Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN

STRUKTUR MODAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
2011-2017)

Proposal Skipsi

Diajukan Sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Seminar & Riset

OLEH :

Izah Khairunnisa (2320170026)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH JAKARTA

2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semakin berkembangnya dunia usaha, semakin banyak pula perusahaan yang
bermunculan sehingga menimbulkan persaingan yang ketat. Akibat persaingan
yang ada membuat perusahaan semakin meningkatkan kinerja agar tujuan nya
dapat tetap tercapai. Peningkatan nilai perusahaan yang tinggi merupakan tujuan
jangka panjang yang seharusnya dicapai perusahaan yang akan tercermin dari
harga pasar sahamnya karena penilaian investor terhadap perusahaan dapat
diamati melalui pergerakan harga saham perusahaan yang ditransaksikan di bursa
untuk perusahaan yang sudah go public. (Riana Diah Iskandar, 2017)
Krisis ekonomi global yang terjadi pada tahun 2008 lalu menghasilkan
dampak yang cukup signifikan terhadap pasar modal di Indonesia yang tercermin
dari turunnya harga saham hingga 40-60 persen dari posisi awal pada tahun 2008
(Sumber: Kompas, 25 November 2008). Fenomena ini disebabkan oleh aksi
melepas saham oleh investor asing yang membutuhkan likuiditas dan diperparah
oleh ikutnya investor domestik yang juga melepas saham secara beramai-ramai.
Kondisi tersebut dinilai mempengaruhi nilai perusahaan karena nilai perusahaan
itu tercermin dari harga sahamnya. (Riana Diah Iskandar, 2017)
Sebagai Negara dengan perekonomian terbuka, meskipun Indonesia telah
membangun momentum pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, tidak akan
terlepas dari dampak negative pelemahan ekonomi dunia. Krisis global keuangan
global yang mulai berpengaruh secara signifikan dalam triwulan III tahun 2008,
dan second round effect dari krisis keuangan tersebut akan mulai dirasakan
meningkat intensitasnya pada tahun 2009. Sejak pertengahan 2008 harga
komoditas pertambangan mulai melemah dan jatuh secara dramatis di kuartal ke
III pada krisis 2008 ketika krisis perekonomian dunia semakin jelas. Kepercayaan
investor turut anjlok yang menyebabkan penjualan besar-besaran atas saham
termasuk saham emiten tambang hal tersebut menyebabkan terkikisnya
kapitalisasi pasar tambang hingga 74% pada tahun 2008.
www.majalahtambang.com. (Riana Diah Iskandar, 2017)
Ketika data menunjukan bahwa IHSS pertambangan yang merupakan sektor
primer ini selalu berfluktuatif, atau bahkan mengalami penurunan, maka hal
tersebut menjadi suatu perhatian penting, karena berpengaruh pada nilai
perusahaan. (Zahra Ramdhonah, Ikin Solikin, Maya Sari, 2019)
Dalam proses memaksimalkan nilai perusahaan akan muncul konflik
kepentingan antara manajer dan pemegang saham (pemilik perusahaan) yang
sering disebut agency problem. Tidak jarang pihak manajemen yaitu manajer
perusahaan mempunyai tujuan dan kepentingan lain yang bertentangan dengan
tujuan utama perusahaan dan sering mengabaikan kepentingan pemegang saham.
Perbedaan kepentingan antara manajer dan pemegang saham ini mengakibatkan
timbulnya konflik yang biasa disebut agency conflict, hal tersebut terjadi karena
manajer mengutamakan kepentingan pribadi, sebaliknya pemegang saham tidak
menyukai kepentingan pribadi dari manajer karena apa yang dilakukan manajer
tersebut akan menambah biaya bagi perusahaan sehingga menyebabkan
penurunan keuntungan perusahaan dan berpengaruh terhadap harga saham
sehingga menurunkan nilai perusahaan (Jensen dan Meckling, 1976 dalam Reny
dan Denies 2012). Tindakan manajer yang mementingkan diri sendiri dan
mengabaikan kepentingan pemegang saham tentunya akan sangat merugikan
pihak pemegang saham. (Riana Diah Iskandar, 2017)

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan (Ayu Sri Mahatma Dewi dan Ary
Wirajaya, 2013; Maswar Patuh Priyadi, 2018; Stevani Risel Mandey, Sifrid S
Pangemanan, Sonny Pangerapan, 2017; Fakhrani Oktaviarni, Yetty Murni,
Bambang Suprayitno, 2019) menunjukan bahwa profitabilitas berpengaruh positif
dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh (Riana Diah Iskandar, 2017;
Fakhrani Oktaviarni, Yetty Murni, Bambang Suprayitno, 2019) menunjukan
bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan. Berbeda dengan hasil riset yang dilakukan oleh (Zahra Ramdhonah,
Ikin Solikin, Maya Sari, 2019) menunjukan bahwa ukuran perusahaan negative
signifikan terhadap nilai perusahaan dan menurut (Ayu Sri Mahatma Dewi dan
Ary Wirajaya, 2013; Maswar Patuh Priyadi, 2018) ukuran perusahaan tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh (Zahra Ramdhonah, Ikin


Solikin, Maya Sari, 2019) menunjukan bahwa struktur modal memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Berbeda dengan hasil riset yang
dilakukan oleh (Ayu Sri Mahatma Dewi dan Ary Wirajaya, 2013) menunjukan
bahwa struktur modal berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan
(Suranto, Nangoi, Walandouw, 2017) dan menurut (Riana Diah Iskandar, 2017)
Struktur modal tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas sebagai latar belakang maka yang
menjadi rumusan masalah adalah :
1. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan ?
2. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan ?
3. Bagaimana pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan ?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap nilai
perusahaan ?
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai
perusahaan ?
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh struktur modal terhadap nilai

perusahaan ?
BAB II
D. Tinjauan Teoritis
1. Teori Legitimasi
Menurut Ghozali dan Chariri (2007) yang melandasi teori legitimasi
adalah “kontrak sosial” yang terjadi antara perusahaan dengan masyarakat
dimana perusahaan beroperasi dan menggunakan sumber ekonomi. Teori
legitimasi tersebut dibutuhkan oleh institusi- institusi untuk mencapai tujuan
agar sejalan dengan masyarakat luas. Sedangkan menurut Reverte (2009)
teori legitimasi merupakan suatu gagasan tentang kontrak sosial antara
perusahaan dengan masyarakat, dimana dalam teori ini, untuk diterima oleh
masyarakat, perusahaan harus mengungkapkan aktivitas sosial perusahaan
sehingga akan menjamin kelangsungan hidup perusahaan
Deegan (2000:253) menyatakan dalam teori legitimasi terdapat
suatu gagasan mengenai ”kontrak sosial” antara organisasi dengan lingkungan
dimana organisasi tersebut beroperasi. Konsep ”kontrak sosial” digunakan
untuk menunjukkan harapan masyarakat tentang cara yang seharusnya
dilakukan organisasi dalam melakukan aktivitas. Harapan masyarakat terhadap
perilaku perusahaan dapat bersifat implisit dan eksplisit. Bentuk eksplisit dari
kontrak sosial adalah persyaratan legal, sementara bentuk implisitnya adalah
harapan masyarakat yang tidak tercantum dalam peraturan legal.
Pengungkapan pelaporan sosial dan lingkungan menjadi salah satu cara
perusahaan untuk mewujudkan kinerja yang baik kepada masyarakat dan
investor. Dengan pengungkapan tersebut, perusahaan akan mendapatkan
image dan pengakuan yang baik serta akan memiliki daya tarik dalam
penanaman modal atau investor dalam negeri maupun asing (Dewi dan
Wirajaya, 2013).

2. Theory Signalling

Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Spence pada tahun 1973, yang
mengemukakan bagaimana sebuah perusahaan memberikan sinyal
kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal tersebut dapat berupa sebuah
informasi mengenai apa yang sudah dilakukan manajemen untuk
merealisasikan keinginan pemilik. Teori sinyal digunakan untuk menjelaskan
suatu informasi dapat dimanfaatkan perusahaan untuk memberi sinyal positif
maupun negatif kepada pemakainya. Teori sinyal menyatakan bahwa pihak
internal perusahaan yang memiliki sebuah informasi yang lebih baik tentang
perusahaannya akan terdorong untuk mengungkapkan informasi tersebut
kepada calon investor dimana perusahaan dapat menaikkan nilai perusahaan
melalui laporan tahunannya (Scott, 2012:475), (Riana Diah Iskandar, 2017).

