Anda di halaman 1dari 2

Penggunaan Bahasa Asing Bukan sebagai Pemicu Kurangnya Rasa

Nasionalisme di Indonesia

Om Swastyastu,
Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Salam sejahtera bagi kita semua
Om namo budhayah,
Yang terhormat Bapak/Ibu dewan juri serta seluruh hadirin yang saya cintai. Puji syukur
saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan rahmatnya
kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul disini dalam keadaan sehat walafiat. Saya
mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya dalam Lomba
Berani Bicara ini dengan tema penggunaan bahasa asing di Indonesia saya mengangkat judul
“Penggunaan Bahasa Asing Bukan sebagai Pemicu Kurangnya Rasa Nasionalisme di Indonesia.”
Para hadirin yang saya hormati, setiap negara mempunyai media komunikasi yang dapat
meperlancar suatu hubungan antar individu maupun antar kelompok. Alat komunikasi ini kita
sebut sebagai bahasa. Bahasa adalah suatu sistem yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan
dipakai oleh masyarakat untuk berkomunikasi, bekerja sama dan identifikasi diri. Begitu juga
Negara Indonesia, bahasa yang digunakan di negara kita adalah Bahasa Indonesia. Selain
penggunaan Bahasa Indonesia, di negara kita juga menggunakan bahasa, asing untuk
memperlancar hubungan internasional. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bahasa asing
adalah bahasa milik bangsa lain yang dikuasai biasanya melalui pendidikan formal dan yang
secara sosiokultural tidak dianggap sebagai bahasa sendiri. Secara umum, bahasa asing
merupakan bahasa yang tidak biasa digunakan oleh masyarakat yang mendiami wilayah tertentu.
Pada saat ini, akibat dari kemajuan teknologi yang pesat. Bahasa asing banyak digunakan
di Indonesia untuk memermudah hubungan antara bangsa Indonesia dengan bangsa lainnya. Hal
ini disebabkan karena negara kita merupakan negara berkembang yang masing bergantung dan
memerlukan bantuan dari negara lain. Akan tetapi, hal ini dianggap beberapa pihak sebagai
penyebab terkikisnya rasa nasionalisme di Indonesia. Pihak- pihak ini menganggap bahwa
kedudukan Bahasa Indonesia perlu dicemaskan karena telah tergeser oleh bahasa asing yang
marak digunakan masyarakat saat ini. Mereka mengganggap bahwa Bahasa Indonesia
merupakan bahasa yang harus lebih dahulu diutamakan karena merupakan jati diri bangsa
Indonesia yang telah mempersatukan seluruh bangsa Indonesia melalui Sumpah Pemuda pada
tanggal 28 Oktober 1928. Hal ini juga sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 serta Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa,
dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.
Hal ini dapat dibuktikan melalui beberapa hal, pertama saat ini bahasa asing digunakan
sebagai bahasa penghantar dalam lingkungan anak- anak seperti dalam PAUD maupun Sekolah
Dasar. Hal ini menyebabkan seorang anak akan terbiasa menggunakan bahasa asing dari pada
bahasa ibunya sendiri, yaitu Bahasa Indonesia. Kedua, penggunaan bahasa Indonesia pada
papan-papan nama gedung/bangunan, papan petunjuk, kain rentang, dan iklan di ruang publik
yang nyaris tergeser oleh penggunaan bahasa asing. Kondisi yang hampir serupa juga terjadi
pada penggunaan bahasa dalam administrasi pemerintahan seperti yang tercermin pada surat-
surat dinas dan laporan. Kaidah bahasa yang selama ini telah dibakukan belum sepenuhnya
diterapkan dengan baik dan benar. Kondisi itu menggambarkan bahwa bahasa Indonesia yang
merupakan simbol kedaulatan dan jati diri bangsa belum sepenuhnya dimartabatkan di negeri
sendiri.
Akan tetapi terdapat juga beberapa pihak yang menganggap bahwa bahasa asing justru
tidak menimbulkan kurangnya rasa nasionalisme terhadap Indonesia. Di era globalisasi saat ini,
beberapa orang menganggap bahwa bahasa asing merupakan media utama untuk memperlancar
proses komunikasi yang dilakukan secara global. Era digital yang menuntut penguasaan
teknologi dan bahasa asing pada berbagai bidang kehidupan saat ini sebenarnya tidak
meminggirkan rasa nasionalisme terhadap Indonesia. Mohammad Nuh menyatakan nasionalisme
tidak ada kaitannya dengan penggunaan bahasa asing dalam pergaulan sehari- hari. Para pendiri
bangsa seperti Ir. Soekarno dan Moh.Hatta, mempunyai kemampuan menguasai bahasa asing
yang mumpuni. Akan tetapi, tidak menghilangkan rasa nasionalisme mereka. Bahkan mereka
berhasil memperjuangkan kemerdekaan Indonesia pada saat itu.
Selain itu, sebenarnya penggunaan bahasa asing yang baik dan tepat akan berdampak
positif bagi bangsa Indonesia. Dari bidang ekonomi, bahasa asing akan memperlancar kegiatan
ekspor yang akan mengenalkan berbagai produk- produk lokal sehingga akan mampu bersaing di
dunia internasional. Dalam bidang sosial budaya, penggunaan bahasa asing mampu mengenalkan
para wisatawan mengenai kekayaan budaya bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Dalam bidang hubungan internasional, penggunaan bangsa asing akan mampu menjalin
hubungan kerja sama dengan negara- negara lain di dunia sehingga Indonesia akan terhindar dari
masalah ekstern dan akan dibantu jika mengalami masalah intern.
Oleh karena itu, penggunaan bahasa asing dengan Bahasa Indonesia di Indonesia harus
seimbang dan tidak hanya bisa dilihat dari satu sisi saja. Jika bangsa Indonesia sebagai pemilik
dan pemakai bahasa Indonesia terus bersikap negatif terhadap penggunaan bahasa asing, bangsa
Indonesia tidak akan mampu bersaing dalam persaingan global dalam berbagai bidang baik itu
bidang ekonomi, sosial budaya, maupun pertahanan dan keamanan. Begitupun sebaliknya, jika
masyarakat Indonesia menggunakan bahasa asing dengan mengesampingkan Bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional dan persatuan tentunya akan mengikis rasa nasionalisme tepat. Jadi,
mari gunakan bahasa asing dengan tepat dan benar di Indonesia karena bahasa asing bukan
pemicu kurangnya rasa nasionalisme di Indonesia.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan. Apabila terdapat kesalahan dalam perilaku
maupun tutur kata saya mohon maaf yang sebesar- besarnya. Semoga hal yang saya sampaikan
bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata saya tutup dengan pramashanti.
Om Shanti Shanti Shanti Om
Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatu

Anda mungkin juga menyukai