Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Penelitian Kesehatan Pelamonia Indonesia Volume 02, Nomor 01, Januari-Juni 2019

pISSN 2620-9683, eISSN 2654-9921

UJI ESCHERICIA COLI PADA ES DAWET DI KOTA MAKASSAR

ESCHERICIA COLI TEST ON DAWET ICE IN MAKASSAR CITY


1 2 3
Taufiq Dalming , Dedy Ma’ruf , Sitti Nurazizah
1,2,3
Department of Pharmacy, Stikes Pelamonia Kesdam VII Wirabuana, Indonesia
ahta2010@gmail.com, himadipo@gmail.com, andinurazizahahmad30@gmail.com

ABSTRAK

Es Dawet yang dijajakan di pinggir jalan dan menggunakan bahan-bahan yang rentang tercemar Eschericia coli
sehingga penelitian dilaksanakan dengan tujuan untuk menguji adanya cemaran bakteri Eschericia coli pada es
dawet. Penelitian merupakan observasi laboratorium terhadap es dawet yang diperoleh dari 4 pedagang yang
-1 -2 -3
ada di kota Makassar dengan menggunakan pengenceran dengan variasi konsentrasi yaitu 10 , 10 dan 10 .
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode MPN, dimana terdapat tiga pengujian yaitu uji penduga
menggunakan medium Lactose Broth (LB) dan Bromtimol Blue (BTB). Selanjutnya sampel positif dari hasil uji
penduga dilanjutkan untuk uji penguat, yang menggunakan media Eosin methylen Biru Agar (EMBA), selanjutnya
pewarnaan gram dan pengamatan menggunakan mikroskopik sehingga dapat disimpulkan es dawet tercemar
bakteri Eschericia coli. Bakteri ditandai pada uji penduga adanya gas dalam tabung durham, adanya koloni hijau
metalik dengan bintik hitam ditegah pada uji penguat dan bentuk batang panjang, pendek dan bulat berwarna
merah pada uji pelengkap.

Kata Kunci: Eschericia Coli, Es Dawet

ABSTRACT

Dawet ice is sold on the roadside and uses materials that are contaminated with Eschericia coli so that the
research is carried out with the aim to test the presence of Escherichia coli contamination on dawet ice. The
study was a laboratory observation of dawet ice which was obtained from 4 traders in Makassar using a dilution
with concentration variations of 10-1, 10-2 and 10-3. This research was conducted using the MPN method, where
there are three tests, namely the estimator test using the medium Lactose Broth (LB) and Bromtimol Blue (BTB).
Furthermore, positive samples from the results of the estimation test were continued for the reinforcement test,
which used Eosin methylen Blue Agar (EMBA) media, then gram staining and observation using microscopic so
that it could be concluded that ice dawet was contaminated with Eschericia coli bacteria. Bacteria were marked
on the gas test in the presence of durham tubes, the presence of a metallic green colony with a black spot was
confirmed in the reinforcement test and the shape of the long, short and round red bars in the complementary
test.

Keywords: Eschericia Coli, Dawet Ice

PENDAHULUAN

Es dawet dijajakan tanpa kemasan khusus, Sumber cemaran Escherichia coli dapat
diproduksi dan dipersiapkan di tempat penjualannya melalui air yang digunakan, para pekerjanya, serta
sehingga pengawasan sulit dilakukan (Andrianto & alat dan proses pembuatannya yang tidak hygiene.
Nova, 2011). Sedangkan makanan dan minuman Kota Makassar merupakan salah satu pusat
dinilai baik bila telah memenuhi persyaratan perbelanjaan terbesar dimana banyak terdapat
Kepmenkes RI No. 942 /Menkes /SK/VII/2003 berbagai macam pedagang salah satunya
Tentang Persyaratan Kesehatan Makanan Jajanan pedagang jajanan es dawet. Lingkungan pedagang
(BPOM, 2008). jajanan es dawet sendiri tidak terlalu begitu
Bakteri dalam es dawet akan menimbulkan hygiene.
gangguan kesehatan seperti, sakit perut, mulas,
muntah, diare, dan penyakit infeksi lain yang dapat METODE
berakibat fatal pada kehidupan. Bakteri yang
mungkin ditemukan diproduk makanan khususnya Jenis penelitian ini adalah penelitian
es dawet adalah jenis Eschericia coli. Escherichia Observasi Laboratorium. Penelitian ini telah
coli termasuk bakteri patogen yang sering dilaksanakan pada bulan juni sampai Juli 2018.
menyebabkan keracunan pangan dan juga salah Tempat penelitian dilaksanakan di Laboratorium
satu mikroba indikator sanitasi. Adanya Escherichia Farmasi. D III Farmasi Stikes Pelamonia Kesdam
coli pada pangan dapat menunjukkan praktek VII / Wirabuana.
sanitasi lingkungan yang buruk (Wijaya, 2009).
Dalming, Ma’ruf, Nurazizah : Uji… JPKPI Vol 02 No 01 Jan-Jun 2019, ISSN 2620-9683, pISSN 2654-9921

Metode Kerja Tahap (5) Penyiapan Zat uji. Ekstrak


Metode kerja dilakukan dengan tahap (1) Rumput Laut Coklat (Sargassum sp.) dengan
Sterilisasi Alat. Semua alat yang digunakan melalui konsentrasi 1,5% b/v, 2% b/v dan 2,5% dibuat
tahap sterilisasi yang bertujuan mematikan semua suspensi. Untuk konsentrasi 1,5% b/v dibuat
bentuk kehidupan mikroorganisme yang ada pada dengan cara ekstrak Rumput Laut Coklat ditimbang
alat. (2) Pembuatan Media Lactose Broth (LB). sebanyak 1,5 g kemudian disuspensikan dengan
Ditimbang bahan yang digunakan sebanyak 2,6 Na-CMC 1% b/v hingga 100 ml. Untuk pembuatan
gram dimasukkan ke dalam Erlenmeyer, dilarutkan ekstrak Rumput Laut Coklat dengan konsentrasi 2%
dengan air suling hingga volume 200 ml kemudian b/v dan 2,5% b/v digunakan cara yang sama
di aduk hingga homogen. Disterilkan dalam autoklaf dimana ekstrak Rumput Laut Coklat ditimbang
o
pada suhu 121 C selama 15 menit. (3) Pembuatan masing-masing sebanyak 2 dan 2,5 g. (6)
medium Eosin methylen Biru Agar (EMBA). Pembuatan Aloksan. Sebanyak 50 mg aloksan
Ditimbang bahan yang digunakan dimasukkan ke dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml, lalu
dalam Erlenmeyer, dilarutkan dengan air suling dicukupkan volumenya dengan NaCl 0,9% hingga
hingga volume 250 ml kemudian di aduk hingga 100 ml. (7) Pembuatan Suspensi Glibenklamid
homogen. Disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121 0,002% b/v. Sebanyak 10 tablet glibenklamid
o
C selama 15 menit Dibagi kedalam cawan petri ditimbang kemudian dihitung bobot rata-rata tiap
kira-kira 15 cc dan dibiarkan sampai beku. tablet. Serbuk tablet glibenklamid ditimbang 0,13 g
glibenklamid kemudian ditambahkan larutan Na-
Alat dan Bahan Penelitian CMC 1% b/v sedikit demi sedikit sambil diaduk
Alat yang digunakan pada penelitian antara hingga homogen. Dicukupkan volumenya dengan
lain : Autoclave, Api Bunsen, Batang pengaduk, larutan Na-CMC 1% b/v hingga 100 ml.
Erlenmeyer, Gelas ukur, Gelas kimia, Inkubator, Tahap (8) Pemilihan Hewan Uji. Hewan uji
Kapas, Mikropipet, Mikroskop, Ose bulat/lurus, yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit
Objek glass, Objek dglass, Spoit 1 cc, Tabung jantan sehat yang berumur 2-3 bulan dengan berat
reaksi, Tabung durham, Timbangan analitik. Bahan rata-rata 20-30 g. (9) Penyiapan Hewan Uji. Mencit
yang digunakan pada penelitian antara lain : Aqua yang digunakan dalam penelitian sebanyak 15 ekor,
Pro Injeksi, Aquades, Alkohol 70%, Bromtimol Blue dan dikelompokkan menjadi 5 kelompok masing-
(BTB), Es Dawet, Eosin methylen Biru Agar masing kelompok terdiri dari 3 ekor mencit.
(EMBA), Lactose Broth (LB), Lugol, Safranin. Kelompok 1 sebagai kontrol negatif, kelompok 2-4
sebagai kelompok ekstrak/perlakuan dan kelompok
Prosedur Penelitian 5 sebagai kontrol positif. (10) Perlakuan terhadap
Prosedur penelitian dilakukan dengan tahap Hewan Uji. Mencit dipuasakan selama 4-8 jam, lalu
