Anda di halaman 1dari 4

Permasalahan dan Dampak Pejalan Kaki terhadap Lalu Lintas

(Kemacetan dan Kecelakaan).

Disusun Oleh:

Muammar Tsani 205060100111031

Abdullah Azzam 205060100111009

Zahra Zhahira Bahirah 205060100111043

Stanislasia Pratiwi 205060101111031

Kuswalalita Janarka 205060107111017

Shofy Azizah 205060107111011


A. DAMPAK PERILAKU PEJALAN KAKI TERHADAP LALU LINTAS
Perilaku pejalan kaki yang tidak dapat dikendalikan mengakibatkan pejalan kaki
tidak mematuhi aturan lalu lintas sehingga terjadi kecelakaan. Terkadang, para pejalan
kaki masih belum mengerti tentang aturan berjalan kaki. Sebagian besar kecelakaan pada
pejalan kaki terjadi saat mereka tidak mematuhi aturan lalu lintas seperti saat sedang
menyebrang jalan. Banyak sekali pejalan kaki yang tidak melewati zebra cross
dikarenakan terburu-buru atau letak zebra cross jauh dari tempat yang dituju. Kecelakaan
juga dapat terjadi ketika pejalan kaki sedang menyebrang tetapi lampu lalu lintas sudah
berubah warna menjadi hijau. Oleh karena itu sangatlah penting untuk memahami
perilaku pejalan kaki.

B. FAKTOR-FAKTOR RESIKO KECELAKAAN LALU LINTAS PEJALAN KAKI


1. Kecepatan dan resiko pejalan kaki
Kecepatan mobil mempengaruhi resiko dan akibat kecelakaan. Efek pada resiko
kecelakaan muncul utamanya dari hubungan antara kecepatan dan jarak berhenti. Semakin
tinggi kecepatan kendaraan, semakin pendek waktu yang dimiliki pengendara untuk berhenti
dan menghindari kecelakaan, termasuk tabrakan dengan pejalan kaki.
Jika mobil berjalan luar biasa cepat, pengguna jalan lain seperti pejalan kaki yang sedang
menunggu untuk menyeberang jalan mungkin salah memperkirakan kecepatan kendaraan
yang mendekat. Pejalan kaki mungkin mengira keadaan sudah aman untuk menyeberang,
kemudian berjalan kaki menyeberang dan akhirnya tertabrak oleh kendaraan.
Manajemen kecepatan merupakan faktor penting dalam peningkatan keselamatan pejalan
kaki di seluruh dunia. Berbagai tindakan utama untuk mengelola kecepatan meliputi batas
kecepatan 30-40 km/j di wilayah lalu lintas pemukiman dan ramai pejalan kaki, penegakan
peraturan lalu lintas tentang batas kecepatan dan penerapan upayaupaya pengendalian lalu
lintas.
2. Kurangnya fasilitas pejalan kaki dalam perancangan jalan dan perencanaan tata guna
lahan
Resiko pejalan kaki menjadi semakin tinggi ketika rancangan jalan dan perencanaan tata
guna lahan tidak merencanakan dan menyediakan fasilitas seperti trotoar, atau perhatian yang
memadai terhadap akses pejalan kaki di persimpangan. Fasilitas infrastruktur dan mekanisme
kontrol lalu lintas yang memisahkan pejalan kaki dari kendaraan bermotor dan membantu
pejalan kaki menyeberang jalan dengan aman merupakan mekanisme penting untuk
menjamin keselamatan pejalan kaki, yang melengkapi kecepatan kendaraan dan manajemen
sistem jalan.
3. Buruknya visibility pejalan kaki
Buruknya visibility diakibatktkan oleh:
- Buruknya atau kurangnya penerangan jalan
- Kendaraan dan sepeda tidak dilengkapi lampu
- Pejalan kaki tidak memakai aksesoris yang memantulkan cahaya atau pakaian berwarna
terang, khususnya saat malam dan fajar atau senja
- Pejalan kaki memakai ruang jalan yang sama dengan kendaraan berkecepatan tinggi
4. Faktor resiko lain
- Lemahnya penegakan peraturan lalu lintas
- Konflik pejalan kaki dan kendaraan di titik penyeberangan pejalan kaki
- Berkurangnya waktu reaksi dan kecepatan berjalan kaki orang berusia lanjut
- Ketidakmampuan anak-anak untuk memperhitungkan kecepatan kendaraan dan informasi
relevan lainnya agar dapat menyeberang jalan dengan aman saat sedirian
- Kurangnya pengawasan terhadap anak-anak yang masih terlalu kecil untuk dapat
mengambil keputusan yang tepat
- Ketidakmauan pengemudi untuk menghormati hak jalan pejalan kaki termasuk
ketidakmauan untuk mengalah di penyeberangan pejalan kaki

C. ANALISIS KASUS
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai