Anda di halaman 1dari 38

M

METAR
R DAN
N SPE
ECI

BMKG
G

D
Djodi Darm
madi

DIIKLAT TE
EKNIS MET
TEOROLOOGI PENE
ERBANGANNI
PUSA
AT PENDID
DIKAN DA
AN PELAT
TIHAN
M
METEORO OLOGI KL
LIMATOLOOGI DAN GEOFISIK
G KA
2009
METAR & SPECI

DAFTAR ISI

Hal.

GBPP

DAFTAR ISI i

BAB I. DEFINISI METAR DAN SPECI 1

BAB II. ISI LAPORAN 2

BAB III. TREND FORECASTS 21

BAB IV. PENJELASAN FENOMENA CUACA YANG


BERMAKNA BAGI PENERBANGAN 30

Diklat Teknis Meteorologi Penerbangan I 1i


Bogor, 14 – 24 April 2009
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
METAR & SPECI

BAB 1
DEFINISI METAR DAN SPECI

METAR adalah nama dari sandi untuk suatu laporan cuaca rutin untuk
penerbangan. METAR dilaporkan setiap jam atau tiap setengah jam.
METAR disebarkan ke luar bandara ybs (untuk flight planning
VOLMET broadcasts dan D-VOLMET).

SPECI adalah nama dari sandi untuk suatu laporan cuaca khusus untuk
penerbangan. Suatu SPECI dapat dikeluarkan pada setiap waktu
apabila dijumpai perubahan-perubahan dengan criteria tertentu (lihat
Technical Regulation, Volume II (C.3.1.), (WMO No. 49) Seksi 4.3).
SPECI disebarkan ke luar bandara ybs (untuk flight planning
VOLMET broadcasts dan D-VOLMET) kecuali METAR dilaporkan
tiap setengah jam. Apabila kondisi berubah menjadi lebih buruk secara
signifikan maka SPECI harus dilaporkan saat itu juga dan apabila
kondisi berubah menjadi lebih baik secara signifikan maka SPECI
harus dilaporkan apabila kondisi lebih baik tsb telah berlangsung
selama 10 menit. Apabila pada suatu saat salah satu atau lebih unsur
meteorologi berubah manjadi buruk bersamaan dengan salah satu atau
lebih unsur meteorologi yang lain berubah manjadi lebih baik, maka
SPECI harus dilaporkan sebagaimana perubahan menjadi lebih buruk
(dilaporkan saat itu juga).

Kedua-duanya METAR dan SPECI mempunyai bentuk sandi yang sama dan kedua-
duanya mungkin terdapat suatu prakiraan KECENDERUNGAN (TREND) sebagai
catatan tambahan (BAB 3).

Kriteria perubahan untuk pelaporan SPECI dan TREND forecast, adalah perubahan
atau kecenderungan perubahan elemen-elemen cuaca sebagai berikut:

(1) Jika angin rata-rata berubah arah 60o atau lebih dari yang dilaporkan terakhir,
dengan kecepatan angin sebelum dan atau sesudah adanya perubahan 10 kt atau
lebih;
(2) Jika ada perubahan kecepatan angin rata-rata sebesar 10 kt atau lebih dari yang
dilaporkan terakhir;
(3) Jika terjadi perubahan variasi kecepatan angin (Gust) 10 kt atau lebih dari yang
dilaporkan terakhir, dengan kecepata angin rata-rata sebelum dan atau sesudah
adanya perubahan 15 kt atau lebih;
(4) Jika terjadi perubahan kondisi angin mencapai atau melampaui batas besaran
tertentu yang ditetapkan sebelumnya, perubahan tersebut akan menyebabkan:
- Perlunya perubahan landasan pacu yang akan digunakan (runway in use),
- Komponen crosswind atau tailwind terhadap landasan pacu berubah
melampaui besaran yang merupakan batas operasi minima suatu tipe pesawat
tertentu di bandar udara setempat.

Diklat Teknis Meteorologi Penerbangan I


Bogor, 14 – 24 April 2009 1
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
METAR & SPECI

(5) Setiap kali terjadi perubahan nilai visibility mencapai atau melampaui batas:
- 800, 1500, atau 3000 meter,
- 5000 meter, dalam hal jumlah penerbangan yang menggunakan visual flight
rule cukup banyak,
- Jika ada perubahan pengamatan/pengukuran runway visual range melewati
batas nilai 150, 350, 600 atau 800 meter.

(6) Jika diamati ada perubahan intensitas, diamati mulai terjadi atau berhentinya
phenomena-phenomena sebagai berikut atau kombinasi antara phenomena-
phenomena di bawah ini:
- Freezing precipitation,
- Moderate atau heavy precipitation, termasuk showers,
- Duststorm,
- Sandstorm,

(7) Jika diamati mulai terjadi atau berhentinya phenomena-phenomena sebagai


berikut atau kombinasi antara phenomena-phenomena di bawah ini:
- Ice crystals
- Freezing fog,
- Low drifting dust, sand atau snow,
- Blowing dust, sand atau snow,
- Thunderstorm dengan atau tanpa precipitation,
- Squall,
- Funnel cloud (tornado atau waterspout).

(8) Jika tinggi dasar lapisan/gugusan awan paling rendah dengan jumlah dalam
kategori BKN atau OVC berubah mencapai atau melampaui:
- 30, 60, 150, atau 300 meter (100, 200, 500 atau 1000 feet),
- 450 m (1500 feet), dalam hal jumlah penerbangan yang menggunakan visual
flight rule cukup banyak.

(9) Jika terjadi perubahan jumlah dari lapisan/gugusan awan dibawah 450 meter
(1500 feet)
- Dari kategori SKC, FEW, atau SCT menjadi BKN atau OVC,
- Dari kategori BKN atau OVC menjadi SKC, FEW, atau SCT,
- Jika langit menjadi kabur dan ada perubahan visibility vertical mencapai atau
melampaui nilai 30, 60, 150, atau 300 meter (100, 200, 500, atau 1000 feet).

Diklat Teknis Meteorologi Penerbangan I


Bogor, 14 – 24 April 2009 2
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
METAR & SPECI

BAB 2
ISI LAPORAN

METAR atau SPECI berisi informasi dengan urutan sebagai berikut:

IDENTIFICATION GROUPS (kelompok penunjuk)


SURFACE WIND (angin permukaan)
VISIBILITY (jarak penglihatan )
RUNWAY VISUAL RANGE (jarak penglihatan di landasan jika tersedia)
PRESENT WEATHER (cuaca saat ini/pengamatan)
CLOUD (awan atau jarak penglihatan vertikal bila memungkinkan)
AIR AND DEW POINT TEMPERATURE (suhu udara dan titik embun)
PRESSURE – QNH (tekanan udara – QNH)
SUPPLEMENTARY INFORMATION (informasi tambahan).

CATATAN 1:
Kata sandi CAVOK dipergunakan untuk menggantikan informasi jarak penglihatan,
cuaca saat ini/pengamatan dan kelompok awan apabila:
ƒ Jarak penglihatan 10 km atau lebih;
ƒ Tidak ada awan dibawah 1.500m (5.000ft) atau di bawah ketinggian sektor
minimum yang tertinggi di areal tersebut dan tidak ada Cumulonimbus;
ƒ Tidak ada gejala cuaca yang bermakna.

CATATAN 2:
Pada bagian akhir dari METAR atau SPECI dapat ditambahkan suatu seksi yang
diawali dengan kata sandi RMK. Seksi ini berisi informasi yang diperlukan oleh
otoritas nasional dari tiap negera dan tidak disebarkan secara internasional.

FORMAT SANDI:
METAR
or COR CCCC YYGGggZ NIL (AUTO)

SPECI

PENYANDIAN LEBIH LANJUT:


METAR LUDO 211000Z

SPECI LUDO 211025Z

Artinya: Laporan rutin untuk Bandara LUDO pada tanggal 21 jam 1000 UTC

Laporan khusus untuk Bandara LUDO pada tanggal 21 jam 1025 UTC, adalah
waktu terjadinya perubahan yang bermakna.

Diklat Teknis Meteorologi Penerbangan I


Bogor, 14 – 24 April 2009 3
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
METAR & SPECI

2.1. KELOMPOK IDENTIFIKASI

Kelompok ini terdiri dari tiga bagian:


ƒ Nama sandi laporan (METAR atau SPECI).
ƒ Sandi penunjuk lokasi (ICAO location indicator) bandara ybs, contoh
LUDO,
ƒ Tanggal dan waktu observasi dalam jam dan menit UTC (coordinated
universal time) diikuti huruf Z.

CATATAN:
1. Kata sandi COR dan NIL disisipkan setelah nama sandi dan kelompok
waktu, sebagaimana mestinya.
2. Sandi penunjuk AUTO disisipkan apabila laporan tersebut berisi observasi
yang sepenuhnya menggunakan peralatan otomatis, tanpa campur tangan
manusia, dan hanya pada waktu di luar jam operasional.

