BAB I
INSTRUMEN PENGAWASAN
ATAS PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN KEARSIPAN
A. Umum
Pengawasan atas pelaksanaan penyelenggaraan kearsipan meliputi
jenis pengawasan kearsipan eksternal dan pengawasan kearsipan internal.
Kegiatan pengawasan kearsipan pada Objek Pengawasan menggunakan
instrumen pengawasan kearsipan. Instrumen Pengawasan Kearsipan
merupakan alat yang berisi daftar pertanyaan/pernyataan yang
menggambarkan keseluruhan aspek dan subaspek dan/atau aspek
tertentu yang sangat penting dan strategis sebagai indicator mutu
akuntabiltas penyelenggaran kearsipan dengan skema penilaian terdiri atas
komponen Pemenuhan terhadap kebijakan, peraturan perundang-
undangan, dan komponen Reform. Instrumen Pengawasan Kearsipan
digunakan oleh Tim Pengawas Kearsipan untuk mengumpulkan bahan,
data, penyelenggaraan kearsipan sebagai dasar untuk melakukan penilaian
akuntabilitas penyelenggaraan kearsipan pada objek pengawasan dengan
menganalisis antara kondisi factual dengan kriteria dan aktivitas obyek
pengawasan dalam menyelenggarakan kearsipan. Instrumen Pengawasan
atas Pelaksanaan Penyelenggaraan Kearsipan disusun dalam bentuk
formulir dan dibedakan berdasarkan jenis pengawasan kearsipan eksternal
dan pengawasan kearsipan internal serta fokus pengawasan kearsipan yang
meliputi Pengawasan Sistem Kearsipan, Pengawasan Penyelamatan Arsip
Statis, Pengawasan Pengelolaan Arsip Aktif.
Metode yang digunakan dalam pengawasan atas Pelaksanaan
Penyelenggaraan Kearsipan adalah Audit Kearsipan, sehingga instrumen
yang digunakan terbagi menjadi beberapa formulir Audit Kearsipan.
Komponen penting dalam Instrumen Audit Kearsipan meliputi Aspek
Pengawasan, Kriteria berdasarkan peraturan perundang-undangan
kearsipan, Indikator dan Pemberian level, Pembobotan, dan Definisi
Operasional (DO), serta jenis-jenis instrument audit kearsipan. Sebagai
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
2
1. Aspek Kebijakan
Aspek Kebijakan terdiri dari subaspek Tata Naskah Dinas,
Klasifikasi Arsip, Jadwal Retensi Arsip, Sistem Klasifikasi Keamanan
Akses Arsip Dinamis, Program Arsip Vital, dan Pengorganisasian
Kearsipan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan kearsipan.
Indikator kepatuhan pada Aspek Kebijakan yaitu ketersediaan kebijakan
yang meliputi seluruh subaspek kebijakan dengan materi muatan sesuai
dengan kriteria. Selain ketersediaan kebijakan pada aspek ini juga
memiliki indicator yaitu terlaksananya sosialisasi kepada unit pengolsh
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
3
2. Pembinaan Kersipan
Aspek pembinaan kearsipan meliputi koordinasi penyelenggaraan
kearsipan, Bimbingan, Supervisi, dan Konsultasi, Pengawasan
Kearsipan Internal, Pengawasan Kearsipan Eksternal (provinsi)
pembinaan dalam rangka Pengelolaan Arsip Vital. Indikator kepatuhan
pada Aspek Pembinaan adalah terlaksanya pembinaan kearsipan
terhadap seluruh entitas obyek pembinaan pada
kementerian/lembaga/daerah dan intensitas aktivitasnya. Pada aspek
Pembinaan Kearsipan terdapat komponen Reform yang merupakan
akselerasi dan inovasi untuk mewujudkan kapabilitas penyelenggara
kearsipan dan reward atas prestasi dan kinerja dalam pelenggaraan
kearsipan.
