Anda di halaman 1dari 4

VARIABEL

1. PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA :


Teori : Cooper (2000)
PDP 4 A : - Atraksi
- Aksesibilitas
- Amenitas
- Ancilarry Service
a) Attraction (Atraksi)
Mencakup keunikan dan daya tarik berbasis alam, budaya, maupun
buatan/artificial.
b) Accesbility (Aksesibilitas)
Mencakup kemudahan sarana prasarana dan sistem transportasi.
c) Amenities (Amenitas)
Mencakup fasilitas penunjang dan pendukung wisata.
d) Ancillary service (Fasilitas Umum)
Yang mendukung kegiatan pariwisata
ATRAKSI : Suwena (2010)
Alam = Gunung, Danau, Pantai dan Bukit
Budaya = Arsitektur rumah tradisional, Situs arkeologi, seni dan
kerajinan, ritual, festival, kehidupan masyarakat sehari-
hari, keramah-tamahan, dan makanan.
Buatan = Olahraga, berbelanja, pameran, konfrensi da

AKSESIBILITAS : Sunaryo (2013)


Meliputi = Petunjuk arah, bandara, terminal, waktu yang di
butuhkan, biaya perjalanan, frekwensi transportasi
menuju lokasi wisata, dan perangkat lainnya.

AMENITIES : Sugiama (2011)


Meliputi = Fasilitas akomodasi, restoran/warkop, makanan
minuman, tempat hiburan (entertaiment), dan
tempat belanja.
Menurut Sunaryo (2013) :
Amenitas bukan merupakan daya tarik wisata, namun dengan
kurangnya amenitas akan menjadikan wisatawan menghindari
destinasi tertentu.
ANCILLARY SERVICE : Sunaryo (2013)
Meliputi = Ketersediaan fasilitas umum seperti, Bank, ATM
Telekomunikasi, RSU dan lain-lain.
Menurut Sugiama (2011) :
Ancillary Service mencakup keberadaan berbagai organisasi
yang memfasilitasi dan mendorong pengembangan serta
pemasaran kepariwisataan destinasi yang bersangkutan

2. KUALITAS LAYANAN
Teori parasuraman et all (1995)
Mengadopsi indikator kualitas pelayanan Aunalal et al (2017)
Ada 5 dimensi ukuran kualitas layanan :
A. Reliability (Keadaan)
-Kemampuan perusahaan yang memberikan pelayanan yang
akurat sejak pertama kali tampa membuat kesalahan dan
menyampaikan jasanya sesuai waktu yang di sepakati.
B. Responsivenes (Daya tanggap)
-Kemampuan membantu para pelanggan dan merespon
permintaan mereka, menginformasikan jasa akan diberikan dan
kemudian memberikan jasa secara cepat.
C. Assurance (Jaminan)
-Kemampuan karyawan menimbulkan kepercayaan
pelanggan, terhadap perubahan bisa menciptakan rasa aman
bagi pelanggan. Karyawan juga bersikap sopan, menguasai
pengetahuan dan keterampilan yg dibutuhkan menjawab setiap
pertanyaan atau masalah pelanggan.
D. Empathy (empati)
-Perusahaan memahami masalah pelanggan dan bertindak demi
kepentingan pelanggan serta memberikan perhatian personal
kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman.
E. Tangibles (Bukti fisik)
-Berkenaan dengan daya tarik dan fasilitas fisik, perlengkapan
dan material yang digunakan pengusaha serta penampilan
karyawan.

3. CITRA DESTINASI
Teori Kotler dan Keller (2016)
Mengadopsi Indikator CD Artuger et al (2013) da coban (2012)
a. Cognitif Image (Citra Kognitif)
- Kesan terhadap objek wisata,
- Kesan terhadap infrastruktur Umum,
- Kesan terhadap suasana pantai yang indah,
- Kesan terhadap lingkungan sosial.
- Nilai penata luas.
b. Affective Image (citra afektif
- Merasakan kota destinasi yang hidup,
- Merasakan kota destinasi yang membuat bersemangat,
- Merasakan kota destinasi yang menyenangkan.

4. KEPUASAN WISATAWAN
Teori Kotler & Keller (2016)
Kepuasaan adalah perasaan puas atau kecewaseseorang yang
dihasilkan dari perbandingan performa produk atau hasil dengan
ekspektasi,
- jika performa kurang dari ekspektasi maka konsumen akan KECEWA,
- jika sesuai dengan ekspektasi konsumen akan PUAS.
Indikatornya :
- Sangat puas terhadap pelayanan di destinasi
- Puas dengan view yang indah di destinasi
- Puas terhadap ketertiban di destinasi
- Puas dengan keramahan masyarakat di destinasi

5. LOYALITAS WISATAWAN
Teori Griffin (2005) & Lovelock (2010)
Lovelock : Loyalitas Konsumen adalah kesdiaan pelanggan untuk
senantiasa memakai produk suatu perusahaan dalam jangka waktu
yang panjang serta merekomendasikan produk-produk tersebut
kepada
orang lain.
Griffin : pembentukan sikap dan pola perilaku konsumen dalam
pembelian dan penggunaan produk berdasarkan pengalaman mereka
sebelumnya.
Griffin : Konsumen dikatakan loyal dan setia apabila konsumen
menunjukan perilaku pembelian secara teratur atau terdapat kondisi
pembelianpaling sedikit 2 kali selang waktu tertentu.

Loyalitas Wisatawan :
Adopsi indikator hasil penelitian Akroush et al (2016)

Indikatornya :
1. Berminat mengunjungi tempat wisata dimasa depan pasca covid19
dinyatakan aman.
2. Tujuan wisata ini akan menjadi pilihan pertama tempat untuk
berlibur pasca covid19 dinyatakan aman.
3. Tempat wisata memberikan manfaat lebih daripada tujuan wisata
di tempat lain (pemulihan suasana hati<Refresing>), Pasca
covid19.
4. Menyarankan serta merekomendasikan kepada orang lain untuk
mengunjungi yang aman terhadap pandemi covid19.

Anda mungkin juga menyukai