FORMAT SANDI:
KMH or
dddffGfmfm KT or dndndnVdxdxdx
MPS

PENYANDIAN LEBIH LANJUT:

METAR LUDO 211000Z 31015G27KT 280V350


SPECI LUDO 211025Z 31015G27KT 280V350

2.2. ANGIN PERMUKAAN

Secara normal adalah suatu kelompok yang terdiri dari 5 figur untuk menandai
adanya angin rata-rata dalam 10 menit yang diikuti dengan suatu singkatan
satuan kecepatan angin yang digunakan. Tiga figur yang pertama menandai
adanya arah angin dan dua figur terakhir adalah kecepatan angin.
Contoh: 31015KT

Kadangkala, selama periode observasi 10 menit tersebut, terjadi angin


kencang (gust) yang kecepatan maksimumnya melampaui 20 kmh (10 kt, 5
mps) atau lebih terhadap kecepatan angin rata-rata, gust ini akan dilaporkan
dengan menyisipkan huruf G diikuti satuan kecepatan gust setelah laporan
angin rata-rata (tanpa spasi).
Contoh: 31015G27KT

Apabila selama periode observasi 10 menit tersebut, arah angin bervariasi 60


derajat atau lebih namun kurang dari 180 derajat dan kecepatan angin rata-rata
adalah 6 kmh (3 kt, 2 mps) atau lebih, dua arah ekstrimnya harus ditandai
searah jarum jam, dengan huruf V disisipkan antara kedua arah tersebut.
Contoh: 31015G27KT 280V350

Diklat Teknis Meteorologi Penerbangan I


Bogor, 14 – 24 April 2009 4
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
METAR & SPECI

CATATAN:

1. Angin yang dilaporkan harus merupakan angin rata-rata dalam periode


pengamatan sepuluh menit terdahulu. Jika selama periode ini terjadi suatu
discontinuitas sedikitnya dua menit, harga rata-rata tersebut harus ditaksir
pada periode setelah discontinuitas Suatu discontinuitas terjadi manakala
ada suatu perubahan arah angin 30 derajat atau lebih dengan suatu
kecepatan angin sebelum dan/atau setelah perubahan adalah 20 kmh ( 10
kt, 5 mps) atau lebih, atau suatu perubahan kecepatan angin 20 kmh ( 10
kt, 5 mps) atau lebih.
2. Periode rata-rata untuk mengukur adanya variasi atas kecepatan angin
rata-rata ( gust ) adalah tiga detik.

KASUS KHUSUS
Variabel
Arah angin disandikan sebagai VRB hanya jika salah satu kondisi di bawah ini
ditemui:
(a) Kecepatan angin yang terjadi saat itu kurang dari 6 km/jam (3 kt, 2 m/s),
Contoh: VRB02KT

(b) Kecepatan angin adalah lebih tinggi (dari poin a) dan arah angin bervariasi
dengan 180 derajat atau lebih dan arah tunggal mustahil untuk ditentukan,
sebagai contoh manakala suatu hujan badai dengan petir terjadi di atas
bandara yang bersangkutan.
Contoh: VRB08KT

Calm
Disandikan sebagai 00000 diikuti oleh singkatan unit satuan kecepatan angin
yang digunakan.
Contoh: 00000KT

Kecepatan angin 100 kt (50 mps or 200kmh) atau lebih, dilaporkan dengan
diawali huruf penunjuk P dan dilaporkan sebagai P99kt (P49 mps or P199
kmh)
Contoh: 240P99KT

FORMAT SANDI:
VVVV
or
VVVVNDV VnVnVnVn Dv
or
CAVOK

PENYANDIAN LEBIH LANJUT:

METAR LUDO 211000Z 31015G27KT 280V350 4000 400SW


SPECI LUDO 211025Z 31015G27KT 280V350 4000 400SW

Diklat Teknis Meteorologi Penerbangan I


Bogor, 14 – 24 April 2009 5
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
METAR & SPECI

2.3. VISIBILITY/JARAK PENGLIHATAN

Kelompok VVVV ini digunakan untuk melaporkan adanya jarak penglihatan


secara umum. Bila jarak penglihatan horisontal tidaklah sama pada beberapa
arah yang berbeda dan bila jarak penglihatan berubah-ubah dengan cepat dan
jarak penglihatan umum tidak bisa ditentukan, maka untuk kelompok VVVV
ini akan digunakan laporan jarak penglihatan terpendek. yang akan dilaporkan
dalam meter menggunakan empat figur.
Contoh: Jarak penglihatan umum 4000 m disandikan sebagai 4000

Apabila digunakan beberapa sensor visibility / jarak penglihatan sedemikian


rupa dan tidak ada variasi arah yang dapat diberikan, maka pada laporan jarak
penglihatan akan ditambah singkatan NDV (No Directional Variations}.

Skala pelaporan visibility dilaporkan sebagai berikut :


(1) Dalam kelipatan 50 m bila VVVV kurang dari 800 m.
(2) Dalam kelipatan 100 m bila VVVV antara 800 m dan 5 km.
(3) Dalam kelipatan 1000 m bila VVVV antara 5 km dan 10 km..
(4) Sebagai 10 km bila jarak pandang 10 km atau lebih.

Variasi arah dalan visibility VnVnVnVnDv

Bila jarak penglihatan tidak sama pada beberapa arah yang berbeda dan bila
jarak penglihatan minimum adalah berbeda dari jarak penglihatan umum, dan
kurang dari 1500 m atau kurang dari 50 per sen dari jarak penglihatan umum,
kelompok VnVnVnVnDv ini digunakan juga untuk melaporkan adanya jarak
penglihatan minimum serta arahnya.

Bila jarak penglihatan/visibility terpendek berbeda dengan jarak penglihatan


umum, dan 1) kurang dari 1500m atau 2) kurang dari 50 per sen dari jarak
penglihatan umum dan kurang dari 5000m; jarak penglihatan terpendek yang
teramati harus dilaporkan juga diikuti arah mata anginnya (Dv), Jika jarak
penglihatan minimum teramati pada lebih dari satu arah, maka Dv yang akan
dilaporkan adalah arah yang paling bermakna secara operasional.

Contoh:
1) 4000 1400SW
Berarti: jarak penglihatan umum adalah 4000m serta jarak penglihatan
terpendek/minimum sama dengan 1400 m serta arahnya Barat Daya (SW)
2) 8000 4000NE
Berarti: jarak penglihatan umum adalah 8000m serta jarak penglihatan
terpendek/minimum sama dengan 4000 m serta arahnya Timur Laut (NE)

Jika jarak penglihatan yang maksimum teramati pada lebih dari satu arah,
maka arah yang paling bermakna secara operasional yang akan dilaporkan.

Jika jarak penglihatan berubah-ubah secara fluktuatif dan cepat, dan jarak
penglihatan umum sulit untuk ditentukan, maka hanya jarak penglihatan yang
terpendek saja yang harus dilaporkan tanpa keterangan penunjuk arah.

Diklat Teknis Meteorologi Penerbangan I


Bogor, 14 – 24 April 2009 6
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
METAR & SPECI

FORMAT SANDI:
RDRDR /VRVRVRVR
or
RDRDR /VRVRVRVRVVRVRVRVRi

PENYANDIAN LEBIH LANJUT:

METAR LUDO 211000Z 31015G27KT 280V350 4000 1400SW


R24/P2000

SPECI LUDO 211025Z 31015G27KT 280V350 4000 1400SW


R24/P2000

2.4. RUNWAY VISUAL RANGE

Apabila Jarak Penglihatan Pada Landasan (RVR) dapat ditentukan dan


dilaporkan, kelompok ini diawali dengan huruf R yang diikuti oleh nama
penunjuk landasan DRDR yang bersangkutan dan garis miring ( / ) yang
diikuti oleh harga RVR dalam meter untuk maksimum empat kelompok yang
mungkin dapat dilaporkan.
Contoh: R24/1100 (RVR pada Runway 24, seribu seratus meter).

KASUS KHUSUS

(a) Apabila harga RVR yang teramati adalah lebih besar dari 2 000 m, maka
harus dilaporkan sebagai P2000
Contoh: R24/P2000 (RVR pada Runway 24, lebih dari 2000 m).

R24/1800 (visibility umum kurang dari 1500 m, RVR pada Runway


24 1850 m)

(b) Apabila harga RVR yang teramati adalah lebih kecil dari nilai minimum
yang dapat ditaksir oleh alat pengukur RVR yang dioperasikan, maka
harga RVR tsb harus dilaporkan dengan didahului huruf M diikuti oleh
nilai minimum yang sesuai yang dapat ditaksir alat pengukur RVR
tersebut.
Contoh: R24/M0150 (RVR pada Runway 24, kurang dari 150 m).

(c) Skala pelaporan RVR adalah sebagai berikut:


1. Kelipatan 25 m, bila RVR kurang dari 400 m
2. Kelipatan 50 m, bila RVR antara 400 dan 800 m
3. Kelipatan 100 m, bila RVR lebih dari 800 m.

Harga RVR yang teramati dibulatkan ke bawah ke skala terdekat.

Diklat Teknis Meteorologi Penerbangan I


Bogor, 14 – 24 April 2009 7
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
METAR & SPECI

CATATAN:

1. Untuk keperluan penerbangan komersial banyak fihak mempertimbangkan


bahwa nilai RVR yang dilaporkan adalah diutamakan yang terpenting dan
terburuk. Sebagai konsekwensi, jika terdapat peralatan yang mampu
menaksir dan menunjukkan harga rata-rata RVR dalam periode waktu
satu-, dua-, lima- dan sepuluh menit (sebagaimana yang diperlukan), maka
variasi dan kecenderungan perubahan adalah perlu dilaporkan.
Kecenderungan ditandai oleh huruf v penunjuk i,

a. i = U bila RVR cenderung meningkat selama pengamatan 10 menit


terdahulu;
b. i = D bila RVR cenderung berkurang;
c. i = N tidak menandai adanya kecenderungan apapun
d. Bila tidak mungkin untuk menentukan suatu kecenderungan, i
dihilangkan.

2. Harga rata-rata RVR maksimum dan minimum dalam periode satu menit
selama 10 menit sebelum waktu pengamatan tsb akan ditandai oleh
VRVRVRVRVVRVRVRVR jika harga rata-rata dalam satu menit sepanjang
periode 10 menit pengamatan terdahulu bervariasi terhadap harga rata-rata
10 menit dengan lebih dari 50 m atau lebih dari 20 per sen dari harga rata-
rata.

