Anda di halaman 1dari 33

TUGAS STATISTIKA DAN PROBABILITAS

TINGKAT KECELAKAAN LALU LINTAS


DI INDONESIA

DISUSUN OLEH:
- ADITYA SETYAWAN
- M. ALIF HABIBIE

LATAR BELAKANG

Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu masalah kesehatan


masyarakat yang mempengaruhi semua sektor kehidupan. Pada tahun 2002
diperkirakan sebanyak 1,18 juta orang meninggal karena kecelakaan. Angka
kecelakaan ini merupakan 2,1% dari kematian global, dan merupakan indikator
penting dalam status kesehatan. Pada tahun 1990, kecelakaan lalu lintas
menduduki peringkat 9 World Health Assembly (WHA) penyebab utama faktor
resiko, penyakit dan kematian dan meliputi 2,6% dari kehilangan kualitas
hidup secara global.
Selain itu pada tahun 2020 diperkirakan angka kecelakaan lalu lintas
menduduki urutan ke-3 di atas masalah kesehatan lain seperti malaria, TBC
paru, dan HIV/AIDS .

RUMUSAN MASALAH

Dalam kenyataannya masih terdapat masalah-masalah di jalan raya yang


sangat sulit untuk ditanggulangi, oleh karena ituakandicoba untuk menelaah
penegakan hukum di jalan raya dengan meninjau aspek-aspek sosiologisnya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang akan dibahas
pada bab selanjutnya adalah :
Apa itu lalulintas dan apa sajakah yang menjadi komponen laulintas?
Apa saja faktor-faktor penyebab kecelakaan lalu lintas ?
Data dan grafik jumlah korban kecelakaan lalu lintas ?
Bagaimana para pelanggar harus ditangani dan di arahkan ?

DEFINISI LALU LINTAS DAN KECELAKAAN LALU LINTAS

Lalu lintas di dalam Undang-undang No 22 tahun 2009 didefinisikan sebagai


gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang dimaksud
dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak
pindah Kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa Jalan dan fasilitas
pendukung.
Kecelakaan lalu lintas adalah kejadian di mana sebuah kendaraan bermotor
tabrakan dengan benda lain dan menyebabkan kerusakan. Kadang kecelakaan ini
dapat mengakibatkan luka-luka atau kematianmanusia atau binatang.
korban kecelakaan lalu lintas adalah manusia yang menjadi korban akibat
terjadinya kecelakaan lalu lintas, Berdasarkan tingkat keparahannya korban
kecelakaan (casualitas) dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
1) Korban meninggal dunia atau mati (fatality killed)
2) Korban luka-luka berat (serious injury)
3) Korban luka-luka ringan (slight injury)

KOMPONEN LALU LINTAS

Ada tiga komponen terjadinya lalu lintas yaitu manusia sebagai pengguna,
kendaraan dan jalan yang saling berinteraksi dalam pergerakan kendaraan yang
memenuhi persyaratan kelaikan dikemudikan oleh pengemudi mengikuti aturan lalu
lintas yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangan yang menyangkut lalu
lintas dan angkutan jalan melalui jalan yang memenuhi persyaratan.

KOMPONEN LALU LINTAS

1. Manusia sebagai pengguna


Manusia sebagai pengguna dapat berperan sebagai pengemudi atau pejalan kaki

yang dalam keadaan normal mempunyai kemampuan dan kesiagaan yang berbedabeda (waktu reaksi, konsentrasi dll). Perbedaan-perbedaan tersebut masih
dipengaruhi oleh keadaan phisik dan psykologi, umur serta jenis kelamin dan
pengaruh-pengaruh luar seperti cuaca, penerangan/lampu jalan dan tata ruang.
2. Kendaraan
Kendaraan digunakan oleh pengemudi mempunyai karakteristik yang berkaitan
dengan kecepatan, percepatan, perlambatan, dimensi dan muatan yang
membutuhkan ruang lalu lintas yang secukupnya untuk bisa bermanuver dalam lalu
lintas.
3. Jalan
Jalan merupakan lintasan yang direncanakan untuk dilalui kendaraan bermotor
maupun kendaraan tidak bermotor termasuk pejalan kaki. Jalan tersebut
direncanakan untuk mampu mengalirkan aliran lalu lintas dengan lancar dan
mampu mendukung beban muatan sumbu kendaraan serta aman, sehingga dapat
meredam angka kecelakaan lalu-lintas.

FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALU LINTAS.

Ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadikanya kecelakaan, pertama


adalah faktor manusia, kedua adalah faktor kendaraan dan yang terakhir
adalah faktor jalan. Kombinasi dari ketiga faktor itu bisa saja terjadi, antara
manusia dengan kendaraan misalnya berjalan melebihi batas kecepatan yang
ditetapkan kemudian ban pecah yang mengakibatkan kendaraan mengalami
kecelakaan. Disamping itu masih ada faktor lingkungan, cuaca yang juga bisa
berkontribusi terhadap kecelakaan.

FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALU LINTAS.

1. Faktor manusia

Faktor manusia merupakan faktor yang paling dominan dalam kecelakaan.


Hampir semua kejadian kecelakaan didahului dengan pelanggaran ramburambu lalu lintas. Pelanggaran dapat terjadi karena sengaja melanggar,
ketidaktahuan terhadap arti aturan yang berlaku ataupun tidak melihat
ketentuan yang diberlakukan atau pula pura-pura tidak tahu.Selain itu manusia
sebagai pengguna jalan raya sering sekali lalai bahkan ugal ugalan dalam
mengendarai kendaraan, tidak sedikit angka kecelakaan lalu lintas diakibatkan
karena membawa kendaraan dalam keadaan mabuk, mengantuk, dan mudah
terpancing oleh ulah pengguna jalan lainnya yang mungkin dapat memancing
gairah untuk balapan.

FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALU LINTAS.

2. Faktor kendaraan

Faktor kendaraan yang paling sering adalah kelalaian perawatan yang


dilakukan terhadap kendaraan. Contoh nya seperti rem blong, setir macet, dll.
Untuk mengurangi faktor kendaraan perawatan dan perbaikan kendaraan
diperlukan, disamping itu adanya kewajiban untuk melakukan pengujian
kendaraan bermotor secara reguler.

3. Faktor jalan dan lainnya

Faktor jalan terkait dengan kecepatan, rencana jalan, geometrik jalan, pagar
pengaman di daerah pegunungan,ada tidaknya median jalan, jarak pandang dan
kondisi permukaan jalan. Jalan yang rusak/berlobang sangat membahayakan
pemakai jalan terutama bagi pemakai sepeda dan sepeda terbang.

FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALU LINTAS.

4. Faktor Cuaca dan Lingkungan.

Hari hujan juga memengaruhi unjuk kerja kendaraan seperti jarak


pengereman menjadi lebih jauh, jalan menjadi lebih licin, jarak pandang juga
terpengaruh karena penghapus kaca tidak bisa bekerja secara sempurna atau
lebatnya hujan mengakibatkan jarak pandang menjadi lebih pendek. Asap dan
kabut juga bisa mengganggu jarak pandang, terutama di daerah pegunungan.

FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALU LINTAS DAN TAHAPANNYA.

