vanili yang merupakan titik kritis produksi tanaman vanili di 7 kelompok tani 5. Mendorong petani dalam budidaya tanaman vanili rendah residu kimia sehingga menghasilkan produk kualitas ekspor 6. Mendukung kemitraan petani dengan eksportir vanili sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani vanili
Dengan penyuluhan tersebut diharapkan dapat mengubah
perilaku petani dalam berusaha tani menjadi lebih baik, meningkatkan pendapatan petani, meningkatkan potensi pertanian khususnya tanaman vanili Kabupaten Wonogiri.
4. Implementasi Permasalahan pada budidaya vanili adalah produktivitas dan
Inovasi (5%) mutu yang masih rendah. Produktivitas dipengaruhi oleh tingkat kesesuaian lingkungan tumbuh, varitas, teknik budidaya dan serangan hama dan penyakit. Sedangkan mutu vanili dipengaruhi oleh umur panen, panjang polong dan proses pengolahan setelah panen yang menghasilkan kadar vanili yang berbeda. Permasalahan yang paling utama di Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Wonogiri yaitu banyak tanaman yang dibabat dikarenakan harga pada saat itu (tahun 1998-2015) sangat rendah sehingga para petani kurang bergairah untuk membudidayakan/merawat kembali. Adapun implementasi inovasi yang dilakukan dalam mengatasi permasalah tersebut yaitu peran petugas penyuluh melakukan pendampingan dan penyuluhan ke petani secara intensif guna membangkitkan gairah/antusiasme agar semangat kembali untuk mengembangkan dan membudidayakan tanaman vanili, mengingat cara budidaya vanili sangatlah mudah. Peran Petugas Penyuluh Pertanian dimulai dari tahun 2017 sampai sekarang mulai dari pendampingan pembibitan sampai proses polinasi ASPEK YANG DINILAI DESKRIPSI (penyerbukan/ pengawinan bunga). Pendampingan dilakukan tidak hanya semata mata untuk menggugah antusias petani saja akan tetapi pendampingan ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan, kemandirian dan meningkatkan kreatifitas petani itu sendiri untuk berbudidaya tanaman vanili yang baik dan benar karena dalam budidaya tanaman vanili ini sangat mudah, sehingga dengan ini diharapkan populasi tanaman vanili di Kecamatan Karangtengah Kabupaten Wonogiri dapat bertambah.
5. Signifikansi Signifikansi Inovasi
(30%) Dampak Inovasi internal Vanili sebagai emas hijau di Karangtengah sudah ada sejak 30 tahun yang lalu. Tetapi kondisi 15 tahun yang lalu per-vanili- an di Karangtengah sempat mati suri. Bahkan Sebagian petani mulai membabat dan mengganti dengan tanaman lain, seperti Jati dan Sengon. Kondisi ini dikarenakan blacklist dari pasar dunia pada tahun 1998 terhadap produk vanili Indonesia. Blacklist ini disebabkan karena adanya indikasi manipulasi produk ekspor vanili dari Indonesia. Selain itu juga karena kurangnya informasi, pengetahuan dan keteramplian petani tentang vanili dan seluk beluknya. Kehadiran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang kreatif dan inovatif, 5 (lima) tahun yang lalu mampu membangkitkan kembali vanili di Karangtengah. Bersamaan dengan itu dibukanya blacklist oleh pasar dunia di tahun 2015 terhadap produk vanili Indonesia. Dukungan dari Pemerintah dalam hal ini Bapeltan (Balai Pelatihan Pertanian) di Soropadan Temanggung Jawa Tengah pada tahun 2021 dengan menyelenggarakan Pelatihan Agribisnis Perkebunan Angkatan III (Vanili) yang diikuti oleh Penyuluh Pertanian, salah satunya dari Kabupaten Wonogiri yang diwakili oleh PPL di Karangtengah yang secara aktif sudah melakukan pendampingan pengembangan vanili di wilayahnya. Setelah Pelatihan tersebut para Penyuluh Pertanian semakin aktif menggerakkan para petani di Karangtengah dengan penyuluhan, pendampingan dan berbagai pelatihan. Kondisi awal pengembangan vanili di Karangtengah dan kondisi terkini adalah sebagai berikut : - Desa Jeblogan semula ada 340 petani dengan 3000 batang tanaman vanili, sekarang ada 1.500 petani dan 8.000 batang tanaman vanili. - Desa karangtengah semula ada 120 petani dengan 2000 batang tanaman vanili, saat ini sudah ada 200 petani dengan jumlah tanaman 3.000 tanaman vanili. - Desa Temboro semula ada 230 petani dengan 1000 batang tanaman vanili, saat ini ada 560 Petani dengan 2500 batang tanaman vanili. - Desa Purwoharjo semula 90 petani dengan 1000 batang ASPEK YANG DINILAI DESKRIPSI tanaman vanili, sekarang ada 130 Petani dengan 2000 batang tanaman vanili. - Desa Ambarsari semula 120 petani dengan 1000 batang tanaman vanili, sekarang ada 315 Petani dengan 2500 batang tanaman vanili. Dampak Inovasi Eksternal Kunjungan oleh berbagai pihak dalam kurun waktu 2(dua) tahun terakhir telah sering dilaksanakan, baik dari Kecamatan Karangtengah sendiri maupun dari luar Karangtengah seperti Kecamatan Eromoko dan Kecamatan Wuryantoro. Dari luar Kabupaten Wonogiri yang sudah melaksanakan kunjungan study banding adalah dari Kabupaten Semarang. Tema yang diambil dalam study banding tersebut adalah Teknik budidaya, Teknik pembibitan dan pollinasi/ mengawinkan. Dengan demikian inovasi Teknik budidaya, Teknik pembibitan dan pollinasi/ mengawinkan vanili di kecamatan Karangtengah sudah dapat dirasakan manfaatnya baik secara internal/ petani sekitar maupun eksternal/ petani diluar kecamatan Karangtengah. Metode evaluasi Secara empiris dampak yang ditimbulkan bisa dilihat melalui survey ke lokasi pengembangan vanili di Kecamatan Karangtengah. Bagaimana efek pengembangan vanili di Karangtengah, baik melalui gairah dan semangat petani, upaya pelatihan intern dan ekstern baik dari aspek pembibitan/ kelompok mandiri bibit (selama ini petani kesulitan mendapatkan bibit yang berkualitas) maupun penyerbukan / pollinasi. Saat ini di Karangtengah sudah ada 5 (lima) kelompok tani (poktan) yang melakukan pembibitan, yaitu di poktan Giri Makmur, poktan Sido Mulyo Wonoleren, Poktan Melati, Poktan Sido Mulyo Bakung dan poktan Rukun Makmur dengan potensi bibit yang dihasilkan setiap kelompok kurang lebih 200 batang tiap 3 bulan. Pemasaran bibit vanili dijual melalui 1 (satu) pintu sehingga terjaga kualitas bibit dan harga bibit lebih terartur.
