Anda di halaman 1dari 2

DEBAT BAHASA INDONESIA

MOSI : PENGGUNAAN BAHASA ASING DAPAT MENURUNKAN RASA NASIONALISME


SESEORANG

Moderator ; Assalamualaikum wr.wb . selamat siang saya selaku moderator dalam debat kali ini.
Pada kesempatan ini kita akan membahas tentang “penggunaan Bahasa asing dapat menurunkan
rasa Nasionalisme seseorang” sebelum memulai debat pada siang hari ini maka perkenankan saya
untuk memperkenalkan siapa saja yang akan berdebat kali ini. Di tim pro ada Adila sebagai
pembicara 1 ,lalu Rahma Yuniarti sebagai pembicara 2 dan terakhir ada Novi Latifatul k sebagai
pembicara 3. Dan di tim kontra ada Josefine Evangelina S sebagai pembicara 1, lalu berikutnya
Mafrotul izza sebagai pembicara 2 dan terakhir ada M Ardaf Vilah sebagai pembicara 3 . untuk
mengefisenkan waktu silahkan untuk tim pro agr dapat menyampaikan argument kalian

Adila : penggunaan bahasa asing mampu menurunkan rasa nasionalisme seseorang,mengapa saya
bisa mengatakan demikian karena rata-rata seseorang yang menggunakan bahasa asing maka pola
pikir ataupun gaya hidup mereka akan cenderung meniru budaya asing ,sedangkan seseorang yang
dalam kesehariannya menggunakan bahasa Indonesia akan menurunkan budaya asing dalam
dirinya. Contohnya banyak anak muda sekarang yang jarang menggunakan bahasa Indonesia dalam
kesehariannya mereka cenderung akan mencampuradukkan antara bahasa Indonesia dengan
bahasa asing dalam komunikasi mereka .

Moderator : Bagaimana pendapat tim kontra mengenai hal tersebut?

Eva : tadi tim pro menyampaikan bahwa sekarang ini banyak anak muda yang sering menggunakan
bahasa asing benar? Saya tidak menyalahkan apabila mereka melakukan hal demikian karena apabila
anak muda sekarang khususnya tidak tahu ataupun bahkan sampai tidak memahahami pentingnya
bahasa asing dalam kehidupan mereka maka mereka akan kesulitan apabila akan berkomunikasi
secara global dalam artian dengan orang luar yang berbeda kewarganegaaraan nya dengan kita.

Moderator : baik sekarang bagaimana menurut tim pro?

Rahma : Bahasa asing memang penting untuk kita kuasai agar mampu bersaing maupun berperan
dalam kehidupan global . Namun bahasa Indonesia jauh lebih penting dan harus di utamakan dari
bahasa asing karena merupakan citra bangsa dan jati diri bangsa Indonesia. Secara formal bahasa
Indonesia memiliki 4 kedudukan diantaranya :

1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan


2. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
3. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa negara
4. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa resmi

Dengan kita menggunakan bahasa asing dalam kehidupan sehari -hari apakah 4 kedudukan tadi
masih berfungsi? Apabila sering menggukan bahasa asing maka dianggap menghilangkan jati diri
bangsa,melemahkan semangat kebangsaan, dan di anggap sebagai penghianatan terhadap sumpah
pemuda. Presiden soekarno pernah menyampaikan janganlah bahasa Indonesia luntur bagi jiwa kita
apa lagi berkembangnya bahasa asing di negara kita. Karena bahasa Indonesia merupakan symbol
nasionalisme dan identitas kebudayaan bangsa.

Moderator : tim kontra apakah ada sanggahan ?


Izzaa : kami tidak meyetujui apabila menggunakan bahasa asing dalam kehidupan sehari -hari di
anggap dapat menurunkan rasa nasionalisme seseorang karena dengan mencoba bahasa lain maka
banyak warga indonesia yang bertambah kosakatanya,pengetauannya dan itu tidak akan
menghilangkan rasa cinta seseorang terhadap negara aslinya. Sekarang coba bayangkan apabila
tidak ada rakyat Indonesia yang menggunakan bahasa asing demi membuktikan rasa cinta tanah
air,maka rakyat Indonesia akan di anggap bodoh oleh dunia karena tidak ada satupun rakyat
Indonesia yang mampu menguasai bahasa negara lain. Menurut mentri Pendidikan dan kebudayaan
mohammad nuh mengatakan nasionalisme tidak ada kaitanya dengan penggunaan bahasa asing
dalam pergaulan sehari -hari . para pendiri bangsa seperti soekarna dan hatta,mempunyai
kemampuan menguasai bahasa asing yang mumpuni. Tapi jangan ragukan rasa nasionalisme
mereka,semua tergantung komitmen mereka akan negara .

Moderator : silahkan tim pro

Novi : kita sepakat jika penggunaan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari menunjukan
kurangnya rasa nasionalisme seseorang. Penggunaan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari
dianggap merusak identitas bangsa. Melemahkan semangat kebangsaan dan dianggap penghianat
terhadap sumpah pemuda tanggal 28 oktober 1928 ikrar ke 3 “kami putra putri Indonesia
menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia” jadi kami tegaskan sekali lagi bahwa tetap
setuju jika penggunaan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari menunjukkan kurangnya rasa
nasionalisme seseorang.

Moderator : tim kontra dipersilahkan

Ardaf : penggunaan bahasa asing tetap penting sekali lagi saya tegaskan . bukan berarti tidak
mencintai bahasa nasional,tetapi di era globalisasi seperti sekarang ini akan sangat penting jika kita
mampu menguasai bahasa asing sehingga dapat meminimalisir kesalahpahaman tentang budaya
lain yang masuk ke Indonesia .dengan mengembangkan 2 bahasa yaitu bahasa asing dan bahasa
Indonesia ,maka dapat memiliki sikap positif bagi kita karena karena mampu meningkatkan
pengetahuan dan meingkatkan kualitas Pendidikan dalam. Maka dari itu, penggunaan bahasa asing
juga tidak selamanya dapa mengurangi rasa nasionalisme seseorang,asal dalam penggunaanya
harus tahu tujuan serta untuk memajukan Indonesia menjadi lebih baik lagi.

Moderator : dari argumentasi yang telah di samapikan oleh kedua belah pihak,dapat di simpulkan
bahwa gunakanlah bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari karena kita berkomunikasi dengan
orang Indonesia agar rasa nasionalisme terhadap bahasa Indonesia tidak berkurang dan kuasai
bahasa asing agar tidak ketinggalan zaman.untuk menjaga bahasa Indonesia agar tidak ada pengaruh
terhadap bahasa asing maka di perlukan sikap ;

1. Sikap kesetiaan berbahasa Indonesia


2. Sikap kebanggan berbahasa Indonesia .

Sikap kesetiaan berbahasa Indonesia terungkap jika bangsa Indonesia lebih sukai memakai bahasa
Indonesia dari pada bahasa asing dan bersedia menjaga pengaruh asing tidak terlalu berlebihan.
Selama kita dapat menempatkan bahasa asing pada tempatnya bahasa nasional kita dapat
menempatkan bahasa asing pada tempatnya bahasa itu tidak akan melemahkan jati diri dan
melemahkan bahasa nasional kita apalagi sampai melemahkan nasionalisme dan menghilangkan jati
diri . selama kita mampu menempatkan bahasa itu pada tempatnya masing-masing maka tidak ada
bahasa yang di lemahkan bahasa lain.

Anda mungkin juga menyukai