PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kecelakaan (accident) merupakan kejadian yang sangat mendadak
sehingga tidak terduga dan terkendali, bahkan juga tidak dapat diramalkan.
adalah pengendara sepeda motor dengan golongan umur 15-55 tahun dan
1
pendapatan karena kecacatan yang secara bersama menyebabkan keluarga
korban menjadi miskin dan hal ini biasanya terjadi di negara-negara yang
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana epidemiologi kecelakaan lalu lintas (KLL)?
2. Bagaimana identifikasi masalah kasus KLL ?
3. Bagaimana perhitungan besarnya masalah kasus KLL ?
4. Bagaimana distribusi masalah kasus KLL ?
5. Bagaimana peranan epidemiologi dalam kasus KLL ?
6. Bagaimana upaya pencegahan KLL ?
7. Bagaimana persentase KLL ?
C. Tujuan Makalah
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Memberikan informasi dan pengetahuan kepada pembaca tentang
epidemiologi kecelakaan lalu lintas (KLL).
2. Memberikan informasi dan pengetahuan kepada pembaca tentang
identifikasi masalah kasus KLL.
3. Memberikan informasi dan pengetahuan kepada pembaca tentang
perhitungan besarnya masalah kasus KLL.
4. Memberikan informasi dan pengetahuan kepada pembaca tentang
distribusi masalah kasus KLL.
5. Memberikan informasi dan pengetahuan kepada pembaca tentang
peranan epidemiologi dalam kasus KLL.
6. Memberikan informasi dan pengetahuan kepada pembaca tentang
upaya pencegahan KLL.
7. Memberikan informasi dan pengetahuan kepada pembaca tentang
persentase KLL.
D. Manfaat Makalah
Pada umumnya makalah ini dibuat untuk memberikan manfaat sebagai bahan
pembelajaran kepada kita dan memberikan wawasan mengenai mata kuliah
Surveilans Epidemiologi.
3
E. Metode Penulisan
Metode yang digunakan yaitu metode pustaka, karena sumber yang penulis
dapat berasal dari buku dan internet.
F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
D. Manfaat Makalah
E. Metode penulisan
F. Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pembahasan
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
BAGIAN PENUTUP
Daftar Pustaka
4
BAB II
PEMBAHASAN
a. KLL DARAT
berlalu lalang.
b. KLL LAUT
c. KLL UDARA
5
Bentuk-bentuk KLL udara bisa seperti Pesawat
Faktor Resiko
jalan yang tersedia. Secara garis besar ada 5 faktor yang berkaitan dengan
faktor manusia
rambu-rambu lalu lintas karena salah satu proses untuk mendapat surat
izin mengemudi adalah tes tertulis tentang lalu lintas. Selain faktor
6
mengemudi. Faktor lainnya terkait dengan usia pengemudi seperti
kendaraan. Disana ada pejalan kaki atau pengendara sepeda. Selain itu
jalan raya dapat menjadi tempat numpang pedagang kaki lima, peminta-
di jalanan.
Faktor kendaraan
lalu lintas seperti pecah ban, rem tidak berfungsi, peralatan kendaraan
yang sudah aus karena lama pemakaian dan penyebab lainnya yang
tiga roda, mobil, bus, truk, dan sejenisnya yang menggunakan bahan
bakar.
7
Faktor jalanan
geometrik jalan, ketiadaan pagar pengaman pada jalan berkelok dan jalan
Faktor lingkungan
faktor lingkungan yang berkaitan dengan cuaca. Ketika hujan atau kabut
atau asap, maka jarang pandang menjadi terbatas dan jalan menjadi licin.
saja.
.
B. IDENTIFIKASI MASALAH KASUS KLL
Kasus Kecelakaan
Contoh kasus kecelakaan dengan pendekatan epidemiologi yaitu
kasus kecelakaan lalu lintas bus Sumber Kencono di Jalan Raya Madiun-
Surabaya. Di tahun 2012, kecelakaan maut bus sudah terjadi beberapa jam
setelah malam pergantian tahun baru. Minggu (1/1) dini hari bus Sumber
Kencono menabrak sepeda motor dan warung di Jalan Raya Madiun-
Surabaya di Desa Jeruk Gulung, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun,
Jawa Timur.
8
Identifikasi Masalah
Kecelakaan maut bus Sumber Kencono ini terjadi beberapa jam
setelah malam pergantian tahun baru. Minggu tanggal satu bulan januari
dini hari bus Sumber Kencono menabrak sepeda motor dan warung di
Jalan Raya Madiun-Surabaya di Desa Jeruk Gulung, Kecamatan Balerejo,
Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Akibat kecelakaan itu, 6 orang tewas.
Saksi mata di lokasi kejadian menyebutkan sebelum kejadian laju
bus Sumber Kencono bernomor polisi W 7727 UY sangat kencang.
Sebelum menabrak sepeda motor dan warung, diduga bus naas itu terlibat
saling salip dengan bus Sumber Kencono lainnya.
9
sehingga menabrak bagian belakang truk. Setelah
menabrak, bus yang melintas di ruas jalan yang sepi itu
terjun ke dalam jurang.
c) Enam hari setelah kecelakaan bus Maju Jaya di Sumedang,
Selasa (7/2) bus Restu menabrak sebuah truk di jalan tol
Surabaya-Porong, tepatnya di kilometer 24.700. Saat itu
bus yang mengangkut 76 penumpang tersebut melaju
kencang dari arah Malang ke Surabaya tiba-tiba menabrak
truk pengangkut pasir. Akibat kecelakaan itu, tiga orang
tewas, yakni dua penumpang dan kenek bus. Larsito, sopir
bus yang melarikan diri, akhirnya bisa diringkus polisi. Dia
lantas diproses hukum.
d) Kecelakaan maut bus Karunia Bhakti di Cisarua, sore tadi
menewaskan 13 orang, yang kemungkinan sebagian besar
berasal dari penumpang. Sementara 40 orang luka-luka
dilarikan ke rumah sakit. Proses evakuasi masih
berlangsung hingga malam ini. Korban tewas kemungkinan
masih akan terus bertambah. Dugaan sementara, bus yang
menabrak sejumlah kendaraan dan warung ini mengalami
rem blong. Kepolisian masih menyelidiki tabrakan maut
tersebut.
e) Kecelakaan bus Raharja bernopol AB 2586 AC hari
Minggu (4/11/2012) sore yang menumpang rombongan
mahasiswa. Bus ini menabrak sebuah Isuzu Panther
bernopol R 8569 SB hingga terseret dan menabrak tembok.
Laju bus masih tidak bisa dikendalikan hingga menghantam
sepeda motor Yamaha Mio bernopol R 4986 JA dan sebuah
gerobak yang ada di belakang Panther. Sebuah motor
Honda Revo juga jadi korban dan berakhir dengan
menabrak 3 buah pohon Palem.
10
E. PERANAN EPIDEMIOLOGI DALAM KASUS KLL
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya
luka-luka/cidera.
terjadi
misalnya:
a) Pendidikan dan penyebaran informasi
11
b) Pendidikan pada usia sekolah seperti
dalam berkendara.
c. Spesific Protection
misalnya:
d. Early Diagnosis
12
e. Prompt Treatment
f. Rehabilitation
misalnya:
kecelakaan (cacat).
kecelakaan.
kecelakaan.
13
G. PERSENTASE KLL
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan pada 2015, jumlah kecelakaan
lalu lintas mencapai 98,9 ribu kasus. Angka ini meningkat 3,19 persen dibanding
tahun sebelumnya yang mencapai 95,5 ribu kasus. Jumlah kecelakaan lalu lintas
dalam 10 tahun terakhir mengalami fluktuasi, peningkatan paling tinggi terjadi
pada 2011, yakni mencapai 108 ribu kasus. Padahal, pada 2010 hanya terjadi 66,5
ribu kasus. Sedangkan kasus yang paling banyak terjadi pada 2012 dengan 117,9
ribu kasus.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mewacanakan untuk melakukan uji KIR bagi kendaraan pribadi. Namun demikian, Kemenhub masih memprioritaskan pelaksanaan pengujian berkala (keur/KIR) terhadap kendaraan wajib uji, seperti angkutan umum, angkutan barang, dan jenis bus. Ketentuan mengenai wajib uji kendaraan bermotor terdapat pada UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Namun UU ini hanya mengatur uji berkala terhadap kendaraan umum (angkutan umum dan angkutan barang), belum mengatur kendaraan pribadi.
14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
tidak terduga dan terkendali, bahkan juga tidak dapat diramalkan namun dapat
rehabilitation.
Saran
Harus lebih di perhatikan lagi masalah kasus Kecelakaan Lalu Lintas Ini
karna sumbangsi masalah yang ditimbulkan dari kasus ini tidak bisa dianggap
sepele baik bagi sektor kesehatan maupun ekonomi.
15
DAFTAR PUSTAKA
Ismail, Rachmadin. 2012. Ini Dia Identitas Korban Kecelakaan Truk vs Bus
16