Anda di halaman 1dari 15

ANALISA YURIDIS TENTANG KASUS KLAIM PENDING BPJS TERHADAP AJUAN

KLAIM RUMAH SAKIT DITINJAU DARI HUKUM KESEHATAN

PROPOSAL

Disusun oleh :
Dr. Wiwi Endang Susanti
20030082
Dosen pembimbing
DOSEN: Brigjen TNI DR. Tiarsen Buaton, S. H, LLM

SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM MILITER

JAKARTA

2021
A. LATAR BELAKANG

Sistem Kesehatan mulai berubah perlahan sejalan waktu dan menyesuaikan


perkembangan jaman. System asuransi semakin berkembang dikalangan pelayanan
medis. Sistem ini membentuk biaya pelayanan yang pembiayaan tanpa batas menjadi
pembiayaan pelayanan Kesehatan terkontrol, terprogram dan terukur. Dengan system
asuransi ini masyarakat tidak perlu takut ajkan biaya Kesehatan yang tidak terduga.
Masyarakat cukup membayar uang asuransi yang kkebutuhan masing masing. System
jaminan social nasional merupakan asuransi social yang disahkan oleh undang undang no
40 tahun 2004. System ini dikelola oleh undang undang tyaitu Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial ( BPJS ) .
BPJS adalah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang dibentuk oleh pemerintah
sebagai badan hukum public. Tujuannya adalah untuk memberikan jaminan pelayanan
Kesehatan bagi masyarakat dari berbagai kelas di Indonesia. Tujuan utama BPJS adalah
untuk memberikan jaminan pelayanan Kesehatan pada hampir seluruh jenis penyakit
beserta pengobatannya. Namun begitu , BPJS menggunakan system rujukan berjenjang
untuk memastikan setiap jenis penyakit tertangani dengan baik. Dikutip dari buku
panduan praktis system Rujukann Berjenjang BPJS, hal ini dilakukan sebagai upaya
pelimpahan dan pemerataan tanggung jawab diantara penyelenggaraan fasilitas
Kesehatan.
Dalam megelola Kesehatan pasien disetiap fasilitas Kesehatan diwajibkan adanya
dokumen rekam medis. Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen
antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan ,pengobatan yang telah diberikan serta
Tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Dalam pengajuan klaim
ke BPJS Kesehatan , rumah sakit menyertakan resume medis sebagai salah satu syarat
berkas pengajuan. Resume medis diberikan diakhir perawatan pasien baik sembuh, hidup
atau meninggal. Jika resume medis tidak lengkap maka BPJS akamn melakukan pending
klaim berakibat tidak terbayarnya pelayanan Kesehatan yang dilakukan rumah sakit dan
akan menurunkan pendpatan rumah sakit.
Klaim Bpjs adalah pengajuan biaya perawatan pasien peserta BPJS oleh pihak rumah
sakit kepada pihak BPJS Kesehatan, dilakukan secara kolektif dan ditagihkan kepada
pihak BPJS Kesehatan setiap bulannya .Rumah sakit berkewajiban untuk melengkapi
dukomen klaim BPJSsebelum diajukan kepada pihak BPJS Kesehatan untuk
mendapatkan penggantian biaya perawatan sesuai dengan tarif Indonesia Case Groups’s (
INA-CBG’s ).
Klaim BPJS yang tidak layak dan dilakukan penundaan pembayaran disebut sebagai
klaim pending, ini disebabkan oleh ketidak lengkapan dokumen berkas klaim BPJS dari
pihak ruah sakit. Penundaan ini menyebabkan pembayaran klaimmenjadi menurun dan
cash flow rumah sakit menjadi menurun dikarenakan hampir 90% pasien rumah sakit
adalah pasien BPJS Kesehatan.
Salah satu cara untuk melindungi rumah sakit adalah dengan memberikan perlindungan
hukum. Menurut Harjono , perlindungan hukum adalah menggunakan sarana hukum atau
perlindungan yang diberikan oleh hukum yang ditujukan kepada perlindungan terhadap
kepentingan kepentingan tertentu , yaitu dengan menjadikan kepentingan yang peril
dilindungi tersebut dalam sebuah hak hukum ( 2008:357 ) . dapat dikatakan bahwa
perlindungan hukum adalah perlindungan yang diberikan dengan berlandaskan hukum
dan perundang undangan.
Kepastian hukum mengandung dua pengertian yaitu pertama adanya aturan yang bersifat
umum menbuat individu menetahui perbuatan apa yang boleh atau tidak bolehdilakukan
dan kedua, berupa keamanan hukum bagi individu dari kesewenangan . berdasarkan latar
belakang tersebut, Penulis melakukan penelitian melalui penulisan tesis yang berjudul :
“ANALISA YURIDIS TENTANG KASUS PENDING BPJS TERHADAP RUMAH
SAKIT DITINJAU DARI HUKUM KESEHATAN .’’