6. Adaptabilitas(20%) Inovasi pengembangan budidaya vanili sudah banyak
direplikasi beberapa daerah. Dengan keunggulan yang dimiliki tanaman vanili banyak masyarakat luas yang berkeinginan untuk ikut berbudidaya vanili. Terutama pada proses pembibitan dan polinasi. Polinasi merupakan tahapan terpenting dalam proses budidaya vanili. Beberapa kelompok lokal dan regional yang melakukan replikasi/studi banding ke kecamatan Karang Tengah, adalah : 1. Semarang 2. Kabupaten Pacitan Jawa Timur 3. Kecamatan Puhpelem ASPEK YANG DINILAI DESKRIPSI 4. Kecamatan Jatipurno 5. Kecamatan Eromoko 6. Kecamatan Bulukerto
Inovasi ini sangat berpotensi untuk direplikasi karena
tanaman vanili merupakan emas hijau bernilai ekonomi sangat tinggi, selain harga jualnya yang mahal, harga bibitnya yang murah (20-25 rb/btg). Sehingga vanili bisa menjadi peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Peran penyuluh dalam merubah dan meningkatkan Pengetahuan Sikap Ketrampilan ( PSK ) petani vanili sangatlah penting. Terutama pada proses pembibitan dan polinasi, yang merupakan kunci utama keberhasilan budidaya panili. Inovasi ini juga menjadi mudah untuk direplikasi karena tanaman vanili termasuk tanaman yang mudah untuk dikembangkan di berbagai kondisi wilayah, karena selain di dataran tinggi, tanaman vanili juga dapat tumbuh di dataran rendah, di ketinggian 300 – 800 m dpl, yang terpenting adalah kondisi tanah gembur yang lembab, berhasilnya proses polinasi, ketelatenan petani untuk berbudidaya vanili dan keterlibatan penyuluh pertanian untuk membangkitkan gairah petani dalam berbudidaya vanili. Adanya studi banding dari berbagai wilayah di Kabupaten Wonogiri menunjukkan besarnya minat masyarakat petani/pembisnis untuk mengadopsi inovasi ini. Hali ini sangat mungkinkan untuk pengembangan tanaman vanili dalam scope yang lebih luas.
7. Sumber Daya(5%) Sumber daya manusia yakni:
1. Tim teknis dari Bidang Produksi Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Wonogiri 2. Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Karang Tengah sejumlah 3 Orang yang bersinergi dengan petani melalui Kelompok Tani di kecamatan Karangtengah Kabupaten Wonogiri. 3. Penyuluh Pertanian Swadaya di Kecamatan Karang Tengah sejumlah 5 orang. Dukungan keuangan yang sudah dijalankan yakni dengan program: 1. Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan ( OPP ), Program Pangan Lestari ( P2L); 2. Program perbaikan infrastruktur pertanian baik Jalan Usaha Tani maupun Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier. Metode yang dilakukan dalam pengembangan inovasi antara lain: 1. Penyuluhan / Pertemuan Kelompok Tani; 2. Pelatihan polinasi; 3. Pelatihan pembibitan yang dilakukan bersama-sama antara petani Vanili dengan PPL. Dalam pelaksanaan Pelatihan Polinasi Juga melibatkan tenaga pendamping teknis yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk pengembangan; 4. Pengiriman 3 orang peserta pelatihan budidaya Vanili ke Bapeltan. ASPEK YANG DINILAI DESKRIPSI
Pendekatan pengelolaan sumber daya adalah berbasis
komunitas. Pengelolaan sumber daya berbasis komunitas (community-based resource management). 8. Strategi Strategi keberlanjutan dari program inovasi adalah dengan: Keberlanjutan 1. Mengembangkan vanili di wilayah lain yang memiliki pola (15%) produksi yang berbeda; 2. Manfaatkan teknologi informasi bagi pengembangan jaringan informasi dan jaringan usaha antar pelaku pervanilian; 3. Menggandeng para pedagang dalam pengembangan pervanilian.