3. Pengelolaan Arsip
Aspek Pengelolaan Arsip terdiri atas aspek Pengelolaan Arsip
Dinamis dan Pengelolaan Arsip Statis. Aspek Pengelolaan Arsip Dinamis
meliputi pengendalian pada penciptaan arsip, mengelola dan
mengendalikan arsip aktif dan inaktif, memberikan layanan penggunaan
arsip bagi Pengguna Internal dan Eksternal, menyediakan sarana
penggunaan arsip, melaksanakan pemberkasan atau penataan arsip,
menyusun Daftar Arsip, menyimpan arsip menggunakan sarana
penyimpanan yang sesuai dengan bentuk dan media, melaksanakan
penyusutan arsip berdasarkan Jadwal Retensi Arsip. Aspek Pengelolaan
Arsip Statis meliputi pengendalian dan aktivitas pada kegiatan akuisisi,
pengolahan, preservasi, dan layanan arsip statis. Indikator kepatuhan
pada Aspek Pengelolaan Arsip adalah ketersediaan arsip aktif atas
pelaksanaan fungsi yang dilaksanakan oleh Unit Pengolah, arsip inaktif
pada Unit Kearsipan, dan ketersediaan Arsip Statis sebagai
pertanggungjawaban nasional dan/atau penyelenggaraan pemerintahan
daerah dan memori kolektif bangsa yang menjadi tanggung jawab
Lembaga Kearsipan sesuai kewenangannya. Pada aspek Pengelolaan
Arsip terdapat komponen Reform yang merupakan akselerasi dan
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
4
C. Kriteria
Metodologi yang digunakan untuk melakukan penilaian pengawasan
kearsipan adalah teknik “criteria referrenced test” dengan cara menilai
setiap pencapaian kinerja pada Indikator dengan Kriteria penilaian dari
masing-masing Aspek yang telah ditetapkan sebelumnya. Pencapain
kondisi akuntabilitas penyelenggaraan kearsipan pada K/L/D dinilai sesuai
Kriteria untuk menetapkan pada level yang telah ditetapkan pada
instrumen audit kearsipan. Kriteria yang digunakan dalam Audit
kearsipan dapat mencakup hal berikut:
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
5
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
6
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
7
3. Persyaratan dan ketentuan lain yang sesuai dan relevan dengan tujuan
dan lingkup audit yang ditetapkan, misalnya praktik pengelolaan arsip
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
8
yang baik, dan sebagai reform pada aspek pengawasan kearsipan yang
lainnya, kebijakan dan prosedur operasional lainnya yang mengacu pada
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang kearsipan dan
peraturan perundang-undangan terkait.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
9
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
10
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
11
3) Definisi Operasional
Definisi Operasional merupakan batasan/pengertian yang
dipergunakan sebagai panduan bagi objek pengawasan maupun
tim pengawas untuk memahami suatu substansi dari item
pernyataan. Dalam definisi operasional juga tercantum
sumber/dasar hukum atas item pernyataan.
Formulir ASKE dibedakan berdasarkan kelompok objek
pengawasan sebagai berikut:
a) Formulir ASKE yang dipergunakan untuk melaksanakan
pengawasan kearsipan terhadap Kementerian/Lembaga.
b) Formulir ASKE yang dipergunakan untuk melaksanakan
pengawasan kearsipan terhadap Pemerintah Daerah Provinsi
c) Formulir ASKE yang dipergunakan untuk melaksanakan
pengawasan kearsipan terhadap Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota
b. Formulir Audit Penyelamatan Arsip Statis (F-PASE)
Formulir Audit Penyelamatan Arsip Statis Eksternal (Formulir
PASE) merupakan instrumen yang dipergunakan dalam
melaksanakan audit sistem kearsipan oleh Tim Pengawas Kearsipan
Eksternal terhadap Kementerian/Lembaga, Pemerintahan Daerah
Provinsi/Kabupaten/ Kota, sesuai wilayah kewenangannya. Formulir
PASE terdiri dari 2 (dua) jenis yang masing-masing terdiri dari
beberapa bagian sebagai berikut:
a) Formulir PASE K/L:
1. Formulir PASE K/L
2. Formulir Ketersediaan Arsip Berketerangan Permanen
Berdasarkan JRA (Unit Kearsipan I)
3. Formulir Ketersediaan Arsip Berketerangan Permanen
Berdasarkan JRA (Unit Kearsipan II/Jenjang berikutnya)
b) Formulir PASE PEMDA:
1. Formulir PASE PEMDA_1
2. Formulir PASE PEMDA_2
3. Formulir Ketersediaan Arsip Berketerangan Permanen
Berdasarkan JRA.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
12
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
13
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
14
