Kekocakan Jomblo

Judul : Jomblo Sebuah Komedi

Penulis : Adhitya Mulya
Penerbit : Gagas Media
Jenis Buku : Fiksi (Novel)
Tebal : 211 halaman
Tahun Terbit : 2003

Ringkasan

 Empat mahasiswa UNB (Universitas Negeri Bandung) yang sedang jomblo,

Agus, Olip, Doni dan Bimo dipeningkan dengan kondisi jomblonya masing-masing.
empat sahabat akrab dan bahkan sangat dekat itu sering ngeceng ke UNJAT
(Universitas Jatinangor) sambil beli gele. UNB fakultas Teknik yang memang
mayoritas mahasiswanya adalah cowok, memaksa Agus dan kawan-kawan untuk
bekerja keras mencari cewek idaman. sementara Unjat, kampus tetangga mereka
dihuni oleh beragam makhluk dengan jenis kelamin yang berbeda-beda pula.
ditambah lagi, Bimo punya proyek tersendiri di Unjat, transaksi gele! maka
sepakatlah empat sekawan itu untuk meluangkan waktu ngeceng dalam jadwal
keseharian mereka. Dalam menghadapi cewek, empat sahabat ini punya cara dan
gaya masing-masing, yang dipengaruhi oleh karakter dan kepribadian masing-masing
juga tentunya.

Ada yang pemalu untuk berkenalan, berkehidupan bebas, bahkan sampai

memiliki idealisme tentang cewek yang memiliki sifat keibuan. Agus sering menjadi
juru bicara komunitas jomblo itu, sementara Donny si playboy cap kadal, yang pandai
merayu wanita, tapi ogah dengan yang namanya sebuah komitmen, sering didaulat
menyampaikan trik-triknya dalam menggaet cewek. Sedangkan Olip, pemuda galing
asal aceh yang terbiasa dengan religiusitas, lebih banyak diam tapi ngarep ketika
bertemu cewek idamanya. Bimo? si pecandu narkoba ini dikisahkan berani nembak
kesana-kemari tapi sulit mendapatkan cewek idamanya. Selain karena tampang yang
kurang menguntungkan, dia lebih enjoy dengan gelenya!

Awalnya, prosesi ngeceng mereka dibumbui pengharapan Olip terhadap

seorang wanita ayu yang ia juluki "Ratu di hari rabu" setiap rabu, Olip ditemani sobat
jomblonya tak bosan memandangi kecantikan wanita itu. Sialnya, wanita baik-baik
yang diincar Olip itu, malah digaet Doni, sahabatnya sendiri yang tak sengaja ml
dengan si perempuan idaman olip karena mabuk. Dan bagi cewek itu, ini adalah
pengalaman pertama. Hanya Agus yang tahu sejak awal, tentang kisah
pengkhianatan Donny. “Itu salahnya Olip, kenapa enggak pernah berani nembak,
padahal udah tiga bulan dia idamkan cewek ayu ini, berkenalan saja ia tak berani"
demikian apologi Donny tentang pengkhiananya. padahal Olip telah menyiapkan
sebuah puisi romantis buat ratu di hari rabunya. Tapi apadaya, ternyata ratunya
telah menjadi dewi malamnya Donny. Tapi sesulit-sulitnya menggaet cewek Bimo
berhasil mengakhiri kejombloanya di dunia maya. Lewat internet, dia mendapatkan
perempuan yang katanya, seh benar-benar mencintai Bimo.
 Hampir setiap hari seusai perkenalan mesranya dengan seorang cewek
melalui telefon, Bimo mengarahkan hubungan maya mereka ke arah serius. Meski
hanya sempat bertemu tiga kali dalam masa enam bulan pacaran mereka, tapi
hubungan Bimo dan pacar mayanya telah mencapai taraf hubungan intim. Belajar
dari Bimo, Olip pun mulai mencari cinta di warnet. Religiusitas Olip berubah, seiring
dengan kesadaranya tentang pengkhianatan Donny. Olip yang lugu, pendiam dan
baik, berubah menjadi lelaki pemburu cinta. Selain pacar chatingnya yang jauh di
sana, Olip juga mulai memanfaatkan posisinya sebagai ketua di salah satu organisasi
kampus, lewat tulisan-tulisan romantis kritisnya, Olip meninggalkan idealismenya
sebagai cowok sejati. Dia telah berani mendua bahkan mentigakan cintanya.

Dia juga menggadai cintanya demi karier dan nilai mata kuliahnya. Seorang
anak dosen yang lumayan cantik, dia jadikan selingkuhan ketiga. Sementara Donny,
akhirnya luluh dalam cinta, ujung-ujungnya pada wanita baik-baik yang awalnya
dicintai olip, dewi malam yang telah diperawaninya ketika mabuk itu. Sedangkan
Agus, sang tokoh utama yang bernarasi, diceritakan mendapatkan seorang pacar
yang keibuan, walau agak bawel, dan cerewet. Lebih tepat disebut satpam dibanding
pacar. Dan akhirnya tokoh ini pun berselingkuh dengan cewek lain. Dengan
selingkuhannya dia sempat ml untuk pertama kalinya. Tapi Si cewek udah pernah
melakukan sebelumnya dengan pacar sebelumnya.

Di akhir cerita, Agus ternyata lebih memilih pacarnya, dan mutusin

selingkuhannya. Walau selingkuhannya lebih pintar, tenang, tidak bawel, dan cantik.
Alasannya karena tipikal wanita idamannya ada pada pacar aslinya. Persahabatan
mereka belum sempat terjalin lagi karena kesibukan masing-masing dalam pencarian
cinta.