Anda di halaman 1dari 2

Laboratorium Manajemen Konstruksi

Laboratorium merupakan tempat khusus yang dibuat untuk menunjang perkuliahan,


melakukan penelitian, eksperimen, dan pelatihan ilmiah. Seperti laboratorium pada
umumnya, Laboratorium Manajemen Konstruksi Teknik Sipil Universitas Brawijaya
didirikan untuk menunjang kegiatan pendidikan, penelitian, maupun pengabdian masyarakat.
Laboratorium Manajemen Konstruksi ini merupakan hasil restrukturisasi Laboratorium
Studio Perancangan yang didirikan pada tahun 2007. Hal tersebut dikarenakan fungsi
laboratorium yang semakin berkembang seiring bertambahnya waktu. Awal mulanya
Laboratorium Studio Perancangan hanya digunakan sebagai tempat menunjang kegiatan
perkuliahan mata kuliah Studio Perancangan. Namun, lama kelamaan mulai banyak
kerjasama dengan pihak eksternal sehingga dialihfungsikan menjadi Laboratorium
Manajemen Konstruksi.

Dalam aspek pendidikan, keberadaan Laboratorium Manajemen Konstruksi menjadi


sarana dalam menunjang perkuliahan Studio Perancangan dan perkuliahan di bidang
Manajemen Konstruksi. Mata Kuliah Studio Perancangan I dan II memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu Teknik Sipil yang selama ini telah dipelajari.
Diantara kegiatan di dalam Laboratorium Manajemen Konstruksi ini terdapat kegiatan
sebagaimana dalam kelas studio, yang mana aktifitas pembelajaran, diskusi, konsultasi dalam
penyelesaian mata kuliah Studio Perancangan dilakukan. Perangkat komputer yang ada di
dalam laboratorium digunakan sebagai sarana bagi mahasiswa untuk melakukan berbagai
proses perancangan. Proses perancangan tersebut meliputi perancangan bangunan Teknik
Sipil seperti gedung, jembatan, dan bangunan lainnya. Pembuatan desain maupun gambar
rancangan dilakukan secara langsung di dalam software yang sudah tersedia di dalam
perangkat komputer. Selain itu, dalam menunjang mata kuliah Manajemen Konstruksi, maka
di dalam Laboratorium Manajemen Konstruksi ini juga terdapat berbagai pelatihan terkait
pengadaan jasa konstruksi seperti pelatihan pengadaan tender dan pelatihan penggunaan
software dalam proses tender baik untuk kalangan internal dosen maupun mahasiswa.
Dengan adanya pelatihan di bidang manajemen konstruksi tersebut diharapkan dapat
meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap materi bidang manajemen konstruksi yang
telah diberikan di dalam perkuliahan.
Selain digunakan sebagai penunjang sarana kegiatan akademis, Laboratorium
Manajemen Konstruksi juga digunakan sebagai sarana pengabdian kepada masyarakat. Pihak
Laboratorium Manajemen Konstruksi mengadakan kerjasama dengan pihak di luar sivitas
akademika Universitas Brawijaya baik dari instansi pemerintah maupun non-pemerintah.
Sebagai contoh, saat ini kerja sama yang sudah terjalin adalah dengan Dinas PU Kota Batu.
Dengan adanya kerja sama ini diharapkan dapat menjalin hubungan baik antara Teknik Sipil
Universitas Brawijaya dengan instansi pemerintah.

Laboratorium Manajemen Konstruksi juga menjadi wadah dalam menunjang


penelitian baik penelitian yang dilakukan oleh para dosen maupun mahasiswa di bidang
manajemen konstruksi. Terdapat kegiatan forum diskusi ilmiah riset di bidang manajemen
konstruksi yang dilakukan oleh para mahasiswa untuk melatih kemampuan berdiskusi
maupun berkomunikasi. Dengan adanya forum diskusi ilmiah ini diharapkan juga dapat
meningkatkan kualitas penelitian di bidang manajemen konstruksi khususnya di tingkat pasca
sarjana.

Fasilitas yang ada di dalam Laboratorium Manajemen Konstruksi meliputi peralatan


yang mendukung semua kegiatan di atas. Terdapat komputer serta Software yang dapat
dipergunakan dalam mendukung penelitian seperti Tekla BIM, Autodesk Revit (education
license) dan software ketekniksipilan lainnya. Di dalam laboratorium juga terdapat alat
forensik untuk forensik bangunan. Alat tersebut diantaranya Profometer yang merupakan alat
untuk mendeteksi lokasi dan ukuran baja penyangga di dalam suatu beton menggunakan
prinsip electromagnetic field. Selain Profometer terdapat alat Pndit Lab + (Ultrasonic Pulse
Velocity Instrument) dan SilverSchmidt (Concrete Hammer Test) yang digunakan untuk
mengidentifikasi kualitas dan mutu beton. Kegiatan pengoperasian alat maupun peminjaman
alat harus dilakukan sesuai dengan ketentuan yang sudah tertulis di dalam manual prosedur
maupun instruksi kerja laboratorium manajemen konstruksi.

Anda mungkin juga menyukai