Anda di halaman 1dari 21

Kemudian buat solid, yaitu menggabungkan material top dengan bottom, sehingga membentuk volume.

Klik solids,
solids tools, file intersection, kemudian intersect two DTM’s to create a solid.

Kemudian untuk define the upper DTM, masukkan material yang top (karena di atas), kemudian trisolation number
dengan object number untuk upper, kasih sama dengan trisolation dan object number di lower, untuk define the lower
DTM, masukkan materian yant bottom (karena di bawah), kemudian untuk define result, untuk nama hasil dari solid
yang dibuat (bisa di ikuti di bawah). Kemudian apply.
Notepad tersebut menandakan bahwa top dan bottom tergabung.

Dan di navigator mu akan adan solid dari material tersebut, kamu bisa tarek saja ke dalam jendela surpac dan lihat.
Lakukan cara ini untuk material lain nya yaitu waste dan BR jika diperlukan suatu perusahaan.
Kemudian composite, untuk menggantikan string yang sudah di ubah menjadi daerah pengaruh. Dengan cara mengklik
database, composite, kemudian downhole.

Kemudian ubah nama untuk save composite nya, pada minimum % of sample to be included, bisa masukkan 50 atau 75.
Kemudian pada fields to be compostied, masukkan ni (supaya string nya akan mengikuti ni pada data assay) kemudian
apply.
Kemudian untuk colom table dengan field, masukkan litologi, dan specification nya nama material pada data litologi, ex
ore (catatan specification harus sama betul tulisannya, kalua perlu copy paste dari file litologi dari hasil eksplorasi.) apply
dan apply lagi. Lakukan cara ini untuk waste dan bedrock jika perlu.

Kemudian cari volume dari setiap solids, yaitu dengan cara membuka salah satu solids (ex ore), kemudian ceklis solids
tersebut di layers.
Kemudian pilih solids yang di toolbar atas, kemudian solids tools, kemudian report volume of solids.

Kemudian masukkan nama file jika ter save di location, kemudian apply.
Dan muncul lah volume nya, volume nya ter save dalam bentuk notepad pada navigator, lakukan cara ini pada waste
dan bedrock jika perlu.

Kemudian, masuk ke block model, untuk mengetahui kadar2 ni di wilayah tersebut (dalam bentuk block2). Pertama yaitu
memuncul kan hole id/bore nya pada layar surpac, agar bisa di lihat dari jauh. Tulis GDHL (Graphics Drill Hole Layout) di
perintah surpac (ada di tandai), kemudian enter.
Kemudian ubah warna tulisan hole id/bore nya yang kamu suka. Kemudian apply.

Tampilan akan berubah seperti bawah ini. Kemudian ceklis drill hole collars, pada layar layers.
Kemudian pilih menubar Inquire, kemudian report layer extents. Untuk memunculkan coordinate min dan max (zmax
zmin ymax ymin xmax xmin) jangan lupa di ceklis drill hole collar nya agar nilainya muncul.

Tampilan akan muncul pada layar di bawah.


Kemudian buka excel, untuk melakukan perhitungan pada data yang di dapat, masukkan data tersebut dalam excel.

Kemudian jumlah kan 25 pada yang max2, dan kurangkan 25 pada yang min2.
Jika sudah, buat desain block model nya, dengan cara buka block model, block model, new/open.

Kemudian masukkan namanya, apply.


Kemudian masukkan data yang di olah pada excel di coordinate extent, jangan tertukar yah. Masukkan block size yang di
inginkan, pilih sub blocking variable, dan masukkan minimum block size (biasanya setengah dari user block size, untuk z
masukkan 1) kemudian apply.

Kemudian create model. Block model kamu akan muncul di navigator, kamu bisa menarek nya kedalam layar surpac
untuk memunculkan block model.
Jika sudah muncul, pilih block model yang di bawah, kemudian display.

Kemudian apply saja.


Kemudian jangan lupa save block model nya.

Kemudian buat constrain pada setiap material, yaitu penentuan letak kadar pada setiap block. Buka block model,
constraint, dan new constraint file. (hilang block model nya karena sa close nah)
Kemudian masukkan constrain type DTM, dan DTM file yang pertama pilih bottom (terserah ore kah? Waste kah? Yang
penting ore) ceklis Above nya yah, kemudian Add akan tertambah di constraint value. Yang kedua pilih top pada DTM
file, tetapi unceklis Above nya (Above yaitu mengambil bagian atas jadi untuk batas top kan atas nya nda ada mi),
kemudian add lagi. Jangan lupa masukkan nama jika di save, di save constraint to, dan apply.

2 3
1

Constraint akan muncul di navigator, kamu bisa tinggal tarek saja ke layar surpac, untuk memunculkan constraint,
masukkan dulu block model nya yah. Lakukan cara ini jika ingin memunculkan constrain lainnya (waste bedrock)
Kemudian kita akan memasukkan data ni dan fe kedalam surpac melalui attributes, yaitu block model, attributes,
kemudian new.

Kemudian masukkan attribute name ni dan fe, kemudian type float (I don’t know why) decimal sesuai kamu yang
inginkan, description boleh di kosongkan, wes maam apply.
Di window akan muncul adding attributes to the model….. Done. Artinya attribute berhasil di masukkan. Langsung saja
ke estimasi, ke block model, estimation, dan pilih metode estimasi nya karena di suruh idw, jadi kita pilih inverse
distance.

Kemudian di string file untuk location, masukkan composite_ore (karena ore yang memiliki rata2 ni terbanyak diantara
waste dengan bedrock) Kemudian pada attribute to fill, masukkan ni, kemudian apply.
Kemudian pada maximum search radius masukkan yang di inginkan (kalua saya disuruh 25) sama juga dengan maximum
vertical search distance. Jika data kamu ada bearing plunge dip, masukkan (karna nda ada, jadi 0 ajah). Apply.

Kemudian masukkan nama jika di save nanti, apply.


Akan muncul notpad (I don’t know why this) close ajah.

Kemudian langkah terakhir mencari hasil tonase dari hasil eksplorasi (report). Pertama buka block model, kemudian
colour by attribute.
Kemudian pada attribute to colour by, masukkan ni, agar terbaca pada saat di scan (bisa kamu ubah warna nya pada
colour transition untuk tampilan berbeda) kemudian scan. Range for colour selection akan muncul angka, kalua bisa di
ingat (copy ajah cara bagus). Kemudian apply. Warna akan berubah.

1 2
Jangan lupa

(warna udah berubah) Kemudian hasil nya, yaitu masuk ke block model, block model, baru report.
Kemudian masukkan nama jika tersave, apply.

kemudian pada report attributes, masukkan data ni. Pada density adjustment klik value masukkan 8.5 (karena spesifik
gravity yang di tentukan pada nikel yaitu 8.5) pada grouping attributes, masukkan ni, dan di numeric range masukkan
yang di copy tadi atau yang di ingat pada colour attribute (yang ada tanda JANGAN DI LUPA). Kemudian apply.
Kemudian, pada constraint type masukkan CONSTRAINT, dan constraint file, masukkan material constraint yang ingin di
cari hasil/reportnya (ore ji yang biasa) kemudian add. Habis itu masukkan nama jika di save. Wes situ apply.

2
1
Akan muncul jika sudah di add

Dan akhirnya, akan muncul volume tonnes pada setiap kadar (hasil). Lakukan pada bedrock dan waste jika ingin lengkap
(tapi nda perlu sih)

THE END~

Anda mungkin juga menyukai