Anda di halaman 1dari 10

A.

Komunikasi Kesehatan

1. Pengertian

Menurut George A Miller (1951), “komunikasi berarti suatu proses

informasi yang disampaikan dari satu tempat tertentu ke tempat lain”.

Defenisi ini menekankan pada ide, bahwa suatu informasi disampaikan dari

satu poin ke poin lain, seperti halnya terjadi pada dua orang yang sedang

berbicara melalui pesawat telepon atau ketika dua orang sedang berinteraksi

melalui email, atau ketika suatu berita dari suatu Negara disampaikan ke

Negara lain melalui satelit.

Defenisi lain dikemukakan oleh Clevenger (1959) yang menyatakan

bahwa “komunikasi merupakan suatu terminologi yang merujuk pada suatu

proses pertukaran informasi yang dinamis”. Masing-masing pihak, baik

source maupun receiver terlibat dalam proses “berbagi” informasi. Situasi

ini dapat dilihat pada interaksi para pekerja Sosial dengan perawat yang

bekerjasama untuk proses penyembuhan pasien.

Defenisi ketiga didefenisikan oleh Cherry (1966) yang menyatakan

bahwa “ komunikasi berarti elemen-elemen perilaku dengan kesepakatan

yang ditetapkan bersama”. Defenisi ini juga mencakup pengertian “transfer

iformasi” dari dua pihak, seperti yang dikemukakan oleh Miller dan

Clevenger, namun menurut Cherry, seperangkat aturan (kesepakatan)

diperlukan dalam proses komunikasi, misalnya dalam menggunakan bahasa

medis atau bahasa professional tertentu agar kedua pihak saling mengerti,
atau penggunaan gaya bahasa tertentu untuk dua kelompok yang berasal

dari kelas sosial yang berbeda.

2. Cakupan Komunikasi Kesehatan

a. Komunikasi persuasive atau komunikasi yang berdampak pada

perubahan perilaku kesehatan.

b. Faktor-faktor psikologis individual yang mempengaruhi persepsi

terhadap kesehatan:

1) Stimulus (objek persepsi) → sense organ dan pemaknaan

stimulus (respons)

2) Bagaimana mengorganisir stimulus → berdasarkan aturan,

schemata dan table.

3) Interpretasi dan evaluasi berdasarkan pengetahuan,

pengalaman.

4) Memory

5) Recall

c. Pendidikan kesehatan (health education), yang bertujuan

memperkenalkan perilaku hidup sehat melalui informasi dan

pendidikan kepada individu dengan menggunakan aktivitas

material maupun terstruktur. Cakupan pendidikan kesehatan

meliputi :

1) Jenis pendidikan profesional dibidang kesehatan

2) Penjenjangan pendidikan profesi

3) Pelatihan profesional (jenis, jenjang dan kurikulum)


4) Pendidikan masyarakat (informal)

5) SDM pendidik

d. Pemasaran sosial yang bertujuan untuk memperkenalkan atau

mengubah perilaku positif melalui penerapan prinsip-prinsip

pemasaran dengan mengintervensi informasi kesehatan yang

bermanfaat bagi komunitas.

e. Penyebarluasan informasi kesehatan, melalui media (sosialisasi

informasi, pendidikan, hiburan, opini dan pemberitaan).

f. Advokasi, pendampingan melalui komunitas, kelompok atau media

massa yang bertujuan untuk memperkenalkan :

1) Kebijakan

2) Peraturan

3) Program-program untuk memperbaharui kesehatan

g. Resiko komunikasi, bertujuan untuk menyebarluaskan informasi

yang benar mengenai resiko yang dihadapi oleh masyarakat

terhadap informasi mengenai kesehatan, termasuk dampak

penggunaan informasi yang salah mengenai kesehatan, dan

mengusulkan cara-cara untuk mengatasi kesalahan informasi.

h. Komunikasi dengan pasien- meliputi informasi untuk seorang

individu, misalnya informasi yang berkaitan dengan kondisi

kesehatan individu, bagaimana memaksimalkan perawatan,

pemberian terapi atau penyampaian pendekatan alternatif termasuk

bagaimana melayani pasien secara komunikatif


i. Informasi kesehatan untuk para konsumen- suatu aktivitas

komunikasi yang ditujukan kepada para individu-konsumen demi

membantu individu untuk memahami kesehatan individu,

bagaimana individu membuat keputusan yang berkaitan dengan

kesehatan individu, kesehatan keluarga, misalnya berhubungan

dengan penyedia jasa kesehatan, asuransi kesehatan atau aspek

pemeliharaan kesehatan jangka panjang

j. Merancang Health Entertain atau hiburan yang di dalamnya

mengandung informasi kesehatan yang meliputi pilihan jenis

hiburan yang dijadikan sebagai event untuk mengkomunikasikan

mengenai kesehatan individu maupun kesehatan masyarakat

k. Komunikasi kesehatan yang interaktif yakni komunikasi kesehatan

yang dilakukan melalui media interaktif sehingga terjadinya dialog

dan diskusi antara sumber dengan penerima melalui media massa

l. Strategi komunikasi yang meliputi desain pilihan:

1) Komunikator kesehatan

2) Pesan-pesan kesehatan

3) Media kesehatan

4) Komunikasi kesehatan

5) Mereduksi hambatan komunikasi

6) Menentukan atau memilih konteks komunikasi kesehatan


3. Tujuan

Tujuan utama dari komunikasi kesehatan ini adalah untuk perubahan

perilaku kesehatan pada sasaran ke arah yang lebih kondusif sehingga

dimungkinkan terjadinya peningkatan status kesehatan sebagai dampak

(impact) dari Program Komunikasi Kesehatan. Di Indonesia, pengalaman

sukses Program Komunikasi Kesehatan dapat dilihat pada Program

Penyuluhan Gizi, Keluarga Berencana, Kelangsungan Hidup Anak,

Konsumsi Garam Yodium. Sedangkan pengalaman sukses di Negara

berkembang lain seperti di Mesir (upaya pemasaran social oralit), Gambia

(pola makanan sehat), Honduras (oralit), dan sebagainya.

a. Tujuan strtegis

1) Relay information (meneruskan informasi kesehatan dari suatu

sumber kepada pihak lain secara berangkai)

2) Enable informed decision making (memberikan informasi

akurat untuk pengambilan keputusan)

3) Promote healthy behaviors (informasi untuk memperkenalkan

prilaku hidup sehat)

4) Promote peer information exchange and emotion support

(mendukung pertukaran informasi pertama dan mendukung

secara emosional pertukaran informasi kesehatan)

5) Promote self-care ( pemeliharaan kesehatan diri sendiri)

6) Manage emand for health service (memenuhi permintaan

layanan kesehatan)
b. Tujuan praktis

Menurut Taibi Kahler (Kahler Communication), Washington, D.C.

Course Process Communication Model, 2003), sebenarnya secara

praktis tujuan khusus komunikasi kesehatan itu meningkatkan

kualitas sumber daya manusia melalui beberapa usaha pendidikan

dan pelatihan agar dapat:

1) Meningkatkan pengetahuan, yang mencakup :

a) Prinsip-prinsip dan proses komunikasi manusia

b) Menjadi komunikator yang memiliki etos, patos,, logos,

kredibilitas.

c) Menyusun pesan verbal dan non verbal dalam komunikasi

kesehatan

d) Memilih media yang sesuai dengan konteks komunikasi

kesehatan

e) Menentukan segmen komunikasi yag sesuai dengan

konteks komunikasi kesehatan

f) Mengelola umpan balik atau dampak pesan kesehatan yang

sesuai dengan kehendak komunikator dan komunikan

g) Mengelola hambatan-hambatan dalam komunikasi

kesehatan

h) Mengenal dan mengelola konteks komunikasi kesehatan

i) Prinsip-prinsip riset
2) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan komunikasi

efektif.

Praktis berbicara, berpidato, memimpin rapat, dialog, diskusi,

negoisasi, menyelesaikan konflik, menulis, membaca,

wawancara, menjawab pertanyaan dan argumentasi

3) Membentuk sikap dan perilaku komunikasi.

a) Berkomunikasi yang menyenangkan, empati

b) Berkomunikasi dengan kepercayaan pada diri

c) Menciptakan kepercayaan publik dan pemberdayaan publik

d) Membuat pertukaran gagasan dan informasi makin

menyenangkan

e) Memberikan apresiasi terhadap terbentuknya komunikasi

yang baik

4. Manfaat

Manfaat dari komunikasi kesehatan adalah

1. Manfaat komunikasi kesehatan

a. Memahami interaksi antara kesehatan dengan perilaku individu

b. Meningkatkan kesadaran kita tentang isu kesehatan, masalah, atau

solusi

c. Sebagai tindak lanjut dari kesadaran tersebut kita dapat melakukan

strategi intervensi pada komunitas

d. Menghadapi disparitas pemeliharaan kesehatan antar-etnik atau antar-

ras.
e. Menampilkan ilustrasi keterampilan, menggambarkan berbagai jenis

keterampilan untuk memelihara kesehatan, pencegahan, advokasi, atau

sistem layanan kesehatan kepada masyarakat

f. Memperkuat infrastruktur kesehatan masyarakat di masa yang akan

datang

g. Memperbaharui peranan para profesional di bidang kesehatan

masyarakat

5. Ruang lingkup komunikasi kesehatan

Dalam rangka memahami komunikasi kesehatan, komunikasi secara

umum perlu diartikan sebagai suatu proses yang kompleks dengan beberapa

karakteristik. Proses komunikasi biasanya melibatkan dua pihak, baik antar

individu dengan individu, individu dengan kelompok atau antar kelompok

dengan kelompok yang berinteraksi dengan aturan-aturan yang disepakati

bersama. Fokus utama dalam konteks suatu proses dan bagaimana proses

komunikasi berfungsi anntara individu atau kelompok dalam rangka

perubahan perilku kesehatan

Komunikasi kesehatan merupakan salah satu benuk komuniksi antar-

manusia. Hubungan antara komunikasi antar-manusia dengan komuniksi

kesehatan.
KOMUNIKASI

KOMUNIKASI ANTAR- MANUSIA

KOMUNIKASI KESEHATAN

Sumber: Northouse and Northouse, Health Communication for Health

Professional,hal.4 dalam Notoadmodjo (2005)

Gambar: hubungan antara komunikasi, komunikasi antar-manusia

dengan komunikasi kesehatan.

Komunikasi kesehatan merupakan bagian dari komunikasi antar-

manusia yang berfokus pada bagaimana seorang inividu dalam satu

kelompok/masyarakat menghadapi isu-isu yang berhubungan dengan

kesehatan serta berupaya untuk memelihara kesehatannya (Northouse,

1985). Fokus dalam komunikasi kesehatan adalah transaksi spesifik pada

isu-isu yang berhubungan dengan kesehatan dan factor-fator yang

mempengaruhi transaksi tersebut. Komuniasi kesehatan merupakan aplikasi

dari konsep dan teori komunikasi dalam transaksi yang berlangsung ntar

individu/kelompok terhadap isu-isu kesehatan.

Referensi
Notoadmojo, S. (2005). Promosi kesehatan teori dan aplikasinya. Jakarta : PT

Rineka Cipta

Liliweri, Alo. 2007. Dasar-dasar komunikasi kesehatan. Yogyakarta: Pustaka

Belajar

Anda mungkin juga menyukai