FORMAT SANDI:
w’w’

PENYANDIAN LEBIH LANJUT:

METAR LUDO 211000Z 31015G27KT 280V350 4000 1400SW


R24/P2000 +SHRA

SPECI LUDO 211025Z 31015G27KT 280V350 4000 1400SW


R24/P2000 +SHRA

Diklat Teknis Meteorologi Penerbangan I


Bogor, 14 – 24 April 2009 8
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
METAR & SPECI

2.5. PRESENT WEATHER / CUACA WAKTU PENGAMATAN

Tabel 2.1. SANDI 4678 (Manual on Codes, WMO-No.306)

QUALIFIKASI GEJALA CUACA


Intensitas atau Penyebab
Deskripsi Endapan Gejala lain
kedekatannya langit gelap

- Light/Ringan MI: Shallow DZ: Drizzle BR: Mist PO:


Dust/sand
Moderate/Se- BC: Patches RA: Rain FG: Fog whirls
dang (tanpa (dust
tanda) PR: Partial SN: Snow FU: Smoke devils)
(menu-tupi
+ Heavy/Berat sebagian SG: Snow VA: Volcanic SQ: Squalls
/Lebat aerodrome) grains ash
(memburuk FC: Funnel
dalam kasus DR: Low drifting IC: Ice crystals DU: Wide- cloud (s)
dust/ sand (diamond spread (tornado
whirls (dust BL: Blowing dust) dust atau
devils) water-
SH: Shower(s) PL: Ice pellets SA: Sand spout)
VC In the vicini-
ty/Dekat ban- TS: Thunderstorm GR: Hail HZ: Haze SS: Sand-
dara storm
FZ: Freezing GS: Small hail
(super dan/atau DS:
dingin) snow pellets Duststor
m
UP: endapan
tak
diketahui

Untuk melaporkan adanya suatu gejala cuaca, cuaca saat ini disandikan
berdasarkan masing-masing kolom pada tabel di atas
Misalnya: Ada hujan/Rain …. RA
Lebat …. +
Tiba-tiba/Shower… SH

Disandikan sebagai +SHRA

Jika teramati lebih dari satu gejala cuaca, akan disandikan dalam kelompok
yang terpisah. Namun bila terdapat lebih dari satu bentuk endapan, maka akan
digabungkan dalam kelompok tunggal dengan jenis endapan yang dominan
dilaporkan terdahulu.
Contoh: Drizzle ringan dan Kabut disandikan –DZ FG

Diklat Teknis Meteorologi Penerbangan I


Bogor, 14 – 24 April 2009 9
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
METAR & SPECI

Contoh: Hujan sedang dan Salju dengan salju sebagai endapan yang
dominan disandikan SNRA

Ada beberapa pembatasan yang berhubungan dengan gejala cuaca, yang


paling bermakna adalah:
ƒ Intensitas dilaporkan hanya dengan endapan/precipitation ( termasuk
shower dan hujan disertai petir dengan endapan/precipitation), debu yang
bertiup (blowing dust), salju atau pasir, badai debu (dust storm), atau badai
pasir (sand storm).
ƒ Kristal Es (debu intan/diamond dust), asap/smoke, kekaburan/haze, pasir
dan debu tersebar luas/widespread dust and sand ( kecuali pasir yang
mengapung) dilaporkan hanya ketika jarak penglihatan telah berkurang
menjadi 5.000 m atau kurang.
ƒ Halimun/Mist dilaporkan manakala jarak penglihatan berkurang
diakibatkan oleh butiran air atau kristal es menjadi antara 1000 sampai
dengan 5000 m
ƒ Kabut/Fog dilaporkan manakala jarak penglihatan berkurang diakibatkan
oleh butiran air atau kristal es menjadi kurang dari 1000 m.
ƒ Rambun/Hail (GR) harus digunakan hanya ketika garis tengah butiran es
paling besar yang teramati adalah 5 mm atau lebih. GS akan digunakan
dalam semua kasus lain (ketika garis tengah butiran es paling besar yang
teramati adalah kurang dari 5 mm).
ƒ VC diantara kira-kira 8 km dan 16 km dari Bandar udara.

CATATAN:

1. Manakala jarak penglihatan adalah 5.000 m atau kurang, salah satu dari
gejala cuaca IC, FU, HZ, DU, SA, dan BR dilaporkan dalam METAR /
SPECI.
2. Manakala jarak penglihatan adalah di atas 5 km, gejala cuaca IC, FU, HZ,
DU, SA, dan BR menurut definisi adalah tidak dilaporkan. Sebagai
contoh, Jika jarak penglihatan adalah 5.000 m, akan disandikan sebagai
5000 bersama-sama dengan gejala cuaca IC, FU, HZ, DU, SA, dan BR,
yang menyebabkan berkurangnya jarak penglihatan tersebut.
3. Sedangkan jika jarak penglihatan adalah 5.001 sampai 5.999 m ini masih
disandikan sebagai 5000 (yang dibulatkan kebawah menuju ke nilai/skala
ribuan meter yang terdekat) dalam METAR / SPECI tetapi gejala cuaca
IC, FU, HZ, DU, SA, dan BR tidak akan dilaporkan.
4. Penunjuk TS akan digunakan kapan saja guntur terdengar atau kilat
dideteksi di bandar udara dalam periode 10-minit pengamatan terdahulu;
5. Descriptor SH (showers) tidak bisa dihubungkan dengan ice pellets /
butiran es ( PL).
6. Bila suatu sistem pengamatan yang otomatis digunakan dan ketika jenis
endapan tidak bisa dikenali oleh sistem ini, singkatan REUP akan
digunakan untuk melaporkan adanya endapan tak dikenal yang terjadi
pada waktu yang lalu (recent).

Diklat Teknis Meteorologi Penerbangan I


Bogor, 14 – 24 April 2009 10
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
METAR & SPECI

FORMAT SANDI:

NSNSNShShShS
or
VVhShShS
or
SKC
or
NSC
or
NCD

PENYANDIAN LEBIH LANJUT:

METAR LUDO 211000Z 31015G27KT 280V350 4000 1400SW


R24/P2000 +SHRA FEW005 FEW010CB SCT018 BKN025

SPECI LUDO 211025Z 31015G27KT 280V350 4000 1400SW


R24/P2000 +SHRA FEW005 FEW010CB SCT018 BKN025

2.6. AWAN ATAU JARAK PENGLIHATAN VERTIKAL

Dalam keadaan normal.kelompok awan terdiri dari enam karakter Tiga yang
pertama menandai adanya jumlah awan dengan:

1/8 - 2/8 dilaporkan sebagai FEW (Few)


3/8 - 4/8 dilaporkan sebagai SCT (Scattered)
5/8 - 7/8 dilaporkan sebagai BKN (Broken) dan
8/8 dilaporkan sebagai OVC (Overcast)

Tiga karakter terakhir menandai adanya ketinggian dasar awan dalam


kelipatan 30 m atau 100 ft untuk ketinggian dasar awan sampai dengan 3.000
m (10.000 ft) dan dalam kelipatan 300 m (1.000 ft) untuk ketinggian dasar
awan di atas 3.000 m (10.000 ft).

Contoh:
3/8 awan Stratocumulus dengan ketinggian dasar awan 1.850 ft disandikan
sebagai: SCT018

CATATAN:
Ketinggian dasar awan dibulatkan ke bawah, dalam kasus ini ke 1.800 ft.

Diklat Teknis Meteorologi Penerbangan I


Bogor, 14 – 24 April 2009 11
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
METAR & SPECI

JENIS AWAN

Jenis awan selain dari awan convective yang bermakna adalah tidak
disebutkan atau tidak dilaporkan. Awan convective yang bermakna tersebut
adalah:
ƒ Cumulonimbus dilaporkan sebagai CB dan
ƒ Cumulus Congestus dengan puncak awan yang menjulang tinggi
dilaporkan sebagai TCU.

TCU singkatan dari "Towering Cumulus", adalah singkatan yang digunakan di


dalam ICAO untuk menguraikan awan jenis ini .

PELAPORAN KELOMPOK AWAN

Kelompok awan dapat diulangi untuk melaporkan lapisan atau massa awan
yang berbeda namun jumlah kelompok secara normal semestinya tidak
melebihi tiga lapisan. Kriteria-kriteria dalam melaporkan. lapisan awan adalah
sebagai berikut:
ƒ Lapisan atau massa awan yang paling rendah dilaporkan berapapun
jumlahnya;
ƒ Lapisan berikutnya dilaporkan lebih dari 2/8;
ƒ Lapisan yang lebih tinggi berikutnya dilaporkan lebih dari 4/8

Dapat ditambahan: awan convective bermakna (CB atau TCU) jika teramati
namun belum dilaporkan di dalam salah satu dari ke tiga kelompok di atas.
Contoh:
Teramati: 1/8 Stratus pada 500 ft
2/8 Cumulonimbus pada 1.000 ft
3/8 Cumulus pada 1.800 ft
5/8 Stratocumulus pada 2.500 ft

Kelompok awan akan dilaporkan sebagai:


FEW005 FEW010CB SCT018 BKN025

Pada stasiun meteorologi di gunung, bila dasar awan di bawah ketinggian


stasiun, kelompok awan harus dilaporkan NSNSNS///

Contoh : SCT///, FEW///CB

CATATAN:

1. Kelompok awan dilaporkan berurutan dari tinggi dasar awan yang


terendah,
2. Bila tidak ada awan dan tidak sesuai untuk CAVOK, maka singkatan SKC
(Sky Clear/Langit Bersih) harus digunakan.
3. Bila tidak ada awan di bawah 1.500 m ( 5.000 ft) atau di bawah ketinggian
sektor minimum yang paling tinggi, tidak sesuai untuk laporan jarak
penglihatan vertikal dan CAVOK serta SKC, maka digunakan singkatan
NSC (Nil Significant Cloud),

Diklat Teknis Meteorologi Penerbangan I


Bogor, 14 – 24 April 2009 12
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
METAR & SPECI

4. Bila Cumulonimbus (CB) dan awan Towering Cumulus (TCU) berada


pada suatu ketinggian dasar awan yang sama, maka jenis awan dilaporkan
sebagai CB dan jumlah awan disandikan sebagai penjumlahan CB dan
TCU pada ketinggian dasar awan tersebut.
5. Bila suatu sistem pengamatan yang otomatis digunakan dan jenis awan
tidak bisa diamati oleh sistem itu, sandi pengenal pada setiap kelompok
awan akan digantikan oleh ///. Jika tidak ada awan yang dideteksi oleh
sistem itu, maka digunakan singkatan NCD (.No Clouds are Detected).