Tahap
Pra Kecelakaan

Manusia
Apakah manusia lebih

Kendaraan

Apakah kendaraan layak Apakah lingkungan

rentan atau tidak terhadap jalan(tidak


Saat kecelakaan

Setelah kecelakaan

Lingkungan

(prasarana) berbahaya

faktor resiko

membahayakan)

Apakah manusia dapat

Apakah kendaraan bisa

Apakah lingkungan

menerima/mentoleransi

memberikan

berperan terjadinya

benturan akibat

perlindungan terhadap

cedera

kecelakaan

kecelakaan

Bagaimana tingkat

Apakah kondisi

Apakah lingkungan

keparahan cedera akibat

kendaraan berperan

menambah keparahan

kecelakaan

terhadap tingkat

cedera akibat kecelakaan

keparahan cedera akibat


kecelakaan

PENJELASAN TAHAP DAN FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALU


LINTAS

Manusia

Tahap

Pra Kecelakaan

Pencegahan

Informasi

awal

Perilaku

Pembinaan

Kendaraan

polisi

Kelayakan

Disain jalan

kendaraan

dan

Tersedianya

permukaan

alat tanggap

jalan

darurat

Lingkungan

Rambu lalin

Cara dan

dan marka

kesesuaian

jalan

angkut

Fasilitas bagi
pejalan kaki

PENJELASAN TAHAP DAN FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALU


LINTAS

Saat

Pencegahan

kecelakaan

cedera

Pengguna
an alat

pelindung
diri

Alat pelindung diri

Fasilitas

Alat kemudahan

perlengkapa

penyelamatan diri

n jalan

Resiko kebakaran

tersedia dan

tanggap darurat

berfungsi

berfungsi

Desain
perlindungan KLL

PENJELASAN TAHAP DAN FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALU


LINTAS

Setelah

Kelanjutan

kecelakaan

kehidupan

Kemampuan

Pemindahan

Aksesibilitas ke

pertolongan

kendaraan dari

lokasi

awal

loksi kejadian

kecelakaan

Akses ke
pelayanan
kesehatan

ELEMEN MEMPENGARUHINYA TERJADINYA KECELAKAAN LALU


LINTAS

Pelanggar batas kecepatan yaitu kecepatan kendaraan yang tidak sesuai dengan jenis

jalan.
Pemakaian obat dan penyalahgunaan alkohol, yang dapat mengurangi kewaspadaan

dalam mengemudi lebih berisiko tinggi terhadap KLL.


Kelelahan baik fisik dan psikis berpengaruh terhadap stamina sehingga mengurangi

kewaspadaan dalam mengemudi.


Beberapa faktor yang mempengaruhi adalah faktor waktu, faktor lingkungan

dan faktor mengantuk.


Penyakit tertentu yang diidap pengemudi(epilepsi, penyakit jantung, DM

dengan neuropati)
Pemakai jalan berusia muda cenderung emosional sehingga lebih berisiko tinggi

mengalamiKLL.

ELEMEN MEMPENGARUHINYA TERJADINYA KECELAKAAN LALU


LINTAS

Kelompok masyarakat yang lebih berisiko KLL adalah dari daerah urban dan area perumahan.
Berlalu lintas di kegelapan lebih berisiko. Kecelakaan KLL adalah dari daerah urban dan area

perumahan.
Berlalu lintas di kegelapan lebih berisiko. Kecelakaan di malam hari mengakibatkan

cedera yang lebih parah 1,53 kali dibandingkan siang hari.


Faktor kendaraan dan perawatan berkala mempengaruhi KLL.
Disain jalan, permukaan jalan dan perawatan jalan yang kurang, dapat

membahayakanpenggunaan jalan.
Keterbatasan jarak pandang akibat faktor lingkungan, menyebabkan kesulitan untuk mendeteksi

pemakai jalan lain.


Kurang tajamnya penglihatan pengemudi, berpengaruh pada keselamatan contohnya pada

pengemudi dengan katarak, rabun jauh-dekat tanpa alat bantu dan penyakit kronis (jantung,
epilepsi, diabetes).

