Anda di halaman 1dari 2

3.

HUKUM MENDEL

Menurut grogor mendel heriditel berlangsung dari generasi ke generasi berikut nya. Beliau seorang
biarawa Austri ( 1822 - 1844 ) yang sebenar nya beliau bukan ahli biologi akan tetapi tertarik pada
perhatianya pada tumbuh - tumbuhan, kacang kacangan yang di tanam di halamanya, ia mengawinkan
tumbuh-tumbuhan dan mengawinkan beberapa tumbuhan yang tak sama bunganya.

Hasil perkawinan itu di ikuti dan di catat seksama. Penyelidikan dengan jalan itu hasilnya dapat
memberi pendajelasan yang sangat berharga bagi berlangsung nya dari generasi ke generasi yang
menimbulkan hukum keturunan yang terkenal dengan nama hukum mendel ; hukum ini ada 3 prinsip
yaitu :

1. Prinsip Dominan

Nila kacang panjang Murni di kawinkan dgn kacang panjang pendek murni, maka keturunanya akan
menjadi tinggi, nila di antara keturunan itu di kawinkan maka akan menjadi keturunan baru di mana
keturunan itu akan ada yang panjang dan ada yang pendek. Banyak nya yang tinggi dan yang pendek
berbanding 3 : 1. Ini berarti kacang kacang panjang domain terhadap kacang pendek.

2.Prinsip sagregasi

Prinsip ini menyataka bahwa hanya satu dari dua sifat yang terdapat dalam gene. Misalnya
determinan untuk mencapi tinggi atau pendek, mungkin terdapat dalam sel telur yang telah di buahi,
tetapi sebelum penyerbukan terjadi, masing- masing sel netonda yang mengandung determinan hanya
satu sifat yaitu sifat tinggi atau pendek. Setelah dua sel itu bersati ( kawin ) ke dua determinan itu akan
terdapat pada organisme yang baru itu, akan tetapi hanya sifat yang dominan yang nampak Sedang sifat
yang resesif tidak akan nampak. Jadi ke duanya tidak akan nampak bersamaan.

3. Prinsip Ciri Ciri Unit

Prinsip ini menunjukan bahwa determinan untuk satu psang, Ciri Ciri tidak ada hubungannya dengan
Ciri Ciri yang lan, jadi derminan yang tinggi dan yang pendek tidak tergantung pada determinan yang
lain. Jadi mungkin kita menemukan kacang panjang yang halus atau kacang pendek yang berkerut. Pada
manusia mungkin terdapat Orang Orang yang bermata biru dan berjari-jari normal, Orang-orang
bermata biru dan berjari- jari yang pendek dan sebagainya.

4. HUKUM MENDEL PADA MANUSIA

Hasil eksperimen mendel tidak segera mendapat tanggapan dari ahli ahli lain. Khusus ahli biologi
Baru pada tahun 1900 ada perhatian setelah di muat dalam jurnal 1866 akhirnya eksperimen secara
luas mengenai tumbuh-tumbuhan dan hewan dengan prinsip mendel, mulai di kerjakan orang, sehingga
mengenai keterangan heriditet malino jelas dari pada di bandikan dengan masa masa sebelumnya. Akan
tetapi penyelidikan penyelidikan yang di laksanakan pada manusia sangat terbatas nila di bandingkan
dengan tumbuh tumbuhan dan kewan, sehingga keterangan mengenai heriditet manusia tidak begitu
komplit seperti tumbuh tumbuhan dan hewan. Hal ini di sebabkan oleh beberapa faktot, antar lain yang
penting :

1. Penyelidik lebih suka melakukan penyelidikan pada tumbuh tumbuhan dan hewan dari pada
manusia, sebap kaidah kaidah masyarakat tidak membolehkan cara cara itu , di lakukan pada manusia.

2. Penyelidik lebih suka melakukan pada tumbuh tumbuhan dan hewan dari pada manusia, sebab
tumbuh tumbuhan dan hewan lebih Muda di kontrol. Pada tumbuh tumbuhan dan hewan Orang dengan
mudah mengatur dan menentukan sifat- sifat dan bentuk-bentuk penyelidikan.

3. Pada umum nya banyak anak dalam satu keluarga pada manusia sangat sedikit, yang mana ini juga
merupakan kesulitan untuk menentukan heriditet ( prinsip mendel ).

Anda mungkin juga menyukai