Anda di halaman 1dari 1

Koalisi Perempuan untuk Kepemimpinan

Women Coalition for Leadership


Jl. Merpati Selatan No. 8, Sukun, Malang 65147,
Phone: 0341 356276, E-mail: KPuKepemimpinan@gmail.com
========================================================================== =========================== ===

PRESS RELEASE
KOALISI PEREMPUAN UNTUK KEPEMIMPINAN (KPUK)
Malang, Selasa 16 Juli 2019

SAHKAN RUU PENGHAPUSAN KEKERASAN SEKSUAL SEGERA!


Kasus Baiq Nuril yang menyita perhatian nasional maupun internasional memberikan pembelajaran pada perempuan
korban
kekerasan seksual bahwa mereka harus berani melapor untuk mendapatkan keadilan dan pelaku dapat dipidana. Penyelesaian
kasusnya membutuhkan keuletan, kekuatan, dan dukungan jaringan yang luas dan berpengaruh.

Berdasarkan Catatan Tahunan (CATAHU) 2019 yang berkala disampaikan oleh Komnas Perempuan, terdapat 406.178 kasus
kekerasan terhadap perempuan yang dilaporkan dan ditangani selama tahun 2018 (naik dari tahun sebelumnya sebanyak
348.466). Pada bentuk kekerasan yang mendominasi adalah kekerasan seksual sebanyak 64% lalu kekerasan psikis
sebanyak 20%, kekerasan ekonomi sebanyak 9% dan kekerasan fisik sebanyak 7%.

Selama 2018, WCC Dian Mutiara menerima kasus kekerasan dan 17% adalah kasus kekerasan seksual di Malang Raya. Hanya
2 kasus saja yang mencoba diselesaikan lewat jalur hukum. Dari pengalaman tersebut, pelaporan kasus kekerasan seksual
tidak banyak dilakukan karena beberapa penyebab. Pertama, sulitnya alat bukti adanya tindak kekerasan seksual. Kedua,
kultur masyarakat yang belum responsif dan cenderung menyalahkan korban (blaming victim). Ketiga, lemahnya pemahaman
dan perspektif pemenuhan dan perlindungan hak korban oleh penegak hukum. Regulasi perundangan yang ada tidak secara
eksplisit mengatur macam-macam kekerasan seksual yang pada kenyataannya, dewasa ini semakin banyak terjadi.

Memandang pentingnya RUU ini, KPuK telah melakukan serangkaian aksi antara lain menyelenggarakan diskusi public.
Selama Februari 2019, KPuK telah bekerja sama dengan Fakultas Hukum Universitas Brawjijaya Malang, menghadirkan Dr.
Lucky Endrawati, SH, MH, Ketua Pusat Pengembangan Riset Sistem Peradilan Pidana (Persada) FHUB. Selain itu juga, kami
menjadi pemantik diskusi di berbagai organisasi mahasiswa seperti Korps PMII Puteri (KOPRI), Korps HMI-Wati
(KOHATI), Resister Indonesia, dan kelompok milenial lainnya. Serial diskusi public ini telah menjangkau kurang lebih 400
orang dengan melibatkan kurang lebih 20 organisasi masyarakat sipil (OMS).

Dalam aneka diskusi tersebut, KPuK menilai RUU PKS adalah perangkat perundangan yang menjadikan subjeknya adalah
perempuan dan berdasarkan pengalaman perempuan sebagai korban. RUU ini memiliki upaya yang berfokus pada
perlindungan dan pemulihan korban. Selain itu, yang baru dalam perundangan ini adalah adanya bab yang mengatur
pencegahan, restitusi, rehabilitasi untuk memulihkan korban, reintegrasi, partisipasi masyarakat, serta pendidikan dan
pelatihan bagi aparat penegak hukum. RUU ini juga menggunakan semua lembaga yang memiliki kewenangan untuk
melakukan pengadaan layanan. Dan yang tak kalah penting adalah syarat bagi penegak hukum yang menangani kasus
kekerasan seksual harus terlatih menangani kekerasan.

Selama proses diskusi publik ini, kami juga mendapati kelompok masyarakat yang kontra dengan RUU PKS. Kelompok ini
menarasikan secara masif baik melalui media social ataupun diskusi terbuka bahwa RUU PKS pro zina, pro seks bebas, pro
LGBT, pro aborsi, dan dianggap sebagai produk kelompok feminis yang dinilai tidak sesuai dengan ajaran agama. Oleh
karena itu, kelompok ini ingin agar RUU PKS tidak perlu disahkan.

Kini saatnya KPuK memandang penting untuk membangun jejaring dengan lembaga advokasi tingkat nasional yang
berkomitmen dan memiliki satu visi dan nilai untuk mendorong disegerakannya pembahasan pengesahan RUU PKS.

Lembaga:
Koalisi Perempuan untuk Kepemimpinan (KPuK), Women’s Crisis Center (WCC) Dian Mutiara, Ruang Mitra Perempuan (RUMPUN), Himpunan Wanita
Disabilitas Indonesia (HWDI), Lembaga Perlindungan Anak Negeri (LPAN) Griya Baca, Anak Bangsa, KOPRI Cabang Malang, KOHATI Cabang Malang,
HMI Cabang Malang, Malang Corruption Watch (MCW), Pusat Pengembangan Riset Sistem Peradilan Pidana (Persada) FHUB, Lembaga Bantua n Hukum
(LBH) Pos Malang, Sekolah Perempuan Desa (SPD) Batu, FISIP Universitas Brawijaya, Mitra Wanita Pekerja Rumahan Indonesia (MWPRI), Jaringan
Perempuan Pekerja Rumahan Indonesia (JPPRI), Resister Indonesia, Fatayat NU Kota Malang, Muslimat NU Kota Malang, Aisyiyah Kota Malang, Perempuan
Singkong Jaya.

Narahubung KPuK:
Sekjen KPuK Sri Wahyuningsih, SH,
M.Pd
0822-4517-5700
http://bit.ly/IbuWahyu
KPuKepemimpinan@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai