Kalau semua orang menggunakan TIK untuk belajar pasti akan banyak yang
pintar. Namun sayangnya, belum banyak orang menguasai TIK. Jadi harus
belajar TIK dulu. Bisa secara otodidak dan bisa secara biasa. Ada guru yang
mengajarkan ilmu TIK sehingga mereka paham penggunaan TIK dalam
kehidupan sehari-hari.Penggunaan TIK di negeri ini memang baru sebatas
untuk membantu pekerjaannya sehari-hari. Belum untuk pengembangan diri
untuk belajar TIK lebih mendalam. Tak heran kalau kita masih menjadi
bangsa pengguna produk TIK. Sebab kita masih dalam tahapan
menggunakan TIK untuk belajar.
TIK masih digunakan sebatas alat bantu pembelajaran dan belum dipahami
keilmuannya. Wajar saja pada akhirnya, ilmu TIK tidak bisa berkembang dan
dikembangkan oleh kemdikbud. Paradigamnya masih menganggap TIK
hanya sebagai alat bantu dan bukan sebagai ilmu.Pemerintah mengharapkan
siswa bisa mendalami pengetahuan & menciptakan pengetahuan dengan
TIK, apakah keterampilan TIK bisa diajarkan kepada siswa tanpa mapel TIK
di K13? Ternyata jawabannya tidak. Kenyataan di lapangan membuktikan
itu.Di sinilah sebenarnya peran guru TIK muncul. Mereka seharusnya
menjadi orang terdepan di sekolah dalam mengembangkan keilmuan TIK di
setiap mata pelajaran.