Anda di halaman 1dari 8

BAB 2 – MATRIKS Pertemuan 4

Kesamaan Matriks
Diketahui: Apel 34000, Jeruk 14000, Mangga 11000
Masalah 1
Roni membeli 2 kg apel dan 3 kg jeruk seharga Rp110.000. Keesokan harinya, ia membeli 3 kg apel
dan dan 2 kg jeruk seharga Rp130.000.

Masalah diatas dapat dituliskan kedalam sistem persamaan linear dua variabel:
Misalkan: x = banyak apel dalam kg; y = banyak jeruk dalam kg; harga dalam satuan ribu rupiah.
sehingga sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) adalah
2𝑥 + 3𝑦 = 110
{
3𝑥 + 2𝑦 = 130
Selanjutnya, SPLDV tersebut dapat dituliskan dalam bentuk matriks yaitu
2 3 𝑥 110
( )( ) = ( )
3 2 𝑦 130
Kemudian diperoleh matriks banyak barang yang dibeli yaitu
2 3
( )
3 2

Masalah 2
Doni membeli 2 kg jeruk dan 3 kg mangga seharga Rp61.000. Keesokan harinya, ia membeli 3 kg
jeruk dan dan 2 kg mangga seharga Rp64.000.

Masalah diatas dapat dituliskan kedalam sistem persamaan linear dua variabel:
Misalkan: x = banyak jeruk dalam kg; y = banyak mangga dalam kg; harga dalam satuan ribu rupiah.
sehingga sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) adalah
2𝑥 + 3𝑦 = 61
{
3𝑥 + 2𝑦 = 64
Selanjutnya, SPLDV tersebut dapat dituliskan dalam bentuk matriks yaitu
2 3 𝑥 61
( )( ) = ( )
3 2 𝑦 64
Kemudian diperoleh matriks banyak barang yang dibeli yaitu
2 3
( )
3 2

Jika diperhatikan matriks banyak barang yang dibeli dari masalah 1 dan masalah 2 sama yaitu
2 3
( )
3 2
Kesimpulan:
Dua matriks dikatakan sama apabila elemen di setiap baris dan kolom pada kedua matriks sama.

Halaman 1 dari 8
BAB 2 – MATRIKS Pertemuan 4

Ordo Matriks
Perhatikan matriks berikut.
2 3
( )
3 2
Matriks diatas terdiri dari 2 baris dan 2 kolom
Kolom 1 Kolom 2
Baris 1 2 3
Baris 2 3 2

Selanjutnya ordo matriks tersebut dituliskan (banyak baris) x (banyak kolom), sehingga matriks diatas
berordo 2 x 2.

Perhatikan matriks berikut.


1 0 0
(0 1 0)
0 0 1
Matriks diatas terdiri dari 3 baris dan 3 kolom
Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3
Baris 1 1 0 0
Baris 2 0 1 0
Baris 3 0 0 1

Selanjutnya ordo matriks tersebut dituliskan (banyak baris) x (banyak kolom), sehingga matriks diatas
berordo 3 x 3.

Perhatikan matriks berikut.


1 2 3
( )
4 4 4
Matriks diatas terdiri dari 2 baris dan 3 kolom
Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3
Baris 1 1 2 3
Baris 2 4 4 4

Selanjutnya ordo matriks tersebut dituliskan (banyak baris) x (banyak kolom), sehingga matriks diatas
berordo 2 x 3.

Halaman 2 dari 8
BAB 2 – MATRIKS Pertemuan 4

Elemen Matriks

Perhatikan matriks berikut.


2 3
𝐴=( )
3 2
Matriks diatas terdiri dari 2 baris dan 2 kolom
Kolom 1 Kolom 2
Baris 1 elemen baris 1, kolom 1 elemen baris 1, kolom 2
Baris 2 elemen baris 2, kolom 1 elemen baris 2, kolom 2

Selanjutnya, elemen matriks dituliskan sesuai letaknya yaitu

𝑎𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑘𝑒−... 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 𝑘𝑒−...


2 3
Sehingga elemen matriks 𝐴 = ( ) adalah
3 2
𝑎11 𝑎12
(𝑎 𝑎22 )
21

dengan a11 = 2, a12 = 3, a21 = 3, a22 = 2.

Penjumlahan Matriks

• 2 matriks dapat dijumlahkan hanya apabila kedua matriks tersebut berordo sama.
• Penjumlahan matriks dilakukan dengan menjumlahkan setiap elemen matriks pertama,
dengan setiap elemen matriks kedua yang letaknya sama.

Contoh:
2 3 1 2 2+1 3+2 3 5
• ( )+( )=( )=( )
3 2 3 4 3+3 2+4 6 6

1 0 0 1 2 3 1+1 0+2 0+3 2 2 3


• (0 1 0) + ( 4 5 6) = ( 0 + 4 1+5 0 + 6) = (4 6 6)
0 0 1 7 8 9 0+7 0+8 1+9 7 8 10

Halaman 3 dari 8
BAB 2 – MATRIKS Pertemuan 4

Sifat-sifat Penjumlahan Matriks


Diberikan matriks A, matriks B, dan matriks C
1 2 5 6 9 10
𝐴=( ) 𝐵=( ) 𝐶=( )
3 4 7 8 11 12
dan matriks nol
0 0
𝑂=( )
0 0

• Sifat Komutatif
Apakah A + B = B + A ?
Percobaan:
1 2 5 6
𝐴=( ) 𝐵=( )
3 4 7 8

1 2 5 6
𝐴+𝐵 =( )+( )=( )
3 4 7 8

5 6 1 2
𝐵+𝐴=( )+( )=( )
7 8 3 4

Bukti:
𝑎11 𝑎12 𝑏11 𝑏12
𝐴 = (𝑎 𝑎22 ) 𝐵 = (𝑏21 )
21 𝑏22

𝑎11 𝑎12 𝑏11 𝑏12


𝐴 + 𝐵 = (𝑎 𝑎22 ) + (𝑏21 )=( )
21 𝑏22

𝑏11 𝑏12 𝑎11 𝑎12


𝐵+𝐴=( ) + (𝑎 𝑎22 ) = ( )
𝑏21 𝑏22 21

Kesimpulan:
Apakah sifat komutatif berlaku pada penjumlahan 2 matriks berordo sama?
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________

Halaman 4 dari 8
BAB 2 – MATRIKS Pertemuan 4

• Sifat Asosiatif
Apakah (A + B) + C = A + (B + C) ?
Percobaan:
1 2 5 6 9 10
𝐴=( ) 𝐵=( ) 𝐶=( )
3 4 7 8 11 12

1 2 5 6 9 10
(𝐴 + 𝐵) + 𝐶 = [( )+( )] + ( )
3 4 7 8 11 12

9 10
(𝐴 + 𝐵) + 𝐶 = ( )+( )=( )
11 12

1 2 5 6 9 10
𝐴 + (𝐵 + 𝐶) = ( ) + [( )+( )]
3 4 7 8 11 12

1 2
(𝐴 + 𝐵) + 𝐶 = ( )+( )=( )
3 4

Bukti:
𝑎11 𝑎12 𝑏11 𝑏12 𝑐11 𝑐12
𝐴 = (𝑎 𝑎22 ) 𝐵=( ) 𝐶 = (𝑐 𝑐22 )
21 𝑏21 𝑏22 21

𝑎 𝑎12 𝑏11 𝑏12 𝑐11 𝑐12


(𝐴 + 𝐵) + 𝐶 = [(𝑎11 𝑎22 ) + (𝑏21 )] + (𝑐 𝑐22 )
21 𝑏22 21

𝑐11 𝑐12
(𝐴 + 𝐵) + 𝐶 = ( ) + (𝑐 𝑐22 ) = ( )
21

𝑎11 𝑎12 𝑏11 𝑏12 𝑐11 𝑐12


𝐴 + (𝐵 + 𝐶) = (𝑎 𝑎22 ) + [(𝑏21 ) + (𝑐 𝑐22 )]
21 𝑏22 21

𝑎 𝑎12
(𝐴 + 𝐵) + 𝐶 = (𝑎11 𝑎22 ) + ( )=( )
21

Kesimpulan:
Apakah sifat asosiatif berlaku pada penjumlahan 2 matriks berordo sama?
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________

Halaman 5 dari 8
BAB 2 – MATRIKS Pertemuan 4

• Penjumlahan dengan Matriks Nol


Apakah A + O = O + A = A ?
Percobaan:
1 2 0 0
𝐴=( ) 𝑂=( )
3 4 0 0

1 2 0 0
𝐴+𝑂 =( )+( )=( )
3 4 0 0

0 0 1 2
𝑂+𝐴=( )+( )=( )
0 0 3 4

Bukti:
𝑎11 𝑎12 0 0
𝐴 = (𝑎 𝑎22 ) 𝑂=( )
21 0 0

𝑎11 𝑎12 0 0
𝐴 + 𝑂 = (𝑎 𝑎22 ) + (0 )=( )
21 0

0 0 𝑎11 𝑎12
𝑂+𝐴=( ) + (𝑎 𝑎22 ) = ( )
0 0 21

Kesimpulan:
Apakah A + O = O + A = A ?
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________

• Penjumlahan dengan Lawannya


Apakah A + (– A) = O ?
Percobaan:
1 2 −1 −2
𝐴=( ) (−𝐴) = ( )
3 4 −3 −4

1 2 −1 −2
𝐴 + (−𝐴) = ( )+( )=( )
3 4 −3 −4

−1 −2 1 2
(−𝐴) + 𝐴 = ( )+( )=( )
−3 −4 3 4

Halaman 6 dari 8
BAB 2 – MATRIKS Pertemuan 4

Bukti:
𝑎11 𝑎12 −𝑎 −𝑎12
𝐴 = (𝑎 𝑎22 ) (−𝐴) = (−𝑎11 −𝑎22 )
21 21

𝑎11 𝑎12 −𝑎11 −𝑎12


𝐴 + (−𝐴) = (𝑎 𝑎22 ) + (−𝑎21 −𝑎22 ) = ( )
21

−𝑎 −𝑎12 𝑎11 𝑎12


(−𝐴) + 𝐴 = (−𝑎11 −𝑎22 ) + (𝑎21 𝑎22 ) = ( )
21

Kesimpulan:
Apakah A + (– A) = O ?
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________

Pengurangan Matriks

• Pengurangan dua matriks hanya dapat dilakukan apabila kedua matriks tersebut berordo
sama.
• Pengurangan matriks dilakukan dengan menjumlahkan setiap elemen matriks pertama,
dengan lawan setiap elemen matriks kedua yang letaknya sama. A – B = A + (– B)

Diberikan matriks A, matriks B, dan matriks C


1 2 5 6 9 10
𝐴=( ) 𝐵=( ) 𝐶=( )
3 4 7 8 11 12

Contoh
𝐴 − 𝐵 = 𝐴 + (−𝐵)

1 2 5 6 1 2 −5 −6
⇔( )−( )=( )+( )
3 4 7 8 3 4 −7 −8

1−5 2−6 1 + (−5) 2 + (−6)


⇔( )=( )
3−7 4−8 3 + (−7) 4 + (−8)

−4 −4
⇔( )
−4 −4
Latihan
1 2 9 10
𝐴−𝐶 =( )−( )=( )
3 4 11 12

9 10 5 6
𝐶−𝐵 =( )−( )=( )
11 12 7 8

Halaman 7 dari 8
BAB 2 – MATRIKS Pertemuan 4

Tugas Individu

Kerjakan tugas individu berikut dengan sebaik-baiknya, kerjakan dengan tulis tangan di selembar
kertas, kemudian difoto, dan dikirimkan dalam format *.pdf pada e-learning SMAGO seperti biasa.
Format nama file: TIMatriks4_Nama_Kelas

1. Tentukan nilai 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑, 𝑒 agar kedua matriks berikut sama.


7 12 5 𝑎 12 𝑏
(9 3 18) = (9 𝑐 18)
11 2 8 𝑑 2 𝑒

2. Tentukan nilai A + B
1 2 2 1
a. 𝐴 = ( ) 𝐵=( )
2 1 1 2
11 12 4 3
b. 𝐴 = ( ) 𝐵=( )
23 23 2 2

3. Tentukan matriks B, jika diketahui A + B = C


45 65 10 30
a. 𝐴 = ( ) 𝐶=( )
55 75 20 40
15 43 30 40
b. 𝐴 = ( ) 𝐶=( )
17 27 50 60

4. Tentukan nilai A – B
5 4 7 8
a. 𝐴 = ( ) 𝐵=( )
7 8 13 16
11 47 15 50
b. 𝐴 = ( ) 𝐵=( )
61 34 63 35

5. Tentukan matriks B, jika diketahui A – B = C


10 15 15 20
a. 𝐴 = ( ) 𝐶=( )
25 30 30 35
41 42 45 45
b. 𝐴 = ( ) 𝐶=( )
43 44 45 45
17 47 70 70
c. 𝐴 = ( ) 𝐶=( )
27 37 70 70

Halaman 8 dari 8

Anda mungkin juga menyukai