0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan4 halaman
Debat menyangkut penggunaan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari dan hubungannya dengan rasa nasionalisme. Tim oposisi berargumen bahwa penggunaan bahasa asing tidak berpengaruh terhadap rasa nasionalisme karena nasionalisme bergantung pada individu, dan penguasaan bahasa asing justru dapat meningkatkan pengetahuan serta memperkenalkan budaya Indonesia kepada negara lain. Faktor lain seperti globalisasi dan ketertinggalan
Debat menyangkut penggunaan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari dan hubungannya dengan rasa nasionalisme. Tim oposisi berargumen bahwa penggunaan bahasa asing tidak berpengaruh terhadap rasa nasionalisme karena nasionalisme bergantung pada individu, dan penguasaan bahasa asing justru dapat meningkatkan pengetahuan serta memperkenalkan budaya Indonesia kepada negara lain. Faktor lain seperti globalisasi dan ketertinggalan
Debat menyangkut penggunaan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari dan hubungannya dengan rasa nasionalisme. Tim oposisi berargumen bahwa penggunaan bahasa asing tidak berpengaruh terhadap rasa nasionalisme karena nasionalisme bergantung pada individu, dan penguasaan bahasa asing justru dapat meningkatkan pengetahuan serta memperkenalkan budaya Indonesia kepada negara lain. Faktor lain seperti globalisasi dan ketertinggalan
MOSI : “ Penggunaan Bahasa Asing Dalam komunikasi Sehari -hari
Menunjukan Kurangnya Rasa Nasionalisme Seseorang
Pembicara 1 tim oposisi
Kami tidak setuju jika Penggunaan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari menunjukkan kurangnya rasa nasionalisme seseorang Karena justru dengan mencoba berbahasa lain , banyak warga Negara Indonesia khususnya para remaja indonesia yang tentunya masih perlu banyak pembelajaran maka dengan belajar dan menggunakan bahasa asing akan menambah pengetahuannya ,bertambah kosakatanya, dan itu jelas tidak akan menghilangkan rasa cinta seseorang terhadap Negara aslinya . sekarang coba bayangkan apabila tidak ada Anak anak muda jaman sekarang yang menggunakan bahasa asing dalam komunikasi sehari hari demi membuktikan kalau mereka sangat cinta tanah air , maka rakyat Indonesia akan dipandang bodoh oleh dunia, karena tidak ada satupun rakyatnya yang menguasai bahasa dari Negara lain. Contohnnya saja banyak generasi generasi muda yang yang menjadi influenzer baik itu selebgram maupun tiktok , mereka membuat konten di luar negeri tentang Negara Indonesia , dimana mereka memperkenalkan makanan indonesia maupun budaya indonesia kepada orang asing, Bahasa apa yang dia gunakan untuk berbicara dengan orang luar? Sudah pasti bahasa asing yaitu bahasa inggris . Terilihat dari contoh tadi bahwa bahasa asing justru bisa meningkatkan rasa nasionalisme karena bangga akan Budaya indonesia dan memperkenalkan kepada orang luar dan berkomunikasi menggunakan bahasa inggris, bahkan menurut menteri pendidikan dan kebudayaan mohammad nuh mengatakan . padahal menurut saya tidak ada kaitannya dengan nasionalisme “. . Penggunaan bahasa asing(inggris) tidak berpengaruh apapun dalam bahasa Indonesia karena bahasa inggris merupakan bahsa iinternasional ,menggunakan bahasa inggris seperti memang sudah tuntutan perkembangan zamaan saat ini . asumsi merusak nasionalisme dianggap berlebihan. Tidak ada salahnya mengajarkan anak anak zaman sekrang tentang penggunaan bahasa ingris. Misalnya tentang kemampuan dasar bahasa inggris yang di dapat di sekolah ,Hal tersebut akan mempersiapkan diri mereka untuk menghadapi persaingan global di masa mendatang.Sebuah penelitian turut memperkuat asumsi satu ini. Penelitian J. Cummins mengungkapkan bahwa anak yang menguasai dua bahasa lebih mampu mendalami dan menggunakan bahasa secara efektif. Mereka mampu menempatkan kedua bahasa secara setara dan benar jika belajar percakapan sehari-hari dalam bahasa Inggris.
Pembicara 2 tim oposisi
(Menyanggah) . . . . . Menurut saya semuanya tetap kembali pada individunya masing masing. Nasionalisme bukan meluluu soal bahasa dan bisa ditunjukan dengan banyak cara. Selain itu, menanggapi tentang digunakan bahasa sehari hari dengan bahasa asing uang anda tidak setuju, lalu bagaimana dengan sekolah sekolah internasional yang ada di Indonesia yang dalam kesehariannya menggunakan bahasa inggris?, bahasa inggris disana digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pembelajaran . Bahkan di Indonesia itu sendiri sudah banyak mendirikan sekolah sekolah internasional dan muridnya bukan hanya dalam pembelajaran menggunakan bahasa asing tapi juga dalam komunikasi sehari hari . Yang artinya , bahasa tidak betul betul mempengaruhi rasa nasionalisme seseorang. Bukan kah tidak mungkin seisi sekolah tidak punya rasa nasionalisme? Jadi saya tegaskan bahwa menurut saya seseorang remaja yang demikian tergantung dari sifat individunya sendiri . terimakasih
Pembicara 3 tim oposisi
( menyanggah) . . . . . menyalahkan bahasa asing sebagai pemicu penurunan rasa nasionalisme saya tidak setuju sebab, berkurangnya tergantung dari individunya . bila dia memiliki rasa nasionalisme yang tinggi tentu tidak akan terkikis rasa nasionalismenya hanya Karena menggunakan bahasa asing dalam kesehariannya . jaman sekarang kita harus berpikiran terbuka jangan hanya menyalahnkan 1 faktor saja , jika di teliti lebih dalam pasti akan muncul factor factor lain yang mengurangi rasa nasionalisme tersebut. Seperti (1).Cepatnya arus globalisasi yang berimbas pada moral pemuda. Mereka lebih memilih kebudayaan negara lain, dibandingkan dengan kebudayaanya sendiri, (Kansil. 2011) 4) Tertinggalnya Indonesia dengan negara-negara lain dalam segala aspek kehidupan, membuat para pemuda tidak bangga lagi menjadi bangsa Indonesia.
Jadi kesimpulan nya adalah
Sangat tidak bisa diterima apabila penggunaan bahasa asing dalam kehidupansehari-hari di Indonesia di-cap sebagai tanda menurunnya nasionalisme bangsa. Karena justru dengan mencoba berbahasa lain, banyak warga kita khususnya anak anak muda sekarang yang ditambah pengetahuannya, bertambah kosa katanya, dan itu jelas tidak akan menghilangkan rasa cinta orang tersebutterhadap negaranya yang asli. Sekarang coba dibayangkan apabila generasi milineal yang sudah jelas sangat berpengaruhh di indonesia, tidak ad yang menggunakan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari demimembuktikan kalau mereka sangat cinta tanah air, maka rakyat kita akan dipandang bodoh oleh dunia, karena tidak ada satupun rakyatnya yang menguasai bahasa dari negaralain.saya tegaskan bahwa menurut saya seseorang remaja yang demikian tergantung dari sifat individunya sendiri .terimakasih