B. POKOK PERMASALAHAN
1. Bagaimana Analisa yuridis tentang kasus klaim pending BPJS Kesehatan terhadap
Rumah Sakit ?
2. Apakah kasus pembayaran klaim pending BPJS Kesehatan terhadap Rumah Sakit di
lindungi oleh hukum
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengkaji dan menganalisa bagaimana seharusnya analisa yuridis terhadap kasus
klaim pending rumah sakit oleh BPJS ditinjau dari hukum kesehaatan.
2. Mengkaji dan menganaisa kekuatan mengikat dari keputusan pengurangan klaim
pending oleh BPJS terhadap rumah sakit dan bagaimana dampak yuridisnya.

D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis, diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam
rangka pengurangan pembayaran kasus klaim pending BPJS Kesehatan terhadap
Rumah Sakit berdasarkan undang undang yang berlaku.
2. Manfaat Praktis, diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan, masukan bagi pemerintah, kementrian Kesehatan, Rumah Sakit dan
BPJS Kesehatan.

E. KERANGKA TEORI dan DEFINISI OPERASIONAL


1. Kerangka Teori
Kerangka teori merupakan abstraksi hasil pemikiran atau kerangka acuan atau dasar
yang relevan untuk pelaksanaan suatu penelitian ilmiah, khususnya penelitian hukum.
Berdasarkan pernyataan diatas maka teori yang digunakan untuk menjawab
permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Teori kendala

Teori kendala atau yang dikenal dengan theory of constraint “TOC “adalah sebuah teori
dalam ilmu manajemen binis untuk mencapai keuntungan melalui identiikasi terhadap
kendala kendala yang dialami perusahaan dan kemudian mencari solusi untukmengatasi
kendla tersebut. TOC adalah filosofi manajemen yang pertama kali diperkenalkan o;eh
Dr. Elihayu M Goldratt dalam bukunya “the Goal “tahun 1984. TOC kemudian
berkembang menjadi salah satu factor penting dalam ilmu manajemen. Tujuan teori
kendala ialah untuk mencapai keuntungan perusahaan secara maksimal , sehingga teori
ini dalam kajian manajemen berfokus pada peningkatan laba. Pengertian manajemen
kendala menurut parav ahli yaitu Hansen dan mowen dibedakan menjadi duan
berdasarkan sumbernya yaiu internal dan eksternal. Ide dasar teori kendala adalah bahwa
organisasi dapat diukur dan dikendalikan oleh tiga ukuran; troughput, ongkos operasional
dan inventaris. Berdasarkan pada ide dasar bahwa tingkat tujuan dibatasi oleh setidaknya
satu proses yang men jadi kendala . Ada lima tahap fokus dalam memecahkanteori
sebuah kendala :

