Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PEMATANG KANDIS
Jln. Jend. Soedirman Km. 3 Bangko (37314) Hp. 0822 8927 2952

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)


PENYULUHAN TENTANG KESEHATAN JIWA
I. PENDAHULUAN
Gangguan jiwa menurut Depkes RI (2000) adalah suatu perubahan pada fungsi
jiwa yang menyebabkan adanya gangguan pada fungsi jiwa, yang menimbulkan
penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam melaksanakan peran sosial.
Penyebab gangguan jiwa itu bermacam-macam ada yang bersumber dari
berhubungan dengan orang lain yang tidak memuaskan seperti diperlakukan tidak
adil, diperlakukan semena-mena, cinta tidak terbalas, kehilangan seseorang yang
dicintai, kehilangan pekerjaan, dan lain-lain. Selain itu ada juga gangguan jiwa yang
disebabkan faktor organik, kelainan saraf dan gangguan pada otak (Djamaludin,
2001). Jiwa atau mental yang sehat tidak hanya berarti bebas dari gangguan.
Seseorang bisa dikatakan jiwanya sehat jika ia bisa dan mampu untuk menikmati
hidup, punya keseimbangan antara aktivitas kehidupannya, mampu menangani
masalah secara sehat, serta berperilaku normal dan wajar, sesuai dengan tempat
atau budaya dimana dia berada. Orang yang jiwanya sehat juga mampu
mengekpresikan emosinya secara baik dan mampu beradaptasi dengan
lingkungannya, sesuai dengan kebutuhan.
II. LATAR BELAKANG
Gangguan jiwa dan perilaku menurut The Health Report 2011, dialami kira-kira
25% dari seluruh penduduk pada suatu saat dalam hidupnya dan lebih dari 40%
diantaranya didiagnosis secara tidak tepat, sehingga menghabiskan biaya untuk
pemeriksaan laboratorium dan pengobatan yang tidak tepat. Kurang lebih 24% dari
pasien yang mengunjungi dokter pada pelayanan kesehatan dasar ternyata
mengalami gangguan jiwa. 69% dari pasien tersebut datang dengan keluhan
keluhan fisik dan banyak diantaranya ternyata tidak ditemukan gangguan fisiknya.
Masalah kesehatan jiwa tidak menyebabkan kematian secara langsung,
namun akan menyebabkan penderitaan berkepanjangan baik dari individu, keluarga,
masyarakat dan negara karena penderitanya menjadi tidak produktif dan
bergantung dari orang lain. Sedangkan dampak sosial yang timbul dari masalah
kesehatan jiwa antara lain meningkatnya angka kekerasan, kriminalitas, bunuh diri,
penganiayaan anak, perceraian, kenakalan remaja, penyalahgunaan zat, HIV/AIDS,
perjudian, pengangguran dan lain-lain.
Penemuan dini penderita jiwa, ketaatan dalam pengobatan, penanganan
penderita jiwa pasung untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan yang lebih
baik merupakan tanggung jawab bersama semua lintas sektor.

1
III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
1. Tujuan umum
Meningkatkan pengetahuan Masyarakat tentang Kesehatan Jiwa dan NAPZA
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pemahaman Masyarakat tentang Kesehatan Jiwa
b. Meningkatkan kemampuan Masyarakat tentang Kesehatan Jiwa.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


N0. KGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1. Penyuluhan kesehatan Jiwa - Absensi Peserta
- Perkenalan dari Petugas
- Pemberian Materi Kesehatan Jiwa
dan NAPZA
- Diskusi dan Tanya jawab
- Evaluasi dan Rencana tindak lanjut

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Metode yang digunakan dalam penyuluhan tentang Kesehatan Jiwa adalah
ceramah dan Tanya jawab
Kegiatan Pelaksaan Lintas Lintas sektor metode keteragan
pokok program program terkait
keswa terkait
Penyuluhan - menyusun 1. kader 1. leafleat Sumber
kesehatan perencanaan - 2. Lembar pembiyaan
jiwa kegiatan penginforma balik dari dana
- koordinasi sian dan BOK
dengan membantu
lintas pelaksaan
program yang
- berlangsung
menentukan -
jadwal dan mengkoordin
tempat asi keluarga
kegiatan pasien
- melakukan ODGJ untuk
penyuluhan mengikuti
jiwa dan penyuluhan
Napza kesehatan
- membuat jiwa
pencatatan 2. kepala
dan desa :
pelaporan penginforma
sian dan
2
membantu
pelaksaan
yang
berlangsung

VI. SASARAN
Sasaran adalah masyarakat serta kader keswa di wilayah kerja puskesmas
Pematang Kandis

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


BULAN
NO JENIS KEGIATAN

Nov

Des
Sep
Jun

Okt
Agt
Feb

Mar

Jul
Mei
Jan

Apr
1 Penyuluhan tentang kesehatan
 
jiwa

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap kali selesai
melaksanakan kegiatan, dilakukan oleh penanggung jawab program. Adapun yang
dievaluasi antara lain ketepatan waktu, ketepatan sasaran, tempat pelaksanaan kegiatan,
keterlibatan lintas sector, kesesuaian dengan aturan, serta hal lain yang terkait
pelaksanaan kegiatan. Dilakukan tindakan korektif jika terjadi ketidaktepatan pelaksanaan
kegiatan.
IX. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Setiap pelaksanaan kegiatan wajib dilakukan pencatatan, pelaporan dan
dokumentasi. Pelaksana kegiatan bertanggung jawab untuk melaporkan kepada
penanggung jawab program, untuk selanjutnya diteruskan kepada penanggung jawab
UKM, Kepala Puskesmas dan Kepala Dinas

Mengetahui
Kepala Puskesmas Pematang Kandis

Dr.sephelio
NIP.19680916 200212 1 003

3
4

Anda mungkin juga menyukai