(1) Pengambilan Bahan Uji. Rumput Laut Coklat ditimbang dan diukur kadar glukosa normal.
(Sargassum sp.) diambil di Kec. Binamu, Kab. Kemudian diinduksi dengan larutan aloksan secara
Jeneponto. Rumput laut yang diambil berumur 1-2 intraperitonial selama 5 hari dengan takaran 1 ml /
bulan. Waktu pengambilan rumput laut dilakukan 30 g bobot badan mencit. Kemudian diambil
pada pagi hari. (2) Pengolahan Bahan Uji. Rumput darahnya melalui vena caudalis untuk ditentukan
Laut Coklat (Sargassum sp.)segar yang telah kadar glukosa setelah diinduksi. Selanjutnya
diperoleh selanjutnya dibersihkan dengan diberikan perlakuan terhadap masing-masing
menggunakan air mengalir sampai pasir dan kelompok hewan uji sesuai dengan konsentrasinya
kotoran yang menempel hilang. Selanjutnya, yaitu Na-CMC 1%, ekstrak Rumput Laut Coklat 1,5
dipotong kecil-kecil dan dikering-anginkan b/v, 2% b/v dan 2,5% b/v. Pemberian dilakukan
kemudian dihaluskan dengan menggunakan secara oral dengan takaran 1 ml / 30 g bobot badan
blender sampai menjadi serbuk halus. (3) Ekstraksi mencit. Setelah itu diambil darahnya melalui vena
Bahan dengan Metode Maserasi. Serbuk Rumput caudalis dan ditentukan kadar glukosa darahnya
Laut Coklat (Sargassum sp.) sebanyak 400 g dengan menggunakan alat glukometer tiap 30 menit
dimasukkan ke dalam wadah maserasi kemudian selama 90 menit sebagai kadar glukosa darah
ditambahkan dengan cairan penyari etanol 96% pasca perlakuan.
hingga serbuk simplisia terendam seluruhnya Tahap (11) Penentuan Kadar Glukosa
sambil diaduk dengan pengadukan setiap 1x24 jam. Darah. Sebelum pengambilan darah, terlebih
Selanjutnya, wadah maserasi ditutup dan dahulu glukometer diaktifkan kemudian strip
dibiarkan selama 3x24 jam pada temperatur kamar dimasukkan ke dalam glukometer. Darah diambil
yang terlindung cahaya matahari. Setelah 3 hari, melalui pembuluh darah vena pada ujung ekor
saring dengan menggunakan kertas saring atau mencit kemudian diteteskan pada strip glukometer.
kain putih. Kemudian cairan penyari diganti dengan Tetesan darah yang mengandung glukosa dan
pelarut yang baru dan di maserasi kembali hingga beraksi dengan zat tertentu yang terkandung dalam
simplisia tersari sempurna. Ekstrak cair yang strip (glukosa oksidase) kemudian secara otomatis
diperoleh dari proses maserasi kemudian diuapkan dalam waktu 10 detik kadar glukosa darah akan
untuk mendapatkan ekstrak kental. (4) Pembuatan terukur dan hasilnya dapat dibaca dimonitor
Suspensi Na-CMC 1 %. Na-CMC ditimbang glukometer. (12) Pengolahan dan Analisis Data.
sebanyak 1 g lalu dimasukkan sedikit demi sedikit Data yang telah dikumpulkan dari hasil
dalam 50 ml air panas dengan suhu 70˚C, sambil pengamatan, kemudian di analisis secara statistic
diaduk dengan batang pengaduk hingga homogen. dengan metode Analisis Of Vanans (ANOVA) dan
Kemudian volumenya dicukupkan dengan aquades dilanjutkan uji Newman-Keuls.
hingga 100 ml.