1. Identifikasi kendala (sumber daya atau kebijakan yang menghalangi organisasi


mencapai tujuan baik secara internal mauun eksternal.
2. Putuskan bagaimana memanfaatkan kendala ( mengelola arus produksi agar menjadi
maksimal )
3. Jadikan proses proses yang lain bagian dari keputusan atasan ( sejajarkan seluruh
system atau organisasi untuk menunjang keputusan yang dibuat atasan )
4. Naikkan kendala ( lakukan perubahan bsar untuk mengatasi kendala )
5. Jika kendala telah teratasi , ulangi tahap pertama jangan biarkan kelembaban menjadi
kendala.

lima fokus ini bertujuan untuk memastikan upaya upaya perbaikan yang sedang
dilakukan berpusat disekitar kendala kendala organisasi . Pada literatur TOC , lima tahap
ini disebut sebagai proses perbaikan yang sedang berjalan.Kendala dapat didefinisikan
sebagai suatu yang menghambat suatu system untuk mencapai kinerja yang lebih tinggi.
Ada dua tipe pokok kendala yaitu Batasan fisik atau Batasan non fisik.

b. Teori Manajemen

Teori manajemen mulai muncul sejak awal abad 19 ketika industrialisasi sedang dalam
puncaknya terutama di dunia barat. Manajemen sebagai disiplin ilmu sendiri merupakan
bagian dari ilmu social. Ruang lingkup ilmu manajemen teramat luas mencakup
perilakumanusia yang berada dilevel mikro sampai mekanisme struksut organisasi yang
berada dilevel makro. Teori manajemen bisa dipahami sebagai sebuah proses soaial dan
figure social . sebagai proses social teori manajemen adalah proses bagaimana organisasi
bisa berjalan secara efektif dan efisiens. Sebagai figure social teori manajemn adalah
kelompok social biasanya terdiri dari eksekutif dan manajer, yang bekerja utuk
menciptakan efektifitas dan efisiensi demi mencapai tujuan organisasi. Lahirnya teori
manajemen tidak lepas dari sejarah pemikiran manajerial yang memiliki tiga contributor
utama, yaitu praktisi, konsultan dan akademisi. Kontribusi praktisi dan konsultan pada
pemikiran manajerial dan teori manajemen lebih cenderung bersifat preskiptif dan
praktis. Sedangkan kontribusi akademisi pada teori manajemen lebih cenderung analitis.

Manajemen menginginkan tujuan tercapai dengan efektif dan efisien. Dua kata tersebut
semakin penting sekarang ini. Dengan kata lain prestasi manajer diukur dari efektifitas
dan efisiensi penvapaian tujuan organisasi. Proses manajemenmencakup kegiatan
perencanaan , pengorganisasisian, pengarahan, dan pengendalian. Kata proses
ditambahkan untuk mengartikankegiatan yang dilakukan dengan cara sistematis dan
kegiatan tersebut dilakukan oleh manajer pada semua tingkat. Kegiatan secara teoritis
dimulai dari perencanaan, kemudia diakhiri oleh pengendalian yang kemudian berputar
kembli ke perencanaan. Pada intinya ada banyak variasi fungsi manajemen mulai dari
yang sederhana sampai yang komplit.

c. Teori Perlindungan Hukum

Pengertian terminology hukum dalam Bahasa Indonesia menurut KBBI adalah


peraturan atau adat yng secara resmi dianggap mengikat, yang dikukuhkan oleh
penguasa ataupun pemerintah, undang undang, peraturandan sebagainya untuk
mengatur pergaulan hidup masyarakat, patokan atau kaidahtentang peristiwa alam
tertentu, keputusan atau pertimbangan yang ditetapkan oleh hakim dalam pengadilan
atau vonis. Dengan kata lain perlindungan hukum sebagai suatu gambaran dari fungsi
hukum, yaitu konsep dimana hukum dapat memberikan suatu keadilan, ketertiban,
kepastian, kemanfaatan dan kedamaian. Adapun menurut Satjito Rahardjo
perlindungan hukum adalah adanya upaya melimdungi kepentingan seseorang dengan
cara mengalokasikan suatu Hak Asasi Manusia kekuasaan kepadanya ,umtuk bertindak
dalam rangka kepentingannya trsebut. Sedangkan menurut Philipus M. Hadjon selalu
berkaitn dengan kekuasaan . Ada dua akekuasaan pemerintah dan ekonomi . Dalam
hubungan dengan kekuasaan pemerintah , permasalahan perlindungan hukum bagi
rakyat ( yang diperintah ) terhadap pemerintah ( yang memerintah ). Dalam hubungan
dengan kekuasaan ekonomi ,permasalahan perlindungan hukum adalah perlindungan
bagi si lemah ( ekonomi ) terhadap si misalnya perlindungan pekuat ( ekonomi),
misalnya perlindungan bagi pekerja terhadap pengusaha.

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia Perlindungan berasal dari kata lindung
yang memiliki arti mengayomi, mecegah , mempertahankan dan membentengi.
Sedangkan perlindungan berarti konservasi, pemeliharaan, penjagaan, asilun dan
bunker. Secara umum perlindungan berarti mengayomi sesuatu dari hal hal yang
berbahaya. Dengan demikian perlindungan hukum dapat diartikan perlindungan oleh
hukum atau perlindungan dengan menggunakan pranata dan sarana hukum.

Namun dalam hukum pengertian perlindungan hukum adalahs egala daya upaya
yang dilakukan secara sadar oleh setiap orang maupun Lembaga pemerintah,swasta
yang bertujuan mengusahakan pngamanan, penguasaan dan pemenuhan kesejahteraan
hidup sesuai dengan hak hak asasi yang ada sebagaimana diatur dalam UNdang
Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hal asasi Manusia. Pada dasarnya
perlindungan hukum tidak membedakan terhadap kaum pria ataupin waita. Indonesia
sebagai negara hukum berdasarkan Pancasila haruslah memberikan perlindungan
hukum terhadap warga masyarakatnya karena itu perlindungan hukum tersebut akan
melahirkan pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia dalam wujudnya sebagai
makhluk individu dan mahkluk social dalam wadah Negra kesatuan yang menjunjung
tinggi semangat kekeluargaan demi mencapai kesejahteraan Bersama.

2. DEFINISI OPERASIONAL

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah fokus pengkajian dan penganalisaan
dalam pelaksanaan penelitian. Fokus pembahasan dalam penelitian ini adalah :

Undang undang no 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional ( SJSN )
pasal 24 ayat 2 yang mengamanatkan Badan Penyelenggaraa Jaminan Sisoal (BPJS )
Kesehatan untuk membayar fasilitas Kesehatan secara efektif dan efisien .
1. Hukum Kesehatan adalah segala ketentuan yang mengatur tentang Kesehatan
masyarakat, termasuk undang undang yang mengatur BPJS Kesehatan.
2. Klaim BPJS adalah pengajuan biaya perawatan pasien peserta BPJS oleh pihak rumah
sakit kepada pihak BPJS Kesehatan, dilakukan secara kolektif dan ditagihkan kepada
pihak BPJS Kesehatan setiap bulannya.
3. Klaim pending BPJS adalah klaim BPJS yang tidak layak dan dilakukan penundaan
pembayaran .
4. Sertifikasi adalah proses pemberian sertifilat kompetisi yang dilakukan secarav sistimatik
danobjektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standart kompetensi kerja
nasional Indonesia , standart internasional dan atau standart khusus.
5. Coding adalah salah satu kegitan pengolahan data rekam medis untuk memberikan kode
dengan huruf atau dengan angka atau kombinasi huruf dan angka yangb mewakili
komponen data.
6. ICD merupakan singkatan dari Internasional Statistical Classification of Disease and
Related Health Problems dimana memuat klasifikasi diagnostic penyakit dengan standart
internasional yang disusun berdasarkan system kategori dan dikelompokkan dalam suatu
penyakit menurut kriteria yang telah disepakati pakar internasional.
7. Fasilitas Kesehatan adalah fasilitas pelayanan Kesehatan yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan Kesehatan perorangan, baik promotive,preventif,
kuratif maupun rehabilitative yangb dilakukan oleh pemerintah.
8. Rumah sakit adalah Lembaga pelayanan Kesehatan yang menyeleggarakan pelayanan
Kesehatan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,rawat jalan dan
gawat darurat.
9. BPJS Kesehatan adalah Badan Hukum Publik yanag bertanggung jawab langsung kepada
Presiden dan memiliki tugas untuk menyelenggarakan Jaminan Kesehatan Nasional bagi
seluruh rakyat Indonesia.
F. METODE PENELITIAN
Dalam tesis ini penulis melakukan metode atau cara sebagai berikut :
1. Jenis Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan untuk mencari
pemecahan masalah atau isu hukum yangtimbul sehingga hasil yang dicapai bukan
menolak atau menerima melainkan memberikan perspektif mengenai apa yang
seyogyanya atas pnelitian kegiatan ilmiah yang diajukan. Metode penelitian yang
dipakai dalam tesis ini menggunakan metode yuridis normative yaitu meneliti segala
norma dan aturan perundang -undangan yang berkaitan dengan semuahukum tentang
“ Cara klaim dan Terjadinya klaim pending BPJS Kesehatan terhadap ajuan klaim
Rumah Sakit. Penelitian ini didukung oleh penelitian yuridis empirissecara terbatas
dengan menggunakan proporsi sampling, yaitu dengan melakukan wawancara
terhadap beberapa narasumber yang dianggap menguasai tentang pembayaran klaim
BPJS Kesehatan.
2. Spesifikasi Penelitian
Dalam penelitian ini spesifikasi penelitian yang diterapkan adalah deskriptifdan
preskriptip analisis. Penelitian deskriftip analitik merupakan paparan dan bertujuan
untuk memberikan gambaran secara rinci ,sistematis dan menyeluruh mengenai
segala hal yang berkaitan dengan objek yang akan diteliti berlaku ditempat tertentu,
dan pada saat tertentu yaitu terkait kedudukan hukum Kasus pending klaim BPJS
Kesehatan terhadap ajuan klaim Rumah Sakit. Penelitian prespektif analisis dilakukan
penulis yang bertujuan untuk mendapatkan saran saran mengenai bagaimana
seharusnya secara hukum kasus klaim terbayar sempurna tanpa terjadi kasus pending
yang bisa menyebabkan penurunan pendapatan kas Rumah Sakit.
3. Pendekatan Penelitian
Dalam penulisan penelitin ini,peneliti menggunakan metode pendektan perundang
undangan, konseptual,dan pendekatan yuridis empiris sebagai berikut :
a. Pendekatan Perundang Undangan
Pendekatan perundang undangan adalah suatu pendekatan yang dilakukan dalam
semua aturan hukum yang berkaitan dengan peraturan tentang penyelesaian
pembayaran kasus klaim pending BPJS Kesehatan terhadap Rumah sakit.