3. Nilai Perusahaan

Menurut Husnan (2013:7), nilai perusahaan merupakan harga yang


bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual.
Keown (2012:470) nilai perusahaan adalah nilai pasar atas surat berharga
hutang dan ekuitas perusahaan yang beredar. Sehingga dapa ditarik
kesimpulan bahwa nilai perusahaan adalah nilai pasar seluruh
komponen keuangan perusahaan yang bersedia dibayar oleh calon pembeli
jika perusahaan dijual yang tercermin dari harga sahamnya Dengan kata lain,
nilai perusahaan juga bisa disebut sebagai persepsi investor atau masyarakat
umumnya terhadap perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham.
Nilai perusahaan diartikan sebagai nilai pasar dalam penelitian ini, seperti
yang diungkapkan oleh Rosiana, et al., (2013) karena apabila harga
saham perusahaan meningkat, maka perusahaan dapat memberikan
kemakmuran kepada para shareholder. (Maswar Patuh Priyadi, 2018)

4. Profitabilitas

Profitabilitas atau laba merupakan pendapatan dikurangi beban dan


kerugian selama periode pelaporan. Analisis mengenai profitabilitas sangat
penting bagi kreditor dan investor ekuitas. Bagi kreditor, laba merupakan
sumber pembayaran bunga dan pokok pinjaman. Sedangkan bagi investor
ekuitas, laba merupakan salah satu faktor penentu perubahan nilai efek. Hal
yang terpenting bagi perusahaan adalah bagaimana laba tersebut bisa
memaksimalkan pemegang saham bukan seberapa besar laba yang dihasilkan
oleh perusahaan.
Menurut Saidi (2004), profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
dalam memperoleh laba. Para investor menanamkan saham pada perusahaan
adalah untuk mendapatkan return. Semakin tinggi kemampuan perusahaan
memperoleh laba, maka semakin besar return yang diharapkan investor,
sehingga menjadikan nilai perusahaan menjadi lebih baik. (Maswar Patuh
Priyadi, 2018)

5. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap nilai
perusahaan suatu perusahaan. Dalam hal ukuran perusahaan dilihat dari total
assets yang dimiliki oleh perusahaan, yang dapat dipergunakan untuk kegiatan
operasi perusahaan. Jika perusahaan memiliki total asset yang besar, pihak
manajemen lebih leluasa dalam mempergunakan aset yang ada di perusahaan
tersebut. Kebebasan yang dimiliki manajemen ini sebanding dengan
kekhawatiran yang dilakukan oleh pemilik atas asetnya. Jumlah asset yang
besar akan menurunkan nilai perusahaan jika dinilai dari sisi pemilik
perusahaan. Akan tetapi jika dilihat dari sisi manajemen, kemudahan yang
dimilikinya dalam mengendalikan perusahaan akan meningkatkan nilai
perusahaan. (Maswar Patuh Priyadi, 2018)

6. Struktur Modal
Struktur modal merupakan pembiayaan permanen perusahaan yang
tediri atas utang jangka panjang dan modal sendiri. Bila perusahaan memiliki
saham preferen, maka saham tersebut akan ditambahkan pada modal
pemegang saham. Struktur modal adalah proporsi dalam menentukan
pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan, dimana dana yang diperoleh
menggunakan kombinasi atau paduan sumber yang berasal dari dana jangka
panjang yang terdiri dari dua sumber utama yaitu yang berasal dari dalam dan
luar perusahaan.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi struktur modal, faktor-
faktor tersebut antara lain : Risiko bisnis, Fleksibilitas finansial, Tarif pajak,
Sikap manajemen, Stabilitas penjualan, Struktur asset, Profitabilitas, dan
Ukuran perusahaan. (Riana Diah Iskandar, 2017)

E. Kerangka Pemikiran

PROFITABILITAS (XI)

UKURAN PERUSAHAAN NILAI PERUSAHAAN


(X2) (Y)
STRUKTUR MODAL (X3)

F. Hipotesis
 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan
Profitabilitas yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham. Semakin besar
keuntungan yang diperoleh semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk
membayarkan dividennya, dan hal ini berdampak pada kenaikan nilai
perusahaan. Dengan rasio profitabilitas yang tinggi yang dimilki sebuah
perusahaan akan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya
diperusahaan. (Dewi dan Wirajaya, 2013)
Hasil riset yang dilakukan (Ayu Sri Mahatma Dewi dan Ary Wirajaya, 2013;
Maswar Patuh Priyadi, 2018; Stevani Risel Mandey, Sifrid S Pangemanan,
Sonny Pangerapan, 2017; Fakhrani Oktaviarni, Yetty Murni, Bambang
Suprayitno, 2019) menunjukan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, hipotesis
yang diajukan adalah :
H1 : Profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