100
Dalming, Ma’ruf, Nurazizah : Uji… JPKPI Vol 02 No 01 Jan-Jun 2019, ISSN 2620-9683, pISSN 2654-9921

0
HASIL Kemudian diinkubasi pada suhu 37 C
selama 1x24 jam. Hasil yang positif mengandung
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Escherichia coli ditandai dengan adanya koloni
dilaboratorium terpadu terhadap 4 macam sampel hijau metalik dengan bintik hitam ditengah. Adapun
jajanan es dawet yang beredar di Kota Makassar hasil pengujian sampel 1, 2, 3 dan 4 dengan
dengan mengambil 4 penjual es, maka diperoleh menggunakan media EMBA yaitu pada sampel 1
hasil penelitian yang dapat dilihat pada tabel 1 dan memberikan warna pink, merah bahwa pada
tabel 2. sampel 1 terdapat bakteri selain Esherichia coli
sedangkan pada sampel 2 memberikan warna
PEMBAHASAN merah dengan bintik hitam, bahwa pada sampel 2
tercemar oleh bakteri Esherichia coli, sampel 3 dan
Dalam penelitian ini sampel yang digunakan 4 memberikan warna hijau, pink dan hitam pada
adalah jajanan es dawet yang diambil dari 4 penjual koloni, bahwa pada sampel 3 dan 4 positif tercemar
jajanan es dawet yang beredar di Kota Makassar. bakteri Esherichia coli. Setelah itu dilakukan
Es dawet tersebut merupakan jajanan yang pewarnaan bakteri dengan menggunakan
langsung bisa dikonsumsi oleh masyarakat tanpa mikroskop untuk lebih memastikan bahwa pada
harus melakukan proses pengolahan lagi. sampel 1,2, 3 dan 4 positif tercemar Escherichia
Mengingat es dawet juga merupakan salah satu coli. Pada pewarnaan sederhana ini diperoleh hasil
media pertumbuhan mikroorganisme, maka perlu yang sama dengan media selektif yaitu sampel 1,
dilakukan uji mikrobiologis. Penelitian ini sampel 2, sampel 3 dan sampel 4 positif
dimaksudkan untuk mengetahui adanya cemaran kemungkinan tercemar Escherichia coli dengan
bakteri Escherichia coli pada jajanan es dawet bentuk batang panjang, batang pendek dan bulat
tersebut. Pengerjaan sampel dilakukan dengan dan berwarna merah.
menggunakan pengenceran dengan variasi Dari hasil analisis kuantitatif yang meliputi
-1 -2 -3
konsentrasi yaitu 10 , 10 dan 10 . Hal ini pengujian Angka Most Probable Number (MPN)
dilakukan untuk mendapat konsentrasi yang coliform bakteri, identifikasi bakteri hingga
berbeda pada tiap pengenceran dan mengurangi pewarnaan gram sederhana menunjukkan bahwa
tingkat kontaminasi sehingga memudahkan keempat dari sampel tersebut positif tercemar
pengamatan bakteri atau koloni yang tumbuh. Esherichia coli. terdapat cemaran bakteri E-coli
Pada Metode MPN menggunakan 3 Penguji ditandai dengan adanya koloni hijau metalik dengan
yaitu Uji penduga (Presumtive Test), Uji penguat bintik hitam ditengah pada cawan petri. Pada uji
(confirmed test) dan Uji pelengkap. Hasil penelitian pelengkap bakteri diberikan pewarnaan gram
pada pemeriksaan dengan pengujian pertama yaitu sederhana dengan larutan Gentian violet, Lugol,
Hasil uji penduga (Presumtive Test) pada tabel 1 Etanol 70% dan Safranin kemudian di amati
dengan Pengamatan yang terjadi pada tabung menggunakan mikroskop.
reaksi menggunaan media Lactose Broth (LB) dan
Bromtimol Blue (BTB) untuk hitung MPN coliform KESIMPULAN DAN SARAN
sampel dengan mencocokkan kombinasi MPN
tersebut pada tabel MPN, dari keempat sampel Berdasarkan dari hasil penelitian dan
yang diamati semuanya menunjukkan adanya pembahasan disimpulkan bahwa es dawet yang
pertumbuhan bakteri coliform dengan adanya ada di Kota Makassar terdapat cemaran
kekeruhan dan adanya gas dalam tabung durham. Escherichia coli yang diuji pada metode MPN :
Jumlah nilai bakteri yang dihasilkan pada sampel 1 Pada uji penduga dengan media selektif yaitu BL +
adalah >1100 koloni/ml, sampel 2 adalah >1100 BTB keempat sampel terdapat cemaran bakteri E-
koloni/ml, sampel 3 adalah >1100 koloni/ml dan coli ditandai dengan adanya perubahan warna dan
sampel 4 adalah >1100 koloni/ml. Total untuk adanya gas pada tabung durham. Pada uji penguat
sampel es dawet yaitu <1100 koloni/ml dan nilai keempat sampel. Diharapkan pemastian hasil
MPN bakteri coliform yaitu <3 MPN/ml. penelitian ini dengan metode lain dan juga
Maka keempat sampel es dawet tersebut memperhatikan proses pengerjaan yang steril.
sudah tidak memenuhi persyaratan untuk di
konsumsi karena melebihi batas maksimum total DAFTAR PUSTAKA
bakteri coliforom yang telah ditetapkan. Hal tersebut
dapat disebabkan oleh beberapa faktor, Andrianto & Nova. 2011. Bisnis Dawet Ayu
diantaranya adalah proses pembuatan yang tidak Banjarnegara
aseptis, wadah yang digunakan tidak hygiene dan BPOM. 2008. Keamanan Pangan Jajanan Anak
penjualan yang berada di pinggir jalan Sekolah (PJAS) Serta Upaya
mengakibatkan es dawet mudah tercemar bakteri Penanggulangannya. Info POM Vol. 9, No.
coliforom serta penyiapan sampel yang kurang 6, November (2008) Jakarta: Badan
baik. Pengawas Obat Dan Makanan. Bakterial
Hasil Uji Penguat (confirmed Test) pada terhadap Bakteri Gram Positif dan Gram
tabel 2 dengan Pengamatan yang terjadi pada Negatif. JKKI – Jurnal Kedokteran dan
cawan Petri menggunaan media Eosin methylen Kesehatan Indonesia
Biru Agar (EMBA) sebagai media selektif. Yang Wijaya, R. 2009. Penerapan Peraturan Dan Praktek
dimana sampel diinokulasikan kedalam cawan petri Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah
yang berisi media EMBA. Di Sekolah Dasar Kota Dan Kabupaten

101
Dalming, Ma’ruf, Nurazizah : Uji… JPKPI Vol 02 No 01 Jan-Jun 2019, ISSN 2620-9683, pISSN 2654-9921

Bogor. Skripsi.Bogor: Institut Pertanian


Bogor tercemar Eshericia coli

LAMPIRAN

Tabel 1. Hasil Uji Penduga (Presumtive Test) Menggunakan Tabel


Nilai MPN pada media Broth (LB) dan Bromtimol Blue (BTB)

Pengamatan yang Terjadi pada


Sampel Tabung rEaksi
-1 -2 -3 Tabel Nilai MPN
10 10 10
Sampel 1 +++ +++ +++ >1100 koloni/ml
Sampel 2 +++ +++ +++ >1100 koloni/ml
Sampel 3 +++ +++ +++ >1100 koloni/ml
Sampel 4 +++ +++ +++ >1100 koloni/ml
Sumber : Data Primer

Tabel 2. Hasil Uji Penguat (confirmed test) dan Uji Pelengkap dengan Melihat Warna Koloni Pada Media Eosin
methylen Biru Agar (EMBA) dan Bentuk Koloni Dengan Pengamatan Mikroskop

Pengamatan yang Hasil Pengecetan Gram


Sampel
Terjadi pada Cawan Petri Warna Koloni Bentuk Warna Gram
-1 -2 -3 Batang
Sampel 1 10 10 10 Pink, merah Merah Negatif (-)
pendek
Batang
-1 -2 -3
Sampel 2 10 10 10 Merah, hitam panjang, Merah Negatif (-)
bulat
Batang
-1 -2 -3 Hijau, pink da panjang
Sampel 3 10 10 10 Merah Negatif (-)
hitam Batang
pendek
Batang
-1 -2 -3 Hijau, pink dan panjang
Sampel 4 10 10 10 Merah Negatif (-)
hitam Batang
pendek
Sumber : Data Primer

102

Anda mungkin juga menyukai