b. Pendekatan Konseptual
Pendekatan ini beranjak dari pandangan pandangan dan doktrin doktrinyang
berkembang didalam ilmu hukum, pendekatan ini menjadi penting sebab
pemahaman terhadap pandangan/ doktrin yang berkembang dalam ilmu hukum
dapat menjadi pijakan untuk membangun argumentasi hukum
ketikamenyelesaikan isu hukum yag dihadapi, dan akan memperjelas ide ide
dengan memberikan pengertian pengertian hukum, konsep hukum maupun asas
hukum yang relevan dengan peraturan tentang analisis dan rekontruksi kasus
klaim pending BPJS Kesehatan terhadap Rumah Sakit.
c. Pendekatan Empiris secara Terbatas
Pendekatan secara empiris terbatas yaitu pendekatan yang dilakukan dengan cara
melakukan wawanvara langsung dngan narasumber yang menguasai atau
memahami tentang huum Kesehatan. Wawancara adalah cara untuk memperoleh
informasi dengan bertanya langsung pada yang diwawancarai.
Penulis mnentukan narasumbr yang akan dilakukan wawancara dalam tesis ini
adalah ;
1) Drg. YUli Astuti Saripawon M kes ( Ketua Asosiasi rumah sakit )
2) BPJS Kesehatan
4. Sumber Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari narasumber. Data proimer
ini merupakan data yang diperoleh dari studi lapangan yaitu yang berkaitan
dengan penelitian inidata primer dari penelitian inidiperoleh dengan wawancara.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan cara mempelajari , membaca,
mengutip, literatur atau perundang undangan yang berkaita denganpokok
permasalahan penelitian ini, data sekunder ini terdiri dari “:
1) Bahan hukum primer yaitu bahan yang memiliki kekuatan hukum tetap dan
mengikat. Dalam hal ini bahan hukum primer terdiri dari :
a. Undang -Undang Dasar 1945
b. Undang undang no 24 Tahun 2011tentang Badan Penyelenggaraan
Jaminan Nasional.
c. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.
d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2016 tentang standart tarif
Pelayanan Kesehatan dalam penyelenggaraan Program jaminan Kesehatan
.
e. Peratutan Menteri Kesehatan Nomorn 27 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Sistem Indonesia Case Base Groups ( INA-CBGs )
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 tahun 2017 tentang standart tarif
pelayanan Kesehatan dalam penyelenggaraan program jaminan Kesehatan.
g. Surat Edaran no HK 02.01 / MENKES/ 125/2017
h. PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL
KESEHATAN NO 7 TAHUN 2018.
2) Bahan hukum sekunder yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan
terhadap bahan hukum primer, yang terdiri dari buku buku literatur dan karya
ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan pada penelitian.
3) Bahan hukum tersier, yaitu bahan hukum yang memberikan petunjuk dan
penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, seperti
website, kamus dan enskilopedia.
5. Pengolahan Data dan Analisa
Pengolahan data penelitian ini secara kualitatif yaitu dengan cara melakukan
penafsiran hukum untuk menganalisis data yang telah diperoleh dengan cara
medekripsikan atau menggambarkan serta menguraikan detail, baik data primer
maupun sekunder yang diperoleh dari hasil penelitian. Hal tersebut lebih mudah
disesuaikan dan dapat menyajikan hubungan antara konsep yuridis dengan data yang
akan diteliti secara langsung. Sehingga metode ini lebih peka dan dapat
menyesuaikan diri dengan penajaman terhdap pola pola nilai yang dihadapi . metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftip dan prespektif analis , yaitu
Analisa data kualitatif dimana data yang tidak bisa diukur atau dinilai dengan angka.
Dengan demikian setelah bahna hukum primer dan sekunder berupa dokumen
diperoleh dengan lengkap selanjutnya dianalisis dan dikaitkan dengan masalah yang
akan diteliti. Selain itu peneliti juga menggunakan metode prespektif analisis yaitu
bagaimanaseharusnya kedepan apa yang diharapkan,dan diproyeksikan kedepan.
Dalam hal ini bagaimana analisis yuridis tentang kasus klaim pending BPJS
Kesehatan terhadap Rumah Sakit yang hampir lebih dari 20% sehungga
menyebabkan gangguan pemasukan atau kasflow rumah sakit.