ELEMEN MEMPENGARUHI KEPARAHAN SAAT KECELAKAAN LALU


LINTAS

Kemampuan bertoleransi terhadap benturan akibat kecelakaan.\


Kecepatan kendaraan yang tidak sesuai, kecepatan berbanding lurus dengan tingkat

keparahan KLL. Berdasarkan data WHO rata-rata kenaikan kecepatan 1 km/jam


menyebabkan kenaikan risiko keparahan sebesar 4%-5%.
Tidak menggunakan sabuk keselamatan.
Tidak menggunakan helm saat mengendarai kendaraan bermotor roda, atau penggunaan

helm tidak benar berisiko 2,54 kali mengalami cedera yang parah.
Badan jalan tidak dilengkapi dengan pengaman jalan.
Kurangnya alat proteksi bagi penumpang saat kecelakaan lalu lintas dari himpitan

kendaraan yang ditumpanginya.


Konsumsi alkohol dan obat lain yang mempunyai efek kantuk.

ELEMEN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPARAHAN PASCA


KECELAKAAN LALU LINTAS

Keterlambatan deteksi akibat kecelakaan lalu lintas, contoh: korban kecelakaan tabrak lari

di tempat yang sepi.

Kebakaran akibat kecelakaan lalu lintas, Kebocoran bahan-bahan berbahaya dan beracun.
Konsumsi alkohol dan obat yang mempunyai efek ngantuk.
Kesulitan penyelamatan dan evekuasi korban KLL dari kendaraan.
Penanganan pra rumah sakit yang kurang memadai, dari tempat kejadian sampai

pelayanankesehatan.
Penanganan di Unit Gawat Darurat (UGD) yang kurang memadai, keterampilan SDM

pelayanan dan ketersediaan sarana pelayanan kesehatan.


Kesulitan akses ke lokasi kecelakaan lalu lintas memperlambat kecepatan penanganan awal

korban kecelakaan lalu lintas.

GRAFIK JUMLAH KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTAS


BERDASARKAN
FAKTOR PENYEBAB YANG TERJADI DI INDONESIA.

HISTORIS KECELAKAAN YANG TERJADI DARI TAHUN 1992 2009 DAN


PERBANDINGANNYA DENGAN PERKEMBANGAN JUMLAH KENDARAAN
BERMOTOR MENURUT JENIS TAHUN 1992 2009.

HISTORIS KECELAKAAN YANG TERJADI DARI TAHUN 1992 2009 DAN


PERBANDINGANNYA DENGAN PERKEMBANGAN JUMLAH KENDARAAN
BERMOTOR MENURUT JENIS TAHUN 1992 2009.

GRAFIK JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR DI INDONESIA


TAHUN 2008 -2009

GRAFIK JUMLAH KECELAKAAN DAN JUMLAH KORBAN TAHUN


2008 - 2012

GRAFIK RENTANG UMUR KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS.

DATA PROVINSI YANG SERING MENGALAMI KECELAKAAN FATAL


DI INDONESIA

CARA MENGARAHKAN MASYARAKAT DALAM BERLALU LINTAS.

Tahap 1

Membangkitkan kepedulian, hal ini merupakan salah satu permasalahan


yang cukup memprihatinkan di Indonesia sehingga perlu perhatian yang tinggi
untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya keselamatan
dalam berlalu lintas yang dapat dilakukan melalui menyebar luaskan dampak
kecelakaan, angka kecelakaan kepada para pengambil keputusan untuk
menggugah mereka seperti Dewan Perwakilan Rakyat baik nasional maupun
tingkat daerah, Pejabat Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.
Langkah lain yang perlu dilakukan pada tahapan ini adalah identifikasi dari
permasalahan keselamatan lalu lintas termasuk meninjau kembali program
keselamatan yang telah dan sedang dilaksanakan.

CARA MENGARAHKAN MASYARAKAT DALAM BERLALU LINTAS.

Tahap 2

Rencana aksi prioritas, setelah mengenali permasalahan yang ditemukan


dalam tahap 1 maka langkah selanjutnya adalah merumuskan program
perioritas yang perlu segera dilaksanakan, apakah merumuskan kembali
peraturan perundangan untuk meningkatkan keselamatan, menyempurnakan
organisasi yang menangani permasalahan kecelakaan dan perumusan program
keselamatan disertai dengan langkah untuk melakukan penertiban terhadap
angka pelanggaran lalu lintas. Hal ini penting mengingat bahwa sebagian besar
kecelakaan yang terjadi didahului oleh pelanggaran ketentuan/aturan lalu
lintas.

