DISUSUN OLEH:
- ADITYA SETYAWAN
- M. ALIF HABIBIE
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
Ada tiga komponen terjadinya lalu lintas yaitu manusia sebagai pengguna,
kendaraan dan jalan yang saling berinteraksi dalam pergerakan kendaraan yang
memenuhi persyaratan kelaikan dikemudikan oleh pengemudi mengikuti aturan lalu
lintas yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangan yang menyangkut lalu
lintas dan angkutan jalan melalui jalan yang memenuhi persyaratan.
yang dalam keadaan normal mempunyai kemampuan dan kesiagaan yang berbedabeda (waktu reaksi, konsentrasi dll). Perbedaan-perbedaan tersebut masih
dipengaruhi oleh keadaan phisik dan psykologi, umur serta jenis kelamin dan
pengaruh-pengaruh luar seperti cuaca, penerangan/lampu jalan dan tata ruang.
2. Kendaraan
Kendaraan digunakan oleh pengemudi mempunyai karakteristik yang berkaitan
dengan kecepatan, percepatan, perlambatan, dimensi dan muatan yang
membutuhkan ruang lalu lintas yang secukupnya untuk bisa bermanuver dalam lalu
lintas.
3. Jalan
Jalan merupakan lintasan yang direncanakan untuk dilalui kendaraan bermotor
maupun kendaraan tidak bermotor termasuk pejalan kaki. Jalan tersebut
direncanakan untuk mampu mengalirkan aliran lalu lintas dengan lancar dan
mampu mendukung beban muatan sumbu kendaraan serta aman, sehingga dapat
meredam angka kecelakaan lalu-lintas.
1. Faktor manusia
2. Faktor kendaraan
Faktor jalan terkait dengan kecepatan, rencana jalan, geometrik jalan, pagar
pengaman di daerah pegunungan,ada tidaknya median jalan, jarak pandang dan
kondisi permukaan jalan. Jalan yang rusak/berlobang sangat membahayakan
pemakai jalan terutama bagi pemakai sepeda dan sepeda terbang.
Tahap
Pra Kecelakaan
Manusia
Apakah manusia lebih
Kendaraan
Setelah kecelakaan
Lingkungan
(prasarana) berbahaya
faktor resiko
membahayakan)
Apakah lingkungan
menerima/mentoleransi
memberikan
berperan terjadinya
benturan akibat
perlindungan terhadap
cedera
kecelakaan
kecelakaan
Bagaimana tingkat
Apakah kondisi
Apakah lingkungan
kendaraan berperan
menambah keparahan
kecelakaan
terhadap tingkat
Manusia
Tahap
Pra Kecelakaan
Pencegahan
Informasi
awal
Perilaku
Pembinaan
Kendaraan
polisi
Kelayakan
Disain jalan
kendaraan
dan
Tersedianya
permukaan
alat tanggap
jalan
darurat
Lingkungan
Rambu lalin
Cara dan
dan marka
kesesuaian
jalan
angkut
Fasilitas bagi
pejalan kaki
Saat
Pencegahan
kecelakaan
cedera
Pengguna
an alat
pelindung
diri
Fasilitas
Alat kemudahan
perlengkapa
penyelamatan diri
n jalan
Resiko kebakaran
tersedia dan
tanggap darurat
berfungsi
berfungsi
Desain
perlindungan KLL
Setelah
Kelanjutan
kecelakaan
kehidupan
Kemampuan
Pemindahan
Aksesibilitas ke
pertolongan
kendaraan dari
lokasi
awal
loksi kejadian
kecelakaan
Akses ke
pelayanan
kesehatan
Pelanggar batas kecepatan yaitu kecepatan kendaraan yang tidak sesuai dengan jenis
jalan.
Pemakaian obat dan penyalahgunaan alkohol, yang dapat mengurangi kewaspadaan
dengan neuropati)
Pemakai jalan berusia muda cenderung emosional sehingga lebih berisiko tinggi
mengalamiKLL.
Kelompok masyarakat yang lebih berisiko KLL adalah dari daerah urban dan area perumahan.
Berlalu lintas di kegelapan lebih berisiko. Kecelakaan KLL adalah dari daerah urban dan area
perumahan.
Berlalu lintas di kegelapan lebih berisiko. Kecelakaan di malam hari mengakibatkan
membahayakanpenggunaan jalan.
Keterbatasan jarak pandang akibat faktor lingkungan, menyebabkan kesulitan untuk mendeteksi
pengemudi dengan katarak, rabun jauh-dekat tanpa alat bantu dan penyakit kronis (jantung,
epilepsi, diabetes).
helm tidak benar berisiko 2,54 kali mengalami cedera yang parah.
Badan jalan tidak dilengkapi dengan pengaman jalan.
Kurangnya alat proteksi bagi penumpang saat kecelakaan lalu lintas dari himpitan
Keterlambatan deteksi akibat kecelakaan lalu lintas, contoh: korban kecelakaan tabrak lari
Kebakaran akibat kecelakaan lalu lintas, Kebocoran bahan-bahan berbahaya dan beracun.
Konsumsi alkohol dan obat yang mempunyai efek ngantuk.
Kesulitan penyelamatan dan evekuasi korban KLL dari kendaraan.
Penanganan pra rumah sakit yang kurang memadai, dari tempat kejadian sampai
pelayanankesehatan.
Penanganan di Unit Gawat Darurat (UGD) yang kurang memadai, keterampilan SDM
Tahap 1
Tahap 2
Tahap 3
Pengembangan sistem pangkalan data kecelakaan lalu lintas yang mudah diakses oleh
lintas.
Menciptakan suatu sumber pendanaan keselamatan lalu lintas yang
berkesinambungan.
Merencanakan dan merekayasa langkah-langkah untuk meningkatkan keselamatan
lalu lintas.
Melakukan perbaikan terhadap lokasi-lokasi rawan kecelakaan.
Ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan pendidikan keselamatan bagi anak sekolah.
Target yang perlu diberikan penyuluhan keselamatan perlu disesuaikan dengan kelompok
masyarakat, untuk itu bisa dikelompokkan sebagai berikut:
Anak-anak
Remaja
Orangtua
Pesepeda
Penumpang
Pengendara sepeda motor
Pengemudi kendaraan pribadi dan pengemudi angkutan umum
KESIMPULAN