JARAK PENGLIHATAN VERTIKAL

Bila langit digelapkan oleh gejala cuaca tertentu dan detil awan tidak bisa
ditaksir tetapi sesuai untuk informasi atas jarak penglihatan vertikal, kelompok
awan harus digantikan oleh suatu kelompok lima karakter, dua karakter
pertama adalah VV diikuti oleh jarak penglihatan vertikal dalam kelipatan 30
m atau 100 ft, sebagaimana ketinggian dasar awan. Bila langit gelap tetapi
jarak penglihatan vertikal tidak bisa ditaksir maka kelompok ini akan
dilaporkan sebagai VV///.
Contoh: VV003 (Penglihatan Vertikal 300 kaki/ft)

CAVOK

Kata sandi CAVOK akan digunakan bila kondisi-kondisi yang berikut terjadi
secara serempak pada waktui pengamatan:

a) Jarak penglihatan 10 km atau lebih;


b) Tidak ada awan di bawah 1 500 m (5 000 ft) atau dibawah ketinggian
sektor yang minimum yang lebih tinggi, yang mana saja adalah lebih
besar, dan tidak (ada) CB;
c) Tidak ada gejala cuaca yang bermakna seperti ditandai di dalam tabel
sandi 4678 dari Manual on Codes (WMO No. 306), Volume I.1, Bagian
A, Seksi C.

FORMAT SANDI:

T’T’/T’d T’ d

PENYANDIAN LEBIH LANJUT:


METAR LUDO 211000Z 31010G27KT 280V350 4000 1400SW
R24/P2000 +SHRA FEW005 FEW010CB SCT018 BKN025 10/03

SPECI LUDO 211025Z 31010G27KT 280V350 4000 1400SW


R24/P2000 +SHRA FEW005 FEW010CB SCT018 BKN025 10/03

2.7. SUHU UDARA DAN TITIK EMBUN

Suhu udara dan titik embun yang teramati, masing-masing merupakan


kelompok dua figur dibulatkan ke derajat Celsius penuh yang terdekat, harus
dilaporkan sebagai berikut:

Diklat Teknis Meteorologi Penerbangan I


Bogor, 14 – 24 April 2009 13
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
METAR & SPECI

Suhu di bawah 0 derajat Celsius akan diawali oleh huruf M (minus).

Contoh: Minus 9.5 derajat Celsius dilaporkan sebagai M09.

CATATAN:

Suhu udara dan titik embun 0,5 (lima perpuluhan) derajat akan dibulatkan ke
atas ke derajat penuh yang lebih tinggi.

Contoh: Suhu Udara 9.5 derajat Celsius


Titik Embun 3.3 derajat Celsius
Akan dilaporkan sebagai : 10/03

FORMAT SANDI:

QPHPHPHPH

PENYANDIAN LEBIH LANJUT:

METAR LUDO 211000Z 31010G27KT 280V350 4000 1400SW


R24/P2000 +SHRA FEW005 FEW010CB SCT018 BKN025 10/03
Q0995

SPECI LUDO 211025Z 31010G27KT 280V350 4000 1400SW


R24/P2000 +SHRA FEW005 FEW010CB SCT018 BKN025 10/03
Q0995

2.8. TEKANAN UDARA – QNH

Kelompok terakhir bagian utama dari laporan perlu menandai adanya QNH
dibulatkan ke bawah ke hectopascal penuh yang terdekat. Kelompok ini
diawali dengan huruf Q yang diikuti oleh empat figur.

Contoh:
Suatu QNH yang teramati 995.6 hPa dilaporkan sebagai: Q0995

CATATAN:
Dalam beberapa negara yang menggunakan inci air raksa untuk satuan QNH.
Dalam hal ini akan digunakan indikator huruf A (sebagai ganti Q).

Contoh:
Suatu QNH yang teramati 30.05 inci dilaporkan sebagai: A3005

Diklat Teknis Meteorologi Penerbangan I


Bogor, 14 – 24 April 2009 14
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
METAR & SPECI

FORMAT SANDI:

WS RWYDRDR

RE w’w’ or (WTSTS /SS’) (RRRRERCReReRBRBR )

WS ALL RWY

PENYANDIAN LEBIH LANJUT:

METAR LUDO 211000Z 31010G27KT 280V350 4000 1400SW


R24/P2000 +SHRA FEW005 FEW010CB SCT018 BKN025 10/03
Q0995 RERA WS RWY24 W19/S4 24451293

SPECI LUDO 211025Z 31010G27KT 280V350 4000 1400SW


R24/P2000 +SHRA FEW005 FEW010CB SCT018 BKN025 10/03
Q0995 RERA WS RWY24 W19/S4 24451293

2.9. PENJELASAN TAMBAHAN

Untuk penyebaran internasional seksi ini digunakan untuk melaporkan:


ƒ Gejala cuaca yang telah lalu yang bermakna secara operasional;
ƒ Informasi adanya wind shear dalam lapisan yang lebih rendah;
ƒ Informasi lain yang hanya berhubungan dengan persetujuan navigasi udara
regional mencakup:
(a) Suhu permukaan laut dan status laut /state of the sea, dan
(b) Status yang menyangkut landasan terbang ybs.

CUACA WAKTU YANG LALU

Menggunakan huruf indikator RE, informasi menyangkut cuaca waktu yang


lalu akan dilaporkan menggunakan singkatan pada bagian 5, jika gejala cuaca
berikut diamati sepanjang jam yang lalu/sebelumnya, atau sejak pengamatan
terakhir, namun tidak pada waktu pengamatan. Waktu pengamatan dikurangi
waktu yang mencakup sepuluh menit. sebelumnya

ƒ Freezing (FZ) precipitation;


ƒ Moderate atau heavy precipitation, (termasuk showers __SH);
ƒ Moderate atau heavy ice pellets (PL), hail (GR), small hail dan/atau snow
pellets (GS);
ƒ Blowing (BL) snow;
ƒ Sandstorm atau duststorm (SS atau DS);
ƒ Thunderstorm (TS);
ƒ Funnel cloud(s) (tornado atau waterspout __ FC);
ƒ Volcanic ash (VA).
Untuk gejala cuaca bermakna pada waktu yang lalu, tidak ditandai adanya
intensitas.

Diklat Teknis Meteorologi Penerbangan I


Bogor, 14 – 24 April 2009 15
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
METAR & SPECI

Contoh: Hujan lebat 20 menit sebelum waktu pengamatan, dengan hujan


sedang pada waktu pengamatan, adalah disandi sebagai:

RERA

CATATAN: Bila suatu sistem pengamatan yang otomatis digunakan dan


bila jenis endapan tidak bisa dikenali oleh sistem ini, maka
digunakan singkatan REUP (Recent Unknown Precipitation)
untuk melaporkan adanya endapan tak dikenal yang terjadi
pada waktu yang lalu.

WIND SHEAR

Jika keadaan setempat cukup mendesak untuk dilaporkan, informasi


keberadaan wind shear yang bermakna bagi operasi penerbangan sepanjang
keberangkatan atau alur pendekatan pada ketinggian 500 m ( 1.600 ft)
terendah, harus dilaporkan penggunaan kelompok berikut bilamana
diperlukan.

ƒ WS RWYDRDR
ƒ WS ALL RWY

Jika DRDR adalah nama penunjuk landasan terbang ybs, WS RWY24


menunjukkan bahwa wind shear telah dilaporkan terjadi pada Landasan
terbang 24, baik untuk daerah landasan keberangkatan atau daerah landasan
pendaratan, atau kedua-duanya.

SUHU PERMUKAAN LAUT DAN STATUS LAUT/THE STATE OF


THE SEA (WTSTS /SS’)

Informasi atas temperature/suhu permukaan laut dan status laut akan


dilaporkan menggunakan kelompok di atas jika:

ƒ W adalah suatu huruf indikator untuk temperatur permukaan laut


ƒ TSTS adalah sandi temperatur permukaan laut atau terjemahan sandi
seperti ditandai pada 1.2.7. di atas
ƒ SS' adalah status dari laut sebagaimana ditandai di dalam tabel sandi 3700
di mana S adalah huruf penunjuk dan S’ adalah status permukaan air

Contoh:
Temperatur permukaan laut: 18.70
Status laut sedang W19/S4

STATUS LANDASAN/STATE OF THE RUNWAY

Kelompok Status Landasan terbang diharapkan untuk tercakup dalam laporan


METAR sebagaimana diterima dari Manajemen Bandar udara.

(RRRRERCReReRBRBR )

Diklat Teknis Meteorologi Penerbangan I


Bogor, 14 – 24 April 2009 16
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
METAR & SPECI

Informasi atas status dari landasan terbang akan dilaporkan menggunakan


kelompok di atas rincian:
ƒ RRRR adalah nama penunjuk landasan terbang ybs dilaporkan berdasarkan
ICAO Air Navigation Plan regional yang ada;
ƒ ER adalah deposit landasan terbang (Tabel sandi 0919);
ƒ CR adalah tingkat pencemaran landasan terbang (Tabel sandi 0519);
ƒ eReR adalah kedalaman dari deposit (Tabel sandi 1079);
ƒ BRBR is the friction coefficient/breaking action (Code table 0366) BRBR
adalah coefficient friksi / breaking action (Tabel sandi 0366).

Contoh: 30 persen dari Landasan terbang 24 mempunyai sejumlah salju kering


dengan kedalaman 12 mm dan mendorong ke arah suatu break
action:medium.

RRRR = 24
ER = 4
CR = 5
eR eR = 12
BRBR = 93
24451293

Diklat Teknis Meteorologi Penerbangan I


Bogor, 14 – 24 April 2009 17
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
METAR & SPECI

FORMAT SANDI SECARA LENGKAP:

METAR
or COR CCCC YYGGggZ NIL AUTO
SPECI

KMH or
dddffGfm fm KT or dndndnVdxdxdx
MPS

VVVV RDRDR/VRVRVRVRi
or
VVVVNDV VnVnVnVnDV or
or RDRDR/VRVRVRVRVVRVRVRVRi
CAVOK

NSNSNShShShS
or
VVhShShS
w’w’ or T’T’/TdTd QPHPHPHPH
SKC
or
NSC or NCD

WS RWYDRDR
RE w’w’ or (WTSTS/SS’) (RRRRERCReReRBRBR )
WS ALL RWY

Tabel 3700
S: State of the sea
S’: State of the water surface in an alighting area

Code
Descriptive terms Height* in metres
figure
0 Calm (glassy) 0

Diklat Teknis Meteorologi Penerbangan I


Bogor, 14 – 24 April 2009 18
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
METAR & SPECI

1 Calm (rippled) 0 – 0.1


2 Smooth (wavelets) 0.1 – 0.5
3 Slight 0.5 – 1.25
4 Moderate 1.25 – 2.5
5 Rough 2.5 – 4
6 Very rough 4–6
7 High 6–9
8 Very high 9 –14
9 Phenomenal Over 14

N o t e s:
(1) These values refer to well-developed wind waves of the open sea. While priority
shall be given to the descriptive terms, these height values may be used for
guidance by the observer when reporting the total state of agitation of the sea
resulting from various factors such as wind, swell, currents, angle between swell
and wind, etc.
(2) The exact bounding height shall be assigned for the lower code figure; e.g. a
height of 4 m is coded as 5.

Tabel 0366

BRBR : Friction coefficient/braking action


Code
figure
00 Friction coefficient 0.00
01 Friction coefficient 0.01
.....
88 Friction coefficient 0.88
89 Friction coefficient 0.89
90 Friction coefficient 0.90
91 Braking action poor
92 Braking action medium/poor
93 Braking action medium
94 Braking action medium/good
95 Braking action good
96–98 Reserved
99 Unreliable
// Braking conditions not reported and/or runway not operational

Tabel 0519

CR : Extent of runway contamination


Code
figure
1 Less than 10 per cent of runway contaminated (covered)
2 11 per cent to 25 per cent of runway contaminated (covered)
3–4 Reserved
5 26 per cent to 20 per cent of runway contaminated (covered)
6–8 Reserved

Diklat Teknis Meteorologi Penerbangan I


Bogor, 14 – 24 April 2009 19
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
METAR & SPECI

9 51 per cent to 100 per cent of runway contaminated (covered)


/ Not reported (e.g. due to runway clearance in progress)
Tabel 0919

ER : Runway deposits
Code
figure
0 Clear and dry
1 Damp
2 Wet and water patches
3 Rime and frost covered (depth normally less than 1 mm)
4 Dry snow
5 Wet snow
6 Slush
7 Ice
8 Compacted or rolled snow
9 Frozen ruts or ridges
/ Type of deposit not reported (e.g. due to runway clearance in progress)

Tabel 1079

eReR : Depth of deposit


Code
figure
00 Less than 1 mm
01 1 mm
02 2 mm
03 3 mm
.....

Diklat Teknis Meteorologi Penerbangan I


Bogor, 14 – 24 April 2009 20
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
METAR & SPECI

BAB 3
TREND FORECASTS

TREND forecasts yang ditambahkan ke suatu laporan METAR atau SPECI disiapkan
oleh prakirawan yang telah mendapatkan pelatihan yang sesuai bidang tugasnya serta
tersedia instruksi mutakhir yang mendasarinya untuk memastikan bahwa penyandian
prakiraan tersebut telah mengikuti kesepakatan standard praktek internasional.
Penerjemahan sandi prakiraan ini dilaksanakan oleh berbagai pihak antara lain;
penerbang, staff unit lalu lintas udara, personil operasi dan ahli ilmu meteorologi.
Sebagai konsekwensi, panduan ini diarahkan pada penerjemahan sandi walaupun,
untuk menghindari kebingungan, para petugas meteorologi mungkin dapat bertemu
langsung dengan para pemakai jasa dan mencatat hal-hal yang menarik sehubungan
dengan bagaimana para pemakai menginterpretasikan prakiraan tersebut.

Pertama dan sangat penting untuk dipahami adalah bahwa informasi yang terdapat
pada TREND tersebut adalah suatu prakiraan yang mencakup masa dua jam dari
waktu pengamatan dan nilai-nilai dalam prakiraan tersebut adalah perkiraan terbaik
sang prakirawan atas kemungkinan adanya kejadian yang dimaksud. Atmosfir
tidaklah homogen dan dapat terjadi variasi cukup besar atas jarak penglihatan dan
tinggi dasar awan yang terjadi secara alami, sebagai contoh:

ƒ Dengan jarak penglihatan kurang dari 1.000 m, dapat berubah 30 per sen atau
lebih dalam masa empat menit yang terjadi pada cukup banyak kesempatan
secara bermakna ( 5-10 per sen);

ƒ Dengan jarak penglihatan di landasan terbang dalam jangkauan 360 - 1100 m,


dapat terjadi perubahan sejauh 100 m per menit;

ƒ Tinggi dasar awan berubah 45 m ( 150 ft) dalam satu menit dan/atau atas suatu
jarak horisontal 1.6 km terjadi pada cukup banyak kesempatan secara bermakna.

Prakiraan atas waktu kejadian adalah juga merupakan perkiraan terbaik sang
prakirawan. Yang secara statistik, perbedaan antara waktu prakiraan dan 30 menit
waktu kenyataan akan terjadi pada cukup banyak kesempatan secara bermakna.

Suatu TREND forecast terdiri dari pernyataan ringkas yang mengharapkan perubahan
bermakna atas kondisi-kondisi meteorologi di Bandar udara sebagai catatan
tambahan untuk suatu laporan rutin atau laporan khusus terpilih ( METAR, SPECI).
Periode validitas suatu TREND forecast adalah dua jam dari waktu laporan dan
format laporannya adalah suatu bagian integral prakiraan tersebut. Suatu TREND
forecast menandai adanya perubahan bermakna menyangkut satu atau lebih unsur-
unsur: angin permukaan, jarak penglihatan, cuaca dan awan. Hanya unsur-unsur yang
diharapkan berubah secara bermakna saja yang dimasukkan. Apabila tidak ada
perubahan bermakna yang diharapkan untuk terjadi, maka hal ini ditandai oleh
singkatan "NOSIG".

Diklat Teknis Meteorologi Penerbangan I


Bogor, 14 – 24 April 2009 21
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
METAR & SPECI

CATATAN:

1. Di dalam kasus tentang perubahan bermakna menyangkut awan, semua kelompok


awan, termasuk lapisan atau massa yang tidak diharapkan untuk berubah, juga
dilaporkan
2. Di dalam kasus tentang perubahan bermakna atas jarak penglihatan, peristiwa atau
fenomena yang menyebabkan pengurangan jarak penglihatan harus disebutkan,
3. Satuan dan skala yang digunakan dalam TREND harus sama dengan yang
digunakan pada laporan yang ditambahi catatan TREND tsb (METAR atau SPECI
yang bersangkutan).

FORMAT SANDI

(TTTTT
or
NOSIG)

Contoh: BECMG FM1100


Artinya: Terjadi perubahan bermakna setelah/dari jam 1100 UTC

PENYANDIAN LEBIH LANJUT:

BECMG FM1100

3.1. INDIKATOR PERUBAHAN

Apabila suatu perubahan bermakna diharapkan terjadi atas satu atau beberapa
unsur-unsur yang diamati ( angin permukaan, jarak penglihatan umum, cuaca,
awan atau jarak penglihatan vertikal), maka salah satu dari indikator
perubahan yang berikut digunakan untuk TTTTT:

BECMG atau TEMPO

Kelompok waktu, GGgg, yang didahului tanpa spasi dengan indikator huruf
FM (dari), TL (sampai), AT (pada) digunakan sebagaimana mestinya.

Contoh: TEMPO FM1030

BECMG

Indikator Perubahan "BECMG" digunakan untuk menguraikan perubahan


yang diharapkan menjangkau atau melampaui nilai-nilai tertentu pada suatu
tingkat yang beraturan atau tidak beraturan. Periode selama waktu tertentu
atau pada waktu tertentu, suatu perubahan diprakirakan untuk terjadi ditandai
menggunakan singkatan yang sesuai.yaitu FM, TL, atau AT .

Diklat Teknis Meteorologi Penerbangan I


Bogor, 14 – 24 April 2009 22
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
METAR & SPECI

(a) Apabila suatu perubahan diprakirakan untuk mulai terjadi dan berakhir
dalam kurun waktu tertentu (misalnya 1 jam) di dalam periode prakiraan
kecenderungan / Trend Forecast, permulaan dan akhir perubahan
ditandai dengan penggunaan singkatan FM dan TL yang masing-masing
diikuti dengan kelompok waktu yang berhubungan, contoh, untuk suatu
periode prakiraan kecenderungan dari jam 10.00 sampai 12.00 UTC
dilaporkan sebagai :

BECMG FM1030 TL1130

(b) Apabila perubahan adalah diprakirakan untuk mulai terjadi pada awal
periode Trend tetapi berakhir sebelum akhir periode tersebut, maka
hanya singkatan TL dan kelompok waktu yang berhubungan harus
digunakan untuk menandai adanya akhir perubahan itu.

Contoh: Jarak penglihatan pada waktu pengamatan adalah 6 km dan


diharapkan untuk berkurang, menjadi 3000 m dalam keadaan
cuaca kabut sampai jam 11.00 UTC:

BECMG TL1100 3000 BR

(c) Apabila perubahan adalah diprakirakan untuk mulai terjadi pada waktu
tertentu di sepanjang periode Trend dan berakhir pada akhir periode
Trend tersebut, singkatan FM dan kelompok waktu yang berihubungan
harus digunakan untuk menandai adanya permulaan perubahan itu.
Sebagai contoh:

BECMG FM1100

(d) Apabila perubahan adalah diprakirakan untuk terjadi pada suatu waktu
spesifik sepanjang periode Trend Forecast, singkatan AT yang diikuti
oleh kelompok waktu yang berhubungan, digunakan untuk menandai
adanya waktu perubahan itu. Sebagai contoh:

BECMG AT1100

(e) Apabila perubahan adalah dipakirakan untuk mulai terjadi pada awal
periode trend forecast dan selesai pada akhir periode tersebut atau ketika
perubahan adalah diprakirakan untuk terjadi di dalam periode trend
tetapi waktunya adalah tidak pasti/tidak jelas, singkatan FM, TL atau AT
dan kelompok waktu yang dihubungkan mereka dihilangkan dan
indikator perubahan BECMG digunakan.

(f) Bila perubahan diprakirakan untuk berlangsung pada tengah malam


UTC, waktu tersebut ditandai sebagai berikut:

1. Dengan 0000 bila dihubungkan dengan FM dan AT


2. Dengan 2400 bila dihubungkan dengan TL

Diklat Teknis Meteorologi Penerbangan I


Bogor, 14 – 24 April 2009 23
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
METAR & SPECI

TEMPO

Kelompok perubahan "TEMPO" digunakan untuk menguraikan prakiraan


fluktuasi temporer tentang kondisi-kondisi meteorologi menjangkau atau
melampaui nilai-nilai tertentu dan mencakup untuk masa kurang dari satu jam
pada setiap kejadian, dan secara keseluruhan kurang dari separuh periode
prakiraan atas kejadian fluktuasi tersebut. Periode selama perubahan fluktuasi
temporer yang diharapkan untuk terjadi, ditandai dengan penggunaan
singkatan yang sesuai dengan FM dan/atau TL diikuti oleh suatu kelompok
waktu.

(a) Apabila periode fluktuasi temporer diprakirakan untuk mulai dan berakhir
di dalam periode prakiraan kecenderungan / trend forecast, permulaan dan
akhir perubahan ditandai dengan penggunaan singkatan FM, TL, yang
berturut-turut, diikuti dengan kelompok waktu yang berhubungan, sebagai
contoh, untuk suatu periode prakiraan kecenderungan dari jam 10.00
sampai 12.00 UTC dilaporkan sebagai berikut:

TEMPO FM1030 TL1130

(b) Apabila periode fluktuasi temporer diprakirakan untuk mulai pada awal
periode kecenderungan dan berakhir sebelum akhir periode, hanya TL dan
kelompok waktu nya digunakan untuk menandai adanya akhir fluktuasi
tersebut Sebagai contoh:

TEMPO TL1130

(c) Apabila periode fluktuasi temporer adalah diprakirakan untuk mulai


sepanjang periode kecenderungan dan berlanjut sepanjang;seluruh sisa
periode, singkatan FM dan kelompok waktu yang dihubungkan dengannya
saja yang digunakan untuk menandai adanya permulaan fluktuasi. Sebagai
contoh:
TEMPO FM1030

(d) Apabila periode fluktuasi temporer diprakirakan untuk mulai pada awal
periode kecenderungan dan melanjut sepanjang;seluruh sisa periode itu,
indikator perubahan TEMPO digunakan sendiri.

NOSIG

Apabila tidak ada perubahan bermakna diprakirakan untuk terjadi sepanjang


periode prakiraan kecenderungan, kelompok indikator perubahan dihilangkan,
sebagai gantinya. digunakan suatu singkatan "NOSIG".

Hanya kelompok yang menyangkut unsur-unsur yang diharapkan untuk


berubah secara bermakna yang dilaporkan untuk menyertai kelompok
indikator perubahan. Namun, dalam kasus awan, jika suatu perubahan
bermakna diharapkan terjadi, semua kelompok awan termasuk lapisan yang
bermakna atau massa yang tidak diharapkan untuk berubah, dilaporkan juga.

Diklat Teknis Meteorologi Penerbangan I


Bogor, 14 – 24 April 2009 24
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
METAR & SPECI

CATATAN: Indikator perubahan PROB tidak akan dipergunakan dalam


prakiraan TREND.

FORMAT SANDI:

KMH or
dddffGfmfm KT or
MPS

Contoh: 25035G50KT

Artinya: Diprakirakan arah angina permukaan 250 derajat kecepatan 35 knot


dengan angin kencang/gusts berkepatan sampai 50 knot.

PENYANDIAN LEBIH LANJUT:

BECMG FM1100 25035G50KT

3.2. ANGIN PERMUKAAN

KECENDERUNGAN menandai adanya perubahan dalam hal angin


permukaan yang juga melibatkan:

(a) suatu perubahan dalam hal arah angin rata-rata 60 derajat atau lebih,
kecepatan rata-rata sebelum dan/atau setelah perubahan adalah 20 kmh (
10 kt, 5 mps) atau lebih;
(b) suatu perubahan dalam hal kecepatan angin rata-rata 20 kmh ( 10 kt, 5
mps) atau lebih atau;
(c) Suatu perubahan angin sampai nilai-nilai yang bermakna secara
operasional. Nilai-nilai ini ditetapkan secara jelas dan pasti dalam
kesepakatan antara otoritas jasa lalu lintas udara (ATS), otoritas
meteorologi dan operator terkait.

Contoh: Suatu peningkatan diharapkan terjadi atas kecepatan angin sampai


35 knot dengan suatu gust / angin kencang maksimum 50 knot
sekali waktu sepanjang periode kecenderungan yang ditandai oleh:

BECMG 25035G50KT

Diklat Teknis Meteorologi Penerbangan I


Bogor, 14 – 24 April 2009 25
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
METAR & SPECI

FORMAT SANDI:

VVVV
or
CAVOK
Contoh: 6000
Artinya: Visibility / jarak pandang diprakirakan 6 km

PENYANDIAN LEBIH LANJUT:

BECMG FM1100 25035G50KT 6000

3.3. VISIBILITY/JARAK PENGLIHATAN

Indikator perubahan digunakan bila jarak penglihatan secara umum


diharapkan untuk:

1. Meningkat dan berubah menjadi atau melampaui satu atau lebih nilai-
nilai berikut: 150, 350, 600, 800, 1500 dan 3000 m;. atau

2. Memburuk dan melampaui satu atau lebih nilai-nilai berikut: 150, 350,
600, 800, 1500 dan 3000 m. Tergantung atas banyaknya
penyelenggaraan penerbangan sesuai Aturan Penerbangan Visual
(Visual Flight Rules) maka suatu nilai tambahan 5000 m mungkin
ditambahkan dalam daftar itu.

Contoh: Pengurangan temporer sepanjang; seluruh periode prakiraan TREND


atas jarak penglihatan umum menjadi 750 m dalam keadaan
berkabut, dibulatkan ke bawah menjadi 700 m dan ditandai oleh:

TEMPO 0700

FORMAT SANDI:

w’w’
or
NSW
Contoh: NSW

Artinya: Tidak ada cuaca yang bermakna (No Significant Weather)

PENYANDIAN LEBIH LANJUT:

BECMG FM1100 25035G50KT 6000 NSW

Diklat Teknis Meteorologi Penerbangan I


Bogor, 14 – 24 April 2009 26
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
METAR & SPECI

3.4. FENOMENA CUACA

Prakiraan cuaca bermakna, menggunakan singkatan seperti ditandai pada


Bagian A, Seksi 5, terbatas kepada awal, akhir kejadian atau perubahan
intensitas menyangkut gejala cuaca berikut :

ƒ Freezing (FZ) precipitation;


ƒ freezing fog;
ƒ moderate atau heavy precipitation (termasuk showers __ SH);
ƒ low drifting (DR) dust, sand atau snow;
ƒ blowing (BL) dust, sand atau snow;
ƒ duststorm (DS);
ƒ sandstorm (SS);
ƒ thunderstorm (TS) (dengan atau tanpa endapan / precipitation);
ƒ squall (SQ);
ƒ funnel cloud (tornado atau waterspout __ FC);
ƒ fenomena cuaca lain yang tercantum dalam tabel sandi 4678 yang
diharapkan menjadi sebab atas perubahan yang bermakna terhadap
visibility/jarak penglihatan.

Untuk menandai adanya akhir dari kejadian gejala cuaca bermakna,


digunakan singkatan NSW (Nil Significant Weather) untuk menggantikan
kelompok w'w'.

Contoh: Untuk suatu periode prakiraan kecenderungan jam 03.00 sampai


05.00 UTC, suatu keadaan cuaca hujan disertai petir diharapkan
terjadi antara jam 03.00 dan 04.30 UTC dilaporkan sebagai :

TEMPO TL0430 TSRA

Berakhirnya cuaca bermakna pada jam16.30 UTC dilaporkan sebagai:

BECMG AT1630 NSW

FORMAT SANDI:

N SN SN Sh Sh Sh S
or
VVh Sh Sh S
or
SKC
or
NSC
Contoh: SKC
Artinya: Awan diharapkan untuk melebur dan langit menjadi cerah

Diklat Teknis Meteorologi Penerbangan I


Bogor, 14 – 24 April 2009 27
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
METAR & SPECI

PENYANDIAN LEBIH LANJUT:

BECMG FM1100 25035G50KT 6000 NSW SKC

3.5. AWAN ATAU JARAK PENGLIHATAN VERTIKAL

Perubahan yang bermakna atas awan ditandai bila satu atau lebih di antara
empat kondisi-kondisi yang berikut diharapkan terjadi:

1. Ketinggian dasar dari suatu lapisan awan yang berjumlah BKN atau OVC,
bergerak ke bawah atau diharapkan untuk menurun di bawah 450 m ( 1500
ft) dan diprakirakan untuk berubah menjadi atau melampaui masing-
masing dari nilai-nilai berikut : 30, 60, 90, 150, 300 dan 450 m ( 100, 200,
300, 500, 1000 dan 1500 ft)

Contoh: Suatu prakiraan menyangkut penurunan ketinggian dasar awan


menjadi 500 ft yang dimulai pada awal periode kecenderungan
dan berakhir pada jam 11.30 UTC ditandai oleh

BECMG TL1130 OVC005

2. Ketinggian dasar lapisan awan di bawah, atau diharapkan untuk turun di


bawah, 450 m ( 1500 ft) dan jumlah awan adalah diprakirakan untuk
berubah dari:

SCT, FEW atau SKC, bertambah menjadi BKN atau OVC


atau
BKN atau OVC, menyusut menjadi SCT, FEW atau SKC

Contoh: Suatu prakiraan atas peningkatan cepat awan Stratus pada jam
11.30 UTC dari SCT ke OVC ditandai oleh:

BECMG AT1130 OVC010

3. Langit diharapkan untuk tetap atau menjadi gelap, jarak penglihatan


vertikal dapat diamati, dan prakiraan menandai adanya perubahan atas
jarak penglihatan vertikal menjadi atau melampaui masing-masing dari
nilai-nilai berikut: 30, 60 atau 150 m ( 100, 200 atau 500 ft).