CARA MENGARAHKAN MASYARAKAT DALAM BERLALU LINTAS.

Tahap 3

Program 5 tahun untuk keselamatan jalan, langkah strategis lebih lanjut


adalah menyusun program keselamatan yang lebih makro untuk menurunkan
angka kecelakaan secara nyata, misalnya dengan merubah undang-undang
seperti yang telah dilaksanakan dengan telah terbitnya Undang-undang No 22
tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan jalan, yang masih harus ditindak
lanjuti dengan perumusan peraturan pelaksanaannya seperti misalnya
peraturan pelaksanaan yang berkaitan dengan penerapan penegakan hukum
elektronik. Langkah lain yang perlu dilaksanakan dalam program 5 tahun
adalah identifikasi dan analisis black spot lokasi yang rawan kecelakaan dan
dilanjutkan audit keselamatan, untuk kemudian dilakukan langkah perbaikan.

PROGRAM KESELAMATAN LALU LINTAS.

Pengembangan sistem pangkalan data kecelakaan lalu lintas yang mudah diakses oleh

instansi pemerintah, akademisi atau pun masyarakat sebagai masukan dalam


mempersiapkan langkah peningkatan keselamatan lalu lintas.
Melakukan koordinasi antar instansi dalam rangka meningkatkan keselamatan lalu

lintas.
Menciptakan suatu sumber pendanaan keselamatan lalu lintas yang

berkesinambungan.
Merencanakan dan merekayasa langkah-langkah untuk meningkatkan keselamatan

lalu lintas.
Melakukan perbaikan terhadap lokasi-lokasi rawan kecelakaan.
Ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan pendidikan keselamatan bagi anak sekolah.

PROGRAM KESELAMATAN LALU LINTAS.

Meningkatkan kualitas pengemudi.


Melakukan program penyuluhan keselamatan.
Meningkatkan standar keselamatan kendaraan.
Penyempurnaan peraturan perundangan lalu lintas dan angkutan jalan.
Peningkatan pelaksanaan penegakan hukum.
Pengembangan sistem pertolongan pertama pada kecelakaan.
Pengembangan penelitian keselamatan jalan

SIAPA YANG HARUS DIBERI PENYULUHAN

Target yang perlu diberikan penyuluhan keselamatan perlu disesuaikan dengan kelompok
masyarakat, untuk itu bisa dikelompokkan sebagai berikut:
Anak-anak
Remaja
Orangtua
Pesepeda
Penumpang
Pengendara sepeda motor
Pengemudi kendaraan pribadi dan pengemudi angkutan umum

KESIMPULAN

Angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia masih cukup tinggi dan


beranding lurus dengan peningkatan jumlah kendaraan tiap tahunya,
peningkatan yang terjadi hampir mencapai 80 % tiap tahunya . Oleh sebab
itu, kecelakaan lalu lintas masih merupakan masalah kesehatan masyarakat
yang perlu mendapat perhatian karena kecelakaan lalu lintas adalah masalah
yang luas dan kompleks dengan faktor penyebab utamanya adalah manusia,
angka kematian yang ditimbulkan cukup tinggi, dan kejadiannya dapat
terjadi di semua tempat. Sampai saat ini, kecelakaan masih menjadi
permasalahan pemerintah di bidang transportasi. Untuk mengatasinya perlu
terlebih dahulu diketahui faktor-faktor penyebab kecelakaan lalu lintas.
Maka dari itu guna menekan jumlah kepadatan kendaraan di jalan raya
dan mengurangi resiko kecelakaan akibat umur kendaraan maka perlu di
berlakukan umur maksimal kendaraan yaitu 10 tahun.

SEKIAN & TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai