METODE HARGA POKOK PROSES

LANJUTAN
M. BOY SINGGIH GITAYUDA, S.E., M.M.
 PERSEDIAAN PRODUK DALAM PROSES AWAL

• Dalam satu departemen produksi, produk yang belum selesai diproses pada akhir periode
akan menjadi persediaan produk pada awal periode berikutnya.
• Produk dalam proses awal periode ini membawa hpp per satuan yang berasal dari periode
sebelumnya, yang kemungkinan akan berbeda dengan hpp per satuan yang dikeluarkan
oleh departemen produksi yang bersangkutan dalm periode sekarang.
METODE

a) FIFO
b) AVERAGE
c) LIFO
CONTOH FIFO

• Misalnya pada awal periode terdapat persediaan bahan baku sebanyak100 kg yang harga
pokoknya Rp. 1000 per kg. Dalam periode tersebut terjadi pembelian bahan baku
sebanyak 400 kg dengan harga Rp. 1.200 per kg. Jika pada akhir periode diketahui jumlah
bahan baku yang dipakai 250 kg, harga bahan pokok mana yang akan digunakan untuk
menghargai bahan baku yang dipakai tersebut!
CONTOH FIFO
PENERAPAN DALAM HARGA POKOK PROSES

Misalkan pada awal periode terdapat persediaan produk dalam proses sebanyak 200 kg
dengan harga pokok yang dibawa dari periode sebelumnya Rp. 800.000. misalkan dalam
periode sekarang produk yang diproduksi (tidak termasuk persediaan produk dalam proses
awal) sebanyak 3.200 kg, sedangkan biaya produksi yang dikeluarkan untuk periode sekarang
Rp. 9.600.000. jika produk yang dihasilkan dalam periode tersebut berjumlah 2.800 kg, hpp
per kilogram manakah yang akan digunakan?
CONTOH FIFO
CONTOH FIFO
LATIHAN 1

Pada awal periode terdapat persediaan produk dalam proses sebanyak 500 kg dengan harga
pokok yang dibawa dari periode sebelumnya Rp. 7.500.000. misalkan dalam periode
sekarang produk yang diproduksi (tidak termasuk persediaan produk dalam proses awal)
sebanyak 4.200 kg, sedangkan biaya produksi yang dikeluarkan untuk periode sekarang Rp.
73.500.000. Jika produk yang dihasilkan dalam periode tersebut berjumlah 3.000 kg,
hitunglah hpp produk jadi tersebut!
LATIHAN 1

500 kg: Rp.7.500.000 ➔ @Rp. 15.000

4.200 kg: Rp. 73.500.000 ➔ @ Rp. 17.500
3000 kg:
500kg x Rp. 15. 000 = Rp. 7.500.000
2.500kg x Rp. 17.500 = Rp. 43.750.000
= Rp. 51.250.000
METODE HARGA POKOK RATA-RATA TERTIMBANG
(WEIGHTED AVERAGE COST METHOD)
• HPP dalam proses awal ditambahkan kepada biaya produksi sekarang, dan jumlahnya
kemudian dibagi dengan unit ekuivalensi produk untuk mendapatkan harga pokok rata-
rata tertimbang.
METODE HARGA POKOK RATA-RATA TERTIMBANG
– DEPARTEMEN PERTAMA
METODE HARGA POKOK RATA-RATA TERTIMBANG
– DEPARTEMEN PERTAMA
METODE HARGA POKOK RATA-RATA TERTIMBANG
– DEPARTEMEN PERTAMA
METODE HARGA POKOK RATA-RATA TERTIMBANG
– DEPARTEMEN PERTAMA
METODE HARGA POKOK RATA-RATA TERTIMBANG
– DEPARTEMEN PERTAMA
METODE HARGA POKOK RATA-RATA TERTIMBANG
– SETELAH DEPARTEMEN PERTAMA
METODE HARGA POKOK RATA-RATA TERTIMBANG
– DEPARTEMEN PERTAMA
METODE HARGA POKOK RATA-RATA TERTIMBANG
– SETELAH DEPARTEMEN PERTAMA
METODE HARGA POKOK RATA-RATA TERTIMBANG
– SETELAH DEPARTEMEN PERTAMA
METODE HARGA POKOK RATA-RATA TERTIMBANG
– SETELAH DEPARTEMEN PERTAMA
METODE MASUK PERTAMA KELUAR PERTAMA–
DEPARTEMEN PERTAMA
METODE MASUK PERTAMA KELUAR PERTAMA–
DEPARTEMEN PERTAMA
METODE MASUK PERTAMA KELUAR PERTAMA–
DEPARTEMEN PERTAMA
METODE MASUK PERTAMA KELUAR PERTAMA–
DEPARTEMEN PERTAMA
METODE MASUK PERTAMA KELUAR PERTAMA-
DEPARTEMEN PERTAMA
METODE MASUK PERTAMA KELUAR PERTAMA–
DEPARTEMEN PERTAMA
METODE MASUK PERTAMA KELUAR PERTAMA–
SETELAH DEPARTEMEN PERTAMA
METODE MASUK PERTAMA KELUAR PERTAMA–
SETELAH DEPARTEMEN PERTAMA
METODE MASUK PERTAMA KELUAR PERTAMA–
SETELAH DEPARTEMEN PERTAMA
TERIMA KASIH