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
15
BAB II
TATA CARA PENILAIAN PENGAWASAN KEARSIPAN
A. Prinsip Dasar
Prinsip-prinsip dasar pengawasan Kearsipan adalah asumsi-asumsi
dasar, prinsip-prinsip yang diterima secara umum dan persyaratan yang
digunakan dalam mengembangkan instrumen pengawasan yang bagi Tim
Pengawas Kearsipan berguna dalam mengembangkan simpulan atau opini
atas audit yang dilakukan, terutama dalam hal tidak adanya standar yang
berkaitan dengan hal-hal yang sedang diaudit. Prinsip dasar dalam
pelaksanaan Audit Kearsipan adalah adanya obyek yang menjadi materi
pengawasan, pihak obyek pengawasan, serta dilakukan oleh Tim Pengawas
Kearsipan yang memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Prinsip dasar dalam pengawasan kearsipan adalah sebagai berikut:
1. Pengawasan Kearsipan meliputi Pengawasan Kearsipan Eksternal dan
Pengawasan Kearsipan Internal yang dilaksanakan dengan metode
Audit. Pengawasan Kearsipan Eksternal dilaksanakan oleh ANRI
terhadap Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah, dan Provinsi
terhadap Kabupaten/Kota. Sedangkan Pengawasan Kearsipan Internal
menjadi tanggung jawab setiap Kementerian, Lembaga, Pemerintah
Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang dilaksanakan oleh Unit
Kearsipan I terhadap Unit Pengolah setingkat Eselon II instansi pusat
dan Unit Kearsipan II terhadap Unit Kearsipan III, demikian seterusnya
secara berjenjang.
2. Prinsip-prinsip dasar ini dapat diklasifikasikan ke dalam 2 (dua) kategori
sebagai berikut:
a. Tanggung jawab Tim Pengawas Kearsipan; dan
b. Tanggung jawab Obyek Pengawasan
3. Tanggungjawab Tim Pengawas Kearsipan meliputi:
a. mengikuti prinsip, kaidah, dan kebijakan pengawasan;
b. meningkatkan kemampuan.
4. Tanggung jawab Obyek Pengawasan yang dilaksanakan oleh Unit
Kearsipan I pada Kementerian dan Lembaga, serta Lembaga Kearsipan
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
16
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
17
c. Profesional
Tim Pengawas Kearsipan harus memiliki kompetensi yang diperlukan
sesuai dengan tugas jabatannya.
d. Independen
Selama proses audit, Tim Pengawas Kearsipan menjaga pemikiran
yang obyektif untuk menjamin bahwa temuan dan kesimpulan audit
hanya didasarkan pada bukti audit.
e. Sifat kemandirian
Untuk memperoleh hasil audit yang obyektif dan dapat dipercaya,
kemandirian audit sangat penting untuk mencegah terjadinya konflik
kepentingan dan ketidakberpihakan.
f. Pendekatan berdasarkan bukti
Metode yang rasional untuk mencapai kesimpulan audit yang dapat
dipercaya dan terjaga konsistensinya melalui proses audit yang
sistematis sehingga akan dihasilkan hasil audit yang dapat dipercaya,
handal, dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai tujuan yang
ditetapkan.
8. Seluruh proses audit harus terdokumentasi, sejak persiapan
pelaksanaan, sampai dengan pelaporan audit. Tim Pengawas Kearsipan
harus menyerahkan seluruh arsip yang tercipta atas kegiatan
pengawasan kearsipan yang menjadi tanggunjawabnya kepada Pengelola
Arsip Aktif untuk menjaga ketersediaan arsip pelasanaan kegiatan
pengawasan kearsipan.
9. Bukti audit harus dapat diverifikasi berdasarkan pada sampel informasi
yang tersedia dengan memperhatikan periode waktu dalam pengambilan
sampel informasi.
10. Bukti objektif merupakan persyaratan mutlak agar suatu temuan audit
dapat diterima yang diperoleh melalui serangkaian verifikasi terhadap
sekumpulan fakta dan informasi, baik melalui observasi lapangan,
verifikasi dokumen, maupun wawancara.
11. Audit dapat dilaksanakan bila tersedia dan telah ditetapkan kriteria
audit atau kebijakan, yang akan menjadi acuan atau rujukan dalam
pelaksanaan penilaian.
12. Tim Pengawas Kearsipan harus memiliki sikap yang netral dan tidak
bias serta menghindari konflik kepentingan dalam merencanakan,
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
18
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
19
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
20
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
21
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
22
Contoh perhitungan:
Pernyataan Formulir Audit Sistem Kearsipan Internal pada
sub aspek penciptaan:
NILAI
TIDAK/ SKO
YA/ STAND
BELUM R
ADA AR
A. PEMBUATAN ARSIP
Kesesuaian terhadap Tata Naskah
1.