G. ASUMSI ASUMSI
Dalam penelitian ini penulis telah Menyusun asumsi asumsi,hal ini sebagai stimulus agar
kita dapat mencari pembuktian sebuah kebenaran ilmiah yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Ajuan klaim rumah sakit yang diajukan setiap bulan hampir diatas 20% mengalami
klaim pending, yang menyebabkan gangguan kasflow atau pemasukn rumah sakit
dan sudah diatur dalam Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial KesehatanNo
7 Tahun 2017 tentang kasus kalim pending , namun disini tidak dirincikan berapa
persen minimal kasus klaim pending dari sebuah ajuan klaim sebuah rumah sakit
sehingga BPJS tidak punya aturan baku dan semua tergantung dari hasil verifikator
team BPJS.
2. Keputusan team BPJS sifatnya final dan mengikat , karena mengikutiterhadap
peraturan dan ketentuan yang ada baik administrasi dan nilai pergantian. Dampak
yuridis maka BPJS Kesehatan sebagai badan hukum public yang mengelola program
jaminan Kesehatan mengutamakan akuntabilitas masih belum punya keseragaman
mengenai sebuah ajuan kalim dan kasus kaliam pending.

H. SISTEMATIKA PENULISAN
Untk memberikan suatu pembahasan yang teratur dan sistematis , maka dalam
membahas dan menguraikan pokok pokok materi materi tesis ,penulis membagi dalam 5
bagian yang sistematis sebagai berikut ;
BAB I : PENDAHULUAN.
Bab ini terdiri darii Latar belakang masalah, perumuan masalah, tujuan penelitian ,
manfaat penelitian, kerangka teori dan konseptual, metode penelitian, asusmsi asumsi dan
sistematika penulisan.
BAB II : TEORI KENDALA, TEORI MANAGEMEN, TEORI PELAYANAN
KESEHATAN, TEORI PERLINDUNGAN HUKUM
Bab ini akan menguraikan tentang Analisis yuridis yang dikutip secara Pustaka, teori
yang berkenaan dengan kkendala, manajeman dan teori yang berkenaan dengan
perlindungan hukum.
BAB III : BAGAIMANA PENGATURAN KEDUDUKAN HUKUM PADA KASUS
KLAIM PENDING BPJS KESEHATAN TERHADAP RUMAH SAKIT.
Pada bab ini menganalisa tentang teori pengaturan kedudukan hukum pada kasus klaim
pending BPJS KESEHATAN terhadap Rumah Sakit.
BAB IV : BAGAIMANA KEPUTUSAN MENGIKAT TERHADAP KASUS KLAIM
PENDING YANG DILAKUKAN BPJS TERHADAP RUMAH SAKIT DAN
BAGAIMANA DAMPAK YURIDISNYA.
Bab ini menganalisa bagaimana keputusan mengikat terhadap kasus klai pending yang
dilakukan BPJS terhadap Rumah sakit dan bagaimana dampak yuridisnya.
BAB V : PENUTUP
Merupakann akhir dari penulisan penelitian daam bentuk tesis yang berisikan kesimpulan
dan saran guna memberikan masukan masukan bagi pihakpihak terkait.
DAFTAR PUSTAKA

BUKU
Azwar A. 1994. Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga . Jakarta . Binurapa
Aksara.
Direktorat Pelayanan Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial ( BPJS ) Kesehatan 2014.
Hasbullah Tabrany , 2014 Jaminan Kesehatan Nasional, Raja Gafindo perkasa edisi
kedua
Kementrian Republik Indonesia 2017. Buku ajar rekam medis dan informasi Kesehatan
edisi 2017
Roni hannitijo, soemitro metodologi penelitian hukum dan jurimetri ghalia Indonesia
Jakarta 1998
Stajipto raharjo 2001 teori hukum yogyakatrta cetakan IV.
MAKALAH ILMIAH/ JURNAL
Kalebos CMA 2016. Kajian tentang proses pengajuan klaim bpjs di RSUD maria
walanda maramis.
Susan f, 2016 analisis administrasi klaim jaminan ksehatan masyarakatbrawat jalam
RSUD kota Semarang.

Anda mungkin juga menyukai