4. Tidak ada perubahan bermakna dalam hal awan yang diharapkan terjadi di
sepanjang periode kecenderungan, kelompok awan tidak diulangi dan
demikian pula tidak ada rincian/detil awan yang dinyatakan.

Untuk menandai adanya suatu perubahan langit menjadi bersih maka


digunakan singkatan SKC (SKy Clear) untuk menggantikan kelompok awan
atau jarak penglihatan vertical.

Untuk menandai adanya perubahan bahwa tidak ada awan di bawah 1.500 m (
5.000 ft) atau ketinggian sektor minimum yang paling tinggi di areal tersebut,

Diklat Teknis Meteorologi Penerbangan I


Bogor, 14 – 24 April 2009 28
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
METAR & SPECI

dan tidak ada awan CB yang diprakirakan, dan tidak sesuai untuk CAVOK
dan SKC, maka digunakan singkatan NSC (Nil Significant Cloud) untuk
menggantikan kelompok awan dan jarak penglihatan vertikal.

Kriteria untuk indikasi perubahan dalam prakiraan kecenderungan, berdasar


pada kondisi operasional minima Bandar udara setempat, tambahan bagi
aturan yang ditetapkan di atas, akan digunakan hanya bila hal tersebut telah
disetujui oleh otoritas meteorologi dan para operator terkait.

FORMAT SANDI SECARA LENGKAP:

KMH or
(TTTTT TTGGgg dddffGfmfm KT or
or MPS
NOSIG)

N SN SN Sh Sh Sh S
VVVV w’w’ or
or or VVh Sh Sh S (RMK. . )
CAVOK NSW or
SKC
or
NSC

Contoh lengkap:

BECMG FM1100 25035G50KT 6000 NSW SKC

Artinya : Setelah jam 11.00 UTC, arah angin permukaan berubah menjadi
250 derajat dengan kecepatan 35 knot, angin kencang / gust dengan
kecepatan 50 knot, jarak penglihatan 6 km, tidak ada cuaca
bermakna dan langit bersih/cerah.

Diklat Teknis Meteorologi Penerbangan I


Bogor, 14 – 24 April 2009 29
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
METAR & SPECI

BAB 4
PENJELASAN FENOMENA CUACA
YANG BERMAKNA BAGI
PENERBANGAN

1. Drizzle (DZ)
Jenis presipitasi yang hampir serba sama berbentuk tetes-tetes kecil partikel air
dengan diameter kurang dari 0,5 mm, satu sama lain berjarak sangat dekat/
rapat. Dampak dari tetes-tetes Drizzle ini menimpa suatu permukaan air adalah
tak dapat dilihat tetapi Drizzle yang berkelanjutan dapat menghasilkan suatu
patikel air yang menggelinding dari permukaan atap dan landasan terbang.
Tetes-tetesan tersebut hanya dapat menjangkau tanah tanpa menguap jika jatuh
dari awan yang sangat rendah. Biasanya Drizzle yang lebih lebat adalah berasal
dari awan.yang lebih rendah ketinggian dasarnya Jarak penglihatan yang terjadi
adalah kebalikannya bila dihubungkan dengan intensitas endapan dan
banyaknya tetes-tetes air. Drizzle ringan sesuai dengan sedikitnya tetes-tetes air
yang menggelinding dari atap; Drizzle lebat secara akumulasi adalah lebih besar
dari satu milimeter per jam. Drizzle tampak seperti melayang mengikuti arus
udara, tetapi berbeda dengan kabut, drizzle jatuh ke permukaan tanah.

2. Rain (RA)
Jenis presipitasi yang sering disebut sebagai hujan, berbentuk tetes-tetes air
dengan diameter lebih dari 0,5 mm, atau tetes air yang lebih kecil, tetapi
berbeda dengan drizle, antara tetes-tetes air mempunyai jarak yang besar.
Biasanya semakin tebal awan yang bersangkutan, akan menimbulkan hujan
yang semakin lebat.

3. Snow (SN)
Endapan kristal es padat, tunggal atau mengelompok, yang jatuh dari suatu
awan. Pada temperatur sangat rendah, lapisan atas salju adalah kecil dan
strukturnya sederhana. Pada temperatur mendekati titik beku, pada lapisan
tertentu mungkin terdiri atas sejumlah besar kristal es (sebagian besar
bercabang-cabang menyerupai bintang) dan pada lapisan atas mungkin
mempunyai suatu garis tengah yang lebih besar dari 25 mm.

4. Snow grains (SG)


Partikel beku yang menyerupai drizzle. Berupa partikel es yang putih buram
sangat kecil yang jatuh dari awan yang berlapis-lapis. Berupa partikel yang
pipih rata atau memanjang dan biasanya bergaris tengah kurang dari 1 mm.

5. Ice crystals (diamond dust) (IC)


Partikel kristal es yang terpencar yang secara normal terbentuk pada temperatur
di bawah - 10o C, pada umumnya bersamaan dengan cuaca tenang, sering kali di

Diklat Teknis Meteorologi Penerbangan I


Bogor, 14 – 24 April 2009 30
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
METAR & SPECI

bawah langit yang cerah. Kristal es dapat berkelap-kelip dengan terangnya di


bawah cahaya matahari, sering memunculkan gejala optis halo-type. Jarak
penglihatan mungkin bervariasi di berbagai arah tetapi secara normal lebih besar
dari 1 km.

6. Ice pellets (PL)


Partikel es tembus cahaya atau transparan yang tidak mudah hancur dan
mempunyai garis tengah 5 mm atau kurang. Mereka terbentuk dari pembekuan
tetesan air hujan atau sebagian besar kepingan salju yang meleleh, yang dapat
ditemui pada saat terjadi hujan beku/freezing rain pada tingkat yang lebih tinggi,
dengan bahaya yang ditimbulkan oleh pembekuan/perlekatan es sangat
hebat/severe icing setelah tinggal landas atau selama pendaratan. Butiran es
tersebut munkin terjadi sebelum atau setelah hujan beku.

7. Hail (GR)
Gumpalan es yang transparan atau buram sebagian ataupun keseluruhan (batuan
rambun) dengan suatu garis tengah yang biasanya antara 5 dan 50 mm. Batuan
rambun yang sangat besar dapat mencapai berat suatu kilogram atau lebih telah
teramati.

8. Small hail and/or snow pellets (GS)


Dengan singkatan GS, dua jenis endapan yang berbeda dilaporkan sebagai:

(a) Small hail/Rambun kecil


Partikel es tembus cahaya dengan garis tengah sampai 5 mm yang apabila
jatuh menimpa tanah yang keras dapat memantul dengan bunyi yang dapat
didengar. Rambun kecil terdiri dari butiran salju yang secara keseluruhan
atau sebagian terselubung di dalam suatu lapisan es dan berada ditengah-
tengah antara rambun/hujan batu es dan butiran salju;

(b) Snow pellets


Putih, buram, kemungkinan mengelilingi partikel es, sering jatuh bersama-
sama dengan salju pada suatu temperatur mendekati 0o C. Butiran salju
yang secara normal mempunyai suatu garis tengah 2 sampai dengan 5 mm,
yang bertonjol-tonjol dan mudah hancur serta memantul kembali apabila
menimpa suatu permukaan yang keras.

Catatan untuk nomor 7 dan 8:


Awan Cumulonimbus besar adalah penghasil utama rambun di dalam atmosfir.
Ukuran awan yang sangat tebal dan sirkulasi udara ke atas/up draughts di
dalam awan yang kuat adalah sangat diperlukan untuk mendukung
pertumbuhan gumpalan es ini. Sebagian dari rambun terlepas dari puncak atau
dari sisi awan sebelum proses pembentukannya selesai, dan gumpalan es yang
belum selesai terbentuk serta terlepas tersebut kemudian disebut snow
pellets/butiranl salju.

Diklat Teknis Meteorologi Penerbangan I


Bogor, 14 – 24 April 2009 31
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
METAR & SPECI

9. Mist (BR)
Partikel air yang sangat kecil/mikroskopik yang terpencar atau partikel
higroskopik yang basah di udara, mengurangi jarak penglihatan hingga 1.000
sampai 5 000 m. Kelembaban relatif nya adalah lebih besar dari 95 per sen.

10. Fog (FG)


Partikel air atau kristal es yang sangat kecil yang terpencar di udara, yang
mengurangi jarak penglihatan yang horisontal sampai kurang dari 1 000 m.

11. Smoke (FU)


Partikel kecil yang terpencar di udara yang terbentuk oleh pembakaran, yang
mengurangi jarak penglihatan horisontal sampai 5 000 m atau kurang. Haruslah
dicatat bahwa asap mungkin dilaporkan dengan suatu jarak penglihatan
horisontal kurang dari 1 000 m, jika tidak ada partikel-partikel air di udara dan
kelembaban relatif kira-kira tidak lebih dari 90 per sen.

12. Volcanic ash (VA)


Debu angkasa atau partikel dengan ukuran yang sangat beragam, berasal dari
gunung berapi aktip. Partikel yang kecil sering menembus stratosfir dan tetap
berada di sana untuk waktu yang lama. Partikel yang lebih besar berada di
dalam lapisan troposfir dan dapat terbawa oleh angin ke wilayah lain di bumi.
Pengikatan oleh air hujan dan gravitasi bumi dapat mempercepat jatuhnya debu
volkanis dari atmospir. Partikel yang lebih besar atau konsentrasi yang lebih
kecil dapat menyebabkan kerusakan yang berarti pada pesawat terbang termasuk
pada mesin/motor pesawat tersebut.

13. Widespread dust


Pengurangan atas jarak penglihatan horisontal sampai 5 000 m atau kurang, oleh
penyebaran partikel debu yang kecil di udara yang terangkat dari tanah.