Dinas Pencipta Arsip
1.1
Penomoran Naskah Dinas
.
1.1. Pemberian Nomor Naskah
V 100 50
1. sesuai dengan Susunan
Penomoran Naskah Dinas
Isikan jumlah naskah
dinas yang dijadikan 10 naskah dinas
• sampel
Isikan jumlah naskah
dinas dari sampel yang 5 naskah dinas
• sesuai
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
23
Contoh:
1.4. Arsip Aktif disimpan menggunakan sarana yang v 60
100
sesuai
Isikan persentase jumlah arsip aktif yang
60 %
disimpan dengan menggunakan sarana yang
sesuai
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
24
NILAI
NILAI JUMLAH NILAI
NO ASPEK/SUB ASPEK SUB BOBOT
STANDAR SKOR AKHIR
ASPEK
.
JUMLAH NILAI PAD
7300 100% 85,74
(1.1+1.2+1.3+1.4)
NILAI PAD (Jumlah Nilai Akhir
50% 42,87
PAD x Bobot PAD)
2 SUMBER DAYA KEARSIPAN
2.1
SDM Kearsipan 1600 1300 81,25 60% 49
.
2.2
Prasarana dan Sarana Kearsipan 2900 2900 100,00 40% 40,00
.
JUMLAH NILAI SDK (2.1 + 2.2) 4500 100% 88,75
NILAI SDK (Jumlah Nilai Akhir
50% 44,38
SDK x Bobot SDK)
TOTAL (NILAI PAD + NILAI SDK) 100% 87,24
Contoh 1:
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
25
Contoh 2:
DAFTAR/CHECKLIST KELENGKAPAN DOKUMEN
CHECKLIST
NO NAMA INSTANSI JENIS DOKUMEN KETERANGAN
ADA TIDAK
1 Kementerian PUPR 1. LAKI UP dan UK Sesuai jumlah UP dan
UK
2. Instrumen Audit Sesuai jumlah UP dan
Uk
3. Portofolio/bukti
audit
4. SK Tim Pengawas
Kearsipan Internal
2 Kementerian dst
Pertanian
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
26
Contoh 3:
INSTANSI : Kementerian ….
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
27
1. …………………….
INSTANSI : Kementerian ….
VERIFIKASI FORM NILAI DAN LAPORAN
NAMA OBJEK
NO KESESUAIAN CATATAN VERIFIKATOR
PENGAWASAN
(1) (2) (3) (4)
1 BIRO KEPEGAWAIAN TIDAK SESUAI PERBAIKAN PADA ASPEK
PENCIPTAAN
1. …………………….
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
28
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
29
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
30
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
31
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
32
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
33
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
34
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
35
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
36
AA (SANGAT
TOTAL 1000 1000 NILAI AKHIR 100
MEMUASKAN)
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
37
ASPEK/SUB
NILAI NILAI
NO ASPEK/KRITERIA SKOR NILAI BOBOT KATEGORI
STANDAR AKHIR
PENILAIAN
I. ASPEK PENGELOLAAN 900 900 100 50% 50
ARSIP DINAMIS
BERKETERANGAN
PERMANEN ATAU
MEMILIKI NILAI GUNA
KESEJARAHAN
1. Pengelolaan Arsip Inaktif 200 200 100 10% 10,00
pada Unit Kearsipan
2. Pengelolaan Arsip Inaktif 400 400 100 60% 60,00
Berketerangan Permanen
di Unit Kearsipan
2.1. Penyimpanan dan 300 300 100 20% 20,00
penataan arsip
inaktif
berketerangan
permanen
2.2. Ketersediaan Arsip 100 100 100 80% 80,00
Berketerangan
Permanen
3. Penyerahan Arsip Statis ke 300 300 100 30% 30,00
Lembaga Kearsipan
Daerah
II. ASPEK PENGELOLAAN 1200 1200 100 50% 50
ARSIP STATIS
1. Akuisisi arsip statis 500 500 100 25% 25,00
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
38
ASPEK/SUB
NILAI NILAI
NO ASPEK/KRITERIA SKOR NILAI BOBOT KATEGORI
STANDAR AKHIR
PENILAIAN
3. Preservasi arsip statis 100 100 100 25% 25,00
AA (SANGAT
NILAI AKHIR 100,00 MEMUASKAN)
M. TAUFIK
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN