Anda di halaman 1dari 4

DEBAT BAHASA INDONESIA KELOMPOK 3

MOSI : “ Penggunaan Bahasa Asing Dalam komunikasi Sehari -hari


Menunjukan Kurangnya Rasa Nasionalisme Seseorang

Pembicara 1 tim oposisi


Kami tidak setuju jika Penggunaan bahasa asing dalam
komunikasi sehari-hari menunjukkan kurangnya rasa
nasionalisme seseorang Karena justru dengan mencoba
berbahasa lain , banyak warga Negara Indonesia khususnya
para remaja indonesia yang tentunya masih perlu banyak
pembelajaran maka dengan belajar dan menggunakan bahasa
asing akan menambah pengetahuannya ,bertambah
kosakatanya, dan itu jelas tidak akan menghilangkan rasa cinta
seseorang terhadap Negara aslinya . sekarang coba bayangkan
apabila tidak ada Anak anak muda jaman sekarang yang
menggunakan bahasa asing dalam komunikasi sehari hari demi
membuktikan kalau mereka sangat cinta tanah air , maka
rakyat Indonesia akan dipandang bodoh oleh dunia, karena
tidak ada satupun rakyatnya yang menguasai bahasa dari
Negara lain. Contohnnya saja banyak generasi generasi muda
yang yang menjadi influenzer baik itu selebgram maupun tiktok
, mereka membuat konten di luar negeri tentang Negara
Indonesia , dimana mereka memperkenalkan makanan
indonesia maupun budaya indonesia kepada orang asing,
Bahasa apa yang dia gunakan untuk berbicara dengan orang
luar? Sudah pasti bahasa asing yaitu bahasa inggris . Terilihat
dari contoh tadi bahwa bahasa asing justru bisa meningkatkan
rasa nasionalisme karena bangga akan Budaya indonesia dan
memperkenalkan kepada orang luar dan berkomunikasi
menggunakan bahasa inggris, bahkan
menurut menteri pendidikan dan kebudayaan mohammad nuh
mengatakan . padahal menurut saya tidak ada kaitannya
dengan nasionalisme “.
. Penggunaan bahasa asing(inggris) tidak berpengaruh apapun
dalam bahasa Indonesia karena bahasa inggris merupakan
bahsa iinternasional ,menggunakan bahasa inggris seperti
memang sudah tuntutan perkembangan zamaan saat ini .
asumsi merusak nasionalisme dianggap berlebihan. Tidak ada
salahnya mengajarkan anak anak zaman sekrang tentang
penggunaan bahasa ingris. Misalnya tentang kemampuan dasar
bahasa inggris yang di dapat di sekolah ,Hal tersebut akan
mempersiapkan diri mereka untuk menghadapi persaingan
global di masa mendatang.Sebuah penelitian turut
memperkuat asumsi satu ini. Penelitian J. Cummins
mengungkapkan bahwa anak yang menguasai dua bahasa lebih
mampu mendalami dan menggunakan bahasa secara efektif.
Mereka mampu menempatkan kedua bahasa secara setara dan
benar jika belajar  percakapan sehari-hari dalam bahasa Inggris.

Pembicara 2 tim oposisi


(Menyanggah)
.
.
.
.
.
Menurut saya semuanya tetap kembali pada individunya
masing masing. Nasionalisme bukan meluluu soal bahasa dan
bisa ditunjukan dengan banyak cara. Selain itu, menanggapi
tentang digunakan bahasa sehari hari dengan bahasa asing
uang anda tidak setuju, lalu bagaimana dengan sekolah sekolah
internasional yang ada di Indonesia yang dalam kesehariannya
menggunakan bahasa inggris?, bahasa inggris disana digunakan
sebagai bahasa pengantar dalam pembelajaran . Bahkan di
Indonesia itu sendiri sudah banyak mendirikan sekolah sekolah
internasional dan muridnya bukan hanya dalam pembelajaran
menggunakan bahasa asing tapi juga dalam komunikasi sehari
hari . Yang artinya , bahasa tidak betul betul mempengaruhi
rasa nasionalisme seseorang. Bukan kah tidak mungkin seisi
sekolah tidak punya rasa nasionalisme? Jadi saya tegaskan
bahwa menurut saya seseorang remaja yang demikian
tergantung dari sifat individunya sendiri . terimakasih

Pembicara 3 tim oposisi


( menyanggah)
.
.
.
.
.
menyalahkan bahasa asing sebagai pemicu penurunan rasa
nasionalisme saya tidak setuju sebab, berkurangnya tergantung
dari individunya . bila dia memiliki rasa nasionalisme yang tinggi
tentu tidak akan terkikis rasa nasionalismenya hanya Karena
menggunakan bahasa asing dalam kesehariannya . jaman
sekarang kita harus berpikiran terbuka jangan hanya
menyalahnkan 1 faktor saja , jika di teliti lebih dalam pasti akan
muncul factor factor lain yang mengurangi rasa nasionalisme
tersebut. Seperti
(1).Cepatnya arus globalisasi
yang berimbas pada moral pemuda. Mereka
lebih memilih kebudayaan negara lain,
dibandingkan dengan kebudayaanya sendiri,
(Kansil. 2011) 4) Tertinggalnya
Indonesia dengan negara-negara lain dalam
segala aspek kehidupan, membuat para pemuda
tidak bangga lagi menjadi bangsa Indonesia.

Jadi kesimpulan nya adalah


Sangat tidak bisa diterima apabila penggunaan bahasa asing
dalam kehidupansehari-hari di Indonesia di-cap sebagai tanda
menurunnya nasionalisme bangsa. Karena justru dengan
mencoba berbahasa lain, banyak warga kita khususnya anak
anak muda sekarang yang
ditambah pengetahuannya, bertambah kosa katanya, dan itu
jelas tidak akan menghilangkan rasa cinta orang
tersebutterhadap negaranya yang asli. Sekarang coba
dibayangkan apabila generasi milineal yang sudah jelas sangat
berpengaruhh di indonesia, tidak ad yang menggunakan
bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari demimembuktikan
kalau mereka sangat cinta tanah air, maka rakyat kita
akan dipandang bodoh oleh dunia, karena tidak ada satupun
rakyatnya yang menguasai bahasa dari negaralain.saya
tegaskan bahwa menurut saya seseorang remaja yang demikian
tergantung dari sifat individunya sendiri .terimakasih

Anda mungkin juga menyukai