183 358 1 SM
183 358 1 SM
ANARKI DI MASYARAKAT
THE DISCRETION OF THE POLICE TO ALLEVIATE THE ACT OF
ANARCHY IN THE SOCIETY
Joko Rudiantoro
POLDA-NTB
Email: djokorudy@gmail.com
Naskah diterima : 21/08/2014; revisi : 29/10/2014; disetujui : 30/10/2014
Abstract
Indonesian Police is a state apparatus that plays a role to maintain public security and order,
to enforce the law and to provide protection, assistance, and service to the community in terms
of maintaining internal security in accordance with the Article 5 of Act No. 2 of 2002 on the
police. Police discretion is an authority given to the police, to take decisions in certain situations
that require separate consideration and a matter of moral and located within the boundaries
between law and morals. Benchmark for police officers to use discretionary authority in dealing
with anarchy in society, is based on statute approach through conceptual approach which is
based on (Case Approach) in the field, such as the emergency condition, for the sake of public
interest, in terms of self-defending or defending others, and in terms of defending slef-respect or
own property.
Berdasarkan Pasal di atas, maka diskresi 1. Gambaran Umum Tugas dan Wewe
kepolisian yang sering berujung pada ke- nang Polri
matian masyarakat adalah bertentangan Pada dasarnya tugas dan wewenang Pol-
dengan hak asasi manusia, setiap manusia ri sebagaimana ditetapkan secara yuridis
berhak untuk hidup dan negara berkewa- dalam Undang- Undang Kepolisian Nomor
jiban untuk melindungi hak tersebut se- 2 Tahun 2002 itu bukan sesuatu yang ba-
ru, melainkan sudah pernah diatur dalam pentingan warga masyarakat untuk se-
produk hukum sebelumnya yang sudah ti- mentara sebelum ditangani oleh instan-
dak berlaku lagi, terutama Undang-Un- si dan/atau pihak yang berwenang;
dang Nomor 28 Tahun 1997. Tugas POL- memberikan pelayanan kepada ma-
RI yang ditetapkan dalam Undang-Undang syarakat sesuai dengan kepentingannya
Kepolisian Nomor 2 Tahun 2002 adalah dalam lingkup tugas kepolisian.
sebagai berikut: 2. Dasar Hukum Kewenangan Kepolisian
1.
Tugas POLRI sebagai penjaga ke Dalam Melakukan Diskresi
amanan dan ketertiban masyarakat a. Undang-undang Nomor 2 tahun 2002
antara lain : Melaksanakan pengaturan Tentang Kepolisian Negara Republik In-
penjagaan, pengawalan, dan patroli ter donesia
hadap kegiatan masyarakat dan pe me Dalam Pasal 18 UU No. 2 Tahun
rintah sesuai kebutuhan; menyelengara 2002 Tentang Kepolisian menyebutkan
kan segala kegiatan dalam menjamin bahwa:
keamanan, ketertiban dan ke lancaran
(1)Untuk kepentingan umum pejabat
lalu lintas di jalan; membina masy
Kepolisian Negara Republik Indone-
arakat untuk meningkatkan partisipasi
sia dalam melaksanakan tugas dan
masyarakat, kesadaran hukum mas
wewenangnya dapat bertindak menu-
yarakat, serta ketaatan warga m asya
rut penilaiannya sendiri.
rakat terhadap hukum dan peraturan
perundang-undangan. (2)Pelaksanaan ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) hanya dapat
2. Tugas POLRI sebagai penegak hukum dilakukan dalam keadaan yang san-
antara lain : Turut serta dalam pembi- gat perlu dengan memperhatikan per-
naan hukum nasional; memelihara ket- aturan perundang-undangan, serta
ertiban dan menjamin keamanan um Kode Etik Profesi Kepolisian Negara
um; melakukan koordinasi, pengawasan Republik Indonesia.
dan pembinaan teknis terhadap kepoli-
Dalam penjelasan Pasal 18 ayat (1)
sian khusus, penyidik pegawai negeri
Undang-undang No. 2 Tahun 2002
sipil dan bentuk-bentuk keamanan swa-
tentang Kepolisian Negara Republik
karsa; melakukan penyelidikan dan pe-
Indonesia menyebutkan bahwa yang
nyidikan terhadap semua tindak pidana
dimaksud dengan “bertindak menurut
sesuai dengan hukum acara pidana dan
penilaiannya sendiri” adalah suatu
peraturan perundang-undangan lain-
tindakan yang dapat dilakukan oleh
nya; menyelenggarakan identifikasi ke-
anggota Kepolisian Negara Republik
polisian, kedokteran kepolisian, labora-
Indonesia yang dalam bertindak har-
torium forensik dan psikologi kepolisian
us mempertimbangkan manfaat serta
untuk kepentingan untuk kepentingan
resiko dari tindakannya dan betul-
tugas kepolisian.
betul untuk kepentingan umum.
3. Tugas POLRI sebagai pengayom dan
b. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
pelayan masyarakat antara lain : Me-
(KUHP)
lindungi keselamatan jiwa raga, harta
benda, masyarakat dan lingkungan hid- Kasus-kasus pidana yang potensial
up dari gangguan ketertiban dan/atau diselesaikan melalui upaya penyelesaian
bencana termasuk memberikan bantuan di luar pengadilan, termasuk di dalam-
dan pertolongan dengan menjunjung nya dengan cara menerapkan diskresi,
tinggi hak asasi manusia; melayani ke- di antaranya:
5. Menhormati hak asasi manusia. tersangka yang sedang berupaya atau se-
Selaku penyidik terdapat dalam dang melakukan tindakan yang berten-
Pasal 7 ayat (1) karena kewajibannya tangan dengan hukum;
mempunyai wewenang : b. Mencegah pelaku kejahatan atau ter-
sangka melarikan diri atau melaku-
a. Menerima-laporan atau pengad-
kan tindakan yang membahayakan
uan dari seorang tentang adanya
anggota Polri atau masyarakat;
tindak pidana;
c. melindungi diri atau masyarakat dari
b.
Melakukan tindakan pertama ancaman perbuatan atau perbuatan
pada saat di tempat kejadian; pelaku kejahatan atau tersangka yang
c. Menyuruh berhenti seorang ter- dapat menimbulkan luka parah atau
sangka dan memeriksa tanda pen- mematikan; atau
genal diri tersangka; d. melindungi kehormatan kesusilaan
d. Melakukan penangkapan, penah- atau harta benda diri sendiri atau
anan, penggeledahan dan penyita- masyarakat dari serangan yang mela-
an; wan hak dan/atau mengancam jiwa
manusia.
f. Melakukan pemeriksaan dan pe-
nyitaan surat; Mengambil sidik 3. Prosedur Tetap (Protap) No.1 Tahun
jari dan memotret seorang; 2010 Tentang Penanggulangan Anarki
g. Memanggil orang untuk didengar Dalam Protap No.1 Tahun 2010 Ten
dan diperiksa sebagai tersangka tang penanggulangan anarki bahwa Polri
atau saksi; dapat melakukan diskresi dalam hal:
h. Mendatangkan orang ahli yang di a. Untuk membela diri atau keluarga terh-
per
lukan dalam hubungannya adap ancaman atau luka parah yang
dengan pemeriksaan perkara; segera terjadi.
Mengadakan penghentian penyidi- b. Untuk mencegah pelaku kejahatan me-
kan; larikan diri.
i. Mengadakan tindakan hlain menu- c. Untuk mencegah dilakukanya tindakan
rut hukum yang bertanggung jawab. kejahatan yang sangat serius.
2. Peraturan Kapolri (Perkap) Nomor 01 d. Apabila cara yang kurang ekstrem tidak
Tahun 2009 Tentang Penggunaan Ke cukup untuk mencapai tujuan-tujuan.
kuatan Dalam Tindakan Kepolisian Berdasarkan Protap di atas, maka pe
Tujuan Peraturan ini adalah untuk me tugas kepolisian diperbolehkan melakukan
mberi pedoman bagi anggota Polri dalam Berdasarkan Protap di atas, maka petugas
pelaksanaan tindakan kepolisian yang me- kepolisian diperbolehkan melakukan dis-
merlukan penggunaan kekuatan, sehingga kresi untuk mengatasi tindakan anarki
terhindar dari penggunaan kekuatan yang yang dikhawatirkan akan menimbulkan
berlebihan atau tidak dapat dipertanggung- tindak pidana atau kerugian yang lebih be-
jawabkan. Dalam Pasal 2 ditentukan bah- sar sehingga untuk mencegah itu semua
wa Tujuan penggunaan kekuatan dalam polisi diperbolehkan untuk melakukan tin-
tindakan kepolisian adalah: dakan tertentu seperti menggunakan cara
kekerasan dan sebagainya. Diskresi terse-
a. Mencegah, menghambat, atau menghen- but dilakukan dalam segala bentuk gang-
tikan tindakan pelaku kejahatan atau guan nyata seperti: Perkelahian missal;
Berdasarka penjelasan pada tabel di utama yang merupakan dua faktor faktor
atas, diketahui bahwa dalam UU No. 2 Ta- penyebab terjadinya anarkisme.2 Faktor
hun 2002 Tentang Kepolisian, Kitab Un- Internal yaitu Salah satu faktor yang amat
dang-Undang Hukum Pidana (KUHP), mempengaruhi peubahan karakter masya
Perkap No. 1 Tahun 2009 dan Protap No.1 rakat yang cenderung anarkis yakni faktor
Tahun 2010, fokus diskresi kepolisian dari dalam masyarakat itu sendiri. Faktor
hampir sama yaitu menegenai perbuatan eksternal adalah faktor luar seperti glo
atau tindakan. Sedangkan dalam Kitab Un- balisiasi dan sebagainya.
dang-Undang Hukum Acara Pidana (KU-
Berikut adalah contoh tindakan anarki
HAP), fokus diskresi kepolisian adalah
yang terjadi di masyarakat dan sempat
proses atau mekanisme peradilan.
menghebohkan di Indonesia: Bentrok An-
B. Tolok Ukur Kewenangan Polri Dalam tar Desa di Lombok Tengah, 2 Warga Ter-
Melakukan Diskresi Kepolisian Untuk kena Luka Tembak3 Tragedi Pembangunan
Mengatasi Tindakan Anarki Di Proyek Perpipaan Treng Wilis4. Puluhan
Masyarakat Pelaku Anarkis Di Sape Diamankan