14. Sand (SA)


Pengurangan atas jarak penglihatan horisontal sampai 5 000 m atau kurang, oleh
penyebaran partikel pasir yang kecil di udara yang terangkat dari tanah.

15. Haze (HZ)


Suatu penyebaran partikel kering yang sangat kecil di udara yang tidak dapat
dilihat dengan mata biasa, berbentuk seperti opal dan cukup banyak tersebar di
udara serta dapat mengurangi jarak penglihatan horisontal menjadi 5 000 m atau
kurang.

16. Dust/sand whirls (dust devils) (PO)


Suatu kolom udara yang berputar dengan cepat di atas tanah yang kering dan
berdebu atau berpasir yang membawa debu dan material ringan lain yang
terangkat dari tanah. Pusaran pasir atau debu dapat bergaris tengah beberapa
meter. Normalnya secara vertikal, kejadian tersebut tidak membubung melebihi
ketinggian antara 200 sampai 300 ft, tetapi pada daerah padang pasir yang
sangat panas kejadian tersebut dapat mencapai 2 000 ft.

Diklat Teknis Meteorologi Penerbangan I


Bogor, 14 – 24 April 2009 32
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
METAR & SPECI

17. Squall (SQ)


Suatu angin kencang yang dapat meningkat kecepatannya secara tiba-tiba, yang
secara umum sedikitnya berlangsung dalam waktu satu menit. Kejadian ini
dapat dirbedakan dari gust oleh janga waktunya yang lebih panjang.
Peningkatan kecepatan angin yang mendadak sedikitnya 32 kmh ( 16 kt, 8 mps),
kecepatannya meningkat sampai 44 kmh ( 22kt, 11 mps) atau lebih dan
berlangsung sedikitnya satu menit. Angin rebut ini sering terjadi bersamaan
dengan keberadaan awan Cumulonimbus besar dengan aktivitas convective
yang hebat, meluas secara horisontal sampai beberapa kilometer dan beberapa
ribu kaki secara vertikal.

18. Funnel cloud(s) (tornado or water spout) (FC)


Suatu perwujudan yang sering terdiri dari suatu angin puyuh yang kuat, yang
ditandai oleh kehadiran dari suatu bentuk awan corong atau kolom awan,
berkembang turun dari dasar Cumulonimbus tetapi tidak harus mencapai tanah.
Garis tengahnya dapat bervariasi dari beberapa meter sampai beberapa ratus
meter. Suatu awan corong yang berkembang pesat disebut angin topan/tornado
jika mencapai permukaan tanah dan disebut kolom semprotan air ke
udara/waterspout jika mencapai permukaan air. Angin topan yang paling kuat
dapat mencapai kecepatan sampai 600 kmh ( 300 kt, 150 mps).

19. Sandstorm (SS)


Sejumlah besar partikel pasir yang dengan cepat terangkat oleh angin yang
kencang dan bergulung-gulung. Bagian depan badai pasir mungkin dapat
menyerupai dinding tinggi dan lebar. Ketinggian pasir yang terangkat akan
meningkat sebanding dengan peningkatan ketidakstabilan dan kecepatan angin.

20. Dust storm (DS)


Partikel debu yang dengan cepat terangkat oleh angin yang kencang dan
bergulung-gulung. Badai debu pada umumnya dihubungkan dengan kondisi-
kondisi yang panas, berangin dan kering, terutama terjadi setejah kejadian
medan dingin yang kuat yang dapat meleburkan awan. Partikel debu yang
secara khas mempunyai garis tengah kurang dari 0.08 mm dan sebagai
konsekwensi dapat terangkat ke ketinggian yang jauh lebih tinggi dibanding
pasir.

21. Shallow (MI)


Deskriptor ini digunakan hanya dengan FG ( kabut) manakala jarak penglihatan
horisontal yang diamati adalah 1 000 m atau lebih tetapi antara permukaan tanah
dan 2 m di atas permukaan tanah (yang diasumsikan dari ketinggian mata
pengamat) adalah suatu lapisan di mana jarak penglihatan yang nyata kurang
dari 1 000 m. Secara operasional, MIFG dapat menyebabkan permasalahan
seperti lampu dan tanda-tanda di landasan mungkin dapat tertutup/tidak dapat
terlihat.

22. Patches (BC)


Deskriptor ini digunakan hanya dengan FG (kabut) dan menunjukkan bahwa
ada kabut yang menutupi Bandar udara itu secara acak. Karenanya, walaupun
jarak penglihatan horisontal sebagaimana dilaporkan di dalam METAR/SPECI

Diklat Teknis Meteorologi Penerbangan I


Bogor, 14 – 24 April 2009 33
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
METAR & SPECI

adalah 1 000m atau lebih, pengamat dapat melihat areal tersebut di mana jarak
penglihatan yang nyata kurang dari 1 000 m.

23. Partial (covering part of the aerodrome) (PR)


Descriptor ini digunakan hanya dengan FG (kabut) dan menunjukkan bahwa
suatu bagian substansial dari Bandar udara tertutup oleh kabut sedangkan bagian
lainnya adalah terang.

24. Low drifting (DR)


Descriptor ini menandakan bahwa debu, pasir atau salju telah terangkat oleh
angin sampai suatu ketinggian kurang dari 2 m (yang diasumsikan dari
ketinggian mata pengamat).

25. Blowing (BL)


Menandakan bahwa debu, pasir atau salju telah terangkat oleh angin sampai
suatu ketinggian lebih dari 2 m dan sebagai konsekwensi dapat mengurangi
jarak penglihatan horisontal.

26. Shower(s) (SH)


Endapan, sering terjadi secara singkat dan berat/lebat, jatuh dari awan
convective. Suatu shower ditandai oleh mendadak nya saat mulai dan berakhir
nya kejadian, dan biasanya oleh perubahan intensitas endapan yang cepat dan
besar.

27. Thunderstorm (TS)


Satu atau lebih loncatan bunga api listrik yang mendadak, yang dinyatakan oleh
suatu kilatan cahaya (kilat) dan suatu bunyi yang keras atau bergemuruh
(guntur). Hujan disertai petir berhubungan dengan awan convective
(Cumulonimbus) dan pada umumnya disertai oleh endapan. Di dalam awan
Cumulonimbus tersebut terdapat aliran udara vertikal ke atas/ vertical
updraughts yang dapat mencapai 30 mps di dalam sel yang semakin kuat. Aliran
udara ke bawah/downdraughts juga terjadi, terutama di dalam tahap-tahap
pengembangan lebih lanjut, dengan kecepatan kira-kira separuh dari updraughts.

28. Freezing (supercooled) (FZ)


Descriptor ini digunakan hanya dengan kabut (FG), drizzle (DZ) atau hujan
(RA) apabila temperatur partikel air yang jatuh adalah di bawah 0o C
(superdingin). Dalam hal dampak terhadap tanah atau suatu pesawat terbang,
tetesan air superdingin membentuk suatu campuran air dan es yang jernih.
Kabut beku secara normal mengandung embun beku, jarang sekali mengandung
es yang jernih.

29. Kriteria intensitas endapan


(i) Drizzle Ringan: rate <0.1 mm/jam
Sedang: 0.1 ⊆ rate < 0.5 mm/jam
Lebat: rate ⊇ 0.5 mm/jam

(ii) Hujan Ringan: rate <2.5 mm/jam


(termasuk Sedang: 2.5 ⊆ rate < 10.0 mm/jam
Diklat Teknis Meteorologi Penerbangan I
Bogor, 14 – 24 April 2009 34
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
METAR & SPECI

shower) Lebat: rate ⊇ 10.0 mm/jam

(iii) Salju Ringan: rate <1.0 mm/jam (setara air)


(termasuk Sedang: 1.0 ⊆ rate < 5.0 mm/jam (setara air)
shower) Lebat: rate ⊇ 5.0 mm/jam (setara air)

CATATAN:
Perhatian yang besar harus dilakukan di dalam penginterpretasian pengamatan
atas salju ringan tanpa pemahaman bahaya yang potensial terhadap
pengoperasian pesawat terbang. Akumulasi salju pada pesawat terbang sebelum
lepas landas dapat menimbulkan suatu bahaya keselamatan yang berarti dalam
kaitan dengan kemungkinan hilangnya daya angkat dan meningkatkan daya
hambat selama keberangkatan. Akumulasi salju atau es sekecil 0.8 mm pada
bagian atas permukaan sayap dapat mengakibatkan hilangnya daya angkat dan
oleh karena itu membahayakan keselamatan penerbangan.

Diklat Teknis Meteorologi Penerbangan I


Bogor, 14 – 24 April 2009 35
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
METAR & SPECI

ILUSTRASI GRAFIK PRAKIRAAN PERUBAHAN ATAU FLUKTUASI CUACA


GG
FMGGgg
Prakiraan keadaan cuaca
sebelum jam GG

GG Prakiraan keadaan cuaca


setelah jam GG

GG
BECMG GGGeGe Prakiraan keadaan cuaca
sebelum jam GG
(dengan laju perubahan
teratur pada periode GG
G eG e )
G eG e Prakiraan keadaan cuaca
setelah jam GeGe

GG
BECMG GGGeGe Prakiraan keadaan cuaca
sebelum jam GG
(dengan laju perubahan
yang tidak teratur pada
peri-ode GG GeGe G eG e
Prakiraan keadaan cuaca
setelah jam GeGe

GG
BECMG GGGeGe Prakiraan keadaan cuaca
sebelum jam GG
(dengan laju perubahan
teratur tetapi waktunya
tidak da-pat ditentukan
pada periode GG GeGe ) G eG e Prakiraan keadaan cuaca
setelah jam GeGe

Kurang dari
TEMPO GGGeGe
1 jam
Prakiraan keadaan GG G eG e
cuaca sebelum
jam GG

Kurang dari Kurang dari Kurang dari


TEMPO GGGeGe
1 jam 1 jam 1 jam

1 2 3

Prakiraan keadaan cuaca setelah


(1 + 2 + 3 = harus kurang dari ½ periode waktu GG - GeGe)

Diklat Teknis Meteorologi Penerbangan I


Bogor, 14 – 24 April 2009 36
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

Anda mungkin juga menyukai