 Pengaruh Ukuran Perusahaan pada Nilai Perusahaan


Ukuran perusahaan merupakan salah satu indikasi mengukur kinerja suatu
perusahaan. Ukuran perusahaan yang besar dapat mencerminkan jika
perusahaan mempunyai komitmen yang tinggi untuk terus memperbaiki
kinerjanya, sehingga pasar akan mau membayar lebih mahal untuk
mendapatkan sahamnya karena percaya akan mendapatkan pengembalian
yang menguntungkan dari perusahaan tersebut. (Dewi dan Wirajaya,2013).
Hasil riset yang dilakukan oleh (Riana Diah Iskandar, 2017; Fakhrani
Oktaviarni, Yetty Murni, Bambang Suprayitno, 2019) menunjukan bahwa
ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan Berdasarkan uraian diatas, hipotesis yang diajukan adalah :
H2 : Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
 Pengaruh Struktur Modal Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan
Trade-of theory menjelaskan bahwa jika posisi Struktur modal dibawah
berada titik optimal maka setiap penambahan hutang akan meningkatkan
nilai perusahaan. Sebaliknya jika posisi Struktur modal diatas titik optimal
maka setiap penambahan hutang akan menurunkan nilai perusahaan. Oleh
karena itu, dengan asumsi titik target Struktur modal optimal belum tercapai,
maka berdasarkan trade-of theory memprediksi adanya hubungan yang
positif terhadap nilai perusahaan. (Riana Diah Iskandar, 2017)
Hasil riset yang dilakukan oleh (Zahra Ramdhonah, Ikin Solikin, Maya Sari,
2019) menunjukan bahwa struktur modal memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, hipotesis
yang diajukan adalah :
H3 : Struktur modal Perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
BAB III

G. Metode Penelitian
1. Definisi dan Operasional Variabel

Variabel dependen dalam pengukuran ini adalah nilai perusahaan. (PVB) price
book value merupakan perbandingan antara harga saham per saham dengan nilai
buku per saham dari sebuah perusahaan.
PBV = Harga Pasar Per Lembar Saham
Nilai Buku Per Lembar Saham

Variabel independen dalam penelitian ini antara lain :


1. Profitabilitas, diukur dengan Return On Equity yaitu merupakan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan sumber-sumber
yang dimiliki perusahaan seperti aktiva, modal atau penjualan perusahaan.
Return On Equity = Earning after tax
Total Equity
2. Ukuran Perusahaan, diukur dengan Logaritma Natural Totas Asset, untuk
mengukur aset perusahaan secara sederhana tanpa mengubah proporsi dari
jumlah aset yang sesungguhnya.
Size = Ln Total Aset
3. Struktur Modal, diukur dengan Debt to Equity Ratio Yaitu perbandingan
antara total utang (modal asing) dengan total modal sendiri/ekuitas.
Debt to Equity Ratio = Total Debt
Total Equity

2. Populasi dan Sampel Data


Populasi yang diambil dari penelitian ini adalah Studi empiris pada
perusahaan sub sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2011-2017 yaitu berjumlah 45 perusahaan. Penarikan sampel dalam
study empiris ini menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria
perusahaan tersebut memiliki data keuangan lengkap dari tahun 2011-2017
yang dipublikasikan dan perusahaan tersebut memiliki data yang dibutuhkan.
(Zahra Ramdhonah, Ikin Solikin, Maya Sari, 2019).
Tabel Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel penelitian Definisi operasional variabel satuan Skala

Nilai perusahaan (PBV) Harga pasar per lembarsaham dibagi Persen rasio
(PBV) nilai buku per lembar saham

Profitabilitas (ROA) Net Income dibagi Total Assets Persen rasio

Ukuran perusahaan Total aktiva emiten atau Log natural total Persen rasio

atau SIZE Aktiva


Struktur Modal Total Liabilities dibagi Total Equity Persen Rasio
(DER)
Daftar Pustaka

Chumaidah & Wirajaya, A 2015. Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa
Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi. 4(2):

Dewi, A & Priyadi, M 2013. Pengaruh Profitabilitas dan Size Terhadap Nilai Perusahaan
dengan CSR sebagai Variabel Pemoderisasi Studi pada perusahaan manufaktur. Jurnal
Riset & Akuntansi. 7(3):

Sari D, Gustini E & Tripermata L 2016. Pengaruh Sruktur Modal Dan Kinerja Keuangan
Terhadap Nilai Perusahaan Studi Peusahaan Studi pada perusahaan manufaktur Di
Bursa Efek Indonesia . Jurnal Ilmiah Ekonomi Global Masa Kini. 7(3):

Mindra, S & Erawati, T 2014 Pengaruh Earning Per Share (EPS), Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan Pada Peusahaan Perbankan Di
Bursa Efek Indonesia . Jurnal Jurnal 2(2):

Anda mungkin juga menyukai