Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

EKONOMI KESEHATAN

“PEMBIAYAAN KESEHATAN”

DI SUSUN OLEH:

Christoper F Agryan M

(2213201040)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS WIDYA GAMA MAHAKAM SAMARINDA

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan baik dan tanpa suatu kendala berarti.

Pada kesempatan ini, saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengajar Nordianiwati, SKM., M.Kes. dan teman-teman seperjuangan yang
telah memberi masukan dan pandangan kepada saya selama menyelesaikan
makalah ini Makalah berjudul “PEMBIAYAAN KESEHATAN” ini disusun
untuk memenuhi tugas semester 2 mata kuliah EKONOMI KESEHATAN.

Samarinda, 11 Juli 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................ 3

Daftar Isi.................................................................................................. 4

BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 5

1.1 Latar Belakang.......................................................................... 5


1.2 Rumusan Masalah..................................................................... 5
1.3 Tujuan....................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 6

2.1 Definisi Pembiayaan Kesehatan................................................ 6

2.2 Sistem Pembiayaan Kesehatan.................................................. 6

2.3 Peraturan Pembiayaan Jaminan Kesehatan............................... 7

BAB III PENUTUP................................................................................. 8

3.1 Kesimpulan............................................................................... 8

3.2 Saran.......................................................................................... 8

Daftar Pustaka......................................................................................... 9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan


ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan
kemiskinan. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu
investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dalam
pengukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM), kesehatan adalah salah
satu komponen utama selain pendidikan dan pendapatan Dalam Undang-
undang Nomor 23 tahun1992 tentang Kesehatan ditetapkan bahwa
kesehatan adalah keadaan sejahtera dari fisik, mental dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Tanpa adanya kesehatan yang baik memungkinkan sulitnya untuk hidup
produktif. Saat ini, pelayanan kesehatan belum dinikmati secara merata
oleh penduduk Indonesia. Ini terjadi karena terdapat beberapa perbedaan
seperti jarak geografis, latar belakang pendidikan, keyakinan, status sosial
ekonomi, dan kurang cakupan jaminan kesehatan.
Salah satu sub sistem kesehatan nasional adalah subsistem
pembiayaan kesehatan. Jika ditinjau dari dari defenisi sehat, sebagaimana
yang dimaksud oleh WHO. Pelayanan kesehatan tidak terlepas
pembiayaan kesehatan sebab dizaman seperti ini apa bila kita berobat
kerumah sakit atau ke dokter spesialis pasti membutuhkan biaya.
Telah disebutkan bahwa salah satu subsistem kesehatan adalah subsistem
pembiayaan kesehatan. Subsistem pembiayaan kesehatan membahas
mengenai pembiayaan untuk program kesehatan, yakni program-program
yang berhubungan erat dengan penerapan langsung ilmu dan teknologi
kedokteran. Pembatasan tentang subsistem pembiayaan kesehatan ini
tercakup dalam suatu cabang ilmu khusus yang dikenal dengan nama
ekonomi kesehatan ( health economic).

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa definisi pembiayaan kesehatan?


b. Apa saja sistem pembiayaan kesehatan?
c. Bagaiman peraturan jaminan pembiayaan kesehatan?

1.3 Tujuan

a. mengetahui definisi dari pembiayaan Kesehatan


b. mengetahui sistem pembiayaan kesehatan
c. mengetahui peraturan pembiayaan jaminan kesehatan
 
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Pembiayaan Kesehatan

Biaya kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk


menyelenggarakan dan/atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan
yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat
(Azrul A, 2009).

Sub sistem pembiayaan kesehatan merupakan salah satu bidang


ilmu dari ekonomi kesehatan (health economy). Yang dimaksud dengan
biaya kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk
menyelenggarakan dan memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang
diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat. Dari
pengertian di atas terdapat dua sudut pandang ditinjau dari:

1. Penyelenggara pelayanan kesehatan (provider)


yaitu besarnya dana untuk menyelenggarakan upaya kesehatan
yang berupa dana investasi serta dana operasional.
2. Pemakai jasa pelayanan
Yang dimaksud dengan biaya kesehatan dari sudut pemakai jasa
pelayanan (health consumer) adalah besarnya dana yang harus
disediakan untuk dapat memanfaatkan jasa pelayanan.

2.2 Sistem Pembiayaan Kesehatan

a. Jenis pembiayaan

1. Sistem Pembiayaan Fee For Service


Pada sistem pembiayaan fee for service, pembayaran jasa
berasal dari kantong orang itu sendiri. Seperti yang
sebelumnya, pada mekanisme pembiayaan ini, pasien cendrung
berada di dalam posisi menerima sehingga sering terjadi
penyimpangan seperti overutilisasi jasa kesehatan dimana sang
dokter memberikan pelayanan yang pada dasarnya tidak
dibutuhkan, namun sengaja diberikan dengan tujuan agar
semakin banyak layanan yang diberikan, maka pendapatan
yang didapat dari layanan tersebut juga akan semakin besar.

2. Sistem Pembiayaan Kapitasi


Kapitasi merupakan suatu sistem pembiayaan pelayanan
kesehatan yang dilakukan di muka berdasar jumlah tanggungan
kepala per suatu daerah tertentu dalam kurun waktu tertentu
tanpa melihat frekuensi kunjungan tiap kepala tersebut.

3. Sistem Pembiayaan Berdasar Gaji


Pada sistem ini, sang dokter akan menerima penghasilan
tetap di bulannya sebagai balas jasa atas layanan kesehatan
yang telah diberikan. Termasuk di dalamnya sistem
pembayaran pada penyedia layanan kesehatan yang bekerja di
instansi dimana dokternya dibayarkan berdasar gaji bulanan di
instansi tersebut, bukan dari jenis layanan kesehatan yang
diberikannya.

4. Sistem Reimbursement
Sistem penggantian biaya kesehatan oleh pihak perusahaan
berdasar layanan kesehatan yang dikeluarkan terhadap seorang
pasien. Metode ini pada dasarnya mirip dengan fee for service,
hanya saja dana yang dikeluarkan bukan oleh pasien, tapi pihak
perusahaan yang menanggung biaya kesehatan pasien, namun
berbeda dengan kapitasi karena metode ini melihat jumlah
kunjungan dan jenis layanan yang diberikan oleh provider.

2.3 Peraturan Pembiayaan Jaminan Kesehatan

Di bawah ini adalah pasal-pasal yang mengatur tentan pembiayaan


jaminan kesehatan yang tertuang dalam BAB XV tentang pembiayaan
jaminan kesehatan, yaitu:

a. Pembiayaan jaminan kesehatan bertujuan untuk penyediaan


pembiayaan jaminan kesehatan yang berkesinambungan dengan
jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil, dan
termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna untuk
menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan agar
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya,
Unsur-unsur pembiayaan jaminan kesehatan terdiri atas
pembiayaan, alokasi, dan pemanfaatan, Sumber pembiayaan
jaminan kesehatan berasal dari Pemerintah, pemerintah daerah,
masyarakat, swasta dan sumber lain (pasal 170).
b. Besar anggaran kesehatan Pemerintah dialokasikan minimal
sebesar 5% (lima persen) dari anggaran pendapatan dan belanja
negara di luar besar anggaran kesehatan pemerintah daerah
provinsi, kabupaten kota dialokasikan minimal 10% (sepuluh
persen) dari anggaran pendapatan belanja daerah di luar gaji
(pasal 171).

c. Alokasi pembiayaan jaminan kesehatan sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 171 ayat (3) ditujukan untuk pelayanan kesehatan
di bidang publik, terutama bagi penduduk miskin, kelompok
lanjut usia, dan anak terlantar (pasal 172).

d. Alokasi pembiayaan jaminan kesehatan yang bersumber dari


swasta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170 ayat (3)
dimobilisasi melalui sistem jaminan sosial nasional dan/atau
asuransi kesehatan komersial (pasal 173).
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Kesimpulan

1. Biaya kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk


menyelenggarakan dan/atau memanfaatkan berbagai upaya
kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat (Azrul A, 2009).

2. Sistem Pembiayaan Kesehatan Indonesia


a. Sistem Pembiayaan Fee For Service
b. Sistem Pembiayaan Kapitasi
c. Sistem Pembiayaan Berdasar Gaji
d. Sistem reimbursement

3. Pembiayaan jaminan kesehatan bertujuan untuk penyediaan


pembiayaan jaminan kesehatan yang berkesinambungan dengan
jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil, dan termanfaatkan
secara berhasil guna dan berdaya guna untuk menjamin
terselenggaranya pembangunan kesehatan agar meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya, Unsur-unsur
pembiayaan jaminan kesehatan terdiri atas sumber pembiayaan,
alokasi, dan pemanfaatan jaminan, sumber pembiayaan jaminan
kesehatan berasal dari Pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat,
swasta dan sumber lain.

3.2 Saran
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi
seluruh Mahasiswa khususnya para pembaca agar dapat mengetahui
tentang Sumber-Sumber Air, serta dapat menambah pengetahuan bagi
rekan-rekan mahasiswa. Demi penyempurnaan makalah ini, kami
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif.
DAFTAR PUSTAKA

Ali Imran, La Ode.2013.Ekonomi Kesehatan.Kendari.


Depkes.Bungsi-Pembiayaan-Kesehatan.

Helda.2011.Pembiayaan-Kesehatan.

Suhadi.2012.Pembiayaan-Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai